Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides


L) SEBAGAI HERBISIDA ALAMI

Elfrida1, Sri Jayanthi2, Ricka Dewi Fitri3


Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Samudra
Jln. Kampus Meurandeh, Langsa 24416
E-mail: rickadewi132@gmail.com

Abstrak
Gulma merupakan tanaman pengganggu yang mempunyai dampak buruk terhadap
pertumbuhan suatu tanaman dan suatu hasil produksi tanaman. Selain itu tanaman gulma
memiliki peranan bioherbisida alami yang dapat digunakan untuk melindungi tanaman
pertanian dari proses kompetisi di dalam areal pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah
Untuk mengetahui peranan ekstrak daun Babadotan (Ageratum conyzoides L) terhadap
gulma alang – alang (Imperata cylindrica Linn Beauv) selain itu untuk menentukan
konsentrasin yang optimum ekstrak daun Babadotan (Ageratum conyzoides L) yang dapat
menghambat dan memperlambat pertumbuhan gulma alang-alang (Imperata cylindrica Linn
Beauv). Metode yang digunakan didalam penelitian ini yaitu metode eksperimen, yaitu
rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor. Pada penelitian digunakan sebanyak 6 perlakuan
dan 4 pengulangan. Perlakuan yang digunakan adalah P0 (kontrol), P1 (konsentrasi 5 %),
P2 (konsentrasi 10 %), P3 (konsentrasi 15 %), P4 (konsentrasi 20 %) dan P5 (konsentrasi 25
%). Data Kemudian dianalisis menggunakan uji Anova. Dari data Anova Diperoleh
pertumbuhan tinggi tanaman alang-alang pada setiap perlakuan dengan hasil yang
berpengaruh nyata pada taraf 5 % dan berpengaruh sangat nyata pada taraf 1 %. Hasil
Fhitung yaitu 15,18 ≥ 2,77 (5 %) dan 15,18 ≥ 4,25 (1 %). Pada perlakuan Dosis penggunaan
ektrak babadotan yang paling menghambat pertumbuhan gulma alang-alang yaitu pada
perlakuan P5 dengan konsentrasi 25 %.

Kata Kunci : Babadotan (Ageratum conyzoides L), Estrak, Alang-alang (Imperata


cylindrica Linn Beauv).

Pendahuluan
Desa Alue Buloh merupakan salah buloh juga ada yang membudidayakan
satu Desa terletak di Kecamatan Birem tanaman hotikultura di rumah sekitar. Luas
Bayeun, Kapubaten Aceh Timur. perkebunan karet di Desa Alue Buloh yaitu
Berdasarkan hasil wawancara dilakukan 1570 Ha. Di perkebunan karet ini terdapat
dengan pihak masyarakat setempat jenis pohon karet yang berdasarkan umur
ternyata sebagian besar masyarakatnya ada yang berumur 2, 4, dan 6 tahun. Dalam
bekerja sebgai petani kebun karet dan peningkatan produksi karet, dihadapkan
sawit. Selain itu masyarakat Desa Alue pada kenyataan adanya hambatan utama

50
Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018

yaitu gangguan gulma. Gulma merupakan Imperata cylindrica, Paspalum


tumbuhan pengganggu yang mempunyai conjugatum, Ottochloa nodosa, dan
dampak negatif dan sangat buruk terhadap Polygala paniculata. Selanjutnya gulma
pertumbuhan tanaman dan produksi daun lebar yaitu ; Mikania cordata, M.
tanaman yang ada disekitarnya. Gulma micrantha, Melastoma malabatrichum,
mempunyai sifat yaitu kompetitif, Clibadium surinamensis) dan gulma
persisten, dan pernicious atau rumput teki yaitu ; Cyperus kyllingia, C.
jahat/merugikan (Sembodo, 2010 : 27). rotundus dan Scleria sumatrensis).
Penurunan hasil dari produksi getah karet Menurut (Budiman, 2012:136) jenis
dapat mencapai 20 – 30% bila gulma tidak gulma yang paling berbahaya adalah
disiangi, sehingga banyak orang gulma rumput jenis Imperata cylindrica
beranggapan untuk mencapai tujuan itu Linn Beauv, karena paling banyak
lahan harus selalu bersih dan bebas dari menyerap nutrisi pada karet .
gulma, walaupun pengaruh gulma tidak Pengendalian gulma dapat dilakukan
terlihat secara langsung, dan umumnya dengan berbagai cara, salah satunya
berjalan lambat. dengan bahan kimia (herbisida). Herbisida
Gulma di area perkebunan karet dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu
dapat merugikan baik produksi karet itu herbisida sintetik dan herbisida organik
sendiri maupun gangguan terhadap (bioherbisida). Herbisida sintetik dapat
kegiatan pengelolaannya yang pada menyebabkan berbagai masalah, yaitu
akhirnya menurunkan keuntungan usaha haga herbisida yang mahal, dapat
perkebunan. Gulma menjadi masalah di mencemari lingkungan, menurunkan kadar
perkebunan karet, baik di pembibitan organik didalam tanah, dan gulma menjadi
maupun di pertanaman. Pada tanaman dapat toleran terhadap jenis herbisida
remaja maupun yang telah menghasilkan tertentu. Untuk mengurangi dampak yang
dapat menyebabkan penurunan luas daun, buruk tersebut perlu digunakan herbisida
jumlah daun, bobot kering, produksi bunga alami dan ramah lingkungan. Herbisida
betina dan hasil bunga segar. alami (bioherbisida) adalah suatu senyawa
Tjitrosoedirdjo dkk, (1984 dalam organik untuk mengendalikan atau
Novalinda 2014) menyatakan bahwa membunuh gulma yang bahannya berasal
terdapat berbagai jenis gulma di kawasan dari bahan alami berupa tumbuhan
perkebunan karet. Jenis gulma tersebut sehingga tidak mencemarkan lingkungan
diantaranya adalah gulma rumput yaitu ; dan relative aman bagi manusia atau
51
Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018

makhluk hidup lainnya (Krisno agus, 2017 pengganti herbisida kimia atau herbisida
: 13). Pengendalian gulma yang secara sintetik yang banyak digunakan oleh
manual ini sulit dilakukan karena susah petani perkebunan karet. Melihat hal itu,
mencari tenaga kerja dan waktu yang Maka perlu dilakukan pengendalian gulma
terbatas, karena itu perlu dilakukan yang terdapat di lahan dengan
pengendalian gulma secara organik yaitu memanfaatkan tanaman babadotan yang
dengan menggunakan herbisida yang tumbuh liar disekitar dan ramah akan
memerlukan tenaga kerja sedikit, mudah, lingkungan.
cepat dan kebun lebih lama bersih serta
ramah lingkungan. Salah satu tanaman Metode Penelitian
yang dapat dijadikan sebagai bahan Penelitian ini dilaksanakan di
bioherbisida adalah tanaman Babadotan Laboratorium Universitas Samudra.
(Ageratum conyzoides L). Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan
Babadotan merupakan tanaman liar April sampai dengan Bulan Juni 2018.
yang tumbuh yang ada di sekitar kita. Pada penelitian ini disusun dengan
Babadotan (Ageratum conyzoides L) menggunakan Rancangan Acak Lengkap
merupakan tanaman yang berpotensi (RAL) yang terdiri dari satu faktor dengan
sebagai bioherbisida alami karena 4 ulangan. Penelitian ini terdiri atas 6
mempunyai kandungan senyawa alelopat perlakuan yaitu P0 (0% berarti Aquades
di dalamnya. Pada penelitian yang 500 ml), P1 (5 % berarti 25 ml ekstrak
dilakukan (Isda, 2013 : 120-125) bahwa daun babadotan + 475 ml Aquades), P2
ekstrak daun babadotan bisa menurunkan (10% berarti 50 ml ekstrak daun babadotan
pertumbuhan sehingga dapat + 450 ml Aquades ), P3 (15% berarti 75
meningkatkan persentase kerusakan ml ekstrak daun babadotan + 425 ml
anakan gulma P.conjugatum. Babadotan Aquades), P4 (20% berarti 100 ml ekstrak
(Ageratum conyzoides L) yang selama ini daun babadotan + 400 ml Aquades), dan
dianggap sebagai tumbuhan pengganggu P5 (25% berarti 125 ml ekstrak daun
dan tumbuh liar ternyata bermanfaat babadotan + 375 ml Aquades).
sebagai herbisida alami. Seiring dengan Bibit tanaman yang digunakan yaitu
Perkembangan teknologi yang maju bibit tanaman yang sudah berumur 15 hari
penggunaan herbisida alami yang aman setelah semai. Alat dan Bahan Blender,
dan ramah lingkungan yang berasal dari Kertas Saring, Timbangan Digital, Polibag
bahan tanaman babadotan bisa menjadi (35 x 40 cm), Oven, Handsprayer, Ayakan
52
Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018

Tanah, Kertas Label, Penggaris, Alat dengan menggunakan ekstrak babadotan


Tulis, Kamera, Timbangan, Gelas Ukur, yang sesuai dengan konsentrasi perlakuan.
Cangkul, Parang, Pisau, Panci, Hot Plate, penyiraman ekstrak daun babadotan
Spatula, Ember, Baskom, pH Tanah, Bibit dilakukan pada saat hari kedua setelah
Gulma Alang-Alang (Imperata cylindrica penyemaian (Talahatu dan Pamela.
Linn Beauv), Daun Ageratum conyzoides 2015:152). Penyiraman ekstrak daun
L, Air suling/Aquades, Tanah Top Soil, babadotan dilakukan setiap 3 hari sekali
dan N-Heksan. selama 30 hari (1bulan) (Agriani, 2013:2).
Bibit gulma Alang-alang yang Takaran Penyiraman ekstrak daun
digunakan adalah bibit yang diambil dari babadotan dilakukan sebanyak 12,5 ml
perkebunan karet Desa Alue Buloh. Bibit- yang sebelumnya telah diencerkan dengan
bibit yang digunakan merupakan bibit menggunakan akuades setiap sekali
gulma alang-alang yang sehat dan bagus. penyiraman. Pengukuran pH tanah
Untuk mengetahui bibit Alang-alang yang dilakukan dengan menggunakan pH meter
bagus dan sehat caranya adalah dengan pada awal penanaman sedangkan
memilih bibit alang - alang yang pengukuran temperatur udara dengan
didasarkan pada tunasnya yang bagus dan menggunakan termometer.
tidak terserang hama cabuk yang sering Pengamatan dilakukan setiap
kali ada pada bawah daun dari alang-alang seminggu sekali selama 30 hari (1 bulan),
tersebut. Pada penelitian Media tanam sehingga total pengamatan yang dilakukan
yang digunakan adalah media tanah yang adalah sebanyak 4 kali pengamatan. Dalam
tidak mengandung kerikil dan gembur penelitian hal-hal yang diamati adalah
yaitu media tanah top soil yang diperoleh tinggi tanaman. Data yang diperoleh dari
dari perkebunanan karet di Desa Alue hasil pengamatan dianalisis dengan
Buloh. Media tanam yang diambil diayak menggunakan uji Analisis Varians
terlebih dahulu dengan menggunakan (ANAVA RAL) pada taraf 5% dan 1%
ayakan tanah sebanyak 2.400 gr. Tanaman (Mattjik, 1984). Apabila terdapat
gulma yang sudah di tanam akan diberikan pengaruh nyata antar perlakuan dilakukan
label sesuai dengan perlakuan dan uji lanjut menggunakan Duncan pada
ulangannya masing-masing yaitu sebanyak taraf 5 % dan 1 % (Harsojuwono, 2011).
24 polibag (jumlah keseluruhan). Masing-
masing polibag penanaman berisi 3 bibit
gulma. Setelah itu dilakukan penyiraman
53
Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018

Hasil dan Pembahasan yaitu dengan konsentrasi 10 % diperoleh


Berdasarkan pengamatan yang tinggi tanaman sebesar 33,47 cm/minggu
dilakukan diperoleh bahwa hasil dengan rata-rata 8,36 cm/minggu. pada
pertumbuhan tinggi tanaman alang-alang perlakuan P3 dengan konsentrasi 15 %
pada setiap pemberian ekstrak daun diperoleh tinggi tanaman yaitu sebesar
babadotan dengan konsentrasi yang sesuai 29,63 cm/minggu dengan rata-rata 7,40
perlakuan yang ditetapkan diperoleh cm/minggu. Perlakuan P4 dengan
hasilnya yaitu sebesar 211,28cm/minggu konsentrasi 20 % yaitu perolehan tinggi
dengan rata-rata 52,79 cm/minggu. Data tanaman sebesar 27,85 cm/minggu dengan
pertumbuhan tinggi tanaman alang-alang rata-rata 6,96 cm/minggu. Perlakuan P5
dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini : merupakan konsentrasi yang paling tinggi
yaitu sebesar 25 % memiki tinggi tanaman
20 17,58
18 yang paling lambat yaitu sebesar 25,14
16
Po
13,3
14 12,75 cm/minggu dengan rata-rata 6,28
Tinggi Tanaman

12,16 11,75
12 10,33 P1
9,74
10 8,83
8,5
8,41
8,99 8,49
cm/minggu. Dari hasil pengamatan didapat
7,16 7,49
7,41 7,58 P2
7,91
6,66
6,58 6,62 6,83
8 5,91 pertumbuhan tinggi tanaman Alang-alang
P3
5,24
5,08
6
4 P4 yang paling rendah pada perlakuan P5
2
P5 dengan pemberian ekstrak daun babadotan
0 Minggu
Mg 1 Mg 2 Mg 3 Mg 4 sebesar 25% hal ini dikarenakan adanya
zat Alelopati yang terdapat pada daun
Berdasarkan Gambar 1. hasil data babadotan. Alelopati yaitu zat yang dapat
pertumbuhan tinggi tanaman alang-alang menghambat pertumbuhan Gulma alang-
yang berbeda-beda pada setiap perlakuan. alang dan dapat menurunkan kualitas
Menurut hasil yang diperoleh tumbuh pada tanaman Alang-alang. Pada
Pertumbuhan tanaman alang-alang yang penelitian yang dilakukan (Isda, 2013:120-
paling tinggi yaitu pada perlakuan P0 125) diperoleh bahwa ekstrak daun
(kontrol) yaitu tanpa menggunakan ekstrak babadotan dapat menurunkan pertumbuhan
daun babadotan pertumbuhan tinggi sehingga dapat meningkatkan persentase
tanamannya yaitu sebesar 48,15 kerusakan anakan gulma P.conjugatum.
cm/minggu dengan rata-rata 12,03 cm. pada perlakuan P4 yaitu dengan pemberian
Perlakuan P1 dengan konsentrasi 5 % ekstrak daun babadotan sebesar 20% hal
yaitu sebesar 47,04cm/minggu dengan ini disebabkan adanya kerusakan pada
rata-rata 11,76 cm/minggu. Perlakuan P2 tanaman Alang-alang sebanyak 2 tanaman.
54
Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018

Sedangkan pada perlakuan P0 (tanpa Chromolaena odorata (L.) dan Piper


betle (L.) Sebagai Herbisida Organik
pemberian ektrak daun babadotan)
Terhadap Penghambatan
tanaman Alang-alang tumbuh lebih tinggi Perkecambahan Dan Pertumbuhan
Mikania micrantha. FMIPA-UR:
dibandingkan perlakuan lainnya. Tanaman
Bina Widya Pekanbaru
Alang-alang yang diberikan ekstrak daun
Budiman, H. 2012. Budidaya Karet
babadotan dengan konsentrasi sedikit yaitu
Unggul. Pustaka Baru Press:
pada P1 dengan konsentrasi sebesar 5 % Yogyakarta
Harsojuwono Bambang Admadi, Wayan
tanaman Alang-alang hanya mengalami
Arnata, Gusti Ayu Kadek Diah
hambatan sedikit. Pada minngu ke 3 dan Puspawati. 2011. Rancangan
Percobaan Teori, Aplikasi SPSS dan
ke 4 tanaman alang-alang pada ada
Excel. Malang: Lintas kata
mengalami kematian yaitu sebanyak 2 Publishing
tanaman. Sedangkan pada P2 dengan
Isda Mayta Novaliza., Siti Fatonah.,
konsentrasi 10 % tanaman Alang-alang Rahmi Fitri. 2013. Potensi Ekstrak
Daun Gulma Babandotan (Ageratum
juga hanya mengalami sedikit kerusakan.
conyzoides) Terhadap
Pada perlakuan P3 juga mengalami Perkecambahan dan Pertumbuhan
Paspalum conjugatum Berg. J.Scitec.
kerusakan bahkan kematian pada minggu
Vol. 6, 120-124.
ke tiga yaitu 2 tanaman dan minggu
Krisna Agus, Moch. DR. H 2017.
keempat yaitu 4 tanaman.
Herbisida Organik. Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang.
Simpulan
Mattjik, Ahmad Ansori. 1984.
Berdasarkan hasil penelitian Perancangan Percobaan. Jilid I Edisi
kedua. Jakarta: Swadaya
pemamfatan ekstrak daun babadotan
(Ageratum conyzoides L) sebagai herbisida Novalinda, Rista. Dkk. 2014. Analisis
Vegetasi Gulma Pada Perkebunan
alami pemberian ekstrak daun babadotan
Karet (Hevea brasiliensis Mull.
yang dapat menurunkan kulalitas tumbuh Arg.) di Kecamatan Batang Kapas,
Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal
tanaman alang-alang dan baik dijadikan
Biologi Universitas Andalas.
bioherbisida yaitu pada perlakuan P5 3(2):129-134 (ISSN : 2303-2162)
dengan konsentrasi 25%.
Natashia, 2013, Tanaman Holtikultura.
Bumi Aksara: Jakarta
Daftar Pustaka
Sembodo, Dart. R. J. (2010). Gulma dan
Angraini. Kiki, Siti Fatonah, Herman. Pengendaliannya. Graha Ilmu:
2013. Potensi Ekstrak Daun Yogyakarta

55

Anda mungkin juga menyukai