Anda di halaman 1dari 5

79

RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum)


TERHADAP APLIKASI LEVEL PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK.

Kastalani1), Maria Erviana Kusuma1), dan Boboina1)

1
Fakultas Peternakan Universitas Kristen Palangka Raya
Email: kastalani_46@ymail.com

ABSTRACT

This research aim to know the level of organic and anorganic giving best result to growth vegetatif
rumput gajah (Pennisetum purpureum). This research was design by using Completely Randomized Design
with the single treatment various level organic and an organic manure (P), that is p0 = control (without
organic and an organic manure), p1 = 100% urea + 0% organic manure., p2 = 75 % urea + 25 % organic
manure., p3 = 50 % urea + 50 % organic manure., p4 = 25 % urea + 75 % organic manure and p5 = 0 %
urea + 100 % organic manure, each treatament repeated 5 times so that there are 24 experemintal units.
The result of this research is level organic and an organic give the influence to hihg crop 6mst and 8 mst,
amount of leaf 6 mst rumput gajah (Pennisetum purpureum). The component og growth show the same
tendency, where the effect of organic manure given better result, coumtary with the anorganic manure

Key word: level, organic, anorganic, production, rumput gajah

PENDAHULUAN lokasi tersebut tidak dapat berproduksi dan bahkan


Hijauan merupakan sumber pakan utama bagi akan mati. Agar tanaman dapat tetap tumbuh dan
ternak ruminansia, utamanya adalah jenis rumput- berproduksi, perlu penambahan zat hara yang
rumputan (graminea). Salah satu jenis rumput dibutuhkan. Penambahan sejumlah zat hara tersebut
unggul yang banyak dibudidayakan adalah rumput sering diartikan sebagai pemberian pupuk.
gajah (Pennisetum purpureum). Rumput gajah Menurut Arsyad (1980) dalam Yani (2008),
merupakan rumput yang sangat responsif terhadap berdasarkan susunan kimiawinya, pupuk
pemupukan, disukai ternak, tahan kering, digolongkan menjadi pupuk organik dan pupuk
berproduksi tinggi dan mengandung nutrisi yang anorganik. Pupuk anorganik tersusun dari satu atau
diperlukan oleh ternak, dapat diberikan secara terus- gabungan beberapa komponen unsur kimia yang
menerus dalam jumlah banyak serta dapat diproses melalui suatu olahan pabrik, sedangkan
diawetkan untuk disimpan dalam waktuyang relatif pupuk organik atauyang lebih sering dikenal sebagai
lama. Ketersediaan hijauan yang kontinyu sepanjang kompos merupakan hasil akhir atau hasil antara dari
tahun dalam kualitas serta kuantitas yang baik perubahan bahan tanaman atau hewan. Pupuk
sangat penting untuk menunjang produktivitas organik tersusun dari campuran limbah pertanian,
ternak. Hijauan pakan yang berkualitas perlu limbah dapur, dan hasil sampingan pemeliharaan
diupayakan penanamannya dengan memanfaatkan ternak (campuran feses, urine dan sisa pakan).
lahan yang tidak bersaing dengan tanaman pangan. Penggunaan pupuk an organik secara terus
Oleh sebab itu perlu dilakukan usaha budidaya menerus tanpa diimbangi dengan pemberian pupuk
terhadap rumput gajah. organik/kompos akan mengganggu sifat fisik
Pemanfaatan lahan yang intensif akan tanah, sifat fisik tanah diketahui sangat
menyebabkan ketersediaan zat hara di suatu areal mempengaruhi pertumbuhan dan produksi
tertentu akan terkuras. Hal ini disebabkan pada saat tanaman. Kondisi fisik tanah menentukan
tanaman dipanen, unsur hara yang telah diserap dan penetrasi akar kedalam tanah, retensi air, drainase,
menjadi bagian dari tanaman tersebut akan ikut aerasi dan hara (Cook, 1962 dalam Mathius,
terpanen. Pada akhirnya tanaman yang tumbuh di 1994).

Respon Pertumbuhan Vegetatif Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) terhadap Aplikasi Level Pupuk Organik dan Anorganik.
(Kastalani, Maria Erviana Kusuma, Dan Boboina)
Al Ulum Sains dan Teknologi Vol.1 No.2 Mei 2016 80

MATERI DAN METODE mencukupi kebutuhan tanaman. Sejalan dengan


Penelitian dilaksanakan selama 60 hari di pendapat Sutanto(2002), bahwa Unsur hara N dan
Kebun Percobaan Dinas Pertanian Kabupaten unsurlainnya yang terkandung dalam pupuk organik
Katingan. Materi Penelitian yang digunakan adalah dilepaskan secara perlahan-lahan.
lahan seluas ± 169 m2, rumput gajah, pupuk Pelapukan bahan organik dalam pupuk
kandang kotoran sapi, pupuk Urea, SP 36 dan KCL, organik pada gilirannya akan menyediakan unsur-
sedangkan metode penelitian menggunakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, sebab itu
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 bahan organik disebut juga sebagai gudang hara
perlakuan dimana masing-masingperlakuan diulang (Follet, et al (1981) dalam Raihan, 2006). Unsur-
sebanyak 4 kali. Dosis pupuk an organik (urea) unsur hara tersebut tersedia melalui proses
yang digunakan berdasarkan dosis anjuran untuk pelapukan fisik dan kimia yang memerlukan
budidaya rumput gajah sebesar 150 kg ha-1, waktuyang cukup lama. Maka pelepasan hara yang
demikian pula dengan pupuk organik takaran umum terjadi berlangsung perlahan (slow release) selama
untuk tanaman sebesar 15 ton ha-1, sehingga pada pertumbuhan tanaman semusim.
takaran tersebut diasumsikan sebagai level dosis Pada umur tanaman selanjutnya (4 mst dan 6
100%. Data yang diperoleh dilakukan uji statistik mst) hasil analisa sidik ragam juga menunjukkan
yaitu analisa sidik ragam untuk mengetahui pengaruh tidak nyata, hal ini disebabkan
pengaruh perlakuan. Jika hasil perhitungan penggunaan pupuk berimbang masih belum mampu
menunjukkan perbedaan nyata atau sangat nyata meningkatkan dan memperbaiki produktivitas lahan
maka akan dillanjutkan dengan Uji Beda Nyata pertanian, sedangkan ketersediaan unsur hara yang
Jujur (BNJ). cukup merupakan salah satu pembatas. Menurut
Harjowigeno (1987), dosis perbandingan pupuk-
HASIL DAN PEMBAHASAN pupuk yang digunakan hendaknya setepat mungkin
Jumlah Anakan apabila perlu disesuaikan dengan analisa tanah
Jumlah anakan merupakan salah satu bagian setempat sehingga dicapai pengeruh efektif yang
yang menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomis.
tanaman pada fase vegetatif. Jumlah anakan juga
ikut menentukan tinggi rendahnya bobot hijauan Tinggi Tanaman
yang dihasilkan dan mempunyai peran ditinjau dari Hasil analisa sidik ragam terhadap tinggi
fungsi sebagai hijauan pakan. Jumlah anakan yang tanaman pada umur 2 mst dan 4 mst menunjukkan
dimaksud adalah semua individu yang masih muda bahwa perlakuan pupuk organik dan an organik
yang muncul dari tanah pada suatu rumpun, jadi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap
berbeda denga cabang yang muncul dari buku atau tinggi vertikal rumput gajah. Hal ini disebabkan
ruas. tanaman belum mampu memanfaatkan unsur hara
Hasil sidik ragam pada umur tanaman 2 mst untuk memacu pertumbuhannya terutama unsur N
dan 4 mst menunjukkan hasil tidak nyata dengan sehingga tanaman yumbuh kerdil. Petumbuhan
pemberian pupuk organik maupun anorganik. Hal suatu tanaman pada dasarnya dipengaruhi oleh
ini diduga pemberian pupuk urea dan pupuk ketersediaan unsur hara esensial pada tanah. Jenis
kandang belum mampu meningkatkan jumlah rumput yang satu mempunyai kebutuhan nutrisi N
anakan. Unsur hara yang terdapat dalam pupuk yang berbeda dengan jenis rumput yang lain untuk
maupun tanah belum cukup dan berimbang untuk mempertahankan pertumbuhan normal. Jumin
meningkatkan jumlah anakan rumput gajah. (1994), menyatakan bahwa pemupukan tidak
Disamping itu dekomposisi dari pupuk berhasil apabila tanaman tidak memberi respon
organik belum berjalan dengan sempurnakarena terhadap pemupukan, tanah dan air harus sesuai
pada saat tanaman berumur 2 mst dekomposisi baru dengan pupuk yang diberikan
berjalan selama satu bulan sehingga dapat dikatakan Pada umur tanaman 6 mst dan 8 mst
pupuk organik belum terlapuk secara sempurna. pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik
Selain itu pupuk kandang sapi merupakan pupuk memberikan pengaruh nyata. Rata-rata pengaruh
organik bersifat lambat penguraiannya didalam level pupuk organik dn an organik terhadap tinggi
tanah, sehingga unsur hara beleu sepenunya tanaman rumput gajah dapat dilihat pada Tabel 1.
81

Tabel 1. Rata-rata pengaruh level pupuk organik dan kebutuhan unsur hara makro dalam hal ini Nitrogen
anorganik terhadap tinggi tanaman rumput yang diduga menyebabkan adanya pengaruh
gajah perlakuan pemupukan terhadap pertambahan tinggi
Tinggi Tanaman (cm) vertikal tanaman.
Perlakuan
2 mst 4 mst 6 mst 8 mst
Pupuk organik selain mengandung bahan
P0 20,25a 70,00a 69,75a 100,00a
organik juga mengandung sejumlah unsur hara
P1 22,25a 70,25a 91,25ab 123,00ab
a a bc makro termasuk N yang berfungsi merangsang
P2 23,25 70,50 101,5 131,25abc
P3 21,75a 71,00a 109,75bc 136,75bc pertumbuhan vegetatif tanaman diantaranya tinggi
P4 21,50 a
70,75 a
111,00 bc
153,00bc tanaman, termasuk panjang dan lebar daun. Pada
P5 24,50 a
71,00 a
114,75 d
163, 75c perlakuan dengan takaran pupuk organik terbesar
Keterangan: Angka – angka yang diikuti huruf yang maka pertumbuhan tinggi tanaman juga paling
sama menunjukkan tidak berbeda nyata tinggi, hal ini disebabkan karena tanah merupakan
berdasarkan uji BNJ pada taraf 5%. medium utama untuk pertumbuhan tanaman secara
normal dalam memperoleh nutrien sehingga dengan
Pada umur tanaman 6 mst berdasarkan hasil pemberian bahan organik mempunyai perananan
uji lanjut, perlakuan p0 dan p1 tidak berbada, penting dalam memperbaiki kesuburan tanah.
sedangkan perlakuan p1, p2, p3 dan p4 juga tidak
berbeda namun menghasilkan tinggi tanaman yang Jumlah Daun
lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol (p0), Pemberian pupuk menyebabkan ketersediaan
Perlakuan p2 sampai p4 menghasilkan hara meningkat sehingga digunakan untuk
tinggitanaman yang juga tidak berbeda. pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada
Namunketiga perlakuan tersebut menghasilkan masa pertumbuhan tanaman organ-organ tanaman
rataan tinggi tanaman yang lebih tinggi mengalami peningkatan salah satunga adalah jumlah
dibandingkan dengan p0 dan p1. Perlakuan yang daun
menghasilkan tinggi tanaman tertinggi pada umur 6 Hasil analisa sidik ragam menunjukkan
mst terjadi pada perlakuan p5 dimana tinggi bahwa perlakuan dosis pupuk organik dan an
tanaman mencapai 114,75 berbeda nyata dengan organik pada umur 6 mst dan 8 mst menunjukkan
kelima perlakuan lainnya. pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah daun
Pada umur 8 mst perlakuan p), p1 dan p2 tanaman rumput gajah, namun perlakuan tersebut
masing-masing tidak berneda dibandingkan dengan tidak memberikan pengeruh pada umur tanaman 2
perlakuan p3, p4, dan p5. Perlakuan p1 sampai mst dan 4 mst. Hal tersebut diatas dapat disebabkan
dengan p4 juga tidak berbeda, kemudian p2 sampai karena pupuk kandang lebih lambat bereaksi
dengan p5 juga tidak berbeda namun perlakuan p5 dibandingkan dengan pupuk buatan karena sebagian
menghasilkan tinggi tanaman yang lebih tinggi besar zat-zat makanan tanaman harus diserap oleh
dibandingkan perlakuan kontrol (p0) dan perlakuan tanaman (Sabihan et al., 1989). Pupuk kandang
lainnya. apabila dibenamkan ke dalam tanah akan di
Pemupukan berkaitan erat denga ketersediaan dekomposisikan oleh mikroorganisme menjadi
unsur hara esensial yang dibutuhkan oleh tanaman. bentuk-bentuk yang sederhana (Tisdale et al.,1985
Hidayat (2003), menyebutkan bahwa penggunaan dalam Damayanti 2006). Kecepatan dekomposisi
pupuk dalam kegiatan budidaya dimaksudkan untuk bahan organik menjadi senyawa-senyawa sederhana
meningkatkan ketersediaan bahan hara dalam tanah dipengaruhi oleh temperatur, keasaman, aerasi,
bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara essensial kelembaban, susunan bahan dan tersedianya unsur-
yang dibutuhkan oleh tanaman diantaranya nitrogen unsur yang diperlukan mikroorganisme.
(N), phospor (P), dan kalium (K). Peran utama Pengaruh perlakuan dosis pupuk organik dan
nitrogen bagintanaman adalah untuk merangsang an organik terhadap jumlah daun rumput gajah
pertumbuhan tanaman secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel. 2. Pada umur 6 mst
khususnya batang, cabang dan daun. Nitrogen juga perlakuan p0, p1 dan p2 memberikan pengaruh yang
berperan penting dalam hal pembentukan hijaudaun sama, sedangkan perlakuan p2 dan p3 juga sama.
yang berguna sekali dalam proses Perlakuan yang memberikan hasil yang tertinggi
fotosintesis(Lingga, 1998). Terpenuhinya dicapai oleh perlakuan p4 dan p5 dimana kedua

Respon Pertumbuhan Vegetatif Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) terhadap Aplikasi Level Pupuk Organik dan Anorganik.
(Kastalani, Maria Erviana Kusuma, Dan Boboina)
Al Ulum Sains dan Teknologi Vol.1 No.2 Mei 2016 82

perlakuan tersebut tidak berbeda namun pada Bertambahnya unsur N dalam tanah berasosiasi
perlakuan p5 jumlah daunnya lebih banyak. dengan pembentukan klorofil di daun sehingga hal
ini meningkatkan proses fotosintesis yang memacu
Tabel 2. Rata-rata pengaruh level pupuk organik dan an pertumbuhan jumlah daun tanaman. Peranan P
organik terhadap jumlah daun rumput gajah sebagai komponen essensial ADP dan ATP yang
Jumlah Daun bersama-sama berperan penting dalam fotosintesis
Perlakuan
2 mst 4 mst 6 mst 8 mst
dan penyerapan ion inilah yang diduga mampu
P0 3,75 a 6,25 a 10,75 a 17,00 a
meningkatkan jumlah daun. Semakin lama umur
P1 4,00 a 6,50 a 11,25 ab 20,00 b
tanaman akan memberikan kesempatan pada
P2 4,25 a 6,50 a 12,25 ab 21,50 b
P3 4,50 a
6,75 a
13,50 b
24,50 c tanaman untuk tumbuh lebih lama sehingga jumlah
P4 4,75 a
26,2 a
17,50 c
27,50 d daun yang terbentuk akan lebih banyak pula.
P5 5,25 a 7,00 a 19,00 c 29,00 d
Keterangan: Angka – angka yang diikuti huruf yang KESIMPULAN
sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji 1. Pemberian pupuk organik dan an organik
BNJ pada taraf 5%. memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman
umur 6 mst dan 8 mst, dan jumlah daun umur 6
Pemberian pupuk organik maupun an organik mst dan 8 mst
pada tanah selain dapat menambah unsur N juga 2. Pada komponen pertumbuhan rata-rata
dapat menambah ketersediaan hara seperti P dan K, menunjukkan kecenderungan yang sama
sehingga akan meningkatkan jumlah daun pada dimana semakin besar pupuk organik yang
tanaman. Ketersediaan unsurhara memacu jumlah diberikan maka hasilnya akan makin besar
daun. Daun merupakan organ tanaman yang sangat pula, demikian sebaliknya dengan pupuk an
penting sebagai penyusun klorofil dan tempat organik apalagitidak menggunakan pupuk sama
fotosintesis untuk mendistribusikan asimilat ke sekali (kontrol).
seluruh bagian tanaman.
Pada umur tanaman 8 mst, perlakuan p1 dan DAFTAR PUSTAKA
p2 tidak berbeda demikian pula dengan perlakuan Damayanti, I.C. 2006. Produktivitas Rumput Gajah
p4 dan p5. Namun perlakuan p5 menghasilkan (Pennisetum Purpureum) di Peternakan
jumlah daun yang terbanyak dibandingkan dengan Ternak Domba Sehat Caringin-Bogor Sebagai
perlakuan lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa Respon Pemupukan Organik dan Nitrogen.
tanaman rumput gajah lebih responsif dengan
Harjowigeno, S. 1987. IlmuTanah. PT
pemberian pupuk organik dibandingkan dengan Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.
pupuk an organik. Disamping itu pupuk organik
yang diberikan pada tanaman mengandung bahan Hidayat, M.F. 2003. Pemanfaatan Asam Humat
organik yang dapat menyediakan unsur hara N dan dan Omega pada Pemberian Pupuk NPK
unsur hara lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa terhadap Pertumbuhan Gmelina arborea Roxb
penambahan dosis pupuk organik mampu yang Diinokulasi Cendawan Mikroba
Arbuskular (CMA). Tesis. Prpgram
memperbaiki jumlah daun sehingga diduga dapat
Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
meningkatkan proses fotosintesis kemudian energi
yang dibutuhkan tanaman untuk pembentukan daun Jumin, H. B. 1994. Dasar-dasar Agronomi. PT
dapat terpenuhi dengan baik. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Penambahan jumlah daun terbanyak terjadi
pada perlakuan p4 dan p5 dimana p4 merupakan Mathius, I.W. 1994. Potensi dan Pemanfaatan
perlakuan pemupukan dengan dosis pupuk organik Pupuk Organik. Jurnal Wartazoa Vol. 3
N0.2-4.
jauh lebih banyak dibandingkan kontrol, yang tanpa
menggunakan pupuk. Kandungan unsur hara dalam Raihan, S dan D. Nazemi. 2006. Pengaruh Bahan
pupuk organik tidak terlalu tinggi, namun banyak Organik Terhadap Perbaikan Sifat Fisik dan
mengandung bahan organik yang merupakan Kimia Tanah Serta Hasil Jagung di Lahan
penyumbang terbesar unsur N. Hal ini berkaitan Pasang Surut Sulfat Masam. Prosiding
dengan peranan N sebagai komponen klorofil. Seminar Nasional PERAGI.
83

Sabiham, S., G. Supandi dan S. Djokosudarjo.


1980. Pupuk dan Pemupukan. Fakultas
Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik.


Kanisius. Yogyakarta.

Respon Pertumbuhan Vegetatif Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) terhadap Aplikasi Level Pupuk Organik dan Anorganik.
(Kastalani, Maria Erviana Kusuma, Dan Boboina)

Anda mungkin juga menyukai