KELOMPOK 2
XI MIPA 2
I 5 KOTA SERANG
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Prinsip dan Praktik ekonomi Islam
ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya,
dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Makalah Agama yang berjudul Prinsip dan Praktik ekonomi
Islam ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan
menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga
penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari
masih banyak kekurangan dalam penulisan Prinsip dan Praktik ekonomi Islam
ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Peran
Indonesia dalam Mencipatakan Perdamaian Dunia melalui Hubungan
Internasional ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................3
A. Latar Belakang............................................................................................3
BAB II ISI......................................................................................................4
A. Pengertian Mu’amalah................................................................................4
B. Macam-Macam Mu’amalah........................................................................4
C. Syarat-Syarat Jual-Beli................................................................................5
D. Khiyar..........................................................................................................5
E. Riba.............................................................................................................6
F. Utang-Piutang dalam Islam.........................................................................6
G. Sewa-Menyewa dalam Islam......................................................................7
H. Syirkah dalam Islam....................................................................................8
I. Perbankan....................................................................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................................9
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehadiran ekonomi Islam telah memunculkan harapan baru bagi banyak
orang,khususnya bagi umat Islam akan sebuah ekonomi alternatif dari sistem
ekonomikapitalisme dan sosialisme sebagai arus utama perdebatan sebuah sistem
ekonomidunia, terutama sejak perang dunia II yang memunculkan banyak
Negara-negara Islambekas jajahan imperialis. Dalam hal ini, keberadaan ekonomi
Islam sebagai sebuahmodel ekonomi alternatif memungkinkan bagi banyak
pihak, muslim maupun nonmuslim untuk melakukan banyak penggalian kembali
berbagai ajaran Islam. Meskipunbegitu, system ekonomi dunia saat ini masih
dikendalikan oleh system ekonomikapitalisme, karena umat Islam sendiri masih
terpecah dalam hal bentuk implementasiekonomi Islam dimasing-masing Negara.
Kenyataan ini oleh sebagian pemikir Islammasih diterima dengan lapang karena
ekonomi Islam secara implementasinya di masakini relatif masih baru. Masih
perlu dilakukan banyak sosialisasi dan pengarahan sertapengajaran kembali umat
Islam untuk melakukan aktifitas ekonominya sesuai denganhukum Islam.
Sementara sebagai lainnya menilai bahwa faktor kekuasaan memainkanperan
signifikan, karenanya mengkritisi bahwa ekonomi Islam atau ekonomi
syariahbelum akan dapat sesuai dengan syariah jika pemerintahnya sendiri belum
menrapkansyariah dalam kebijakan-kebijakannya
3
BAB II
ISI
A. Pengertian Mu’amalah
Mu’amalah dalam kamus Bahasa Indonesia artinya hal-hal yang
termasuk urusan kemasyarakatan (pergaulan, perdata, dan sebagainya).
B. Macam-Macam Mu’amalah
4
C. Syarat-Syarat Jual-Beli
Syarat untuk penjual dan pembeli:
ballig,
berakal sehat,
atas kehendak sendiri.
D. Khiyar
Khiyar adalah bebas memutuskan antara meneruskan jual-beli atau
membatalkannya. Khiyar dibagi menjadi 3, yaitu:
Khiyar Majelis, adalah selama penjual dan pembeli masih berada di tempat
berlangsungnya transaksi/tawar-menawar
Khiyar Syarat, adalah khiyar yang dijadikan syarat dalam jual-beli.
Khiyar Aibi (cacat), adalah pembeli boleh mengembalikan barang yang
dibelinya jika terdapat cacat yang dapat mengurangi kualitas atau nilai barang
tersebut, namun hendaknya dilakukan sesegera mungkin.
5
E. Riba
Riba adalah bunga uang atau nilai lebih atas penukaran barang. Riba, apa
pun bentuknya, dalam syariat Islam hukumnya haram. Nah ada beberapa
macam riba, yaitu:
Riba Fadli, adalah pertukaran barang sejenis yang tidak sama timbangannya.
Riba Qordi, adalah pinjam-meminjam dengan syarat harus memberi kelebihan
saat mengembalikannya.
Riba Yadi, adalah akad jual-beli barang sejenis dan sama timbangannya, namun
penjual dan pembeli berpisah sebelum melakukan serah terima.
Riba Nasi’ah, adalah akad jual-beli dengan penyerahan barang beberapa waktu
kemudian.
Jika orang yang berutang tidak dapat melunasi tepat pada waktunya karena
kesulitan, Allah Swt. menganjurkan memberinya kelonggaran sesuai dengan
firman Allah Swt. :
6
Apabila orang membayar utangnya dengan memberikan kelebihan atas
kemauannya sendiri tanpa perjanjian sebelumnya, kelebihan tersebut halal bagi
yang berpiutang, dan merupakan suatu kebaikan bagi yang berutang.
7
H. Syirkah dalam Islam
berarti mencampurkan dua bagian atau lebih sehingga tidak dapat lagi
dibedakan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.
adalah suatu akad yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang
bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh
keuntungan.
Syirkah ‘abdān adalah
I. Perbankan
Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak dalam menghimpun dana
masyarakat dan disalurkan kembali dengan menggunakan sistem bunga. Bank
dilihat dari segi penerapan bunganya, dapat dikelompokkan menjadi dua:
Bank Konvensional
Bank Islam atau Bank Syari’ah
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Muāmalah ialah kegiatan tukar-menukar barang atau sesuatu
yang memberi manfaat dengan cara yang ditempuhnya, seperti jual-beli,
sewa-menyewa, utang-piutang, pinjam-meminjam, urusan bercocok
tanam, berserikat, dan usaha lainnya.