BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terhadap perbaikan kualitas hidup manusia yang salah satunya adalah Biologi,
yaitu ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup. Hasil
akan lebih baik apabila siswa terlibat aktif dalam tugas-tugas kognitif dan
sosial tertentu. Saat proses mengajar di kelas, terjadi interaksi antara guru
dengan siswa yang saling mempengaruhi satu sama lain. Umumnya keadaan
dipersepsikan tertentu dalam diri siswa, misalnya dimana situasi kelas yang
semua siswanya aktif, cara mengajar guru dan adanya persaingan antar siswa.
sampai saat ini adalah masih banyak guru-guru yang menggunakan pola
metode ceramah dan bersifat satu arah yaitu guru berbicara sedangkan murid
hanya mendengarkan. Siswa biasanya akan cepat merasa jenuh dengan cara
merasa jenuh.
saat ini masih banyak yang menggunakan model pembelajaran yang bersifat
dan menyenangkan begitu juga dengan hasil belajar yang rendah. Pada model
Tak sedikit siswa yang merasa bosan dan jenuh dikelas, bahkan tak sedikit
juga siswa yang menggunakan kegiatan belajar sebagai ajang untuk melamun,
tidur dan megganggu temannya. Hal ini dapat membuat hasil belajar siswa
tidak maksimal.
Hasil wawancara dengan guru bidang studi dan siswa di sekolah MTs
mata pelajaran IPA, hal ini dikatahui dari hasil rata-rata ulangan siswa bahwa
dengan perolehan nilai 65. Sementara KKB (Kriteri Ketuntasan Belajar) yang
harus dicapai adalah 73. Keadaan demikian membuat siswa tidak aktif dalam
menemukan sendiri materi pelajaran. Siswa banyak yang jenuh ketika belajar,
dan banyak yang tidak memperhatikan guru di depan. Kondisi lain yang
hanya akan berdiskusi dengan teman dekatnya saja, dan tidak mau
bekerjasama dengan yang lain. Kondisi ini tentu akan menyulitkan guru saat
diajarkan, sehingga materi yang diajarkan mudah diserap oleh siswa dan hasil
dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki setiap model, sehingga perlu
yang hampir sama. Model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give dan
mereka terima dari pasangannya. Komponen penting dalam strategi Take and
4
Hasil yang diharapan dari model pembelajaran Take and Give adalah
yang didukung oleh penyajian data yang diawali dengan pemberian kartu
kepada siswa yaitu berupa kartu pertanyaan dan kartu jawaban atau bisa
disebut kartu berpasangan. Tujuan dari strategi ini antara lain pendalaman
Make A Match, selain itu hasil penelitian Rindi Novitri Antika (2012: 15)
belajar siswa.
yang lebih efektif dalam pencapaian hasil belajar materi kelangsungan hidup
makhluk hidup.
B. Identifikasi Masalah
saja, dan tidak mau bekerjasama dengan yang lain. Kondisi ini tentu akan
C. Batasan Masalah
Match dan Take and Give pada materi kelangsungan hidup makhluk
hidup.
6
D. Rumusan Masalah
menggunakan model Make a Match dengan Take and Give pada materi
Palangkaraya ?
E. Tujuan Penelitian
tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
menggunakan model Make a Match dengan Take and Give pada materi
Palangkaraya.
F. Manfaat Penelitian
pembelajaran.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dimana guru dapat menerapkan system
G. Definisi Operasional
pembelajaran tipe Make A Match dan model pembelajaran tipe Take and
penyajian data yang diawali dengan pemberian kartu kepada Siswa yaitu
berupa kartu pertanyaan dan kartu jawaban atau biasa disebut kartu
H. Sistematika Penulisan
sistematika penulisan.
makhluh hidup.
Bab III : Metode Penelitian terdiri dari pendekatan dan jenis penelitin,
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
pengetahuan dan belajar aktif serta kritis dan toleran terhadap siswa yang
lain.
pengembangnya;
yang paling tepat disuatu situasi dan kondisi. Oleh karen itu harus
pemberian kartu kepada siswa yaitu berupa kartu pertanyaan dan kartu
Curran, strategi Make A match ini menjadi salah satu strategi penting
dalam ruang kelas. Tujuan dari strategi ini antara lain : 1) pendalaman
dari adanya kerja sama, antara dua atau lebih suatu individu
3) Teori Vygotsky
1) Kelebihan
siswa.
presentasi.
belajar.
2) Kekurangan
pasangan
bisa malu.
13
menimbulkan kebosanan.
berhasil dan sanksi bagi siswa yang gagal (disini, guru dapat
hadapan.
memberikan presentasi.
oleh penyajian data yang diawali dengan pemberian kartu kepada siswa.
pasangan.
pemberian kartu kepada siswa. Didalam kartu, ada catatan yang harus
pasangannya.
1) Kelebihan
sekelas.
masing.
18
2) Kekurangan
misalnya:
kelompok;
kemampuan akademik;
2013:243).
pembelajaran .
dicapai .
4. Penelitian Perbandingan
dengan cara menguji apakah nilai variabel terikat dalam suatu kelompok
suatu perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan
proses belajar. Perlakuan aktif dalam belajar adalah siswa. Hasil belajar
merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi. Dari sisi siswa, hasil
hasil belajar adalah semua kecakapan dan hasil yang diperoleh siswa
ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Hasil
a. Adaptasi
seumpama ular dan serangga, dan ada yang berjalan dengan dua
ada pula berjalan dengan empat kaki. Semuanya itu dijadikan atas
2015: 314).
1. Adaptasi Morfologi
2. Tipe mulut pengisap dan penjilat, misal : pada lebah dan lalat
1. Hewan
di dalam air.
2. Tumbuhan
antara lain :
urine yang lebih pekat dari pada ikan yang hidup di air
tawar
musuh
jantan
kemarau.
b. Seleksi Alam
besar. Namun pada saat sekarang semuanya telah punah. Dan inilah
2002: 451).
sesuai dengan alam akan terus hidup sedangkan yang tidak sesuai
akan mati yang pada akhirnya punah. Menurut teori ini, alam dengan
29
individu yang sesuai dapat bertahan dan lolos dari seleksi itu untuk
Tuhan, kearah mana segala yang ada di alam semesta ini tertarik dan
yang begitu terang dan menarik, kea rah mana semua “laron” terbang
c. Perkembangbiakan
secara generatif.
1) Secara Generatif
peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina seperti yang
bertemunya sel jantan yang terdapat pada benang sari dan sel
Bagian-Bagian Bunga
5. Benang sari, alat kelamin jantan yang terdiri dari tangkai sari
tangkai putik, bakal buah, bakal biji (berisi lembaga dan sel
telur)
Perantara Penyerbukan
2) Secara Vegetatif
fragmentasi.
buatan.
a) Spora
b) Tunas
atas tanah.
Ciri-cirinya:
d) Umbi Lapis
e) Umbi Batang
yang berubah menjadi sisik dan pada setiap ketiak sisik terdapat
f) Daun
g) Geragih (stolon)
menjalar. Ruas ini bila mengenai tanah akan tumbuh akar dan
kultur jaringan.
36
dan ketimun.
bulan.
37
lengkap kembali.
sangat sederhana dapat kita jumpai dalam hal seperti berikut: Satu
tanah yang cukup mendapat air, cabang itu akan hidup sendiri
dari bunga itu sendiri maupun dari dua jenis bunga yang berbeda
Match dan yang menggunakan model pembelajaran STAD pada mata diklat
bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan teknik Make A Match secara
signifikan lebih baik dari pada siswa yang menggunakan teknik pembelajaran
grafis terhadap hasil belajara PKn SD. Hasil penelitian ini menunjukan model
dilengkapi LKS untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada pokok
meningkatkan motivasi pada siklus I 13, 16% meningkat menjadi 65, 79%
pada siklus II dan hasil belajar aspek kognitif pada siklus I sebesar 55,26%
meningkat menjadi 82,05% pada siklus II dan aspek afektif pada siklus I
C. Kerangka Konseptual
megharapkan hasil belajar yang baik. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa
ditentukan oleh siswa itu sendiri dan faktor-faktor lain yang mendukung.
Tinggi rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu
mengajar.
hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA, diketahui bahwa hasil
ini terdiri dari variabel independen (bebas) yaitu model pembelajaran Make a
Match dan model pembelajaran Take and Give. Agar lebih jelas maka
kerangka pikir dalam penelitian ini digambarkan dalam bentuk gambar 2.6
sebagai berikut :
Kerangka konseptual
43
D. Hipotesis Penelitian
berikut :
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
design. Pada penelitian ini diberikan perlakuan yang berbeda pada dua
Take and Give pada kelas eksperimen kedua sehingga rancangan penelitian
kelompok diberi tes awal atau pretes. Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan
untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan
diajarkan telah dapat dikuasai oleh siswa. Dua kelas ekperimen tersebut yaitu
kedua kelompok tersebut diberi tes lagi sebagai postes. Tes akhir dilaksanakan
dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran sudah dapat
dikuasai dengan sabaik-baiknya oleh siswa. Dua kelas ekperimen yang sudah
diberi perlakuan tersebut terdiri dari A’ bagi kelompok Make A Match dan B’
bagi kelompok Take and Give. Rancangan Penelitian tertera pada Tabel 31.
dibawah ini.
Keterangan :
E1 = Kelompok Make a Match
E2 = Kelompok Take and Give
A =Pre-test kelompok Make a Match
B =Pre-test kelompok Take and Give
X1 = Pembelajaran dengan model Make a Match
X2 = Pembelajaran dengan model Take And Give
A’ =Post-test kelompok Make a Match
B’ =Post-test kelompok Make a Match
ada 3 kelas yang terdiri dari kelas IX-A, kelas IX-B dan kelas IX-C. Untuk
sampel penelitian, yaitu kelompok kelas IX-B yang terdiri dari 39 siswa
Give.
C. Variabel Penelitian
Penelitian ini melibatkan dua variabel bebas yaitu X1 dan X2. Variabel
evaluasi berupa tes. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini berupa soal
pretes dan postes yang masing-masing soal terdiri dari 30 butir soal dalam
makhluk hidup. Alat evaluasi ini digunakan sebagai data untuk mengetahui
dan model pembelajaran Take and Give dan melihat perbandingan dari kedua
hidup.
47
E. Instrumen Penelitian
Take and Give. RPP ini digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
kartu pertanyaan dan jawaban untuk menerapkan model Make a Match dan
2. Tes hasil belajar merupakan butir tes yang digunakan untuk mengetahui
Tes hasil belajar dibuat mengacu pada kompetensi dasar yang ingin
jenjang kognitif. Tes digunakan berupa tes objektif yang bertujuan untuk
adalah dimensi proses dari ranah kognitif taksonomi Bloom yang telah
(mengaplikasikan).
48
adaptasi
fisiologi dan
adaptasi
tingkah laku
pada
tumbuhan
7. Peserta didik 20, 21, 7
menentukan 22, 23,
cara hewan 24, 25,
dan tumbuhan 26
dalam
mempertahan
kan hidupnya
8. Peserta didik 27, 28 2
menjelaskan
fungsi
adaptasi yang
dilakukan oleh
hewan dan
tumbuhan
seleksi alam
pengumpul data yang benar-benar valid dan tepat di andalkan dan dapa
kualitasnya dari segi validitas, reliabilitas soal, tingkat kesukaran dan daya
beda.
yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Untuk uji
∑ (∑ )(∑ )
√{ ∑ (∑ ) }* ∑ (∑ ) +
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y.
X = Skor item
Y = Skor total
b. Reliabilitas
mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang andal
kecil dari pada 0,70 berari bahwa tes hasil belajar yang sedang diuji
Penelitian.
∑
( )( )
Keterangan :
r = koefesien reliablitas seluruh soal
n = jumlah soal
p = proforsi subjek yang mejawab benar
q = proporsi subjek yang menjawabsalah
= standar deviasi
N = Jumlah siswa ang menjawab soal
(∑ )
∑ ∑
53
c. Taraf Kesukaran
Keterangan:
P =Indeks kesukaran
B = Banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan betul
JS =Jumlah seluruh peserta didik peserta tes (Sudijono, 2005:272)
d. Daya Pembeda
pandai. Oleh karena dasar pikiran dari daya pembeda adalah adanya
daya beda subjek peserta tes dipisahkan menjadi dua sama besar
Keterangan:
D = Daya pembeda butir soal
BA = Banyaknya kelompok atas yang menjawab betul
JA = Banyaknya subyek kelompok atas
54
DayaPembeda Kriteria
D : 0,00-0,20 Jelek (Poor)
D : 0,21-0,40 Cukup (Statisfactory)
D : 0,41-0,70 Baik (Good)
D : 0,71-1,00 Baik sekali (Excellent)
Butir soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal
yang mempunyai daya pembeda sebesar ≥ 0,2 dengan kategori cukup dan
jika butir soal mempunyai daya beda kurang dari 0,2 maka soal tersebut
Rh > Rt
2. Reliabilitas Soal 0,887 > 0,70 Reliabel
Reliabel
3. Taraf Sukar : 1 50 50
Kesukaran soal
Sedang : 7,9,11,13,28,29,31,3
12 Soal 2,46,47,50
Mudah : 1,2,3,4,5,6,8,10,12,1
37 Soal 4,15,16,17,18,19,20,
21,22,23,24,25,26,27
,30,33,34,35,36,37,3
8,39,40,41,42,43,45,
48,49
Cukup : 2,4,5,7,8,10,13,15,16
28 soal ,19,21,23,24,25,26,,3
0,31,34,36,38,40,41,
42,44,45,47,48,49
Jelek 1,6,12,14,17,18,28,2
9,32,33,37,39,43,46,
15 soal 50
Analisis data instrumen yang akan digunakan adalah tes hasil belajar
biologi siswa, yaitu tes yang akan digunakan untuk mengukur sejauh mana
siswa menguasai materi yang ingin diberikan. Tes hasil belajar ini dalam
bentuk tes objektif atau dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 30 soal dengan
4 options. Pada tes hasil belajar ini diberikan sebelum dan setelah siswa
mempelajari materi dengan model pembelajaran Take and Give dan Make A
1. Uji Normalitas
(X2).
Chi-Kuadrat (X2)
( )
∑
Keterangan :
X2 = Nilai Chi Kuadrat
fo = Frekuensi hasil pengamatan
fe = f yang diharapkan
Normal)
2. Uji Homogenitas
3. Uji Hipotesis
√ ( ) ( )
√ √
Keterangan
= rata-rata data 1
= rata-rata data 2
= varian data 1
= varian data 2
r = nilaikorelasi ppm
SD1 = standardeviasi 1
SD1 = standardeviasi 1
n1 = jumlah data 1
n2 = jumlah data 2 (Riduwan, 2010:164)
G. Jadwal Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil, yaitu pada bulan Juli
2. Tempat Penelitian
IX.
58
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
penelitian ini adalah deskripsi data skor pretest dan deskripsi data skor
kooperatif tipe Make a Match dengan tipe Take and Give. Siswa kelas
a. Pretes
siswa pada kelas Make a Match dengan Take and Give berupa soal
b. Postes
dan Take and Give dapat dilihat pada Gambar 4.1. sebagai berikut
:
Rata-rata Nilai MAM dan TAG
100
90
80 76,04
70 66,4
60
48,48
50 44,28
40 Pretes Postes
30
20
10
0
Make a Match Take and Give
a. Uji Normalitas
disimpulkan bahwa semua nilai X2h lebih kecil dari nilai X2t (X2h <
Take and Give, postes kelompok Make a Match dan Take and
populasi berdistribusi normal yaitu X2h < X2t sehingga data dapat
b. Uji Homogenitas
lampiran terlihat bahwa semua nilai Fh lebih kecil dari nilai Ft (Fh <
sama.
c. Analisis Data
Pengujian Hipotesis
Nilai dari Uji-t data dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut :
0,05 diperoleh ttabel 1,992. th > tt (3,79 > 1,992) maka hal ini
Give. Dalam pemilihan model pembelajaran ada beberapa hal yang harus
pertimbangan dengan bahan materi pelajaran dan dari siswa itu sendiri.
hidup makhluk hidup mata pelajaran IPA Terpadu. Materi ini berisi
dan akan lebih aktif dalam pembelajaran. Dari sudut siswa berdasarkan
kartu. Siswa juga terlihat sangat antusias untuk segera membuka dan
kartu yang dipegang oleh siswa dan mulai memikirkan jawaban atau
soal dari kartu kemudian mencari pasangan kartu yang cocok dengan
akan diberi point. Setelah itu siswa bersama guru menyimpulkan hasil
jawaban yang cocok dari kartu pertanyaan yang didapat dan saling
model Make a Match adalah 32,38. Dari hasil penerapan model ini
and Give juga diberi pretes dan postes. Pemberian perlakuan yang
Nilai KKB untuk kelas IX mata pelajaran IPA adalah 73. Dari
nilai rata-rata pretes dan postes diketahui hasil belajar pada kelompok
Take and Give belum bisa dikategorikan baik, karena belum mencapai
KKB, meskipun ada beberapa siswa yang sudah mencapai KKB dan
model Take and Give di kelas IX C ini ketika guru menjelaskan cara
permainan model Take and Give ini yang memperhatikan hanya siswa-
hasil diskusi mereka masih ada siswa yang kurang memperhatikan dan
sebesar 76,04 dan siswa kelas IX C dengan model Take and Give
adalah sebesar 66,40. Bila dilihat dari nilai pretes dan postes dari
nilai postest siswa pada kelas Make a Match maupun kelas Take and
Give.
hasil belajar siswa yang menggunakan model Take and Give. Hasil
penelitian ini, sesuai dengan hasil penelitian Ratna Dwi Astuti (2016)
dua model yaitu Make a Match dan Take and Give. Kedua model
perlakuan memberi dampak yang positif bagi nilai siswa, hal ini
rata yang diperoleh pada kelas Take and Give masih belum mencapai
KKB meskipun ada beberapa siswa yang sudah mencapai KKB dan
Siswa harus menguasai atau menghafal catatan yang ada dikartunya dan
maksimal.
Selain itu, hal lain yang menyebabkan nilai postet model Take
presentasi masih ada materi yang siswa belum paham atau masih keliru
model Make a Match dimana lembar belajar siswa sudah diarahkan oleh
sama dengan orang lain. Penggunaan model Make a Match ini dituntut
pasangan dari kartu yang sedang dibawanya dengan waktu yang cepat.
71
menjadi gaduh dan ramai, namun masih bisa dikendalikan, hal ini
terlihat ketika saat peresentasi pasangan lain dan siswa yang tidak
apakah pasangan itu cocok atau tidak. Dari hasil penerapan model ini
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
model pembelajaran Make a Match dan Take and Give terhadap hasil
1. Hasil belajar dengan model kooperatif tipe Make a Match pada saat
pretest diketahui nilai hasil rata-rata masih dibawah KKM yaitu 44,28
2. Hasil belajar dengan model kooperatif tipe Take and Give pada saat
44,248 sedangkan pada saat postest juga masih dibawah KKM yaitu
sebesar 66,47.
Match dan Take and Give. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian
bahwa thitung adalah 3,79 lebih besar dari ttabel yang besarnya adalah
1,99.
73
B. Saran
sebagai berikut :
1. Bagi Guru
siswa.
2. Bagi siswa
3. Bagi sekolah
dan siswa.
bahasan agar dapat memperoleh hasil penelitian yang lebih baik lagi.
75
DAFTAR FUSTAKA
Antika, rindi novita. 2013. Pengaruh Pembelajaran Kooferatif tipe take and give
terhadap hasil belajar siswa. J. Bioterdidik. 1(1): 1-8
Asep S.H dan E. Bahruddin. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi Dalam
Pendidikan. Bogor: Deeppublish.
Astuti, Ratna dwi. 2016. Studi Perbandingan Hasil Belajar IPS Terpadu dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Take And Give dan
Make a Match dengan memperhatikan kemampuan Awal Siswa Kelas VIII
SMP PGRI 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi
diterbitkan. Bandar Lampung : Universitas Lampung.
Dimyati dan Mudjiano. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Mataram: Rineka Cipta.
Erman S. A., Atit S., dll. 2013. Model-Model Belajar dan Pembelajaran. Educare
Jurnal Pendidikan dan Budaya. 5 (2) : 1-35.
Mega P.S., Sri A., Ngurah W. 2014 Model Pembelajaran Take and Give
Berbantuan Medis Grafis Terhadap Hasil Belajar PKn SD . J. PGSD. 2 (1) :
1-10.
Nurhasanah, sitizakiyah. 2012. Bahan Ajar SMP Kelas IX. Cirebon : IAIN Syekh
Nurjati.
Pariawan, edy,., Semara P., Surya A. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Take
and Give Berbasis Resolusi Konflik Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa
Kelas V SDN 26 Pamecutan. Mimbar PGSD. 1(1) : 1-10.
Shihab, muhammad quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah vol 6 Pesan Kesan dan
Keserasian al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati
Shihab, muhammad quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah vol 8 Pesan Kesan dan
Keserasian al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati
Sudjana, nana. 2010. Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Yusron A.W dan J.A Pramukantoro. 2013. Pengaruh Teknik Pembelajaran Make
a Match Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat Menerapkan
Dasar-Dasar Elektronika digital di SMK Negeri 1 Sidoarjo. J. Penelitian
Pendidikan Teknik Elektro. 2 (1) : 161-167.