2/Oktober 2022
http://e-journal.unizar.ac.id
ABSTRAK
Kegiatan program pengambdian masyarakat yang dilakukan civitas akademik STIP Yapi
Bone yang bekerja sama dengan pemerintah daerah yang dilaksanakan pada tanggal 8 September
2022 di Desa Latekko, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone. Ada 3 tahapan pelaksanaan yang
akan dilakukan pertama melakukan sosialisasi penyuluhan tentang pentingnya pemanfaatan lahan,
pentingnya gerakan penanaman pohon dan manfaat secara ekonomis. Kedua pengadaan 200 bibit
pohon pelindung dengan 5 jenis pohon sebagai upaya pelestarian lingkungan, Ketiga pendampingan
secara langsung teknik awal penanaman pohon yang tepat sehingga dapat menurunkan erosi tanah
dan sebagai pemanfaatan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar diamana kegiatan ini mendapat
respons positif dengan melibatkan masyarakat dan aparatur pemerintahan daerah sehingga
menjadikan Desa Latekko sebagai salah satu Desa Vokasi dan mendorong sebagai desa ekowisata
secara mandiri.
Kata Kunci : Ekowisata, Penyuluhan, Pohon Pelindung,
PENDAHULUAN
Pembangunan desa dengan berbagai permasalahan merupakan pembangunan yang
berlangsung menyentuh kepentingan bersama. Dengan demikian desa merupakan titik sentral dari
pembangunan nasional Indonesia. Oleh karena itu, pembangunan desa tidak mungkin bisa
dilaksanakan oleh satu pihak saja, tetapi harus melalui koordinasi dengan pihak lain baik dengan
pemerintah, civitas akademik maupun masyarakat secara keseluruhan (Di & Kopeng, 2021).
Dimana penghijauan merupakan usaha untuk menanam pohon dan tumbuhan di tempat yang
dianggap bisa menjadi tumbuh kembang tumbuhan tersebut. Dalam Peraturan Pemerintah No. 76
Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan (Anonimous, 2016), penghijauan adalah
upaya pemulihan lahan kritis di luar kawasan hutan untuk mengembalikan fungsi lahan.
Rehabilitasi lahan yang dimaksud dapat dilakukan melalui kegiatan penghijauan, pemeliharaan
tanaman, pengayaan tanaman, serta penerapan teknik konservasi tanah. Penghijauan lahan ditujukan
untuk memulihkan, dan meningkatkan produktivitas lahan yang kondisinya rusak agar dapat
berfungsi secara optimal melalui kegiatan penghijauan lingkungan (Evizal et al., 2012).
Desa Latekko salah satu wilayah studi pengabdian pada masyarakat dimana merupakan
kawasan dataran tinggi yang tentunya ada banyak hal yang perlu digali dari desa tersebut. Mulai
dari pola aktivitas masyarakat desa, sumber daya alam yang beragam, potensi dan permasalahan
yang dihadapkan dengan menurunnya pasokan oksigen dan air tanah karena berkurangnya kawasan
resapan yang dulunya ditanami pohon. Berdasarkan hasil survey langsung dan wawancara dengan
1
hUMAN Vol.2 No.2/Oktober 2022
http://e-journal.unizar.ac.id
pak desa Latekko serta masyarakat sekitar ada beberapa yang menjadi permasalahan yang ada di
Desa Latekko seperti pohon yang terletak di ladang harus di tebang agar tidak menghalangi sinar
matahari, kurangnya pohon pelindung, lingkungan di sekitar menjadi gersang, kering dan terjadi
polusi udara sebagai dampak dari pemanasan global. Karena Desa Latekko terletak di dataran tinggi
maka rentan dengan bencana longsor dikarenakan banyak lahan kritis akan pohon pelindung, selain
itu, lahan-lahan kritis tersebut ternyata tidak tertutup dengan vegetasi tanaman sehingga rawan
longsor pada musim penghujan (Harisman et al., 2019). Tindakan konservasi tanah dan air melalui
gerakan menanam pohon dengan melibatkan masyarakat merupakan upaya strategis dalam
menurunkan bahaya erosi dan mengalirkan air hujan ke dalam tanah melalui proses infiltrasi,
sehubungan dengan hal tersebut maka perlu Inovasi penyelamatan lingkungan dengan dilakukannya
penerapan iptek pada masyarakat dengan aktivitas penanaman bibit pohon pohon pelindung seperti
bibit pohon ketapan kencana, bibit jambu kristal, bibit jeruk nipis, bibit mahoni, bibit salam dengan
berbagai teknik yang sesuai dengan lokasi dan karakteristik titik lokasi yang termasuk lahan kritis,
dari bibit yang telah disiapkan, melakukan penyuluhan dan pendampingan pasca tanam, meliputi:
cara penanaman, perawatan pasca tanam, dan penyesuaian penanaman
METODE
Adapun beberapa tahapan yang dilaksanakan pada program pengabdian masyarakat di Desa
Latekko sebagai berikut :
2.1 Tahap Pertama: Sosialisasi penyuluhan tentang perlunya gerakan penghijauan
Hal-hal yang akan disampaikan dalam penyuluhan sosialisasi gerakan penghijauan antara
lain :
1. Memberikan informasi tentang kondisi keragaan lingkungan Desa Latekko
2. Memberikan informasi tentang pentingnya gerakan penanaman pohon
2
hUMAN Vol.2 No.2/Oktober 2022
http://e-journal.unizar.ac.id
3. Menetapkan strategi gerakan penanaman pohon yang akan memberikan manfaat lebih secara
ekonomi dan merangsang masyarakat untuk turut merawat.
4. Mengidentifikasi jenis tanaman apa saja yang potensial untuk ditanam dan di mana lokasi
penanaman yang mendukung.
2.1 Tahap KeDua :Pengadaan beberapa jenis bibit pohon pelindung antara lain :
Bibit Pohon Ketapan Kencana 40
Bibit Jambu Kristal 40
Bibit Jeruk Nipis 40
Bibit Mahoni 40
Bibit Salam 40
2.2 Tahap Ketiga : Pendampingan secara langsung teknik awal tanam pohon
Jika terdapat dua orang penulis maka digunakan simbol “&” (contoh. Laili & Laila, 2009).
3
hUMAN Vol.2 No.2/Oktober 2022
http://e-journal.unizar.ac.id
dipasarkan dan diolah menjadi aneka minuman. Dengan terlaksananya program kegiatan
pengabdian pada masyarakat ini, areal lingkungan yang ada di sekitar Desa Latekko menjadi bersih,
nyaman dan rindang. Sehingga dapat menjadikan salah satu desa vokasi sebagai percontohan yang
ada di Kabupaten Bone. Selain itu dengan kegiatan ini juga dapat menjalin kebersamaan dan
solidaritas, serta meningkatkan kesadaran civitas akademik STIP Yapi Bone, Pengurus Desa serta
masyarakat untuk selalu menjaga dan merawat lingkungan di sekitar.
KESIMPULAN
Kegiatan program pengabdian kepada masyarakat penanaman 200 bibit pohon pelindung
dengan 5 jenis pohon sebagai upaya pelestarian lingkungan, menurunkan erosi tanah dan sebagai
pemanfaatan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar yang mendapat respons positif dengan
melibatkan masyarakat dan aparatur pemerintahan daerah dimana menjadikan Desa Latekko
sebagai salah satu desa ekowisata adapun Stimulus berupa bantuan bibit diaharapkan dapat diikuti
dengan adanya kegiatan swadaya penyediaan bibit tanaman secara mandiri. Adapun tindak lanjut
kegiatan ini akan dilakukan tim pengabdian yang bekerjasama dengan Teknik Lingkungan dan
4
hUMAN Vol.2 No.2/Oktober 2022
http://e-journal.unizar.ac.id
meningkatkan komunikasi dengan pihak desa yang menjadikan desa tersebut sebagai salah satu
desa Vokasi yang ada di Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2016. Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi
Hutan.http://prokum.esdm.go.id/pp/2008/Peraturan%20Pemerintah %20No.76% (Diakses
tanggal 10 September 2022).
Di, E., & Kopeng, D. (2021). Pkm Penanaman Pohon Untuk Mendorong Konsep Ekowisata Di
Desa Kopeng. Indonesian Journal of Engagement, Community Services, Empowerment and
Development, 1(1), 1–6.
Evizal, Rusdi. Tohari. Prijambada, Irfan. Widada, J. (2012). Peranan Pohon Pelindung dalam
Menentukan Produktivitas Kopi. Jurnal Agrotopika, 17(2), 19–23.
Harisman, K., Frasetya, B., Sudrajat, A., Birnadi, S., & Sholeha, M. (2019). Penanaman Pohon
Sebagai Upaya Menjaga Cadangan Air. Al-Khidmat, 2(1), 35–39.