KATEGORI INSTRUMEN:
Pengelolaan dan Pengendalian Kerusakan Hutan
KELAS RISIKO:
Menengah Rendah
REVISI:
KELAS PENGGUNA:
Usaha/Kegiatan Risiko Menengah Rendah
TANGGAL BERLAKU:
KLUSTER KEGIATAN:
Operasional - Teknis JUMLAH HALAMAN: 12
A.2. PELAKSANA
Pelaksana penyediaan bibit untuk lanskap perkotaan ini dibawah koordinasi Dirjen
PDASHL, Kementerian LHK. Pada pelaksanaannnya dapat melibatkan berbagai
stakeholder, mulai dari Pemerintah daerah, Badan Riset dan Inovasi Nasional,
Perguruan Tinggi, Perusahaan Swasta, NGO, Media massa dan Masyarakat.
A.3. TAHAP KLUSTER KEGIATAN
Kegiatan penyediaan bibit untuk lanskap perkotaan meliputi kegiatan:
1. Pemilihan jenis tanaman
2. Penentuan ukuran dan asal bibit tanaman
3. Penetapan ukuran dan jenis bahan kantong tanam
4. Penyiapan media tanam dan perakaran tanaman
5. Metode produksi bibit
6. Aklimatisasi bibit
B. URAIAN STANDAR
B.1. BESARAN DAMPAK
Bibit merupakan tumbuhan muda jenis tanaman hutan hasil perbanyakan dan/atau
pengembangbiakan secara generatif (benih, cabutan) maupun vegetatif (stek, cangkok,
okulasi, kultur jaringan) yang siap tanam di lapangan. Dalam budidaya tanamanKualitas
, bibit merupakan hal yang penting untuk mendapatkanakan mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi yang optimal. Untuk Kawasan perkotaan yang baru
dibangun, bisa menggunakan memerlukan bibit untuk lanskap perkotaan dimana yang
memiliki fungsi untuk estetik tertentu danserta memiliki ukurannya lebih besar
dibandingkan bibit untuk penghijauan di lahan kritissecara umum. Penerapan bBibit
untuk lanskap perkotaan yang terstandar akan memberikan dampak positif antara lain:
yaitu:1) Meningkatkan keberhasilan penanaman dan cepat menghijaukan lingkungan
perkotaan. Apabila tanaman sudah tumbuh baik akan Mmemberikan manfaat praktis
bagi lingkungan perkotaan antara lain:baik berfungsi lindung, estetika, penyerap
polutan, kesejukan dan perlindungan fungsi konservasi tanah dan air, 2) Memberikan
kenyamanan bagi produkitvitas masyarakat perkotaan, dan 3) Konservasi ex situ jenis
jenis tanaman lokal pada lahan perkotaaan.
40 cm
50 cm
Perhitungan persentase Bibit Media Kompak (BMK) dilakukan pada bibit tingkat semai.
Gambar 5. Pengukuran kedalaman gumpalan akar (root ball) dari American Standar
for Nursery Stock (ANSI Z60.1 tahun 2014) dan contoh bagian akar bibit asal puteran
yang dibungkus dengan karung (Foto: Nurhasybi, Sudrajat, & Suita, 2019)
B.2.2. Lokasi
Persemaian Mentawir
B.3.2. Lokasi
Persemaian Mentawir
No Jenis Asal Kategori Karakter Fungsi Ukuran Bibit Kualitas Bibit Ukuran dan jenis bahan kantong tanaman Kekompa Jenis
Lokasi (Endemik, (Toleran, (keindahan/ kan Media
Benih/ terancam intoleran penyerap Tinggi Diam Lebar Nilai Indeks Top Jenis Ukuran Bahan Keterse Media (topsoil,
cabutan punah, , semi karbon/ (cm) (cm) tajuk kekoko mutu /root kantong diaan (Kompak subsoil,
eksotik) toleran) penyerap (cm) han* bibit* ratio Lubang /Tidak) campur
debu/ bibit* an)
sumber
pakan
satwa
3.
Tabel 2. Pemantauan standar pembuatan bibit bibit untuk lanskap perkotaan dari cabutan
No Jenis Cara Waktu Waktu Kondisi bibit saat dilakukan Ukuran bibit Jenis Media Ukuran dan jenis bahan kantong Umur bibit di
. Pengambilan Penggalian pencabutan pencabutan (topsoil, tanaman persemaian
Materi (untuk bibit (hari/ Segar Rontok/ Tumbuh Tinggi Diam Lebar subsoil, Jenis Ukuran Bahan Keter
(cabutan/ puteran tanggal) /tidak tidak tunas (cm) (cm) tajuk campuran) kant sedia
puteran/ yang tdk baru/tidak (cm) ong an
mesin langsung Luba
pemindah) dicabut) ng
1.
2.
3.
Dahlan, E. N. (2008). Jumlah Emisi Gas Co2 Dan Pemilihan Jenis Tanaman Berdaya
Rosot Sangat Tinggi: Studi Kasus Di Kota Bogor (the Amount of Co2 Gasses
Emission and Selection of Plant Species with Height Carbon Sink Capability: Case
Study in Bogor Municipality). Media Konservasi, 13(2).
https://doi.org/10.29244/medkon.13.2.%25p
Dahlan, E. N., Ontaryo, Y., & Umasda. (1989). Kandungan Timbal pada Beberapa Jenis
Pohon Pinggir Jalan di Jalan Sudirman, Bogor. Media Konservasi, II(4), 45–50.
Nurhasybi, Sudrajat, D. J., & Suita, E. (2019). Kriteria Bibit Tanaman Hutan Siap Tanam
unuk Pembangunan Hutan dan Rehabilitasi Lahan (Pertama; I. Z. Siregar & N.
Mindawati, eds.). Bogor, Indonesia: IPB Press.
Sæbø, A., Borzan, Ž., Ducatillion, C., Hatzistathis, A., Lagerström, T., Supuka, J., …
Slycken, J. Van. (2005). The selection of plant materials for street trees, park trees
and urban woodland. In Urban forests and trees (pp. 257–280). Springer.
Sudrajat, D. J., Kurniaty, R., Syamsuwida, D., Nurhasybi, & Budiman, B. (2010). Kajian
standardisasi mutu bibit tanaman hutan di Indonesia. Seri Teknologi Perbenihan
Tanaman Hutan 2010, ISBN 978-979- 3539-20-1.
Sumber: Kusminingrum, 2008; Dahlan, 2008; Dahlan, Ontaryo, & Umasda, 1989