Anda di halaman 1dari 27

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN METODE DEMONSTRASI

PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


KELAS IV DI SDIT IQRO GEDONG TATAAN

Proposal Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Aplikasi Penelitian


Dosen pengampu : Muhammad Mustofa, M.Pd

Disusun Oleh kelompok 3:


1. Levi Rahmawati (2111010077)
2. M.Erwin Ade Ridho S (2111010081)
3. Reza Selviyani (2111010127)

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1445 H / 2024 M
EFEKTIVITAS PEMANFAATAN METODE DEMONSTRASI
PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS IV DI SDIT IQRO GEDONG TATAAN HALAM AN J UDUL

Proposal Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Aplikasi Penelitian


Dosen pengampu : Muhammad Mustofa, M.Pd

Disusun Oleh kelompok 3 :

1. Levi Rahmawati (2111010077)


2. M.Erwin Ade Ridho S (2111010081)
3. Reza Selviyani (2111010127)

Jurusan : Pendidikan agama islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1445 H / 2024 M

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ........................................................................... iii

BAB I

A. Penegasan Judul .................................................................. 1


B. Latar Belakang Masalah ....................................................... 2
C. Identifikasi Dan Batasan Masalah ......................................... 6
D. Fokus Dan Subfokus Penelitian ............................................ 6
E. Rumusan Masalah ................................................................ 6
F. Tujuan Penelitian.................................................................. 7
G. Manfaat Penelitian................................................................ 8
H. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan............................ 8
I. Metode Penelitian................................................................11
J. Sistematika Penulisan ..........................................................12
BAB II

A. Efektivitas Pembelajaran .....................................................14


B. Metode Demonstrasi............................................................16

BAB III

A. Profil Sekolah......................................................................19
B. Penyajian Fakta Dan Data Penelitian ..................................20

DAFTAR RUJUKAN ................................................................... 22

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rekapitulasi Data Asli Siswa Kelas IV SDIT IQRO .............. 5

IAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul
Proposal ini berjudul “Efektivitas Pemanfaatan Metode
Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Pendidikan agama islam Kelas
IV Di SDIT IQRO Gedong Tataan.” supaya tidak terjadi kesalah
pahaman dan pengertian pembaca, penulis akan menguraikan
secara singkat pengertian dari istilah-istilah yang terdapat dalam
judul tersebut :
1. Efektivitas
Efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu Effective
yang berarti berhasil, tepat atau manjur. Efektivitas
menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan, suatu usaha
dikatakan efektif jika usaha itu mencapai tujuannya. Di dalam
kamus bahasa Indonesia Efektivitas berasal dari kata efektif
yang berarti mempunyai efektif, pengaruh atau akibat, atau
efektif juga dapat diartikan dengan memberikan hasil yang
memuaskan. Dari uraian diatas dapat dijelaskan kembali
bahwa efektivitas merupakan keterkaitan antara tujuan dan
hasil yang dinyatakan, dan menunjukan derajat kesesuaian
antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang di capai. 1
2. Pemanfaatan
Pemanfaatan berasal dari kata dasar “manfaat” yang
memiliki arti guna dan faedah. Istilah pemanfaatan berasal
dari kata manfaat yang mendapat imbuhan “pe” dan “an”
yang memiliki makna proses atau perbuatan memanfaatkan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan
bahwa kata pemanfaatan memiliki arti “proses, cara, atau
perbuatan yang memiliki manfaat” Pemanfaatan merupakan
suatu kegiatan, cara, proses, atau perbuatan menjadikan
sesuatu yang ada menjadi bermanfaat. Jadi, dapat diambil

1
Ema Amalia and Ibrahim Ibrahim, “Efektivitas Pembelajaran Fiqih
Dengan Mengunakan Metode Demonstrasi Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Desa Penggage-Muba,” JIP Jurnal Ilmiah PGMI 3, no. 1 (2017): 98–107,
https://doi.org/10.19109/jip.v3i1.1380.
1
kesimpulan bahwa pemanfaatan merupakan sebuah proses
yang dilakukan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik,
lebih bermanfaat, dan lebih bernilai.2
3. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara belajar dengan cara
memperagakan atau mempertunjukkan sesuatu dihadapan
murid, yang dilakukan didalam maupun diluar kelas menurut
AminuddinRaysad, dengan menggunakan metode
demonstrasi, guru telah mengfungsikan seluruh alat indera
murid, karena proses belajar mengajar dan pembelajaran yang
efektif adalah proses belajar mengajar. 3
4. Mata pelajaran PAI
Pendidikan agama islam merupakan suatu usaha untuk
menjadikan peserta didik yang mempunyai nilai-nilai ajaran
agama islamn yang bertujuan supaya peserta didik dapat
memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam
dengan baik sehingga dapat menjadi manusia yang beriman,
bertaqwa dan berakhlak mulia. 4
5. SDIT IQRO Gedong Tataan
Merupakan sekolah dasar berbasis islam yang terletak
di kecamatan gedong tataan kabupaten pesawaran.
B. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan “usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran supaya
peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi
pada dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

2
M. Sjamsidi dkk, Pengelolaan Dan Pemanfaatan Air Baku (malang:
UB Press, 2013).
3
Rahmi Dewanti and A Fajriwati, “Metode Demonstrasi Dalam
Peningkatan Pembelajaran Fiqih,” Jurnal Kajian Islam Kontemporer 11, no. 1
(2020): 88–98.
4
Mohammad Dzofir, “Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran PAI
Dan Implikasinya Terhadap Perkembangan Moral Siswa (Studi Kasus Di SMA
I Bae Kudus),” Jurnal Penelitian 14, no. 1 (2020): 77,
https://doi.org/10.21043/jp.v14i1.7401.
2
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dalam
dirinya dan masyarakat”.5
Pendidikan merupakan upaya untuk membantu jiwa
anak-anak didik dari sifat kodratinya menuju peradaban
manusiawi dan lebih baik. Sebagai contoh, proses pendidikan
dapat mencakup meminta anak untuk duduk dengan lebih baik,
tidak berteriak-teriak agar tidak mengganggu orang lain,
bersih, rapi, hormat pada orang yang lebih tua dan menyayangi
yang muda, dan saling peduli. Sedangkan menurut Dewantara
dikutip dari jurnal pendidikan dasar bahwasanya ada beberapa
hal yang harius digunakan dalam pendidikan, yakni ngerti-
ngroso- ngelakoni (menyadari, menginsyafi, dan melakukan).
Hal tersebut serupa dengan ungkapan orang sunda di jawa
barat, bahwa pendidikan harus merujuk pada adanya
keselarasan antara tekad-ucap-lampah (niat, ucapan, dan
perbuatan).6
Tujuan pendidikan nasional Indonesia sesuai dengan
undang-undang No. 20 tahun 2003 yaitu, Pendidikan
diupayakan dengan berawal dari manusia apa adanya
(aktualisasi) dengan mempertimbangkan berbagai
kemungkinan yang apa adanya (potensialitas), dan diarahkan
menuju terwujudnya manusia yang seharusnya atau manusia
yang dicita-citakan (idealitas). Tujuan pendidikan itu tiada lain
adalah manusia yang beriman dan bertaqwa kapada Tuhan
YME, berakhlak mulia, sehat, cerdas, berperasaan,
berkemauan, dan mampu berkarya; mampu memenuhi
berbagai kebutuhan secara wajar, mampu mngendalikan hawa
nafsunya; berkepribadian, bermasyarakat dan berbudaya.
Implikasinya, pendidikan harus berfungsi untuk mewujudkan
(mengembangkan) berbagai potensi yang ada pada manusia
dalam konteks dimensi keberagaman, moralitas, moralitas,
individualitas/personalitas, sosialitas dan keberbudayaan

5
Ratna Sari Dewi Desi Pristiwanti, Bai Badariah, Sholeh Hidayat,
“Pengertian Pendidikan,” Jurnal Pendidikan Dan Konseling 4, no. 1980
(2022): 1349–58.
6
I Wayan Cong Sujana, “Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Indonesia,”
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar 4, no. 1 (2019): 29,
https://doi.org/10.25078/aw.v4i1.927.
3
secara menyeluruh dan terintegrasi. Dengan kata lain,
pendidikan berfungsi untuk memanusiakan manusia. 7
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, dapat
disimpulkan banwasanya pendidikan merupakan suatu
keharusan bagi masyarakat karena dengan adanya pendidikan
akan menjadikan individu yang berkualitas, yang bisa menuju
kepada kesuksesan dan kemandirian negara, maka pendidikan
mempunyai peran penting dalam menciptakan sumber daya
manusia (SDM) Yang berkualitas dan bermutu.
‫فَلَ ْو َل نَفَ َر ِم ْن كُ ِل فِ ْرقَة ۚ َو َما َكانَ ْال ُمؤْ ِمنُونَ ِليَ ْن ِف ُروا َكافَّة‬
‫ِين َو ِليُن‬ِ ‫طائِفَة ِليَتَفَقَّ ُهوا فِي الد‬ َ ‫ذ ُِروا قَ ْو َم ُه ْم ِإذَا َر َجعُوا ْْ ِم ْن ُه ْم‬
َ‫ِإلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّ ُه ْم َيحْ ذَ ُرون‬
Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu
semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari
setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk
memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali,
agar mereka dapat menjaga dirinya.( QS At-Taubah:122)
Melalui ayat ini, dapat diketahui kedudukan penting
dari menuntut ilmu yang disejajarkan dengan berperang.
Keduanya sama-sama memperjuangkan dan menyebarluaskan
dakwah Islamiyah, yang membedakan hanya metodenya saja.
Dengan demikian Al-Quran menjelaskan bahwa pentingnya
dalam menuntut ilmu.
Pendidikan agama islam merupakan upaya mendidik
agama islam atau ajaran islam dan nilai-nilainya supaya
menjadi pandangan dan sikap hidup pada diri seseorang. Pada
pembelajarannya pendidikan Agama IsIam khususnya pada
pelajaran fiqih masih sering di pergunakan metode ceramah
yang hanya berpusat kepada pendidik. pendidikan mengajar
dengan cara menghadap peserta didik dan peserta didik duduk
, diam mendengar dan mencatat materi yang di ajarkan oleh
pendidik. Dengan demikian proses pembelajaran menjadi
monoton dan membosankan. Selain itu banyak pendidik yang

7
“Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional,” Demographic Research 49, no. 0
(2003): 1-33 : 29 pag texts + end notes, appendix, referen.
4
tidak menggunakan metode pembelajaran dalam proses
pembelajarannya yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar
peserta didik. 8 Dapat di lihat dari penelitian terdahulu
bahwasanya faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta
didik di antaranya yakni faktor internal meliput (faktor
kesehatan, minat, bakat, motivasi) seengaknya faktor
eksternalnya meliput (faktor keluarga, sekolah dan
masyarakat).
Untuk menunjang efektifitas pembelajaran pendidik
dapat menggunakan macam-macam metode pembelajaran.
Salah satu metode yang cocok digunakan pada mata Pelajaran
PAI yakni metode demonstrasi. metode demonstrasi
merupakan format interaksi belajar mengajar yang sengaja
mempertunjukan atau mempraktikan suatu tindakan, proses
atau prosedur yang dilakukan oleh pendidik atau salah satu
peserta didik untuk di perlihatkan kepada seluruh peserta didik
disertai dengan pengapresiasikan kepada peserta didik agar
minat dalam mendemonstrasikan dapat meningkat. 9
Seperti yang sudah dijelaskan maka dapat disimpulkan
bahwa Dengan diadakannya metode demonstrasi di SDIT
IQRO yang diharapkan dapat berjalan secara efektif pada mata
pelajaran PAI kelas IV. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
mengangkat judul dengan tema: Efektivitas Pemanfaatan
Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Pendidikan agama
islam Kelas IV Di SDIT IQRO Gedong Tataan.
Berdasarkan data peserta didik kelas IV di SDIT IQRO
gedong tataan sebagai berikut:
Tabel 1. Rekapitulasi Data Asli Siswa Kelas IV SDIT IQRO
No KELAS JUMLAH
1 IV. Uwais Al-Qorni 25
2 IV. Zaid Bin Tsabit 26
3 IV. Zubair Bin Awwam 22
Jumlah 73

8
Desi Susanti, “Pengembangan Pendidikan Agama Islam,”
Edureligia; Jurnal Pendidikan Agama Islam 1, no. 2 (2018): 63–75,
https://doi.org/10.33650/edureligia.v1i2.46.
9
Suparni Suparni, “Metode Demontrasi Dalam Pembelajaran
Matematika,” Logaritma: Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan Dan Sains 5, no. 01
(2017): 81, https://doi.org/10.24952/logaritma.v5i01.1263.
5
C. Identifikasi dan Batasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan
diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Banyak nya peserta didik yang merasa bosan dalam
proses pembelajaran
b. Pendidik masih menggunakan metode ceramah saat
penyampaian materi yang kurang di minati oleh
peserta didik.
c. Perlunya metode yang efektif dalam pembelajaran
2. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka untuk
mempermudah dan mengarahkan penelitian ini, penulis
membatasi masalah pada efektivitas pemanfaatan metode
demonstrasi Pada mata pelajaran pendidikan agama islam
Kelas IV Di SDIT IQRO gedong tataan.

D. Fokus dan Subfokus Penelitian


Adapun fokus dan sub-fokus pada penelitian ini yaitu, sebagai
berikut:
1. Fokus penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti
memonfokuskan penelitian terhadap Efektivitas Pemanfaatan
Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam Kelas IV Di SDIT IQRO Gedong Tataan.

2. Subfokus penelitian
a. Efektivitas pembelajaran di kelas IV SDIT IQRO
gedong tataan.
b. Metode demonstrasi di kelas IV SDIT IQRO gedong
tataan.

E. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan
beberapa rumusan masalah diantaranya, yakni:

6
1. Apakah pembelajaran di Kelas IV SDIT IQRO telah efektif?
2. Bagaimana pemanfaatan metode demonstrasi pada
pembelajaran PAI di kelas IV SDIT IQRO?

F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran di kelas IV SDIT
IQRO.
2. Untuk mengetahui pemanfaatan metode demonstrasi pada
mata pelajaran PAI di kelas IV SDIT IQRO

7
G. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan peneliti, maka peneliti
berharap hasil penelitian dapat bermanfaat bagi para pembacanya
baik secara teoritis maupun secara praktis
1. Manfaat secara teoritis
Menjadi referensi bagi pendidik untuk menggunakan
metode demonstrasi agar pembelajaran menjadi
bervariatif terutama pembelajaran pendidikan agama
islam.
2. manfaat secara praktis
a. Bagi pendidik
Menjadi referensi tentang metode
pembelajaran sehingga dapat memilih metode
yang tepat sesuai dengan materi dan keadaan
peserta didik.
b. Bagi peserta didik
Membantu memudahkan peserta didik untuk
memahami materi pembelajaran PAI.
c. Bagi peneliti
Manfaat penelitian ini sebagai bekal dan
pengalaman peneliti yang nantinya dapat
menjadi pertimbangan untuk melakukan
penelitian selanjutnya.

H. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan


Penelitian terdahulu merupakan suatu penelitian yang
berhubungan dengan variabel yang akan diteliti. Penelitian ini
sebelumnya sudah pernah dilaksanakan oleh peneliti lain.
Tujuannya yaitu untuk menambah referensi dan membandingkan
penelitian satu dengan yang lain. Berikut ada beberapa penelitian
sebelumnya.
1. Penelitian Hadi Saroyo, Halen Dwistia, Agus Nur
Alam,dan Aisyah Nur Saputri yang berjudul Penerapan
Metode Demonstrasi Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam Dan Budi Pekerti Kelas VI SDN Negeri

8
Ratu Tahun Ajaran 2020/2021 Hasil penelitian tersebut
adalah Di peroleh berupa, terlaksananya Tujuan tata cara
demonstrasi dalam proses pendidikan ialah untuk
memperjelas penafsiran konsep keilmuan(modul belajar)
serta memperagakan ataupun mencontohkan metode
melaksanakan suatu ataupun proses terbentuknya suatu.
Semacam halnya dalam modul shalat di Madrasah
Ibtidaiyah, partisipan didik tidak cuma dipaparkan
penafsiran modul ataupun teks dalam shalat saja, lebih dari
itu guru memakai tata cara ini tidak hanya guru membaca
teks shalat beserta gerakan shalat secara runtut. Partisipan
didik bisa mengamati proses pendidikan sehingga
memeroleh jawaban tidak cuma secara modul ataupun
pengetahuan saja. Dengan demikian pelaksanaan tata cara
demonstrasi sanggup membagikan nilai tambah sehingga
partisipan didik diharapkan sanggup paham modul shalat
dan bisa mempraktikkan serta mengamalkan dalam
kehidupan sehari-hari. 10
2. Penelitian Rahmi Dewanti dan A. Fajriwati yang
berjudul Metode Demonstrasi Dalam Peningkatan
Pembelajaran Fiqih Hasil penelitian tersebut adalah Di
peroleh berupa , penggunaan metode demonstrasi ini
sangat efektif diterapkan kepada siswa karena selain siswa
dapat memahami materi pelajaran mereka juga bisa
Langsung menyaksikan bagaimana cara
mendemonstrasikan kegiatan tersebut. Peserta didik juga
memang sangat senang dan bersemangat belajar materi
sholat dengan guru menggunakan metode demonstrasi,
karena dengan demonstrasi yang dilakukan oleh guru dan
salah satu siswa lainnya daya ingat mereka tentang cara
sholat yang diajarkan sangat kuat. Hal ini bisa dikatakan
kalau metode demonstrasi memang sangat efektif untuk

10
Hadi Saroyo et al., “Penerapan Metode Demonstrasi Mata Pelajaran
Pendidikan Islam Dan Budi Pekerti Kelas VI SDN Negeri Ratu Ajaran
2020/2021,” JPIB: Jurnal Penelitian Ibnu Rusyd 1, no. 2 (2022).
9
digunakan di mata pelajaran fiqih khususnya pada materi
sholat yang sifatnya amaliyah atau praktikan. 11
3. Penelitian Ahmad Fathoni yang berjudul Efektifitas
Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran
Fiqih. Hasil penelitian tersebut adalah Diperoleh berupa,
Penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan
pemahaman siswa dalam pembelajaran fiqih yakni dengan
menggunakan metode yang bervariasi yang disesuaikan
dengan materi yang akan dibahas serta disesuaikan dengan
situasi dan kondisi siswa
4. Penelitian Arif Rohman Hakim dan Luthfiah yang berjudul
Efektifitas Penggunaan Metode Demonstrasi Pada
Pembelajaran Fiqih Di MA Kapetakan. Hasil penelitian
tersebut adalah dapat mengetahui kefektifan penggunaan
model demonstrasi pada pembelajaran fiqih di MA
Kapetakan. Adapun Cara mengatasi kendala dalam solusi
Hal tersebut antara lain: memotivasi siswa, memberikan
arahan pelaksanaan pembelajaran Fiqih, meningkatkan
infrastruktur untuk mendukung kegiatan belajar mengajar,
memberikan evaluasi dan supervisi kegiatan siswa di
sekolah, serta menambah jam sekolah. 12

11
Dewanti and Fajriwati, “Metode Demonstrasi Dalam Peningkatan
Pembelajaran Fiqih.”
12
Arif Rohman Hakim and Luthfiah Luthfiah, “Efektifitas
Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran Fiqih Di MA
Kapetakan,” Equivalent : Jurnal Ilmiah Sosial Teknologi 2, no. 2 (2020): 70–
76, https://doi.org/10.46799/jequi.v2i2.2.
10
I. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode campuran (mixed methods). Penelitian ini merupakan
penggunaan data kualitatif dengan menggunakan teknik
kualitatif , dilanjutkan. dengan kolaborasi hasil data kualitatif
menggunakan data kuantitatif yang telah diperoleh dengan
teknik kuantitatif. 13
Penggunaan metode campuran (mixed methods) sangat
tepat digunakan pada penelitian ini. Alasan peneliti
menggunakan metode campuran (mixed methods) karena
peneliti membutuhkan data lapangan dengan data kualitatif
dan data kuantitatif. Adapun metode yang mendominasi dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif dan sebagai
pelengkapnya adalah metode kuantitatif.
1. Teknik pengumpulan data.
Teknik yang teliti digunakan adalah :
a. Wawancara
Wawancara merupakan Langkah
untuk memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara
mengmpulkan data dimana peneliti
langsung mengadakan tanya jawab
dengan informan menggunakan pedoman
wawancara alat rekam atau audio untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab.
b. Observasi

13
I Iskandar and Abdul Azis, “Pelatihan Penerapan Pendekatan
Mixed Methods Dalam Penulisan Skripsi Pada Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Sinjai,” Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2021:
Penguatan Riset, Inovasi, , Dan Kreativitas Peneliti Di Era Pandemic Covid
19., 1998, 608–11, https://ojs.unm.ac.id/semnaslpm/article/view/25781.
11
Observasi adalah Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan
pengamatan yang teliti dan pencatatan
secara sistematis dan terpercaya.17
Observasi lapangan dilakukan dengan
cara mengamati proses pembelajaran
yang berlangsung sekaligus mengetahui
sumber belajar yang digunakan untuk
lebih memotivasi para peserta didik untuk
berfikir secara kritis. Penelitian iniakan
menggunakan Teknik Obsevasi non
partisipan sehingga peneliti tidak akan
terlibar langsung dengan akativitas
informan, namun sebagai pengamat
independent.
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah
pengumpulan data dan informasi tertulis
yang dilakukan dengan cara membaca
literatur-literatur buku/artikel, dokumen-
dokumen, biografi, foto, atau gambar
mengenai data siswa di sekolah dasar.
J. Sistematika Penulisan
Pada penulisan proposal penelitian ini, penulis
menggunakan referensi atau sumber dari buku pedoman
penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Program Sarjana (skripsi)
UIN Raden Intan Lampung 2018, dimana didalamnya berisi
langkah-langkah ketentuan yang berlaku dalam penulisan
skripsi ini.
Bab 1 : Pendahuluan
Meliputi penegasan judul, latar belakang masalah,
identifikasi dan Batasan masalah, Fokus dan Subfokus
Penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, kajian penelitian terdahulu yang relavan, dan
metode penelitian.

12
Bab II : Landasan teori
Dalam bab ini terdapat juga berbagai sub pembahasan
diantaranya tentang yang terdiri dari berbagai pengertian
efektivitas pembelajaran dan metode demonstrasi pada mata
pelajaran PAI

Bab III : Deskripsi Objek Penelitian


Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum objek yang
akan diteliti, penyajian fakta dan data penelitian.

13
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Efektivitas pembelajaran
1. Pengertian efektifitas
Menurut Miarso “efektivitas pembelajaran
merupakan salah satu standar mutu pendidikan dan
sering kali diukur dengan tercapainya tujuan, atau
dapat juga diartikan sebagai ketepatan dalam
mengelola suatu situasi, “doing the right things”.”
Sedangkan Sadiman mengatakan) “keefektifan
pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah
pelaksanaan proses belajar mengajar.” Hamalik
menyatakan bahwa “pembelajaran yang efektif adalah
pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar
sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada
siswa untuk belajar.” Berdasarkan pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran
adalah satu standar mutu pendidikan dan sering kali
diukur dengan tercapainya tujuan, yang diperoleh
setelah pelaksanaan proses belajar mengajar, yang
menyediakan kesempatan belajar sendiri atau
melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada siswa
untuk belajar.14
John Carroll yang termasyhur dalam bidang
pendidikan psikologi, dan dalam bukunya yang
berjudul “A Model of School Learning”, menyatakan
bahwa Instructional Effectiveness tergantung pada
lima faktor: 1) Attitude; 2) Ability to Understand
Instruction; 3) Perseverance; 4) Opportunity; 5)
Quality of Instruction.

14
Elżbieta Zalewska and Kamila Trzcińska, “Effectiveness of
Distance Learning during the COVID-19 Pandemic,” Wiadomości
Statystyczne. The Polish Statistician 67, no. 10 (2022): 48–61,
https://doi.org/10.5604/01.3001.0016.0659.
14
Dengan mengetahui beberapa indikator
tersebut menunjukkan bahwa suatu pembelajaran
dapat berjalan efektif apabila terdapat sikap dan
kemauan dalam diri anak untuk belajar, kesiapan diri
anak dan guru dalam kegiatan pembelajaran, serta
mutu dari materi yang disampaikan. Apabila kelima
indikator tersebut tidak ada maka kegiatan belajar
mengajar anak tidak akan berjalan dengan baik.
Kegiatan pembelajaran yang efektif sangat dibutuhkan
anak untuk membantu mengembangkan daya pikir
anak dengan tanpa mengesampingkan tingkat
pemahaman anak sesuai dengan usia
perkembangannya. Efektivitas pembelajaran
merupakan suatu ukuran keberhasilan dari proses
interaksi dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
2. Syarat Utama Keefektifan Pembelajaran
Menurut Soemosasmito suatu pembelajaran
dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan utama
keefektifan pengajaran, yaitu :
a. Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi
dicurahkan terhadap KBM
b. Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang
tinggi di antara siswa
c. Ketetapan antara kandungan materi ajaran
dengan kemampuan siswa (orientasi
keberhasilan belajar) diutamakan; dan
Mengembangkan suasana belajar yang akrab
dan positif, mengembangkan struktur kelas yang
mendukung
3. Ciri-ciri Keefektifan Program Pembelajaran
Keefektifan program pembelajaran menurut
Surya ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Berhasil menghantarkan siswa mencapai tujuan-
tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

15
b. Memberikan pengalaman belajar atraktif,
melibatkan siswa secara aktif sehingga menunjang
pencapaian tujuan instruksional.
c. Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses
belajar mengajar. 15

B. METODE DEMONSTRASI
1. pengertian metode demonstrasi
Metode secara harfiah berasal dari dua kata yaitu meta dan
hodos, meta berarti melalui dan hodos berarti jalan atau
cara, Metode kemudian diartikan sebagai cara atau jalan
yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Definisi
metode menurut beberapa ahli diantaranya yaitu :
a. menurut Yatim metode adalah prosedur untuk
membantu siswa dalam menerima dan
memperoleh informasi guna mencapai tujuan
pembelajara.
b. menurut Muliawan, bila dihubungkan dengan
pembelajaran, istilah pembelajaran menunjuk pada
pengertian berbagai cara, jalan, atau kegiatan yang
digunakan dalam proses belajar mengajar.
c. Menurut Suyono dan Hariyanto, Metode
pembelajaran seluruh perencanaan dan prosedur
maupun langkah kegiatan pembelajaran termasuk
pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan.
Metode pembelajaran dapat dianggap sebagai
sesuatu prosedur atau proses yang terartur. 16

15
Zalewska and Trzcińska, “Effectiveness of Distance Learning
during the COVID-19 Pandemic.”
16
Suparni, “Metode Demontrasi Dalam Pembelajaran Matematika.”
16
metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan
tentang cara-cara mengajar yang di pergunakan oleh
seorang guru atau instruktur Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa metode demonstrasi merupakan
format interaksi belajar mengajar yang sengaja
mempertunjukan atau mempraktikan suatu tindakan,
proses atau prosedur yang dilakukan oleh guru atau
salah satu siswa untuk di perlihatkan kepada seluruh
siswa disertai dengan pengapresiasikan kepada siswa
agar minat dalam mendemonstrasikan dapat
meningkat.
2. Tujuan metode demonstrasi
tujuan dari metode demonstrasi adalah untuk
menghilangkan verbalisme dalam materi pelajaran,
sehingga siswa akan semakin mengerti, memahami dan
mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
terhadap materi yang telah dipelajarinya, sedangkan
ditinjau dari sudut tujuan penggunaanya dapat dikatakan
bahwa metode demonstrasi bukan merupakan metode yang
dapat diimplementasikan dalam proses belajar mengajar
secara ndependent, karena metode demonstrasi merupakan
alat bantu untuk memperjelas apaapa yang diuraikan, baik
secara verbal maupun secara tekstual. Metode demonstrasi
banyak dipergunakan dalam bidang ibadah, seperti tata
cara shalat, tata cara berthaharoh dan tata cara mengaji. 17
3. Keunggulan Metode Demonstrasi
Menurut Dr. Mulyono keunggulan metode demonstrasi
diantaranya adalah :
a. melalui metode dmonstrasi terjadinya verbalisme
akan dapat dihindari, sebab peserta didik disuruh
langsung memperhatikan bahan pelajaran yang
dijelasan.

17
Ibid.
17
b. Perhatian peserta didik dapat dipusatkan kepada
hal-hal yang dianggap penting oleh pengajar
sehingga peserta didik dapat penangkap hal-hal
yang penting. roses pembelajaran akan lebih
menarik, sebab peserta didik tidak hanya
mendengarkan akan tetapi melihat peristiwa yang
terjadi secara langsung.
c. Dengan cara mengamati secara langsung peserta
didik akan memiliki kesempatan untuk
membandingkan antara teori dan kenyataan.
Dengan demikian peserta didik akan lebih
meyakini kebenaran materi pembelajaran. apat
mengurangi kesalahan-kesalahan bila
dibandingkan dengan dengan hanya membaca atau
mendengarkan keterangan guru. sebab peserta
didik memperoleh persepsi yang jelas dari hasil
pengamatanya.
d. Bila peserta didik turut aktif melakukan
demonstrasi, maka peserta didik akan memperoleh
pengalaman praktek untuk mengembangkan
kecakapan dan keterampilan.
4. Kelemahan metode demonstrasi
Menurut Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana
kekurangan metode demonstrasi adalah :
a. metode demonstrasi merupakan metode yang tidak
wajar apabila alat peraga yang digunakan tidak
bisa di amati dengan seksama oleh siswa
b. Metode demonstrasi kurang efektif apabila siswa
tidak ikut serta dalam kegiatan bereksperimen idak
semua hal dapat di demonstrasikan
c. Akan menyita waktu yang banyak dan
membosankan bagi peserta yang lain.18

18
Ibid.
18
BAB III
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

A. PROFIL SEKOLAH
1. Sejarah
Awal mulai berdirinya SDIT IQRO Gedong
Tataan yakni di pengaruhi oleh keinginan dari bapak
Drs, Totok tafif susilo yang ingin mendirikan sekolah
yang berbasis islam yang belum ada di gedong tataan.
Setelah itu bapak Drs, Totok tafif mendirikan sebuah
yayasan terlebih dahulu di beri nama yayasan abdul
Hakim Gedong tataan. Awalnya hanya sekolah RAIT
saja namun Karena banyaknya tuntutan dari
masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya
kembali di yayasan tersebut maka tercetus kanlah
SDIT IQRO yang mulia beroperasi pada bulan Juli
2014 .
Awal mulanya pembukaan pendaftaran peserta
didik yang pertama menerima murid baru sejumlah 30
orang yang di bawah kepemimpinan ibu Dwi Sartika
Yana, S.Pd selalu kepala sekolah di SDIT iQRO. pada
tahun 2021ada pengganti kepala sekolah yang di
pimpin oleh kepala yayasan bapak Drs, Totok tafif dan
yang menjadi kepala sekolah dari tahun 2021 hingga
sekarang yakni ibu Beda Fitriana, S.Pd.

2. Visi Dan Misi


a. Visi SDIT IQRO
Adapun visi yang dimiliki oleh SDIT IQRO
yaitu “Membentuk generasi islam yang cerdas,
mandiri dan berprestasi”
b. Misi SDIT IQRO
Adapun misi yang dimiliki oleh SDIT IQRO
sebagai berikut:

19
1) Mendidik peserta didik untuk
mencintai Al-Qur'an
2) Mendidik peserta didik memiliki
kemampuan dasar dan berwawasan
luas
3) Mengembangkan dasar dasar
kemahiran agar siap mengikuti tahap
pendidikan
4) Membudayakan displin pendidik dan
peserta didik dimanapun berada
5) Membudayakan disiplin pendidik dan
peserta didik melalui tata tertib
sekolah
6) Membantu siswa untuk mengenali
potensi diri sehingga dapat
berkembang optimal
7) Mengupayakan KBM yang efektif,
aktif dan menyenangkan

c. Tujuan
Berdasarkan visi dan misi SDIT Iqro Gedong
Tataan diharapkan mampu menghasilkan
peserta didik yang Cinta Alquran berprestasi
dan berakhlak mulia
3. Lokasi Sekolah
SDIT IQRO Gedong Tataan beralamatkan di Jl.
Swadaya sukaraja V komplek SMAN1 Pesawaran

B. PENYAJIAN FAKTA DAN DATA PENELITIAN


Pada tahap penyajian data, peneliti berusaha menyusun
data yang relavan untuk menghasilkan informasi yang dapat

20
disimpulkan, Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa dengan pemanfaatan metode demonstrasi pada pelajaran
pendidikan agama Islam kelas IV SDIT IQRO gedong tataan
sudah efektif yaitu kegiatan belajar mengajar sudah berjalan
dengan baik, dengan diterpakan pembelajaran terutama pada
mata pelajaran PAI. Dengan memanfaatkan metode
pembelajaran demonstrasi secara baik merupakan salah satu
cara yang maksimal dalam menciptakan keefektifan belajar
peserta didik, hal ini dapat dilihat dari pada saat proses
pembelajaran yang dimana peserta didik merasa tidak bosan
pada saat pembelajaran.
Pada saat wawancara kepada pendidik yang bernama
Ibu Mia Anggreani,S.Pd beliau menjelaskan sebelumnya
peserta didik di kelas IV SDIT IQRO memang sulit sekali
memahami isi dari materi kerena tidak semua peserta didik
menyukai metode pembelajaran ceramah yang dapat membuat
peserta didik merasa bosan, oleh karena itu dengan
diterapkannya metode demonstrasi dapat terlaksananya
pembelajaran secara efektif di kelas IV SDIT IQRO Gedong
Tataan.

21
DAFTAR RUJUKAN

Amalia, Ema, and Ibrahim Ibrahim. “Efektivitas Pembelajaran Fiqih


Dengan Mengunakan Metode Demonstrasi Di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Desa Penggage-Muba.” JIP Jurnal Ilmiah
PGMI 3, no. 1 (2017): 98–107.
https://doi.org/10.19109/jip.v3i1.1380.
Chartier, Myron R. “Learning Effect.” Simulation & Games 3, no. 2
(1972): 203–18. https://doi.org/10.1177/003755007200300206.
Desi Pristiwanti, Bai Badariah, Sholeh Hidayat, Ratna Sari Dewi.
“Pengertian Pendidikan.” Jurnal Pendidikan Dan Konseling 4,
no. 1980 (2022): 1349–58.
Dewanti, Rahmi, and A Fajriwati. “Metode Demonstrasi Dalam
Peningkatan Pembelajaran Fiqih.” Jurnal Kajian Islam
Kontemporer 11, no. 1 (2020): 88–98.
Dzofir, Mohammad. “Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran PAI Dan
Implikasinya Terhadap Perkembangan Moral Siswa (Studi Kasus
Di SMA I Bae Kudus).” Jurnal Penelitian 14, no. 1 (2020): 77.
https://doi.org/10.21043/jp.v14i1.7401.
Hakim, Arif Rohman, and Luthfiah Luthfiah. “Efektifitas Penggunaan
Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran Fiqih Di MA
Kapetakan.” Equivalent : Jurnal Ilmiah Sosial Teknologi 2, no. 2
(2020): 70–76. https://doi.org/10.46799/jequi.v2i2.2.
Iskandar, I, and Abdul Azis. “Pelatihan Penerapan Pendekatan Mixed
Methods Dalam Penulisan Skripsi Pada Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Sinjai.” Seminar Nasional Hasil Pengabdian
2021: Penguatan Riset, Inovasi, , Dan Kreativitas Peneliti Di Era
Pandemic Covid 19., 1998, 608–11.
https://ojs.unm.ac.id/semnaslpm/article/view/25781.
M. Sjamsidi dkk. Pengelolaan Dan Pemanfaatan Air Baku. malang:
UB Press, 2013.
Saroyo, Hadi, Halen Dwistia, Agus Nur Alam, and Aisyah Nur Saputri.
“Penerapan Metode Demonstrasi Mata Pelajaran Pendidikan
Islam Dan Budi Pekerti Kelas VI SDN Negeri Ratu Ajaran
22
2020/2021.” JPIB: Jurnal Penelitian Ibnu Rusyd 1, no. 2 (2022).
Sujana, I Wayan Cong. “Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Indonesia.”
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar 4, no. 1 (2019): 29.
https://doi.org/10.25078/aw.v4i1.927.
Suparni, Suparni. “Metode Demontrasi Dalam Pembelajaran
Matematika.” Logaritma: Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan Dan
Sains 5, no. 01 (2017): 81.
https://doi.org/10.24952/logaritma.v5i01.1263.
Susanti, Desi. “Pengembangan Pendidikan Agama Islam.” Edureligia;
Jurnal Pendidikan Agama Islam 1, no. 2 (2018): 63–75.
https://doi.org/10.33650/edureligia.v1i2.46.
“UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20
TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN
NASIONAL.” Demographic Research 49, no. 0 (2003): 1-33 : 29
pag texts + end notes, appendix, referen.
Zalewska, Elżbieta, and Kamila Trzcińska. “Effectiveness of Distance
Learning during the COVID-19 Pandemic.” Wiadomości
Statystyczne. The Polish Statistician 67, no. 10 (2022): 48–61.
https://doi.org/10.5604/01.3001.0016.0659.

23

Anda mungkin juga menyukai