Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Jeumpa, 5 (2)-Desember 2018

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L)


TERHADAP MORTALITAS KEONG MAS ( Pomacea canaliculata L)
THE EFFECT OF GIVING SIRSAK LEAF EXTRACTS (Annona muricata L) ON
MASTER CONTROL MORTALITY (Pomacea canaliculata L)
Maranda Bahagia Perangin-Angin1, Ruhama Desy M2, Elfrida3
Jurusan Pendidikan Biologi PMIPA Universitas Samudra
Jln. Meurandeh, Kota Langsa Provinsi Aceh
Email: randabahagia@gmail.com

ABSTRAK
Penghambat peningkatan produktivitas tanaman padi (Orzya sativa ) adalah hama/organisme
pengganggu tanaman. Keong mas (Pomacea canaliculata L) merupakan hama pada tanaman
padi (Oryza sativa). Pada umumnya petani menggunakan pestisida kimiawi yang dapat
mencemari lingkungan sekitar. Salah satu alternatif untuk mengurangi pestisida kimiawi
adalah menggunakan tanaman daun sirsak (Annona muricata L). Dalam daun sirsak (Annona
muricata L) terdapat senyawa seperti tanin, flavonoid,saponin dan acetogenin yang dapat
meracuni dan membunuh (Pamacea canaliculata L). Penelitian ini bertujuan untuk melihat
pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona muricata L) terhadap tingkat mortalitas
keong mas (Pamocea canaliculat L) dan konsentasi yang paling optimal terhadap mortalitas
mortalitas keong mas (Pamocea canaliculat L). Metode eksperimen dengan rancangan
percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian ini meggunakan
kontrol sedangkan perlakuan adalah menggunakan ekstrak daun sirsak dengan kosentrasi
30%, 40%, 50%, 60%. Pengamatan dilakukan setiap 24 jam selama lima hari. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan ANOVA dan uji lanjut DMRT. Hasil analisis diperoleh
bahwa ekstrak daun sirsak (Annona muricata L) memiliki pengaruh nyata terhadap mortalitas
keong mas (Pomacea canaliculata L) yaitu Fhitung = 5 >Ftabel = 2,87 (5%). Konsentrasi
yang paling optiml dalam mortalitas keong mas (Pomacea canaliculata L) yaitu ekstrak daun
sirsak (Annona muricata L) dengan konsentrasi 60% ( 60 ml ekstrak daun sirsak(Annona
muricata L) + 40 ml aquades.
Kata kunci :Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L), Keong Mas (Pamocea canaliculata
L), Konsentrasi, Mortalitas.
ABSTRACT
The inhibitor of increasing rice productivity (Orzya sativa) is plant pest / organism. Snail mas
(Pomacea canaliculata L) is a pest in rice plants (Oryza sativa). In general, farmers use
chemical pesticides that can pollute the surrounding environment. One alternative to reduce
chemical pesticides is using soursop leaf plants (Annona muricata L). In soursop leaves
(Annona muricata L) there are compounds such as tannins, flavonoids, saponins and
acetogenin which can poison and kill (Pamacea canaliculata L). This study aims to look at the
effect of soursop leaf extract (Annona muricata L) on the mortality rate of golden snail
(Pamocea canaliculat L) and the most optimal concentration on mortality of golden snail
(Pamocea canaliculat L). The experimental method with the experimental design used was a
completely randomized design (CRD). This study uses control while the treatment is using
soursop leaf extract with a concentration of 30%, 40%, 50%, 60%. Observations are carried
out every 24 hours for five days. Data analysis was performed using ANOVA and DMRT
follow-up. The results of the analysis showed that the soursop leaf extract (Annona muricata

132
Jurnal Jeumpa, 5 (2)-Desember 2018

L) had a significant effect on the snail mortality (Pomacea canaliculata L), namely Fcount =
5> Ftable = 2.87 (5%). The most optimistic concentration in mash snail mortality (Pomacea
canaliculata L) is soursop leaf extract (Annona muricata L) with a concentration of 60% (60
ml soursop leaf extract (Annona muricata L) + 40 ml aquades.
Keywords: Soursop Leaf Extract (Annona muricata L), Mas Snail (Pamocea canaliculata
L), Concentration, Mortality.

PENDAHULUAN menerapkan teknologi berbasis


lingkungan.
Indonesia adalah sebuah negara
Salah satu faktor yang menjadi
yang sebagain besar bahan pokok
penghambat peningkatan keberhasilan
bersumber dari tanaman padi (Oryza
produktivitas tanaman padi adalah
sativa). Padi mengandung gizi dan penguat
hama/organisme tanaman pengganggu
yang cukup bagi tubuh manusia, sebab di
(Siregar, 2017:122). Organisme tanaman
dalamnya terkandung bahan yang mudah
pengganggu biasa menggunakan bagian-
diubah menjadi energi (Manueke,
bagian berupa akar, batang daun, bunga
2016:20). Padi diperkirakan berasal dari
dan biji sebagai sumber makannya, tempat
India dan masuk ke Indonesia dibawa oleh
berlindung dari terik matahari ataupun
nenek moyang yang bermigrasi dari
tempat berlindung dari musuh (predator).
daratan Asia sekitar 1500 SM. Habitat padi
Organisme tanaman pengganggu utama
yaitu di areal pesawahan. Padi dapat
pada tanaman padi antara lain tikus,
tumbuh subur diareal yang suhunya
penggerek batang, wereng, anjing tanah
rendah, intensitas cahayanya mencukupi,
dan keong mas (Jenrifa 2018:2).
terdiri dari tanah lumpur yang gembur, dan
Keong mas merupakan hama yang
mengandung banyak air. Untuk
mengganggu tanaman padi dibeberapa
meningkatkan produksi tanaman padi
daerah di Indonesia. Keong mas dapat
pemerintah telah melakukan program
menyerang mulai dari proses persemaian
revitalisasi berupa memaksimalkan
sampai penenaman. Serangan paling berat
peranan perlindungan tanaman dengan
biasanya terjadi pada saat tanaman
sistem agribisnis agar dapat menjaga mutu
berumur 1-7 hari setelah pindah tanam
produk, mempertahankan produktivitas
sampai tanaman berumur kurang lebih 30
dan menjamin keberhasilan tanaman.
hari. Keong mas terutama menyerang pada
Sehingga dapat menurunkan residu
bakal anakan tanaman (Manueka, 2016
pestisida/logam berat, menurunkan biaya
:21).
produksi serta mengembangkan dan

133
Jurnal Jeumpa, 5 (2)-Desember 2018

Petani padi menggunakan pestisida flavonoid, saponin dan acetogenin yang


kimiawi (moluskisida) dengan cara dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi
penyemprotan dengan tujuan untuk hama keong mas dan hama-hama lainnya.
mengurangi keong mas pada tanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk
Namun pengendalian dengan mengethui pengaruh pengaruh ekstrak
menyemprotkan pestisida kimiawi tidak daun sirsak (Annona muricata L) terhadap
langsung menyelesaikan masalah. Dengan mortalitas keong mas (Pomacea canalicula
moluskisida dapat berpengaruh buruk dan Kosentrasi ekstrak daun sirsak
terhadap lingkungan sekitar. Maka perlu (Annona muricata L) yang paling optimal
dipertimbangkan dampak residu terhadap terhadap mortalitas keong mas (Pomacea
pencemaran lingkungan, kesehatan canaliculata L).
manusia dan terhadap mahluk hidup
METODE PENELITIAN
lainnya serta satwa-satwa liar. dari
Penelitian ini dilakukan pada bulan
pestisida nabati diantaranya adalah bersifat
Maret sampai April 2019. Pembuatan
membunuh, menarik (attractant), menolak
ekstrak di lakukan di laboratarium
(repellant), antimakan (antifeedant), racun
Universitras Syiah Kuala Banda Aceh.
(toxicant) dan menghambat pertumbuhan
Sedangkan tempat sampel dan perlakuan
(Setiawati, 2008;176).
di lakukan di Dusun Belah Imem,
Berdasarkan beberapa literatur,
Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues,
daun sirsak memiliki kandungan bahan
Provinsi Aceh. Metode penelitian yang
kimia beracun yang cukup efektif
digunakan adalah eksperimen (percobaan).
mengendalikan ataupun membunuh
Penelitian ini menggunakan rancangan
berbagai jenis serangga. Bagian dari
acak lengkap (RAL). Dalam penelitian ini,
tanaman sirsak baik itu daun, akar,
peneliti menggunakan 5 perlakuan dan 5
batang dan biji dapat dimanfaatkan sebagai
pengulangan. Perlakuan yang diteliti yaitu;
pestisida nabati. Menurut Tenrirawe
1. P0 = 0 berarti aquades 100 ml
(2011) daun sirsak mengandung senyawa
2. P1 = Konsentrasi 30 % (30 ml ekstrak
acetogenin antara lain asimisin, bulatasin
daun sirsak + 70 ml aquades)
dan squamosin. Pada konsentrasi tinggi
3. P2 = Konsentrasi 40 % (40 ml ekstrak
senyawa acetogenin memiliki
daun sirsak + 60 ml aquades)
keistimewaan sebagai antifeedant. .
4. P3 = Konsentrasi 50 % (50 ml ekstrak
Menurut (Wullur, 2013: 56) pada daun
daun sirsak + 50 ml aquades)
sirsak terdapat kandungan senyawa tanin,

134
Jurnal Jeumpa, 5 (2)-Desember 2018

5. P4 = Konsentrasi 60 % (60 ml ekstrak 4. Penyedian objek sampel pengujian


daun sirsak + 40 ml aquades) Penyediaan keong mas sebagai
Pengamatan mortalitas keong mas objek pengujian dilakukan dengan
dilakukan selama 5 hari (120 jam) setelah mengumpulkan keong mas dari areal
aplikasi. Prosedur penelitian yang persawahan padi dengan ukuran cangkang
dilakukan sebagai berikut yang relatif sama dengan 2,5- 3 cm. Keong
1. Persiapan mas yang telah dikumpulkan dari lapang
Kegiatan awal dari penelitian ini dimasukkan dalam wadah kemudian
yakni mempersiapkan bahan dan peralatan dipersiapkan untuk pengujian sesuai
yangdigunakan dalam penelitian, antara perlakuan (Manueke, 2016:22).
lain penyediaan bibit tanaman padi, 5. Pembuatan ekstrak daun sirsak
penyediaan lahan pengujian, penyediaan Daun sirsak yang digunakan tidak
keong mas yang cangkangnya berukuran terlalu muda, daun yang di ambil 8 helai
2,5 - 3 cm sebagai objekpengujian dan dari pucuk daun. Daun (Annona muricata
penyediaan ekstrak daun sirsak. L) ditimbang sebanyak 6 kg kemudian
2. Penyediaan Bibit Tanaman Padi dicuci bersih lalu diangin-anginkan tanpa
Varietas padi yang digunakan sinar matahari langsung selama 5 hari.
dalam penelitian yaitu variaetas yang Setelah kering kemudian ditimbang 2 kg,
banyak ditanam olehpetani yakni Varietas lalu dipisahkan dari ibu tulang daun,
Serayu. Sebanyak 1,5 kg benih padi kemudian dipotong kecil-kecil. Setelah
disemaikan. Bibit padi yang telah berumur dipotong kecil-kecil, direndam dengan
tiga minggu siap dipindahkan ke lahan menggunakan larutan etanol 96%
pertanaman untuk pengujian. sebanyak 10 liter selama 24 jam lalu
3. Penyiapan Lahan untuk Aplikasi disaring sampai terpisah dari ampasnya.
Lahan lokasi pembibitan diolah Kemudian dimeserasi untuk meluruhkan
sebagaimana mestinya untuk pembibitan. kandungan senyawa kimia pada daun
Ukuran lahan penanaman padi untuk sirsak. Selanjutnya dievaporasi
pengujian adalah 1 x 1 m. Jarak tanam menggunakan evaporator sehingga
yang digunakan adalah 20 cm x 20 cm, diperoleh ekstrak murni daun sirsak
dengan jumlah rumpun yang ditanam 100%, lalu disimpan di tempat yang
sebanyak 2-3 rumpun. Banyaknya rumpun terhindar matahari langsung (Labotarium
dalam satu petak tersebut sebanyak 25 Pendidikan Kimia Unsyiah, 2019 ).
rumpun (Manueke, 2016;22).

135
Jurnal Jeumpa, 5 (2)-Desember 2018

6. Perlakuan
Pengujian bertujuan untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui pengaruh ekstrak daun sirsak Hasil Penelitian
terhadap mortalitas keong mas. Keong mas Penelitian ini diaplikasikan dengan
yang digunakan sebagai objek pengujian menggunakan rancangan acak lengkap
terlebih dahulu dipuasakan selama satu (RAL) yang terpisah secara independen.
hari selanjutnya dimasukkan ke lahan Ekstrak daun sirsak yang digunakan terdiri
pengujian yang berukuran 5 x 5 meteryang dari empat perlakuan dan kontrol yakni 0
telah ditanami tanaman padi sawah. % (P0), 30 % (P1), 40 % (P2), 50 % (P3)
Pengujian dilakukan dengan metode dan 60 % (P4). Perlakuan terdiri dari lima
penyemprotan pada tanaman di waktu kali perlakuan dan lima kali pengulangan.
pagi dan sore. (Manueke, 2016:22). Mortalitas keong mas dilakukan
7. Parameter yang diamati pengamatan pada hari ke satu sampai ke
Parameter yang diamati adalah lima. Hasil pengamatan pengaruh
mortalitas keongmas. pemberian ekstrak daun sirsak terhadap
8. Teknik Analisis Data mortalitas keong mas selesai pada hari
Data yang diperoleh dari hasil kelima setelah perlakuan. Penyemprotan
pengamat pengaruh pemberian ekstrak ekstrak daun sirsak ini dilakukan pada pagi
daun sirsak (Annona muricata L) terhadap hari jam 06.30 WIB dan sore hari pada
mortalitas keong mas (Pomacea 17.30 WIB. Pengambilan data dilakukan
canaliculata L) dianalisis dengan setiap 24 jam yakni pada pukul 06.30
menggunakan Analysis of variante WIB.
(ANOVA) one way. Anova digunakan Berdasarkan jumlah mortalitas keong
sebagai alat analisis untuk menguji mas (Pamocea canaliculata L)
hipotesis penelitian adakah perbedaan menunjukkan tingkat mortalitas keong mas
antara setiap perlakuan. Selanjutnya pada setiap perlakuan dan ulangan dengan
dilakukan uji lanjut yang bertujuan untuk berbagai konsentrasi yang diberikan, pada
mengetahui perbedaan dan berlakukan. Uji konsentrasi 0% yang mengalami mortalitas
lanjut dengan menggunakan DMRT paling sedikit karena merupakan kontrol
(Duncan Multiple Range Test) dengan tanpa diberikan perlakuan dengan ekstrak
tingkat taraf kepercayaan 0,05 atau 5 % daun sirsak. Kemudian rata-rata mortalitas
(Hanafiah, 2014: 82). keong mas (Pamocea canaliculata L)
terendah ke dua yaitu pada konsentrasi

136
Jurnal Jeumpa, 5 (2)-Desember 2018

30% memiliki rata-rata 7,6 sedangkan yang berbeda jumlah mortalitas keong
mortalitas konsentrasi 40 % sebesar 8,6, masberbeda pula. Mortalitas keong mas
konsentrasi 50 sebesar 9,6 sebesar dan 60 tertinggi jam ke-72, kemudian mengalami
% dengan rata-rata 10 dengan waktu penurunan pada jam ke 96 dan 120. Hal
selama 5 hari (120 jam). Rata-rata ini dapat dilihat pada gambar 1 sebagai
mortalitas keong mas terdapat pada secara berikut
keseluruhan (0 %, 30 %, 40, 50 % dan 60
%) adalah 7,36. Data ini dapat dilihat pada
tabel.1 berikut:

Tabel 1. MortalitasKeong Mas (Pamocea


canaliculata L) Berbagai Konsentrasi
Perlakuan 0% 30 40 50 60 Jumlah Rata-rata
% % % % Total (Tij)
1 1 9 7 10 10 37 7.4
2 1 8 9 9 10 37 7.4
3 2 6 8 10 10 36 7
4 2 8 9 10 10 39 7.8
5 0 7 10 9 10 36 7.2
Jumlah 6 38 43 48 50 185 36.8
Total (TA)
Rata-rata 1.,2 7,6 8,6 9,6 10 7.,36 7,36

Keterangan :
1. P0 = 0 % berarti aquades 100 ml
2. P1 = 30 % berarti 30 ml ekstrak daun
sirsak + 70 ml aquades
3. P2 = 40 % berarti 40 ml ekstrak daun
Gambar 1.Pengaruh Waktu Terhadap
sirsak + 60 ml aquades Mortalitas Keong Mas (Pamocea
4. P3 = 50 % berarti 50 ml ekstrak daun canaliculata L) Berbagai
Konsentrasi Ekstrak Daun Sirsak
sirsak + 50 ml aquades (Annona muricata L)
5. P4 = 60 % berarti 60 ml ekstrak daun
Tingkat mortalitas keong mas juga
sirsak + 40 ml aquades
dipengaruhi beberapa faktor-faktor selain
Berdasarkan waktu pengamatan
waktu. Faktor lain yang dapat
mortalitas keong mas menunjukkan jumlah
mempengaruhi mortalitas keong mas
mortalitas keong pada setiap perlakuan dan
seperti kandungan senyawa yang terdapat
ulangan dengan berbagai konsentrasi
pada ekstrak daun sirsak, cuaca, cara
berbeda beda. Konsentrasi 0% yang
penyemprotan, dan tata letak pada setiap
mengalami mortalitas dan paling sedikit
perlakuan.
karena merupakan kontrol tanpa diberikan
perlakuan dengan ekstrak daun sirsak. Hasil penelitian akan diuji
Pada setiap konsentrasi dengan waktu menggunakan analisis varian tunggal

137
Jurnal Jeumpa, 5 (2)-Desember 2018

(One Way Anova). Hasil analisis data disimbolkan dengan huruf a, b, c, d dan e.
terhadap mortalitas keong mas Pada tabel. 3 dapat dilihat bahwa
berpengaruh nyata dengan Fhitung = 5 lebih perlakuan P4 memiliki pengaruh paling
besar dari pada Ftabel = 2,87 pada taraf baik terhadap mortalitas keong mas
signifikan 5%. Dengan demikian Ha (Pamocea canaliculata L) karena memiliki
diterima yang artinya terdapat Pengaruh nilai mortalitas yang paling tinggi
Pemberian Ekstrak Daun Sirsak (Annona sehingga dapat dijadikan sebagai
muricata L) Terhadap Mortalitas Keong moluskisida.
Mas (Pamocea canaliculata L) terdapat
pada table. 2. Pembahasan
Tabel 2. Tabel Sidik Ragam
Penelitian yang telah dilaksanakan
Sumber DB JK KT F.Ht f-Tabel
Keragaman α = 0,5 pemberian ekstrak daun sirsak serta hasil
Perlakuan 4 257,6 3,6 5 2,87*
Galat 20 14,4 0,72 penelitian membuktikan bahwa ekstrak
Total 24 272
daun sirsak dapat digunakan sebagai
Keterangan : * = berpengaruh nyata

pestisida nabati pada filum molusca


Terdapat pengaruh yang signifikan
seperti keong mas. Pengujian
pemberian ekstrak daun sirsak terhadap
menggunakan ekstrak daun sirsak dengan
mortalitas keong mas setelah
konsentrasi 0%, 30%, 40%, 50% dan 60%
menggunakan ANOVA. Hasil kemudian
terhadap mortalitas keong mas
dilanjutkan dengan uji lanjut dengan
(perlakuan).
menggunakan DMRT (Duncan’s Multiple
Tanda keong mas yang sudah
Range Test) dengan taraf signifikan 5%
mengalami mortalitas secara langsung
pada table. 3.
Tabel 3. Uji Lanjut DMRT 5% Pengaruh Pemberian Ekstrak dapat diketahui dengan keluarnya lendir
Daun Sirsak (Annona muricata L) Terhadap Mortalitas Keong
Mas (Pamocea canaliculata L). dan seperti buih dari permukaan keong
Perlakuan Rata-rata Notasi
P0 1,2 a
mas. Lama-kelaman daging keong mas
P1 7,6 b secara berlahan-lahan keluar dari
P2 8,6 c
P3 9,6 d
cangkang. Daging keong mas yang keluar
P4 10 e dari cangkang sudah mengalami mortalitas
(Manueke, 2016:23).
Pada uji DMRT 5 % setiap
Hasil pengamatan menunjukkan
perlakuan memiliki perbedaan nyata. Pada
bahwa secara umum ekstrak daun sirsak
perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 memiliki
(Annona muricata L) yang telah diuji
perbedaan tingkat mortalitas keong mas
berpengaruh terhadap mortalitas keong
(Pomacea canaliculata L) yang

138
Jurnal Jeumpa, 5 (2)-Desember 2018

mas. Berdasarkan data pada Gambar.1 pada hari ke-5 (120). Konsentrasi 40%
hasil pengamatan selama 5 hari (120 jam) mengalami penurunan pada hari ke-4 dan
menunjukkan bahwa tingkat mortalitas meningkat pada hari ke-5serta mencapai
keong mas berbeda-beda karena mortalitas 8,6 pada hari ke-5 (jam 120).
dipengaruhi oleh waktu. Pada perlakuan Perlakuan konsentrasi 30 hanya mencapai
P4 dengan konsentrasi 60% tingkat 7,6 selama 5 hari. Pada hari ke-5 total
mortalitas mencapai 10, pada perlakuan mortalitas dari konsentasi (0 %, 30%, 40
P3 dengan konsentrasi 50% mencapai 9.6, %,50 %, 60 %) tingkat mortalitas keong
perlakuan P2 dengan konsentrasi 40 % mas sudah mencapai 7,36 (Manueke,
mencapai 8.6, pada konsentasi 30% 2016:24).
mencapai 7.6 dan kontrol mencapai 1,2. Faktor seperti cuaca yang panas atau
Berdasarkan konsentrasi yang telah hujan jugak dapat mempengaruhi tingkat
diberikan maka tingkat mortalitas keong mortalitas keong mas kerena dapat kalau
mas pada setiap perlakuan berbeda-beda. hujan turun membuat ekstrak tidak efektif.
Dilihat dari perlakuan P1 pada hari Tata letak pada setiap perlakukan dapat
pertama dan kedua terlihat bahwa tingkat mempengaruhi tingkat mortalitas keong
mortalitas keong mas tidak terlalu jauh mas. Hal ini dikarenakan arah matahari
dibandingkan perlakuan lain nya. Pada terbit dari arah barat ke arah timur. Tingkat
setiap perlakuan mengalami peningkatan mortalitas keong mas dipengaruhi oleh
mortalitas keong mas. Tingkat mortalis waktu terbit dan terbenam matahari.
keong mas tejadi pada hari ke-3 (72 jam) Aplikasi pestisida diberikan pada pagi dan
mencapai puncak dengan jumlah keong sore hari bersamaan dengan terbitnya
mas yang mati lebih tinggi dari yang hari matahari dari timur sehingga kemungkinan
lain nya. Pada konsentrasi 60 % sudah berpengaruh pada ekstrak daun sirsak dan
mencapai mortalitas 10 pada hari ke-4 terbenamnya matahari yang disemprotkan
(jam 96) (Tenrirawe, 2011;257). pada perlakuan yang terletak dibagian
Perlakuan konsentrasi 40 % dan timur yang mana ekstrak yang
konsentrasi 50 % memiliki tingkat disemprotkan akan lebih cepat mengalami
mortalitas keong mas hampir sama tinggi penguapan.
dan selalu mengalami peningkatan selama Penyemprotan yang dilakukan oleh
3 hari. Begitu pada hari ke-4 dan ke-5 penelti juga dapat berpengaruh terdapat
mortalitas konsentrasi 50 % mengalami jumlah mortalitas keong mas. Organ
penurunan dan mencapai mortalitas 9,6 tanaman padi yang terkena semprotan

139
Jurnal Jeumpa, 5 (2)-Desember 2018

ekstrak daun sirsak baik pada daun dan DAFTAR PUSTAKA


batang menjadi tempat masuknya
Ardiansyah, Wiryanto, Edwi M. 2012.
metabolisme sekunder yang bertindak
Toksisitas Ekstrak Daun Mimba
sebagai pestisida sehingga residu pestisida (Azadirachta indica A. Juss) pada
AnakanSiput Murbei (Pomacea
akan tertinggal pada tanaman padi. Keong
canaliculata L.).B i o S M A R T
mas akan memakan tanaman padi yang Volume 4, Nomor 1 April 2012
ISSN: 1411-321X
digunakan sebagai pakan alami. Padi yang
sudah dimakan oleh keong mas akan Adi,Wicaksono. 2011. Kalahkan Kangker
Dengan Sirsak. Jakarta.Citra Media
masuk ke dalam tubuh melalui sistem Mandiri.
pencernaan yang menyebabkan mortalitas Fahrimal, Y, Razali D., Adi C., Syauki I.,
pada keong mas . dan Roslizawaty.2010.
PenggunaanTepung Biji Sirsak
Jika keong mas memakan bagian (Annona muricinata) Sebagai
organ tanaman padi yang sudah ada Akarisida Pada Sapi Dan
Kambing.Banda Aceh :Jurnal
senyawa metabolisme sekunder yang Kedokteran Hewan Universitas
bertindak sebagai pestisida mengakibatkan Syiah Kuala. Vol 4, No 1 Maret
2010
mati. Semakin tinggi konsentrasi yang
Handayani, Devi. 2013. UjiEfektivitas
diuji maka angkat mortalitas semakin Pengendalian Keong Emas
tinggi. Melihat hal tersebut perlakuan (Pomacea canaliculata Lamark)
Pada Padi Sawah Dengan
60% mempunyai tingkat mortalitasnya Menggunakan Rendaman Air
yang lebih tinggi karena perlakuan 60% Kapur Sirih (Caco3) Dan Ekstrak
Daun Ubi Karet (Manihot
tingkat konsentrasi ekstrak daun sirsak glazioviima). Jurnal edubio
lebih tinggi. Tropika, Volume 1, Nomor 2, Edisi
Khusus,
Hartini, F dan Yahdi. 2015. Potensi Daun
KESIMPULAN Sirsak (Annnona muricata L.)
Ekstrak daun sirsak ( Annona Sebagai Insektasida Kutu Daun
Persik (Myzus persicae, Sulz) Pada
muricata L) memiliki pengaruh nyata yaitu Daun Tanaman Cabai
FHitung > Ftabel = 5 > 2,87 (5%) terhadap Rawit(Capsicum frutescens).
Jurnal Tadris IPA Biologi FITK
mortalitas keong mas (Pomacea IAIN Mataram, Vol VIII, No 1
canaliculata L) dan Konsentrasi yang Hanafiah, Ali, K. (2014). Rancangan
paling besar pengaruhnya mortalitas keong Percobaan Teori dan Aplikasi
(Edisi Ketiga). Jakarta: Rajawali
mas (Pomacea canaliculata L) terdapat Pers.
pada konsentrasi 60%.

140
Jurnal Jeumpa, 5 (2)-Desember 2018

Harsojuwono, B. A., I, Wayan, A., Gusti, Dan Kulit Manggis (Garcinia


A.2011. Rancangan Percobaan Mangostana L.):Kajian Pustaka.
Teori Aplikasi SPSS dan Excel. Jurnal Pangan Dan Agroindustri
Malang: Lintas Kata Publising. Vol. 4 No 1 P.283-290, Januari
2016
Jenrifa, L, Rusli, R dan Desita, S. 2018.
Uji Beberapa Ekstrak Insektisida Rodi, Astuti . Pengaruh Ekstrak Daun
Nabati terhadap Hama Keong Mas Sirsak (Annona muricata L)
(Pomacea canaliculata L.) pada Terhadap Mortalitas Kecoa
Tanaman Padi (Oryza sativa L.). Amerika (Periplaneta americanan)
JOM UR Vol. 5 Edisi 2 Juli s/d Dewasa. Prosiding Seminar
Desember 2018 Nasional Pengembangan
Teknologi Pertanian, 24 Mei 2014
Joshi RC, de la Cruz MS, Martin AR,
Duca AV, Martin EC. 2002. Setiawati, Dkk. 2008. Tumbuhan Bahan
Relation of golden apple snail size Pestisida Nabati dan Cara
to rice seedling damage in Pembuatanya Untuk
transplanted and direct-seeded rice Penggendalian Organisme
cultivation. Int Rice Res Notes. Pengganggu Tumbuhan (OPT).
27(1):37-38. Balai Penelitian Tanaman Sayur.
Bandung
Manueke, J. 2016. Pengendalian Hama Siregar A.Z., Tulus Dan K.S. Lubis.
Keong Emas (Pomacea 2017.Pemanfaatan Tanaman
canaliculata Lamarck) Atraktan Mengendalikan Hama
PadaTanaman Padi Sawah Dengan Keong Mas Padi. Jurnal Agrosains
Menggunakan Ekstrak Buah Dan Teknologi, Vol. 2 No. 2
Bitung(Barringtonia asiatica L.). Desember 2017
Jurnal Lppm Bidang Sains Dan Syam, M. dan D. Wujandari.2005.
Teknologi Volume 3 Nomor 1Mei Masalah Lapang(Hama, Penyakit
2016 dan Hara) pada Padi. Jakarta:
Mardian, L., dan Juwita R. Ramuan Kerjasama Balai Penelitian
Khasiat Sirsak. Penebar Swadaya: TanamanPadi, BP2TP, BPTP dan
Jakarta. IRRI

Ode, W, A dkk. 2018. Mortalitas dan Sunarjono, H. (2005). Sirsak dan Srikaya.
Tingkat Eksploitasi Ikan Gabus Cetakan pertama. Jakarta: Penebar
(Channa striata) di Perairan Rawa Swadaya.
Aopa Watamohi Kecamatan Tenrirawe, A. 2011. Pengaruh Ekstrak
Angata Kabupaten Kanowe Daun Sirsak (Annnona muricata,
Selatan. Jurnal Manajemen L) Terhadap Mortalitas Larva
Seumber Daya Perairan. 3(3) 223- Helicover armigera H pada
231 27 Agustus 2018 Jagung. Seminar Nasional Serelia
Purwasasmita, Mubiar, Dr.,Ir. Dan Alik, 2011
Sutaryat, Ir. 2014.Padi Sri Organik Gembong ,Tjitrosoepomo.
Indonesia. Penebar Swadaya. 2004.Taksonomi Tumbuhan
Jakarta (Spermatophyta). Gajah Mada
Puspitasari, M, L, Dkk. 2016. Aktivitas University Press. Yogyakarta.
Antioksidan Suplemen Herbal Yudiarti, Turrini. 2010. Cara Praktis &
Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Ekonomis Mengatasi Hama dan

141
Jurnal Jeumpa, 5 (2)-Desember 2018

Penyakit Tanaman Pangan &


Hortikultura. Graha
Ilmu.Yogyakarta
Wijoyo, M, P, Ir. 2008. Sehat dengan
Tanaman Obat. Bee Media
Indonesia. Jakarta
Wullur, A., et al. 2013. Identifikasi
alkaloid pada daun sirsak (Annona
muricata L), Jurusan Farmasi
Politeknik Kesehatan Kemenkes
Manado, 54-56.

142

Anda mungkin juga menyukai