Sebenarnya ini bukan surat cinta atau semacamnya.

Pakai bahasa formal mka saja nah, biar nda

tegang. Mauja cerita tentang kau. Kemarin itu baru” sama ki’ lulus toh mungkin lagi senang, sedih
atau ndk tau bgaimna mi itu.Jadi 6 Mei 2019 itu pertamakali kau chat saya, dlm hatiku itu “siapa
yang chat jam segini?” ternyata kau. Dan sebelumnya juga saya ndk terlalu banyak bicara sama
perempuan atau sama orang biarpun itu temanku yg perempuan. “Save back val” itumi kata
pertama yang masuk ke whatssapp ku dari kau, dalam hatiku itu mau bilang “siapa ini mau minta di
save? :v terpaksa bilang “siap” saja. Baru kau bilang lagi temannya putra, dan mungkin baru kusadari
nomorku itu kau dapat dari putra atau temanku yang lain. Sebenarnya sih kaget ja juga kenapa ada
orang yang belum kukenal sama sekali spontan mau chat sama saya, baru langsung follow lagi ig ku
:’v (mungkin stalker berat,wkwkwk). Lanjut besoknya kau bilang “selamat tdr lucky” anjir, kagetka
knp ini cewe? (lucu kalo diingat :v) itupun kau bilangnya jam 3an malam. Belumpi lagi itu status wa
mu “Ada yang tau cara registrasi Kartu As” aneh sekali wee, jadi kubalasmi jg aneh bgt :v. Mulai dari
curhat curhat mu sama saya sampe yang lain dibahas, dan mungkin sayami itu paling jago kasih
motivasi sama orang padahal diri sendiri tidak begitu. Mulai dari fotomu menangis yang bikin saya
tambah ndak ngerti sebenarnya ini cewe? :p . Belumpi lagi itu misscall aneh-aneh yg ndk pernah
terangkat, tapi jujur selama ini kau call sama saya, kebetulan itu saya ndk di depan hp ku.

Makasih basa-basi, bacotanmu tiap hari sudah isi waktu kosong dan membosankanku selama ini
 Terima kasih untuk Munira (Ira) yang sudah bikin hidupku lebih mengenal apa itu cinta untuk
sekian kalinya. Makasih untuk chatmu pertama kali di 6 Mei. Makasih sudah mengganggu hidupku
yang membosankan. Makasih sudah mau menangis dengan curhatan mu setiaphari walaupun sekecil
apapun. Terima kasih untuk ajakan makan kerumahmu. Terimakasih untuk rumahmu yang jauh, agar
bisaka mengenal yang namanya perjuangan untuk bisa bertemu kau selain chatan. Terima kasih
sikap kekanakanmu yang selalu buatka ketawa walaupun pemikiranmu yang sudah seperti orang
dewasa. Bisa mko memikirkan dan menangisi hal-hal postif, bisamko menghargai orangtuamu.
Terima kasih juga sudah memastikan saya tidur dari chatan whatssapp ku. Terimakasih sudah peduli
sama saya. Terima kasih ajakan nontonmu yang ndak akan pernah saya lupa. Terimakasih untuk
sudah mau mendengar cerita sederhanaku diatas motor. Maafkan ka yang kadang suka ndk bati” ko.
Maafkan ka yang suka menghilang”. Maafkan ka yang sudah buatko menunggu kemarin.