Anda di halaman 1dari 9

Tugas Kelompok Paper Silvikultur

PEMANGKASAN CABANG DAN MANFAATNYA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 12 (B)

SRI WULAN (M011191075)


MUHAMMAD SHAFAR DAHLAN (M011191114)
LUCKY VALENTINO (M011191169)

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Silvikultur merupakan ilmu yang berkaitan dengan semua perlakuan terhadap hutan
dalam upaya permudaan, dan pemeliharaan hutan untuk memperoleh produk-
produk hasil hutan yang baik kayui maupun nonkayu serta perlindungani terhadap
hutan sebagai penyangga kehidupan khususnya tanah, air, dan satwa liar (Nurkin,
2019)

Pemangkasan adalah salah satu kegiatan pemeliharaan dalam pembangunan hutan


tanaman industri. Pemangkasan yang dilakukan dengan teknik yang tepat akan
menghasilkan kayui yang berkualitas dan meningkatkan produksi kayu.
Pemangkasan yang baik adalah pemangkasan yang tidak menimbulkan luka pada
kulit batang yang dipangkas dan tidak meninggalkan tunggul/potongan sisa cabang
yang dipangkas. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam kegiatan
pemangkasan adalah tujuan, frekuensi, intensitas, waktu dan proses penyembuhan
luka. (Junaidah, 2010)

Tujuan dari hutan tanaman adalah menghasilkan kayu yang berkualitas sesuai
dengan kegunaannya. Padai hutan tanaman kayui pertukangan, tujuannya adalah
bagaimana menghasilkan kayu yang lurus berukuran besari dengan mata kayu yang
sedikit. Sedangkan pada kayu penghasil serat tujuannya adalah bagaimana
menghasilkan kayu dengan kandungan serat tinggi.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat, sebagai berikut :

1) Bagaimanakah pemangkasan pada tanaman ?


2) Bagaimanakah penting serta manfaat pemangkasan ?
3) Apa saja tipe-tipe pemangkasan ?
4) Bagaimanakah Teknik pemangkasan ?
1.3 Rumusan Masalah

Adapun tujuannya, sebagai berikut :

1) Mengetahui pemangkasan pada tanaman.


2) Mengetahui penting serta manfaat pemangkasan.
3) Mengetahui tipe-tipe pemangkasan.
4) Mengetahui Teknik pemangkasan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemangkasan

Pemangkasan adalah kegiatan pemindahan/pembuangan secara selektif bagian dari


tanaman seperti cabang, pucuk, tunas atau akar (Anonim, 2010). Pemangkasan
cabang adalah kegiatan pembuangan cabang untuk memperoleh batang bebas
cabang yang bebas dari mata kayui (Kosasih et al., 2010) dan membentuk struktur
pohon. Pemangkasan adalah penghilangan beberapa bagian tanaman. Dalam suatu
kebun hal ini biasanya berkaitan dengan pemotongan bagian-bagian tanaman yang
berpenyakit, tidak produktif, atau yang tidak diinginkan.

2.2 Penting dan Manfaat Pemangkasan

Tujuan dari kegiatan pemangkasan pada hutan tanaman adalah :

1) Meningkatkan kualitas kayui agar diperoleh manfaat ekonomi secara optimal


yaitu dengan menghasilkan batang yang tidak bermata kayu atau tidak bermata
kayu lepas (berlubang). Batang yang memiliki banyak mata kayu atau mata
kayu lepas akan memiliki nilai yang rendah disamping itu rendemen kayu
gergajian rendah (Hardiyanto et al., 2010).

2) Meningkatkan pertumbuhan tanaman secara lebih optimal


Beberapa tanaman mempunyai sifat percabangan ganda atau percabangan aktif
yang menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak terpusat pada perbesaran dan
peningkatan tinggi tanaman. Misalnya: pada tanaman Acacia mangium
cenderung berbatang ganda. Pemangkasan cabang atau penugalan dilakukan
sehingga batang berbatang tunggal dan tumbuh secara optimal. Selain itu
batang yang ganda mudah rebah bila terkena angin kencang, biaya panen yang
lebih besar dengan ukuran rerata diameter batang yang lebih kecil (Hardiyanto
et al., 2010)
3) Memudahkan akses ke tegakan dalam pemeliharan dan serta mengurangi
kelembaban udara dalam tegakan untuk mencegah berkembangnya hama
penyakit.
Meskipun dianggap kurang penting dan kurang berperan dalam pertumbuhan
tanaman, namun proses pemangkaasan dalam kegiatan budidaya sangatlah
memberi dampak yang sangat nyata, hal tersebut dapat dilihat dari beberapa
dampak yang dihasilkan dari proses pemangkasan , yaitui:

1) Merangsang proses pembuahan dan pembungaan


Selain pemberian tambahan hormone yang dapat mempercepat suatu proses
pembuahan atau pembungaan, cara lain yang dapat digunakan ialah dengan
melakukan pemangkasa pada tanaman yang dibudidayakan. Dengan
melakukan pemangkasan, hasil fotosintesis atau fotosintat tidak disalurkan
pada daun yang bersifat parasite pada tumbuhan tersebut, melainkan
digunakan untuk pembentukan bunga ataupun buah.
2) Mengurangi OPT
Dengan melakukan pemangkasan, secara tidak langsung kita juga telah
mengurangi tempat tinggal atau habitat yang dapat digunakan oleh OPT untuk
berkembang biak. Selain mengurangi habitati Opt, kita juga telah memberi
celah pada sinar matahari untuk masuk dan menyinari bagian tanaman yang
biasanya tertutup, sehingga memberikan lingkungan mikro yang cocok untuk
terus menjaga kelembaban tanaman tersebut, sehingga jamur atau cendawan
yang merugikan bisa ditekan populasinya.
3) Memperkokoh batang tanaman
Dengan dilakukan pemangkasan, maka beban yang dimiliki oleh batang untuk
menopang tanaman secara keseluruhan dapat dikurangi. Hal ini akan tampak
jelas terutamai pada tanaman yang dikembangbiakkan secara cangkok, karena
pada hasil perbanyakan secara cangkok, akar tanaman tersebut tidak sebanyak
seperti tanaman yang dikembangbiakkan dari biji, sehingga pemangkasan
dirasa perlu agar batang tanaman tetap dapat berdiri tegak dan tidak rebah.
2.3 Tipe-Tipe Pemangkasan

Pemangkasan sama sekali bukan untuk menghambat pertumbuhan pohon. Melalui


pemangkasan yang tepat, diharapkan pohoni dapat tumbuh dengan lebih baik dan
bisa mencapai tujuan pemangkasan. Ada beberapa tipe pemangkasan yaitu:

1) Pemangkasan/penjarangan tajuk (Crown thinning)

Yaitu membuang cabang untuk meningkatkan penetrasi cahaya dan pergerakan


udara di sekitar tajuk pohoni. Maksudnya untuk mempertahankan atau
mengembangkan bentuk dan struktur pohon.

2) Penaikan tajuk (Crown Raising)

Yaitu pembuangan tajuk dari bagian bawah tajuk pohon untuk memberi jarak
ruang bagi pejalan kaki, bangunan, kendaraan dan mengembangkan batang
bebas cabang yang tinggi untuk produksi kayu. Pada tanaman yang muda,
cabangnya sementara harus dibuang sepanjang batang utama untuk mendorong
lebih tinggi dan melindungi pohon darii pengrusakan dan luka yang
ditimbulkan kebakaran permukaan.

3) Penurunan Tajuk (Crown Reduction)

Yaitu pembuangan cabang pada bagian atas tajuk. Metode ini digunakan ketika
pohon tumbuh terlalu besar yang ukurannya mengganggu seperti: menghalangi
kabel listrik. Selain itu tipe pemangkasan ini hanya digunakan pada tanaman
dengan bentuk tajuk piramida (Anonim, 2010).

2.4 Teknik Pemangkasan

Pemangkasan yang baik seharusnya hanya membuang jaringan cabang dan jaringan
batang tidak mengalami kerusakan. Jika hanya jaringan cabang yang terpotong dan
jaringan batang tidak mengalami luka maka luka bekas pangkas akan lebih cepat
pulih. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan hasil pangkasan yang
baik adalah :
1) Menentukan cabang yang akan dipangkas dan bagian cabang yang akan
dipangkas. Cabang yang akan dipangkas adalah cabang pada bagian bawah
tajuk. Tempat yang baik untuk pemangkasan adalah mencari leher cabang
(branch collar) yang tumbuh pada jaringan batang yang berada di bagian dasar
cabang. Pada batang permukaan atas, biasanya terdapat punggung kulit batang
(branch bark ridge) yang searah dengan sudut percabangan (USDA, 2010).
2) Mempersiapkan peralatan pemangkasan.
Pemangkasan cabang hendaknya menggunakan gunting pangkas atau gergaji
pangkas yang tajam. Alat-alat yang digunakan antara lain: gunting stek, gergaji
mesin (chainsaw), gergaji pangkas, alat pangkas tangkai panjang (long reach
pruner by pass hand pruner), dll.
3) Pemangkasan cabang kecil.
Pemangkasan cabang-cabang yang kecil bisa menggunakan gunting stek dan
gergaji manual. Pemangkasan dilakukan mulai dari sebelah bawah atau
samping.
4) Pemangkasan cabang besar.
Pemangkasan cabang yang besar bisa menggunakan gergaji manual, gergaji
mesin (chainsaw) dan alat pangkas tangkai panjang. Pemangkasan dilakukan
dengan 3 tahapan yaitu pertama memotong di leher cabang bagian bawah
kemudian memotong dari sebelah luar cabang. Kemudian baru potong bagian
cabang yang tersisa.
5) Pemangkasan yang baik adalah pemangkasan yang tidak mengenai leher
cabang atau punggung kulit batang dan tidak meninggalkan tunggul/potongan
cabang yang panjang.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemangkasan yang dilakukan pada hutan tanaman bila dengan cara yang tepat
(teknik, tujuan, frekuensi, waktu, intensitas, analisa biaya pemangkasan) akan
meningkatkan pertumbuhan tanaman secara optimal, meningkatkatkan kualitas
kayu dengan cara menghasilkan batang yang tidak bermata kayu lepas
(berlubang). Selain itu akses ke tegakan akan lebih mudah dan mengurangi
kelembaban udara dalam tegakan sehingga perkembangan hama penyakit dapat
dicegah.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Pruning. Sumber : http://www.wikipedia.org/wiki/pruning. Diakses


: Jumat, 30 April 2021.

Hardiyanto, EB., D. Soeprijadi, A. Wicaksono, S. Untung, dan M. Nurudin.


Panduan Budidaya Pohon Acacia mangium. Kerjasama Fakultas Kehutanan
UGM, PT. Musi Hutan Persada, CSIRO, FORDA, Politeknik UNSRI, dan
ACIAR.

Junaidah. 2010. Pemangkasan Pada Hutan Tanaman. Galam. 3 (4): 209-221.

Kosasih, AS., R. Bogidarmanti, dan B. Rustaman. 2006. Silvikultur Hutan


Tanaman Campuran. Puslitbang Hutan Tanaman. Badan Litbang
Kehutanan. Departemen Kehutanan.

Nurkin, B. 2019. Buku Ajar Silvikultur. Fakultas Kehutanan Universitas


Hasanuddin. Makassar.

United States Department of Agriculture. 2010. How To Prune Trees. Sumber:


http://www.na.fs.fed.us/spfo/pubs/howtos/ht_prune/prun001.htm - .
Diakses : Jumat, 30 April 2021.

Anda mungkin juga menyukai