Anda di halaman 1dari 9

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN


DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR FIKIH MATERI INFAK PADA SISWA KELAS V
DI MI MA’ARIF NU BANJARSARI KABUPATEN
PURBALINGGA

Ilham Bektia Roby


Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya
Email : ilhambektiaroby21@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil


belajar siswa Kelas V Mata Pelajaran Fikih Materi Infak melalui Metode
Pembelajaran Demonstrasi di MI Ma’arif NU Banjarsari Kabupaten Purbalingga.
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah mata pelajaran Fikih, materi Infak
dengan menerapkan Metode Pembelajaran Demonstrasi , pada siswa Kelas V MI
Ma’arif NU Banjarsari Kabupaten Purbalingga, dengan jumlah 11 siswa. Tempat
penelitian perbaikan pembelajaran adalah di MI Ma’arif NU Banjarsari
Kabupaten Purbalingga. Hasil penelitian ini adalah pembelajaran dengan
Metode Pembelajaran Demonstrasi memiliki dampak positif dalam
meningkatkan hasil belajar Fikih tentang Infak pada Siswa Kelas V MI Ma’arif
NU Banjarsari Kabupaten Purbalingga. Hal ini dapat dilihat pada Siklus I, dari
11 siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa (73%) dan yang belum tuntas sebanyak 3
siswa (27%). Sedangkan pada Siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa
(91%) dan yang belum tuntas sebanyak 1 siswa (9%). Jadi, setelah diadakan
Siklus II hasil belajar siswa meningkat sebesar 18%.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Fikih, Infak, Metode Pembelajaran Demonstrasi

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam proses
pembelajaran, guru yang menyampaikan pelajaran, memecahkan masalah-

1908
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

masalah yang terjadi dalam kelas, membuat evaluasi belajar siswa baik sebelum
pembelajaran, sedang pembelajaran maupun sesudah pembelajaran (Combs,
1994: 11). Untuk melaksanakan tugas-tugasnya guru diharapkan guru
mempunyai kemampuan yang professional. Dalam hal ini guru perlu
melakukan diagnosis dengan lebih mengenal siswa-siswanya sehingga dapat
menggali potensi siswa.

Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah merupakan hal yang sangat penting,


karena pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah termasuk dasar bagi pendidikan
berikutnya. Oleh karena itu setiap pembelajaran yang diberikan di Madrasah
Ibtidaiyah perlu diarahkan kepada pembentukan fondasi yang kuat untuk
membentuk konsep dasar pada diri peserta didik. Selain itu peserta didik juga
butuh penanaman pendidikan agama sedari dini agar dapat membentengi diri
supaya tidak mudah terpengaruh dari hal-hal yang negatif, salah satunya adalah
dengan mempelajarai mata pelajaran Fikih.

Pembelajaran Fikih adalah bagian dari Pendidikan Agama Islam yang


memberikan pengetahuan tentang ajaran agama islam yang berkaitan dengan
hukum syariat Islam, membimbing siswa untuk berkeyakinan mereka sendiri
dan untuk mengetahui hukum Islam dengan benar (Firman Mansir dan Halim
Purnomo, 2020 : 8). Tujuan mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah adalah
agar siswa mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam secara rinci
dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli maupun aqli, serta sebagai pedoman
hidup bagi kehidupan pribadi dan sosialnya. Siswa juga dapat melaksanakan
dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar, sehingga dapat
menumbuhkan ketaatan dalam menjalankan hukum Islam, disiplin dan
tanggungjawab sosial yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Mata pelajaran Fikih adalah salah satu bidang studi Agama Islam yang
dipelajari oleh peserta didik di MI Ma’arif NU Banjarsari Kecamatan Bobotsari
Kabupaten Purbalingga, yang pada dasarnya mata pelajaran Fikih diberikan
kepada peserta didik agar dapat memberi motivasi, bimbingan, pemahaman,
dan penghayatan terhadap Al Qur’an dan Hadits. Akan tetapi berdasarkan
standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Fikih yang
telah ditentukan guru yaitu 70 dari jumlah 11 siswa kelas V MI Ma’arif NU
Banjarsari yang mendapatkan nilai 50-69 ada 5 siswa atau sebesar 45% dan
dinyatakan belum tuntas karena mendapatkan nilai dibawah KKM. Sedangkan
yang memperoleh nilai antara 70-100 ada 6 siswa atau sebesar 55% dan
dinyatakan tuntas karena mendapat nilai di atas KKM. Hal ini dikarenakan
kurangnya variasi dalam model pembelajaran yang dilakukan oleh guru serta
kurangnya sarana pendukung dalam belajar berbasis teknologi.

1909
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Kondisi pembelajaran seperti ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Perlu
adanya langkah perubahan sebagai suatu pemecahan masalah-masalah
pembelajaran yang dihadapi oleh guru dan juga siswa. Adapun model
pembelajaran yang dipandang dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran
siswa di kelas agar lebih aktif dan dapat pula meningkatkan hasil belajar siswa
yaitu dengan menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi .

Penggunaan Metode Pembelajaran Demonstrasi dapat menjadikan kondisi


pembelajaran yang tadinya tidak menarik menjadi menarik, membuat hal yang
abstrak menjadi konkret, dan membuat suasana belajar lebih menyenangkan
bagi siswa. Metode Pembelajaran Demonstrasi diharapkan bisa dijadikan
alternatif solusi bagi meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fikih.
metode demontrasi adalah metode mengajar dengan menggunakan peragaan
untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana
berjalannya suatu proses pembentukkan tertentu kepada siswa. Metode
demontrasi dapat digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran Fiqih,
misalnya bagaimana cara berwudhu yang benar, bagaimana cara shalat yang
benar, bagai mana cara zakat atau infak atau sedekah dengan benar dan lain-lain.
sebab kata demontrasi diambil dari “Demonstration: (to show) yang artinya
memperagakan atau memperlihatkan proses kelangsungan sesuatu” yang
memiliki kelebihan yaitu akan memberikan pengaruh yang bernilai pendidikan,
mendidik siswa untuk berfikir kritis, memberi pengalaman yang bermakna, serta
mengembangkan dan memperluas cakrawala berpikir siswa.

Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah agar mengetahui
peningkatan hasil belajar Fikih materi Infak dengan menggunakan Metode
Pembelajaran Demonstrasi pada siswa Kelas V di MI Ma’arif NU Banjarsari
Kabupaten Purbalingga. Hipotesis pada penelitian ini yaitu dengan penggunaan
Metode Pembelajaran Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar Fikih
materi Infak pada siswa KelaS V di MI Ma’arif NU Banjarsari Kabupaten
Purbalingga.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).


Penelitian ini berupaya untuk menyelidiki sejauh mana hasil belajar Fikih
mampu berkembang dan tercapai di MI Ma’arif NU Banjarsari Kabupaten
Purbalingga. Untuk dapat menjawabnya, maka subjek penelitian ini adalah
semua siswa di Kelas V dengan jumlah 11 siswa yang terdiri dari 5 siswa laki-
laki dan 6 siswa perempuan. Adapun waktu penelitian yang dilaksanakan oleh
penulis adalah mulai tanggal 20 November 2022 sampai dengan 2 Desember
2022.
1910
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Penelitian tindakan kelas dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar


Fikih dengan menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi . Penelitian ini
dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan masing-masing siklus terdiri dari tahapan:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil dari refleksi yang
digunakan sebagai pertimbangan dalam membuat perencanaan baru untuk
siklus berikutnya, jika ternyata yang dilakukan belum berhasil, maka dilakukan
siklus berikutnya sehingga mencapai hasil yang diharapkan. Data penelitian
diperoleh dari hasil pengamatan observasi melalui lembar observasi dari
aktivitas guru, aktivitas siswa dan lembar kerja siswa.

Penilaian aktivitas guru dan aktivitas siswa dapat dipresentasekan dengan


rumus sebagai berikut :

Nilai rata-rata = Jumlah skor x 100%


Skor total

Penilaian aktivitas guru dan aktivitas siswa menggunakan kriteria sebagai


berikut :

4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik

Untuk penilaian tes hasil kerja siswa dilakukan dengan membandingkan


antara skor nilai tiap siklus dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
telah ditentukan yaitu 70. Oleh karenanya, setiap siswa dikatakan tuntas
belajarnya jika nilai yang didapatkan siswa lebih dari atau sama dengan 70.
Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar siswa menggunakan rumus
sebagai berikut :
Penilaian rata-rata kelas menggunakan rumus :

Penilaian ketuntasan belajar menggunakan rumus :

1911
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada siklus I dan siklus
II, secara keseluruhan hasil belajar siswa dalam pembelajaran mata pelajaran
Fikih dengan menggunakan Metode Demonstrasi di Kelas V MI Ma’arif NU
Banjarsari Kabupaten Purbalingga mengalami peningkatan. Berikut pemaparan
hasil penelitian pada data siklus I dan siklus II.
1. Siklus I
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan
pada tanggal 20 November – 25 November 2022 di Kelas V dengan jumlah 11
siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan yang
bertindak sebagai pengamat adalah rekan sejawat. Adapun proses
pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan.
Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan proses pelaksaaan
pembelajaran.
Pada akhir proses pembelajaran guru memberikan tes formatif I kepada
siswa dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
proses pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun data hasil belajar Fikih
materi Infak pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Belajar Fikih Materi Infak Pada Siklus I


Keterangan
Nilai
No Nama Belum
Siklus Tuntas
Tuntas
1 Awal Furqon Al Faiz 76 
2 Budi Nur Romadhoni 52 
3 Camelia Resi Hartati 78 
4 Febriani Umu Khasanah 74 
5 Fian Rifando 58 
6 Fitri Awaliyah Zuhra 76 
7 Maesaroh 92 
8 Miftahul Khasan 66 
9 Nazwa Stabitah Lovania 94 
10 Nizam Bilal Saputra 86 
11 Rosa Purnamasari 88 
Jumlah 840 8 3
Rata-rata 76,36
Prosentase 73% 27%

1912
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Dari tabel dan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa dengan


menerapkan pembelajaran dengan Metode pembelajaran Demonstrasi
diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 76,3 dan ketuntasan belajar
mencapai 73% atau ada 8 siswa dari 11 siswa sudah tuntas belajar. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa
belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya sebesar
73% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar
85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih baru dan kurang memahami
materi yang ditampilkan melalui media pembelajaran Demonstrasi.
2. Siklus II
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan
pada tanggal 27 November – 2 Desember 2022 di Kelas V dengan jumlah 11
siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan yang
bertindak sebagai pengamat adalah teman sejawat. Adapun proses
pembelajaran mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan
revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak
terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan
dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi tes formatif 2 dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun data hasil belajar Fikih materi
Infak pada siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Belajar Fikih Materi Infak pada Siklus II
Keterangan
Nilai
No Nama Belum
Siklus Tuntas
Tuntas
1 Awal Furqon Al Faiz 84 
2 Budi Nur Romadhoni 74 
3 Camelia Resi Hartati 86 
4 Febriani Umu Khasanah 88 
5 Fian Rifando 68 
6 Fitri Awaliyah Zuhra 88 
7 Maesaroh 94 
8 Miftahul Khasan 78 
9 Nazwa Stabitah Lovania 96 
10 Nizam Bilal Saputra 88 
11 Rosa Purnamasari 90 
Jumlah 934 10 1
Rata-rata 84,9
Prosentase 91% 9%

1913
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Berdasarkan tabel dan grafik di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif
sebesar 84,9 dan dari 11 siswa yang telah tuntas sebanyak 10 siswa dan 1
siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan
belajar yang telah tercapai sebesar 91% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada
siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya
peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya
peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan media pembelajaran
berbasis Demonstrasi, sehingga membuat siswa menjadi lebih terbiasa
dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam
memahami materi.
Adapun perbandingan antara data awal dengan kedua siklus, dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1. Perbandingan Hasil Belajar Fikih Materi Infak Siklus I dan II


Kategori Siklus I/Presentase Siklus II/Presentase

Tuntas 8 siswa / 73% 10 siswa / 91%

Belum Tuntas 3 siswa / 27% 1 siswa / 9%

Untuk mengetahui grafik peningkatan hasil pembelajaran Fikih


menggunakan Metode Demonstrasi pada siswa Kelas V MI Ma’arif NU
Banjarsari Kabupaten Purbalingga dapat digambarkan dalam grafik sebagai
berikut :

Dari data diatas dapat dikemukakan bahwa nilai hasil belajar siswa
mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah nilai
rata-rata siswa pada setiap siklus. Besarnya peningkatan presentase hasil belajar
siswa dari sebelumnya tidak menggunakan Metode Demonstrasi sampai pada
pembelajaran menggunakan Metode Demonstrasi.

1914
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Dengan demikian, hipotesis tindakan penelitian ini adalah “Pengunaan


Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fikih
Materi Infak Pada Siswa Kelas V di MI Ma’arif NU Banjarsari Kabupaten
Purbalingga” data ditingkatkan dan diterima.

KESIMPULAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa Kelas V MI Ma’arif NU


Banjarsari Kabupaten Purbalingga dilakukan dalam dua siklus, yaitu kondisi
awal, siklus I, dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yakni : a)
perencanaan, b) pelaksanaan, c) observasi, dan d) refleksi. Berdasarkan
pembahasan dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Metode
Pembelajaran Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar Fikih materi Infak
pada siswa Kelas V di MI Ma’arif NU Banjarsari Kabupaten Purbalingga. Hal ini
terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada data awal yang memperoleh
presentase 45%, kemudian pada siklus I meningkat menjadi 73% dan pada siklus
II meningkat lagi menjadi 91% dengan kriteria baik.

DAFTAR PUSTAKA

Combs. Arthur. W. (1994). The Profesional Education of Teachers. Allin and


Bacon, Inc. Boston
Degeng, I.N.S. 1997. Penulisan Bahan Ajar: Modul Pembelajaran dalamPelatihan
Staf, Guru, dan Karyawan Sekolah Ciputra Surabaya. Surabaya
Hardjodipuro, S. 1997. Action Research. Jakarta: IKIP Jakarta.
Kemmis, S. & Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria:
Deakin University Press.
Kunandar, (2001), Langkah Mudah Penelitian tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru, Jakarta : Rajawali
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
1999.
Mansir, Firman., Purnomo, Halim., & Tumin. 2020. Penerapan Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Berbasis Sains Budaya Lokal Di Sekolah dan
Madrasah. Tarbawy: Indonesian Journal of Islamic Education. hal. Vol. 7
No. 1, 70-79
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Edisi Revisi, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2000.
Prof. pupuh fathurrohman, M. sobry sutikno, M.Pd. (2007) strategi belajar
mengajar. Bandung: PT refika aditama.
Poerwodarminto. (2007). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Sudjana, N, (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

1915
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Sudjana, Nana. Dan Rivai, Ahmad 2015. Media Pengajaran. Bandung. Sinar Baru
Argensindo
Suharsimi Arikunto, (2006), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT. Bumi Aksara
Suryabrata, S, (2001), Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada
Zainal Aqib, (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : Drama Widya

1916
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:

Anda mungkin juga menyukai