BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL HUTAN Standard Operating Procedure (SOP) Pengendalian Nomor 1 1. Risiko yang akan diatasi : Risiko ketidaksesuaian pencatatan barang persediaan antara pengelola barang dan pelaksana (R3) 2. Kebijakan Pengendalian : 1) Koordinasi antara pengelola barang dan pelaksana kegiatan; 2) Pelaksana kegiatan wajib membuat laporan belanja; 3) Saat pengajuan belanja persediaan juga memberi daftar belanja ke pengelola barang. 3. Prosedur Pelaksanaan Kebijakan Pengendalian : a. Menyerahkan Dokumen Barang Persediaan Keluar kepada pelaksana Barang Persediaan berupa (rekap barang keluar dan copy formulir permohonan barang operasional perkantoran/copy Formulir barang keluar). b. Menerima Dokumen dari Pelaksana kegiatan, kemudian melakukan pencatatan barang persediaan keluar habis pakai pada aplikasi pencatatan barang persediaan (Aplikasi Persediaan) serta melaporkannya pada Kasubbag keuangan dan Perlengkapan. c. Menerima laporan dari pelaksana Barang Persediaa dan memerintahkan pelaksana barang persediaan untuk ; melakukan stock opname barang setiap 3 bulan sekali, melakukan pengiriman data persediaan setiap bulan ke Operator Aplikasi SIMAK BMN, mengarsipkan dokumen perolehan persediaan. d. Menerima perintah Kasubag Keuangan dan Perlengkapan, melakukan stock opname barang persediaan setiap 3 bulan, melakukan pengiriman data aplikasi persediaan ke operator aplikasi SIMAK BMN setiap bulan, dan mengarsipkan dokumen perolehan barang persediaan.
Bogor, Januari 2020
Plt. Kepala Pusat,
Dr. Ir Syaiful Anwar, M.Sc.
NIP. 19630216 199003 1 001
Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah – Puslitbang Hasil Hutan Bogor 23
Lampiran 2. KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL HUTAN Standard Operating Procedure (SOP) Pengendalian Nomor 2 1. Risiko yang akan diatasi : Risiko adanya BMN yang hilang atau berada di tempat yang tidak sesuai dengan peruntukannya (R6) 2. Kebijakan Pengendalian : 1) BMN yang hilang dilakukan penanganan di internal terlebih dahulu; 2) Melakukan stok opname perbulan/triwulan/semester; 3) Menilai BMN terhadap tepat fungsi, tepat sasaran dan tepat catatan. 3. Prosedur Pelaksanaan Kebijakan Pengendalian : a. Memastikan kehilangan BMN dan penanggung jawab laporan kegiatan b. Membuat laporan kehilangan ke Kabag TU cq. Ka Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan. c. Membuat berita acara kehilangan. d. Mengganti sesuai spek barang yang hi lang oleh peminjam barang BMN/sesuai dengan BAST ketika menyerahkan barang.
Bogor, Januari 2020
Plt. Kepala Pusat,
Dr. Ir Syaiful Anwar, M.Sc.
NIP. 19630216 199003 1 001
Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah – Puslitbang Hasil Hutan Bogor 24
Lampiran 3. KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL HUTAN Standard Operating Procedure (SOP) Pengendalian Nomor 3 1. Risiko yang akan diatasi : Risiko terjadinya kenaikan pemeliharaan terhadap alat yang sudah tua (R11) 2. Kebijakan Pengendalian : 1) Membuat jadwal perawatan secara berkala; 2) Ketersediaan biaya perawatan; 3) Menilai secara berkala kelaikan BMN; 4) Penghapusan Barang Milik Negara yang sudah rusak/tidak dapat diperbaiki kembali. 3. Prosedur Pelaksanaan Kebijakan Pengendalian : a. Tim bekerja secara berkala terhadap tepat fungsi dan tepat umur pakai. b. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan mengidentifikasi barang/alat yang sudah rusak/tidak bisa diperbaiki. c. Kepala Sub Bagian Keuangan mengusulkan penghapusan barang/alat yang sudah rusak/tidak bisa diperbaiki.
Bogor, Januari 2020
Plt. Kepala Pusat,
Dr. Ir Syaiful Anwar, M.Sc.
NIP. 19630216 199003 1 001
Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah – Puslitbang Hasil Hutan Bogor 25
Lampiran 4. KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL HUTAN Standard Operating Procedure (SOP) Pengendalian Nomor 4 1. Risiko yang akan diatasi : Risiko keterlambatan regenerasi SDM (R15) 2. Kebijakan Pengendalian : 1) Membuat ABK; 2) Pengusulan kekurangan SDM melalui formasi CPNS (Diskresi). 3. Prosedur Pelaksanaan Kebijakan Pengendalian : a. Kasubbag Tata Usaha dan Kepegawaian melakukan identifikasi kebutuhan SDM dan menyampaikan hasilnya ke Kabag dan Kapus. b. Kapus mengusulkan kekurangan SDM ke Sekretariat BLI. c. Sekretariat BLI merekap usulan dari satker dan meneruskan usulan ke Biro Kepegawaian. d. Biro kepegawaian mengusulkan formasi CPNS ke Menpan RB.
Bogor, Januari 2020
Plt. Kepala Pusat,
Dr. Ir Syaiful Anwar, M.Sc.
NIP. 19630216 199003 1 001
Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah – Puslitbang Hasil Hutan Bogor 26
Lampiran 5. KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL HUTAN Standard Operating Procedure (SOP) Pengendalian Nomor 5 1. Risiko yang akan diatasi : Risiko Laporan Hasil Penelitian (LHP) tidak sesuai dengan Rencana Operasional Penelitian (ROPt) (R22) 2. Kebijakan Pengendalian : Peneliti harus memastikan setiap Laporan Hasil Penelitian (LHP) sesuai dengan Rencana Operasional Penelitian (ROPt). 3. Prosedur Pelaksanaan Kebijakan Pengendalian : a. Peneliti sebagai pelaksana kegiatan penelitian setelah melakukan kegiatan penelitian wajib menyusun Laporan Hasil Penelitian (LHP) sesuai dengan Rencana Operasional Penelitian (ROPt) dan menyampaikannya kepada Bidang Program dan Evaluasi. b. Bidang Program dan Evaluasi melalui Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan dalam hal ini adalah tim pelaksana pemantauan dan evaluasi hasil penelitian dan pengembangan melakukan evaluasi terhadap Laporan Hasil Penelitian (LHP) dengan mengacu kepada Rencana Operasional Penelitian (ROPt). c. Bidang Program dan Evaluasi menyampaikan hasil evaluasi laporan hasil penelitian jika terjadi ketidaksesuaian antara Laporan Hasil Penelitian (LHP) dengan Rencana Operasional Penelitian (ROPt) kepada peneliti sebagai pelaksana kegiatan. d. Peneliti sebagai pelaksana kegiatan melakukan perbaikan terhadap Laporan Hasil Penelitian (LHP) dan menyampaikannya kembali kepada Bidang Program dan Evaluasi untuk dilakukan pencetakan. e. Bidang Program dan Evaluasi melalui Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan melakukan pencetakan terhadap Laporan Hasil Penelitian (LHP) yang sudah final dan telah ditanda tangani oleh Kepala Pusat Litbang Hasil Hutan serta menyampaikannya ke Sekretaris BU
Bogor, Januari 2020
Plt. Kepala Pusat,
Dr. Ir Syaiful Anwar, M.Sc.
NIP. 19630216 199003 1 001
Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah – Puslitbang Hasil Hutan Bogor 27
Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah – Puslitbang Hasil Hutan Bogor 28 Lampiran 6. KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL HUTAN Standard Operating Procedure (SOP) Pengendalian Nomor 6 1. Risiko yang akan diatasi : Risiko kurang optimalnya pengelolaan media sosial (R25) 2. Kebijakan Pengendalian : 1) Tim pengelola data dan informasi bertanggung jawab melakukan evaluasi dan pemantauan media sosial; 2) Selalu mengupdate konten media sosial. 3. Prosedur Pelaksanaan Kebijakan Pengendalian : a. Kepala Sub Bagian Pengelolaan Data dan Informasi mengidentifikasi kegiatan dan hasil-hasil litbang yang bisa dipublikasikan ke media sosial. b. Tim pemberitaan membuat konten untuk media sosial. c. Kepala Bidang PDTLP memeriksa konten yang akan diunggah ke media sosial.
Bogor, Januari 2020
Plt. Kepala Pusat,
Dr. Ir Syaiful Anwar, M.Sc.
NIP. 19630216 199003 1 001
Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah – Puslitbang Hasil Hutan Bogor 29
Lampiran 7. KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL HUTAN Standard Operating Procedure (SOP) Pengendalian Nomor 7 1. Risiko yang akan diatasi : Risiko bahan kimia kadaluarsa belum dihapuskan (R27) 2. Kebijakan Pengendalian : 1) Peneliti sebagai objek kebijakan pengendalian mempunyai catatan masa kadaluarsa zat kimia; 2) Tertib pengelolaan barang persediaan. 3. Prosedur Pelaksanaan Kebijakan Pengendalian : a. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan mengidentifikasi barang persediaan bahan kimia yang diadakan berikut harga perolehan barang persediaan berdasarkan dokumen pertanggungjawaban yang diserahkan kepada Kepala Laboratorium b. Kepala Sub Bagian Keuangan bersama-sama dengan petugas yang ditunjuk melakukan pencatatan nilai barang persediaan serta membuat catatan nilai barang persediaan perbulan yang belum digunakan/stok. c. Kepala Sub Bidang Tindak Lanjut Hasil Penelitian menginventarisasi bahan kimia yang sudah habis masa kadaluarsanya. d. Kepala Laboratorium menyampaikan laporan kepada Kepala Subag Keuangan dan Perlengkapan dan Kepala Sub Bagian Tindak Lanjut Hasil Penelitian tentang data bahan kimia yang masa kadaluarsanya habis. e. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan mengajukan kegiatan penghapusan bahan kimia kadaluarsa. f. Kepala Tata Usaha I PPK menunjuk rekanan penyedia jasa yang bergerak di bidang penghapusan bahan kimia kadaluarsa. g. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan melaporkan kegiatan penghapusan bahan kimia kadaluarsa kepada Kepala Pusat.
Bogor, Januari 2020
Plt. Kepala Pusat,
Dr. Ir Syaiful Anwar, M.Sc.
NIP. 19630216 199003 1 001
Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah – Puslitbang Hasil Hutan Bogor 30
Lampiran 8. KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL HUTAN Standard Operating Procedure (SOP) Pengendalian Nomor 8 1. Risiko yang akan diatasi : Kegiatan kerjasama yang tidak dilaksanakan dan tidak dilanjutkan (R36) 2. Kebijakan Pengendalian : 1) Mengevaluasi dengan jelas mengenai batas hak dan kewajiban antara pihak-pihak yang melakukan sebuah kesepakatan ataupun perjanjian; 2) Pemutusan hubungan perjanjian kerjasama. 3. Prosedur Pelaksanaan Kebijakan Pengendalian : a. Kepala Sub Bidang Kerja Sarna Inventarisasi Masa Berlaku Perjanjian Kerjasama b. Kepala Sub Bidang Kerja Sarna Jdentifikasi Pelaksanaan Kegiatan Kerja Sama Berdasarkan Ruang Lingkup dan Pelaksanaan berdasarkan rencana Kegiatan Kerja Sama (RKKS). c. Kepala Sub Bidang Kerjasama Karifikasi dengan Mitra untuk tindak lanjut kerjasama. d. Kepala Sub Bidang Kerja Sarna Hasil Klarifikasi mengusulkan pernutusan perjanjian Kerjasarna untuk PKS yang tidak dilaksanakan dan tidak dilanjutkan.
Bogor, Januari 2020
Plt. Kepala Pusat,
Dr. Ir Syaiful Anwar, M.Sc.
NIP. 19630216 199003 1 001
Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah – Puslitbang Hasil Hutan Bogor 31
Lampiran 9. KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL HUTAN Standard Operating Procedure (SOP) Pengendalian Nomor 9 1. Risiko yang akan diatasi : Risiko kekurangan jumlah naskah untuk E-JPHH dan ForPro (R37) 2. Kebijakan Pengendalian : Mewajibkan setiap Kelti untuk mengirimkan naskah untuk tiap terbitan jurnal dan majalah ForPro. 3. Prosedur Pelaksanaan Kebijakan Pengendalian : a. Kepala P3HH menerbitkan surat kepada para Ketua Kelti tentang kewajiban mengirimkan naskah untuk jurnal dan/atau majalah ForPro. b. Ketua Kelti menginformasikan kepada anggota Kelti terkait kewajiban mengirimkan naskah untukjumal dan/atau majalah ForPro. c. Peneliti menyiapkan naskah untukjurnal dan/atau ForPro. d. Peneliti mengirimkan naskah jumal melalui e-JPHH danlatau naskah ForPro melalui email ke sekretariat redaksi.
Bogor, Januari 2020
Plt. Kepala Pusat,
Dr. Ir Syaiful Anwar, M.Sc.
NIP. 19630216 199003 1 001
Desain Sistem Pengendalian Intern Pemerintah – Puslitbang Hasil Hutan Bogor 32