Disusun oleh:
Nama ketua : Meilanda Syahputri E1J018001
Kelompok : Durian
Prodi : Agroekoteknologi
Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Widodo, M.Sc, Ph.D
Bissmillah
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan rasa puji syukur atas berkat dan rahmat Allah SWT karenaNyalah saya
dapat telah menyelesaikan makalah saya yang berjudul “Manejemen pemangkasan bibit
durian” yang mana makalah ini merupakan suatu tugas yang di berikan Kepada saya dari mata
kuliah manajemen nurseri
Untuk menyelesaikan makalah saya ini saya mendapatkan informasinya dari berbagai
sumber melalui internet dan dari saya tambahkan ide pemikiran saya melalui makalah ini.
Karena keterbatasanya informasi dan pengetahuan yang dimiliki mungkin dalam makalah ini
terdapat banyak sekali kesalahan di dalamnya maka dari itu saya memita kritik dan sarannya.
Dan saya harap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Bengkulu
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
3. Pemangkasan Pemeliharaan
Pemangkasan pemeliharaan pada pohon durian dapat dilakukan pada cabang dan
tunas/ ranting. Pemangkasan cabang dilakukan pada cabang yang kurang produktif, seperti
cabang yang rusak, tua, tumbuh ke arah dalam tajuk, dan melintang. Pemangkasan
tunas/ranting, di- maksudkan untuk penjarangan agar pohon tidak terlalu rimbun yang dapat
menyebabkan pertumbuhan tunas kurus dan kurang sehat karena kurangnya sinar matahari
akibat rimbunnya daun.
Prosedur pemangkasan pemeliharaan adalah sebagai berikut :
o Pemangkasan utama yang dapat dilakukan pada pohon durian adalah penjarangan tunas
yang bertujuan agar cabang pohon nantinya dapat tumbuh dengan besar dan sehat.
o Pemangkasan penjarangan dapat dilakukan dilakukan baik dengan pola 1-0-1- 0-1
maupun pola 1-0-0-1-0-0-1 (lihat gambar) melihat kondisi tanaman. Jika dengan pola
pemangkasan 1-0-1-0-1 nantinya jarak tunas masih terlihat rapat, maka pemangkasan
pola 1-0-0- 1-0-0-1 dapat dilakukan.
o Pemangkasan pucuk dilakukan pada bibit yang berasal dari perbanyakan vegetatif
seperti sambung, okulasi, stek dan cangkok. Pemangkasan pucuk batang dilakukan 1 cm
diatas tunas pada ketinggian yang dikehendaki. Bagian yang dipangkas adalah bagian
yang keras. Setelah dipangkas tutup bekas luka dengan plastik sampai kering. Setelah
kering, bidang pemangkasan dapat ditutup dengan aspal, cat atau waterproofing.
Prinsip Pemangkasan pemeliharaan dilakukan dengan cara :
o Tanaman yang dipangkas adalah tanaman yang sudah mulai berproduksi pertama.
o Pemangkasan dilakukan pada cabang bersudut kecil, cabang dan ranting yang terserang
hama & penyakit. Pemangkasan ranting pada cabang besar/produktif dibersihkan
dengan menyisakan 1/3 bagian ujung. Disarankan untuk memangkas cabang/tunas liar
yang tumbuh tidak pada tempatnya.
o Selain itu pemangkasan dapat juga dilakukan pada dahan dan ranting yang rapat,
bersilangan atau tersembunyi/terlindung.
o Memangkas dahan dan rantingyang lemah serta tajuk bagian atas yakni turun 1 ruas
pada ujung ranting (terminal).
o Memangkas dahan dan ranting yang pertumbuhannya ke arah dalam tajuk atau ke arah
bawah.
o Agar dapat tumbuk optimal, pertahankan ketinggian optimal 3-4 m atau 5-6 m.
o Setelah dilakukan pemangkasan, oleskan pada bagian yang dipangkas dengan
ter/meni/pestisida
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemangkasan bibit durian bisa dilakukan dengan pemangkasan bentuk dan
pemngkasan pemeliharaan, pemangkasan hanya dapat dilakukan dari perbanyakn vegetatif.
DAFTAR PUSTAKA