Dalam anaslisis yang dilakukan dalam sebuah penelitian menunjukkan
bahwa penelitian dilakukan di dua kelurahan, yaitu Kelurahan Pasar Bengkulu yang merupakan kelurahan terbanyak masyarakat nelayan tradisionalnya dan Kelurahan Kandang yang merupakan kelurahan terbanyak kelompok nelayan modernnya, dan konflik yang terjadi sejak tahun 1985 hingga tahun 1999 selalu melibatkan masyarakat nelayan di kedua kelurahan tersebut.
Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa penyebab terjadinya
konflik antara nelayan tradisional dengan nelayan modern disebabkan oleh beberapa faktor : pertama, masih beroperasinya alat tangkap trawl (jaring pukat harimau) yang dilarang penggunaannya oleh pemerintah; kedua, pelanggaran jalur penangkapan; ketiga, perbedaan teknologi penangkapan; keempat, kurang optimalnya fungsi dan peran kelembagaan atau institusi pemerintah; dan kelima, belum tegasnya pelaksanaan hukum dan peraturan perikanan. Upaya yang dilakukan pemkot maupun pemprov dalam menyelesaikan konflik telah membuahkan hasil dalam beberapa upaya yang telah dilakukan baik yang masih bersifat insidentil , pasca kelola, memanggil beberapa perwakilan, serta bantuan kapal motor
Dalam review berikutnya membahas mengenai strategi nafkah rumah
tangga nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mempetakan strategi nafkah yang dilakukan oleh rumah tangga nelayan miskin berdasarkan dua basis nafkah, yaitu sektor perikanan dan sektor non perikanan. Penelitian ini juga ditujukan untuk menganalisis sistem sosial yang mempengaruhi rumah tangga nelayan miskin dalam mengkombinasikan modal dan sumberdaya manusia yang dimilikinya. Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu di wilayah Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan. Pada sektor perikanan, nelayan miskin berusaha meningkatkan jumlah tangkapan dengan cara memperpanjang waktu tangkap dan memperluas wilayah tangkapan. REFERENSI