Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ASPEK AGAMA DAN KEWIRAUSAHAAN


Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi
Mata Kuliah: Filsafat Ekonomi Islam
Dosen Pengampu: Iwandi, M.E

Disusun Oleh Kelompok IV :


Novi Saini 1214.22.19454
Savira Nurul Rahmadini 1214.22.19473
Satriawati 1214.22.19472
Yeni Fatmawati 1214.22.19482
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SULTHAN SYARIF HASYIM SIAK
2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunianya dan
rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Aspek Agama dan
Kewirausahaan dengan lancar.
Adapun maksud penyususnan makalah ini untuk memenuhi tugas Filsafat
Ekonomi Islam. Rasa terima kasih penulis kepada yang terhormat Bapak Iwandi,
M.E selaku dosen pengampu dari materi tugas pembuatan makalah ini, serta semua
pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
Harapan penulis bahwa tugas besar ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa tugas besar ini masih jauh dari sempurna dengan
keterbatasan penulis miliki. Tegur sapa dari pembaca akan penulis terima dengan
tangan terbuka demi perbaikan dan penyempurnan tugas besar ini.

Siak,28 Februari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………..……………….…......ii
DAFTAR ISI…………………………….…………………...……………..…....iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………..……………..……1
A. Latar Belakang……………………………………………...………….....1
B. Rumusan Makalah…………………………………..……………….....…1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………..………………...2
A. Aspek Agama Ekonomi Islam……...…………………………...…….....2
a. Pengertian Ekonomi Dalam Islam……………………….…………...2
b. Perdagangan atau Jual Beli Menurut Ajaran Islam…………....……..2
1. Pengertian dan Kedudukan Jual Beli………………………....…..2
2. Aturan Islam Tentang Jual Beli…………………………………...2
3. Hukum Dan Dalil Jual Beli……………………………………….3
4. Rukun dan Syarat Jual Beli……………………………………….3
5. Macam-macam Bentuk Jual Beli…………………………….……4
B. Aspek Kewirausahaan Ekonomi Islam……………………………….…4
a. Pengertian Dasar Tentang Kewirausahaan...………………..………..4
b. Tujuan Kewirausahaan……………………………………….………5
c. Membangun Jiwa Dan Mental Kewirausaan Muslim……………....5
d. Pendidikan Dan Pelatihan Menjadi Wirausaha………………….…5
e. Langkah-langkah Menjadi Wirausaha………………………………6
f. Bagaimana Cara Menangkap Peluang Bisnis……………………......6
g. Bagaimana Berpikir Dan Bertindak Kreatif Serta Inovatif……...….6
BAB III PENUTUP…………………………………………………………..…...7
A. Kesimpulan………………………………………….……………..….…7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..8

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekonomi islam merupakan ekonomi yang berdasarkan ketuhanan. Ekonomi islam


bertitik tolak dari Allah, bertujuan akhir kepada Allah, dan menggunakan sarana yang
tidak lepas dari syariat Allah. Menurut agama islam ekonomi merupakan bagian dari
kehidupan yang menyeluruh, dilandasi oleh nilai-nilai yang bersumber dari al-quran dan
hadits yang diaplikasikan pada hubungan kepada Allah dan kepada manusia secara
bersamaan. Nilai-nilai inilah yang menjadi sumber ekonomi islam. Sehingga kegiatan
ekonomi terikat oleh nilai-nilai keislaman, termasuk dalam memenuhi kebutuhan.
Tidak ada bangsa yang sejahtera dan dihargai bangsa lain tanpa kemajuan ekonomi.
Kemajuan ekonomi akan dapat dicapai jika ada spirit kewirausahaan., yang kuat dari
warga bangsanya. China baik dijadikan contoh konkret yang paling dekat. Setelah
menggelar pesta akbar olimpiade 2008 yang mencengangkan banyak orang beberapa
waktu lalu, mereka kembali membuat dunia berdecak dengan kesuksesan astronotnya
berjalan-jalan diluar angkasa luar. Dan kini, dunia menantikan China turun tangan
membantu mengatasi krisis keuangan global.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Ekonomi dalam Islam ?


2. Apa arti kedudukan jual beli ?
3. Aturan apa saja tentang jual beli ?
4. Apa itu kewirausahaan ekonomi islam ?
5. Apa tujuan dari kewirausahaan ekonomi islam ?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aspek Agama Ekonomi Islam

a. Pengertian Ekonomi Dalam Islam


Islam adalah agama satu-satunya yang sempurna yang mengatur seluruh sendi
kehidupan manusia dan alam semesta. Kegiatan perekonomian manusia juga
diatur dalam islam dengan prinsip illahiyah. Ekonomi islam merupakan ilmu
yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan
aturan agama islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam
rukun iman dan rukun islam.

b. Perdagangan atau Jual Beli Menurut Ajaran Islam

1. Pengertian dan Kedudukan Jual Beli


Dalam sejarah Nabi Muhammad pada masa mudanya adalah seseorag yang
menjualkan barang-barang milikseseorang pemilik barang yang kaya, yaitu
khadijah. Keberhasilan dan kejujuran Nabi dibuktikan dengan ketertarikan
sang pemilik modal hingga kemudian menjadi istri Nabi. Berdagang atau
berniga diungkapkan dalam al-quran sebagai suatu pekerjaan atau mata
pencaharian yang baik.

2. Aturan Islam Tentang Jual Beli


Berdagang dalam pandangan islam merupakan bagian dari muamalah
antar manusia yang dapat menjadi amal saleh bagi kedua pihak,baik pedagang
maupun pembeli, jika dilakukan dengan ikhlas karena allah dan apa yang
dilakukannya bukan hal yang terlarang. Jual beli dalam keadaan terpaksa atau
dipaksakan oleh satu pihak, baik pembeli maupun penjual, bukanlah cara yang
sesuai dengan ajaran islam, karena itu tidak sah jual beli dibawah ancaman,
ketakutan dan keterpaksaan. Didalam masalah jual beli terdapat aturan
tentang khiyar.
Khiyar adalah pilihan, yaitu kesempatan dimana pembeli atau penjual
menimbang-nimbang atau memikirkan secara matang sebelum transaksi jual
beli dilakukan. Dan barang yang diperdagangkan adalah barang yang sudah
jelas adanya, sehingga pembeli dapat melihat dan memeriksa sebelum
menetapkan penawaran dan membelinya. Ajaran islam melarang
menyembunyikan kecacatan barang-barang yang dijualnya dengan sengaja
untuk memperoleh keuntungan sendiri.

5
3. Hukum dan Dalil Jual Beli
H ukum jual beli adalah mubah / boleh. Namun pada situasi tertentu
hukum jual beli itu bisa berubah menjadi snnah,wajib,haram,dan makruh.

Al-quran yang menerangkan tentang jual beli antara lain :


a. Al Baqarah : 198
“Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan)
dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari ‘Arafat’
berdzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam. Dan berdzikirlah dengan
menyebut Allah sebagaimana yang ditunjukkannya kepadamu dan
sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang
sesat”.
b. Al Baqarah : 175
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukkan syaitan lantaran
tekanan penyakit gila. Keadaan mereka demikian itu, adalah disebabkan
mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, padahal allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu
terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum dating larangan), dari urusan (terserah)
kepada Allah, Orang yang kembali mengambil riba, maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka, mereka kekal didalamnya”.
c. An-nisa : 29
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
Kepadamu”.

4. Rukun dan Syarat Jual Beli


a. Orang yang melaksanakan jual beli (penjual dan pembeli)
- Berakal
- Balig
- Berhak menggunakan harta
b. Tata ucapan ijab dan Kabul
Kerelaan hati antara penjual dan pembeli yang diwujudkan melalui ucapan
ijab (dari pihak penjual) dan Kabul (dari pihak pembeli)
c. Barang yang diperjual belikan
- Barang yang halal
- Barang tersebut ada manfaatnya
- Barang itu ada ditempat atau tidak ada tetapi sudah tersedia ditempat
lain

6
- Barang itu merupakan milik sipenjual atau dibawah kekuasaannya
- Barang tersebut diketahui oleh pihak penjual dan pembeli dengan jelas
d. Nilai tukar barang yang dijual
- Harga jual disepakati penjual dan pembeli
- Nilai tukar barang dapat diserahkan pada waktu transaksi
- Apabila jual beli dengan cara barter, nilai tukar barang jangan sama
dengan barang haram.

5. Macam-macam Bentuk Jual Beli


a. Bai’al mutlaqah yaitu pertukaran antara barang atau jasa dengan uang.
b. Bai’al mukayyadah yaitu jual beli dimana pertukaran barang dengan
barang (barter)
c. Bai’al sharf yaitu jual beli atau pertukaran antara mata uang asing dengan
mata uang asing lain,misalnya rupiah dengan dolar, dolar dengan yen dan
sebagainya.
d. Bai’al murabahah yaitu akad jual beli barang tertentu
e. Bai’al musawamah yaitu jual beli biasa, dimana penjual tidak
memberitahukan harga pokok dan keuntungan yang diambil
f. Bai’al muwadha’ah yaitu jual beli dimana penjual melakukan penjualan
dengan harga yang lebih rendah dari pada harga pasar
g. Bai’as salam yaitu akad jual beli dimana pembeli membayar uang atas
barang yang telah disebutkan spesifikasinya, sedangkan barang yang
diperjualbelikan itu akan diserahkan dikemudian yang telah disepakati

B. Aspek Kewirausahaan Ekonomi Islam

a. Pengertian Dasar Tentang Kewirausahaan


Istilah wirausaha merupakan terjemahan dari kata entrepreneur (bahasa
Prancis) yang diterjemahkan dalam bahasa inggris dengan arti between taker
atau go-between yaitu orang yang berani bertindak mengambil peluang.
Kamsir dalam bukunya mendefinisikan kewirausawan adalah orang yang
berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan.
Thomas W. Zimmerer (1996), Kewirausahaan adalah hasil dari suatu
disiplin serta proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memenuhi kebutuhan dan peluang dipasar.
Robert D. Hisrich et al, Kewirausahaan adalah suatu proses dinamis atas
penciptaan tambahan kekayaan.
Menurut instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995, Kewirausahaan adalah
semangat,sikap,prilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,menciptakan,menerapkan
cara kerja,teknologi, dan produkbaru dengan meningkatkan efisiensi dalam

7
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik atau memperoleh keuntungan
yang lebih besar.
Kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan, dari perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidupuntuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin
dihadapinya.

b. Tujuan Kewirausahaan
Beberapa tujuan kewirausahaan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan jumlah Wirausahawan yang berkualitas
2. Mensejahterakan masyarakat
3. Menanamkan semangat wirausaha didalam masyarakat
4. Menyebarkan semangat berinovasi
5. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kewirausahaan

c. Membangun mental dan jiwa kewirausahaan muslim


Berikut adalah beberapa proses yang bisa menumbuhkan mental wirausaha
yaitu :
1. Star dengan niat dan keyakinan
2. Cepat dan tanggap dalam mengidentifikasi peluang
3. Belajar dari kisah sukses orang lain
4. Mempunyai modal
5. Optimis dalam berwirausaha
6. Punya skill menjual
7. Realisasikan sekarang juga !
Agar kegiatan kewirausahaan dianggap sebagai ibadah perlu dilakukan
sedagai berikut :
1. Tetap melakukan ibadah, sholat,dan puasa dan ibadah-ibadah lainnya
diantara kesibukan sebagai entrepreneur
2. Hindari melakukan hal-hal yang dilarang Allah
3. Pelajari sikap seseorang pengusaha muslim yang baik

d. Pendidikan dan Pelatihan menjadi Wirausaha


Beberapa langkah efektif menyelenggarakan pelatihan wirausaha sebagai
berikut :
1. Mengidentifikasi kebutuhan
2. Mengklarifikasi sasaran
3. Mempertimbangkan peserta
4. Mengembangkan garis besar sesi pelatihan
5. Memilih metode dan media
6. Menguji coba sesi pelatihan

8
7. Melaksanakan pelatihan
8. Melakukan tindak lanjut
9. Mengevaluasi hasil
10. Menyiapkan panduan pemimpin

e. Langkah-langkah menjadi Wirausaha

Seseorang wirausahawan harus mempunyai rencana yang matang


mengenai perencanaannya. Maka dari itu memelukan langkah-langkah untuk
suksesnya permulaan diantaranya :
1. Adanya peluang usaha yang solid
2. Memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang yang akan ditekuninya
3. Pendekatan yang benar dalam menjalankan usaha
4. Memiliki dana yang cukup untuk memulai dan mengoperasikan usaha
tersebut hingga dapat berdiri sendiri

f. Bagaimana cara menangkap peluang bisnis


Ada karakter-karakter yang paling dibutuhkan untuk mendukung
munculnya seorang wirausaha yang berpeluang sukses dan mampu
menangkap peluang bisnis dengan tepat, yaitu :
1. Daya gerak, seperti inisiatif,semangat, tanggung jawab, ketekunan dan
kesehatan
2. Kemampuan berpikir, sepertigagasan asli, kreatif, kritis, dan analitis
3. Kemampuan membina relasi, seperti mudah bergaul, mempunyai tingkat
emosi yang stabil, ramah, suka
4. membantu, kerja sama, penuh pertimbangan, dan bijaksana
5. Mampu menyampaikan gagasannya, seperti terbuka dan dapat
menyampaikan pesan secara lisan atau tulisan
6. Keahlian khusus, seperti menguasai proses produksi atau pelayanan yang
dibidanginya, dan tahu dari mana mendapatkan informasi yang diperlukan

g. Bagaimana berfikir dan bertindak kretif serta inovatif


Ada beberapa unsur berfikir dan bertindak kreatif serta inovatif yaitu :
1. Motivasi, yaitu keinginan menjadi sosok yang berguna bagi masyarakat
melalui prestasi kerja sebagai wirausaha
2. Pengetahuan yaitu keinginan belajar terus agar tidak menjadi using dalam
perubahan situasi persaingan usaha
3. Menjalani yaitu keinginan berhasil yang didukung dengan perencanaan
matang yang dipersiapkan secara realistis sesuai dengan kebutuhan
menghadapi persaingan dan kemampuan melaksanakannya

9
BAB II
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Islam adalah agama satu-satunya yang sempurna yang mengatur seluruh sendi
kehidupan manusia dan alam semesta. Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan
sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai
islam.
Seseorang entrepreneur akan mengarah usahanya untuk mencapai potensi
keuntungan dan dengan demikian mereka mengetahui apa yang mungkin atau tidak
mungkin mereka lakukan. Dan pengetahuan atau informasi baru tersebut dimanfaatkan
untuk memperoleh keuntungan.
Ketika dunia dipenuhi ketidakpastian, proses tersebut kadang mengalami sukses
dan gagal. Namun seorang entrepreneur selalu berusaha memperbaiki kesalahannya. Jadi,
jangan heran kalau orang tua kita atau guru-guru kita selalu mengatakan bahwa
“kegagalan itu adalah sukses yang tertunda”, “belajarlah dari kesalahan”, atau “Hanya
keledai lah yang terperosok dua kali”.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36489843/KONSEP_KEWIRAUSAHAAN_ISLAM
https://www.academia.edu/29092863/
MAKALAH_AGAMA_ISLAM_DAN_EKONOMI_KEL_4_JSM_
Yusuf, Nasrullah, wirausaha dan usaha kecil, hal.111
Mutis,T,Kewirausahaan yang berproses,(Jakarta:Grasindo 1995) hal.89
Drucker, Peter F, Innovation and Etrepreneurship, London:Heinemann. Hal.89

11

Anda mungkin juga menyukai