Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PRAKTIKUM TATA KELOLA HUTAN

Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Aziz Shiddieqy
NIM : 1806111247
Co Ass :
Juju Juhariyah & Lord Given Brother I.E

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
I. Latar Belakang

Pembuatan tanaman hutan merupakan awal dari kegiatan berproduksi dan


merupakan investasi atau cost yang kelak diharapkan memberi hasil atau benefit
yang diharapkan. Teknik pembuatan tanaman dari aspek manajemen
(perencanaan, pelaksanaan, penilaian) dan aspek silvikultur perlu dikuasai dengan
baik oleh setiap rimbawan. Sistem pembuatan tanaman oleh Perhutani biasanya
dilakukan dengan dua cara, yaitu sistem banjar harian dan sistem tumpangsari.
Pada sistem banjar harian, pesanggem diberi upah tetapi tidak boleh melakukan
penanaman dengan jenis tanaman pertanian di lokasi yang bersangkutan,
sedangkan untuk tanaman tumpangsari pesanggem tidak diberi upah namun diberi
hak untuk menanami lokasi tersebut dengan tanaman pertanian.
Pada sistem tanaman tumpangsari terdapat lima macam tanaman dengan
fungsi yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut:
1. Tanaman Pokok.
Merupakan tanaman yang diusahakan sesuai dengan kelas perusahaan
(jati) yang merupakan jenis dengan tujuan utama.
2. Tanaman Pengisi.
Merupakan tanaman jenis lain yang penanamannya berselang pada larikan
tanaman pokok.
3. Tanaman sela
Tanaman sela merupakan tanaman yang ditanam diantara larikan jati
secara rapat (tidak terputus) dan pada kondisi lereng ditanam secara nyabuk
gunung (sesuai kontur).
4. Tanaman tepi.
Tanaman tepi merupakan tanaman yang ditanam pada tepi petak/anak
petak (di dalam tanaman pagar).
5. Tanaman pagar.
Tanaman pagar merupakan tanaman yang ditanam paling tepi, yang
fungsinya sebagai pembatas antar petak (pada antar anak petak tidak ada), dan
pelindung tanaman khususnya dari gangguan hewan ternak bagi tanaman yang
masih muda.
II. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :


1. Mahasiswa mampu menyusun standar pembuatan tanaman hutan
2. Mahasiswa mampu menilai kinerja keberhasilan tanaman berdasarkan
standar yang ada atau standar yang disusunnya.
III. Alat dan Bahan

1. Data Sekunder Inventarisasi Hutan dengan Petak Ukur 40 x 25 m(0,1 ha)


2. Software Ms. Excel dan Ms. Word.
IV. Cara Kerja

1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Hitunglah prosen jadi tanaman pokok, tanaman sela, tanaman pagar,
tanaman tepi dan tanaman pengisi dalam data sekunder.
3. Indentifikasi unsur pokok dan penunjang pertanaman hutan.
4. Buatlah penilaian standar pertanaman hutan.
V. Hasil

Tanaman yang
hidup yang seharusnya ada % Tanaman
pokok 71 80 1.13
pengisi 3 20 6.67
Tepi 8 25 3.13
Sela 35 50 1.43
Pagar 21 25 1.19

n
o Uraian Kegiatan Nilai Standar
A.UNSUR POKOK
1 Tanaman pokok 336
2 tanaman sela 200
3 Tanaman Pagar 30
4 Tanaman Tepi 30
5 Tanaman pengisi 84
6 Kerataan tinggi tanaman 50
7 patok prasy Tan 20
8 Jl.Pemeriksaan 20
9 Terasering -
1 Tanaman sisipan
0 agroforestry -
1
1 Usaha produksi -
Jumlah A 770

NO Uraian Kegiatan Nilai standar


B.Usaha Penunjang
1 Surat Perintah Tanam 20
2 Surat Perjanjian Kontrak 20
3 Gubuk kerja tanaman 20
4 Papan Nama Tanaman 20
5 Adm Tanaman 20
6 Pembentukan KTH -
Pembinaan dan
7 Penyuluhan -
Jumlah B 100
Total(A+B) 870

KRITERIA BAIK
JUMLAH
NILAI 870
PERLAKUAN 1.perlakuan keras
2.sulaman ringan
3.pembersihan tumbuhan yang membelit/mengganggu

VI. Pembahasan
VII. Kesimpulan
VIII. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai