Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN AKHIR MEMBACA BUKU

MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA
“”

DISUSUN OLEH:
AZIIZ FIRDAUS
X DKV 2

SMK NEGERI 1 PANGKALPINANG


TAHUN 2022
IDENTITAS BUKU
Judul : Habituasi Ramah Lingkungan

Penulis : Juandanilsyah

Penerbit : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Halaman : 64 halaman

ISBN : 978-602-5616-41-9
KATA PENGANTAR

Sebagai bentuk komitmen pada Program Pembangunan Berkelanjutan


(Sustainable Development Goals/SDGs), Pemerintah telah mengintegrasikan
SDGs ke dalam program nasional. Salah satunya melalui Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri
yang telah menerbitkan Peraturan Bersama tentang Pembinaan dan
Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/ Madrasah. Peraturan tersebut lahir
dilandasi dengan adanya dorongan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
prestasi belajar peserta didik dengan menerapkan pilar pembinaan lingkungan
sekolah sehat. Hal ini dilaksanakan dengan memperhatikan perilaku dan
lingkungan hidup yang sehat.
Lebih lanjut di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan tertuang capaian kriteria
minimal yang mengharapkan setiap lulusan memiliki perilaku dan sikap peduli
serta bertanggung jawab di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan alam
sekitar.

Salah satunya adalah melalui penanaman literasi lingkungan agar dapat


membangun karakter individu yang sadar dan peduli lingkungan sehingga
berperan dalam mengatasi masalah-masalah lingkungan, baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam berbangsa dan bernegara. Dengan demikan, akan
tercapai keberlanjutan pembangunan Indonesia yang lestari.
Buku ini dimaksudkan untuk menggugah kesadaran sekolah dalam upaya
bersama memperhatikan lingkungan sekolah dan sekitarnya. Kesadaran ini
diwujudkan dalam bentuk aksi nyata siswa peduli lingkungan untuk mengatasi
isu-isu lingkungan melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
Semoga buku ini bermanfaat sebagai panduan praktik baik pelestarian
lingkungan.

Jakarta, Desember 2020


Direktur SMA.
DAFTAR ISI
IDENTITAS BUKU……………………………………………………... 1
KATA PENGANTAR…………………………………………………… 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………...
LATAR BELAKANG……………………………………………… 4
RUMUSAN MASALAH…………………………………………… 5
TUJUAN……………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………
LANDASAN TEORI…………………………………………….... 6
LINGKUNGAN…………………………………………………… 6
CARA MENJAGA KEBERSIHAN………………………………. 7
POTENSI………………………………………………………….. 7
KELEBIHAN BUKU……………………………………………… 7
KEKURANGAN BUKU………………………………………….. 8
BAB II PENUTUP……………………………………………………….
KESIMPULAN……………………………………………………. 9
SARAN……………………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Latar Belakang Masalah Sikap peduli lingkungan merupakan keadaan


internal seseorang terhadap lingkungan diwujudkan dalam kehidupan sehari-
hari untuk melestarikan, memperbaiki, dan mencegah permasalahan
lingkungan. Menurut Gagne dan Briggs dalam Ajzen (1991), sikap
merupakan suatu keadaan internal (internal state) yang mempengaruhi pilihan
tindakan individu terhadap objek, orang, atau kejadian tertentu. Sikap peduli
manusia terhadap lingkungan dapat meningkatkan daya dukung alam
lingkungannya. Kepedulian terhadap lingkungan ditunjukkan dengan
memanfaatkan sumber daya alam secara bijak dan tidak melakukan tindakan
yang merusak lingkungan. Kerusakan lingkungan yang semakin parah
diakibatkan karena kurangnya kesadaran dan kepedulian terhadap
lingkungan. Sikap peduli lingkungan menentukan keadaan lingkungan hidup.
Keadaan lingkungan hidup di suatu wilayah bergantung pada sikap peduli
lingkungan masyarakatnya. Sikap peduli lingkungan penting untuk dimiliki
setiap manusia demi menjaga kualitas dan keseimbangan lingkungan.
Penjagaan, pengelolaan, dan pemeliharaan lingkungan hidup dengan sebaik-
baiknya tidak lain demi kepentingan kelangsungan kehidupan manusia
(Siahaan, 2004). Sikap peduli lingkungan berpengaruh terhadap perilaku
ramah lingkungan. Perilaku ramah lingkungan dicirikan melalui sikap-sikap
dan tindakan-tindakan untuk melindungi lingkungan dan membeli produk
ramah lingkungan (Fraj dan Martinez, 2006). Sebagaimana dijelaskan Ajzen
(2001) dalam Theory of Planned Behaviour bahwa perilaku ramah
lingkungan (environmental friendly behavior) muncul karena dorongan
kesiapan untuk berperilaku (behavioral intention). Salah satu faktor yang
mempengaruhi kesiapan berperilaku adalah sikap (behavioral atittude), yang
secara khusus disebut enviromental atittude. Sikap peduli lingkungan tidak
muncul secara instan, melainkan memerlukan adanya pembiasaan.
Pembiasaan sikap peduli lingkungan dapat dilakukan melalui pendidikan
lingkungan hidup. Senada dengan Keraf (2005) yang menyatakan
1.2 Rumusan Masalah
 Bagaimana Cara Agar Kebersihan selalu terjaga?
 Bagaimna cara mengenali Lingkungan?
 Bagaimana cara dapat mengenali Lingkungan yang kurang Bersih?
 Mengapa Harus Membersihkan Lingkungan?
 Bagaimana kelebihan dari buku tersebut?
 Bagaimana kekurangan dari buku tersebut?

1.3 Tujuan
 Untuk Mengembangkan Kebersihan sejak kecil
 Untuk mengenali Lingkungan.
 Untuk mengenali bakat Kebersihan.
 Untuk mengetahui Kebersihan Lingkungan berpotensi baik.
 Untuk mengetahui kelebihan buku.
 Untuk mengetahui kekurangan buku.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Lingkungan Hidup Secara realistis lingkungan merupakan suatu cabang yang
baru dalam cabang ilmu pengetahuan, namun demikian dalam perkembangannya
merupakan salah satu cabang ilmu yang memiliki karateristik tersendiri.Hal ini di
sebabkan karena pendekatan yang di pakai oleh ilmu lingkungan adalah
pendekatan yang bersifat menyeluruh. Lingkungan hidup pada prinsipnya
merupakam suatu sistem yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,
sehingga penegrtian lingkungan hidup hampir mencakup semua unsur ciptaan
tuhan yang maha kuasa di bumi ini.Itulah sebabnya lingkungan hidup termasuk
manusia dan perilakunya merupakan unsur lingkungan yang sangat menentukan.
Namun demikian, baik lingkungan fisik, biologis, maupun lingkungan sosial selalu
mengalami perubahan-perubahan, agar lingkungan tersebut dapat
mempertahankan kehidupannya secara serasi, maka manusia perlu melakukan
penyesuaian diri atau adaptasi terhadap perubahan-perubahan itu di tentukan oleh
bermacam-macam faktor yaitu: 1. Jenis dan jumlah masing-masing jenis unsure
lingkungan hidup tersebut 2. Hubungan interaksi antara unsure dalam lingkungan
hidup itu 3. Kelakuan atau kondisi unsure lingkungan hidup 4. Faktor nonmaterial
yaitu, keadaan suhu, cahaya, energi, dan kebisingan Menurut Sonny Keraf (2002)
lingkungan hidup sebagian besar bersumber dari perilaku manusia yang tidak
bertanggung jawab dan tidak peduli dan hanya mementingkan diri sendiri.
Kehidupan manusia sangat tergantung kepada keadaan lingkungan hidup, daya
lingkungan yaitu kemampuan alam dalam mendukung kehidupan manusia harus di
jaga senantiasa dapat memberikan dukungan maksimum kepada kehidupan
manusia. Menurut Supriadi ( 2006:183) lingkungan hidup merupakan salah satu
sumber daya alam yang memiliki peran yang sangat srategis terhadap keberadaan
mahluk ciptaan tuhan termasuk manusia. Menurut Siti Sundarai Rangkuti
( 2000:171) mengatakan bahwa hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat di
lihat dari sudut pandang bentuk dan isinya, di imbangi keharusan bagi pemerintah
untuk mengarsikan kebijaksanaan dan melakukan tindakan yang mendorong di
tingkatkannya upaya melestarikan lingkunagan. Wewenang pemerintah dalam
melakukan pengelolaan lingkungan hidup di antaranya: 1. Mengatur dan
mengembangkan kebijaksanaan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup. 2.
Mengatur penyediaan, peruntukan, penggunaan, pengelolaan lingkungan hidup
dan pemanfaatan kembali sumber daya alam termasuk sumber daya genetika. 3.
Mengatur pembuatan hukum dan hubungan hukum antara orang atau subjek
hukum lainnya serta pembuatan hukum terhadap sumber daya alam dan sumber
daya buatan. 4. Mengendalikan kegiatan yang mempunyai dampak sosial.
2.1.1 Lingkungan
 lingkungan bersih dan bebas kuman yang wajib Anda wujudkan,
antara lain: Kondisi lingkungan bebas sampah dan bebas bau tak sedap.
Kualitas udara tergolong bersih karena tidak tercemar zat-zat kimia
berbahaya. Sistem drainase lancar, tidak mengandung limbah berbahaya,
dan tidak tersumbat sampah yang Diceritakan Oleh buku ini

2.1.2 Cara Menjaga Kebersihan


1. Membuang sampah pada tempatnya. Hal pertama yang harus
dilakukan adalah membiasakan diri membuang sampah di
tempatnya. ...
2. Memisahkan sampah organik dan non organik. ...
3. Menyapu dan mengepel lantai secara teratur. ...
4. Membuang barang yang sudah tidak terpakai
.

2.1.3 Potensi
Apakah manfaat menjaga potensi lingkungan?
Dengan melakukan pencegahan-pencegahan seperti memelihara
kebersihan lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan,
BAB sembarangan, dan lain sebagianya, kita mampu untuk menghindari
penyakit-penyakit tersebut. Lingkungan yang bersih akan membuat kita hidup
aman, nyaman, dan tetram

2.1.4 Kelebihan Buku


 Bahasa yang dituliskan di dalam buku menggunakan bahasa Indonesia
yang ringan, sehingga para pembaca mudah memahami makna dari buku
tersebut;
 Motivasi Tentang Lingkungan Yang Banyak Di Sukai Orang;
 Selalu ada pesan yang ingin disampaikan khusus oleh sang penulis yang
tujuannya adalah memberikan makna dan ilmu-ilmu baru dari berbagai
sudut pandang. Setiap ilmu pasti akan memiliki cara pandangnya sendiri-
sendiri dalam menanggapi sebuah kodisi yang ada.

2.1.5 Kekurangan Buku


 Ukuran tulisan kurang besar, agar pembaca menjadi sedikit nyaman ketika
membaca buku tersebut;
 Font Yang Dipilih Kurang Menarik Perhatian Pembaca.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari laporan baca yang telah saya buat dan buku yang telah saya baca,
dapat disimpulkan bahwa Buku ini memberikan pelajaran Kebersihan
lingkungan merupakan tanggung jawab setiap orang. Lingkungan yang
bersih mencerminkan kualitas hidup masyarakat dan menjamin
kesehatan setiap individu. Hidup di lingkungan yang kotor dan miskin tentu
membuat seseorang rentan terhadap berbagai penyakit

3.2 SARAN
Adapaun saran dari laporan baca yang telah saya buat yaitu agar
kedepan nya dapat lebih bijak dan tepat dalam memilih buku bacaan yang akan
dibaca dan dapat dijadikan sebagai motifasi serta lebih teliti dalam memahami
isi dan pesan yang terkandung dalam sebuah buku bacaan non fiksi.
DAFTAR PUSTAKA
Disinger John E dan Monroe Martha C. 1994. EE Tool Box Workshop Resource
Manual Defining Environmental Education. Michigan: School of Natural
Resources and Environment University of Michigan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2020. Panduan Pembinaan
Gerakan Peduli dan Budaya Lingkungan Hidup di Sekolah, Jakarta:
Puslatmas PGL-BP2SDM, KLHK.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005—2025.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional IV 2020—2024, Bagian
Membangun Kebudayaan dan Karakter Bangsa, tentang Lingkungan dan Isu
Strategis.
Shery Mardiyah. 2018. Laporan Indeks Perilaku Ketidakpedulian Lingkungan
Hidup Indonesia 2018. Jakarta: BPS-RI/BPS-Statistics Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai