Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PAI

MUAMALAH (Ekonomi Islam)

Disusun Oleh:

Defra Purwanda
XI MIPA

DINAS PENDIDIKAN SUMATERA BARAT


SMA NEGERI I HILIRAN GUMANTI
Tp.2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak penyusunan makalah ini sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikannya.

Saya pun menyadari bahwa masih banyaknya kekurangan dalam makalahini. Oleh karena itu saya
sangat mengapresiasikan apabila terdapat kritikataupun saran yang dapat membangun untuk
menjadi lebih baik lagi kedepannya.Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
banyak pihak.

Talang Babungo, 6 Juni 2023

Penulis

Defra Purwanda
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah……………………………………………………………………………………………………………..1


B. Tujuan……………………………………………………………………………………………………………………………………….1
C. Manfaat…………………………………………………………………………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian muamalah………………………………………………………………………………………………………..2
B. Macam-macam muamalah…………………………………………………………………………………………………3
C. Perbedaan Ekonomi Syariah dan Ekonomi Konvensional……………………………………………………4
D. Pendapat tentang ekonomi mana yang cocok diterapkan di Indonesia……………………………..4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………..5
B. Saran………………………………………………………………………………………………………………………………….5
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………………..6

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mu’amalah adalah satu aspek dari ajaran yang telah melahirkan peradaban Islam yang
maju di masa lalu. Ia merupakan satu bagian dari syari’at Islam, yaitu yang mengatur
kehidupan manusia dalam hubungan dengan manusia, masyarakat dan alam. Karena
mu’amalah merupakan aspek dari ajaran Islam, maka ia juga mengandung aspek teologis dan
spiritual. Aspek inilah yang merupakan dasar dari mu’amalah tersebut.

Dalam makalah ini membahas tentang muamalah, dimana manusia dijadikan Allah
SWT sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus berusaha mencari karunia Allah yang ada di
muka bumi sebagai sumber ekonomi.

B. Tujuan
1. Menjelaskan apa itu muamalah
2. Menjelaskan macam-macam muamalah

C. Manfaat
Mengetahui tentang muamalah dan hal apa saja yang diperbolehkan dan dilarang dalam
melakukan muamalah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Muamalah

Muamalah dalam KBBI artinya hal-hal yang termasuk urusan kemasyarakatan (pergaulan,
perdata dll). Dalam fiqh islam berarti tukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat
dengan cara yang ditempuhnya, seperti jual beli, sewa menyewa, upah mengupah, pinjam
meminjam, urusan bercocok tanam, berserikat dll.
Dalam melakukan hal ini islam melarang melakukan beberapa hal diantaranya seperti
berikut:
a. Tidak boleh mempergunakan cara-cara yang bathil
b. Tidak boleh melakukan kegiatan riba
c. Tidak boleh dengan cara-cara zalim (aniaya)
d. Tidak boleh mempermainkan takaran, timbangan, kualitas, dan kehalalan
e. Tidak boleh dengan cara-cara spekulasi/berjudi
f. Tidak boleh melakukan transaksi jual-beli barang haram

B.Macam-macam Muamalah

a.Jual-Beli
Jual-beli menurut syariat agama ialah tukar-menukar benda untuk memiliki benda tersebut
selamanya. Melakukan jual-beli dibenarkan sesuai firman Allah dalam Q.S Al Baqarah ayat 257.
Artinya:”.... dan Allah SWT telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...”

a. Syarat jual-beli
1. Penjual dan pembelinya harus:
- Baligh
 Berakal sehat
 Atas kehendak sendiri
2.Uang dan barangnya haruslah:
 Halal dan suci
 Bermanfaat
 Keadaan barang dapat diserahterimakan
 Keadaan barang diketahui penjual dan pembeli
 Milik sendiri
1. Ijab qobul
Seperti pernyataan penjual,” saya jual barang ini dengan harga sekian.” Pembeli menjawab,”
baiklah saya beli.” Dengan demikian berarti jual-beli itu berlangsung suka sama suka. Rasulullah
bersabda,” sesungguhnya jual-beli itu hanya sah jika suka sama suka,”( HR. Ibnu Hibban).
b. Khiyar

1. Pengertian khiyar
Khiyar adalah bebas memutuskan antara meneruskan jual-beli atau membatalkannya.
Penjual berhak mempertahankan harga barang dagangannya dan pembelipun berhak
menawar atas dasar kualitas barang yang diyakininya
2. Macam-macam khiyar
- Khiyar majelis yaitu selama penjual dan pembeli masih berada ditempat
berlangsungnya transaksi atau tawar-menawar
- Khiyar syarat yaitu khiyar yang dijadikan syarat dalam jual-beli. Contoh “ saya jual
barang ini dengan harga sekian dengan syarat khiyar 3 hari”.
- Khiyar aibi (cacat) adalah pembeli boleh mengembalikan barang yang dibelinya jika
terdapat cacat yang dapat mengurangi kualitas atau nilai barang tersebut, namun
hendaknya dilakukan sesegera mungkin.
c. Riba

1.Pengertian riba

Riba adalah bunga uang atau nilai lebih atas penukaran barang. Hal ini sering terjadi dalam
pertukaran bahan makanan, perak, emas, dan pinjam-meminjam. Apapun bentuknya riba
diharamkan dalam islam. Dalam suatu hadits “ Rasulullah mengutuk orang yang mengambil riba,
orang yang mewakilkan, orang yang mencatat, dan orang yang menyaksikan.” (HR.Muslim).
Untuk menghindari riba, apabila mengadakan jual-beli sejenis emas dan perak dengan ditetapkan
syarat:
- Sama timbangan ukurannya; atau
- Dilakukan serah terima saat itu juga,
- Tunai

2.Macam-macam riba

a. Riba Fadli adalah pertukaran barang sejenis yang tidak sama timbangannya.
b. Riba qardi adalah pinjam-meminjam dengan syarat harus memberikan kelebihan saat
pengembalian
c. Riba Yadi adalah akad jual-beli barang sejenis dan sama timbangannya, namun penjual dan
pembeli terpisah sebelum melakukan serah terima
d. Riba Nasi’ah adalah akad jual-beli dengan penyerahan barang beberapa waktu kemudian.
d.Utang Piutang

1.Pengertian Utang Piutang

Utang-piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada seseorang dengan catatan
akan dikembalikan pada waktu demikian. Tentu saja dengan tidak mengubah keadaanya.

2.Rukun Utang-piutang
- Yang berpiutang dan yang berutang
- Ada harta atau barang
- Lafadz kesepakatan. Misalnya “saya utangkan ini kepadamu.” Yang
berutang menjawab, “ya, saya utang dulu, beberapa hari lagi (sebutkan
dengan jelas) atau jika sudah punya akan saya lunasi.”

Untuk menghindari keributan Allah SWT menyarankan agar kita mencatat dengan baik
utang pada yang kita lakukan, dan jika orang yang berutang tidak dapat mengembalikan
tepat waktu maka Allah menganjurkan untuk memberikan kelonggaran sesuai firman
Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 280.

c.Sewa-menyewa

a. Pengertian sewa-menyewa

Sewa menyewa salam fiqh disebut ijarah artinya imbalan yang harus diterima oleh
seseorang atas jasa yang diberikannya.
Allah berfirman dalam Q.S at – Talaq ayat 6
Artinya “... kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak) mu maka berikanlah imbalan
kepada mereka”.

b. syarat dan rukun sewa-menyewa


1. yang menyewakan dan yang menyewa haruslah telah baligh dan berakal sehat
2. sewa-menyewa dilangsungkan atas kemauan masing-masing bukan karena dipaksa
3. barang tersebut menjadi hak sepenuhnya orang yang menyewakan atau walinya
4. ditentukan barangnya serta keadaan dan sifat-sifatnya
5. manfaat yang diambil dari barang tersebut harus diketahui secara jelas oleh kedua belah
pihak
6. berapa lama memanfaatkan barang tersebut harus disebutkan dengan jelas
7. harga sewa dan cara pembayarannya juga harus ditentukan dengan jelas serta disepakati
bersama.

Dalam sewa-menyewa haruslah diketahui secara jelas dan disepakati bersama dalam hal-hal
berikut
1. jenis pekerjaan dan jam kerjanya
2. berapa lama masa kerja
3. berapa gaji dan bagaimana sistem pembayarannya
4. tunjangan-tunjangan seperti tranpor, kesehatan,dll kalau ada.

C.Perbedaan Ekonomi Syariah dan Ekonomi Konvensional

D.Pendapat tentang diantara ekonomi syariah dan ekonomi konvensional


manakah yang cocok diterapkan di Indonesia
Dengan masih banyaknya krisis ekonomi di indonesia yang masih belum terselesaikan,
menurut saya Ekonomi Islam cocok diterapkan di indonesia dan menjadi solusi terbaik dalam
perekonomian saat ini serta bisa mencegah adanya kejahatan ekonomi secara menyeluruh dan
memberikan kemashlahatan bagi dunia. Perkembangan ekonomi islam telah membuktikan
bagaimana ekonomi yang harusnya diatur dan dikelola antara masyarakat dan pelaku utama agara
bisa sama-sama memberikan manfaat kepada semua golongan tanpa terkecuali. Dan untuk
menerapkan ekonomi islam ini perlu adanya kerjasama para elemen negara dan semua pihak untuk
mewujudkan dan menerapkan ekonomi islam ini agar dapat tumbuh menjadi sistem yang diakui oleh
semua pihak.
Daftar pustaka

Buku pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

http://cies.feb.ub.ac.id/apakah-ekonomi-islam-cocok-diterapkan-di-indonesia-2/#:~:text=Dengan
%20masih%20banyaknya%20krisis%20ekonomi,dan%20memberikan%20kemashlahatan%20bagi
%20dunia

http://akuntansi.uma.ac.id/2022/12/23/perbedaan-ekonomi-konvensional-dan-ekonomi-syariah/
#:~:text=Perbedaan%20utama%20antara%20ekonomi%20konvensional,agama%20Islam%20dan
%20hukum%20Syariah

https://www.academia.edu/4824088/Makalah_agama_tentang_muamalah
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa muamalah merupakan tukar menukar barang atau jasa yang
memberi manfaat dengan cara yang di tentukan, seperti jual beli,utang piutang,sewa menyewa dan
riba.

Manusia berlomba-lomba untuk memperoleh harta kekayaan sebanyak mungkin.Mereka


tidak memperdulikan harta tersebut dari sumber halal atau haram. Riba hukumnya haram dan Allah
SWT.melarang untuk menggunakan/memakan barang dari hasil riba

B.Saran
Sebaiknya hal-hal/kegiatan yang dilarang oleh Allah SWT.dari Muamalah (ekonomi Islam) harus
kita hindari , seperti utang piutang yang meminta lebih dari berapa yang di pinjam,hal tersebut
disebut riba.Allah SWT melarang keras bila manusia melakukannya

Anda mungkin juga menyukai