Anda di halaman 1dari 7

F.SAINTEK Unira Malang | Vol. 4 | No.

2
April, 2021
P-ISSN 2580-8737, E-ISSN 2623-064X

PENGARUH TANAMAN REFUGIA TERHADAP POPULASI MUSUH


ALAMI WERENG BATANG COKLAT (NILAPARVATA LUGENS
STAL.) PADA BUDIDAYA TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)
Imam Habibi1, Ainyatus Syarifatul Fuadah2
1,2
Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri
Imamhabibi08@gmail.com

ABSTRAK

Padi merupakan salah satu komoditas utama yang digunakan sebagai makanan pokok
seluruh masyarakat di Negara Indonesia bahkan dunia. Upaya peningkatan produksi
padi menghadapi tantangan yang semakin berat. Salah satu hama yang menjadi faktor
kerusakan terbesar pada hasil tanaman padi adalah serangan wereng batang coklat
(Nilaparvata lugens Stal.). Salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk
pengendalian hama wereng batang coklat yang lebih ramah lingkungan menggunakan
teknik Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dengan rekayasa lingkungan menggunakan
tanaman refugia. Tanaman refugia yang dapat digunakan yaitu tanaman kemangi,
tanaman kubis bunga dan tanaman seledri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh tanaman refugia terhadap keanekaragaman dan kelimpahan musuh alami
WBC pada tanaman padi serta hasil panen bobot 100 butir gabah. Penelitian ini dimulai
pada September sampai Desember 2019. Bertempat di Laboratorium Lapang Terpadu,
Universitas Islam Kadiri, di Desa Rejomulyo, Kecamatan Kota Kediri, dengan kedaan
topografi berada pada ketinggian 67 mdpl, dengan rerata suhu dan kelembapan harian
(35˚C dan 50 %), Kecepatan angin 3,6 m/s (13,03 km/jam), memiliki jenis tanah
lempung berpasir, pH ± 6,2 dan curah hujan 3,5 mm/bulan. Dengan variabel
pengamatan yang dilakukan yaitu keanekaragaman dan kelimpahan musuh alami
WBC, serta berat 100 butir gabah. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan tanaman
refugia berpengaruh nyata terhadap kemerataan populasi musuh alami WBC yaitu
famili formicidae dan carabidae pada budidaya tanaman padi dengan tanaman kemangi
sebagai tanaman refugia namun hasil panen bobot 100 butir gabah tidak berpengaruh
nyata.

Kata kunci: Nilaparvata lugens, Musuh Alami, Tanaman refugia, Tanaman Padi

ABSTRACT

Rice is one of the main commodities used as a staple food for all people in Indonesia
and even the world. Efforts to increase rice production face increasingly formidable
challenges. One of the pests that is the biggest factor of damage to rice yields is the
brown planthopper (Nilaparvata lugens Stal.) (WBC). One alternative that can be used
to control brown planthopper pests that is environmentally friendly is using integrated
pest management techniques (IPM) with enviromental engineering using refugia plants.
Refugia plants that can be used are basil plants, flower cabbage plants and celery
plants. The purpose of this study was to determine the effect of refugia on the diversity
and abundan ce of WBC natural enemies in rice and yields of 100 grains of grain weight.
This research was started from september to december 2019. Located in an integrated
field laboratory, Kadiri Islamic University , in Rejomulyo Village, Kediri City District, with
the topography at an altitude of 67 meters above sea level, with daily average
temperature and humidity (35˚C and 50 %), wint speed 3,6 m/s(13,03 km/hour), has a
type of sandy clay soil, pH ± 6,2 and rainfall 3,5 mm/month. With the observed variables,
namely the diversity and abundance of natural enemies of WBC, and the weight of 100

319
Habibi Pengaruh Tanaman Refugia

grains of grain. The results showed that the use of refugia plants had a significant effect
on the evenness of the population of WBC natural enemies, namely the formicidae and
carabidae families in the cultivation of rice plants with basil as a refugia plant but the
grain had no significant effect.

Keywords: Nilaparvata lugens, Natural Enemies, Refugia Plants, Rice Plants

PENDAHULUAN kemangi, tanaman seledri dan tanaman


Tanaman padi merupakan komoditas brokoli. Tanaman kemangi mengandung
tanaman pangan penghasil beras yang minyak atsiri dengan bahan aktif eugenol dan
memegang peranan penting dalam sineol yang mempunyai potensi sebagai
kehidupan ekonomi Indonesia. Beras larvasida dan hormon juvenil yang
sebagai makanan pokok sangat sulit menghambat perkembangan nyamuk
digantikan oleh bahan pokok lainnya. Padi Anopheles aconitus. Berdasarkan uraian
merupakan tanaman pangan utama bagi diatas maka dilakukan penelitian
penduduk indonesia. pengendalian wereng batang coklat dengan
Masalah hama pada tanaman padi yaitu penggunaan tanaman refugia pada budidaya
hama wereng batang coklat (Nilaparvata tanaman padi. Diharapkan mampu
lugens Stal.) tercatat pada tahun 2018, terjadi meningkatkan keanekaragaman hayati
ledakan wereng batang coklat di NTT. Hama khususnya keberadaan musuh alami lebih
wereng coklat menyerang di wilayah tinggi sehingga dapat mengendalikan hama
kabupaten kediri, yaitu tepatnya di desa wereng batang coklat.
Paron, Doko dan Gogorante (Pandora, 2020)
Selama ini pengendalian wereng batang METODE PENELITIAN
coklat masih menggunakan pestisida kimia.
Penggunaan pestisida yang tidak bijaksana Tempat dan Waktu
menimbulkan dampak negatif terhadap Penelitian ini dilaksanakan di desa
lingkungan dan manusia (Tuti et al., 2014). Rejomulyo, kecamatan Kota, kota Kediri.
Hama wereng coklat muncul mendominasi Jenis tanah lempung berpasir dengan pH
area persawahan karena populasi musuh tanah 5-6 dengan ketinggian tempat 469
alami sangat sedikit dan area budidaya mdpl dan dilaksanakan pada bulan
terakumulasi pestisida kimia. Hal ini dapat September 2019 sampai Januari 2020. Suhu
mengakibatkan resistensi terhadap hama dan kelembapan harian (± 35°C dan 50%)
wereng coklat jika penggunaan pestisida dengan kecepatan angin 3,62 m/s ( 13,03
dilakukan terus-menurus. Sehingga km/jam), pH rata-rata < 6,2 serta curah hujan
diperlukan metode yang ramah lingkungan 3,5 mm/bulan.
sebagai alternatif pengendalian wereng
batang coklat. Alat dan Bahan
Salah satu metode alternatif yang ramah Alat yang digunakan pada penelitian ini
lingkungan yaitu penggunaan tanaman adalah hand traktor, cangkul, sabit, tugal,
refugia sebagai metode rekayasa lingkungan ember, hand sprayer, penggaris, meteran,
bertujuan untuk meningkatkan jangka sorong, alat tulis, papan nama,
keanekaragaman hayati pada budidaya gunting, timbangan, tali raffia, dan pH meter,
tanaman padi. Diharapkan mengurangi termohigrometer
penggunaan pestisida dan memaksimalkan Bahan yang digunakan pada penelitian ini
peran musuh alami. Salah satu rekayasa adalah benih tanaman padi, pupuk kandang,
lingkungan yaitu dengan menggunakan benih kemangi, bunga kol, dan seledri.
tanaman refugia. Tanaman refugia bisa
memanfaatkan tanaman berbunga dan Metode Penelitian
harum sebagai penolak kehadiran hama Penelitian ini menggunakan metode non
maupun sebagai tempat tinggal sementara faktorial menggunakan Rancangan Acak
(shelter). Manipuasi habitat dapat dilakukan Kelompok dengan 4 macam perlakuan dan
dengan menanam tanaman berbunga diulang 6 kali. Sehingga terdapat 24 petak
(insectary plant) yang berfungsi sebagai percobaan.
sumber pakan, inang alternatif, dan refugi Dari penelitian terdapat 4 jenis perlakuan :
bagi musuh alami (Altieri and Nichols, 2004). P0 : Tanpa Tanaman
Beberapa tanaman yang bisa dimanfaatkan Refugia
sebagai tanaman refugia yaitu tanaman
320
Habibi Pengaruh Tanaman Refugia

P1 : Tanaman Padi dengan Tanaman diberikan adalah urea dengan dosis 250
Kemangi kg/ha dengan cara ditugal.
P2 : Tanaman Padi dengan Tanaman 7. Pengairan
Bunga Kol Pengairan dilakukan sesuai dengan
P3 : Tanaman Padi dengan Tanaman kebutuhan selama masa pertumbuhan
Seledri tanaman, yaitu pada pagi atau sore hari, dan
apabila terjadi hujan pada malam hari maka
Pelaksanaan Penelitian penyiraman pada pagi hari tidak dilakukan
1. Persiapan Lahan penyiraman, jika terjadi hujan pada siang hari
Lahan penelitian dibersihkan dari gulma- maka penyiraman sore hari tidak dilakukan.
gulma dan sisa-sisa tanaman. Pembersihan Pengairan dilakukan pada umur 28 hst dan
lahan dilakukan secara manual 42 hst.
menggunakan alat seperti sabit dan cangkul. 8. Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila tanaman
2. Pengolahan Tanah
mati, untuk pengganti tanaman yang mati
Tanah diolah pada kondisi lembab, tetapi
disiapkan tanaman jagung manis dari
tidak perlu basah dengan menggunakan bajak
serta cangkul sampai gembur agar dapat polybag. Penyulaman dilaksanakan umur 10
memperbaiki struktur tanah, sirkulasi udara hst.
9. Penyiangan
dalam tanah, memperbaiki aerasi dan
Penyiangan dilakukan untuk mengendalikan
drainase tanah dan mendorong aktivitas
gulma di sekitar tanaman yang dilakukan
mikroba tanah.
sebanyak 2 minggu sekali. Penyiangan
3. Penggunaan Dolomit dan Pupuk Organik pertama dilakukan pada umur 14 hst dengan
Penggunaan Dolomit 500 kg/ha dan pupuk cara mencabut gulma. Penyiangan ke 2
organik kotoran ayam, kotoran kambing, dilakukan umur 28 hst dengan menggunakan
kotoran sapi, pupuk kascing dan pupuk kored. Yang dimaksud penyiangan adalah
bokhasi diberikan saat pengolahan tanah. membrantas atau membuang gulma bagi
4. Pembuatan Plot tanaman yang dibudidayakan. Akibatnya
Pembuatan plot untuk lahan penelitian yaitu daun menjadi berimbang, cara pengendalian
sebanyak 6 plot per kelompok dengan empat yaitu dengan mencabut rumput-rumput yang
kelompok sebagai ulangan, sehingga plot tumbuh di sekitar tanaman guna mengatasi
keseluruhan berjumlah 24 plot. dengan jarak persaingan unsur hara pada tanaman.
antar polibag 25 cm, serta jarak antar 10. Pembumbunan
kelompok 25 cm. Pembumbunan dimaksudkan untuk
5. Penanaman memperkokoh berdirinya tanaman dan
Penanaman dilakukan secara tugalan, yaitu mendekatkan unsur hara. Pembumbunan
dengan kedalaman tugalan 3-5 cm, dilakukan secara bersamaan dengan
kemudian setiap lubang diisi dengan 1 benih penyiangan ke 2 yaitu pada umur 28 HST.
padi dan ditutup kembali menggunakan 11. Panen
tanah halus. Adapun jarak tanam yang Panen tanaman padi dilakukan umur 110 hari
digunakan adalah 25 cm x 25 cm setelah tanam, dengan ciri hijau tua serta
6. Pemupukan bijinya terlihat kuning mengkilap dan rambut
Pemupukan tanaman padi bertujuan untuk tongkol berwarna coklat.
menambah unsur hara yangdibutuhkan
selama proses pertumbuhan dan Variabel Pengamatan
perkembangan pada tanaman jagung, Keragaman dan Kelimpahan Musuh Alami
terutama kebutuhan unsur hara N, P dan K Wereng Batang Coklat
yang banyak berperan selama proses Percobaan ini dimulai dengan menyiapkan
tersebut berlangsung. tanaman sesuai perlakuan. Penelitian ini
Pemupukan pertama dilakukan pada saat menggunakan rancangan acak kelompok
tanaman berumur 21 hst, pupuk yang (RAK) yang diulang sebanyak 6 kali sehingga
digunakan adalah pupuk Urea dengan dosis didapatkan 24 satuan percobaan. Adapun
150 kg/Ha pupuk ini diaplikasikan pada proses identifikasi, perhitungan, dan
sekitar tanaman jarak ± 10 cm dengan cara penggolongan musuh alami sesuai trofi
ditugal. (predator dan parasitoid) dilakukan
Pemupukan tanaman padi kedua diberikan menggunakan beberapa referensi yaitu Chu,
saat tanaman berumur 35 hst disaat tanaman (1949), Triplehorn & Johnson, (2005) serta
padi memulai fase generatifnya, pupuk yang akses internet website www.bugguide.net.
321
Habibi Pengaruh Tanaman Refugia

Data yang diperoleh kelompokkan dan hitung 12 Coleopt Hydros Predat 0 4 0 0


berdasarkan peran di alam. era capida or
Berat Biji per 100 butir (g) e
Percobaan ini dimulai dengan menyiapkan 13 Coleopt Carabi Predat 151 147 203 191
era dae or
tanaman sesuai perlakuan. Penelitian ini 14 Coleopt Coccin Predat 16 11 13 13
menggunakan rancangan acak kelompok era ellidae or
(RAK) yang diulang sebanyak 6 kali sehingga 15 Coleopt Staphyl Predat 29 60 32 31
didapatkan 24 satuan percobaan. era inidae or
Penimbangan berat biji per 100 butir Total 612 556 678 712
dilakukan setelah panen, yaitu pada umur
110 hari setelah tanam. Penimbangan
dilakukan dengan cara menimbang per 100 Indeks Keanekaragaman (Shanon-Wiener)
butir beras menggunakan timbangan digital. Pengaruh tanaman refugia berpengaruh
Data yang diperoleh dihitung dan dicatat. terhadap indeks keragaman musuh alami
Analisa Data pada budidaya tanaman padi. Kriteria indeks
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan keanekaragaman Shannon-Wiener (H’)
pada masing-masing uji F dengan metode dibagi menjadi 3 yaitu : H’ < 1 =
variabel dimasukan pada tabel untuk diuji F. keanekaragaman rendah, 1<H’<3 =
Apabila terdapat perbedaan antar perlakuan keanekaragaman sedang, H’ > 3 =
untuk mengetahui nilai mana yang berbeda keanekaragaman tinggi.
nyata maupun sama, maka dilanjut dengan
uji BNT 5% Tabel 2. Indeks Keanekaragaman Musuh
Alami WBC Pada Semua Perlakuan
HASIL DAN PEMBAHASAN Perlakuan H’
R0 : Tanpa refugia 1,35
Hasil pengamatan dan identifikasi ditemukan
R1 : Kemangi 1,65
serangga dan laba-laba yang berperan
sebagai predator dan parasitoid (Tabel 1). R2 : Bunga Kol 1,29
Total ordo yang yang ditemukan adalah 5 R3 : Seledri 1,44
ordo dan 15 famili (Tabel 1).

Tabel 1. Hasil Identifikasi Musuh Alami WBC Indeks keanekaragaman serangga (H’)
pada Tanaman Padi menunjukkan pada semua perlakuan
∑ Individu kategori sedang. Menurut Ismawan, (2015)
No Ordo Famili Peran indeks keanekargaman musuh alami pada
R0 R1 R2 R3 kawasan tersebut memiliki produktifitas
1 Hymen Formici Predat 337 233 352 353 cukup, kondisi ekosistem seimbang, serta
optera dae or tekanan ekologis yang sedang. Alikondra,
2 Hymen Vespid Predat 1 0 0 0 (2002) dalam Ismawan dkk. (2015)
optera ae or menyatakan bahwa faktor yang
3 Hymen Perila Parasit 0 1 0 0 mempengaruhi nilai keanekaragaman jenis
optera midae oid (H’) adalah kondisi lingkungan, jumlah jenis
4 Hemipt Lygaei Predat 23 28 17 31
era dae or
dan sebaran individu pada masing-masing
5 Hemipt Cicadel Predat 0 1 0 0 jenis. Kondisi lingkungan sangat mendukung
era lidae or perkembangan musuh alami dengan
6 Hemipt Miridae Predat 2 23 1 41 memodifikasi sistem budidaya tanaman
era or dengan penambahan tanaman refugia
7 Hemipt Reduvii Predat 1 0 0 1
era dae or Tabel 3. Indeks Kemerataan Musuh Alami WBC
8 Aranae Chelice Predat 35 35 48 42 pada Budidaya Tanaman Padi
rata or
Perlakuan E
9 Orthopt Grylidi Predat 5 4 2 0
era dae or R0 : Tanpa refugia 0,50
10 Orthopt Tettigo Predat 12 7 10 9
R1 : Kemangi 0,61**
era niidae or
11 Coleopt Tenebr Predat 0 2 0 0 R2 : Bunga Kol 0,47*
era ionidae or R3 : Seledri 0,53
Keterangan : ** = tertinggi, * = terendah
322
Habibi Pengaruh Tanaman Refugia

yang sangat bersifat homogen. Musuh alami


Indeks kemerataan serangga (E) yang mendominasi yaitu dari famili
menunjukkan perlakuan R1 (tanaman Formicidae dan famili Carabidae. Famili
kemangi) memperoleh indeks kemerataan tersebut merupakan arthropoda atau
(E) tertinggi dibanding yang lain. Sehingga predator yang aktif pada permukaan tanah.
mendekati 1 maka seluruh jenis musuh alami Hal ini sesuai penelitian Herlinda dkk. (2008)
baik predator dan parasitoid memiliki tingkat yang menyatakan Arthropoda yang aktif pada
kemerataan jenis yang hampir sama tidak permukaan tanah yang kelimpahan tertinggi
ada yang dominan sehingga setiap individu ialah famili Carabidae, Formicidae dan
memiliki kesempatan yang sama dalam Lycosidae.
menjalankan fungsi ekologis. hal ini sejalan
dengan pernyataan Santosa dkk. (2008) jika Tabel 5. Pengaruh Tanaman Refugia
indeks kemerataan tinggi maka pada tempat Terhadap Bobot 100 Bulir Gabah (gram)
tersebut tidak ada individu yang Pada Budidaya Tanaman Padi
mendominasi. Tanaman kemangi memiliki
peran sebagai tempat perpindahan musuh Perlakuan
alami sehingga mendukung langkah X ± SD
konservasi musuh alami baik predator R0 : Tanpa tanaman refugia 2.67 ± a
maupun parasitoid untuk masa sekarang R1 : Tanaman Kemangi 2.95 ± a
dam waktu yang akan datang. Hal ini sesuai
dengan pendapat Driesche dan Bellows R2 : (Bunga Kol) 2.89 ± a
(1996) dalam Hendrival dkk. (2011) R3 : (Seledri) 2.87 ± a
menjelaskan kegiatan konservasi musuh
alami meliputi (1) penggunaan pestisida Keterangan: angka yang diikuti huruf yang
secara terbatas dan selektif, (2) melestarikan sama pada kolom yang sama tidak berbeda
spesies-spesies gulma yang mendukung nyata
inang parasitoid atau mangsa alternatif
predator, (3) memfasilitasi perpindahan Tabel 5 menunjukkan bahwa tanaman
musuh alami, dan (4) memodifikasi sistem refugia tidak berpengaruh nyata terhadap
budidaya tanaman. berat 100 butir padi yang dihasilkan. Hal ini
Perlakuan R2 memiliki indeks kemerataan dikarena adanya serangan hama lain selain
mendekati 0 yang menunjukkan terdapat WBC yang menyebabkan kerusakan pada
musuh alami yang dominan. Kemerataan tanaman padi, pada perlakuan yang
rendah menunjukkan adanya serangga yang menggunakan tanaman refugia dan tanpa
mendominasi. perlakuan tanaman refugia. Hama tersebut
yaitu seperti walang sangit (Leptocorisa
oratorius) dan burung pipit (Lonchura
Tabel 4. Indeks Kekayaan Musuh Alami pada punctulata) sehingga dapat menurunkan
Budidaya Tanaman Padi hasil panen 100 bulir padi. Hasil penelitian
Perlakuan R menunjukkan populasi walang sangit lima
R0 : Tanpa refugia
ekor per sembilan rumpun padi akan
0,41 menurunkan hasil panen sebesar 15 %. Hal
R1 : Kemangi 0,41 ini sesuai pendapat Sihombing et al. (2015)
R2 : Bunga kol 0,40 yang menyatakan bahwa Kepadatan
R3 : Seledri populasi walang sangit memiliki hubungan
0,40 dengan produksi panen, satu ekor walang
sangit per malai dalam satu minggu dapat
Indeks kekayaan (R) pada semua perlakuan menurunkan hasil 27 % kualitas gabah.
menunjukkan kategori yang sama yaitu Walang sangit menyerang tanaman padi
tergolong rendah (R<3,5) taraf kekayaan budidaya dengan cara menghisap bagian bulir
rendah. Hal ini bisa disebabkan karena padi hingga hampa dan berwarna putih susu
kualitas pakan dan persaingan pakan hama. (Gambar 2). Pengendalian hama walang
Seluruh perlakuan tanaman refugia terhadap sangit dilakukan apabila sudah mencapai
kekayaan jenis arthropoda menunjukkan ambang ekonomi. Langkah pengendalian
kategori yang sama rendahnya. Menurut dilakukan dengan pemberian pestisida nabati
Pradhana dkk, (2014) nilai rendahnya tingkat
yang bersifat repelen. Penggunaan pestisida
kekayaan jenis (R) dipengaruhi oleh
nabati dari ekstrak kemangi menjadi salah
dominasi spesies dan keadaan ekosistem
satu alternatif untuk mengusir walang sangit.
323
Habibi Pengaruh Tanaman Refugia

REFERENSI
nd
Agroecosystem. 2 Edition, Haworth Press
Inc., New York. 236 p.

Ardjansyah. A., J. B. Hernowo., & S.


Priyambodo. (2017). Pengaruh
Serangan Burung Bondol Terhadap
Kerusakan Tanaman Padi Di Bogor.
Media Konservasi. 22(2). Bogor: IPB
a
Gambar 1. Serangan Hama Walang Sangit
Chu, H. F. (1949). How to Know The
Immature Insects. Mc. Brown
Selain walang sangit yang menyebabkan
Company publ. Dubuque.Iowa
kerusakan hasil tanaman padi yaitu burung
pipit. Menurut Ziyadah, (2011) dalam
Hendrival, P. Hidayat & A. Nurmansyah.
Ardjansyah, (2017) menyatakan akibat dari (2011). Keanekaragaman dan
serangan burung pipit produksi padi Kelimpahan Musuh Alami Bemicia
mengalamai penurunan sebanyak 30-50%. tabaci (Gennadius) (Hemiptera:
Selain itu, kelompok burung pipit mulai Aleyrodidae) pada Pertanaman Cabai
memakan bulir padi saat memasuki masa Merah di Kecamatan Pakem, Kabupaten
masak susu atau masa tanam 70 hari. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Serangan burung bondol terjadi saat kondisi J. Entomol. Indon. 8(2): 96-109
cuaca cerah dan burung menyerang secara
berkelompok. Pengendalian burung bondol Herlinda, Waluyo, S.P. Estuningsih, & C.
dilakukan dengan menggunakan jala namun Irsan. (2008). Perbandingan
keterlembatan pemasangan jala Keanekaragaman Spesies dan
menyebabkan burung pipit dapat leluasa Kelimpahan Arthropoda Predator
memakan bulit padi ketika padi memasuki Penghuni Tanah di Sawah Lebak yang
masa bunting (Gambar 2). Diaplikasi dan Tanpa Aplikasi
Insektisida. J. Entomol. Indo 5(2): 96-
107

Ismawan, A. S. E. Rahayu & A. Dharmawan.


(2015). Kelimpahan Dan
Keanekaragaman Burung Diprevab
Taman Nasional Kutai Kalimantan
Timur.
a
Gambar 2. Serangan Burung Pipit Pandora, A. (2020). Hama Wereng Serang
400 Hektar Sawah di Kediri dan
KESIMPULAN DAN SARAN Jombang. Online
Kesimpulan https://sariagri.id/pertanian/55295/ha
Tanaman refugia kemangi menghasilkan ma-wereng-serang-400-hektar-
musuh alami WBC yang seimbang pada sawah-di-kediri-dan-jombang diakses
tanaman padi. pada tanggal 31 Januari 2021

Saran Santosa, Yanto, E. P. Ramadhan & D. A.


Diperlukan pengujian lanjutan terkait analisis Rahman. (2008). Studi
ekonomi dari tanaman refugia kemangi Keanekaragaman Mamalia Pada
Beberapa Tipe Habitat Di Stasiun
UCAPAN TERIMAKASIH Penelitian Pondok Ambung Taman
Terima kasih kepada Yayasan Bina Muslim Nasional Tanjung Puting Kalimantan
Pancasila sebagai pihak yang memberikan Tengah. Media Konservasi. 13(3)
dana penelitian melalui program penelitian
hibah internal sehingga dapat menyelesaikan Sihombing, M. E. A. M., & S. Samin. (2015).
penelitian ini dengan baik dan lancar. Daya Repelensi Biopestisida
324
Habibi Pengaruh Tanaman Refugia

Terhadap Walang Sangit (Leptocorisa


oratorius, Fabricus) di Laboratorium.
Jurnal Biotropika. 3:2. Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas
Brawijaya: Malang.

Triplehorn, C. A. & N. F. Johnson. (2005).


Borror and Delong’s Introduction to the
study of Insect 7th Ed. Belmont:
Thomson Brooks/Cole.

Tuti, H. K., R. Wijayanti, & Supriyono.(2014).


Efektifitas Limbah Tembakau
Terhadap Wereng Coklat dan
Pengaruhnya Terhadap Laba-Laba
Predator. Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian
XXIX (1) : 17-24.

325

Anda mungkin juga menyukai