Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

KEGIATAN PENGADAAN BIBIT DAN ANGGARAN BIAYA PENGEMBANGAN


BUAH KELENGKENG OKULASI DI TORAJA UTARA (lembang tandung la’bo’
kec. Sanggalangi’)

DISUSUN OLEH:
NAMA: GERALVIN TANDIRI.

NIM: 218311101.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA (UKI TORAJA)

2021.
KATA PENGANTARAN

Dengan senantiasa memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga proposal ini dapat diselesaikan. Tidak lupa pula
shalawat beriring salam kita hadiahkan buat junjungan alam yaitu Nabi Muhammad SAW,
keluarga, shahabat dan Kita semua. Semoga kita mendapat syafaat darinya di akhirat kelak,
Amin.

Proposal Pengadaan Bibit dan biaya oprasional Tanaman Kelengkeng ini di buat oleh
Kelompok Tani Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Toraja dengan harapan dapat
terealisasi dengan baik. Tujuannya tidak lain adalah untuk mendukung program pemerintah di
bidang Pertanian dan Pariwisata Agrikultur, dan juga untuk menambah dan meningkatkan hasil
tani
LEMBAR PENGESAHAN

1. Nama Kegiatan: “Pengembangan Buah Kelengkeng”.

2. Anggota: Mahasiswa UKI Toraja Fakultas Pertanian.


a. Ketua kelompok
Nama : Geralvin Tandiri
Nim : 218311101
Jurusan: pertanian.

b. Jumblah Anggota: 20 orang.

3. Waktu dan tempat:


Kegiatan ini akan dilaksanakan pada awal bulan februari di Desa tandung la’bo’ kec.
Sanggalangi’.

4. Dosen Pembimbing:
a. Nama : Afra Andre Pasanda, SP.,M.Si
b. NIP :

Rantepao, 10 Jenuari 2021

Dosen Pembimbing Ketua kelompok

Afra Andre Pasanda, SP.,M.Si Geralvintandiri

Mengetahui,

Kepala kelurahan lembang tandung la’bo’

Ruth Lembang Layuk, SE


A. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG.
Dalam upaya lebih meningkatkan taraf ekonomi masyarakat yang sejalan dengan
tujuan pembangunan nasional, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
tingkat petani. Dengan potensi yang dimiliki oleh kelompok yang berusaha
meningkatkan kesejahteraan anggotanya, Tanaman Kelengkeng merupakan tanaman
yang di harapkan dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota kelompok.
Permasalahan yang menjadi kendala dalam pengembangan budidaya buah lengkeng
adalah susahnya mencari bibit tanaman bermutu, unggul, dan cocok dengan
karakteristik tanah di wilayah Kami. Sehingga diputuskanlah untuk mengajukan
permohonan bibit tanaman Kelengkeng.
Lengkeng merupakan jenis tanaman yang pembungaannya di ujung ranting, dan
bersifat biennial bearing yang artinya hasil tinggi dalam satu musim akan diikuti oleh
hasil rendah pada musim berikutnya. Secara alami, pembungaan dan pembuahan
lengkeng banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu iklim dan tanah. Dalam
menentukan lokasi pengembangan, faktor iklim yang penting adalah suhu dan curah
hujan, sedangkan faktor tanah yang diutamakan adalah kondisi fisik tanah (kedalaman
efektif, tekstur, draenase, dan batuan permukaan) karena kondisi fisik tanah sulit untuk
diperbaiki dan untuk memperbaikinya dibutuhkan biaya jauh lebih mahal dibandingkan
dengan memperbaiki kesuburan kimia tanah. Oleh karena itu iklim dan kondisi fisik
tanah merupakan komponen utama yang digunakan untuk menilai kriteria kesesuaian
lahan tanaman lengkeng.
tanaman lengkeng dapat tumbuh dan berbunga baik di daerah tropik asalkan terdapat
perubahan musim yang tegas (menyolok). Tanaman lengkeng banyak ditemukan di
daerah yang memiliki suhu sekitar 15 – 30oC. Pertumbuhan dan hasil yang baik
biasanya didapatkan di daerah yang memiliki musim dingin pendek (suhu 15 – 22oC
selama 3 bulan), dan musim kemarau panjang yang panas, lembab dan basah. Setelah
periode panen dan tanaman melewati periode pertumbuhan daun maksimal, kondisi
suhu udara < 25oC dan ketersediaan air yang rendah merupakan kondisi ideal untuk
periode istirahat tanaman yang akan memicu induksi pembungaan. Pada masa induksi
pembungaan dibutuhkan suhu rendah (< 22oC) sekitar 2 bulan, jika suhu udara > 22oC
dapat menyebabkan kegagalan pembungaan. Berdasarkan hasil survei lapangan dan
pengumpulan data dari para pelopor lengkeng dataran rendah di Indonesia, tanaman
lengkeng varietas Itoh, Ping Pong dan Diamond River dapat tumbuh di ketinggian
hingga 700 meter diatas permukaan laut (m dpl.), tetapi yang paling baik (sesuai) adalah
di dataran rendah hingga ketinggian kurang dari 500 m dpl. Di tempat yang lebih tinggi
biasanya tanaman lebih lambat menghasilkan bunga sehingga pengembalian modal
menjadi lebih lama..
Tanaman lengkeng dapat dikembangkan di daerah yang memiliki curah hujan
tahunan antara 1.000 – 3.000 mm dengan jumlah bulan kering (< 60 mm) sebanyak 3 –
6 bulan.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan yang ingin di capai antara lain :
1) Meningkatkan produktivitas usaha tani
2) Mendukung program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan,
3) pengembangan wisata agrikultur.
4) Untuk membuka lapangan pekerjaan bagi anggota kelompok
5) Meningkatkan rasa kebersamaan dan semangat gotong royong kelompok

3. OUTPUT/TARGET YANG DIHARAPKAN


1) Tanaman Kelengkeng terpusat di satu/dua wilayah, sehingga memudahkan dalam
pemeliharaan dan penanganan.
2) Tanaman Kelengkeng juga menjadi sentra wisata pertanian berbasis agrikultur,
3) Multiple effect bagi masyarakat sekitar dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan,
pengembangan ekonomi kreatif, dan sebagainya terpenuhi.
4) Meningkatnya perekonomian para petani anggota kelompok tani
5) Terpenuhinya program pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan petani
B. RENCANA BIAYA DAN KEGIATAN.

1. RENCANA BIAYA

No. Uraian Indeks Satuan (Rp) Total (Rp)

A. PERSIAPAN

1 Pengolahan Lahan

a. cangkul 4 buah 200.000,00


50.000,00

b. arit 2 buah
30.000,00 60.000,00

c. Penyewaan alat mesin rotavator 1 unit


120.000,00 500.000,00

e. sekop 4 buah
80.000,00 320.000,00

f ember 4 buah 10.000,00 40.000,00

B. PENANAMAN

1 Persiapan media

a. Kapur dolomit 50 kg 250.000,00


5.000,00

b. Pupuk NPK 100 kg


2.500,00 250.000,00

2 Persiapan bibit

a. Bibit Kelengkeng Puangray Stek atau 150 btg


Okulasi Cepat Berbuah 25.000,00 3.750.000,00

b Transport 1 unit
200.000,00 200.000,00

c penanaman 10 0rg 35.000,00 350.00,00


C. PEMELIHARAAN

1 Pemupukan Dan Pemangkasan 200.000,00 200.000

D. PANEN

a. karung 10 pcs 30.000,00


3.000,00

b. parang 3 buah
100.000,00 300.000,00

c. ember 4 buah
10.000,00 40.000,00

E. PASCA PENEN

a Biaya Angkut 1 unit 100.000,00 100.000,00

b Gerobak 2 unit 250.000,00 500.000,00

SUB TOTAL RP.7.090.000,00

2. RENCANA KEGIATAN
1. Bibit Tanaman Kelengkeng
Diharapkan disupply dari instansi terkait

2. Pengolahan Tanah dan Proses Penanaman


Setelah Kami mendapatkan lokasi yang strategis untuk budidaya Kelengkeng, maka
langkah selanjutnya adalah pengolahan lahan tanam. Bersihkan dari rumput dan tumbuhan
pengganggu lainnya. Siapkan lubang tanam. Sebaiknya lubang tanam disiapkan 2 – 4 minggu
sebelum penanaman. Ukuran lubang tanam sekitar 80 x 80 x 80 cm. Masukkan pupuk kandang
atau pupuk buatan yang telah dicampur tanah ke dalam lubang tanam. Diamkan beberapa hari,
kemudian tanaman Kelengkeng siap di tanam di lubang tanam. Jarak tanam yang bisa Kami
gunakan adalah 5 x 5 cm sampai 6 x 6 cm. Upayakan akar tunggang dan akar lainnya tetap
lurus. Leher akar ( batas antara batang dan akar ) jangan sampai terbenam. Jika ada akar yang
rusak atau patah maka potonglah segera bagian tersebut. Potong menggunakan gunting atau
pisau tajam. Pada bekas potongan tutuplah dengan cat putih. Tutup tanah disekeliling pohon
dengan menggunakan alang – alang atau jerami
3. Proses Pemupukan

Langkah budidaya Kelengkeng selanjutnya adalah pemupukan. Tanaman Kelengkeng


ini memerlukan pemupukan secara teratur dan berkelanjutan. Apalagi jika Kami menanamnya
pada tanah yang kurang subur. Pupuk yang bisa Kami berikan adalah pupuk buatan atau pupuk
kandang. Pupuk kandang harus diberikan pada saat waktu penanaman. Sedangkan selanjutnya
biasa menggunakan pupuk buatan. Misal urea,
TSP dan KCL

Untuk pemupukan awal, pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk kandang dan pupuk fosfat.
Untuk 1 lubang tanam campurlah 6 – 16 kg pupuk kandang dan 1,5 kg TSP beserta tanah.
Sedangkan untuk pupuk lanjutan Kami bisa lakukan pada saat tanaman berumur 4 tahun.

4. Penyiangan dan Pengairan

Untuk menjaga tanaman agar tumbuh dengan maksimal dalam budidaya Kelengkeng
maka diperlukan penyiangan yang rutin. Penyiangan adalah hal penting dalam budidaya
Kelengkeng. Rumput dan tanaman pengganggu lainnya harus segera disingkirkan. Alat yang
bisa Kami gunakan untuk penyiangan adalah cangkul ataupun golok. Selain penyiangan
kebutuhan air harus Kami perhatikan juga. Tanaman Kelengkeng membutuhkan air yang
cukup. Apalagi pada saat tanaman kelengkeng memasuki masa berbunga dan berbuah.
Tanaman Kelengkeng tidak menyukai genangan air yang terlalu lama. Pada musim kemarau
tanaman bisa Kami siram melalui saluran air yang telah dibuat.

5. Pemangkasan
Tujuan pemangkasan dalam budidaya Kelengkeng adalah membentuk tajuk pohon yang
simetris. Bentuk simetis bertujuan dalam memanfaatkan sinar matahari. Fungsi lain
pemangkasan adalah mengendalikan hama dan penyakit. Sejak tanaman berumur muda
sebaiknya pemangkasan sudah Kami lakukan. Cara pemangkasan sederhana yang bisa Kami
lakukan adalah potong batang tanaman Kelengkeng setinggi 60 cm dari atas permukaan tanah.
Beberapa tunas yang tumbuh dari bekas potongan batang ini Kami pelihara dengan baik.
Pemangkasan selanjutnya Kami bisa lakukan saat tanaman berusia satu tahun. Cabang – cabang
primer yang sudah cukup panjang Kami pangkas hingga sekitar 20 cm panjangnya. Dari tiap
cabang itu biarkan 3 – 4 tunas menjadi batang sekunder

6. Panen
Panen adalah langkah penting dalam budidaya Kelengkeng. Kelengkeng sudah mulai
berbuah pada saat umur 3 tahun. Pada umur ini buah yang dihasilkan masih sedikit. Pada saat
berumur 4 – 5 tahun tanaman Kelengkeng rata – rata sudah menghasilkan 20 kg buah
Kelengkeng segar. Sedangkan pada tanaman Kelengkeng dewasa ( umur 6 – 15 tahun ) bisa
menghasilkan 50 kg buah per pohon. Kelengkeng sudah bisa Kami panen atau petik sekitar 7
– 8 bulan setelah berbunga. Tanda – tanda buah kelengkeng sudah dapat dipetik adalah kulit
buah berubah dari warna kehijauan menjadi kekuning – kuningan, buah kelengkeng tidak
terlalu keras, dan pada bagian bawahnya sudah empuk jika dipegang
Kami bisa memetik buah Kelengkeng menggunakan pisau atau gunting pangkas yang tajam.
Potong tangkai buahnya sehingga masih ada sisa tangkai pada buah yang Kami petik. Letakkan
buah yang sudah Kami petik ke dalam keranjang yang telah dilapisi oleh jerami atau bisa juga
dengan daun pisang kering
Setelah proses panen selesai, cuci Kelengkeng dengan air. Setelah dicuci bersih
kemudian keringkan dengan kain lap halus. Pisahkan buah Kelengkeng ukuran besar dan
ukuran kecil. Jika ada buah yang terserang penyakit segera dipisahkan atau dibuang. Setelah
itu masukkan kelengkeng ke dalam peti. Jika sudah dimasukkan dalam peti, kelengkeng bisa
langsung Kami jual atau disimpan untuk sementara waktu.
C. PENUTUP

Pertanian merupakan salah satu aktivitas usaha yang di lakukan masyarakat


dalam upaya menambah penghasilan dalam keluarga, begitu juga dengan kami sebagai
mahasiswa UKI TORAJA fakultas pertanian yang mana seluruh anggota kelompoknya
berkecimpung dalam aktivitas Pertanian.
Semoga harapan dan cita-cita segenap anggota Kelompok dapat terrealisasikan
dengan baik. Amiiinn.

Anda mungkin juga menyukai