Oleh:
Meiyana Hikmawati
Fakultas Pertanian
Universitas Soerjo Ngawi
A. ABSTRACT
The objectives of this research is the effect of fertilizer dosage and cleaning
on the yield of soyben (Glycine max L. Merrill).
The method of the research use factorial design based on the Randomized
Block Design with two factors of treatment. The first factor was fertilizer
dosage: non feltilizer, 250 kg and 500 kg and second factor was cleaning : non
cleaning, 21 day and kombination 21 and 45 day.
The result of the research : (1) There was interaction between fertilizer
dosage and cleaning. (2) The highest yield was treatment combination P1K2 for
all parameter.
Penyiangan
(K)
29.76 47.7
K0 14.98 a
b 8b
30.31 48.2
K1 14.98 a
ab 4 ab
31.07 48.6
K2 14.96 a
a 9a
0,17
S.e. 0,316 0,323
0
Keterangan : Angka yang didampingi huruf yang sama menunjukkan tidak
beda nyata pada kolom yang sama (Duncant Test (5%)
Hasil pengamatan yang memberikan perbedaan nyata.
disajikan pada tabel 1 menunjukkan Perlakuan dosis pupuk phonska
bahwa pada umur 20 hst perlakuan yang memberikan pertumbuhan
dosis pupuk phonska dan paling baik terhadap tinggi tanaman
penyiangan tidak menyebabkan kedelai adalah perlakuan P1 (dosis
perbedaan nyata terhadap tinggi pupuk phonska 250 kg/ha) dengan
tanaman kedelai. Perlakuan dosis rata-rata tinggi tanaman 31,38 cm
pupuk phonska yang memberikan yang berbeda nyata dengan
pertumbuhan paling baik terhadap perlakuan lainnya. Sedangkan
tinggi tanaman kedelai adalah tinggi terendah pada perlakuan P0
perlakuan P0 (tanpa dosis pupuk (tanpa dosis pupuk phonska)
phonska) dengan rata-rata tinggi dengan rata-rata tinggi tanaman
tanaman 15,13 cm. Sedangkan 29,76 cm yang berbeda nyata
tinggi terendah pada perlakuan P2 dengan perlakuan P1 tetapi tidak
(dosis pupuk phonska 500 kg/ha) berbeda nyata dengan P2.
dengan rata-rata tinggi tanaman Sedangkan perlakuan penyiangan
14,82 cm. Perlakuan penyiangan yang memberikan pertumbuhan
yang memberikan pertumbuhan paling baik terhadap tinggi tanaman
paling baik terhadap tinggi tanaman kedelai adalah perlakuan K2
kedelai adalah perlakuan K0 (tanpa (intensitas penyiangan sebanyak 2
penyiangan) dan K1 (intensitas kali) dengan tinggi rata-rata 31,07
penyiangan sebanyak 1 kali) dengan cm yang berbeda nyata dengan
tinggi rata-rata 14,98 cm. perlakuan K0 tetapi tidak berbeda
sedangkan tinggi terendah pada nyata dengan K1. Sedangkan tinggi
perlakuan K2 (intensitas penyiangan terendah pada perlakuan K0 (tanpa
sebanyak 2 kali) dengan tinggi rata- penyiangan) dengan tinggi rata-rata
rata 14,96 cm. 29,76 cm.
Pada umur 40 hst perlakuan Pada umur 60 hst perlakuan
dosis pupuk phonska menyebabkan dosis pupuk phonska menyebabkan
perbedaan nyata terhadap tinggi perbedaan nyata terhadap tinggi
tanaman kedelai sedangkan tanaman kedelai sedangkan
perlakuan penyiangan juga perlakuan penyiangan juga
tanpa pupuk phonska dan tanpa Hal ini karena terjadinya persaingan
penyiangan sebesar 10,87. antar masing-masing tanaman yang
Pupuk Phonska semakin besar, terutama kebutuhan
mengandung unsur fosfat (P2O5) unsur hara dan cahaya matahari
yang berfungsi untuk memacu yang mengakibatkan hasil
pertumbuhan akar dan pembentukan fotosintesis menurun sehingga
peranakan yang baik, mempercepat berpengaruh terhadap jumlah
pembetukan bunga serta masaknya polong tanaman.
buah dan biji, meningkatkan mutu 4. Jumlah Polong Hampa per
benih dan bibit. Dengan Tanaman
penggunaan dosis pupuk dan waktu Hasil analisa statistik
yang tepat akan memberikan unsur menunjukkan bahwa jumlah polong
hara tambahan bagi tanaman hampa per tanaman kedelai sangat
kedelai yang nantinya akan dipengaruhi oleh perlakuan dosis
disimpan dalam polong-polong pupuk phonska dan penyiangan.
tanaman yang digunakan sebagai Hubungan antara perlakuan dosis
tempat penimbun. pupuk phonska dan penyiangan
Pada fase generatif dari terhadap rata-rata jumlah polong
perkembangan tanaman, sebagian hampa per tanaman kedelai
besar karbohidrat ditimbun dalam menunjukkan adanya interaksi.
organ tanaman. Penyimpanan itu Hasil pengamatan pengaruh
diantaranya polong tanaman. Pada dosis pupuk phonska dan
tanaman yang sekitarnya ditumbuhi penyiangan terhadap rata-rata
banyak gulma jumlah polong isi per jumlah polong hampa per tanaman
tanamannya akan semakin rendah. ditunjukkan tabel di bawah ini.
Tabel 4. Pengaruh Perlakuan Dosis Pupuk Phonska dan Penyiangan Terhadap
Jumlah Polong Hampa Tanaman Kedelai
Dari hasil tabel diatas dengan dosis yang lebih tinggi akan
memperlihatkan bahwa kombinasi menyebabkan terjadinya keracunan
perlakuan dosis pupuk phonska dan bagi tanaman sehingga tanaman
penyiangan yang makin meningkat tumbuh tidak normal.
menyebabkan perbedaan terhadap Sedangkan penyiangan
terhadap rata-rata jumlah polong hubungannya dengan jumlah polong
hampa per tanaman kedelai. hampa diduga adanya persaingan
Pengaruh kombinasi perlakuan antar individu tanaman dalam
dosis pupuk phonska dan memanfaatkan unsur hara, air dan
penyiangan terhadap rata-rata cahaya sangat besar. Pada periode
jumlah polong hampa per tanaman pengisian polong sangat
tertinggi dicapai pada kombinasi menentukan produksi kedelai, pada
perlakuan P0K0 yaitu tanpa adanya fase ini unsur hara dan air
pemupukan dan tanpa penyiangan dibutuhkan untuk fotosintesis
dengan jumlah polong hampa per dengan bantuan cahaya matahari
tanaman sebesar 8,73 yang berbeda yang nantinya akan disimpan dalam
nyata dengan kombinasi perlakuan biji-biji kedelai. Semakin sedikit
lainnya, sedangkan rata-rata jumlah hasil fotosintesis maka jumlah
polong hampa per tanaman terendah polong hampa akan meningkat.
dicapai pada kombinasi perlakuan 5. Berat Biji Kering per Tanaman
P1K2 yaitu penggunaan dosis pupuk (gram)
phonska 250 kg/ha dan intensitas Hasil analisa statistik
penyiangan 2 kali dengan jumlah menunjukkan bahwa berat biji
polong hampa per tanaman sebesar kering per tanaman kedelai sangat
3,87. dipengaruhi oleh perlakuan dosis
Pupuk Phonska pupuk phonska dan penyiangan.
mengandung unsur fosfat (P2O5) Hubungan antara perlakuan dosis
yang berfungsi untuk memacu pupuk phonska dan penyiangan
pertumbuhan akar dan pembentukan terhadap rata-rata berat biji kering
peranakan yang baik, mempercepat per tanaman kedelai menunjukkan
pembetukan bunga serta masaknya ada interaksi.
buah dan biji, meningkatkan mutu Hasil pengamatan pengaruh
benih dan bibit. Tetapi banyaknya dosis pupuk phonska dan
pupuk yang dibutuhkan per satuan penyiangan terhadap rata-rata berat
luas tergantung pada jumlah hara biji kering per tanaman kedelai
yang dibutuhkan oleh tanaman. ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Apabila pemupukan dilakukan
Tabel 7a. Pengaruh Perlakuan Dosis Pupuk Phonska Terhadap Berat 100 Biji
Kering Tanaman Kedelai
S.e. 0,192
Keterangan : Angka yang didampingi huruf yang sama menunjukkan tidak
beda nyata pada kolom yang sama (Duncant Test (5%)
Tabel 7b. Pengaruh Perlakuan Penyiangan Terhadap Berat 100 Biji Kering
Tanaman Kedelai
Rata-rata Berat 100 Biji Kering
Perlakuan
(gram)
Penyiangan (K)
K0 18.27 b
K1 18.47 b
K2 18.91 a
S.e. 0,192
Keterangan : Angka yang didampingi huruf yang sama menunjukkan tidak
beda nyata pada kolom yang sama (Duncant Test (5%)