Kelas : XI MIPA 3
Mapel : Bahasa Indoensia
BAB I
PENDAHULUAN
1
dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi
masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat.
(Sapei, 2015)
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui keterlibatan atau tingkat partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan sampah pesisir pantai di lingkungan wisata Banyan Tree Bintan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
kerangka acuan, dan aspek-aspek lain yang ada dalam diri individu akan ikut
berperan dalam persepsi tersebut (Nawawi, 2013)
2.2 Sampah
Sampah adalah sisa dari kegiatan manusia atau proses alam yang berbentuk
padat maupun semi padat yang berupa zat organik ( dapat terurai) dan anorganik
(yang tidak dapat terurai) yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke
lingkungan. (Sangkapura, 2018)
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat
terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang
ke lingkungan. Berdasarkan definisi ini maka sampah dapat berupa sampah yang
mudah membusuk seperti sampah dapur, daun-daun kering, kotoran hewan dan
sejenisnya. Sedangkan sampah yang tidak mudah terurai atau membusuk seperti
sampah plastik, logam, gelas, karet dan lain-lain. (Pengusul, Yuwono, Si, Hadi, & Sc,
n.d.)
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam pengelolaan sampah atau daur
ulang yakni pemilahan sampah dan sistem pengelolaan yang memadai. Pemilahan
sampah minimal dilakukan dengan memisahnya menjadi dua jenis yaitu sampah
kering (anorganik) dan sampah basah (organik). Pemilahan sampah juga harus
didukung sistem pengelolaan sampah yang sudah memadai baik berupa sarana fisik
atau peralatan, maupun sarana non fisik yang berupa penyuluhan, pengawasan
pemantauan dan peraturan. pelatihan pemberian nilai tambah sampah daur ulang
melalui pembuatan kerajinan tangan dari sampah daur ulang (bekas teh gelas) berupa
tempat aqua, tempat tissue, tempat sendok, dompet. (Di et al., 2016)
3
pesisir secara sederhana dapat dipandang sebagai wilayah yang berbatasan dengan
laut dan daratan. (Eko. Zamdial 2017)
Wilayah pesisir merupakan daerah peralihan laut dan daratan. Kondisi
tersebut menyebabkan wilayah pesisir mendapatkan tekanan dari berbagai aktivitas
dan fenomena di darat maupun di laut. Fenomena yang terjadi di daratan antara lain
abrasi, banjir dan aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat yaitu pembangunan
permukiman, pembabatan hutan untuk persawahan, pembangunan tambak dan
sebagai yang pada akhirnya memberi dampak pada ekosistem pantai.(Kuwaru,
Poncosari, Bantul, & Diy, 2015)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Banyan Tree Bintan terletak di kawasan wisata
Lagoi, Kabupaten Bintan.
2. Sifat Penelitian.
Jika dari sifatnya, penelitian ini bersifat deskriptif analisis bertujuan untuk
mendeskripsikan apa-apa yang sedang berlaku, didalamnya terdapat upaya
mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterpretasikan kondisi- kondisi yang
sekarang ini terjadi atau ada
C. Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data atau informasi dengan cara
membaca atau mengutip, dan menyusunya berdasarkan data data yang telah diperoleh
yang berasal dari data primer dan data sekunder