Anda di halaman 1dari 10

PEMBUATAN TANAMAN HUTAN

(Laporan Praktik Umum Pengelolaan Hutan Lestari KHDTK Getas)

Oleh

Adelia Anggraini
1914151029

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
A. Tujuan Praktikum

Tujuan dari Praktik Pembuatan Tanaman Hutan adalah sebagai berikut.


1. Mahasiswa mampu menjelaskan perencanaan dan pelaksanaan pembuatan
tanaman hutan.
2. Mahasiswa mampu menilai keberhasilan tanaman berdasarkan standar yang ada
atau standar yang disusunnya.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah sebagai berikut.
1. Rencana Teknik Tahunan bidang tanaman.
2. Petak tanaman di sekitar kampus.
3. Buku nomor pekerjaan bidang tanaman.
4. Alat ukur pohon dan tali tambang.
5. Tarif upah bidang tanaman.
6. Surat perintah pembuatan tanaman.
7. Petunjuk teknis pembuatan tanaman.

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja praktik umum pada acara ini dijabarkan dalam bagan alir dibawah
ini adalah sebagai berikut

1. Penilaian Pembuatan Tanaman Hutan

Mempelajari target pembuatan Mengamati Pola tanam dan


tahunan berdasarkan target rencana teknik penyiapan lahan dalam
teknik tahunan pemanenan pembuatan tanaman

Mempelajari teknik pembuatan


lubang tanam dan pemumpukan
dalam pembuatan tanaman
Mempelajari dan memahami cara Menyusun diagram alur dan
penanaman masing-masing jenis melakukan pengamatan terhadap
tanaman pada sistem pembuatan kegiatan tanaman pada unit
tanaman (tumpangsari, banjar harian) kelestarian

Menganalisis dan membahas kegiatan penyiapan lahan dan penanaman


yang meliputi rencana tanaman tahunan, lay out, waktu pelaksanaan,
dan rencana penyelesaian target tanaman.

2. Penilaian Keberhasilan Tanaman

Melakukan penilaian keberhasilan dengan prosduer

Membuar petak ukur 40x10 m (0,1 ha) Melakukan pengukuran tanaman


dan mencatat jumlah tanaman dan yang meliputi tinggi dan diameter
melakukan penilaian keberhasilan pangkal batang
berdasarkan data yang didapat

Gambarkan secara jelas tata ruang


bidang tanaman suatu petak

Hasil dan Pembahasan

D. Pembahasan

Kegiatan penanaman merupakan kegiatan inti dari budidaya hutan. Hutan yang
mencakup areal yang luas, memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan
ketrampilan yang cukup. Kegiatan penanaman meliputi pemilihan Jenis, persiapan
lapangan, pemasangan ajir, pembuatan lubang tanam, pengangkutan bibit,
penanaman, penyulaman serta pemeriksaan pekerjaan dan evaluasi penanaman
(Budi, 2016). Kegiatan ini memiliki tujuan untuk menghasilkan tanaman yang
sehat dan produktif. Kegiatan penanaman diawali dengan penyiapan lahan yang
bertujuan untuk mendukung perkembangan tanaman yang optimal begitupun
presentasi hidup pohon (Mando, 2015).

Berdasarkan fungsinya, maka tanaman pohon dikelompokkan menjadi dua


kelompok, yaitu : (1) Tanaman Kayu-kayuan dan (2) Tanaman Multi Purpose
Tree Species (MPTS)/tanaman selain penghasil kayu. Contoh tanaman yang
masuk kelompok kayu-kayuan: mahoni, suren, sengon, jati, uru, kayu kuku, jabon.
Adapun contoh tanaman MPTS: durian, manggis, karet, gaharu, dll (Irawan, et al.,
2020). Pada hutan tanaman jati di Jawa menggunakan sistem pola tanam
tumpangsari yang mana lahan tersebut diberi hak dalam penanamn berupa
tanaman pertanian. Pada sistem tanaman tumpang sari terdapat lima macam
tanaman dengan fungsi yang berbeda-beda yaitu tanaman pokok, tanaman sela,
tanaman pengisi dan tanaman tepi (Mustofa, 2011).

Pada praktik kali ini dilakukan pada lokasi petak 78 Getas yang terbagi dalam dua
plot ukur dengan luas masing - masing 40 m x 10 m. Praktik ini dilakukan untuk
melihat kondisi di lapangan terkait keberhasilan suatu penanaman dalam suatu
petak yang ditanam pada tahun 2019. Dalam hasil lapangan plot terbagi dua yaitu
untuk tanaman jati dan tanaman MPTS. Pada plot tanaman jati, hasil di lapangan
menunjukkan bahwa jarak tanam tegakan sekitar 2 m x 2 m. Oleh karena itu
tanaman yang seharusnya di lapangan kurang lebih yaitu 60 pohon. Namun di
lapangan banyak tanaman yang mati dan juga hilang pada plot tersebut sehingga
kerapatannya dapat dikatakan jarang. Tegakan jati di lapangan terdapat 34 pohon
dengan tanaman sela yaitu pilang (Vachellia leucophloea) dan lamtoro (Leucaena
leucocephala). Intensitas tanaman sela sangat sedikit di lapangan yang
menunjukkan bahwa keragaman jenis di plot tersebut kurang begitupun dengan
biodiversitasnya. Diameter dan tinggi pohon memiliki ukuran yang cukup
seragam mulai diameter 8 cm - 13 cm sedangkan tingginya 7 m - 8.5 m. Hasil
yang didapatkan yaitu penggambaran plot dan juga pengukuran parameter
keberhasilan. Plot tanaman jati ini dikatakan tidak berhasil penanamannya
dikarenakan dengan perhitungan pohon di lapangan dibagi pohon semestinya lalu
dikalikan 100% maka didapat hasil yaitu 56,6 %. Parameter keberhasilan yang
menunjukkan < 70% dikatakan tidak berhasil.

Dalam plot tanaman MPTS memiliki ukuran yang sama yaitu 40 m x 10 m.


Namun di lapangan terdapat ketidaksesuaian lahan. Lahan MPTS menujukkan
bahwa kurangnya intensitas tanaman. Banyak tanaman yang sudah mati bahkan
dilakukan penebangan. Dari data di lapangan hanya terdapat 4 pohon MPTS
sehingga plot tersebut jika dilihat layaknya seperti lahan kosong. Jenis tanaman
yang didapat yaitu lamtoro (Leucaena leucocephala) dengan diameter dan tinggi
yang masih kecil yakni 2 cm - 4 cm serta tinggi hanya mencapai 1 m saja. Dengan
kondisi tersebut plot tanaman MPTS ini dikatakan tidak berhasil penanamannya
dikarenakan dengan perhitungan pohon di lapangan dibagi pohon semestinya lalu
dikalikan 100% maka didapat hasil yaitu 6,6 %. Parameter keberhasilan yang
menunjukkan < 70% dikatakan tidak berhasil. Dikarenakan musim kemarau
panjang, diharapkan para masyarakat maupun pengelola dapat mengelola lahan
bersama Perhutani agar hasil dapat maksimal sehingga dalam segi ekonomi tidak
merugi diakibatkan banyaknya tanaman pagar dan pengisi yang mati dan hilang
sedangkan dalam segi ekologi meningkatkan kesuburan, keragaman dan
biodiversitas petak tersebut.

E. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat pda praktik ini yaitu sebagai berikut

1. Proses pembuatan tanaman dari aspek menejemen adalah perencanaan,


pelaksanaan, evaluasi dan aspek silvikultur. Teknik pembuatan tanaman
meliputi penentuan lokasi, pemilihan jenis dan komposisi, kegiatan penanaman
hutan dan pemeliharaan.
2. Tingkat keberhasilan tanaman berdasarkan standar yang ada pada kedua petak
ukur di tanaman jati dan MPTS yaitu tidak berhasil dikarenakan nilainya
dibawah < 70%.
DAFTAR PUSTAKA

Budi, W. S. 2006. Module Pelatihan Penanaman Pohon. Itto Project Faculty Of


Forestry IPB. Bogor.

Irawan, S. U., Arbainsyah, Ramlan, A., Putranto, H. dan Afifudin, S. 2020.


Manual Pembuatan Persemaian Dan Pembibitan Tanaman Hutan.
Wallacea Terpadu. Bogor.

Mando, La Ode A.S. 2015. Potensi Hutan Tanaman Jati Dalam Perencanaan
Pembangunan Wilayah Kabupaten Muna. Jurnal Ecogreen. 1(1):65-78.

Mustofa, M.S. 2011. Perilaku Masyarakat Desa Hutan Dalam Memanfaatkan


Lahan Di Bawah Tegakan. Jurnal Komunitas. 3(1): 1-11.
LAMPIRAN
Gambar 1. Pola Tanam Tegakan Jati

Gambar 2. Pola Tanam Tanaman MPTS


Gambar 3. Pengamatan dan Pengukuran Tinggi Pohon

Gambar 4. Pengukuran Keliling Pohon


Tabel 1. Hasil Pengamatan dan Pengukuran Plot Tegakan Jati 40 m x 10 m

No. Jenis Diameter (cm) Tinggi Total (m)


1 Jati 10.82253613 5.5
2 Jati 12.09577567 7.5
3 Jati 5.092958179 3
4 Jati 12.41408556 7
5 Jati 11.14084602 7.5
6 Jati 7.957747155 7
7 Jati 7.321127382 6.5
8 Jati 9.549296586 5
9 Jati 10.18591636 8
10 Jati 8.912676813 8.9
11 Jati 7.957747155 25
12 Jati 12.09577567 8
13 Jati 16.2338042 8.5
14 Jati 11.4591559 8.5
15 Jati 8.594366927 8
16 Jati 12.09577567 8.5
17 Jati 10.50422624 8
18 Jati 13.36901522 9
19 Jati 11.14084602 8
20 Jati 10.50422624 8.5
21 Jati 12.09577567 8
22 Jati 13.68732511 8.5
23 Jati 11.4591559 8.5
24 Jati 11.77746579 4
25 Jati 13.36901522 7
26 Jati 12.09577567 8.5
27 Jati 8.594366927 8.5
28 Jati 12.41408556 7.5
29 Jati 10.82253613 8
30 Jati 11.77746579 8
31 Jati 13.05070533 7.5
32 Jati 11.14084602 7
33 Jati 6.68450761 4.5
34 Jati 10.82253613 6
35 Lamtoro 3.183098862 2
36 Pilang 5.092958179 5

Tabel 2. Hasil Pengamatan dan Pengukuran Plot Tanaman MPTS 40 m x 10 m

No. Jenis Diameter (cm) Tinggi Total (m)


1 Lamtoro 2.228169203 1
2 Lamtoro 2.864788976 1
3 Lamtoro 2.864788976 1
4 Lamtoro 4.774648293 1

Anda mungkin juga menyukai