DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 12 (B)
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Silvikultur merupakan ilmu yang berkaitan dengan semua perlakuan terhadap hutan
dalam upaya permudaan, dan pemeliharaan hutan untuk memperoleh produk-
produk hasil hutan yang baik kayui maupun nonkayu serta perlindungani terhadap
hutan sebagai penyangga kehidupan khususnya tanah, air, dan satwa liar (Nurkin,
2019)
Tujuan dari hutan tanaman adalah menghasilkan kayu yang berkualitas sesuai
dengan kegunaannya. Padai hutan tanaman kayui pertukangan, tujuannya adalah
bagaimana menghasilkan kayu yang lurus berukuran besari dengan mata kayu yang
sedikit. Sedangkan pada kayu penghasil serat tujuannya adalah bagaimana
menghasilkan kayu dengan kandungan serat tinggi.
Yaitu pembuangan tajuk dari bagian bawah tajuk pohon untuk memberi jarak
ruang bagi pejalan kaki, bangunan, kendaraan dan mengembangkan batang
bebas cabang yang tinggi untuk produksi kayu. Pada tanaman yang muda,
cabangnya sementara harus dibuang sepanjang batang utama untuk mendorong
lebih tinggi dan melindungi pohon darii pengrusakan dan luka yang
ditimbulkan kebakaran permukaan.
Yaitu pembuangan cabang pada bagian atas tajuk. Metode ini digunakan ketika
pohon tumbuh terlalu besar yang ukurannya mengganggu seperti: menghalangi
kabel listrik. Selain itu tipe pemangkasan ini hanya digunakan pada tanaman
dengan bentuk tajuk piramida (Anonim, 2010).
Pemangkasan yang baik seharusnya hanya membuang jaringan cabang dan jaringan
batang tidak mengalami kerusakan. Jika hanya jaringan cabang yang terpotong dan
jaringan batang tidak mengalami luka maka luka bekas pangkas akan lebih cepat
pulih. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan hasil pangkasan yang
baik adalah :
1) Menentukan cabang yang akan dipangkas dan bagian cabang yang akan
dipangkas. Cabang yang akan dipangkas adalah cabang pada bagian bawah
tajuk. Tempat yang baik untuk pemangkasan adalah mencari leher cabang
(branch collar) yang tumbuh pada jaringan batang yang berada di bagian dasar
cabang. Pada batang permukaan atas, biasanya terdapat punggung kulit batang
(branch bark ridge) yang searah dengan sudut percabangan (USDA, 2010).
2) Mempersiapkan peralatan pemangkasan.
Pemangkasan cabang hendaknya menggunakan gunting pangkas atau gergaji
pangkas yang tajam. Alat-alat yang digunakan antara lain: gunting stek, gergaji
mesin (chainsaw), gergaji pangkas, alat pangkas tangkai panjang (long reach
pruner by pass hand pruner), dll.
3) Pemangkasan cabang kecil.
Pemangkasan cabang-cabang yang kecil bisa menggunakan gunting stek dan
gergaji manual. Pemangkasan dilakukan mulai dari sebelah bawah atau
samping.
4) Pemangkasan cabang besar.
Pemangkasan cabang yang besar bisa menggunakan gergaji manual, gergaji
mesin (chainsaw) dan alat pangkas tangkai panjang. Pemangkasan dilakukan
dengan 3 tahapan yaitu pertama memotong di leher cabang bagian bawah
kemudian memotong dari sebelah luar cabang. Kemudian baru potong bagian
cabang yang tersisa.
5) Pemangkasan yang baik adalah pemangkasan yang tidak mengenai leher
cabang atau punggung kulit batang dan tidak meninggalkan tunggul/potongan
cabang yang panjang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemangkasan yang dilakukan pada hutan tanaman bila dengan cara yang tepat
(teknik, tujuan, frekuensi, waktu, intensitas, analisa biaya pemangkasan) akan
meningkatkan pertumbuhan tanaman secara optimal, meningkatkatkan kualitas
kayu dengan cara menghasilkan batang yang tidak bermata kayu lepas
(berlubang). Selain itu akses ke tegakan akan lebih mudah dan mengurangi
kelembaban udara dalam tegakan sehingga perkembangan hama penyakit dapat
dicegah.
DAFTAR PUSTAKA