NIM : 2023812057
SEMESTER/KELAS : IV/ A
JURUSAN KEHUTANAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Penebangan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengelola pohon menjadi
kayu. Dalam melakukan penebangan pohon yang banyak hal yang dapat diperhatikan terlebih
dahulu sebelum dilakukannya penebangan. Baik itu dari pohonnya sendiri maupun dari
lingkungan sekitarnya yang berdampak pada sekitar pohon yang akan ditebang.
Dalam melakukan penebangan dihutan alam, diameter dan status dari pohon tersebut harus
diperhatikan sebaiknya pohon-pohon langka atau pohon induk harus diperhatikan untuk tidak
ditebang. Diameter 20cm sudah dikatakan pohon , namun untuk pohon dihutan alam diameter
yang dapat ditebang adalah diatas 40 cm. hal ini bertujuan untuk tetap menjaga kelestariana dan
ketersediaan tumbuhan di hutan alam.
Sebelum dilakuakan penebanga, arah rebah dari pohon tersebut harus diperhatikan.
Tujuannya agar dapat meminimalisir kerusakan yang diakibatkan dari tumbangnya pohon
tersebut. Tumbangnya pohon diarahkan paling sedikit tumbuhan tingkat bawah yang berpotensi,
dan menjauhkan dari sekitar tumbuhan tingkat bawah yang berpotensi. Oleh sebab itu penentuan
takik juga harus diperhatikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Dasar Teori
Kegiatan pemanenan kayu merupakan bagian yang cukup penting dalam kehutanan, karena
memiliki andil terhadap perolehan volume dan mutu kayu yang dihasilkan. Kenyataannya
dilapangan sering dijumpai beberapa akibat penebangan sebagai berikut (sopiana,2011):
1.timbulnya pemborosan kayu dikarenakan kesalahan dalam pembuatan takik rebah
2.terjadinya penebangan pohon inti yang seharusnya ditinggalkan
3.pecahnya kayu akibat batang menimpah batu, kayu atau terhempas diantara lembah
4.pohon-pohon besar yang ditebang menimpah pohon sekitar
Keadaan ini dikarenakan kurang berfungsinya pengawasan baik dari petugas perusahaan
HPH, serta kurang terhayati pentingnya peran operator penebangan dalam kegiatan pemanenan
kayu. Penebangan pohon merupakan langkah awal dari kegiatan pemanenan kayu, yang meliputi
tindakan yang diperlukan untuk memotong batang sampai kayu siap disarad. Penebangan yang
terkontrol sangat penting dilakukan untuk menuju kearah pengelolaan yang lestari di hutan alam
tropis. Penebangan terkontroltersebut memiliki beberapa keuntungan seperti (sopiana,2011)
1.mengurangi limbah kayu
2. mengurangi kerusakan tegakan tinggal
3. mengurangi jalan sarad
4. mengurangi pengeluaran
5. mengurangi presentase kecelakaan
periksa kondisi penebangan : arah condong pohon, kondisi tajuk pohon, arah angin,
periksa kesehatan batang pohon, periksa liana dan tumbuhan pemanjat pada pohon.
persiapkan areal kerja : membersihkan permukaan tanah,membuka jalur penyelamatan,
membersihkan bagian batang pohon yang akan dibuat takik rebahdan takik balas.
peringatkan semua orang disekitar : memperingatkan semua orang yang tidak terlibat
dalam penebangan untuk pergi menjauhi daerah berbahaya penebangan sebelum
penebangan dimulai. Daerah berbahaya didefinisikan sebagai lingkaran yang
mengelilingi pohon yang akan ditebang dengan radius dua kali tinggi pohon.
Langka awal dalam penebangan pohon pada pohon normal dimulai dengan pembuatan
takik rebah. Langkah pertama pembuatan takik rebah dimulai dengan membuat potongan
horizontal sedalam 1/4 sampai 1/3 dari diameter pohon. Tahap selanjutnya adalah membuat
potongan sudut 45 derajat menuju kearah ujung dari potongan horizontal. Setelah terbentuk takik
rebah kemudian langkah selanjutnya adalah membuat takik balas setinggi 5-20 cm dan diatas
potongan horizontal takik balas dan meninggalkan engsel dengan tebal 1/10-1/6 dari diameter
pohon. Penebangan terpenuhi, baru diadakan kegiatan penebangan. Persyaratan tersebut yaitu:
Penebangan dilakukan oleh tim dengan menjaga jarak tertentu hingga 2 kali panjang
Pohon dari pekerja yang lain. Jarak ini dapat meningkat hingga 4 kali lipat apabila
Kemampuan pandang dihutan jelek. Selanjutnya arah rebah harus ditentukan dengan
Hati-hati karena berkaitan dengan arah penyaradan, kemiringan pohon, arah angin dan
Halangan-halanganlain setelah pohon itu rebah baik untuk keamanan pohon maupun
Keamanan penebang.
Setelah arah rebah ditentukan, alat perlengkapan perlu ditempatkan di belakang arah
rebah. Kemudian areal sekitar tebangan dibersihkan untuk menentukan arah
penyelamatan diri.
Areal disekitarnya dari tanah, batu dan lainnya harus dibersihkan untuk mencegah
Chainsaw menjadi lebih tumpul. Dilapangan prinsip-prinsip kerja tersebut
umumnyaTelah dapat dilaksanakan, akan tetapi untuk faktor keamanan, tidak jarang
masih terabaikan.
Sebelum penebangan dimulai perlu dilakukan penandaan terhadap pohon yang akan ditebang
dan pohon yang tidak boleh ditebang. Penandaan ini harus dilakukan pada setiap pohon yang
tidak boleh ditebang. Penandaan ini harus dilakukan pada setiap pohon yang dimaksud dengan
menggunakancat atau bahan lain yang tahan lama. Terdapat beberapa hal yang penting yang
perlu diperhatikan dalam menentukan arah rebah pohon,yaitu ( sopianan,2011):
1. Kondisi pohon: kondisi pohon yang dimaksud disini adalah posisi pohon (normal
atau miring), kesehatan pohon ( gerowong atau terdapat cacat-cacat lain yang
mempengaruhi rebahnya pohon), bentuk tajuk dan keberadaan banir.
2. Kondisi lapangan sekitar pohon : kondisi lapangan ini meliputi keadaan vegetasi
disekitar pohon yang akan ditebang, termaksud keadaan tumbuhan bawah, lereng,
rintangan.
3. Keadaan cuaca pada saat penebangan. Apabila hujan turun dan angin kencang,
maka semua kegiatan harus dihentikan.
Pembuatan takik rebah dan takik balas dapat dilakukan dengan menggunakan alat- alat
konvensional dan peralatan mekanis. Secara umum urutan pembuatan takik rebah dan takik balas
adalah sebagai berikut ( sopiana,2011):
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 05 April 2023 , pukul 10.00- selesai. Praktikum
ini bertempat di Arboretum Kehutanan Politeknik Pertanian Negeri Kupang.
1. Menyiapkan alat terutama untuk gergaji mesin/chainsaw di cek terlebih dahulu sebelum
digunakan.
2. Mengisi bahan bakar gergaji mesin
3. menentukan pohon yang akan ditebang
4. mengukur diameter pohon
5. menentukan arah tebang pohon tersebut
6. Survei pada radius 5 meter untuk menentukan tumbuhan-tumbuhan yang berpotensi
7. menentukan takik tebang pohon yang akan ditebang
BAB IV
Gambar Keterangan
Penebangan
4.2 Pembahasan
Tujuan dari penebangan adalah untuk mendapatkan bahan baku untuk keperluan
indrustri perkayuan dalam jumlah yang cukup dan berkualitas baik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan adapun kesimpulan yang didapat yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
Darwon.2012.metode pengaturan hasil hutan tanaman Eucalyptus berdasarkan optimasi
tegakan persediaan nyata dan erosi tanah.[skripsi].IPB.Bogor.
Sopiana, A.2011.Studi pengaturan hasil dalam pengelolaan hutan rakyat di kabupaten jepara.
[skripsi].IPB.Bogor