2
April, 2021
P-ISSN 2580-8737, E-ISSN 2623-064X
ABSTRAK
Padi merupakan salah satu komoditas utama yang digunakan sebagai makanan pokok
seluruh masyarakat di Negara Indonesia bahkan dunia. Upaya peningkatan produksi
padi menghadapi tantangan yang semakin berat. Salah satu hama yang menjadi faktor
kerusakan terbesar pada hasil tanaman padi adalah serangan wereng batang coklat
(Nilaparvata lugens Stal.). Salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk
pengendalian hama wereng batang coklat yang lebih ramah lingkungan menggunakan
teknik Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dengan rekayasa lingkungan menggunakan
tanaman refugia. Tanaman refugia yang dapat digunakan yaitu tanaman kemangi,
tanaman kubis bunga dan tanaman seledri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh tanaman refugia terhadap keanekaragaman dan kelimpahan musuh alami
WBC pada tanaman padi serta hasil panen bobot 100 butir gabah. Penelitian ini dimulai
pada September sampai Desember 2019. Bertempat di Laboratorium Lapang Terpadu,
Universitas Islam Kadiri, di Desa Rejomulyo, Kecamatan Kota Kediri, dengan kedaan
topografi berada pada ketinggian 67 mdpl, dengan rerata suhu dan kelembapan harian
(35˚C dan 50 %), Kecepatan angin 3,6 m/s (13,03 km/jam), memiliki jenis tanah
lempung berpasir, pH ± 6,2 dan curah hujan 3,5 mm/bulan. Dengan variabel
pengamatan yang dilakukan yaitu keanekaragaman dan kelimpahan musuh alami
WBC, serta berat 100 butir gabah. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan tanaman
refugia berpengaruh nyata terhadap kemerataan populasi musuh alami WBC yaitu
famili formicidae dan carabidae pada budidaya tanaman padi dengan tanaman kemangi
sebagai tanaman refugia namun hasil panen bobot 100 butir gabah tidak berpengaruh
nyata.
Kata kunci: Nilaparvata lugens, Musuh Alami, Tanaman refugia, Tanaman Padi
ABSTRACT
Rice is one of the main commodities used as a staple food for all people in Indonesia
and even the world. Efforts to increase rice production face increasingly formidable
challenges. One of the pests that is the biggest factor of damage to rice yields is the
brown planthopper (Nilaparvata lugens Stal.) (WBC). One alternative that can be used
to control brown planthopper pests that is environmentally friendly is using integrated
pest management techniques (IPM) with enviromental engineering using refugia plants.
Refugia plants that can be used are basil plants, flower cabbage plants and celery
plants. The purpose of this study was to determine the effect of refugia on the diversity
and abundan ce of WBC natural enemies in rice and yields of 100 grains of grain weight.
This research was started from september to december 2019. Located in an integrated
field laboratory, Kadiri Islamic University , in Rejomulyo Village, Kediri City District, with
the topography at an altitude of 67 meters above sea level, with daily average
temperature and humidity (35˚C and 50 %), wint speed 3,6 m/s(13,03 km/hour), has a
type of sandy clay soil, pH ± 6,2 and rainfall 3,5 mm/month. With the observed variables,
namely the diversity and abundance of natural enemies of WBC, and the weight of 100
319
Habibi Pengaruh Tanaman Refugia
grains of grain. The results showed that the use of refugia plants had a significant effect
on the evenness of the population of WBC natural enemies, namely the formicidae and
carabidae families in the cultivation of rice plants with basil as a refugia plant but the
grain had no significant effect.
P1 : Tanaman Padi dengan Tanaman diberikan adalah urea dengan dosis 250
Kemangi kg/ha dengan cara ditugal.
P2 : Tanaman Padi dengan Tanaman 7. Pengairan
Bunga Kol Pengairan dilakukan sesuai dengan
P3 : Tanaman Padi dengan Tanaman kebutuhan selama masa pertumbuhan
Seledri tanaman, yaitu pada pagi atau sore hari, dan
apabila terjadi hujan pada malam hari maka
Pelaksanaan Penelitian penyiraman pada pagi hari tidak dilakukan
1. Persiapan Lahan penyiraman, jika terjadi hujan pada siang hari
Lahan penelitian dibersihkan dari gulma- maka penyiraman sore hari tidak dilakukan.
gulma dan sisa-sisa tanaman. Pembersihan Pengairan dilakukan pada umur 28 hst dan
lahan dilakukan secara manual 42 hst.
menggunakan alat seperti sabit dan cangkul. 8. Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila tanaman
2. Pengolahan Tanah
mati, untuk pengganti tanaman yang mati
Tanah diolah pada kondisi lembab, tetapi
disiapkan tanaman jagung manis dari
tidak perlu basah dengan menggunakan bajak
serta cangkul sampai gembur agar dapat polybag. Penyulaman dilaksanakan umur 10
memperbaiki struktur tanah, sirkulasi udara hst.
9. Penyiangan
dalam tanah, memperbaiki aerasi dan
Penyiangan dilakukan untuk mengendalikan
drainase tanah dan mendorong aktivitas
gulma di sekitar tanaman yang dilakukan
mikroba tanah.
sebanyak 2 minggu sekali. Penyiangan
3. Penggunaan Dolomit dan Pupuk Organik pertama dilakukan pada umur 14 hst dengan
Penggunaan Dolomit 500 kg/ha dan pupuk cara mencabut gulma. Penyiangan ke 2
organik kotoran ayam, kotoran kambing, dilakukan umur 28 hst dengan menggunakan
kotoran sapi, pupuk kascing dan pupuk kored. Yang dimaksud penyiangan adalah
bokhasi diberikan saat pengolahan tanah. membrantas atau membuang gulma bagi
4. Pembuatan Plot tanaman yang dibudidayakan. Akibatnya
Pembuatan plot untuk lahan penelitian yaitu daun menjadi berimbang, cara pengendalian
sebanyak 6 plot per kelompok dengan empat yaitu dengan mencabut rumput-rumput yang
kelompok sebagai ulangan, sehingga plot tumbuh di sekitar tanaman guna mengatasi
keseluruhan berjumlah 24 plot. dengan jarak persaingan unsur hara pada tanaman.
antar polibag 25 cm, serta jarak antar 10. Pembumbunan
kelompok 25 cm. Pembumbunan dimaksudkan untuk
5. Penanaman memperkokoh berdirinya tanaman dan
Penanaman dilakukan secara tugalan, yaitu mendekatkan unsur hara. Pembumbunan
dengan kedalaman tugalan 3-5 cm, dilakukan secara bersamaan dengan
kemudian setiap lubang diisi dengan 1 benih penyiangan ke 2 yaitu pada umur 28 HST.
padi dan ditutup kembali menggunakan 11. Panen
tanah halus. Adapun jarak tanam yang Panen tanaman padi dilakukan umur 110 hari
digunakan adalah 25 cm x 25 cm setelah tanam, dengan ciri hijau tua serta
6. Pemupukan bijinya terlihat kuning mengkilap dan rambut
Pemupukan tanaman padi bertujuan untuk tongkol berwarna coklat.
menambah unsur hara yangdibutuhkan
selama proses pertumbuhan dan Variabel Pengamatan
perkembangan pada tanaman jagung, Keragaman dan Kelimpahan Musuh Alami
terutama kebutuhan unsur hara N, P dan K Wereng Batang Coklat
yang banyak berperan selama proses Percobaan ini dimulai dengan menyiapkan
tersebut berlangsung. tanaman sesuai perlakuan. Penelitian ini
Pemupukan pertama dilakukan pada saat menggunakan rancangan acak kelompok
tanaman berumur 21 hst, pupuk yang (RAK) yang diulang sebanyak 6 kali sehingga
digunakan adalah pupuk Urea dengan dosis didapatkan 24 satuan percobaan. Adapun
150 kg/Ha pupuk ini diaplikasikan pada proses identifikasi, perhitungan, dan
sekitar tanaman jarak ± 10 cm dengan cara penggolongan musuh alami sesuai trofi
ditugal. (predator dan parasitoid) dilakukan
Pemupukan tanaman padi kedua diberikan menggunakan beberapa referensi yaitu Chu,
saat tanaman berumur 35 hst disaat tanaman (1949), Triplehorn & Johnson, (2005) serta
padi memulai fase generatifnya, pupuk yang akses internet website www.bugguide.net.
321
Habibi Pengaruh Tanaman Refugia
Tabel 1. Hasil Identifikasi Musuh Alami WBC Indeks keanekaragaman serangga (H’)
pada Tanaman Padi menunjukkan pada semua perlakuan
∑ Individu kategori sedang. Menurut Ismawan, (2015)
No Ordo Famili Peran indeks keanekargaman musuh alami pada
R0 R1 R2 R3 kawasan tersebut memiliki produktifitas
1 Hymen Formici Predat 337 233 352 353 cukup, kondisi ekosistem seimbang, serta
optera dae or tekanan ekologis yang sedang. Alikondra,
2 Hymen Vespid Predat 1 0 0 0 (2002) dalam Ismawan dkk. (2015)
optera ae or menyatakan bahwa faktor yang
3 Hymen Perila Parasit 0 1 0 0 mempengaruhi nilai keanekaragaman jenis
optera midae oid (H’) adalah kondisi lingkungan, jumlah jenis
4 Hemipt Lygaei Predat 23 28 17 31
era dae or
dan sebaran individu pada masing-masing
5 Hemipt Cicadel Predat 0 1 0 0 jenis. Kondisi lingkungan sangat mendukung
era lidae or perkembangan musuh alami dengan
6 Hemipt Miridae Predat 2 23 1 41 memodifikasi sistem budidaya tanaman
era or dengan penambahan tanaman refugia
7 Hemipt Reduvii Predat 1 0 0 1
era dae or Tabel 3. Indeks Kemerataan Musuh Alami WBC
8 Aranae Chelice Predat 35 35 48 42 pada Budidaya Tanaman Padi
rata or
Perlakuan E
9 Orthopt Grylidi Predat 5 4 2 0
era dae or R0 : Tanpa refugia 0,50
10 Orthopt Tettigo Predat 12 7 10 9
R1 : Kemangi 0,61**
era niidae or
11 Coleopt Tenebr Predat 0 2 0 0 R2 : Bunga Kol 0,47*
era ionidae or R3 : Seledri 0,53
Keterangan : ** = tertinggi, * = terendah
322
Habibi Pengaruh Tanaman Refugia
REFERENSI
nd
Agroecosystem. 2 Edition, Haworth Press
Inc., New York. 236 p.
325