Anda di halaman 1dari 19

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melakukan pemangkasan pada tanaman adalah bagian dari pemeliharaan suatu


tanaman, agar tanaman tersebut mampu dalam mempertahankan pertumbuhan
serta dapat memproduksi hasil secara optimal. Pemangkasan tanaman dapat
dilakukan pada bagian tanaman yang dapat mengganggu pertumbuhan,
pemangkasan tanaman tersebut diantaranya pemotongan pada batang pokok,
cabang – cabang, ranting dan daun, baik yang baru tumbuh maupun yang
terserang hama dan penyakit atau yang sudah kering, selain dari pemangkasan
yang dilakukan terhadap batang, cabang, ranting dan daun juga dilakukan
pemangkasan pada perakaran.
Pemangkasan tanaman dapat dibedakan menurut maksud dan tujuannya
masing- masing. Masing- masing pangkasan menurut maksud dan tujuan
tersebut diantaranya, pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan dan
pemangkasan peremajaan.
Pada tanaman budidaya, pemangkasan harus dilakukan secara kontinyu, agar
tajuk tanaman dapat tumbuh dengan ideal, yaitu membulat dengan kondisi
percabangan yang kokoh dan tersebar merata kesegala arah, apabila
pemangkasan pada tanaman budidaya tidak dilakukan dan dibiarkan tumbuh
terus dari kecil sampai besar tanpa ada pemangkasan, maka keadaan tanaman
tersebut akan tumbuh tinggi dengan percabangan yang tidak teratur, makan hal
ini akan menimbulkan kesulitan dalam melakukan pemeliharaan dan
pemanenan, disamping itu produksinya akan berkurang. Untuk mencapai
pertumbuhan yang optimal dan dapat berproduksi sesuai dengan harapan,
maka perlu adanya penanganan pemangkasan tanaman secara serius. Dalam
menunjang penaganan pemangkasan yang serius hendaknya dilakukan dengan
benar sesuai dengan prosedur, agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan
pemangkasan, yang akan berakibat buruk terhadap tanaman, sepanjang
tanaman itu tetap tumbuh.

1
Melakukan pemangkasan tanaman adalah salah satu bagian dari kunci
keberhasilan dari pelaksanaan budidaya tanaman, dengan demikian
pemangkasan hendaknya dilakukan dengan benar dan sesuai menurut
prosedur, agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pemangkasan,
sehingga tidak berakibat buruk terhadap tanaman, selama tanaman tersebut
tetap tumbuh. Adapun prosedur yang harus diperhatikan dalam melakukan
pemangkasan menurut modul sisdiklat ini adalah sebagai berikut :
Membuang bagian tanaman yang tumbuh tidak dikehendaki, membersihkan
lahan setelah pemangkasan, mengontrol penyinaran, menggunakan
keselamatan kerja dalam melaksanakan pemangkasan dan melaksanakan
pemangkasan perbaikan dan koreksi dari tanaman pada bagian yang tinggi.

B. Deskripsi
Modul melakukan pemangkasan pada tanaman merupakan salah satu bagian
dari proses pemeliharaan tanaman budidaya yang bertujuan untuk memberikan
informasi tentang pemangkasan tanaman dan memberikan petunjuk dalam
melakukan kegiatan pembelajaran pemangkasan tanaman.
Pemangkasan pada tanaman diharapkan dapat memberikan peran serta yang
sangat penting dalam melakukan budidaya, karena pemangkasan pada
tanaman yang sedang dibudidayakan dapat memberiakan hasil, baik dalam
kualitas pertumbuhan maupun produksi tanaman.

C. Manfaat
Modul Melakukan pemangkasan ini diharapkan menjadi salah satu bahan yang
bisa dipergunakan untuk peserta diklat dalam pengembangan wawasan teknis
dalam melaksanakan budidaya tanaman buah semangka maupun tanaman
melon, sehingga peserta diklat nantinya bisa mengembangkan di sekolah-
sekolah untuk peserta didik.

2
D. Kompetensi Dasar
Peserta diharapkan mampu melakukan pemangkasan sesuai dengan petunjuk
teknis yang telah ditetapkan sesuai prosedur DU/DI atau reperensi..

E. Indikator Keberhasilan
 Peserta mengetahui tujuan melakukan pemangkasan
 Peserta dapat mendeskripsikan pemangkasan
 Peserta bisa melakukan pemangkasan

3
BAB II PEMANGKASAN

Pokok Bahasan : Pemangkasan

Tujuan Pembelajaran Khusus 1 : Bagian-bagian tanaman yang tumbuhnya


tidak dikehendaki

A. Latar Belakang

Kunci keberhasilan pada budidaya tanaman, baik itu tanaman perkebunan


maupun tanaman buah-buahan salah satunya adalah pemeliharaan dengan
melakukan pemangkasan yang tepat.

Apabila tanaman dibiarkan dari kecil hingga besar, sehingga tanaman tersebut
tumbuh semakin tinggi, maka akan menyulitkan dalam pemeliharaan dan
pemungutan hasil, disamping itu produksinya akan berkurang. Oleh karena
itu pemangkasan adalah salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan dalam
rangka pemeliharaan.

B. Bagian-bagian Tanaman yang Tumbuhnya tidak Dikehendaki

Pemangkasan yang dilakukan terhadap tanaman mempunyai tujuan,


diantaranya adalah:
 Memberikan keleluasaan mendapatkan cahaya secara merata guna
merangsang pembentukan bunga dan organ lainnya.
 Memperlancar aliran udara, sehingga proses penyerbukan bisa
berlangsung dengan lancar.
 Menghindarkan kelembaban yang berlebihan yang akan menyebabkan
tumbuhnya penyakit..
 Membuang semua cabang yang tidak produktif sehingga zat-zat hara dapat
disalurkan kepada cabang-cabang yang produktif

Melakukan pemangkasan tanaman, berarti kita harus memotong atau


membuang bagian – bagian tertentu dari tanaman dengan sedemikian rupa,
sehingga tujuan dari pangkasan dapat tercapai.

4
Disatu pihak problema yang timbul adalah bagaiman menentukan bagian-
bagian yang tidak dikehendaki itu agar pelaksanaan pemangkasan sejalan
dengan tujuan pangkasan tersebut.
Untuk mempermudah penentuan bagian-bagian mana yang perlu dilakukan
untuk dipangkas, kiranya perlu ditinjau lebih dulu mengenai system
pangkasan yang digunakan.
Pemangkasan yang dikenal dewasa ini dapat dibedakan atas 4 sistem
pemangkasan yakni:
1. Pemangkasan Bentuk
2. Pemangkasan Pemeliharaan
3. Pemangkasan Produksi
4. Pemangkasan peremajaan
Pelaksanaan pemangkasan ini, nantinya akan menentukan bagian-bagian mana
yang tumbuhnya tidak dikehendaki, sehingga akan mempermudah dalam
pembuangan atau pemangkasan.

1. Bagian – bagian tanaman yang dipotong/dibuang


Pemangkasan atau pembuangan bagian tanaman yang tumbuhnya tidak
dikehendaki, dapat dilakukan setelah batang, cabang, ranting atau daun
ditentukan terlebih dahulu. Untuk dapat mengetahui atau menentukan
bagian yang akan dipotong tersebut maka, kita harus mengetahui jenis
pemangkasan. Pemangkasan berdasarkan jenis dan tujuannya masing –
masing tersebut diantaranya sebagai berikut :

a. Pemangkasan Bentuk
Pemangkasan ini dilakukan untuk membentuk pohon tersebut
mempunyai kerangka (frame) pohon yang tidak terlalu tinggi,
mendapatkan percabangan yang kuat serta merata kesegala arah,
terbentuknya tanjuk yang ideal dan dapat pula mempercepat tanaman
tersebut berbuah. Agar tanaman tidak tumbuh begitu tinggi, maka
perlu adanya pemangkasan pucuk (pemenggalan), guna menghentikan

5
pertumbuhan ke atas dan memberikan kesempatan cabang-cabang
primer (samping), bisa memanjang. Dengan cara tersebut akan
diperoleh tanaman dengan pertumbuhan yang bertambah luas dan
melebar.

Pemangkasan bentuk dilakukan pada tanaman setelah membentuk


cabang primer, dengan cara memlihara 3 cabang primer dari cabang
yang terbentuk pada prapatan (jourquatte), kemudian cabang yang
tertinggal harus dipilih yang sehat dan yang kuat, bahkan kalau dapat
letaknya usahakan simetris terhadap titik prapatan pohon.
Disamping memelihara 3 cabang primer yang sehat dan kuat, pada
tahap selanjutnya adalah pengaturan tebal tipisnya perdaunan cabang
primer, yakni mengurangi cabang sekunder dengan teratur. Pada
ketiga cabang primer dengan jarak 30 cm dan maksimal 60 cm dari
pangkal prapatan tidak dipelihara cabang-cabang sekunder, sedangkan
pengaturan cabang-cabang sekunder, selanjutnya diatur agar letaknya
seimbang pada cabang primer.
Pengaturan cabang sekunder ini dilakukan sedemikian rupa sehingga
cabang-cabang sekunder yang ditinggalkan pada cabang primer
tersusun secara zig-zag. Dengan cara ini keseimbangan percabangan
diharapkan dapat tercapai. Pemangkasan ini sebaiknya dilakukan
secara ringan dan bertahap, sehingga pelaksanaan pangkasan yang
dilakukan pada berikutnya tidak terlalu berat.

b. Pemangkasan Pemeliharaan
Pemangkasan pemeliharaan merupakan pemangkasan yang bertujuan
untuk mengurangi rimbunya pohon atau tumnbuhnya cabang – cabang
baru yang tidak dikehendaki, dengan demikian sinar matahari dapat
masuk serta dapat diterima dengan cukup, hal ini sangat berpengaruh
terhadap tanaman, karena tanaman tersebut bisa terhindar dari
tumbuhnya cendawan dan jamur yang dapat merusak pertumbuhan
tanaman.

6
Pemangkasan pemeliharaan ditujukan untuk mempertahankan habitus
pohon yang telah dibentuk, agar bentuk pohon tetap baik dengan
percabangan yang seimbang, sehingga distribusi daun tetap merata.
Pemangkasan pemeliharaan dilakukan pada tanaman non produktif,
yaitu setelah tanaman mengalami pemangkasan bentuk.
Pemangkasan pemeliharaan dibedakan menjadi dua yakni,
pemangkasan percabangan dan pemangkasan akar.

Pemangkasan Percabangan
Pemangkasan percabanagan ini dilakukan dengan cara
pemotongan/memangkas dari cabang – cabang yang tidak diinginkan,
antara lain : tunas – tunas air, cabang – cabang yang sakit, cabang dan
ranting yang kering, serta cabang yang tumpang tindih dan terlindungi
masuknya sinar matahari, sehingga tidak melakukan asimilasi sendiri.
Pemangkasan percabangan terbagi dalam dua bagian yakni pangkasan
berat dan pangkasan ringan.

Pangkasan berat dilakukan pada awal musim hujan atau pada akhir
musim kemarau. Pemangkasan ini dilakukan pada cabang primer
yang tidak berproduktif atau cabang tersebut sudah tua dan kering
serta pemangkasan dilakukan pada cabang yang terserang hama dan
penyakit, dan cabang – cabang yang liar serta daun yang mengering.

Pemangkasan ringan atau pewiwilan dilakukan dengan cara


membuang tunas wiwilan yang tumbuhnya tidak dikehendaki.

Pemangkasan Perakaran
Pemangkasan akar ini dilakukan, jika tanaman tersebut terlalu cepat
dalam pertumbuhannya, tetapi keadaan pertumbuhan bunga dalam
keadaan kurang baik, maka untuk mencegah kemungkinan tersebut,
kita lakukan penghambatan pertumbuhan dengan jalan memotong
perakaran.

7
Pemotongan akar dilakukan dibagian luar mahkota daun dan harus
dilakukan dengan hati – hati, pemangkasan ini dilakukan pada akar
yang masih kecil, pemangkasan pada akar tiadak boleh terlalu banyak,
sebab bisa mengakibatkan kematian.
Pemangkasan pada perakaran hendaknya dilakukan secara intensif,
guna mendapatkan pertumbuhan dan produksi tanaman yang bisa
diatur, dan akan menghemat dalam penggunaan pupuk, hal ini
disebabkan penyerapan unsure hara oleh akar akan terbatas, karena
penyerapan unsure hara dibatasi oleh adanya alur – alur yang diputus
oleh pisau, terutama pada bagian mahkota daun.

c. Pemangkasan Peremajaan
Pemangkasan peremajaan merupakan bagian pemangkasan yang
bertujuan untuk memperlakukan tanaman yang sudah tua dan tanaman
yang tidak berproduktif menjadi muda tanpa melakukan penanaman
kembali.
Pemangkasan ini dilakukan dengan cara memangkas dahan pohon
tersebut, serta pemotongan pada batang pokok tanaman, dengan
kondisi keadaan tanaman tersebut sudah tidak memenuhi syarat untuk
dipertahankan.
Pada prinsipnya peremajaan dengan memangkas dahan atau batang
pokok ini, tidak hanya untuk membuat tanaman tersebut menjadi muda
kembali, akan tetapi tujuan yang utama adalah memperbaiki sifat –
sifat pohon yang kurang baik. Perbaikan ini dilakukan dengan cara
menyambung atau mengokulasi tunas – tunas yang tumbuh setelah
pemangkasan dengan entres/mata tunas yang bersal dari tanaman
sejenis yang lebih baik sifatnya.

C. Rangkuman
Dalam pemangkasan terdapat 3 cara dalam melakukan pemangkasan pada
tanaman. Pemangkasan tersebut bertujuan untuk membantu laju pertumbuhan,

8
agar tanaman tersebut mampu melakukan proses fotosintesis yang banyak,
sehingga tanaman tersebut bisa memberikan laju dari pertumbuhan yang
optimal. Ketiga cara pemangkasan tersebut merupakan pemangkasan yang
dapat dilakukan pada semua tanaman, baik pada tanaman, buah tahunan, buah
semusim, tanaman perkebunan dan tanaman hias.
Pemangkasan dapat dilakukan pada masa pertumbuhan tanaman itu sendiri
atau tanaman tersebut sudah terlalu tua dan tidak berproduksi lagi.
Dengan adanya pemangkasan pada tanaman, diharapkan pula tanaman
tersebut lebih sehat dan tumbuh dengan baik.

D. Latihan
1. Sebutkan tujuan dari pemangkasan pada tanaman. !
2. Mengapa tanaman perlu dilkukan pemangkasan !
3. Sebutkan sistem dalam pemangkasan pada tanaman. !
4. Jelaskan dari sistem pemangakasan tersebut secara singkat

E. Jawaban
1. Pemangkasan bertujuan untuk membuang bagian tanaman yang
tumbuhnya tidak diharapkan. Agar tanaman tersebut dapat tumbuh baik
dan optimal.
2. Pemangkasan pada tanaman sangat perlu, karena pemangkasan akan
memberikan pengaruh dalam menerima sinar matahari, sehingga tanaman
akan lebih banyak melakukan proses fotosintesis.
3. Sistem dalam pemangkasan tanaman terdapat 3 cara, yaitu pemangkasan
Bentuk, pemangkasan Pemeliharaan dan pemangkasan Produksi
4. Pemangkasan Bentuk : adalah membentuk pohon tersebut mempunyai
kerangka (frame) pohon yang tidak terlalu tinggi.
Pemangkasan Pemeliharaan : Pemangkasan pemeliharaan merupakan
pemangkasan yang bertujuan untuk mengurangi rimbunya pohon atau
tumnbuhnya cabang – cabang baru yang tidak dikehendaki

9
Pemangkasan Produksi : Pemangkasan Produksi atau peremajaan
merupakan bagian pemangkasan yang bertujuan untuk memperlakukan
tanaman yang sudah tua dan tanaman yang tidak berproduktif menjadi
muda tanpa melakukan penanaman kembali.

10
Pokok Bahasan : Pemangkasan

Tujuan Pembelajaran Khusus 2 : Melakukan Pemangkasan

A. Pemangkasan secara umum


Pemangkasan yang akan dilakukan, baik itu pada pemangkasan bentuk,
pemangkasan pemeliharaan maupun pemangkasan peremajaan hendaknya
dilakukan dengan baik dan benar menurut tujuannya masing – masing,
sehingga mendapatkan tanaman yang ideal dan sesuai dengan yang
diharapkan.
Agar mendapatakan pangkasan yang baik hendaknya diketahui bagian –
bagian tanaman yang akan dipangkas/dipotong.
Bagian yang akan dipangkas /dipotong ketiga pangkasan tersebut diantaranya
adalah :

a). Pangkasan Bentuk


Pemangkasan bentuk dilakukan pada tanaman yang masih muda, baik yang
sudah tumbuh cabang primer dan cabang sekundernya maupun yang belum
tumbuh cabang. Untuk tanaman yang sudah tumbuh bercabang primernya kita
tinggal memilih cabang mana yang harus di pangkas, disesuaikan dengan pola
yang sudah ditentukan sebelumnya. Pangkasan dilakukan dipangkal cabang
supaya tidak tumbuh tunas baru. Apabila cabang yang dipangkas masih kecil
maka alat yang diguanakan gunting stek, sebaliknya kalau cabangnya besar
gunakan gergaji.

Demikian pula pemangkasan pada cabang sekunder, sama seperti


pemangkasan cabang primer, hanya saja karena percabangan sudah agak
tinggi maka gunting stek yang digunakan harus yang bergagang panjang.
Apabila batang tanaman hanya tumbuh terus ke atas tanpa keluar cabang
primer,maka harus di lakukan pemangkasan awal untuk merangsang
tumbuhnya cabang primer. Mula-mula pangkas bagian pucuknya
menggunakan gunting stek.

11
Dari hasil pangkasan inilah akan tumbuh banyak tunas baru. Tunas ini kita
biarkan tumbuh sampai usianya sekitar setahun. Sesudah itu kita pilih lagi
mana-mana yang baik, yang tumbuhnya menyebar, kuat dan tidak cacat,
kemudian kita sesuaikan dengan pola yang kita inginkan. Pangkas cabang-
cabang yang tidak kita inginkan seperti pemangkasan di atas demikian pula
pemangkasan pada cabang-cabang sekundernya.
Pola pembentukan batang untuk cabang primer:

Pola pembentukan cabang primer a. pola 4 cabang primer


b. pola 3 cabang primer

Pola pembentukan cabang sekunder

Pemangkasan cabang pada pemangkasan bentuk :

12
Pemangkasan bentuk yang dilakukan pada awal pemangkasan tanaman

b). Pangkasan Pemeliharaan


Pemangkasan pada pangkasan pemeliharaan, dilakukan terhadap tunas air,
cabang primer yang sudah tua dan tidak produktif, cabang primer yang
terserang hama penyakit, cabang balik, cabang liar, cabang yang kering dan
daun – daun.
Selain dari pada pemangkasan percabangan, maka pada pemangkasan ini
dilakukan juga pemangkasan terhadap akar, agar tanaman tidak terlalu cepat
dalam pertumbuhan.
Untuk lebih lanjut kita simak teknis untuk pemangkasan pada pangkasan
pemeliharaan tersebut, diantaranya sebagai berikut :
- Cabang yang rimbun dikurangi kerimbunannya dengan membuang bagian
cabang yang tumbuh ke dalam, cabang ini bisa dipotong habis atau kira-
kira tersisa 1 cm dari pangkal cabang
- Cabang sakit tapi masih cukup produktif tidak dipotong habis, tetapi
disisakan kurang lebih 15 cm dari pangkal cabang ini dimaksudkan supaya
nantinya masih bisa membentuk cabang baru lagi.
- Cabang tua yang produktif juga tidak dipotong habis, karena dari bekas
potongan ini diharapkan bisa tumbuh cabang baru lagi.
- Cabang yang tumbuh tumpang tindih, cabang balik, cabang liar dan tunas
air perlu dipotong habis.

13
B. Pemangkasan Tanaman Melon dan semangka

1. Membuang bagian tanaman yang tumbuhnya tidak dikehendaki

a. Pemangkasan Tanaman Melon


Pemangkasan banyak dilakukan jika memakai cara pengaturan
pertumbuhan dengan ajir. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
pertumbuhan tanaman yang bersih dan tidak terlalu rimbun sehingga
pemanfaatan cahaya matahari dapat lebih efisien. Semangka merupakan
tanaman buah semusim dari famili Cucurbitaceae yang pertumbuhannya
merambat dengan percabangan cukup banyak. Agar buah melon yang di
hasilkan berkualitas optimal maka perlu di lakukan pemangkasan yang
bertujuan untuk mengatur percabangan dan pembuahan. Pertumbuhan
batang utama dan cabang interal perlu diatur dan dibatasi agar buah yang
dihasilkan sesuai dengan yang dikehendaki. Setelah dipilih dua cabang
lateral yang terbaik, maka cabang-cabang lainnya dipangkas. Tujuan
pemangkasan yang berlebihan supaya tanaman memusatkan hasil tenaga
internalnya untuk perkembangan buah. Buah yang dipelihara yang
bentuknya seragam, penampilan sempurna dan tidak berkerut. Setiap
cabang hendaknya hanya memelihara 1 buah saja, bila dipelihara 2 cabang
dan 1 batang utaman bearti tiap pohon ada 2 buah.
Batang dan cabang tanaman yang pertumbuhan daunnya terlalu panjang
dipotong ujungnya, begitu juga dengan sulur-sulurnya agar tenaga internal
yang ada khusus untuk perkembangan buah. Apabila pemangkasan
menggunakan gunting, maka luka bekas pemangkasan diolesi dengan
fungisida/bakterisida untuk mencegah infeksi penyakit menggunakan kuas
kecil. Adapun waktu pemangkasan sebaiknaya dilakukan pada saat udara
cerah dengan tujuan agar luka bekas pangkasan cepat mengeraing,
sehingga tidak mudah terserang penyakit.

14
Pemangkasan Cabang

b. Pemangkasan Tanaman Semangka


Pemangkasan banyak dilakukan dengan manual guna mengatur masa
pertumbuhan (vegetatif) tanaman. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
pertumbuhan tanaman yang bersih dan tidak terlalu rimbun sehingga
pemanfaatan cahaya matahari dapat lebih efisien. Semangka merupakan
tanaman buah semusim dari famili Cucurbitaceae yang pertumbuhannya
merambat dengan percabangan cukup banyak. Agar buah semangka yang
di hasilkan berkualitas optimal maka perlu di lakukan pemangkasan yang
bertujuan untuk mengatur pertumbuhan dan pembuahan.
Pertumbuhan batang utama dan cabang skunder perlu diatur dan dibatasi
agar buah yang dihasilkan sesuai dengan yang dikehendaki. Setelah dipilih
cabang lateral yang terbaik, maka cabang-cabang lainnya dipangkas.
Tujuan pemangkasan yang berlebihan supaya tanaman memusatkan
pertumbuhan dan perkembangan buah. Buah yang dipelihara yang
bentuknya seragam, penampilan sempurna dan tidak berkerut. Setiap
pohon hanya dipelihara 1 buah saja, bila dipelihara 2 buah, maka
keberadaan buah pada batang utama dan pada cabang sekunder yang
pertumbuhannya cukup sehat.
Apabila pemangkasan menggunakan gunting, maka luka bekas
pemangkasan diolesi dengan fungisida/bakterisida untuk mencegah infeksi

15
penyakit menggunakan kuas kecil. Adapun waktu pemangkasan
sebaiknaya dilakukan pada saat udara cerah dengan tujuan agar luka bekas
pangkasan cepat mengering, sehingga tidak mudah terserang penyakit.

2. Membersihkan lahan setelah pemangkasan


Bahan sisa pemangkasan dibuang dari areal tanaman sesuai prosedur
perusahaan. Bahan sisa pemangkasan dikumpulkan dan dibuang atau
dibuat kompos. Hal ini untuk menjaga kebersihan lahan.

3. Mengontrol penyinaran
Tindakan pengontrolan yang dilakukan menurut petunjuk penanggung
jawabnya. Hasil pengontrolan dicatat dan digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan pemangkasan

16
C. Latihan

1. Sebutkan Jenis-jenis yang terdapat dalam pemangkasan

2. Tanaman semangka dan melon termasuk pada jenis pemangkasan apa !

3. Apa keuntungan dari pemangkasan terhadap tanaman !

D. Jawaban

1. Pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan dan pemangkasan


produksi.

2. Semangka dan Melon dilakukan menggunakan pangkasan pemeliharaan.

3. Mengatur masa pertumbuhan (vegetatif) tanaman, memudahkan


melakukan proses fotosintesis, lebih banyak menerima sinar matahari,
tidak terlalu rimbun.

17
III. Lembar Kerja

Melakukan Pemangkasan Pada tanaman Melon

 Alat dan Bahan

- Gunting

- Pisau

- Ember atau keranjang

- Kantong Plastik

 Langkah Kerja

- Lakukan pemangkasan pada ketiak daun atau pada ketiak batang


baik dengan menggunakan gunting, pisau maupun tangan.

- Masukkan sisa hasil pangkasan ke tempat yang telah disediakan


baik ember maupun kantong plastik.

- Buang sisa hasil pangkasan diluar areal tanaman.

18
Daftar Pustaka

Ade Iwan Setiawan. 1996. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Penebar Swadaya,


Jakarta.
Aksi Agraris Kanisius. 1993. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Kanisius,
Yogyakarta.
Ance Gunarsih Kartasapoetra. 1996. Pengaruh Iklim terhadap Tanaman dan
Tanah (Klimatologi). PT. Bina Aksara, Jakarta.

Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1999. Investasi Agribisnis Komoditas

Goeswono Soepardi. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. IPB, Bogor.


Hasan Basri Jumin. 1991. Dasar-dasar Agronomi. Rajawali Pers, Jakarta.

Haryadi, 1989. dasar – dasar hortikultura. Penebar Swadaya. Jakarta

Kartasapoetra, AG. 1989. Kerusakan Tanah Pertanian dan Usaha Untuk


Merehabilitasinya. Bina Aksara, Jakata.
Mul Mulyani Sutedjo dan Kartasapoetra. 1988. Pengantar Ilmu Tanah.
Terbentuknya Tanah dan Tanah Pertanian. Bina Aksara, Jakarta.

Murbandono, L. 1999. Membuat Kompos. Penebar Swadaya, Jakarta.


Nur Tjahjadi, 1989. Bertanam melon, Kanisius, Yogyakarta.
Saifuddin Sarief. 1989. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka
Buana, Bandung.
Sri Setyati Haryadi. 1979. Pengantar Agronomi. Gramedia, Jakarta.

Setiadi. 1999. Bertanam melon. Penebar Swadaya. Jakarta.

Unggulan Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kanisius. Yogyakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai