Anda di halaman 1dari 13

Makalah Kelompok 1 Jual Beli

Anggota :
Abrar Zuhayr Ananto (01)
Akbar Gumilang (03)
Amelia Putri Efendi (04)
Najwa Aqiylah Putri Alamsyah (24)
Sheilla Lafaiza (32)
Daftar Isi :

HALAMAN JUDUL

.............................................................................. i

KATA PENGANTAR

.............................................................................. ii

DAFTAR ISI

.............................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

..............................................................................

B. Rumusan Masalah

..............................................................................

C. Tujuan

..............................................................................

D. Manfaat Penulisan

..............................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Jual Beli

..............................................................................

B. Ayat Al-Qur'an dan Hadist

..............................................................................

C. Syarat, Rukun, Macam-Macam Jual Beli

..............................................................................

D. Pelaksanaan Jual Beli dalam Kehidupan


..............................................................................

E. Faktor Pendukung dan Penghambat Jual Beli dalam Penerapan di Kehidupan Sehari-Hari

..............................................................................

F. Hikmah Jual Beli dalam Penerapan di Kehidupan Sehari-Hari

..............................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

..............................................................................

B. Saran

..............................................................................

I.
Daftar Pustaka :
https://www.99.co/id/panduan/syarat-jual-beli

http://ayatnhaditsjualbeli.blogspot.com/2014/04/ayat-dan-hadits-jualbeli.html

https://umroh.com/blog/dalil-jual-beli-dalam-islam/

II.
Kata Pengantar :

Assalamualaikum Wr.Wb

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Jual Beli ini tepat pada
waktunya.

Penulisan makalah berjudul Jual Beli pada tema pembelajaran Praktik Ekonomi Dalam Islam
bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Pada makalah
diuraikan latar belakang, manfaat, serta tujuan dari Jual Beli. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Jual Beli bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dewi selaku guru mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami semua.

Akhirul Kalam, kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua,
Aamiin.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Jakarta, 07 Februari 2021

Abrar Zuhayr Ananto (01)

Akbar Gumilang (03)

Amelia Putri Efendi (04)

Najwa Aqiylah Putri Alamsyah (24)

Sheilla Lafaiza (32)

III.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Jual Beli


Jual beli merupakan kegiatan ekonomi. Yang secara hakikat saling tolong menolong
antar sesama manusia dengan ketentuan hukum nya telah diatur dalam ajaran agama
islam.Allah SWT dalam Al Quran juga menjelaskan,begitu juga Nabi SAW dalam hadis
hadis nya telah memberikan batasan ataupun hukum hukum yang sangat jelas mengenai jual
beli terkhusus yang diperbolehkan dan yang dilarang.

Allah SWT telah memberikan pedoman-pedoman yang bersifat umum,seperti


membenarkan rezeki dengan jalan perdagangan,melarang kegiatan riba,menggunakan harta
riba,melarang menghambur hamburkan harta dan sebagainya.Namun kehidupan umat
manusia sekarang sudah berkembang seiring dengan pemikiran manusia,pemikiran ini
kemudian dituangkan dalam undang undang lembaga keuangan syariah (LKS)

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut terdapat beberapa permasalahan yang dirumuskan
sebagai berikut:

….

1. Apa yang dimaksud dengan kegiatan jual beli?

2. Apa saja pembagian, syarat, rukun dan macam-macam kegiatan jual beli?

3. Bagaimana pelaksanaan kegiatan jual beli dalam kehidupan sehari-hari?

4. Apakah kegiatan jual beli tersebut sudah sesuai dengan syariat islam?

5. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat kegiatan jual beli dalam penerapan
kehidupan sehari-hari?

6. Apa hikmahnya kegiatan jual beli dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan
Penelitian ini memiliki tujuan yang terkait dengan hasil penelitian diantaranya :

….

•untuk mengetahui pengaruh prestasi pendidikan agama Islam terhadap perilaku disiplin
siswa/siswi

•mengetahui ayat dan hadits tentang jual beli

•mengetahui rukun,syarat dan macam macam jual beli

•mengetahui faktor pendukung dan penghambat jual beli


•mengetahui hikmah hikmah jual beli

D. Manfaat Penulisan
....

•manfaat teoritis

penulisan makalah ini diharapkan bisa membantu dan memperluas wawasan ilmu
pengetahuan tentang agama islam

•manfaat praktis

dapat memberikan hikmah,faktor,dan pengetahuan/wawasan yang lebih luas

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Jual Beli


Dalam bahasa Arab, kata "Al Bay" berarti jual beli, yang secara harfiah memiliki
makna pertukaran atau mubadalah. Kata ini dipakai untuk menyebut penjualan maupun
pembelian. Jual beli dalam syariat Islam memiliki arti "pertukaran suatu barang yang
memiliki nilai dengan barang yang memiliki nilai lainnya atas kesepakatan bersama."

B. Ayat Al-Qur'an dan Hadist


📌 Ayat Alquran dan hadits mengenai Jual Beli

1) Q.S Al-Baqarah ayat 275

"Orang-orang yang makan (bertransaksi dengan) riba, tidak dapat berdiri malainkan seperti
berdirinya orang yang dibingungkan oleh setan sehingga ia tak tahu arah disebabkan oleh
sentuhan(nya). Keadaan mereka yang demikian itu disebabkn karena mereka berkata 'jual beli
tidak lain kecuali sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Maka barang siapa yang telah sampai kepadanya peringatan dari
tuhannya (menyangkut riba), lalu berhenti (dari praktik riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (kembali) kepada allah.
Adapun yang kembali (bertransaksi riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya"(Q.S. Al-Baqarah : 275)

Dalam ayat ini tidak hanya melarang praktek riba, tetapi juga sangat mencela
pelakunya, bahkan mengancam mereka. Orang-orang yang makan, yakni bertransaksi dengan
riba, baik dalam bentuk memberi ataupun mengambil, tidak dapat berdiri, yakni melakukan
aktivitas, melainkan seperti berdrinya orang yang dibingungkan oleh setan sehingga ia tak
tahu arah disebabkan oleh sentuhan(nya).

2. Tak hanya dalil di dalam Al Qur’an, Rasulullah SAW pun bersabda,

“Dua orang yang saling berjual beli punya hak untuk saling memilih selama mereka tidak
saling berpisah, maka jika keduianya saling jujur dalam jual beli dan menerangkan keadaan
barang-barangnya (dari aib dan cacat), maka akan diberikan barokah jual beli bagi keduanya,
dan apabila keduanya saling berdusta dan saling menyembunyikan aibnya maka akan dicabut
barokah jual beli dari keduanya”. (HR. Abu Dawud dan Nasa’i, dan shahihkan oleh Syaikh
Al Bany dalam shahih Jami no. 2886)

C.Syarat, Rukun, Macam-Macam Jual Beli

Syarat jual beli :

 Berakal. Sesorang yang bertransaksi harus baligh dan berkemampuan dalam mengatur


uang.
 Kehendak diri. Melakukan transaksi harus sukarela tidak karena terpaksa.
 Mengetahui. Para pihak harus mengetahui kejelasan barang dan harga jualnya.
 Suci barangnya. Barang yang diperjualbelikan tidak mengandung najis dan bukan
barang yang haram.
 Barang bermamfaat. Barang yang diperjualbelikan bermamfaat dan tidak mubazir.
 Barang Sudah dimiliki. Penjual sudah memiliki hak menjual barang tersebut, baik
barang tersebut sudah dibeli dari produsen ataupun telah memproleh izin menjual
barang dari pemilik barang.
 Barang dapat diserahterimakan. Jika barang tidak dapat diserahkan akan
menimbulkan kerugian salah satu pihak.
 Ijab dan qabul transaksi harus saling berhubung. Tidak terpisah meski berbeda tempat
 Lafadz dan perbuatan harus jelas. Pengucapan menjual dan membeli harus jelas agar
tidak ada kekeliruan.

Rukun jual beli :

 Pihak yang bertrasaksi, adanya penjual dan pembeli


 Barang, dapat berupa barang atau jasa. Biayanya objek jual berupa barang namun bisa
juga jasa yang  berupa sewa-menyewa
 Harga, kesepakatan nilai tukar. Harga bisa berupa senilai barang dan senilai uang
 Serah Terima, adanya penyerahan uang dari pembeli dan penyerahan barang dari
penjual.

Macam-macam Jual Beli :


Jual beli secara umum dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu:
(1) jual beli barang yang bisa disaksikan;
(2) jual beli sifat barang atau barang pesanan;
(3) jual beli barang yang tidak ada dan tidak bisa disaksikan.
Dari ketiga cara melakukan jual beli ini, cara yang pertama dan yang kedua diperbolehkan,
dan cara jual beli yang ketiga tidak diperbolehkan.

D. Pelaksanaan Jual Beli dalam Kehidupan


 Menurut pandangan kelompok kami, pelaksanaan jual beli dalam kehidupan sehari
hari ada yang sudah sesuai syariat da nada yang belum. Ada banyak penjual yang
sudah sesuai syariat islam, seperti tidak mengambil untung terlalu banyak, menjual
dengan barang kualitas baik, menjual barang yang seharusnya dijual. Para pembeli
juga sudah melaksanakn syariat dengan baik, seperti melakukan akad dengan baik,
serta membeli barang yang diperbolehkan.

Namun disamping itu semua, banyak juga yang jauh dari syariat. Banyak pedagang
yang masih menjual barang yang tidak seharusnya dijual seperti miras, narkoba, binatang
yang tidak seharusnya dijual seperti, cula badak, kulit harimau dsb. Oknum oknum
tersebut menghalalkan segala cara demi mendapatkan uang, padahal tak jarang dari
mereka tahu bahwa apa yang dilakukan itu jelas jelas dilarang oleh agama. Tak hanya
penjual, pembeli pun terkadang suka melakukan yang yang jelas jelas dilarang, seperti
membeli barang hasil curian dengan iming iming harga murah, membeli senjata sajam
illegal, serta membeli hewan langka demi dijadikan peliharaan atau diambil bagian
tertentu.

E. Faktor Pendukung dan Penghambat jual beli secara Islam dalam


Penerapan di Kehidupan Sehari-Hari
📌 Faktor Pendukung jual beli:

1. Populasi muslim di Indonesia yang mana berjumlah 180 juta orang muslim di Indonesia,
yang semakin hari semakin meningkat keislamannya. Sehingga mereka makin sadar akan
pilihan menggunakan jual beli secara islami.

2. Penyebaran ajaran jual beli secara islam saat ini tidak hanya ke masyarakat muslim.
Bahkan, masyarakat non muslim pun juga telah banyak menggunakn car acara islam

3. Pertumbuhan ekonomi yang pesat menjadi salah satu pemicu jual beli secara islam di
Indonesia.

📌 Faktor Penghambat jual beli :

1. Secara umum jual beli secara islam belum menjadi focus utama masyarakat, khususnya di
kalangan tertentu

2. Tingkat literasi masyarakat yang kurang masif mengenai jual beli mejadikan masyarakat
berpikir bahwa semua kegiatan jual beli sama
6

F. Hikmah jual beli secara Islam dalam Penerapan di Kehidupan Sehari-


Hari
📌 Hikmah jual beli :

1. Tidak Adanya Riba

Riba adalah suatu kegiatan pengambilan nilai tambah yang memberatkan dari sebuah
akad perekonomian, seperti jual beli maupun utang piutang.

2. Hasil halal

Banyak yang merasa bahwa jual beli menurut ajaran islam hanya medatangkan untung yang
kecil

Namun di jual beli dalam islam kehalalan lah yang menjadi focus utamanya,karena dari
kehalalan lah kita mendapat berkah yang mebuat kita selamat dari rezeki rezeki yang haram

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam pembahasan makalah ini, dapat kami simpulkan bahwa jual beli ialah tukar
menukar barang atau sesuatu yang meberi manfaat dengan cara yang ditentukan. Terdapat
pula dasar hukumnya di dalam Al Qur'an dan hadist. Juual beli juga dapat dikatakan sebagai
berikut :

1. Jual beli yaitu penukaran harta atas dasar saling rela. Hukum jual beli adalah mubah,
artinya hal tersebut diperbolehkan sepanjang suka sama suka.

2. Menghindari riba.

Dalam pelaksanaan jual beli juga ada rukun jual beli yaitu:

1. Penjual dan pembeli

2. Uang dan benda yang dibeli

3. Lafaz ijab dan Kabul

Ada tujuh syarat jual beli dan enam macam bentuk jual beli. Ditulis pula pelaksanaan
jual beli dalam kehidupan sehari hari, dilihat dari sudut pandang positif dan negatif tentunya.
Terakhir juga disebutkan faktor penghambat dan pendorong jual beli dalam masyarakat.

B. Saran
8

Anda mungkin juga menyukai