Oleh
Adelia Anggraini
1914151029
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
A. Tujuan Praktikum
Alat dan bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah sebagai berikut.
1. Rencana Teknik Tahunan bidang tanaman.
2. Petak tanaman di sekitar kampus.
3. Buku nomor pekerjaan bidang tanaman.
4. Alat ukur pohon dan tali tambang.
5. Tarif upah bidang tanaman.
6. Surat perintah pembuatan tanaman.
7. Petunjuk teknis pembuatan tanaman.
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja praktik umum pada acara ini dijabarkan dalam bagan alir dibawah
ini adalah sebagai berikut
D. Pembahasan
Kegiatan penanaman merupakan kegiatan inti dari budidaya hutan. Hutan yang
mencakup areal yang luas, memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan
ketrampilan yang cukup. Kegiatan penanaman meliputi pemilihan Jenis, persiapan
lapangan, pemasangan ajir, pembuatan lubang tanam, pengangkutan bibit,
penanaman, penyulaman serta pemeriksaan pekerjaan dan evaluasi penanaman
(Budi, 2016). Kegiatan ini memiliki tujuan untuk menghasilkan tanaman yang
sehat dan produktif. Kegiatan penanaman diawali dengan penyiapan lahan yang
bertujuan untuk mendukung perkembangan tanaman yang optimal begitupun
presentasi hidup pohon (Mando, 2015).
Pada praktik kali ini dilakukan pada lokasi petak 78 Getas yang terbagi dalam dua
plot ukur dengan luas masing - masing 40 m x 10 m. Praktik ini dilakukan untuk
melihat kondisi di lapangan terkait keberhasilan suatu penanaman dalam suatu
petak yang ditanam pada tahun 2019. Dalam hasil lapangan plot terbagi dua yaitu
untuk tanaman jati dan tanaman MPTS. Pada plot tanaman jati, hasil di lapangan
menunjukkan bahwa jarak tanam tegakan sekitar 2 m x 2 m. Oleh karena itu
tanaman yang seharusnya di lapangan kurang lebih yaitu 60 pohon. Namun di
lapangan banyak tanaman yang mati dan juga hilang pada plot tersebut sehingga
kerapatannya dapat dikatakan jarang. Tegakan jati di lapangan terdapat 34 pohon
dengan tanaman sela yaitu pilang (Vachellia leucophloea) dan lamtoro (Leucaena
leucocephala). Intensitas tanaman sela sangat sedikit di lapangan yang
menunjukkan bahwa keragaman jenis di plot tersebut kurang begitupun dengan
biodiversitasnya. Diameter dan tinggi pohon memiliki ukuran yang cukup
seragam mulai diameter 8 cm - 13 cm sedangkan tingginya 7 m - 8.5 m. Hasil
yang didapatkan yaitu penggambaran plot dan juga pengukuran parameter
keberhasilan. Plot tanaman jati ini dikatakan tidak berhasil penanamannya
dikarenakan dengan perhitungan pohon di lapangan dibagi pohon semestinya lalu
dikalikan 100% maka didapat hasil yaitu 56,6 %. Parameter keberhasilan yang
menunjukkan < 70% dikatakan tidak berhasil.
E. Kesimpulan
Mando, La Ode A.S. 2015. Potensi Hutan Tanaman Jati Dalam Perencanaan
Pembangunan Wilayah Kabupaten Muna. Jurnal Ecogreen. 1(1):65-78.