Anda di halaman 1dari 9

JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia)

Vol. 1, No. 2, Mei 2020, Hal. xx-xx


e-ISSN:2656-0542
DOI:https://doi.org/10.36596/jpkmi

PEMBUDAYAAN PERILAKU BERSIH DAN PEDULI


LINGKUNGAN DI DUSUN NANU UNTUK MENDUKUNG
GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL 2019
Gabriel Fredi Daar1, Theofilus Acai Ndorang2
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng, Flores 1
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng, Flores 2
Email : freddydaar@gmail.com, theondorang@gmail.com

ABSTRAK
Gerakan Nasional Indonesia Bersih dan Peduli merupakan dua dari lima program besar Gerakan Nasional
Revolusi Mental tahun 2019 dalam rangka mendorong terwujudnya mental masyarakat yang bersih dan
peduli terhadap keadaan sekitarnya. Kegiatan PkM ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Kegiatan PkM ini
dilakukan dengan menggunakan metode sosialisasi (ceramah), simulasi, praktik, dan aksi Nyata. Hasil yang
dicapai dari kegiatan ini yaitu 1) siswa SD Kelas VI memiliki pengetahuan dan kesadaran terkait mencuci
tangan agar terhindar dari berbagai penyakit. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan siswa melakukan
praktik mencuci tangan secara benar saat diminta secara individu dan kelompok, 2) Terbentuknya sikap
peduli terhadap keadaan lingkungan sekitar. Sikap peduli tersebut dibuktikan dengan tindakan-tindakan
konkret dilakukan masyarakat dusun Nanu diantaranya membersihkan gang atau lorong-lorong dusun,
membuat tempat sampah dari bahan bekas, menanam pohon dan membersihkan area sekitar sumber air
bersih Kegiatan ini mendapat dukungan dari masyarakat dusun Nanu yang diwujudkan dengan kerelaan
masyarakat terlibat secara aktif dari awal hingga akhir kegiatan.

Kata kunci: pembudayaan, perilaku bersih, peduli lingkungan

ABSTRACT

The Clean and Concerned Indonesian National Movement are two of the five major programs of the 2019
Mental Revolution National Movement in order to encourage the realization of a mental society that is clean
and cares for its surroundings. This community service activity aims to instill public awareness about the
importance of maintaining personal hygiene and caring for the surrounding environment. This community
service activity is carried out using the method of socialization (lecture), simulation, practice, and Real
Action. The results achieved from this activity are 1) Elementary students of grade VI have knowledge and
awareness related to washing their hands to avoid various diseases. This is evidenced by the ability of
students to practice washing their hands properly when asked individually and in groups, 2) The formation
of a caring attitude towards the environment. This caring attitude is proven by the concrete actions carried
out by the Nanu community, including cleaning the alleys of the village, making garbage bins from used
materials, planting trees and cleaning the area around the source of clean water. the community is actively
involved from the beginning to the end of the activity.

Keywords: civilization, clean behavior, care for the environment

PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini isu tentang hidup bersih dan peduli lingkungan menjadi salah suatu
topik sentral yang sedang hangat dibicarakan baik dalam lingkup global maupun nasional.

Judul manuskrip (Tiga kata pertama), (Penulis pertama) | 1


JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol. 2, No. 1, Mei 2020, Hal. xx-xx

Hal ini terutama diakibatkan oleh munculnya tanda-tanda penyakit pada manusia dan
tanda-tanda kerusakan pada lingkungan (krisis ekologi). Beberapa kajian menunjukkan
bahwa munculnya aneka penyakit dan kerusakan lingkungan sebagian besar bersumber
dari perilaku manusia sendiri. Manusia adalah penyebab utama dari pencemaran
lingkungan hidup (Keraf, 2010: 1).
Pada skala nasional misalnya, pada tahun 2018 BPS merilis terkait statistik
lingkungan hidup didapati bahwa yang menjadi masalah lingkungan dominan adalah
persolan sampah dan kebersihan. Hampir sebagian besar wilayah Indonesia mengalami
penumpukan sampah. Penumpukan sampah tidak lain merupakan hasil aktivitas manusia
sendiri. Penumpukan sampah telah menimbulkan pelbagai masalah lanjutan lainya yakni
memunculkan polusi air, tanah, dan udara. Hasil survey potensi desa 2014 dan 2018
menunjukan terjadi peningkatan pencemaran air dan penurunan pencemaran kualitas
udara. Kualitas air di Indonesia pada umumnya berada pada status tercemar berat (BPS,
2018: 8).
Selain itu, tumpukan dan penanganan sampah yang tidak baik secara tidak langsung
berkontribusi pada bencana banjir dan sumber penyakit seperti diare. Daerah dengan
penanganan yang buruk, mengalami kejadian diare dua kali lebih tinggi dan ISPA enam
kali lebih tinggi dari daerah dengan pengumpulan sampah yang baik. NTT juga merupakan
satu propinsi yang cukup tinggi angka kematian akibat diare (BPS, 2018: 8).
Menyikapi aneka persoalan ini, Arne Naes dalam (Keraf:2010) menyatakan bahwa
Krisis lingkungan dewasa ini hanya bisa diatasi dengan melakukan perubahan cara
pandang dan perilaku manusia terhadap alam secara fundamental dan radikal. Dibutuhkan
sebuah pola hidup atau gaya baru yang tidak hanya menyangkut orang perorang tetapi juga
budaya masyarakat secara keseluruhan, artinya dibutuhkan etika lingkungan hidup yang
menuntun manusia untuk berinteraksi secara baru dalam alam semesta (Keraf, 2010: 2)
Senada dengan itu, Pemerintah RI pada masa kepemimpinan Jokowidodo saat ini
sangat menekankan upaya perubahan yang harus berangkat dari perilaku manusia sendiri
melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Melalui GNRM diharapkan agar
semua masyarakat memiliki cara pandang, pola pikir, sikap-sikap, nilai-nilai, dan perilaku
bangsa Indonesia untuk mewujudkan indonesia yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian. Gerakan Indonesia bersih dan Gerakan Indonesia peduli merupakan dua
dari lima program besar GNRM. Gerakan Indonesia Bersih bertujuan mewujudkan
perilaku hidup bersih dan sehat baik rohani maupun jasmani pada semua taraf kehidupan,
misalnya: menumbuhkan Perilaku hidup bersih dan sehat, dan Gerakan Indonesia peduli

Judul manuskrip (Tiga kata pertama) (Penulis pertama) | 2


JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol. 2, No. 1, Mei 2020, Hal. xx-xx

bertujuan menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan, membudayakan perilaku


membuang sampah pada tempatnya, mewujudkan kebersihan MCK/toilet umum, menjaga
mata air, sungai, drainase, pantai, dan lauttetap bersih, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, sosialisasi dan penanaman pengetahuan kepada masyarakat tentang
kebersihan dan kepedulian melestarikan lingkungan perlu dilakukan agar gerakan bersama
ini (GNRM- khususnya Indonesia Bersih dan peduli) bisa berjalan maksimal. Hasil
penelitian menunjukan bahwa ada hubungan positif antara tingkat pengetahuan masyarakat
tentang lingkungan hidup dengan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan
(Ariwidodo, 2014).
Atas dasar itu, pelaksana PkM melaksanakan PKM di Dusun Nanu Desa Sambi
untuk menanamkan pengetahuan sekaligus menggalakan aksi nyata masyarakat dalam hal
pembudayaan perilaku bersih dan peduli lingkungan serta pelestarian lingkungan pada
umumnya. Dengan demikian, Tujuan Pengabdian ini adalah: (1) Menanamkan
pengetahuan tentang hidup bersih dan peduli lingkungan di dusun Nanu melalui
Sosialisasi, simulaisi dan praktik mencuci tangan yang benar dan sosialisasi lingkungan
hidup yang lestari. (2) Melakukan aksi nyata pembudayan perilaku hidup bersih dan peduli
lingkungan di Dusun Nanu sebagai bagian dari aksi Gerakan Nasional Revolusi Mental.

METODE
1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di dusun Nanu, desa Sambi, Kecamatan
Reok Barat, Kabupaten Manggarai, NTT pada 22 -23 November 2019. Kegiatan
pengabdian dilakukan dalam bentuk simulasi dan praktik, sosialisasi dengan bantuan
LCD, kampanye melalui pemasangan baner dan aksi nyata.
2. Tahapan Kegiatan
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, ditempuh langkah-langkah sebagai
berikut;
a. Gerakan Indonesia Bersih
1) Observasi langsung kepada masyarakat yang menjadi sasaran dari kegiatan ini.
2) Bekerjasama dengan kepala sekolah SDK Pasat di Nanu untuk mendapatkan
data siswa yang mengikuti kegiatan simulasi dan praktik mencuci tangan.
3) Melaksanakan kegiatan sosialisasi melalui ceramah dan pemasangan banner,
simulasi dan praktik mencuci tangan yang benar kepada siswa SD Kelas VI

Judul manuskrip (Tiga kata pertama) (Penulis pertama) | 3


JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol. 2, No. 1, Mei 2020, Hal. xx-xx

b. Gerakan Indonesia Peduli


1) Observasi langsung kepada masyarakat yang menjadi sasaran dari kegiatan ini.
2) Bekerjasama dengan kepala Desa dan kepala dusun Nanu untuk mendapatkan
data masyarakat yang terlibat di dalam kegiatan sosialisasi dan aksi nyata
3) Melaksanakan kegiatan sosialisasi melalui ceramah dan pemasangan banner
kepada masyarakat tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental dengan fokus
Gerakan Indonesia bersih dan Peduli
4) Melaksanakan kegiatan aksi nyata dengan membuat tempat sampah dari tong
bekas, membersihkan gang, membersihkan area sekitar sumber air bersih dan
penanaman pohon di sekitar sumber air.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Pelaksanaan Kegiatan sosialisasi, simulasi dan praktik mencuci tangan yang benar
Salah satu bidang yang menjadi fokus Gerakan Nasional Revoulsi Mental tahun 2019
adalah Gerakan Indonesia Bersih. Kehadiran perguruan tinggi menjadi penting untuk
membumikan program pemerintah melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
agar kebersihan diri dan lingkungan menjadi budaya yang ditanamkan dan dijalankan
masyarakat sejak sekolah dasar. Green (2000) menyatakan faktor penguat (reoinforcing
factor) merupakan salah satu faktor yang menentukan terjadinya perubahan perilaku
individu. Selanjutnya Abdullah dan Nasionalita (2018) menemukan adanya pengaruh
kegiatan sosialisasi terhadap pengetahuan siswa. Sejalan dengan itu, kegiatan
sosialisasi, simulasi dan praktik mencuci tangan siswa SD kelas VI di dusun Nanu
merupakan salah satu upaya penanaman dan penguatan terhadap pengetahuan tentang
kebersihan diri yang diaplikasikan dalam perilaku mencuci tangan yang benar. Kegiatan
sosialisasi dan simulasi ini telah membantu memberikan pemahaman tentang
pentingnya mencuci tangan yang benar agar terhindar dari berbagai penyakit. Setelah
diberikan sosialisasi dan simulasi, pelaksana PkM meminta beberapa siswa secara
bersama-sama dan individu melakukan praktik mencuci tangan yang benar. Hasilnya
menggembirakan. Siswa yang ditunjuk dan diminta secara volunteer mampu
menunjukan kegiatan mencuci tangan yang benar.

Judul manuskrip (Tiga kata pertama) (Penulis pertama) | 4


JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol. 2, No. 1, Mei 2020, Hal. xx-xx

Gambar 1 Pelaksana PkM Gambar 2 Siswa melakukan Gambar 3 Siswa melakukan


melakukan sosialisasi dan Praktik Mencuci tangan Praktik Mencuci tangan
simulasi cara mencuci tangan secara individu secara bersama-sama
yang benar

2. Kegiatan Sosialisasi Peduli Lingkungan


Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan beberapa cara diantarnya:
a. Kegiatan tatap muka dengan seluruh warga dusun Nanu Desa Sambi
Kegiatan sosialisasi melalui tatap muka bertujuan untuk memberikan pemahaman
tentang pentingnya membangun kepedulian masyarakat terhadap lingkungan tempat
tinggalnya sendiri. Kesadaran ini dibangun demi terwujudnya masyarakat yang
berkarakter dan peka dengan keadaan sekitarnya. Kesadaran ini juga dibangun agar
masyarakat menyadari bahwa kepedulian terhadap lingkungan sekitar merupakan
kontribusinya terhadap terwujudnya ekosistem alam yang bersahabat dengan
kehidupan manusia.
Kesadaran terhadap lingkungan hidup merupakan bentuk kepedulian seseorang
terhadap kualitas lingkungan. Kesadaran tersebut perlu terus ditanamkan melalui
berbagai cara dan media (Swan dan Stapp (1974); Suciati, (2013) dalam Ardanita,
dkk 2017:971). Sejalan dengan itu, pelaksana PkM ini membangun kembali
kesadaran masyarakat dusun Nanu tentang pentingnya memiliki kepedulian
terhadap lingkungan melalui sosialisasi tatap muka yang dilaksanakan di rumah adat
“lumpung” Nanu. Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh hampir seluruh masyarakat
Nanu dengan tema “Pembudayaan Perilaku Bersih dan Peduli Lingkungan”.

Gambar 4 Pelaksana PkM memberikan sosialisasi kepada masyarakat dusun Nanu

b. Pemasangan banner bertuliskan ajakan-ajakan peduli lingkungan kepada masyarakat


Pendekatan sosialisasi yang kedua adalah melalui pemasangan banner terkait
kampanye peduli kebersihan dan lingkungan. Banner dipasang pada beberapa
tempat strategis diantaranya di area sekolah SD dan Paud, di perempatan jalan, di
lapangan sepak bola dan area penimbaan air masyarakat. Sosialisasi ini bertujuan

Judul manuskrip (Tiga kata pertama) (Penulis pertama) | 5


JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol. 2, No. 1, Mei 2020, Hal. xx-xx

untuk mengampanyekan Gerakan Peduli Kebersihan dan Peduli lingkungan kepada


masyarakat dusun Nanu sekaligus membangun kesadaran individu dan kolektif
masyarakat untuk merevitalisasi budaya-budaya yang sudah dibangun sejak lama
oleh nenek moyang diantaranya budaya gotong royong sebagai budaya yang telah
tumbuh dan berkembang dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia secara
turun-temurun (Sartono Kartodijo, 1987, dalam Effendi, 2013:5).

Gamber 5 Pemasangan banner di sekitar area lapangan sepak bola

3. Kegiatan Aksi Nyata


Kegiatan aksi nyata dilakukan dengan beberapa cara diantaranya:
a. Pembuatan tong sampah
Satoto dan Hartatik (2018) melalui PkM terkait pemanfaatn bahan bekas untuk
pembuat sampah menemukan bahwa masih banyak masyarakat yang belum
memanfaatkan bahan bekas seperti ban mobil untuk pembuatan tempat sampah.
Merujuk pada hasil kegiatan PkM tersebut, salah satu kegiatan aksi nyata yang
dilakukan oleh pelaksana dalam kegiatan PkM ini adalah pembuatan tempat sampah
dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas diantaranya drum aspal. Aksi ini
bertujuan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat dapat
memanfaatkan berbagai bahan bekas untuk menampung sampah-sampah rumah
tangga mereka. Aksi ini juga bertujuan untuk menanamkan kesadaran kolektif dan
individual masyarakat bahwa menjaga kebersihan lingkungan merupakan
tanggungjawab masyarakat secara individu dan bersama-sama. Oleh karena itu,
masyarakat perlu menjaga kebersihan lingkungannya dengan membuang sampah
pada tempatnya.

Judul manuskrip (Tiga kata pertama) (Penulis pertama) | 6


JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol. 2, No. 1, Mei 2020, Hal. xx-xx

Gambar 6 Aksi nyata pembuatan tong sampah dari bahan bekas

b. Kegiatan menanam pohon dan membersihkan lingkungan


Selain pembuatan tong sampah dari bahan bekas, pelaksana PkM juga melakukan
kegiatan aksi nyata dengan mengajak masyarakat dusun Nanu membersihkan
lingkungan dan menanam pohon di sekitar area sumber air. Darajat (2015:55)
menyatakan kegiatan aksi nyata melalui Bakti Sosial telah berhasil menambahkan
jumlah masyarakat yang sadar akan kebersihan dan mau menggerakkan daerahnya
menjadi lebih baik. Dengan merujuk teori di atas, kegiatan aksi nyata dalam PkM
ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
membangun kepedulian melalui tindakan-tindakan konkrit, bahwa Gerakan
Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Peduli lingkungan bukan sekedar slogan
yang bergerak pada tataran teoritis, namun perlu dibumikan melalui tindakan-
tindkan nyata yang bertujuan untuk kebaikan dan keharmonisan antara manusia dan
alam sekitarnya. Kegiatan membersihkan lingkungan terpusat di beberapa lokasi
diantaranya area gang/lorong rumah penduduk, area lapangan sepak bola dan sekitar
sumber air. Sedangkan aksi nyata menanam pohon dilakukan di area sekitar sumber
air.

Gambar 7 Kegiatan aksi nyata menanam Gambar 8 Kegiatan aksi nyata


pohon di sekitar area sumber air membersihkan lingkungan di sekitar
penimbaan air minum

Judul manuskrip (Tiga kata pertama) (Penulis pertama) | 7


JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol. 2, No. 1, Mei 2020, Hal. xx-xx

KESIMPULAN

Kegiatan PkM ini bertujuan untuk 1) menanamkan pengetahuan tentang hidup bersih dan
peduli lingkungan di dusun nanu melalui Sosialisasi, simulasi dan praktik mencuci tangan
yang benar dan sosialisasi peduli lingkungan, 2) Melakukan aksi nyata pembudayan
perilaku hidup bersih dan peduli lingkungan di Dusun Nanu sebagai bagian dari aksi
Gerakan Nasional Revolusi Mental (Indonesia Bersih dan peduli). Pelaksanaan PkM ini
diharapkan berdampak pada bertumbuhnya kesadaran masyarakat secara kolektif dan
individu membudayakan perilaku hidup bersih dan peduli lingkungan yang secara eksplisit
diwujudkan dalam berbagai kegiatan konkrit seperti mencuci tangan sebelum makan,
menyiapkan tempat sampah rumah tangga, melaksanakan bakti sosial membersihan
lingkungan dan menanam pohon di sekitar sumber air.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih terutama ditujukan kepada Kementrian Koordinator Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan, Satuan Kerja Revolusi Mental yang telah menyediakan dana
untuk kelancaran kegiatan PkM ini. Terima kasih juga kepada kepala Desa Sambi, Kepala
dusun Nanu dan Kepala SDK Pasat yang telah memberikan izin dan membantu
memperlancar kegiatan PkM ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Nisa Nurmauliddiana dan Kharisma Nasionalita. (2018). Pengaruh Sosialisasi


Terhadap Pengetahuan Pelajar Mengenai Hoax (Studi pada Program Diseminasi
Informasi Melalui Media Jukrak di SMKN 1 Pangandaran). Channel, Vol. 6, No. 1,
April 2018, hal. 106-119

Ariwidodo, Eko. ( 2014). Relevansi Pengetahuan Masyarakat Tentang Lingkungan dan


Etika Lingkungan Dengan Partisipasinya Dalam Pelestarian Lingkungan. Nuansa, 11
(1), 1-18

Ardanita, Bella Amanda, Sugeng Utaya, dan I Nyoman Ruja. (2017). Membentuk
Karakter
Peduli Lingkungan melalui Komunitas Pelajar Peduli Lingkungan Hidup
(KPPLH). Prosiding Nomor: 4 Bulan Mei Tahun 2017 Halaman: 969 – 974

BPS. (2018). Statistik Lingkungan Hidup Indonesia; Pengelolaan Sampah di Indonesia.


Jakarta: BPS Indonesia

Darajat, Teddy Mohamad. (2015). Poster Dan Banner Sebagai Media Informasi Bakti
Sosial Di Kampung Masjid Dusun Lemah Duhur Gunung Bunder 1 – Bogor. Jurnal
Abdimas Volume 1 Nomor 2, hal. 55-67

Effendi, Tadjuddin Noer. (2013). Budaya Gotong-Royong Masyarakat dalam Perubahan


Sosial Saat Ini. Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No.1 , hal. 1-18

Green L and Kreuter W. (2000). Health Promotion Planning an Educational and


Environmental Approach. (Second Edition). London: Mayfield Publising Company

Judul manuskrip (Tiga kata pertama) (Penulis pertama) | 8


JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol. 2, No. 1, Mei 2020, Hal. xx-xx

Keraf, A. Sony. (2010). Etika Lingkungan Hidup: Jakarta: Kompas

Satoto, Handy Febri, Nurani Hartatik. (2018). Tong Sampah dari ban bekas. Jurnal
Abdikarya : Jurnal Karya Pengabdian Dosen dan Mahasiswa, Vol 01 No 2.

Judul manuskrip (Tiga kata pertama) (Penulis pertama) | 9

Anda mungkin juga menyukai