Oleh :
Dinar Sudarmanto
A1D022127
TPB D
A. Latar Belakang
Produksi jagung (Zea mays) memiliki peran yang sangat penting dalam
memenuhi kebutuhan pangan dan pakan ternak di berbagai negara, termasuk
Indonesia. Jagung merupakan salah satu tanaman pangan utama yang memiliki
potensi tinggi untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Produktivitas jagung
yang tinggi sangat penting untuk memastikan pasokan pangan yang cukup bagi
penduduk. Namun, untuk mencapai produktivitas yang optimal, faktor-faktor
seperti jarak tanam dan pemberian pupuk N, P, K memainkan peran krusial.
Pemberian pupuk N, P, dan K sangat vital dalam mendukung pertumbuhan
dan hasil jagung. Pupuk N (nitrogen) berperan dalam pengembangan daun dan
batang tanaman, pupuk P (fosfor) membantu dalam perkembangan sistem
perakaran, dan pupuk K (kalium) diperlukan untuk meningkatkan resistensi
terhadap penyakit dan stres lingkungan. Penggunaan pupuk yang tepat dapat
membantu mengurangi risiko pencemaran lingkungan oleh unsur hara yang
berlebihan. Selain itu, pengaturan jarak tanam juga memegang peran kunci dalam
produktivitas jagung. Jarak tanam yang tepat dapat memengaruhi persebaran
tanaman, penerimaan cahaya matahari, sirkulasi udara, dan ketersediaan unsur
hara tanah.
Pengaruh jarak tanam dan jenis serta dosis pupuk yang tepat dapat
memberikan panduan praktis bagi petani dalam upaya meningkatkan hasil jagung.
Selain itu, dengan meningkatnya kebutuhan pangan di seluruh dunia, mencari cara
untuk meningkatkan produktivitas jagung secara berkelanjutan dapat membantu
mengatasi masalah kelaparan global dan ketahanan pangan. Penggunaan pupuk
yang tepat dapat membantu mengurangi risiko pencemaran lingkungan oleh unsur
hara yang berlebihan. Oleh karena itu, jarak tanam dan pemupukan yang efisien
memiliki implikasi yang signifikan bagi sektor pertanian, lingkungan, dan
ketahanan pangan secara keseluruhan.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
II. PEMBAHASAN
3
per lubang, berat kering per tanaman, berat kering per lubang, berat tongkol
konsumsi per tanaman, dan berat tongkol konsumsi per lubang.
Selanjutnya, pemberian pupuk N, P, dan K juga memiliki pengaruh yang
signifikan pada produktivitas jagung. Pupuk nitrogen (N) sangat penting dalam
merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman dan meningkatkan produksi tongkol
jagung. Pupuk fosfor (P) membantu dalam perkembangan akar dan berperan
dalam proses fotosintesis, sementara pupuk kalium (K) berkontribusi pada
kesehatan dan ketahanan tanaman. Aplikasi kombinasi pupuk NPK dapat
meningkatkan produksi dan kualitas biji jagung. Menurut penelitian yang telah
dilakukan oleh Sari et al (2018), Hasil analisis menunjukkan bahwa perlakuan
dengan kombinasi pupuk NPK menghasilkan rendemen biji yang lebih tinggi dan
produktivitas benih yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan tanpa aplikasi
pupuk. Perlakuan dengan kombinasi pupuk NPK juga meningkatkan kualitas
benih, seperti ukuran, berat, dan daya kecambah yang lebih baik. Aplikasi pupuk
NPK dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan produksi dan
kualitas biji jagung.
Namun, perlu dicatat bahwa dosis pupuk yang diberikan harus tepat sesuai
dengan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah. Penggunaan pupuk dengan dosis
yang sesuai adalah salah satu aspek kunci dalam budidaya tanaman yang sukses
dan berkelanjutan. Bagilah dosis pupuk menjadi beberapa aplikasi selama masa
pertumbuhan tanaman. Ini membantu tanaman untuk mengakses nutrisi secara
bertahap dan mencegah pemborosan pupuk. Penggunaan pupuk yang berlebihan
dapat berdampak negatif pada lingkungan dan efisiensi penggunaan sumber daya.
Selain itu, perlu dipertimbangkan juga faktor-faktor lain seperti kondisi cuaca,
varietas jagung, dan pengelolaan hama dan penyakit untuk mencapai hasil yang
optimal.
4
III. PENUTUP
5
DAFTAR PUSTAKA
Bolly, Y. Y. (2018). Pengaruh Jarak Tanam dan Jumlah Benih Perlubang Tanam
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis Bonanza F1 Di
Desa Wairjoka, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka. AGRICA, 11(2),
164–178.
Sari, P. M., Surahman, M., & Budiman, C. (2018). Peningkatan Produksi dan
Mutu Benih Jagung Hibrida Melalui Aplikasi Pupuk N, P, K dan Bakteri
Probiotik. Bul. Agrohorti, 6(3), 412–421.
6
LAMPIRAN
7
8