ABSTRAK
Gerakan Nasional Indonesia Bersih dan Peduli merupakan dua dari lima program besar Gerakan Nasional
Revolusi Mental tahun 2019 dalam rangka mendorong terwujudnya mental masyarakat yang bersih dan
peduli terhadap keadaan sekitarnya. Kegiatan PkM ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Kegiatan PkM ini
dilakukan dengan menggunakan metode sosialisasi (ceramah), simulasi, praktik, dan aksi Nyata. Hasil yang
dicapai dari kegiatan ini yaitu 1) siswa SD Kelas VI memiliki pengetahuan dan kesadaran terkait mencuci
tangan agar terhindar dari berbagai penyakit. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan siswa melakukan
praktik mencuci tangan secara benar saat diminta secara individu dan kelompok, 2) Terbentuknya sikap
peduli terhadap keadaan lingkungan sekitar. Sikap peduli tersebut dibuktikan dengan tindakan-tindakan
konkret dilakukan masyarakat dusun Nanu diantaranya membersihkan gang atau lorong-lorong dusun,
membuat tempat sampah dari bahan bekas, menanam pohon dan membersihkan area sekitar sumber air
bersih Kegiatan ini mendapat dukungan dari masyarakat dusun Nanu yang diwujudkan dengan kerelaan
masyarakat terlibat secara aktif dari awal hingga akhir kegiatan.
ABSTRACT
The Clean and Concerned Indonesian National Movement are two of the five major programs of the 2019
Mental Revolution National Movement in order to encourage the realization of a mental society that is clean
and cares for its surroundings. This community service activity aims to instill public awareness about the
importance of maintaining personal hygiene and caring for the surrounding environment. This community
service activity is carried out using the method of socialization (lecture), simulation, practice, and Real
Action. The results achieved from this activity are 1) Elementary students of grade VI have knowledge and
awareness related to washing their hands to avoid various diseases. This is evidenced by the ability of
students to practice washing their hands properly when asked individually and in groups, 2) The formation
of a caring attitude towards the environment. This caring attitude is proven by the concrete actions carried
out by the Nanu community, including cleaning the alleys of the village, making garbage bins from used
materials, planting trees and cleaning the area around the source of clean water. the community is actively
involved from the beginning to the end of the activity.
PENDAHULUAN
Akhir-akhir ini isu tentang hidup bersih dan peduli lingkungan menjadi salah suatu
topik sentral yang sedang hangat dibicarakan baik dalam lingkup global maupun nasional.
Hal ini terutama diakibatkan oleh munculnya tanda-tanda penyakit pada manusia dan
tanda-tanda kerusakan pada lingkungan (krisis ekologi). Beberapa kajian menunjukkan
bahwa munculnya aneka penyakit dan kerusakan lingkungan sebagian besar bersumber
dari perilaku manusia sendiri. Manusia adalah penyebab utama dari pencemaran
lingkungan hidup (Keraf, 2010: 1).
Pada skala nasional misalnya, pada tahun 2018 BPS merilis terkait statistik
lingkungan hidup didapati bahwa yang menjadi masalah lingkungan dominan adalah
persolan sampah dan kebersihan. Hampir sebagian besar wilayah Indonesia mengalami
penumpukan sampah. Penumpukan sampah tidak lain merupakan hasil aktivitas manusia
sendiri. Penumpukan sampah telah menimbulkan pelbagai masalah lanjutan lainya yakni
memunculkan polusi air, tanah, dan udara. Hasil survey potensi desa 2014 dan 2018
menunjukan terjadi peningkatan pencemaran air dan penurunan pencemaran kualitas
udara. Kualitas air di Indonesia pada umumnya berada pada status tercemar berat (BPS,
2018: 8).
Selain itu, tumpukan dan penanganan sampah yang tidak baik secara tidak langsung
berkontribusi pada bencana banjir dan sumber penyakit seperti diare. Daerah dengan
penanganan yang buruk, mengalami kejadian diare dua kali lebih tinggi dan ISPA enam
kali lebih tinggi dari daerah dengan pengumpulan sampah yang baik. NTT juga merupakan
satu propinsi yang cukup tinggi angka kematian akibat diare (BPS, 2018: 8).
Menyikapi aneka persoalan ini, Arne Naes dalam (Keraf:2010) menyatakan bahwa
Krisis lingkungan dewasa ini hanya bisa diatasi dengan melakukan perubahan cara
pandang dan perilaku manusia terhadap alam secara fundamental dan radikal. Dibutuhkan
sebuah pola hidup atau gaya baru yang tidak hanya menyangkut orang perorang tetapi juga
budaya masyarakat secara keseluruhan, artinya dibutuhkan etika lingkungan hidup yang
menuntun manusia untuk berinteraksi secara baru dalam alam semesta (Keraf, 2010: 2)
Senada dengan itu, Pemerintah RI pada masa kepemimpinan Jokowidodo saat ini
sangat menekankan upaya perubahan yang harus berangkat dari perilaku manusia sendiri
melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Melalui GNRM diharapkan agar
semua masyarakat memiliki cara pandang, pola pikir, sikap-sikap, nilai-nilai, dan perilaku
bangsa Indonesia untuk mewujudkan indonesia yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian. Gerakan Indonesia bersih dan Gerakan Indonesia peduli merupakan dua
dari lima program besar GNRM. Gerakan Indonesia Bersih bertujuan mewujudkan
perilaku hidup bersih dan sehat baik rohani maupun jasmani pada semua taraf kehidupan,
misalnya: menumbuhkan Perilaku hidup bersih dan sehat, dan Gerakan Indonesia peduli
Oleh karena itu, sosialisasi dan penanaman pengetahuan kepada masyarakat tentang
kebersihan dan kepedulian melestarikan lingkungan perlu dilakukan agar gerakan bersama
ini (GNRM- khususnya Indonesia Bersih dan peduli) bisa berjalan maksimal. Hasil
penelitian menunjukan bahwa ada hubungan positif antara tingkat pengetahuan masyarakat
tentang lingkungan hidup dengan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan
(Ariwidodo, 2014).
Atas dasar itu, pelaksana PkM melaksanakan PKM di Dusun Nanu Desa Sambi
untuk menanamkan pengetahuan sekaligus menggalakan aksi nyata masyarakat dalam hal
pembudayaan perilaku bersih dan peduli lingkungan serta pelestarian lingkungan pada
umumnya. Dengan demikian, Tujuan Pengabdian ini adalah: (1) Menanamkan
pengetahuan tentang hidup bersih dan peduli lingkungan di dusun Nanu melalui
Sosialisasi, simulaisi dan praktik mencuci tangan yang benar dan sosialisasi lingkungan
hidup yang lestari. (2) Melakukan aksi nyata pembudayan perilaku hidup bersih dan peduli
lingkungan di Dusun Nanu sebagai bagian dari aksi Gerakan Nasional Revolusi Mental.
METODE
1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di dusun Nanu, desa Sambi, Kecamatan
Reok Barat, Kabupaten Manggarai, NTT pada 22 -23 November 2019. Kegiatan
pengabdian dilakukan dalam bentuk simulasi dan praktik, sosialisasi dengan bantuan
LCD, kampanye melalui pemasangan baner dan aksi nyata.
2. Tahapan Kegiatan
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, ditempuh langkah-langkah sebagai
berikut;
a. Gerakan Indonesia Bersih
1) Observasi langsung kepada masyarakat yang menjadi sasaran dari kegiatan ini.
2) Bekerjasama dengan kepala sekolah SDK Pasat di Nanu untuk mendapatkan
data siswa yang mengikuti kegiatan simulasi dan praktik mencuci tangan.
3) Melaksanakan kegiatan sosialisasi melalui ceramah dan pemasangan banner,
simulasi dan praktik mencuci tangan yang benar kepada siswa SD Kelas VI
KESIMPULAN
Kegiatan PkM ini bertujuan untuk 1) menanamkan pengetahuan tentang hidup bersih dan
peduli lingkungan di dusun nanu melalui Sosialisasi, simulasi dan praktik mencuci tangan
yang benar dan sosialisasi peduli lingkungan, 2) Melakukan aksi nyata pembudayan
perilaku hidup bersih dan peduli lingkungan di Dusun Nanu sebagai bagian dari aksi
Gerakan Nasional Revolusi Mental (Indonesia Bersih dan peduli). Pelaksanaan PkM ini
diharapkan berdampak pada bertumbuhnya kesadaran masyarakat secara kolektif dan
individu membudayakan perilaku hidup bersih dan peduli lingkungan yang secara eksplisit
diwujudkan dalam berbagai kegiatan konkrit seperti mencuci tangan sebelum makan,
menyiapkan tempat sampah rumah tangga, melaksanakan bakti sosial membersihan
lingkungan dan menanam pohon di sekitar sumber air.
DAFTAR PUSTAKA
Ardanita, Bella Amanda, Sugeng Utaya, dan I Nyoman Ruja. (2017). Membentuk
Karakter
Peduli Lingkungan melalui Komunitas Pelajar Peduli Lingkungan Hidup
(KPPLH). Prosiding Nomor: 4 Bulan Mei Tahun 2017 Halaman: 969 – 974
Darajat, Teddy Mohamad. (2015). Poster Dan Banner Sebagai Media Informasi Bakti
Sosial Di Kampung Masjid Dusun Lemah Duhur Gunung Bunder 1 – Bogor. Jurnal
Abdimas Volume 1 Nomor 2, hal. 55-67
Satoto, Handy Febri, Nurani Hartatik. (2018). Tong Sampah dari ban bekas. Jurnal
Abdikarya : Jurnal Karya Pengabdian Dosen dan Mahasiswa, Vol 01 No 2.