Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

CAKUPAN RENCANA BISNIS

OLEH :KELOMPOK:2
No Nama Kelompok NIM
1. Katarina Kewa Goweng 2003020109
2. Kasih Abigail Lasa 2003020108
3. Haany Ersan Anselnia Adu 2003020097

JURUSAN ADMINITRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya , kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “CAKUPAN PERENCANAAN BISNIS”
ini tepat pada waktunya. Penulis berharap semoga dengan adanya makalah ini penulis dapat
memberikan sedikit gambaran dan memperluas wawasan ilmu yang penulis miliki.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga terselesainya tugas ini,baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi Sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari tugas yang telah di tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan tugas
ini.

Kupang, September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1. Latar Belakang............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3.Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
2.1. Penyusunan rencana bisnis.........................................................................................2
2.1.1. Tahap-tahap penyusunan rencana bisnis...................................................................
2.1.1. Rencana bisnis yang baik..........................................................................................
2.2. Faktor-Faktor Yang Menentukan Luas Produksi.........................................................
2.2.1. poin-poin yang harus ada dalam unsur rencana bisnis ...........................................3
2.3.Luas Produksi dan luas Perusahaan ............................................................................4
3.1. BAB III PENUTUP..................................................................................................5
3.1. KESIMPULAN..........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perencanaan usaha merupakan anjang awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius
untuk berwirausaha, dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan, serta
mengantisipasi setiap tantangan yangakan dihadapi dalam menjalankan usaha.Rencana usaha harus
dibuat karena Perencanaan merupakan titik awaldari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalamikesulitan dalam pelaksanaan. Di samping itu pembuatan
rencana usahamenunjukkan sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha dankomitmen
yang kuat untuk menjalankan usahanya sehingga tidak mudahmenyerah dan putus asa anjan
menghadapi setiap kendala dan resiko usaha.Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada
rencana sebelumnya.Rencana harus ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun,wirausaha
baru di negara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis
rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan.Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada
rekayasa dalam pikiran, yaitusuatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai
pertanyaanantara lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut,dimana
lokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber modalnya, dansebagainya.suatu rencana kerja
yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan “business plan” merupakan perangkat
tepat untuk memagangkendali perusahaan dan menjaga agar anja usaha perusahaan tidak
menyimpang. Business plan perlu disusun karena merupakan legitimasi darisebuah usaha yang
akan didirikan. $rang perlu mengetahui segala sesuatutentang perusahaaan anda sehingga tertarik
untuk bekerja sama.Dalam makalah ini akan dibahas pentingnya suatu perencanaan bisnisatau
usaha yang tertulis, bagaimana kerangkanya, tujuan pembuatannya, serta bentuk formal dari
perencanaan bisnis.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penyusunan rencana bisnis?
2. Bagaimana sistematika rencana bisnis?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan tujuan dari makalah ini adalah:
1. Dapat mengetahui penyusunan rencana bisnis
2. Dapat mengetahui sistematika rencana bisnis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Penyusunan Rencana Bisnis


2.2. 1. Tahap Penyusunan Rencana Bisnis
Sebagai suatu kegiatan manajemen strategis, kegiatan penyusunan rencana bisnis dimulai
dengan adanya penggalian ide atau gagasan bisnis. Gagasan bisnis tersebut harus dilakukan
tidak serta merta bisa langsung diaplikasikan, tetapi harus melalui proses peninjauan
lingkungan(environmentalscanning). Kegitanan peninjauan lingkungan, selanjutnya akan
menghasilkan ide bisnis dimana ide bisnis ini harus diuji Kembali melaui peninjauan lingkungan
tahap kedua, untuk merumuskan konsep bisnis.
Kembali kepada tahapan proses manajemen strategis, setelah kegiatan peninjauan
lingkungan selesai baik tahap pertama
(pada saat menemukan ide bisnis)maupun tahap kedua. Selanjutnya perusahaan atau pengusaha
harus melakukan formulasi Penyusunan Rencana Bisnis (Business Plan Formlation) yang
mencakup empat tahap utama sebagai berikut:
1. Penemuan Ide Bisnis
Tahap penemuan ide bisnis adalah tahap dimana wirausaha memiliki ide untuk merintis
usaha barunya. Ide tersebut, yang kemudian dirumuskan dan diidentifikasi, misalnya
kemungkinan bisnis apa yang paling memberikan peluang untuk dilakukan dan
menguntungkan.
Memulai usaha diawali dari munculnya suatu ide yang dapat diwujudkan yang muncul dari
proses kreativitas dan inovasi, serta dengan pertimbangan yang matang.
Ide adalah sesuatu yang muncul dan berkembang di dalam benak pikiran manusia. Ide
bisnis muncul melalui pergulatan pengusaha denngan dunia nyata yang dihadapinya sehari-hari.
Kendati manusia bergumul dengan realitas sehari-hari, tetapi ide bisnis yang muncul dalam
benak manusia bisa berupa ide bisnis yang sama sekali berbeda dengan bisnis yang selama ini
ada dalam realitas kehidupan sehari-hari. Ide bisnis seperti ini, kita sebut sebagai ide bisnis
yang kreatif yang muncul dari kreatifitas pengusaha tersebut. Kreatifitas adalah thingking the
new things, sedangkan inovasi adalah aktivitas doing the new things. Dengan demikian, inovasi
akan lahir dari pemikiran kreatif.
Bentuk ide tentang suatu bisnis akan berbeda-beda pada setiap orang, sesuai karakter,
pengalaman, keahlian, pengaruh lingkkungan atau sense ysnng miliki masing-masing orang.
Berbagai ide bisnis yang menjadi penggerak seseorang membuka bisnis atau membangun
bisnisnya:
a. Hobi
Ide bisnis bisa muncul dari hobi/kegemaran yang dimiliki pengusaha/calon pengusaha.
Kegemaran seseorang terhadap sesuatu dapat dijadikan aktivitas bisnis yang bisa
berkembang.
b. Pengalaman Kerja Terdahulu
Pengalaman wirausaha merupakan modal dalam memulai bisnis. Pengalaman kerja
terdahulu biasanya akan memberikan pengalaman yang berharga kepada seorang calon
wirausahawan. Pengetahhuan yang didapatkan di tempat kerja akan memberikan pelayanan
atau mengeefisienkan produk yang telah ada. Memperbaiki pelayan atau mengefisienkan
pembiayaan sehingga dia akan mampu bersaing dengan produk yang dihasilkannya. Calon
pengusaha yang pernah bekerja pada suatu perusahaan mempunyai nilai lebih dibandingkan
denngan calon pengusaha yang baru sama sekali. Selain mempelajari cara produksi, dia
juga banyak belajar bagaimana mengelola mengelola perusahaan, pengurusan izin-izin,
memasarkan, mengelola keuangan, serta mengorganisasikan dan mengelolasumber daya
manusia.
c. Munculnya kesempatan
Sumber ide ini dapat muncul Ketika seseorang melihat kebutuhan yang belum terpenuhi,
tidak puasnya konsumen terhadap kondisi yang telah ada atau sering kali juga ditemukan
secara tidak disengaja.
d. Saran
Beberapa pengusaha memulai usahanya dengan menggunakan ide yang berasal dari saran
teman, saudara maupun oranng yang sudah ahli dalam bidang usaha tersebut.
e. Bisnis keluarga
Bisnis keluarga ini adalah kita mengembangkan bisnis yang sudah ada dari keluarga kita.
f. Pendidikan
Seseorang yang mengambil pendidikan formal pada suatu bidang tertentu, biasanya akan
dapat menentukan ide usahanya seputar bidanng tersebut.
Jika terdapat ide bisnis lebih dari satu, maka yang dipilih oleh pengambil keputusan biasanya
tergantung pada tiga faktor, pertama bahwa ide bisnis cocok dengan kata hatinya, kedua, bahwa
pengambil keputusan akan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis, dan ketiga,
keyakinan akan kemampuan bisnis untuk menghasilkan laba, jadi, walaupun terdapat lebih dari
satu bisnis pada gilirannya yang dipilih adalah yang sesuai dengan prioritasnya.
Setelah ide bisnis diperoleh prosses berikutnya adalah melakukan peninjauan terhadap
lingkungan internal dan eksternal perbisnisan. Peninjauan terhadap lingkungan internal perbisnisan
akan memberikan gambaran bagaimana kemampuan SDM, keuanga, produksi, dan pemasaran yang
saat ini dimiliki perbisnisan dibandingkan pesaing yang relevan, hal ini dilakukan sebagai tolok
ukur.
Sementara itu penelaan terhadap lingkungan eksternal perbisnisan akan mengungkapkan
adanya sejumlah peluang maupun ancaman terhadap bisnis yang tengah dijalankan perbisnisan.
Pada tahap peninjauan lingkungan, pengusaha sebagai pemikir strategis dapat menggunakan
berbagai metode yang menunjukan titik berat perhatiannya terhadap lingkungan yang
dianalisis.Beberapa contoh metode peninjauan lingkungan yang dilakukan pengusaha untuk
memperoleh peluang bisnis baru:
 Peninjauan lingkungan terhadap bisnis yang berhasil
Ide bisnis yang sudah ada harus dilanjutkan dengan penelahan lingkungan eksternal
perbisnisan dengan menganalisis bisnis yang berhasil, serta mencari cara untuk mengetahui
rahasia keberhasilan bisnis tersebut, dengan tujuan agar dapat menjalankan bisnis yang
sama berhasilnya dengan pesaing merupakan metode peninjauan lingkungan yang paling
banyak digunakan oleh perbisnisan/pengusaha.
 Metode peninjauan lingkungan terhadap kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi
Metode kedua ini adalah meninjau lingkungan memperhatikan kebutuhan yang belum
terpenuhi dari barang atau jasa yang beredar saat ini.
 Metode peninjauan lingkkungan terhadap kelemahan produk saat ini
Dengan menggunakan metode ini, pengusaha berupaya untuk menganalisis secara saksama
terhadap kelemahan produk yang dihasilkan pesaing,sehingga kelemaha pesaing tersebut
dapat dimanfatkan perbisnisan sebagai sesuatu peluang bisnis yang dapat dieksploitasi.
 Metode peninjauan lingkungan dengan menggunakan tolok ukur
Setiap konsumen berkeinginan agar produk yang mereka hasilkan tetap dibeli oleh
konsumen, karena konsumen merupakan alasan keberadaan perusahaan dalam peraturan
bisnis. Untuk memastikan agar produk perusahaan tidak tergantikan oleh pesaing, maka
perusahaan senantiasa melakukan pengamatan secara saksama terhadap berbagai aktifitas
yang dilakukan oleh pesaing yang menjadi tolok ukur mereka.
2. Perumusan Konsep Bisnis (Business Conccept)
Agar ide bisnis(baik yang kreatif maupun tidak kreatif) dapat dijalankan secara operasional,
maka ide bisnis yang muncul dibenak pembisnis, selanjutnya harus dirumuskan menjadi konsep
bisnis. Konesep bisnis adalah penjabaran suatu bisnis ke dalam dimensi-dimensi bisinis yang
relevan. Contoh, pengusaha yang memiliki ide bisnis mendirikan bisnis rumah makan, maka
dia harus menjabarkan ide bisnis rumah makan tersebut ke dalam konsep bisnis yang jelas
dengan mengursiksn ide bisnis tersebut menjadi dimensi-dimensi bisnis yang lebih detail.
Pada tahap perumusan konsep bisnis, pengusaha harus melakukan analisis situasional, yaitu
suatu proses untuk menemukan kesesuaian antara peluang lingkungan eksternal perusahaan
dengan kekuatan internal yang pperusahaan dan pada saat yang sama perusahaan berupaya
untuk menimalisir dampak dari ancaman yang berasal dari lingkungan luar perusahaan dan
pada saat yang sama perusahaan berupaya untuk meminimalisir dampak dari ancaman yang
berasal dari lingkungan luar perusahaan dan memperbaiki kelemahan internal perusahaan.
Peluang bisnis sebaik apapun yang terdpat di lingkungan eksternal perusahaan tidak akan
memiliki nilai apa-apa bagi perusahaan apabila perusahaan tidak memiliki sumber daya internal
yang kkuat untuk menjadikan peluang bisnis itu menjadi kenyataan. Sebaliknya, ancaman yang
terdapat di lingkungan eksternal tidak akan menjadi ancaman berarti bagi perusahaan apabila
perusahaan mampu merumuskan strategi yang dapat menimimalisir dampak ancaman tersebut
terhadap perusahaan.
Analisis situasional merupakan Langkah lanjutan dari aktifitas peninjauan
lingkungan.Apabila hasil dari suatu peninjauan lingkungan. Apabila hasil dari suatu peninjauan
lingkungan hanya berisi berbagai macam informasi mengenai perkembangan yang terjadi baik
dilingkungan internal perusahaan maupun lingkungan eksternal perusahaan, maka pada tahap
analisis situasional akan dilakukan identifikasi mana diantara informasi tersebut yang termasuk
ke dalam kategori peluang,ancaman, kekuatan, dan kelemahan.
3. Tahap Studi Kelayakan Bisnis(Feasibility Study)
Setelah perusahaan/pengusaha menetapkan konsep bisnis mana yang akan dijalankan
menjadi suatu bisnis,maka konsep bisnis yang akan dijalankan tersebut terlebih dahulu harus
dinilai kelayakan. Studi kelayakan bisnis tidak akan dapat dilakukan seandainya ide bisnis tidak
diterjemahkan ke dalam suatu konsep bisnis. Setelah konsep bisnis dapat dirumuskan, maka
selanjutnya dapat dilakukan kegiatan studi kelayakan bisnis.
Secara garis besar studi kelayakan bisnis dapat dikelompokkan kedalam dua jenis studi
kelayakan,yaitu:
 Studi kelayakan ekonomi
Studi kelayakan ekonomi bertujuan untuk mengetahui layak tidaknya suatu bisnis
berdasarkan kepada data-data keuangan historis maupun data-data proyeksi keuangan yang
terangkum dalam laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut mencakup neraca,laporan
labar rugi, laporan perubahan modal/laporan laba ditahan, dan laporan arus kas.Untuk
menilai layak tidaknya suatu bisnis, dapat digunakan metode perhitungan yang
mendasarkan pada konsep cus flow,yaitu terdiri dari:
 Konsep cash flow yang tidak memperhatikan nilai waktu dari uang atau faktor
diskonto(non discount cash flow), yaitu tidak memperhatikan nilai waktu dari uang
atau faktor diskonto (non discount cash flow) yaitu metode payback period.
 Konsep cosh flow yang memperhatikan nilai waktu dari uang atau faktor
diskonto( diskounted cash flow)antara lain:
 Nilai sekarang bersih atau Net Present Value(NPV)
 Internal Rate of Return(IRR)
 Indeks Laba atau Profitability indeks(PI)
 Studi kelayakan teknis
Studi kelayakan teknis ini akan melakukan penelahaan secara saksama menyangkut
berbagai aspek yang akan menunjang kelancaran proses operasional perbisnisan terutama
dibidang produksi studi kelayakan teknis, misalnya menyangkut kelangsungan pasokan
bahan baku, penggunaan teknologi produksi yang digunakan perbisnisan disbanding
pesaing, dampak kegiatan operasional perbisnisan terhadap lingkungan, dan lain
ssebagainya.
4. Penyusunan Rencana Bisnis
Informasi yang berhasil dikumpulkan oleh perusahaan/pengusaha pada tahap studi kelayakan
merupakan bahan yang sangat berharga untuk digunakan dalam proses penyusunan rencana bisnis.
Perbedaan mendasar antara kegiatan studi kelayakan bisnis dengan penyusunan rencana bisnis
terletak pada aspek manajemen strategis. Dalam studi kelayakan bisnis, analisis diarahkan kepada
melihat layak tidaknya bisnis baik dilihat dari segi perhitungan ekonomi maupun segi teknis.
Dalam anjang rencana bisnis, pimpinan puncak perusahaan sebagai ahli strategi(strategist) akan
meletakkan bisnis baru yang akan dijalankan tersebut di dalam susunan portofolio bisnis yang
disesuaikan dengan misi,misi,dan tujuan yang ingin dicapai oleh perbisnisan dalam jangka
pannjang. Konsep bisnis yang akan dibuatkan rencana bisnis, hannyalah konsep bisnis yang
dinyatakan layak setelah melewati tahap studi kelayakan bisnis, sedangkan bagi konsep bisnis yang
dinyatakan tidak layak,terdapat dua kemungkinan perlakuan. Pertama, konsep bisnis tersebut bisa
ditinjau ulang untuk mellihat apakah ada kemungkinan kesalahan penetapan konsep bisnis sehingga
bisnis tersebut dinyatakan tidak layak. Kedua , konsep bisnis tersebut setelah dinilai tidak layak,
tidak dikaji ulang anjang karena tetrdapat kelemahan konsep bisnis yang sangat mendasar sehingga
kemungkinan akan sulit untuk diperbaiki.
Komponen-komponen rencana bisnis yang harus dibuat oleh perusahaan/pengusaha antara
lain mencakup:
 Mengembangkan visi,misi tujuan-tujuan, strategi-strategi, dan kebijakan-kebijakan dai
suatu bisnis baru;
 Mengembangkan manajemen perusahaan yang menyangkut kegiatan penetapan direksi
perusahaan, para manajer utama (key managers)perusahaan;
 Mengembangkan lingkungan intensi perusahaan, yang mencakup pengembangan struktur
organisasi perusahaan,pengembangan budaya perusahaan dan sumber daya utama
organisasi(manusia, uang,bahan baku, mesin,pasar,dan metode/teknologi);
 Mengembangkan proyeksi kinerja perusahaan yang mencakup antara lain perhitungan
titik impas, perkiraanpenjualan,perkiraan harga pokok produksi(untuk perusahaan
manufaktur), perkiraan harga pokok penjualan( untuk perusahaan dagang), perkembangan
berbagai laporan keuangan proforma, seperti laporan laba rugi proforma (proforma
income statetment), neraca proforma(proforma balance sheet), arus kas proforma
(proforma cash fkow),menetapkan perkiraan pengembalian investasi pada periode
pengambilan(payback periode).
Agar penyusunan rencana bisnis efektif dan dapat memenuhi kriteria rencana bisnis yang
komprehensif,perlu dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:

 Lakukan analisis situasi bisnis dan perusahaan


Dalam tahap awal lakukanlah identifikasi dan analisis situasi bisnis dan internal perbisnisan
secara global, seberapa besar kemungkinannya untuk dapat dilaksanakan.
 Lakukan persiapan
Informasi dan data apa yang dibutuhkan(buat daftarnya) pertanyaan apa saja yang akan
diajukan dan harus dijawab, darimana sumber informasinya.
 Lakukan pengumpulan data dan informasi
Dalam melakukan analisis dapat digunakan metode deskripsi,maupun perhitungan
berdasarkan asumsi-asumsi yang ditetapka. Harus diperhatikan bahwa tingkat keakuratan
asumsi. Dan ketajaman analisis akan menjadi kunci sukses sebuah rencana bissnis memiliki
bobot yang komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan.
 Lakukan analisis atau penyusunan
Agar dapat dijadikan acuan maupun dasar penilaian suatu bisnis rencana bisnis sebaiknnya
disajikan dalam bentuk tulisan dengan kemasan yang mudah dipahami dan menarik untuk
dibaca.
2.1.2. Rencana Bisnis Yang Baik
Rencana bisnis juga berguna untuk meyakinkan investor maupun kreditor terhadap prospek
usaha yang akan dijalankan. Sebagai sebuah dokumen yang akan menjadi peta panduan
jalan(road map) bagi seluruh manajemen perusahaan yang yang berasal dari berbagai bidang
fungsional (pemasaran[marketing], sumber daya manusia[human resources],
produksi[production], dan [finance]), rencana bisnis yang dibuat perusahaan harus terhindar
dari pandangan sempit masing-masing departemen perusahaan di dalam melihat arah
pengusahaan perusahaan dalam jangkan anjang.Rencana bisnis yang dibuat harus betul-betul
dapat dijadikan satuan yang andal didalam melihat letak usaha yang akan dijalankan
perusahaan ditengah konstelasi persaingan usaha saat ini dan lima tahun kedepan. Adapun
pada saat menyajikan rencana bisnis kepada para investor maupun kreditor,hal-hal yang perlu
diperhatikan oleh perusahaan atau pengusaha adalah sebagai berikut:
1) Rencana bisnis harus bersifat bisnis
Apabila terlalu banyak isi lain diluar substansi, maka orang tidak akan menanggapi rencana
bisnis dengan serius. Orang yang membaca rencana bisnis adalah orang yang serius.
2) Rencana bisnis harus menarik
Pembaca rencana bisnis akan merespon presentasi yang positif dan menarik, serta
mengabaikan presentasi yang tidak jelas. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik
karena ivestor dan kreditor akan memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang
mencari pendanaan dari penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka. Selain itu,
penampilan rencana bisnis akan turut memberikan kesan mengenai bonafiditas dan
profesionalisme perusahaan.
3) Rencana bisnis harus singkat dan banyak informasi
Pada awal setiap rencana bisnis, kita hanya menjawab pertanyaan untuk siapa bisnis
tersebut, bisnis apa yang mau dikembangkan, di mana tempat yang strategis untuk membuka
bisnis tersebut, kapan mulai meluncurkan bisnis tersebut, mengapa kita memilih bisnis tersebut,
Dan bagaimana caranya untuk melakukan bisnis tersebut. Dalam menjawab pertanyaan tersebut
kita haru bisa mengemmukakannya secara singkat dan setiap kata harus tekankan setiap
keunikan dan keuntungan bagi pelanggan.
4) Rencana bisnis harus mudah dipahami
Rencana bisnis harus mudah dibaca dan dipahami oleh evaluator baik dari pihak investor
maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian yang lebih rinci mengenai
berbagai aspek yang dicantumkan dalam rencana bisnis dapat dibuat dalam lampiran terpisah,
sehingga rencana bisnis yang dibuat tidak terlalu tebal. Rencana bisnis yang terlalu tebal akan
menyulitkan investor dalam pengambilan keputusan dalam waktu singkat apa yang diinginkan
oleh perusahaan yang mengajukan pendanaan.
5) Cover rencana bisnis harus menurut identitas yang jelas
Sampul depan (front cover) rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat, nomor
telepon perusahaan, serta bulan dan tahun rencana bisnis yang dikeluarkan. Hal tersebut untuk
memudahkan calon ivestor atau kreditor melakukan komunikasi dengan perusahaan atau pada
saat mereka memberikan jawaban balasan terhadap Rencana bisnis yang disampaikan
perusahaan. Pada bagian dalam dari sampul, harus dituliskan jumlah Salinan(copy) bisnis yang
diedarkan. Hal ini akan memberikan kesan kepada calon investor maupun kreditor bahwa
mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan dalam memperoleh penawaran
rencana bisnis.
6) Penyusunan rencana bisnis harus teroganisir dengan baik
Hal ini tercermin denngan dicantumkannya daftar isi rencana bisnis, ringkasan eksekutif,
lampiran-lampiran, dan penggunaan Bahasa yang baku dalam penulisan rencana
bisnis.Semuanya ditunjukan agar pihak-pihak yang memperoleh penawaran rencana bisnis
perusahaan dapat mengikuti alur penyajian rencana bisnis tersebut secara urut, sehingga
penyajian rencana bisnis menjadi jelas.
2.2. Sistemmatika Rencana Bisnis
2.2.1. Poin-Pooin Yang Harus Ada Dalam Unsur Rencana Bisnis
Unsur-unsur yang ada dalam rencana bisnis yang disusun oleh beberapa ahli, memiliki
beberapa perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Namun, pada dasarnya rencana bisnis
harus memberikan informasi secara menyeluruh.
Meskipun terdapat variasi dalam penyusunan rencana bisnis, tetapi sebuah rencana bisnis yang
baik sekurang-kurangnya akan mencantumkan tujuh unsur pokok, yaitu:
1. Eksekutif (Executive Summary)
Ringkasan eksekutif merangkum secara singkat seluruh isi rencana bisnis baik menyangkut
tujuan usaha, strategi usaha, tujuan penyusunan rencana bisnis, uraian umum usaha, rencana
pemasaran, rencana produksi, rencana sumber daya manusia, rencana keuangan dan risiko-
risiko usaha di masa depan.
2. Uraian Umum Perusahaan (General Description of Company) Bagian ini akan menjelaskan
mengenai:
a. Gambaran Singkat Perusahaan akan menguraikan:
1. Visi dan misi perusahaan yang akan dijalankan.
2. Model bisnis yang menjadi ciri khas perusahaan.
3. Tujuan apa yang ingin dicapai perusahaan
berikut strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Bagaimana perkembangan usaha perusahaan
sampai pada saat rencana bisnis disusun (apabila dimaksud merupakan usaha yang telah
berjalan selama beberapa periode). Serta bagaimana proyeksi usaha perusahaan di masa
mendatang, dikaitkan dengan tujuan dan strategi perusahaan (urwian ini dibuat baik untuk
usaha yang sudah berjalan (ging concern business) maupun usaha baru (start-up business).
4. Bentuk badan usaha/badan hukum apa yang dipilih oleh perusahaan untuk menjalankan
usahanya? Dalam hal it, perusahaan bisa memilih bentuk badan hukum perseroan terbatas,
koperasi, CV, Firma, atau usaha perorangan. Selain menjelaskan tentang badan hukum yang
dipilih untuk menjalankan usaha, uraian umum usaba juga menjelaskan aspek legal lainnya.
Seperti hak paten, hak cipta, perjanjian waralaba, SIUP, merek dagang, dan lain sebagainya,
yang sudah atau sedang diusahakan untuk diperoleh perusahaan.
5. Struktur Organisasi yang seperti apa, yang akan digunakan menjalankan perusahaan.
b. Usaha apa yang dijalankan di mana hal ini sekaligus menjelaskan barang atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan. Produk yang dihasilkan perusahaan dapat berupa barang maupun
jasa. Apabila produk yang dihasilkan berupa barang, informasi berikut biasanya harus
dimasukkan:
1. Deskripsi fisik.
2. Kegunaan dan daya tahan.
3. Tahap pengembangan.
Namun, apabila produk yang dihasilkan berupa jasa/pelayanan, maka informasi yang biasanya
dimasukkan adalah:
1. paket produk, dan
2. manfaat paket produk.
c. Apakah perusahaan memiliki desain, produk, temuan, dan ide-ide perusahaan dapat
dilindungi dengan hukum kekayaan intelektual, yang mencakup merek dagang (trademark), hak
paten (patent) dan hak cipta (copyright).
d. Di mana usaha tersebut akan dijalankan. Hal ini berkaitan dengan pemilihan lokasi tempat
usaha, serta berbagai penjelasan yang logis mengapa usaha dijalankan di lokasi yang dipilih.
Uraian secara detail mengenai bagaimana perusahaan melakukan pemilihan lokasi akan
dijelaskan dalam bagian analisis produksi
e. Siapa yang akan menjalankan kegiatan usaha. Dalam bagian ini, uraian umum usaha akan
menjelaskan manajemen inti dan tokoh kunci (key person) di dalam perusahaan yang akan
terlibat dalam pengurusan perusahaan.

3. Rencana Pemasaran (Marketing Plan)


Bagian ini akan menguraikan lingkungan makro dan mikro perusahaan, potensi pasar,
permintaan pasar, perkiraan pasar, pangsa pasar dan pertumbuhan pasar. Analisis terhadap
pesaing diperlukan dengan menggunakan analisis SWOT Rencana pemasaran akan
menguraikan strategi pemasaran yang meliputi segmentasi, sasaran target pasar dan penentuan
posisi pasar yang dipilih, serta bauran pemasaran yang dibuat perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen

4. Rencana Produksi (Production Plan)


Bagian ini menjelaskan antara lain proses produksi, bagaimana perusahaan menjaga kualitas
produk, bagaimana perusahaan memperoleh pasokan bahan baku, pertimbangan pemilihan
lokasi pabrik, anggaran produksi, dan lain sebagainya. Uraian ini sangat penting terutama untuk
perusahaan yang bergerak di bidang mmanufaktu
5. Rencana Sumber Daya Manusia (Human Resources Plan)
Rencana sumber daya manusia (human resources plan) antara lain berisi uraian mengenai
jumlah personel yang dibutuhkan menjalankan usaha, spesifikasi apa yang dibutuhkan oleh
masing-masing untuk personel tersebut dilihat dari pengetahuan, keahlian, dan kemampuan
(knowledge, skill and ability) yang dibutuhkan, anggaran tenaga kerja yang juga berisi proyeksi
kebutuhan tenaga kerja dalam lima tahun ke depan dan lain sebagainya. Bagian ini
menguraikan bagaimana sistem pengupahan yang akan dijalankan perusahaan.
6. Rencana Keuangan (Financial Plan)
Rencana keuangan akan menjelaskan kondisi keuangan saat ini, apabila perusahaan sudah
berjalan. Pembahasan berikutnya mengenai rencana kebutuhan dana harus diuraikan
komponen-komponennya baik untuk kebutuhan investasi ataupun modal kerja. Uraikan juga
komponen-komponen biaya langsung dan biaya tidak langsung sehingga diperoleh harga pokok
produksi. Susunlah proyeksi laporan keuangan dari proyeksi penjualan yang akan
menghasilkan proyeksi laba rugi, proyeksi neraca, dan proyeksi arus kas. Lakukan analisis
keuangan untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan mendatangkan potensi
keuntungan.
7. Analisis Dampak dan Risiko Bisnis
Bagian ini akan menjelaskan risiko-risiko utama yang dihadapi usaha di masa depan dan
bagaimana antisipasi yang dilakukan perusahaan untuk menghadapi risiko tersebut di masa
yang akan datang.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai