NPM : 1954151002
Kelas : Kehutanan C
Matkul : Silvikultur
Jawab
1. Pemangkasan adalah pemotongan tunas-tunas yang tidak dikehendaki
pertumbuhannya karena dapat memperlambat atau mengganggu
perkembangan tanaman atau batang pokok dan buah. Tanpa melakukan
pemangkasan maka zat hara/makanan yang dibawa oleh akar akan terus
dimanfaatkan untuk perkembangan vegetatifnya. Pemangkasan adalah
tindakan pembuangan sebagian dari organ tanaman berupa cabang, ranting
dan daun.
Gambar 2. Penjarangan
3. Pemangkasan yang baik seharusnya hanya membuang jaringan cabang dan
jaringan batang tidak mengalami kerusakan. Jika hanya jaringan cabang yang
terpotong dan jaringan batang tidak mengalami luka maka luka bekas pangkas
akan lebih cepat pulih.Cabang yang akan dipangkas adalah cabang pada
bagian bawah tajuk. Tempat yang baik untuk pemangkasan adalah mencari
leher cabang (branch collar) yang tumbuh pada jaringan batang yang berada di
bagian dasar cabang
d. Pemangkasan peremajaan
Pemangkasan ini diperlukan untuk meremajakan pertumbuhan tanaman.
Maksud dari meremajakan, yaitu mengganti tajuk tanaman lama atau tua
dengan yang baru dan masih produktif.
Jenis-jenis penjarangan adalah
a. Penjarangan rendah
Penjarangan rendah, dilakukan dengan cara menebang pepohonan kelas
bawah. Tujuannya untuk membebaskan pepohonan dominan dan pohon
kodominan dari pengaruh persaingan dengan kelas pohon yang lebih
rendah
b. Penjarangan tajuk
Penjarangan tajuk, dilakukan dengan cara menebang pepohonan kelas
tajuk atas (pohon dominan dan kodominan) yang tidak bernilai komersial,
tujuannya agar pohon dominan dan kodominan yang bernilai komersial
dapat tumbuh dengan baik.
c. Penjarangan seleksi
Penjarangan seleksi, dilakukan dengan cara menebang sewmua pohon
nyang termasuk kelas pohon dominan. Tujuannya agar pohon bernilai
komersial dalam keals pohonj kodominan dan tengahan dapat tumbuh
dengan baik.
d. Penjarangan mekanis
Penjarangan mekanis dilakukan tanpa melihat posisi tajuk pohon dalam
tegakan. Cara penjarangannya dilakukan pada tegakan muda dan seumur
yang baru saja dimuali penjarangan. Pada tegakan muda dan seumur
biasanya memiliki perbedaan tajuk yang tidak besasr, sehingga belum ada
pembagian kelas tajuk pohon.
e. Penjarangan bebas
Penjarangan bebas, dilakukan tanpa memperhatikan posisi tajuk suatu
pohon atau jarak pohon. Pada prinsip pelaksanaanya pohon yang ditebang
memiliki kualitas yang bjelak berdasarkan pengamatan kesehatan, bentuk
batang, karakteristik percabangan, dan lain sebagainya.
f. Penjarangan jumlah batang
Penjarangan jumlah batang merupakan metode yang sering dan umum
digunakan di Indonesia. Metode ini diciptakan oleh Hart tahun 1929
(Manan, 1976), sehingga disebut Metode Hart. Beberapa ketentuan metode
ini antara lain: (a) penjarangan dilakukan menurut jumlah batang dan
mencari perbandingan yang baik antara jumlah batang dengan ruang
tempat tumbuh yang diperlukan untuk pertumbuhan pohon, (b) pohon
yang baik supaya diberi ruang tumbuh memadai untuk pertumbuhannya,
(c) kekerasan penjarangan dinyatakan dengan derajat penjarangan, yakni
perbandingan antara jarak antar pohon dengan tingginya pohon peninggi.
Pohon peninggi adalah rata-rata tinggi pohon dari 100 pohon tertinggi tiap
hektar yang tersebar merata.
DAFTAR PUSTAKA