Anda di halaman 1dari 13

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

Disusun Oleh

Nama :
No Peserta :
Asal Sekolah :

PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

2017
SILABUS

SatuanPendidikan :
Kelas/Semester :X./ GENAP
Tema : Pembiakan Tanman
Subtema :Menganalisis perlakuan khusus benih
Melaksanakan perlakuan khusus benih
Pembelajaran ke : 1/2/3

Kompetensi Dasar yang


Pembelajaran Materi Pokok
akan dicapai

 Menganalisis perlakuan khusus Setelah pembelajaran peserta Teknik Perlakuan Khusus


benih  Jenis perlakuan
didik diharapkan mampu :
 Melaksanakan perlakuan khusus
3.5
khusus benih  Teknik perlakuan
 Menbedakan Jenis
perlakuan khusus khusus
 Menjelaskan Teknik  Kelebihan dan
perlakuan khusus kekurangan
masing-masing
 Menganalisis
perlakuan khusus
Kelebihan dan
kekurangan masing-  Jenis bahan
masing perlakuan perlakuan khusus
khusus  Prosedur perlakuan
khusus
4.5
 Mengidentifikasi
Jenis perlakuan
khusus
 Mengidentifikasi
Jenis bahan
perlakuan khusus
 Melaksanakan
Prosedur perlakuan
khusus
 Melaksanakan perlakuan
khusus benih
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SatuanPendidikan :
Kelas/Semester :X/ GANJIL
Tema : Pembiakan Tanaman
Subtema :Menganalisis perlakuan khusus benih
Melaksanakan perlakuan khusus benih
Materi Pokok : Teknik Perlakuan Khusus
Pembelajaran ke :1
AlokasiWaktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menrapkan, mengananalisis pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan,
tegnologi,seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban, terkait penyebab fenomena dan kejdian dalam bidang kerja
yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan lansung.

B. KompetensiDasardanIndikatorPencapaianKompetensi

Mata Pelajaran
No. KompetensiDasar No. Indikator
3.5 Menganalisis perlakuan khusus benih 3.1.1.  Menbedakan Jenis perlakuan
khusus
 Menjelaskan Teknik perlakuan
khusus
 Menganalisis Kelebihan dan
kekurangan masing-masing
perlakuan khusus

4.5 Melaksanakan perlakuan khusus benih  Mengidentifikasi Jenis


perlakuan khusus
 Mengidentifikasi Jenis bahan
perlakuan khusus
 Melaksanakan Prosedur
perlakuan khusus
 Melaksanakan perlakuan khusus
benih

Karakter: Disiplin, Kerjasama,…dst (Karakter yang dikembangkan ditulis )

C. TujuanPembelajaran

Setelah pembelajaran peserta didik diharapkan mampu :

3.5

 Menbedakan Jenis perlakuan khusus


 Menjelaskan Teknik perlakuan khusus
 Menganalisis Kelebihan dan kekurangan masing-masing perlakuan khusus

4.5
 Mengidentifikasi Jenis perlakuan khusus
 Mengidentifikasi Jenis bahan perlakuan khusus
 Melaksanakan Prosedur perlakuan khusus
 Melaksanakan perlakuan khusus benih

D. MateriPembelajaran
1. Jenis perlakuan khusus ada beberapa yaitu :
1) Perlakuan mekanis
Umumnya perlakuan mekanis dipergunakan untuk memecahkan benih yang mempunyai kulit
benih bersifat imperiabel terhadap air dan oksigen serta kulit benih yang terlalu keras
menyebabkan resistensi mekanis. Adapun cara yang dapat dilakukan dengan perlakuan
mekanis antara lain ; mengikir, menggosok kulit benih dengan ampelas, melubangi kulit
benih dengan pisau dan menggoncang benih.
2) Perlakuan kimia
Perlakuan kimia adalah perlakuan dengan menggunakan bahan kimia
Perlakuan kimia ini dapat dilakukan dengan cara merendam benih dalam larutan kimia
dengan konsentrasi dan waktu tertentu, selain itu perlakuan kimia yang dilakukan untuk
mencegah atau mengendalikan hama penyakit dapat dilakukan dengan cara memberikan
pestisida tertentu kepada benih, baik sebelum benih dikemas untuk disimpanmaupun
sewaktu benih akan ditanam di lahan. Hal ini tergantung pada karakter dari benih. Bahan
kimia yang bisa digunakan dalam perlakuan secara kimia ini antara lain asam sulfat,
asam nitrat, potassium hydroxide, asam hidrochlorit, potassium nitrat, urea, hormon
tumbuh dan pestisida
. Maksud dari perlakuan kimia ini adalah :
a) Untuk menjadikan agar kulit benih menjadi lebih lunak sehingga mudah dilalui air
pada waktu penyerapan.
b) Untuk mencegah atau memberantas patogen yang terbentuk oleh benih.

3) Perlakuan fisis
Perlakuan fisis adalah perlakuan yang dilakukan terhadap benih dengan memberi tindakan
yang bersifat fisis.
a) Perendaman dengan air panas
Benih dimasukkan ke dalam air panas dan dibiarkan sampai menjadi dingin selama beberapa
waktu tertentu, agar kulit menjadi lunak sehingga wadah dilalaui air dan udara.
b) Perlakuan dengan temperatur tertentu
Benih disimpan pada temperatur tertentu sebelum disemai pada temperatur yang cocok
untuk perkecambahannya. Perlakuan ini dimaksudkan untuk menghilangkan bahan-bahan
penghambat pertumbuhan atau agar terjadi pembentukan bahan-bahan yang dapat
merangsang pertumbuhannya.

2. Teknik Perlakuan Khusus

1) Perlakuan mekanis
Adapun cara yang dapat dilakukan dengan perlakuan mekanis antara lain ;
mengikir, menggosok kulit benih dengan ampelas, melubangi kulit benih dengan
pisau dan menggoncang benih.Biji Semangka yang mendapat perlakuan mekanis, setelah
24 jam sudah 90% mulai berkecambah, sedang yang tanpa perlakuan belum ada yang
berkecambah. Setelah 48 jam (hari ke-2) biji yang diberi perlakuan mekanis telah
100% berkecambah, sedang pada biji tanpa perlakuan baru mulai berkecambah
(20%). Keberhasilan perlakuan mekanis sangat dipengaruhi oleh ketrampilan dalam
memberikan perlakuan yaitu dalam memecahkan kulit biji Semangka. Jika tidak
hati-hati maka biji akan mengalami kerusakan sehingga berpengaruh terhadap daya
kecambah biji. Selain itu kelembaban media kecambah juga harus selalu diperhatikan,
karena jika media kurang lembab maka perkecambahan akan terganggu. Contoh :
perlakuan benih Kemirinn yang memiliki kulit tebal dan keras, yang bersifat
impermeable terhadap air dan udara. Sebelum dikecambahkan perlu digosok dengan
kertas amplas pada bagian kulitnya. Disamping itu dapat pula dengan cara menutup
persemaian benih Kemirinn dengan karung goni kemudian pada permukaan karung di
perciki dengan minyak tanah.
2) Perlakuan kimia
Perlakuan kimia adalah perlakuan dengan menggunakan bahan kimia. Maksud
dari perlakuan kimia ini adalah :
a) Untuk menjadikan agar kulit benih menjadi lebih lunak sehingga mudah
dilalui air pada waktu penyerapan.
b) Untuk mencegah atau memberantas patogen yang terbentuk oleh benih.
Perlakuan kimia ini dapat dilakukan dengan cara merendam benih dalam larutan
kimia dengan konsentrasi dan waktu tertentu, selain itu perlakuan kimia yang
dilakukan untuk mencegah atau mengendalikan hama penyakit dapat dilakukan
dengan cara memberikan pestisida tertentu kepada benih, baik sebelum benih
dikemas untuk disimpanmaupun sewaktu benih akan ditanam di lahan. Hal ini
tergantung pada karakter dari benih. Bahan kimia yang bisa digunakan dalam
perlakuan secara kimia ini antara lain asam sulfat, asam nitrat, potassium
hydroxide, asam hidrochlorit, potassium nitrat, urea, hormon tumbuh dan
pestisida.Contoh :
a) Benih kentang direndam dalam larutan asam sulfat pekat selama 20 menit sebelum
ditanam
b) Benih Jagung sebelum disimpan diberi fungisida redomil dengan konsentrasi
100 gram benih/1 gram fungisida.
c) Untuk mencegah serangan penyakit rendam benih dalam larutan fungisida dan
bakterisida sekitar 2-3 gr/liter.
3) Perlakuan fisis
Perlakuan fisis adalah perlakuan yang dilakukan terhadap benih dengan memberi
tindakan yang bersifat fisis.
Perlakuan fisis ini dapat dilakukan dengan cara :
a) Perendaman dengan air panas
Benih dimasukkan ke dalam air panas dan dibiarkan sampai menjadi dingin selama
beberapa waktu tertentu, agar kulit menjadi lunak sehingga wadah dilalaui air dan
udara. Contoh : benih apel direndam pada air mendidih selama 2 menit, kemudian
diangkat dan dikecambahkan.
b) Perlakuan dengan temperatur tertentu
Benih disimpan pada temperatur tertentu sebelum disemai pada temperatur yang
cocok untuk perkecambahannya. Perlakuan ini dimaksudkan untuk menghilangkan
bahan-bahan penghambat pertumbuhan atau agar terjadi pembentukan bahan-bahan
yang dapat merangsang pertumbuhannya. Contoh : benih selada akan berkecambah
apabila disimpan pada suhu rendah, dan akan dorman pada suhu 30 oc –35 oc.

3. Kelebihan dan kekurangan masing-masing perlakuan khusus

E. MetodePembelajaran
1. Eksperimen
2. Presentasi
3. Diskusi
4. dll.
F. Media Pembelajaran
1. LCD Proyektor
2. Laptop
3. Macam macam biji tanaman, guunting kuku dan kikir amplas
4. dll.
G. SumberBelajar
“dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain
yang relevan
Diisi daftar pustaka
H. Langkah-langkahPembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan
a. Peserta didik menjawab salam dari guru
mencerminkan sikap santun religious saling
menghormati dan menghargai
b. Guru mengecek kehadiran dan kerapihan peserta
didik serta kebersihan kelas, juga menekankan
pentingnya kerapihan dan kebersihan karena cermin
kedisiplinn
c. Peserta didik berdoa bersama sebelum KBM
sebagai wujud sikap religious, serta berdo’a guru
memberi penguatan tentang rasa sukur dan
kebesaran Tuhan.
d. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang
KD dan tujuan pembelajaran serta manfaat dari
pembelajaran pembiakan tanaman
e. Peserta didik memberikan apersepsi dan motivasi
oleh guru terkait pembiakan tanaman

Inti
1. Mengamati
Guru menayangkan slide tentang beberapa jenis
perlakuan khusus benih serta menjelaskan masing
masing perlakuan benih. Siswa mengamati gambar yang
sedang ditayangkan
2. Mengelompokan
Guru membagi peserta didik dalam 1 kelas menjadi
beberapa kelompok sehingga dlam 1 kelompok terdapat
3-4 peserta didik
3. Guru membagikan beberapa jenis benih kepada tiap-tiap
kelompok untuk diberikan perlakuan khusus
4. Melakukan perlakuan khusus pada beberapa jenis benih
yang telah dibagikan oleh guru.
5. Mempresentasikan hasil kegiatan
6. Mendiskusikan hasil presentassi

Penutup 1. Peserta didik membuat kesimpulan dibantu oleh guru


dengan memberikan ulasan singkat tentang materi
2. Peserta didik refleksiterhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan dan pemberian tugas tugas mandiri
terstruktur
3. Memberikan informasi untuk tugas pembelajaran
berikutnya

I. PenilaianHasilPembelajaran

Metode dan bentuk instrument


Ranah Metode Bentuk
Sikap Pengamatan sikap Lembar penelitian sikap
Pengetahuan Tes Tes penilaian (soal
evaluasi)
Ketrampilan Observasi Lembar observasi
psikomotorik
Instrument dan rubric penilaian
A. Instrumen Sikap/ Afektif
Bentuk kriteria 1,2,3 atau 4 pada setiap aspek yang dinilai berdasarkan sikap
keseharian siswa saat menerima pelajaran

Lembar penilaian sikap


Nama Aktif dalam Santun dalam Menunjukkan Skor perolehan
siswa / kegiatan menyampaikan hasil sikap kerja sama
absen pembelajaran diskusi dalam kegiatan
diskusi kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Kriteria Penilaian
4 = memenuhi 4 deskriptor 3= Memenuhi 3 deskriptor
2 = memenuhi 2 deskriptor 1= Memenuhi 1 deskriptor
Indicator Penilaian
Teknik Bentuk Butir soal /instrument
instrument
1.1 Non Tes Lembar 1. Butir penilaian sikap
 Menampilkan observasi No Aspek Penilaian
perilaku rasa ingin penilaian 4 3 2 1
tahu yang dalam sikap 1. Menanya
melakukan 2. Mengamati
observasi 3. Manalar
 Menampilkan 4. Mengolah data
perilaku objektif 5. Menyimpulkan
dalam kegiatan 6. Menyajikan
obserfasi Kriteria terlampir
 Menampilkan
perilaku jujur
dalam
melaksanakan
kegiatan observasi

Rubric penilaian diskusi


No Aspek Penilaian
1.2 4 3 2 1
Diskusi hasil tes 1 Terlibat
observasi kelompok penuh
menampilkan hasil 2 Bertanya
kerja kelompok 3 Menjawaab
Meporkan hasil diskusi 4 Memberi
kelompok gagasan
yang orisinil
5 Kerja sama
6 Tertib
1.3 Rubric penilaian presentasi
Penyumbang No Aspek Penilaian
pendapat 4 3 2 1
1 Menanya
2 Mengamati
3 Menalar
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Lampiran 1 : Pengembangan Bahan ajar
Lampiran 2 : Media pembelajaran
Lampiran 3 : Lembar kerja peserta didik
Lampiran 4 : Instrumen penilaian (Kisi-kisi, Soal, Kunci/rubrik/rambu-rambu
Jawaban, Pedoman penskoran)
Lampiran 1.

Pengembangan bahan ajar

Jenis-jenis perlakuan khusus pada benih :

1) Perlakuan mekanis

Umumnya perlakuan mekanis dipergunakan untuk memecahkan benih yang mempunyai


kulit benih bersifat imperiabel terhadap air dan oksigen serta kulit benih yang terlalu keras
menyebabkan resistensi mekanis. Adapun cara yang dapat dilakukan dengan perlakuan mekanis
antara lain ; mengikir, menggosok kulit benih dengan ampelas, melubangi kulit benih dengan
pisau dan menggoncang benih.Biji Semangka yang mendapat perlakuan mekanis, setelah 24 jam
sudah 90% mulai berkecambah, sedang yang tanpa perlakuan belum ada yang berkecambah. Setelah
48 jam (hari ke-2) biji yang diberi perlakuan mekanis telah 100% berkecambah, sedang pada
biji tanpa perlakuan baru mulai berkecambah (20%).Hasil pengamatan eksperimen ini
menunjukkan bahwa dengan memberikan perlakuan secara mekanis berupa memecah kulit biji pada
biji Semangka non biji dapat mempercepat terjadinya perkecambahan. Hal ini disebabkan air
lebih cepat meresap atau masuk dalam biji sehingga biji lebih cepat tumbuh. Disamping itu
perlakuan mekanispada benih Semangka non biji dapat meningkatkan permeabilitas kulit biji
terhadap air dan udara. Keberhasilan perlakuan mekanis sangat dipengaruhi oleh ketrampilan
dalam memberikan perlakuan yaitu dalam memecahkan kulit biji Semangka. Jika tidak hati-hati
maka biji akan mengalami kerusakan

sehingga berpengaruh terhadap daya kecambah biji. Selain itu kelembaban media kecambah juga
harus selalu diperhatikan, karena jika media kurang lembab maka perkecambahan akan
terganggu. Contoh : perlakuan benih Kemirinn yang memiliki kulit tebal dan keras,

yang bersifat impermeable terhadap air dan udara. Sebelum dikecambahkan perlu digosok
dengan kertas amplas pada bagian kulitnya. Disamping itu dapat pula dengan cara menutup
persemaian benih Kemirinn dengan karung goni kemudian pada permukaan karung di perciki dengan
minyak tanah.

2) Perlakuan kimia

Perlakuan kimia adalah perlakuan dengan menggunakan bahan kimia. Maksud dari perlakuan
kimia ini adalah :

a) Untuk menjadikan agar kulit benih menjadi lebih lunak sehingga mudah dilalui air pada
waktu penyerapan.
b) Untuk mencegah atau memberantas patogen yang terbentuk oleh benih.

Perlakuan kimia ini dapat dilakukan dengan cara merendam benih dalam larutan kimia dengan
konsentrasi dan waktu tertentu, selain itu perlakuan kimia yang dilakukan untuk mencegah atau
mengendalikan hama penyakit dapat dilakukan dengan cara memberikan pestisida tertentu
kepada benih, baik sebelum benih dikemas untuk disimpanmaupun sewaktu benih akan ditanam
di lahan. Hal ini tergantung pada karakter dari benih. Bahan kimia yang bisa digunakan dalam
perlakuan secara kimia ini antara lain asam sulfat, asam nitrat, potassium hydroxide, asam
hidrochlorit, potassium nitrat, urea, hormon tumbuh dan pestisida.Contoh :

a) Benih kentang direndam dalam larutan asam sulfat pekat selama 20 menit sebelum ditanam

b) Benih Jagung sebelum disimpan diberi fungisida redomil dengan konsentrasi 100 gram
benih/1 gram fungisida.

c) Untuk mencegah serangan penyakit rendam benih dalam larutan fungisida dan bakterisida
sekitar 2-3 gr/liter.

3) Perlakuan fisis

Perlakuan fisis adalah perlakuan yang dilakukan terhadap benih dengan memberi tindakan yang
bersifat fisis.

Perlakuan fisis ini dapat dilakukan dengan cara :

a) Perendaman dengan air panas

Benih dimasukkan ke dalam air panas dan dibiarkan sampai menjadi dingin selama beberapa waktu
tertentu, agar kulit menjadi lunak sehingga wadah dilalaui air dan udara.

Contoh : benih apel direndam pada air mendidih selama 2 menit, kemudian diangkat dan
dikecambahkan.

b) Perlakuan dengan temperatur tertentu

Benih disimpan pada temperatur tertentu sebelum disemai pada temperatur yang cocok untuk
perkecambahannya. Perlakuan ini dimaksudkan untuk menghilangkan bahan-bahan penghambat
pertumbuhan atau agar terjadi pembentukan bahan-bahan yang dapat merangsang
pertumbuhannya.

Contoh : benih selada akan berkecambah apabila disimpan pada suhu rendah, dan akan dorman
pada suhu 30 oc –35 oc.
Pada benih yang mempunyai masa dormansi fisik yang lama seperti pada biji Sengon, Akasia, Jambu
mete dan Kaliandra bisa dilakukan dengan penyiraman dan perendaman dengan air hangat selama 2-
5 menit kemudian rendam dalam air dingin selama 1-2 hari.

Pada biji Jati, Kemirinn karena kulitnya keras bisa dilakukan dengan cara menggosokkan benih
pada benda keras, pada Mangga bisa dilakukan dengan cara menyayat dan membuang kulit
bijinya. Biji Pepaya mengandung zat tertentu yang dapat menghambat

perkecambahan sehingga untuk mengatasinya bisa dilakukan perendaman dengan Atonik


konsentrasi 1 cc/2liter air selama 1 jam lalu diperam dengan gulungan kain basah selama 24 jam.

Anda mungkin juga menyukai