Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018

PENGARUH EKSTRAK KULIT JENGKOL DAN DAUN SRI REJEKI


TERHADAP MORTALITAS KEONG EMAS (Pomecea canaliculata)
Mawardi1, Elfrida2, Rahmani Fitri3
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Samudra
Jln. Kampus Meurandeh, Langsa 24416
E-mail: mawardibio@yahoo.com
E-mail: rahmanifitri3@gmail.com

Abstrak

Tanaman padi merupakan bahan makanan pokok masyarakat di Provinsi Aceh. Untuk mengatasi
kebutuhan makanan pokok masyarakat yang terus meningkat maka diperlukan upaya keras
dalam peningkatan produksi padi yang baik kualitas maupun kuantitas. Permasalahan yang
sering dihadapi oleh petani antara lain hama, penyakit, dangulma. Beberapa jenis hama yang
sering menyerang tanaman padi sehingga menyebabkan kerugian yang tidak kecil bagi petani
padi, antara lain keong emas (Pomecea canaliculata L). Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui
ektrak kulit jengkol dan daun sri rejeki sebagai pengendalian hama keong emas dan Mengetahui
konsentrasi ekstrak kulit jengkol dan daun sri rejeki yang tepat untuk pengendalian hama keong
emas. Penelitian ini menggunakan metode ekprimen dan Rancangan Acak Lengkap Faktorial
(RALF) dengan 9 perlakuan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini kulit jengkil (J) dan
daun sri rejeki (K). Perlakuan ekstrak kulit jengkol dan daun sri rejeki dengan kosentrasi 5%,
10% dan 15%, pengamatan keong emas (Pomecea canaliculata L) dilakukan selama 24, 48, dan
72 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan kosentrasi ekstrak kulit jengkol dan daun
sri rejeki dapat dijadikan pengendalian hama keong emas (Pomecea canalikulata L) dikarenakan
dapat terjadi gejala kematian keong emas (Pomecea canalikulata L) dan mortalitas keong emas
(Pomecea canalikulata L). Kosentrasi yang paling optimal terhadap gejala kematian dan
mortalitas keong emas (Pomecea canalikulata L) yaitu pada kosentrasi 15% ekstrak pada
perlakuan P9 yaitu K3J3.

Kata Kunci: Keong Emas, Ekstrak Kulit Jengkol dan Ekstrak Daun Sri Rejeki.

PENDAHULUAN hama, penyakit, dan gulma. Beberapa jenis


hama yang sering menyerang tanaman padi
Tanaman padi merupakan bahan
sehingga menyebabkan kerugian yang tidak
makanan pokok masyarakat di Provinsi
kecil bagi petani padi. Meskipun padi dapat
Aceh. Untuk mengatasi kebutuhan makanan
digantikan dengan makanan lainnya, seperti
pokok masyarakat, yang terus meningkat
sagu, gandum, ubi dan lain sebagainya,
maka diperlukan upaya keras dalam
namun padi yang memiliki nilai tersendiri
peningkatan produksi padi yang baik
bagi orang yang biasa untuk makan nasi dan
kualitas maupun kuantitas. Permasalahan
tidak dapat digantikan oleh bahan makanan
yang sering dihadapi oleh petani antara lain

56
Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018
yang lain. “Padi adalah salah-satu bahan keong emas, sehingga pertumbuhan
makanan yang mengandung gizi dan penguat anakkannya terhambat. Jika tanaman padi
yang cukup bagi tubuh manusia, sebab di yamg masih berumur 1-30 hari terus
dalamnya terkandung bahan yang mudah menerus diserang hama keong emas, maka
diubah menjadi energi” (Ratih et al. 2014: akan terjadi kegagalan panen bagi petani.
19). Jengkol sudah lama dikenal oleh
Beberapa jenis hama yang sering masyarakat sebagai bahan konsumsi. Buah
menyerang tanaman padi sehingga jengkol memiliki cita rasa yang gurih,
menyebabkan kerugian yang tidak kecil bagi biasanya buah jengkol diolah menjadi
petani padi. “Hasil penelitian menunjukan masakan rendang, soto dan lain sebagainya.
kerugian pada tanaman padi akibat serangan “Jengkol berasal dari Asia Tenggara dan
berbagai jenis hama dan penyakit pada secara lokal di Indonesia dikenal sebagai
tanaman padi di dunia tidak kurang dari jengkol. Biji, kulit biji, kulit batang, kulit
35.500 ton” (Harja. 2015: 170). Beberapa buah, dan daun jengkol mengandung
hama yang sering menyerang tanaman padi beberapa senyawa yang dapat digunakan
tersebut seperti tikus, serangga, keong emas sebagai insektisida alami” (Madihah et al.
dan lain sebagainya. 2017: 34). Kulit keras buah jengkol sampai
Keong Emas merupakan hama yang saat ini masih merupakan limbah yang tidak
menyerang bagi para petani pada tanaman termanfaatkan dan tidak mempunyai nilai
padi di beberapa daerah di Aceh khususnya ekonomi. Menurut Lukmanjaya et al (2012:
Kabupaten Aceh Timur. “Hama keong emas 53) Kulit jengkol mengandung beberapa
ini menyerang mulai dari pesemaian bibit senyawa allelokimia dan berpeluang untuk
padi sampai kepertanaman. Serangan paling dapat digunakan sebagai insektisida botani.
berat biasanya terjadi pada saat tanaman Senyawa kimia yang khas dalam tanaman
berumur 1-7 hari setelah pindah tanam jengkol adalah asam jengkolat. Senyawa ini
sampai tanaman berumur kurang lebih 30 merupakan asam amino alifatik yang
hari. Keong Emas terutama menyerang pada mengandung sulfur dan bersifat toksik.
bakal anakan tanaman padi, sehingga Sri rejeki (Dieffenbachia seguine)
mengurangi anakan tanaman” (Manueke. sudah lama dikenal oleh masyarakat sebagai
2016: 20). Akibat hama keong emas tanaman hias, tanaman ini sangat populer
mengakibatkan tanaman padi terserang yang biasa ditanam diperkarangan rumah.

57
Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018
Sri rejeki (Dieffenbachia seguine) ini perlakuan ini kulit jengkol (J) dan Sri Rejeki
banyak dijumpai tumbuh liar, di dataran (K). Perlakuan ekstrak kulit jengkol dan
tinggi maupun di dataran rendah. “Tanaman ekstrak daun sri rejeki dengan kosentrasi
sri rejeki (Dieffenbachia seguine) ini 5%, 10%, dan 15%.
mengandung garam kalsium oksalat pada Tabel 1. Kombinasi Perlakuan Terhadap
Keong Emas
getah batang tanamannya” (Irwanda et al. Jengkol J1 (5%) J2 (10%) J3 (15%)

2017: 30). Sri rejeki


K1 (5%) K1J1 K1J2 K1J3
Pemanfaatan pestisida alami sangat K2 (10%) K2J1 K2J2 K2J3

diperlukan untuk perbaikan produktivitas K3 (15%) K3J1 K3J2 K3J3

tanah agar dapat memperbaiki lingkungan


media tumbuh yang sesuai untuk PROSEDUR PERCOBAAN

pertumbuhan tanaman padi sawah. “Salah Penyediaan Bibit Tanaman Padi


satu pestisida alami yang dapat digunakan Padi yang digunakan dalam penelitian

untuk perbaikan kesuburan tanah agar ini yaitu varietas yang banyak ditanam oleh

meningkatkan pertumbuhan dan petani yaitu Varietas Serang. Sebanyak 1,5

produktivitas tanaman padi sawah” kg Benih padi direndam selama 24 jam

(Manueke. 2016: 20). Untuk mengendalikan setelah itu disemaikan pada lahan

hama padi sawah tersebut dengan pestisida pembibitan yang telah disiapkan. Bibit padi

alami, yang terbuat dari ekstrak kulit jengkol yang telah tumbuh hingga berumur tiga

dan daun sri rejeki (Dieffenbachia seguine). minggu siap dipindahkan ke lahan penelitian

Pestisida alami yang terbuat dari ekstrak di sawah untuk pengujian.

kulit jengkol dan daun sri rejeki Penyiapan Lahan


(Dieffenbachia seguine) memiliki Lahan penanaman yang akan diolah
kandungan senyawa kimia yang mampu sebagaimana mestinya untuk pembibitan
untuk mengendalikan hama keong emas. benih padi. Ukuran untuk lahan penanaman
padi untuk penelitian adalah 1 x 1 m. Jarak
METODE PENELITIAN tanam antara satu rumpun dengan rumpun
Penelitian menggunakan metode lain adalah 20 cm x 20 cm, dengan jumlah
eksperimen dengan menggunakan satu rumpun yang ditanam sebanyak 5-6
Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan batang benih padi. Banyaknya rumpun yang
9 perlakuan. Variaber yang digunakan dalam

58
Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018
ditanam dalam satu petak tersebut sebanyak penelitian (Talahatu dan Pamela, 2015:152).
25 rumpun. Sebanyak 1000 gram kulit jengkol
dimasukkan ke dalam baskom, dimaserasi
Penyediaan Keong Emas Sebagai Objek dengan alkohol (etanol 70%) sebanyak 1 L,
Pengujian
dan 1000 gram daun sri rejeki
Penyediaan keong emas sebagai (Dieffenbachia seguine) dimasukkan
objek penelitian dilakukan dengan kedalam wadah kemudian dimaserasi dengan
mengumpulkan keong emas dari areal alkohol (etanol 70%) sebanyak 1 L, diaduk
persawahan di lapangan dengan ukuran sesekali selama 6 jam, diamkan selama 24
cangkang keong emas yang relatif sama jam lalu tampung hasil maserasi pertama,
dengan 2-3 cm. Keong mas yang telah diulangi dua kali, untuk mendapat hasil
dikumpulkan dari persawahan dimasukkan ekstrak 100% maserat yang ditampung
kedalam wadah kemudian dipersiapkan dipekatkan dengan alat ratory evaporator
untuk penelitian sesuai perlakuan. Sebelum dengan suhu 50 ºC dan 50 rpm.
dilepas di lahan pengujian terlebih dahulu
Variabel yang diamati
keong emas tersebut diberi tanda angka
Variabel yang diamati dalam
dengat cat di atas cangkang keong emas
penelitian ini yaitu (1) mortalitas keong
tersebut.
emas yang diperlakukan dengan ekstrak kulit
Penyediaan Ekstrak Kulit Jengkol dan jengkol dan daun sri rejeki yang dinyatakan
Daun Sri Rejeki.
dalam persentase kematian, dan (2) gejala
Ekstrak kulit jengkol dan daun sri kematian keong emas.
rejeki (Dieffenbachia seguine) yang
digunakan sebagai perlakuan adalah ekstrak Analisis Data
dalam bentuk cair. Kulit buah jengkol dari Untuk mengolah data yang terkumpul
limbah pasar dan domestik. Kulit buah dari hasil pengamatan terhadap mortalitas
jengkol yang telah dibersihkan kemudian keong emas menggunakan statistik uji
dipotong-potong, dan dikeringkan. Daun sri ANAVA.
rejeki (Dieffenbachia seguine) yang diambil
daunnya, dipotong-potong, dan dikeringkan.
Kemudian selanjutnya dimaserasi dalam
alkohol (etanol 70%). Yang mengacu pada

59
Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Ekstrak Kulit Jengkol Dan Untuk melihat pengaruh ekstrak kulit
Ekstrak Daun Sri Rejeki Terhadap
jengkol dan ekstrak daun sri rejeki terhadap
Gejala Kematian Keong Emas (Pomecea
canalikulata L). mortalitas keong emas (Pomecea
Untuk melihat pengaruh ekstrak kulit
canalikulata L) dapat dilihat pada Gambar 2.
jengkol dan ekstrak daun sri rejeki terhadap
10 8.33

Keong Emas (individu)


gejala kematian keong emas (Pomecea 7.33 7.33 7,66

Rata-rata mortalitas
8 6.33 6.66
canalikulata L) dapat dilihat pada gambar 1. 6 4.66
3.66
4 3
10 8,66 2
Keong emas (individu)

7.33 7,66
Rata-rata kematian

8 7 6.66 0
6.33
6 4.66 5.33 5
4 Perlakuan
2
0
Gambar 2. Pengaruh ekstrak kulit jengkol
dan ekstrak daun sri rejeki terhadap
mortalitas keong emas (Pomecea
Perlakuan canalikulata L)

Gambar 1. Pengaruh ekstrak kulit jengkol Berdasarkan Gambar 2. mortalitas


dan ekstrak daun sri rejeki terhadap gejala keong emas (Pomecea canalikulata L) yang
kematian keong emas (Pomecea
canalikulata L) paling tinggi pada perlakuan K3J3 dengan
angka mortalitas 8.33%, sedangkan yang
Berdasarkan Gambar 1. gejala
paling rendah pada perlakuan K1J1 dengan
kematian keong emas (Pomecea
angka mortalitas 3%.
canalikulata L) yang paling tinggi pada
perlakuan K3J3 dengan angka gejala Hasil penelitian pengaruh ekstrak kulit
kematian 8.66%, sedangkan yang paling jengkol dan ekstrak daun sri rejeki terhadap
rendah pada perlakuan K1J1 dengan angka mortalitas keong emas (Pomecea
gejala kematian 4,66%. canalikulata L) berdasarkan lamanya
perlakuan dapat dilihat pada gambar 3.
Pengaruh Ekstrak Kulit Jengkol dan
Ekstrak Daun Sri Rejeki Terhadap
Mortalitas Keong Emas (Pomecea
Canalikulata L)

60
Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018
Dibuktikan dengan hasil F-hitung lebih
4
3.66
tinggi dari pada F-tabel.
rata-rata mortalitas keong emas (individu)

3.5 3.33
Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa
3 perlakuan P9 berpengaruh nyata dengan
2.66
2.66 2.662.66
2.662.66
2.66 2.66
semua perlakuan, karena tidak memiliki
2.5 2.33
2 2 2 2 2 2
akhiran yang sama yaitu huruf “I” P9
2
1.66 1.661.66 merupakan Perlakuan yang paling tinggi
1.5 1.33 1.33 terhadap Gejala kematian keong emas
1 1 11 (Pomecea canalikulata L) pada tanaman
1
0.6 padi sawah (Tabel. 2).
0.5
Tabel 2. uji lanjut BNT 5% gejala kematian
keong emas
0
k1j1 k1j2 k1j3 k2j1 k2j2 k2j3 k3j1 k3j2 k3j3 Perlakuan Rerata Notasi
Perlakuan K1J1 4,66 A
K1J2 5,33 BC
K1J3 7 EF
24 jam 48 jam 72 jam
K2J1 5 AB
K2J2 6,33 D
Gambar 3. Pengaruh mortalitas keong emas K2J3 7,33 FG
(Pomecea canalikulata L) berdasarkan K3J1 6,66 DE
lamanya perlakuan K3J2 7,66 GH
K3J3 8,66 I
Gambar 3. menerangkan bahwa
Hasil uji ANAVA menunjukkan
mortalitas keong emas (Pomecea
bahwa ada pengaruh ekstrak kulit jengkol
canalikulata L) berdasarkan lamanya
dan daun sri rejeki terhadap mortalitas keong
perlakuan, yang paling tinggi pada perlakuan
emas (Pomecea canalikulata L). Dibuktikan
K3J3 dan yang paling tinggi berdasarkan
dengan hasil F-hitung lebih tinggi dari pada
waktu 72 jam. Sedangkan yang paling
F-tabel.
rendah pada perlakuan K1J1 dan yang paling
Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa
rendah berdasarkan waktu 24 jam.
perlakuan P9 berpengaruh nyata dengan
Hasil uji ANAVA menunjukkan
semua perlakuan, karena tidak memiliki
bahwa ada pengaruh ekstrak kulit jengkol
akhiran yang sama yaitu huruf “H”. P9
dan daun sri rejeki terhadap gejala kematian
merupakan Perlakuan yang paling tinggi
keong emas (Pomecea canalikulata L).
terhadap mortalitas keong emas (Pomecea

61
Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018
canalikulata L) pada tanaman padi sawah Blume)”. Natural B, Vol 2, No. 3,
April 2014
(Tabel. 3).
Tabel. 3. uji lanjut BNT 5% mortalitas Ambarningrum, T.B., Hery,P., dan
keong emas (Pomecea canalikulata L) Slamet,P.2007. “Ekstrak Kulit
Perlakuan Rerata Notasi Jengkol (Pithecellobium Lobatum):
K1J1 3 A Pengaruhnya Sebagai Anti Makan
K1J2 4,66 C Dan Terhadap Efisiensi Pemanfaatan
K1J3 7,33 f Makanan Larva Instar V Heliothis
K2J1 3,66 B Armigera”.J. Sains MIPA, Vol. 13,
K2J2 6,33 D No. 3, Hal.: 165 – 170,Desember
K2J3 7,33 F 2007
K3J1 6,66 DE
K3J2 7,66 FG Bintang, M. C. Tobing, Posman M., dan
K3J3 8.33 H Yunilas 2016. “Pertanian Terpadu
Sistem Integrasi Ladang, Sawahdan
Ternak Itik Untuk Mendukung
KESIMPULAN Pertanian Organik” jurnal abdinas
talenta, 1, (1), 97-100.
Ekstrak kulit jengkol dan ekstrak Handayani, D. 2013. “Uji Efektivitas
daun sri rejeki dapat dijadikan sebagai Pengendalian Keong Emas (Pomecea
canali culata Lamark) Pada Padi
pengendali hama keong emas (Pomecea Sawah Dengan Menggunakan
canalikulata L), dikarenakan kulit jengkol Rendaman Air Kapur Sirih (CaCO3)
Dan Ekstrak Daun Ubi Karet
dan daun sri rejeki mengandung senyawa (Manihot glaziovii M.A)”. Jurnal
kimia yang dapat menyebabkan gejala EduBio Tropika, Vol 1, Nomor 2,
Desember 2013, hlm.61-120.
kematian dan mortalitas pada keong emas
(Pomecea canalikulata L). Kosentrasi yang Hanafiah, A.K.2008.Rancangan Percobaan
Teori dan Aplkasi.Jakarta: Rajawali
paling optimal terhadap gejala kematian dan Pers
mortalitas keong emas (Pomecea
Harja,Z.U.2015.Budidaya Padi Pada Lahan
canalikulata L) yaitu pada kosentrasi 15% Marjinal Kiat Meningkatkan
ekstrak pada perlakuan P9 yaiti K3J3. Produksi Padi. Yogyakarta:ANDI

Harsojuwono, B. A., I, Wayan, A., dan


DAFTAR PUSTAKA Gusti, A.2011.Rancangan
Percobaan Teori Aplikasi SPSS dan
Amalia, B. R., Nunung, H., dan Retno, M. Excel.Malang:Lintas Kata Publising.
2014. “Pengaruh Pupuk Nitrogen
Terhadap Kerapatan Kristal Kalsium
Oksalat Pada Umbi Porang Idris.2008. Fluktuasi Populasi Spesies
(Amorphopphallus Muelleri Penggerek Batang Padi di
Kabupaten Konawe. Balai
62
Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018
Pengkajian Teknologi Pertanian Sains dan Teknologi Mei 2016
(BPTP). Sulawesi Tenggara. Hlm. 1- Volume 3 Nomor 1.
5.
Putra, S., dan Suharno, Z.2016. “Pengaruh
Irwanda, W., Andi, H. A., dan Variasi Konsentrasi Ekstrak Serai
Rusdiyansyah.2017. “30 Sintesis (Andropogonnardus) Terhadap
Asam Oksalat Dari Getah Batang Mortalitas Hama Keong Mas
Tanaman Sri Rejeki (Dieffenbachia (Pomaceacaniculata L.)”. Jurnal
Seguine (Jacq.) Schott) Pendidikan Biologi Universitas
Menggunakan Metode Hidrolisis Muhammadiyah MetroVol. 7. No 1.
Asam Fosfat”. JKK, Tahun 2017, Vol Mei 2016 ISSN 2442-9805. Hlm.10-
6(1), halaman 30-36. 15

Jailanis, A., Novira, K.,dan Jajat, S.2014. Ratih, S. I., Sri, K., dan Gatot, M.2014.
“Tingkat Adopsi Teknologi “Pengaruh Sistem Pengendalian
Pengendalian Hama Terpadu Petani Hama Terpadu Dan Konvensional
Padi (Studi Kasus Di Kecamatan Terhadap Intensitas Serangan
Sungai Kakap Kabupaten Kubu Penggerek Batang Padi Dan Musuh
Raya)”.Jurnal Social Economic of Alami Pada Tanaman Padi”. Jurnal
Agriculture, Volume 3, Nomor 1, HPT Volume 2 Nomor 3 Agustus
April 2014. 2014 ISSN : 2338 – 4336.

Kristin,E. S.2010.Budi Daya Bekicot. Riduwan.2010.Belajar Mudah Penelitian


Bandung: Swasembada blishing. Untuk Guru-Kartawan Dan Peneliti
Pemula.Bandung:ALFABETA
Lukmanjaya, G., Fitri, D., dan K. Heni,
S.2012. “Brotokol Pengusir Hama Rizal, M., Yusransyah., dan Sofi, N. S. 2016.
Tikus Ramah Lingkungan Penopang “Uji Aktivitas Antidiare Ekstrak
Pertanian”.Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Etanol 70% Kilit Jengkol
Vol.2 No.1, April 2012. (Archidendron pauciflorum (Benth.)
I.C.Nielsen) Terhadap Mencit Jantan
Madihah, Nining, R., Desak, M., M. Adelia, Yang Diinduksi Oleum
H.,dan F. Johan, I.2017.“Uji Ricina”.Jurnal Ilmiah
toksisitas akut ekstrak etanol kulit Manuntung,2(2), 131-136, 2016,
buah jengkol (Archidendron ISSN.2477-1821
pauciflorum) terhadap tikus Wistar
betina”. PROS SEM NAS MASY Rusdy, A. 2010. “Pengaruh Pemberian
BIODIV INDON Volume 3, Nomor 1, Ekstrak Bawang Putih Terhadap
Februari 2017 ISSN: 2407-8050. Mortalitas Keong Mas”. Jurnal.
Hlm: 33-38 J.Floratek 5: 172-180.

Manueke, J.2016. “Pengendalian Hama


Keong Emas (Pomacea canaliculata Sidauruk, L., dan Patricus, S. 2015.
Lamarck) Pada Tanaman Padi “Fitoremediasi Lahan Tercemar Di
Sawah Dengan Menggunakan Kawasan Industri Medan Dengan
Ekstrak Buah Bitung (Barringtonia Tanaman Hias”. Jurnal Pertanian
asiatica L.)”. Jurnal LPPM Bidang Tropik ISSN Online No : 2356-4725
63
Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018
Vol.2, No.2. Agustus 2015. (22) : Herbisida Alami Terhadap
178- 186 Pertumbuhan Gulma Rumput Teki
(Cyperus Rotundus L)
Surya, A. 2017. “Aktivitas Antioksidan Biopendix”.Vol. 1. No. 2. Hlm. 149-
Ekstrak Kulit Jengkol 159.
(Pithecellobium jiringa) dengan Tiga
Pelarut yang Berbeda Kepolaran”. Tmboku,I., James, B., K. Mareyke, M., dan
Jurnal Rekayasa Sistem Industri, Jususf, M.2013. “Potensi Beberapa
Vol.3, No.1, 1 November 2017, ISSN Tanaman Atraktan Dalam
2477-2089. Pengendalian Hama Keong Mas
(Pomacea Canaliculata Lamarck)
Talahatu, D. R., dan Pamela, M. P. 2015. Pada Tanaman Padi Sawah Di Desa
“Pemanfaatan Ekstrak Cengkeh Tonsewer Kecamatan Tompaso
(Syzygium Aromaticum L) Sebagai II”.Jurnal Ilmiah vol. 4. (1)

64

Anda mungkin juga menyukai