Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan


dan Pembelajaran Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan
Aji Muhammad IdrisSamarinda

Oleh:

Nadia Nurindah :2320100056

Dosen Pengampuh :Dr.Muhammad Sali, S. Sos. I, M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI
MUHAMMAD IDRISSAMARINDA
2024
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................................................1

B. Tujuan Penulisan ...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan ..........................................................................................................3

B. Tujuan Pendidikan .................................................................................................... 4

C. Fungsi Tujuan Pendidikan ........................................................................................5

D. Macam-Macam Tujuan Pendidikan ..........................................................................6

E. Tujuan Pendidikan Indonesia ....................................................................................8

F. Pendekatan Filsafat terhadap Tujuan Pendidikan ...................................................10

BAB III PENUTUP

A. Simpulan .............................................................................................................................13

B. Saran ...................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan individu dan
masyarakat. Tujuan pendidikan menjadi landasan yang penting dalam menentukan arah
dan hasil dari proses pembelajaran. Dalam konteks global yang terus berkembang dan
kompleks, pemahaman yang mendalam tentang tujuan pendidikan menjadi krusial dalam
menanggapi tantangan zaman.1
Pentingnya pendidikan sebagai faktor penentu perubahan dalam masyarakat telah
dikenali sejak zaman kuno. Dari zaman Yunani kuno dengan filsuf-filsuf seperti Plato
dan Aristoteles yang menganggap pendidikan sebagai fondasi utama bagi kemajuan
individu dan negara, hingga era modern di mana pendidikan dianggap sebagai hak asasi
manusia yang fundamental, peran dan tujuan pendidikan terus berkembang seiring
dengan perubahan zaman.2
Dalam konteks latar belakang ini, penelitian tentang tujuan pendidikan menjadi
semakin penting. Tujuan pendidikan tidak hanya terbatas pada pencapaian akademik,
tetapi juga meliputi pembentukan karakter, keterampilan, dan kontribusi positif pada
masyarakat. Dengan memahami tujuan pendidikan secara menyeluruh, kita dapat
merancang sistem pendidikan yang lebih efektif dan relevan dalam menghadapi berbagai
tantangan yang dihadapi oleh individu dan masyarakat saat ini.3
Selain itu, pemahaman yang mendalam tentang tujuan pendidikan juga diperlukan
dalam konteks globalisasi dan revolusi industri 4.0. Perubahan cepat dalam teknologi
dan ekonomi membutuhkan individu yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis,
tetapi juga keterampilan soft skills seperti kreativitas, inovasi, dan kepemimpinan. Oleh
karena itu, tujuan pendidikan harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman
dan mempersiapkan individu untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dalam makalah ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang tujuan pendidikan,
serta meninjau berbagai aspek dari tujuan pendidikan pandangan dan teori terkait yang

1
Jamal Wahab, “Guru Sebagai Pilar Utama Pembentukan Karakter,” Inspiratif Pendidikan 11, no. 2
(2022): 351–362.
2
Ridwan Idris, “PENDIDIKAN SEBAGAI AGEN PERUBAHAN MENUJU MASYARAKAT
INDONESIA SEUTUHNYA,” Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 16, no. 1 (June 15,
2013): 62–72.
3
Dedi Lazwardi, “MANAJEMEN KURIKULUM SEBAGAI PENGEMBANGAN TUJUAN
PENDIDIKAN,” Al-Idarah : Jurnal Kependidikan Islam 7, no. 1 (June 1, 2017): 119–125.
1
dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang peran penting pendidikan
dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi semua.

B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Pendidikan

2. Mengetahui Tujuan Pendidikan

3. Mengetahui Fungsi Tujuan Pendidikan

4. Mengetahui Macam-Macam Tujuan Pendidikan

5. Mengetahui Tujuan Pendidikan Indonesia

6. Mengetahui Pendekatan Filsafat terhadap Tujuan Pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan

Dalam Perundang-undangan tentang SistemPendidikan No.20 tahun 2003,


mengatakan bahwa Pendidikan merupakan “usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat”.4
Definisi dari Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) kata pendidikan berasal dari kata
‘didik’ serta mendapatkan imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, sehingga kata ini memiliki
pengertian sebuah metode, cara maupum tindakan membimbing. Dapat didefinisi
pengajaran ialah sebuah cara perubahan etika serta prilaku oleh individu atau sosial
dalam upaya mewujudkan kemandirian dalam rangka mematangkan atau
mendewasakan manusia melalui upaya pendidikan, pembelajaran, bimbingan serta
pembinaan.5
Bapak Pendidikan Nasional Indonesia Ki Hajar Dewantara mendefinisikan
bahwa arti Pendidikan; “Pendidikan yaitu tuntutan didalam hidup tumbuhnya anak-
anak, adapun maksudnya, pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak itu, agar merekasebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiian setinggi-tingginya”. 6
Pendidikan merupakan adalah sebuah proses humanime yang selanjutnya
dikenal dengan istilah memanusiakanmanusia. Oleh karena itu kita seharusnya bias
menghormati hak asasi setiap manusia. Murid dengan kata lain siswa
bagaimanapun bukan sebuah manusia mesin yang dapat diatur sekehendaknya,
melainkan mereka adalah generasi yang perlu kita bantu dan memberi kepedulian
dalam setiap reaksi perubahannya menuju pendewasaan supaya dapat membentuk
insan yang swantrata, berpikir kritis seta memiliki sikap akhlak yang baik. Untuk
itu pendidikan tidak saja membentuk insan yang berbeda dengan sosok lainnya
yang dapat beraktifitas menyantap dan meneguk, berpakaian serta memiliki

4
Nabila Nabila, “Tujuan Pendidikan Islam,” Jurnal Pendidikan Indonesia 2, no. 05 (May 25, 2021): 867–
875.
5
Cucun Sunaengsih, Buku Ajar Pengelolaan Pendidikan (UPI Sumedang Press, 2017).
6
Hamzah B. Uno and N. Lina amatenggo, Landasan Pendidikan (Bumi Aksara, 2022).
3
rumah untuk tinggal hidup, ihwal inilah disebut dengan istilah memanusiakan
manusia.

B. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang amat sangat penting di dalam
pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di
tuju oleh pendidikan. Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak
dapat dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya. Hal ini dibuktikan
dengan penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia. 7
Tujuan pendidikan juga dapat didefinisikan sebagai salah satu unsur dari
pendidikan yang berupa rumusan tentang apa yang harus dicapai oleh para peserta
didik.
Menurut sejarah bangsa Yunani, tujuan pendidikannya ialah
ketentraman.Sedangkan menurut Islam, tujuan pendidikan ialah membentuk manusia
supaya sehat, cerdas, patuh, dan tunduk kepada perintah Tuhan serta menjauhi
larangan-larangan-Nya.8
Dalam konteks ini tujuan pendidikan merupakan komponendari sistem pendidikan yang
menempati kedudukan dan fungsi sentral. Itu sebabnya setiap tenaga pendidikan perlu
memahami dengan baik tujuan pendidikan
Terdapat beberapa pengertian tujuan pendidikanmenurut beberapa tokoh, diantaranya
1. Ki Hadjar Dewantoro
Tujuan pendidikan adalah mendidik anak agar menjadi manusia yang sempurna
hidupnya, yaitu kehidupan dan penghidupan manusia yang selarasdengan alamnya
(kodratnya) dan masyarakatnya.
2. Johan Amos Comenius (tokoh aliran realism pendidikan)
Tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang mempunyai pengetahuan
kesusilaan dan kasalehan sebagai persiapan untuk kehidupan diakherat.
3. J.J. Rousseau (Perancis, 1712 – 1778, tokoh aliran Naturalisme)
Tujuan pendidikan adalah mempertahankan kebaikan yang ada pada
manusiamembentuk anak menjadi anggota masyarakat yang natural.5.
4. John Heinrich Pestalozzi ( Swiss, 1746 – 1827, tokoh pendidikan sosial)
Tujuan pendidikan adalah mempertinggi derajat rakyat (social
regeneration)dengan mengembangkan potensi jiwa anak secara wajar.

7
Andi Warisno, “Standar Pengelolaan Pendidikan Dalam Mencapai Tujuan Pendidikan Islam,” An Nida
(June 30, 2021), accessed March 16, 2024, https://journal.an-nur.ac.id/index.php/AND/article/view/74.
8
Nabila, “Tujuan Pendidikan Islam.”
4
Tujuan pendidikan akan menentukan kemana siswa akan dibawa. Selain itu,
pendidikan juga memiliki fungsi untuk mengembangkan kapasitas dan meningkatkan
kualitas hidup dan martabat manusia Indonesia. Tujuan pendidikan dapat dilihat dari
dua sudut pandang yaitu menurut islam dan tujuan pendidikan secara umum.9

C. Fungsi Tujuan Pendidikan


Tujuan pendidikan pengertiannya sebenarnya sudah terlingkup di dalam
pengertian pendidikan sebagai usaha secara sadar, yang berarti bahwa usaha tersebut
mengalami permulaan dan mengalami pula akhirnya. Ada usaha yang terhenti karena
mengalami kegagalan sebelum mencapai tujuan, namun usaha baru berakhir kalau
tujuan akhir telah tercapai. Dari pengertian tersebut maka jelas bahwa fungsi tujuan
pendidikan yaitu:10
1. Mengakhiri tujuan itu
2. Mengarahkan tujuan itu
3. Suatu tujuan dapat pula merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan
lain, baik merupakan tujuan baru maupun tujuan-tujuan lanjutan dari tujuan
pertama.
4. Memberi nilai pada usaha-usaha itu.

Brubacher menguraikan fungsi tujuan pendidikan melaksanakan tiga fungsi penting yang
semuanya bersifat normative yaitu:11
1. Tujuan pendidikan memberikan arahan pada proses yang bersifat edukatif.
2. Tujuan pendidikan tidak seharusnya selalu memberi arah pada pendidikan tetapi harus
mendorong atau memberikan motivasi sebaik mungkin.
3. Tujuan pendidikan mempunyai fungsi untuk memberikan pedoman atau menyediakan
kriteria-kriteria dalam menilai proses pendidikan.
Dengan demikian menurut Brubacher bahwa sebelum seseorang mengadakan perubahan
kurikulum kemudian tujuan pendidikan tidak hanya akan memberi arah pendidikan tetapi juga
harus memberikan motivasi. Tujuan juga mempunyai fungsi menyediakan kriteria-kriteria

9
Arfah Ibrahim, “Kota Bagdad sebagai Central Peradaban Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah,” Lentera:
Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies 3, no. 1 (October 13, 2021): 43–54.
10
Rustam Ibrahim, “PENDIDIKAN MULTIKULTURAL: Pengertian, Prinsip, dan Relevansinya dengan
Tujuan Pendidikan Islam,” ADDIN 7, no. 1 (November 14, 2015), accessed March 16, 2024,
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Addin/article/view/573.
11
Tajuddin Noor, “RUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL Pasal 3 UNDANG-UNDANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2003,” Wahana Karya Ilmiah Pendidikan 2, no. 01 (June
1, 2018), accessed March 16, 2024, https://journal.unsika.ac.id/index.php/pendidikan/article/view/1347.
5
untuk mengevaluasi proses pendidikan.
Karena pendidikan merupakan bimbingan terhadap perkembanganmanusia
menuju ke arah cita-cita tertentu, maka masalah pokok bagi pendidikan ialah memilih
arah atau tujuan, berikut fungsi tujuan pendidikan:
1) Tujuan Pendidikan Sebagai Arah Pendidikan
Tujuan itu menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan arah
tadimenunjukkan jalan yang harus ditempuh dari situasi sekarang ke
situasi berikutnya. Dalam meninjau tujuan sebagai arah ini, tidak ditekankan pad
amasalah ke jurusan mana garis yang telah memberi arah pada usaha
tersebut,tetapi ditekankan kepada soal garis manakah yang harus kita ambil
dalammelaksanakan usaha tersebut, atau garis manakah yang harus ditempuh
dalam keadaan “sekarang” dan “disini”. Misalnya guru yang bertujuan
membentuk anak didiknya menjadi manusia yang cerdas, maka arah dari usahanya
ialahmenciptakan situasi belajar yang dapat mengembangkan kecerdasan.
2) Tujuan Pendidikan Sebagai Titik Akhir
Tujuan di samping dapat dipandang dari segi titik tolaknya, juga
dapatdipandang dari segi titik akhir yang akan dicapainya. Di sini perhatian pada
halyang akan dicapai atau dituju yang terletak pada jangkauan masa datang,
dan bukan pada situasi sekarang atau pada jalan yang harus diambil dalam situasi
tadi.Misalnya seorang pendidik yang bertujuan agar anak didiknya menjadi
manusiasusila, maka tekanannya di sini ialah gambaran tentang pribadi susila
yangmenjadi idamannya tadi.

D. Macam-Macam Tujuan Pendidikan


Dalam Suwarno (1992), ada beberapa macam tujuan pendidikan,diantaranya sebagai
berikut:
1. Tujuan umum
Tujuan umum ialah tujuan yang menjiwai pekerjaan mendidik dalam segala
waktu dan keadaan. Tujuan umum ini dirumuskan dengan memperhatikan hakekat
kemanusiaan yang universal. Menurut Lavengeld, tujuan umum pendidikan adalah
kedewasaan.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus yaitu pengkhususan dari tujuan umum atas dasar beberapa
halantara lain:
6
a. Perbedaan individual pada si terdidik
b. Perbedaan lingkungan keluarga atau Masyarakat
c. Perbedaan yang berhubungan dengan tugas lembaga pendidikan
d. Perbedaan yang berhubungan dengan pandangan atau falsafah hidupsuatu bangsa
3. Tujuan tak lengkap atau tak sempurna
Tujuan tak lengkap ialah tujuan yang hanya mencakup salah satu daripadaaspek
saja. Misalnya : tujuan khusus pembentukan kecerdasan saja.
4. Tujuan sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang dicapai pada tiap tingkat perjalananmenuju
tujuan akhir. Misalnya menyelesaikan belajar di sekolah dasar merupakan tujuan
sementara untuk selanjutnya menuju ke SMP, SMA, dan selanjutnya.
5. Tujuan insidentil
Tujuan insidentil ialah tujuan yang timbul karena adanya situasi yang
terjadisecara kebetulan.
6. Tujuan intermediair
Tujuan intermediair ialah tujuan yang merupakan alat atau perantara
untuk mencapai tujuan yang lain.

Tujuan pendidikan dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu menurut islam dan
tujuan pendidikan secara umum.
1. Tujuan Pendidikan Dalam Islam
Tujuan pendidikan islam adalah mendekatkan diri kita kepada Allah dan
pendidikan islam lebih mengutamakan akhlak. Secara lebih luas pendidikan islam
bertujuan untuk
a) Pembinaan Akhlak
b) Penguasaan Ilmu
c) Keterampilan bekerja dalam masyarakat
d) Mengembangkan akal dan akhlak
e) Pengajaran Kebudayaan
f) Pembentukan kepribadian
g) Menghambakan diri kepada Allah
h) Menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan akhirat
2. Tujuan Pendidikan Secara Umum Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat
sebagai berikut:
7
a) Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang
beriman dan dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan kerampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan berbangsa.

b) Tujuan Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu


Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin,
beretos kerja profesional serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional
juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan memepertebal rasa cinta tanah
air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawaan sosial, serta
kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan,
serta berorientasi masa depan.

E. Tujuan Pendidikan di Indonesia


Adapun tujuan pendidikan di Negara Indonesia yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan ini merupakan tingkatan yang tertinggi. Pada tujuan ini
digambarkan harapan masyarakat atau negara tentang ciri-ciri seorang manusia
yang dihasilkan proses pendidikan atau manusia yang terdidik. Adapun yang
dimaksud dengan tujuan pendidikan nasional adalah tujuan umum yang hendak
dicapai oleh seluruh bangsa Indonesia dan merupakan rumusan kualifikasi
terbentuknya setiap warga negara yang dicita-citakan bersama.
Tujuan pendidikan nasional secara formal di Indonesia telah beberapa kali
mengalami perumusan atau perubahan, dan rumusan tujuan pendidikan nasional
yang terakhir seperti disebutkan dalam Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas Bab II Pasal 3 yang berbunyi: “Tujuan pendidikan nasional ialah
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia-manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
8
Perumusan tujuan pendidikan nasional tersebut dapat memberikan arah yang
jelas bagi setiap usaha pendidikan di Indonesia. Untuk dapat mencapai tujuan
pendidikan nasional tersebut, dibutuhkan adanya lembaga-lembaga pendidikan
yang masing-masing mempunyai tujuan tersendiri, yang selaras dengan tujuan
nasional. Oleh karena itu, setiap usaha pendidikan di Indonesia tidak boleh
bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional, bahkan harus menopang atau
menunjang tercapainya tujuan tersebut.

2. Tujuan Institusional
Tujuan institusional adalah perumusan secara umum pola perilaku dan pola
kemampuannya yang harus dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan yang berbeda-
beda sesuai dengan fungsi dan tugas yang harus dipikul oleh setiap lembaga dalam
rangka menghasilkan lulusan dengan kemampuan dan keterampilan tertentu.
Sebagai subsistem pendidikan nasional, tujuan institusional untuk setiap
lembaga pendidikan tidak dapat terlepas dari tujuan pendidikan nasional. Hal ini
disebabkan setiap lembaga pendidikan ingin menghasilkan lulusan yang akan
menunjang tinggi martabat bangsa dan negaranya, yang bertekad untuk
mempertahankan falsafah Pancasila sebagai dasar Negara, di samping kemampuan
dan keterampilan tertentu sesuai dengan kekhususan setiap lembaga.
Dengan demikian, perumusan tujuan institusional dipengaruhi oleh tiga hal:
Tujuan Pendidikan Nasional, Kekhususan setiap lembaga dan Tingkat usia peserta
didik. Tujuan institusional itu dicapai melalui pemberian berbagai pengalaman
belajar kepada peserta didiknya.
3. Tujuan Kurikuler
Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang dirumuskan secara formal pada kegiatan
kurikuler yang ada pada lembaga-lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler sifatnya
lebih khusus jika dibandingkan dengan tujuan institusional, tetapi tidak boleh
menyimpang dari tujuan institusional. Seperti misalnya, tujuan kurikulum di
sekolah-sekolah ada mata pelajaran kewarganegaraan yang berbeda dibandingkan
dengan sekolah lain.
Tujuan mata pelajaran untuk Kewarganegaraan di sekolah-sekolah tersebut
disebut tujuan kurikuler sesuai dengan kurikulum pada masing-masing sekolah.
Tujuan kurikuler merupakan penjabaran dari tujuan institusional, yang berarti lebih
khusus dari pada tujuan Institusional.
9
4. Tujuan Instruksional
Tujuan Instruksional merupakan tujuan yang hendak dicapai setelah selesai
proses belajar mengajar/program pengajaran. Tujuan tersebut merupakan
penjabaran dari tujuan kurikuler, yang merupakan perubahan sikap atau tingkah
laku secara jelas. Tujuan Instruksional dapat dibagi menjadi dua, yaitu Tujuan
Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK).
Dalam merumuskan tujuan tujuan instruksional ini, terlebih-lebih tujuan
instruksional khusus harus berorientasi kepada peserta didik, atau kepada output-
oriented. Tujuan Instruksional akan mempengaruhi pemilihan materi, metode,
strategi, dan lainnya demi mencapai tujuan instruksional yang telah dirumuskan.
Sesuai dengan visi dan misi pendidikan Nasional, maka tujuan pendidikan harus
mencerminkan kemampuan system pendidikan Nasional untuk mengakomodasikan
berbagai tuntutan peran yang multi dimensional. Secara umum, pendidikan harus
mampu menghasilkan manusia sebagai individu dan anggota masyarakat yang sehat
dan cerdas dengan: Kepribadian kuat, religius dan menjunjung tinggi budaya luhur,
Kesadaran demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
Kesadaran moral hokum yang tinggi dan, Kehidupan yang makmur dan sejahtera.
F. Pendekatan Filsafat terhadap Tujuan Pendidikan
Pertanyaan yang perlu diajukan terhadap masalah tujuan adalah, benarkah
pendidikan itu mempunyai tujuan? Apakah tujuan pendidikan itu hanya hasil
pikiran pendidik? Kajian fenomenologi dengan tegas mengatakan bahwa setiap
gejala pendidikan itu mempunyai tujuan akhir. Memang pendidik memegang
peranan penting dalam merumuskan tujuan pendidikan tersebut. Demikian pula
pendidik memegang peranan pula dalam mengarahkan situasi pendidikan, sehingga
mencapai tujuan yang positif dan konstruktif. Gejala sosial dapat menjadi gejala
mendidik, manakala gejala tersebut mengandung tujuan yang bermanfaat bagi
pendidikan. Tujuan akhir pendidikan itu secara universal ialah kedewasaan.12
Berbeda dengan MJ. Langeveld, kaum pragmatisme (John Dewey)
mengemuka- kan bahwa tujuan pendidikan itu ada dalam proses pendidikan,
sehingga proses pendidikan tidak memiliki tujuan yang terpisah. Pendidiklah yang
memikirkan tujuan pendidikan itu. Pragmatisme memandang bahwa setiap fase

12
Yudi Ardian Rahman, “KONSEP DAN PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN,”
Tsaqofah: Jurnal Pendidikan Islam 4, no. 1 (February 16, 2020), accessed March 16, 2024,
https://jurnal.stitalishlahbondowoso.ac.id/index.php/tsaqofah/article/view.
10
dalam proses pendidikan itu merupakan alat untuk mencapai fase berikutnya.
Dengan demikian, fase yang akan ditempuh dari fase sebelumnya adalah
merupakan tujuan yang ada dalam proses pendidikan itu.
M.J.Langeveld, mengemukakan 6 jenis tujuan pendidikan, yaitu sebagai
berikut:
1. Tujuan akhir (umum, universal, dan total)
2. Pengkhususan tujuan umum
3. Tujuan tak lengkap (sementara)
4. Tujuan insidental
5. Tujuan tentatif
6. Tujuan intermedier.
Tujuan yang paling dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari, yaitu tujuan
insidental. (insiden = peristiwa). Tujuan insidental, ialah tujuan yang menyangkut
suatu peristiwa khusus. Agak sukar untuk mencari hubungan antara tujuan umum
dengan tujuan insidental, namun tujuan insidental sebenarnya terarah kepada
realisasi tujuan umum. Jadi hubungan tujuan insidental dengan tujuan umum sangat
jauh. Contoh: Ibu, melarang anaknya bermain-main di depan pintu yang terbuka,
karena dapat menyebabkan anak itu sakit (masuk angin), atau karena mengganggu
lalu lintas di pintu. Jelaslah tujuan insidental sangat jauh dengan kriteria
kedewasaan sebagai tujuan umum pendidikan.13
Tujuan tentatif, (tentatif = sementara) ialah tujuan yang terdapat pada
langkah-langkah untuk mencapai tujuan umum. Karena itu tujuan tentatif lebih dekat
pada tujuan umum, dibandingkan dengan tujuan insidental. Tujuan tentatif memberi
kesempatan kepada anak untuk menguji nilai yang ingin dicapainya dengan
perbuatan nyata. Dari kenyataan yang dialaminya itu diharapkan anak akan
mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Contoh: tujuan agar anak biasa hidup
bersih. Setelah ia mengalaminya berulang-ulang berperilaku bersih pada berbagai
jenis dan tingkat kebersihan, maka ia diharapkan kelak mengerti dan biasa hidup
bersih. Anak didik biasanya tidak menyadari bahwa ia sedang dibawa ke arah suatu
tujuan pendidikan insidental ataupun tentatif, karena memang tujuan ini tidak secara
tersurat dapat diketahui oleh anak.14

13
Desi Pristiwanti et al., “Pengertian Pendidikan,” Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) 4, no. 6
(December 2, 2022): 7911–7915.
14
M. Anwar, Filsafat Pendidikan (Kencana, 2015).
11
Tujuan intermedier, (media = antara) ialah tujuan yang melayani tujuan
pendidikan yang lain atau tujuan yang lebih luas atau lebih tinggi tingkatannya.
Contoh: murid belajar membaca dengan tujuan agar ia kelak dapat belajar sendiri
tentang ilmu pengetahuan dengan jalan membaca buku-buku.
Tujuan tidak lengkap (sementara), ialah tujuan yang berkenaan dengan salah
satu aspek kehidupan. Disebut tidak lengkap karena setiap tujuan yang dihubungkan
dengan salah satu aspek kehidupan itu berarti tidak lengkap. Tujuan yang lengkap
ialah tujuan yang mengembangkan seluruh aspek kehidupan itu, yaitu tujuan umum
pendidikan.
Aspek-aspek tujuan umum pendidikan ialah:
1. Pendidikan jasmani
2. Pendidikan religius
3. Pendidikan sosial
4. Pendidikan ekonomis
5. Pendidikan etika
6. Pendidikan estetika
Tujuan umum, (akhir, universal, total) ialah tujuan yang menjadi sumber
bagi bagi tujuan lainnya. Semua manusia di seluruh dunia ingin mencapai tujuan
itu, yaitu tujuan umum pendidikan ialah manusia dewasa.
Pengkhususan tujuan umum, itu terjadi karena manusia dewasa yang
universal itu diberi bentuk yang nyata berhubung dengan kebangsaan, kebudayaan,
agama, sistem politik, dan sebagainya. Oleh karena itu, manusia dewasa bagi
bangsa Indonesia adalah selaras dengan filsafat bangsa Indonesia, yaitu manusia
yang memiliki karakteristik kepribadian Pancasila.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam proses


pendidikan. Secara umum, tujuan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mengembangkan potensi individu agar memiliki kekuatan spiritual, moral, intelektual,
dan keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan pribadi dan masyarakat. Definisi
tersebut tercermin dalam berbagai perspektif, termasuk dalam konteks hukum, kamus
bahasa, dan pandangan tokoh pendidikan.
Adapun fungsi tujuan pendidikan, antara lain mengakhiri tujuan, mengarahkan
proses pendidikan, menjadi pedoman evaluasi, serta memberikan nilai pada usaha
pendidikan. Tujuan pendidikan juga memiliki beragam kriteria kualifikasi, yang
mempengaruhi proses dan hasil pendidikan.
Dalam konteks indonesia, tujuan pendidikan disusun sesuai dengan kebutuhan
bangsa dan negara, baik secara nasional, institusional, kurikuler, maupun instruksional.
Tujuan pendidikan nasional indonesia mencakup aspek kecerdasan, kesehatan,
kepribadian, dan keterampilan, serta kesadaran sosial dan demokratis. Sementara itu,
pendekatan filsafat terhadap tujuan pendidikan menekankan pentingnya mencapai
kedewasaan sebagai tujuan akhir, dengan berbagai jenis tujuan yang mendukung proses
pendidikan.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang tujuan pendidikan, diharapkan
proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang
diinginkan, baik secara individu maupun kolektif, serta sesuai dengan perkembangan
zaman dan tuntutan masyarakat.

B. Saran

Kami menyadari dalam penyusunan dan penyulisan makalah ini terdapat

banyak sekali kekurangan dan kesalahan oleh karena itu kami siap menyerima

kritik dan saran dari pembaca dan pendengar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. Filsafat Pendidikan. Kencana, 2015.


Ibrahim, Arfah. “Kota Bagdad sebagai Central Peradaban Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah.”
Lentera: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies 3, no. 1 (October 13,
2021): 43–54.
Ibrahim, Rustam. “PENDIDIKAN MULTIKULTURAL: Pengertian, Prinsip, dan
Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam.” ADDIN 7, no. 1 (November 14,
2015). Accessed March 16, 2024.
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Addin/article/view/573.
Idris, Ridwan. “PENDIDIKAN SEBAGAI AGEN PERUBAHAN MENUJU MASYARAKAT
INDONESIA SEUTUHNYA.” Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan 16, no. 1 (June 15, 2013): 62–72.
Lazwardi, Dedi. “MANAJEMEN KURIKULUM SEBAGAI PENGEMBANGAN TUJUAN
PENDIDIKAN.” Al-Idarah : Jurnal Kependidikan Islam 7, no. 1 (June 1, 2017): 119–
125.
Nabila, Nabila. “Tujuan Pendidikan Islam.” Jurnal Pendidikan Indonesia 2, no. 05 (May 25,
2021): 867–875.
Noor, Tajuddin. “RUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL Pasal 3 UNDANG-
UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2003.” Wahana
Karya Ilmiah Pendidikan 2, no. 01 (June 1, 2018). Accessed March 16, 2024.
https://journal.unsika.ac.id/index.php/pendidikan/article/view/1347.
Pristiwanti, Desi, Bai Badariah, Sholeh Hidayat, and Ratna Sari Dewi. “Pengertian
Pendidikan.” Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) 4, no. 6 (December 2, 2022):
7911–7915.
Rahman, Yudi Ardian. “KONSEP DAN PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN
PENDIDIKAN.” Tsaqofah: Jurnal Pendidikan Islam 4, no. 1 (February 16, 2020).
Accessed March 16, 2024.
https://jurnal.stitalishlahbondowoso.ac.id/index.php/tsaqofah/article/view/85.
Sunaengsih, Cucun. Buku Ajar Pengelolaan Pendidikan. UPI Sumedang Press, 2017.
Uno, Hamzah B., and N. Lina amatenggo. Landasan Pendidikan. Bumi Aksara, 2022.
Wahab, Jamal. “Guru Sebagai Pilar Utama Pembentukan Karakter.” Inspiratif Pendidikan 11,
no. 2 (2022): 351–362.
Warisno, Andi. “Standar Pengelolaan Pendidikan Dalam Mencapai Tujuan Pendidikan Islam.”
An Nida (June 30, 2021). Accessed March 16, 2024. https://journal.an-
nur.ac.id/index.php/AND/article/view/74.

Anda mungkin juga menyukai