com
Jurnal Internasional Pendidikan STEM untuk Keberlanjutan, Vol.1, No.1, 2021, hlm. 53-59 e-
ISSN 2798-5091. DOI. 10.53889/ijses.v1i1.8
Penerapan Metode Talking Stick Konsep Asam Basa Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa
Kemampuan berpikir kritis
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI SMA pada materi asam basa tahun pelajaran
2018/2019 dengan menggunakan metode tongkat bicara. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi sehingga penelitian ini mendeskripsikan
perencanaan, kegiatan dan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI SMA. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
di salah satu SMA Negeri Tangerang Selatan di Indonesia yang berjumlah 33 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan tes esai, lembar observasi, aktivitas guru, aktivitas siswa, catatan lapangan dan wawancara. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa meningkat dengan menggunakan metode speaking stick dilihat dari kemampuan
siswa dalam menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, menanggapi pendapat teman dan mempertimbangkan sumber.
Kemampuan berpikir kritis mengalami peningkatan, pada siklus I yaitu sebesar 21,20% sedangkan pada siklus II sebesar 90,90%. Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan metode tongkat bicara dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IX SMA pada materi
asam basa.
PENGANTAR
Belajar merupakan proses menemukan pengalaman yang membutuhkan proses yang kompleks
(Satrianawati, 2018). Sehingga dalam kegiatan pembelajaran di kelas siswa harus berperan aktif dalam
proses pembelajaran. Keaktifan siswa di dalam kelas dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa.
Anwar dan Yanti (2014) menyatakan bahwa pada kenyataannya masih banyak siswa yang tidak aktif di
dalam kelas selama proses pembelajaran. Kegiatan kemahasiswaan merupakan suatu kegiatan atau
kegiatan yang dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik karena adanya interaksi satu sama lain
(Megawati, 2012). Selain membawa perubahan ke arah yang lebih baik, aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa baik keterampilan berpikir kritis
53
Jurnal Internasional Pendidikan STEM untuk Keberlanjutan, Vol.1, No.1, 2021, hlm. 53-59 e-
ISSN 2798-5091. DOI. 10.53889/ijses.v1i1.8
memahami konsep, 61% siswa miskonsepsi dan 22% siswa tidak memahami
konsep.
Muchtar dan Harizal (2012) menyatakan bahwa penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep asam basa disebabkan oleh kurangnya kemampuan memecahkan
masalah, mengabaikan konteks, dan menggeneralisasi masalah tanpa memahami teori yang melatarbelakanginya. Selain itu permasalahan juga muncul dari konsep awal siswa yang tidak
sesuai dengan temuan ilmiah dan rendahnya tingkat keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran diharapkan dapat
mengembangkan sikap ilmiah siswa yang menghasilkan hasil belajar yang baik dan kemampuan berpikir kritis siswa. Salah satu pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk aktif dalam
proses pembelajaran di kelas adalah pembelajaran dengan menggunakan metode talk stick. Pembelajaran talking stick merupakan pembelajaran yang dapat menguji kesiapan siswa dalam
belajar, melatih siswa untuk memahami materi dengan cepat dan mendorong siswa untuk aktif dalam belajar (Shoimin, 2014). Pembelajaran menggunakan metode talk stick merupakan
pembelajaran yang melatih siswa dalam berbicara, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, membuat siswa aktif saat pembelajaran berlangsung sehingga secara tidak langsung
juga melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Pembelajaran talking stick sebaiknya juga menggunakan musik pengiring apabila pembelajaran dimaksudkan untuk menghilangkan ketegangan
pada siswa, memberikan semangat kepada siswa dan siswa termotivasi selama proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat
peningkatan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan metode speaking stick. Pembelajaran menggunakan metode talk stick merupakan pembelajaran yang melatih siswa dalam
berbicara, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, membuat siswa aktif saat pembelajaran berlangsung sehingga secara tidak langsung juga melatih kemampuan berpikir kritis
siswa. Pembelajaran talking stick sebaiknya juga menggunakan musik pengiring apabila pembelajaran dimaksudkan untuk menghilangkan ketegangan pada siswa, memberikan semangat
kepada siswa dan siswa termotivasi selama proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir
kritis dengan menggunakan metode speaking stick. Pembelajaran menggunakan metode talk stick merupakan pembelajaran yang melatih siswa dalam berbicara, menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan, membuat siswa aktif saat pembelajaran berlangsung sehingga secara tidak langsung juga melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Pembelajaran talking stick sebaiknya
juga menggunakan musik pengiring apabila pembelajaran dimaksudkan untuk menghilangkan ketegangan pada siswa, memberikan semangat kepada siswa dan siswa termotivasi selama
proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan metode speaking stick. Pembelajaran talking st
METODE
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian siklik yang mengacu pada
penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang mengacu pada empat tahap. Tahap pertama
adalah tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, observasi dan tahap keempat adalah
tahap refleksi (Arifin, 2012). Penelitian siklis ini dilaksanakan di salah satu SMA di Kota
Tangerang Selatan dengan sampel penelitian 33 siswa kelas XI IPA yang terdiri dari 18 siswa
perempuan dan 15 siswa laki-laki pada tahun ajaran 2018/2019. Kegiatan penelitian pada tahap
perencanaan dimana peneliti mengamati keadaan siswa kelas XI saat mengikuti proses
pembelajaran kimia di kelas. Dengan ini peneliti akan menemukan kekurangan dari kelas
tersebut.
Tahap perencanaan, peneliti melakukan persiapan yaitu membuat rencana pelaksanaan dengan
menggunakan metode talk stick dan menyusun soal-soal yang berkaitan dengan materi asam basa. Pada
tahap perencanaan peneliti juga membuat lembar observasi pelaksanaan proses pembelajaran berbicara
tongkat dengan tujuan untuk melihat aktivitas guru dan siswa menggunakan proses pembelajaran
54
Jurnal Internasional Pendidikan STEM untuk Keberlanjutan, Vol.1, No.1, 2021, hlm. 53-59 e-
ISSN 2798-5091. DOI. 10.53889/ijses.v1i1.8
keterampilan saat menggunakan pembelajaran tongkat bicara. Sedangkan untuk pembelajaran menggunakan
metode tongkat bicara, guru harus menyiapkan tongkat, pertama guru menyiapkan materi asam basa kemudian
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi asam basa, kemudian
guru memberikan tabungan kepada siswa untuk membaca. dan mempelajari materi asam basa. Setelah siswa
mempelajari materi asam basa, guru memberikan pertanyaan berupa soal-soal dasar yang telah guru siapkan
sebelum pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan sampai semua siswa atau 70% siswa mendapatkan bagian untuk
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, kemudian guru memberikan kesimpulan setelah itu guru
Setelah perangkat pembelajaran selesai dibuat peneliti membuat perangkat evaluasi, evaluasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah instrumen keterampilan berpikir kritis dengan lima butir soal tes esai materi asam basa pada
setiap siklus pembelajaran dengan maksud untuk melihat peningkatan kemampuan belajar siswa. keterampilan berpikir
kritis materi basa asam. Indikator berpikir kritis yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi atau
memfokuskan pada kemungkinan kriteria respons, mengidentifikasi kesimpulan, mengidentifikasi alasan yang
dikemukakan untuk mencari struktur suatu pendapat atau argumen, keterampilan berpikir kritis bertanya dan
menjawab.
metode talk stick sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah peneliti rancang
pada tahap perencanaan. Dalam pembelajaran menggunakan metode talk stick yang perlu dilakukan
guru adalah mempelajari tujuan pembelajaran, guru menjelaskan secara singkat kepada siswa
sebelum kegiatan pembelajaran speaking stick dilakukan. Setelah penjelasan selesai, guru meminta
siswa untuk membaca materi asam basa secara individu atau kelompok dengan menambah
referensi. Kemudian guru meminta siswa untuk menutup semua referensi yang dibaca oleh siswa
dan menyiapkan bantuan dan lagu yang akan digunakan sebagai media dalam pembelajaran
berbicara stik yaitu memberikan pertanyaan kepada siswa yang mendapatkan stik ketika lagu
berhenti.
Tahap observasi pada setiap siklusnya dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran
dengan menggunakan metode tongkat bicara materi asam basa. Observasi yang peneliti lakukan
adalah mengamati kegiatan guru sesuai atau tidak dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat
dan kesimpulan terkait materi yang diberikan guru pada guru di akhir pembelajaran. Observasi
dalam penelitian ini juga melihat aktivitas siswa dalam memahami materi asam basa, referensi yang
dipelajari siswa, antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan metode
tongkat bicara, cara menggerakkan tongkat, cara menjawab pertanyaan dari guru dan cara siswa
mengeluarkan pendapat.
55
Jurnal Internasional Pendidikan STEM untuk Keberlanjutan, Vol.1, No.1, 2021, hlm. 53-59 e-
ISSN 2798-5091. DOI. 10.53889/ijses.v1i1.8
Tahap refleksi dalam penelitian ini adalah menganalisis proses-proses yang telah berlangsung
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode talk stick atau pengamatan yang diperoleh
pada tahap observasi. Tahap refleksi bertujuan untuk mengetahui permasalahan permasalahan yang
muncul selama pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode tongkat bicara dengan materi asam
basa, selain itu juga untuk melihat kekurangan-kekurangan yang terjadi selama proses pelaksanaan. Hasil
refleksi peneliti selanjutnya dijadikan acuan untuk perencanaan siklus penelitian selanjutnya.
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes kemampuan
berpikir kritis siswa. Tes kemampuan berpikir kritis yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengukur
kemampuan berpikir kritis menggunakan metode tongkat bicara pada materi asam basa. Tes kemampuan
berpikir kritis dalam pembelajaran digunakan sebagai keberhasilan setiap siklus tindakan. Data yang diperoleh
diperoleh dari pengumpulan data tes keterampilan berpikir kritis individu siswa pada akhir proses pembelajaran
pada setiap siklus untuk memperoleh data tentang peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi
asam basa yang diperoleh siswa sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yang
diperoleh dari hasil setiap siklus adalah mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan.
siklus pada materi asam basa dengan pembelajaran menggunakan metode tongkat bicara di salah
satu SMA Kota Tangerang Selatan. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI. Peneliti
mempersiapkan perangkat pembelajaran mulai dari pembuatan silabus yang berkaitan dengan
materi asam basa, rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode tongkat bicara pada
materi asam basa, membuat soal atau soal yang sesuai dengan materi asam basa, membuat
instrumen keterampilan berpikir kritis. Instrumen keterampilan berpikir kritis dalam penelitian ini
adalah instrumen berbentuk esai lima butir yang sesuai dengan indikator keterampilan berpikir kritis
Ennis. Instrumen penelitian ini, peneliti gunakan sebagai ukuran untuk mengetahui peningkatan
kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI materi asam basa. Sebelum alat instrumen, peneliti terlebih
Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode talk stick pada materi asam basa
pada setiap siklusnya dilakukan dalam dua kali pertemuan yaitu dilaksanakan dalam waktu 4x45
menit. Dari hasil yang diperoleh, keterampilan berpikir kritis siswa pada siklus I dengan lima butir
soal tes keterampilan berpikir kritis tentang teori asam basa melalui pembelajaran speaking stick.
Pada siklus I rata-rata kemampuan berpikir kritis yaitu sebesar 21,20%, dilihat dari rata-rata siklus I
dapat disimpulkan bahwa siklus I masih belum berhasil karena persentase nilai rata-rata
56
Jurnal Internasional Pendidikan STEM untuk Keberlanjutan, Vol.1, No.1, 2021, hlm. 53-59 e-
ISSN 2798-5091. DOI. 10.53889/ijses.v1i1.8
masih rendah dan belum mencapai 80% yang memiliki kemampuan berpikir kritis di atas atau sama dengan 75.
Dari hasil yang diperoleh pada siklus I kemampuan berpikir kritis siswa masih kurang lengkap,
sehingga penelitian ini dilanjutkan pada siklus II. Siklus kedua dilakukan penelitian lanjutan pada
materi asam basa. Rata-rata data kemampuan berpikir kritis siswa adalah 90,90% dan dapat
dikatakan siklus II sudah berhasil dan pembelajaran tidak dilanjutkan ke siklus III. Pada siklus II siswa
sudah mulai memahami cara belajar dengan menggunakan metode tongkat bicara, siswa sudah
lebih memahami materi secara berkelompok, siswa sudah mulai rutin memberikan tongkat kepada
teman, siswa memilih sendiri lagu yang akan digunakan dan 80% dari siswa menjawab pertanyaan
yang diberikan saat kegiatan pembelajaran dengan metode tongkat bicara. Kemampuan
keterampilan berpikir kritis siswa akan semakin berkembang jika guru semakin melatih keterampilan
berpikir siswa. Kemampuan berpikir kritis siswa akan berbeda-beda tergantung pada latihan yang
Pada siklus II materi yang diajarkan berlanjut pada asam basa kuat, asam basa lemah dan
konsep penentuan pH dan pOH. Pada siklus II ini siswa sudah mulai terampil dalam
menentukan referensi yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari, siswa sudah terampil
bekerja sama dalam memahami materi dan siswa sudah mulai mengeluarkan stopper sesuai
dengan materi yang sedang dibahas di kelas. . Pembelajaran menggunakan metode tongkat
bicara ini dapat membuat siswa aktif di dalam kelas, mulai dari pemantapan materi yang akan
dibahas, menggerakkan tongkat saat lagu diputar, ikut bernyanyi, menjawab pertanyaan yang
diberikan guru dan siswa sudah mulai terbiasa. mampu menarik kesimpulan saat pembelajaran
berakhir.
57
Jurnal Internasional Pendidikan STEM untuk Keberlanjutan, Vol.1, No.1, 2021, hlm. 53-59 e-
ISSN 2798-5091. DOI. 10.53889/ijses.v1i1.8
Dari hasil siklus I dan siklus II diperoleh rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode talk stick dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa. Hal ini dikarenakan pembelajaran dengan menggunakan metode talk stick melibatkan siswa
secara aktif pada saat proses pembelajaran di kelas berlangsung. Dalam pembelajaran berbicara tongkat siswa
diberi kesempatan untuk memahami materi secara mendalam secara kelompok dan individu dengan berbagai
referensi. Siswa diberi kesempatan untuk memilih lagu sendiri sesuai dengan keinginan siswa agar semua siswa
dapat mengikuti irama dan ikut menyanyikan lagu. Dengan menggunakan metode tongkat bicara ini semua
siswa memiliki hak berbicara yang sama yang diberikan secara bergiliran atau bergiliran. Sehingga pembelajaran
ini menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode talk stick dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI materi asam basa tahun ajaran 2018/2019 dan dapat
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada siklus I rata-rata
persentase kemampuan berpikir kritis siswa dengan pembelajaran menggunakan metode tongkat
bicara sebesar 21,20%, sedangkan pada siklus II rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa.
meningkat menjadi 90,90% dan dapat dikatakan tuntas pada siklus II.
REFERENSI
Anwar, K., dan Yanti, N. (2014). peningkatan kreativitas belajar siswa menggunakan model
cooperative scipt dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD N. Citra Rakyat: 2
Lathifa, U., Suhadi, I., dan Endang, B. (2015). Identifikasi konsep konsep dari asam basa
dengan menggunakan teknik termodifikasi Certainty of Response Index (CRI). Seminar
Nasional Pendidikan Sains UKSW
Megawati, S. (2012). Model pembelajaran kooperatif tipe team assited individualization (TAI)
dalam meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar akutansi siswa kelas XI. Jurnal
Pendidikan Akutansi Indonesia 10 (1): 163
Muchtar, Z., dan Harizal. (2012).Menganalisis miskonsepsi siswa tentang asam basa
kimia di SMA di medan. Jurnal pendidikan dan praktek. Vol.3:65
58
Jurnal Internasional Pendidikan STEM untuk Keberlanjutan, Vol.1, No.1, 2021, hlm. 53-59 e-
ISSN 2798-5091. DOI. 10.53889/ijses.v1i1.8
Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media
59