Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGATAR

Puji syukur penulis panjatkan karena Allah SWT Dengan berkat rahmat dan
Hidayah nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang membahas
tentang “muamalah” solawat serta salam semoga senantiasa digantungkan kepada
tujuan kita nabi besar Muhammad SWT. Para sahabat dan para pengikutnya
sampai di hari kiamat. Tentunya dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun dari forum diskusi ini. semoga dengan adanya kritik dan
saran tersebut dapat bermanfaat dan menjadi pedoman bagi penulis dalam
menyusun pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. segala kelebihan
hanya milik Allah dan segala kekurangan milik hambanya
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR. ...................................................................ii

DAFTAR ISI. ...................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ...................................................................1

B. RUMUDAN MASALAH. ...................................................................2

BAB II PRMBAHASAN

A. PRNGERTIAN MUAMALAH. ...................................................................3

B. MACAM MACAM JUAL BELI. ...................................................................4

C. RUKUN DAN SYARAT JUAL BELI ....................................................................5

D. SYARAT SAH JUAL BELI. ...................................................................6

E. HAL HAL DALAM JUAL BELI. ...................................................................7

BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN ...................................................................8

B. SARAN. ...................................................................9

DAFTAR PUSTAKA. ...................................................................10


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain
masing masing ber hajat kepada yang lain, saling tolong Meulum tukar menukar
keperluan dalam urusan kepentingan hidup baik dengan cara jual beli, sewa
menyewa, meminjam meminjam atau suatu usaha yang lain baik bersifat pribadi
maupun untuk ke masalahan umat. Dengan demikian akan terjadi suatu kehidupan
yang teratur dan menjadi ajaran Silaturahmi yang erat. Agar hak masing masing
tidak sia sia Dan guna menjaga kemaslahatan umat, maka agar semuanya dapat
berjalan dengan lancar dan teratur agama Islam memberikan peraturan yang
sebaik-baiknya

B. RUMUSAN MASALAH

1. Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu.

2. Apa yang dimaksud dengan maumalah

3. Apa saja macam macam jual beli

4.Rukun dan syarat apa saja yang mengesahkan jual beli

5. apa saja yang harus dilakukan agar transaksi tersebut sah atau tidak
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MASALAH

Menurut fiqhi muamalat ialah tukar menukar barang atau sesuatu yang memberi
manfaat dengan cara yang ditentukan. Yang termasuk dalam hal Muamalah adalah
beli pinjam meminjam sewa menyewa dan kerjasama dagang.

a. Jual beli
Jual beli adalah menukar suatu barang dengan barang yang lain dengan cara
tertentu Firman Allah SWT
artinya: orang orang yang makan mengambil riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran tekanan penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata
berpendapat sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. Padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba orang orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Rabbnya. Lalu harus berhenti dari pengambilan Raba
maka bagianya apa yang telah diambilnya dahulu sebelum datang larangan dan
urusannya terserah kepada Allah. Orang yang mengulangi mengambil riba maka
orang itu adalah penghuni penghuni neraka maka di dalam nya.

b. Ariyah (pinjam meminjam)


Arya adalah memberikan manfaat suatu itu yang halal kepada orang lain untuk
diambil manfaatnya dengan tidak merusak ZatNya agar dapat dikembalikan zat
barang itu. Dalam hal Ariyah terdapat rukun dan hukumnya yaitu sebagai berikut
a. Rukun Ariyah
1. Orang yang meminjamkan syaratnya berhak berbuat kebaikan sehat
kehendaknya manfaat barang yang dipinjam dimiliki oleh yang meminjamkan
2. Orang yang meminjamkan berhak menerima kebaikan
3. Barang yang dipinjamkan saratnya barang tersebut bermanfaat sewaktu diambil
manfaatnya ZatNya tetap atau tidak rusak. Orang yang meminjamkan boleh
mengambil manfaat dari barang yang dipinjamkan hanya sekedar menurut izin dari
yang punya dan apabila barang yang dipinjamkan hilang atau rusak sebab
pemakaian yang di Ijinkan yang meminjam tidak menggantinya tetapi jika Lau
sebab lain dia wajib mengganti.
b. Hukum ariyah
Asal hukum meminjamkan suatu adalah sunat akan tetapi kadang hukumnya wajib
dan kadang kadang juga haram. Hukumnya wajib contohnya yaitu meminjamkan
pisau untuk membeli hewan yang hampir mati dan hukum haram contohnya
sesuatu yang dipinjamkan untuk sesuatu yang haram.
c. Sewa menyewa
Sewa menyewa adalah suatu perjanjian atau kesepakatan di mana Penyewa harus
membayar kan atau memberikan imbalan atau manfaat dari benda atau barang
yang dimiliki oleh pemilik barang yang dipinjamkan. hukum dari sewa menyewa ini
mubah atau diperbolehkan.
d. Kerjasama degang atau bisnis
Dalam istilah syariah kerjasama bisnis sering disebut sebagai Syirkah. Syirkah
Termasuk salah satu bentuk kerjasama dagang dengan syarat dan rukun tertent.
Karna Syirkah dalam bahasa Arab berasal dari kata(fiil madhi) yasyraku (fiil
mudhari). Syirkan berarti mencampurkan dua bagian atau lebih sedemikian rupa
sehingga tidak dapat lagi dibedakan satu bagian dengan bagian lainnya adapun
menurut makna syariat Syirkah adalah suatu Akkad antara dua pihak atau lebih
yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh
keuntungan.

B.MACAM MACAM JUAL BELI


Dalam hal jual beli ada tiga macam yaitu jual beli yang sah dan tidak ber larangan
jual beli yang ter larang dan tidak sah jual beli yang sah tetapi terlarang
1. Jual beli yang sah dan tidak terlarang yaitu jual beli yang diizinkan oleh agama
artinya jual beli yang memenuhi rukun rukun dan syarat syaratnya
2. Jual beli yang terlarang dan tidak sah yaitu jual beli yang tidak diizinkan oleh
agama artinya jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukun nya jual beli
contohnya jual beli barang najis jual beli anak hewan yang masih berada dalam
perut Induknya jual beli yang ada unsur kecurangan dan jual beli sperma hewan.
3. jual beli yang sah tetapi terlarang yaitu jual beli sah tidak membatalkan Akkad
dalam jual beli tapi dilarang dalam agama Islam karena mengi menyakiti si penjual
si pembeli atau orang lain.

C. RUKUN DAN SYARAT JUAL BELI


Jual beli memiliki tiga rukun masing masing rukun memiliki syarat yaitu
1. Al-aqid Penjual dan pembeli haruslah seorang yang merdeka berakal tidak gila
dan balik atau mumayyiz(sudah dapat membedakan baik atau buruk atau najiz
atau Suci mengerti hitung harga)
2. Al-Aqdu (transaksi atau ijab kabul) Dari penjual atau pembeli ijab penawaran
yaitu si penjual mengatakan“ saya jual barang ini dengan harga sekian“ Dan qobul
menerima yaitu si pembeli mengatakan“ saya terima atau saya beli“
3. Al-ma’wudhu’alahi(obyek terun saksi mencakup barang dan uang)

D. SAYARAT SAH JUAL BELI


Agar jual beli dapat dilaksanakan secara sah dan memberi pengaruh yang tepat
harus dipenuhi beberapa syarat terlebih dahulu. Syarat syarat ini terbagi dalam dua
jenis yaitu syarat yang berkaitan dengan pihak penjual dan pembeli dan syarat
yang berkaitan dengan obyek yang dijual belikan.
1. Yang berkaitan dengan pihak pihak pelaku harus memiliki kompetensi untuk
melakukan aktivitas ini yakni dengan kondisi yang sudah ah akil balik serta
berkemampuan memilih.Dengan demikian tidak sah jual beli yang dilakukan oleh
anak kecil yang belum nalar orang gila atau yang yang di paksa.
2. Yang berkaitan dengan obyek jual beli yaitu sebagian berikut
1. Obyek jual beli harus Suci bermanfaat bisa di Serah terimakan dan merupakan
pemilik penuh salah satu pihak
2. Mengetahui obyek yang diperjualbelikan dan juga membayar kan agar tidak
terhindar faktor ketidaktahuan atau menjual kucing dalam karung karena hal
tersebut dilarang
3.Tidak memberikan batasan waktu artinya tidak sah menjual barang untuk jangka
waktu tertentu yang diketahui atau tidak diketahui

E.HAL HAL DALAM MELAKUKAN TERANSAKSI


Ada lima hal yang perlu di ingat sebagian landasan tiap kali seorang muslim akan
ber interaksi kelima hal ini menjadi batasan sejarah bahwa transaksi yang
dilakukan sah atau tidak lebih dikenal dengan singkatan Maghrib yaitu maisir
gharar haram riba dan bathil.
1. maisir: menurut bahasa maysir berarti gampang atau mudah menurut istilah
maysir berarti memperoleh keuntungan tanpa harus bekerja keras maser sering
dikenal dengan perjanjian karena dalam perak. Perjaka Dian seorang dapat
memperoleh keuntungan dengan cara mudah dalam perjudian seorang dalam
kondisi bisa untung atau bisa rugi padahal Islam mengajarkan tentang usaha dan
kerja keras larangan terhadap maysir atau judi sendiri sudah jelas dalam Alquran
(2.219 dan 5.90)
2. Gharar: Menurut bahasa gaharar berarti pertaruhan terdapat juga mereka yang
menyatakan bahwa hagarar bermaksud syak atau keraguan setiap transaksi yang
masih belum jelas barangnya atau tidak berada dalam kekuasaan alis di luar
jangkauan termasuk jual beli gharar
3. Haram : ketika obyek yang diperjualbelikan ini adalah haram maka transaksi nya
menjadi tidak sah misalnya jual beli khatam dan lain lain
4. Riba: pelanggaran riba telah dinyatakan dalam beberapa ayat Alqur’an ayat ayat
mengenai pelarangan riba diurutkan secara bertahap tahap turunnya ayat dimulai
dari peringatan secara halus hingga peringatan secara keras.
5.baglig: dalam melakukan traksaksi prinsip yang harus dijunjung adalah tidak ada
kedzhaliman Yang dirasa pihak pihak yang terlibat semuanya harus sama sama rela
dan ada sesuai takarannya.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam pembahasan makalah ini kelompok 1 dapat menyimpulkan bahwa makalah
iyalah tukar menukar harga atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara
ditentukan hal yang termasuk Muamalah yaitu
1. Jual beli yaitu penukaran harta atas dasar saling rela. Hukum jual beli adalah
mengubah artinya hal tersebut diperbolehkan sepanjang suka sama suka
2. Menghindari riba
Dalam pelaksanaan jual beli juga ada rukun jual beli yaitu
1. Penjual dan pembeli
2. Uang dan benda yang dibeli
3. Lafasi ijab dan kabul

B. SARAN
Kita sebagai umat muslim agar man perhatikan hukum Muamalah dan tata cara
jual beli yang sah menurut agama Islam dan kita juga harus memperhatikan riba
yang terkandung di dalam hal jual beli tersebut karena terdapat Hadis yang menga
haramkan riba dalam Islam.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-muamalah/

Anda mungkin juga menyukai