Anda di halaman 1dari 50

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Satuan Pendidikan : SMA N 9 Banda Aceh


B. Mata Pelajaran : Kimia
C. Kelas/Semester : XII/ 1
D. Materi Pokok : Sifat Koligatif Larutan
E. Alokasi Waktu : 12 x 45 Menit
F. Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik mampu menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan
pada penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan
osmosis.dengan sikap kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalammemanfaatkan sumber daya alam sehingga akan menambah rasa
syukur terhadap Tuhan atas anugerah kekayaan alam yang dilimpahkan.

G. Kompetensi Dasar Dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3. 1 Menganalisis fenomena sifat koligatif 1. Menjabarkan konsep kemolalan dan
larutan (Penurunan tekanan uap jenuh, fraksi mol serta kegunaannya
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, 2. Menganalisis contoh-contoh
dan tekanan osmosis) fenomena sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari
3. Mengaitkan pengaruh keberadaan zat
terlarut yang sukar menguap terhadap
tekanan uap larutan
4. Menanalisis hubungan penurunan
tekanan uap larutan dengan fraksi mol
zat terlarut sesuai dengan hukum
Raoult
5. Menjabarkan hubungan jumlah zat
terlarut dengan kenaikan titik didih
dan titik didih larutan
6. Menjabarkan hubungan jumlah zat
terlarut dengan penurunan titik beku
dan titik beku larutan
7. Menafsirkan penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih dan penurunan
titik beku larutan melalui diagram P-T
8. Mengaitkan definisi osmosis dengan
tekanan osmosis serta aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari
4. 1 Menyajikan kegunaan prinsip sifat 1. Menghitung penurunan tekanan uap,
koligatif larutan dalam kehidupan sehari- kenaikan titik didih, penurunan titik
hari beku dan tekanan osmosis

H. Materi Pembelajaran :

1. Konsentrasi larutan (fraksi mol, molalitas, molaritas dan persen berat)


2. Fenomena sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari
3. Diagram P-T
4. Penurunan tekanan uap jenuh larutan dan hukum Raoult
5. Kenaikan titik didih
6. Penurunan titik beku
7. Osmosis dan tekanan osmosis larutan

I. Metode Pembelajaran

1. Model : Discovery Learning


2. Pendekatan : Saintifik
3. Metode : Diskusi, ceramah, tanya jawab

J. Media Pembelajaran
1. Media : gambar (cetak) dan elektronik, rujukan
2. Alat/Bahan : buku, lembar kerja peserta didik

K. Sumber Belajar
1. Rahayu, Iman.2006.PraktisBelajarKimia kelas XII. Jakarta:Erlangga.
2. LKPD
L. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 ( 2 x 45 menit )

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu


1 2 3
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan peserta didik 10 menit
2. Sebagai apersepsi, guru mengajukan pertanyaan
untuk menggugah rasa ingin tahu peserta didik
tentang “hubungan mol dengan molritas
larutan”
3. Memotivasi peserta didik dengan “Bagaimana
kita membuat larutan dengan menggunakan
konsentrasi molalitas dan molaritas?”
4. mengenai informasi kompetensi, materi, tujuan,
dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
5. Peserta didik menyimak pembagian kelompok
oleh guru
6. Peserta didik menerima informasi
Inti Mengamati 65 menit
1. Peserta didik mendengarkan pengarahan
tentang penerapan model Discovery Learning
2. Peserta didik duduk berdasarkan kelompok
yang terdiri dari 4 sampai 5 orang
3. Setiap kelompok mendapat LKPD untuk
dikerjakan
4. Setiap peserta didik di dalam kelompok
membaca literatur mengenai konsentrasi
larutan.
5. Peserta didik menyimak penjelasan singkat
guru mengenai fraksi mol, molalitas, molaritas
dan persen berat
6. Peserta didik mengamati gambar-gambar yang
ditampilkan melalui LCD
Menanya
1. Guru menanyakan terkait proses perhitungan
dalam fraksi mol dan molalitas. Pertanyaan ini
bertujuan untuk menstimulsi pemikiran anak
tentang konsep dari perhitungan fraksi mol dan
molaritas
Pengumpulan Data
1. Setiap anggota kelompok berdiskusi untuk
membahas tugas di LKPD terkait perhitungan
konsentrasi larutan
2. Peserta didik mengkaji literatur untuk
menyelesaikan LKPD

Mengasosikan
1. Peserta didik menyelesaikan LKPD melalui
diskusi dalam kelompok
2. Setiap kelompok membuat artikel mengenai
fenomena sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari
Mengkomunikasikan
1. Setiap kelompok mempresentasikan artikel
singkat yang telah dibuatdan ditanggapi oleh
kelompok lain
2. Kelompok terbaik dalam presentasi artikel
diberi apresiasi
Penutup 1. Peserta didik mendengar penguatan materi dari 15 menit
guru
2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
mengenai kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
3. Setiap kelompok mengumpulkan LKPD yang
telah dikerjakan pada guru
4. Peserta didik mendengar penjelasan guru
mengenai materi pembelajaran selanjutnya
yang akan dilakukan dalam kelompok seperti
yang telah dilakukan
5. Peserta didik menyimak tugas yang diberikan
guru
6. Peserta didik menjawab salam penutup dari
guru

Pertemuan 2 (2 x 45)

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi Waktu


1 2 3
Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab salam guru. 10 menit
2. Peserta didik dan guru membaca doa untuk
mengawali kegiatan pembelajaran.
3. Peserta didik menyimak apersepsi yang
diberikan guru mengenai satuan konsentrasi
larutan yang telah dipelajari sebelumnya,
“Anak-anak, bagaimana perbedaan fraksi mol
zat terlarut dan fraksi mol terlarut?”
4. Peserta didik mendengar motivasi yang
diberikan guru mengenai fenomena sifat
koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari,
“Anak-anak ketika kalian memasak mie instan,
setelah air mendidih dan kalian memasukkan
mie kedalamnya, apa yang akan terjadi?
Mengapa hal tersebut dapat terjadi?”
5. Peserta didik mendengar tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh guru.
6. Peserta didik menyimak pembagian kelompok
oleh guru
Inti Mengamati 65 menit
1. Setiap kelompok mendapat LKPD untuk
dikerjakan
2. Setiap peserta didik di dalam kelompok
membaca literatur mengenai fenomena sifat
koligatif larutan
3. Peserta didik menyimak penjelasan singkat
guru mengenai sifat koligatif larutan
4. Peserta didik mengamati gambar-gambar
mengenai sifat koligatif larutan yang
ditampilkan melalui LCD
Menanya
1. Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait
contoh fenomena sifat koligatif larutan
2. Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait
penyebab terjadinya fenomena sifat koligatif
larutan pada gambar
Pengumpulan Data
1. Setiap anggota kelompok berdiskusi untuk
membahas tugas di LKPD terkait fenomena
sifat koligatif larutan
2. Peserta didik mengkaji literatur untuk
menyelesaikan LKPD
Mengasosiasikan
1. Peserta didik menyelesaikan LKPD melalui
diskusi dalam kelompok
2. Setiap kelompok membuat artikel mengenai
fenomena sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari
Mengkomunikasikan
1. Setiap kelompok mempresentasikan artikel
singkat yang telah dibuatdan ditanggapi oleh
kelompok lain
2. Kelompok terbaik dalam presentasi artikel
diberi apresiasi
Penutup 1. Peserta didik mendengar penguatan materi dari 15 menit
guru
2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
mengenai kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
3. Beberapa peserta didik menjawab pertanyaan
guru mengenai konsentrasi larutan dan
fenomena sifat koligatif larutan
4. Setiap kelompok mengumpulkan LKPD yang
telah dikerjakan pada guru
5. Peserta didik mendengar penjelasan guru
mengenai materi pembelajaran selanjutnya
yang akan dilakukan dalam kelompok seperti
yang telah dilakukan
6. Peserta didik menyimak tugas yang diberikan
guru untuk mencari literatur terkait materi
tekanan uap jenuh larutan
7. Peserta didik menjawab salam penutup dari
guru

Pertemuan 3 (2 x 45)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu


1 2 3
Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab salam guru 10 menit
2. Peserta didik dan guru berdoa bersama
3. Peserta didik menyimak apersepsi yang
disampaikan guru mengenai sifat koligatif larutan
dalam kehidupan sehari-hari yang telah dipelajari
sebelumnya
4. Peserta didik mendengar motivasi yang diberikan
guru mengenai distilasi fraksionasi benzena dan
toluena yang didasarkan pada tekanan uap jenuh
murni
Inti Mengamati 65 menit
1. Setiap peserta didik duduk dalam kelompok
seperti minggu sebelumnya, mendapat LKPD
untuk diselesaikan
2. Peserta didik mengamati gambar animasi
mengenai penguapan molekul pelarut dalam
pelarut murni dan larutan yang ditampilkan
melalui LCD

Menanya
1. Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait
gambar animasi yang ditampilkan, “Mengapa
penguapan pelarut murni lebih cepat dibanding
pelarut dari larutan?”
Pengumpulan Data
1. Peserta didik mengkaji literatur terkait kelarutan
suatu zat dan tekanan uap
2. Peserta didik memahami penjelasan singkat guru
mengenai penurunan tekanan uap jenuh larutan
3. Peserta didik berdiskusi dengan teman
kelompoknya untuk menyelesaikan LKPD

Mengasosiasikan
1. Setiap kelompok menyelesaikan LKPD yang
telah diberikan
2. Setiap kelompok membuat peta konsep mengenai
penurunan tekanan uap jenuh larutan
Mengkomunikasikan
1. Setiap kelompok mengumpulkan LKPD yang
telah diselesaikan dan mempresentasikan peta
konsep yang telah dibuat
2. Kelompok lain mengomentari peta konsep yang
sedang dipresentasikan
Penutup 1. Kelompok yang membuat peta konsep terbaik 15 menit
diberi apresiasi
2. Peserta didik mendengar penguatan materi dari
guru
3. Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilakukan
4. Beberapa peserta didik menjawab pertanyaan guru
terkait penurunan tekanan uap jenuh larutan
sebagai refleksi
5. Peserta didik mendengar penjelasan guru untuk
materi pembelajaran selanjutnya
6. Peserta didik menjawab salam guru

Pertemuan 4 (2 x 45)

Kegiatan Deskrispsi Kegiatan Alokasi Waktu


1 2 3
Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab salam guru 10 menit
2. Peserta didik dan guru berdoa bersama
3. Peserta didik menyimak apersepsi “ Bagaimana
pengaruh zat terlarut yang sukar menguap
terhadap penurunan tekanan uap?”
4. Peserta didik mendengar motivasi yang diberikan
guru tentang partikel partikel zat terlarut pada
penurunan tekanan uap
Inti Mengamati 65 menit
1. Setiap peserta didik duduk dalam kelompok
seperti minggu sebelumnya, mendapat LKPD
untuk diselesaikan
2. Peserta didik mengamati gambar animasi
mengenai penguapan molekul pelarut dalam
pelarut murni dan larutan yang ditampilkan
melalui LCD
Menanya
1. Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait
gambar animasi yang ditampilkan, “Mengapa
penguapan pelarut murni lebih cepat dibanding
pelarut dari larutan?”
Pengumpulan Data
1. Peserta didik mengkaji literatur terkait penurunan
tekanan uap jenuh larutan dan hukum Raoult
2. Peserta didik memahami penjelasan singkat guru
mengenai penurunan tekanan uap jenuh larutan
dan hubungannya dengan fraksi mol sesuai hukum
Raoult
3. Peserta didik berdiskusi dengan teman
kelompoknya untuk menyelesaikan LKPD
Mengasosiasikan
1. Setiap kelompok menyelesaikan LKPD yang
telah diberikan
2. Setiap kelompok membuat peta konsep mengenai
penurunan tekanan uap jenuh larutan
Mengkomunikasikan
1. Setiap kelompok mengumpulkan LKPD yang
telah diselesaikan dan mempresentasikan peta
konsep yang telah dibuat
2. Kelompok lain mengomentari peta konsep yang
sedang dipresentasikan
Penutup 1. Kelompok yang membuat peta konsep terbaik 15 menit
diberi apresiasi
2. Peserta didik mendengar penguatan materi dari
guru
3. Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilakukan
4. Beberapa peserta didik menjawab pertanyaan
guru terkait penurunan tekanan uap jenuh larutan
sebagai refleksi
5. Peserta didik mendengar penjelasan guru untuk
materi pembelajaran selanjutnya
6. Peserta didik menjawab salam guru

Pertemuan 5 (2 x 45)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu


1 2 3
Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab salam guru 10 menit
2. Peserta didik dan guru berdoa bersama
3. Peserta didik menyimak apersepsi yang
disampaikan guru mengenai sifat koligatif
larutan yang telah dipelajari sebelumnya
4. Peserta didik mendengar motivasi yang diberikan
guru mengenai pengaruh penambahan zat terlarut
terhadap titik didih dan titik beku larutan yang
ada di kehidupan sehari-hari
Inti Mengamati 65 menit
1. Peserta didik mengamati beberapa contoh
gambar terkait kenaikan titik didih dan
penurunan titik beku larutan bersama teman
kelompoknya
2. Peserta didik mendengar penjelasan singkat guru
mengenai hubungan molalitas dengan kenaikan
titik didih dan penurunan titik beku larutan
3. Setiap kelompok mendapat LKPD
Menanya
1. Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait
gambar yang ditampilkan, “Mengapa etilen
glikol digunakan pada air radiator mobil?”
Pengumpulan Data
1. Peserta didik mengkaji literatur yang relevan
terkait kenaikan titik didih dan penurunan titik
beku larutan
2. Peserta didik berdiskusi untuk menyelesaikan
LKPD
Mengasosiasikan
1. kelompok menyelesaikan LKPD yang telah
diberikan
2. Setiap kelompok membuat peta konsep mengenai
kenaikan titik didih dan penurunan titik beku
larutan
Mengkomunikasikan
1. Setiap kelompok mempresentasikan peta konsep
yang telah dibuat dan dikomentari oleh kelompok
lain
2. Kelompok yang membuat peta konsep terbaik
diberi apresiasi
3. Setiap kelompok mengumpulkan LKPD yang
telah dikerjakan
Penutup 1. Peserta didik mendengar penguatan materi yang 15 menit
disampaikan oleh guru
2. Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilakukan
3. Beberapa peserta didik menjawab pertanyaan
guru terkait kenaikan titik didih dan penurunan
titik beku sebagai refleksi pembelajaran
4. Peserta didik mendengar penjelasan guru
mengenai kegiatan pembelajaran selanjutnya
5. Peserta didik menjawab salam penutup dari guru
Pertemuan 6 (2 x 45)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu


1 2 3
Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab salam guru 10 menit
2. Peserta didik dan guru berdoa bersama
3. Peserta didik menyimak apersepsi yang
disampaikan guru mengenai sifat koligatif
larutan yang telah dipelajari sebelumnya
4. Peserta didik mendengar motivasi yang diberikan
guru, “Bagaimana air dan mineral dari tanah
dapat menyebar ke seluruh bagian tumbuhan?”
Inti Mengamati 65 menit
1. Peserta didik mengamati diagram P-T yang
ditampilkan melalui LCD di dalam kelompok
2. Peserta didik mengamati gambar animasi
mengenai peristiwa osmosis yang terjadi pada
tumbuhan dan proses pembuatan ikan asin
3. Setiap kelompok diberikan LKPD untuk
diselesaikan dan hasil penilaian LKPD yang telah
dikerjakan sebelum-sebelumnya
Menanya
1. Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait
gambar diagram P-T yang ditampilkan
2. Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait
peristiwa osmosis pada proses pembuatan ikan
asin
Pengumpulan Data
1. Peserta didik mengkaji literatur untuk
menyelesaikan LKPD yang diberikan
2. Peserta didik memahami penjelasan singkat guru
mengenai peristiwa osmosis dan tekanan osmosis
Mengasosiasikan
1. Peserta didik menyelesaikan LKPD yang telah
diberikan bersama teman sekelompoknya
Mengkomunikasikan
1. Setiap kelompok memeriksa hasil kerja pada
LKPD kelompok lain melalui bimbingan guru
2. Setiap kelompok menjumlahkan skor yang
diperoleh dari seluruh LKPD yang telah
dikerjakan serta peta konsep dan artikel singkat
Penutup 1. Peserta didik menyimak penjelasan guru 15 menit
mengenai materi pembelajaran sebagai
penguatan
2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
materi pembelajaran dari kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan selama 4 kali pertemuan
3. Beberapa peserta didik menjawab pertanyaan
guru sebagai refleksi pembelajaran
4. Peserta didik mendengar penjelasan terkait tugas
yang diberikan oleh guru
5. Peserta didik mendengar penjelasan mengenai
kegiatan pembelajaran selanjutnya
6. Peserta didik menjawab salam penutup dari guru

Menyetujui, Banda Aceh, 29 Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

( Drs. Hamdani ) ( Devita Elfa )


NIP. 196002081995021002 NIP. 1406103040027.
M. Intrumen Penilaian

Penilaian sikap

Sikap Skor Kriteria


4 Membaca, menulis , menjawab pertanyaan
3 Membaca, tidak menulis, menjawab pertanyaan
Tanggung
2 Membaca, menulis, tidak menjawab pertanyaan
Jawab
1 Tidak membaca, tidak menulis, tidak menjawab
pertanyaan

4 Mendahului kepentingan kelompok dan mengerjakan


tugas sesuai kesepakatan
3 Tidak mendahului kepentingan kelompok dan
mengerjakan tugas sesuai kesepakatan
Kerja Sama
2 Mendahului kepentingan kelompok dan tidak
mengerjakan tugas sesuai kesepakatan
1 Tidak mendahului kepentingan kelompok dan tidak
mengerjakan tugas sesuai kesepakatan

4 Menghormati dan menerima pendapat teman yang


berbeda
3 Tidak menghormati namun menerima pendapat
teman yang berbeda
Toleransi
2 Menghormati tapi tidak menerima pendapat teman
yang berbeda
1 Tidak menghormati dan tidak menerima pendapat
teman yang berbeda

4 Berani menyampaikan pendapat, bertanya maupun


menjawab pertanyaan dan mampu membuat
keputusan dengan benar
3 Berani menyampaikan pendapat, bertanya maupun
menjawab pertanyaan namun tidak mampu membuat
keputusan dengan benar
Percaya diri
2 Tidak berani menyampaikan pendapat, bertanya
maupun menjawab pertanyaan namun mampu
membuat keputusan dengan benar
1 Tidak berani menyampaikan pendapat, bertanya
maupun menjawab pertanyaan dan tidak mampu
membuat keputusan dengan benar
Sumber : Yulia, 2015
Sikap yang dinilai
Kerja sama Toleransi Tanggung Percaya Diri Jumlah
No Nama
jawab skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sumber : Yulia, 2015

jumlah skor penilaian


Nilai = x 100
skor maksimal
Lembar Penilaian Unjuk Kerja

Aspek Skor Deskriptor


3 Materi sesuai, sistematik, mudah dipahami
Materi Materi kurang sesuai, sistematik, dan tidak
2
Presentasi mudah dipahami
Materi kurang sesuai, tidak sistematik, dan tidak
1
mudah dipahami

Bahasa Mudah dipahami, mimik dan intonasi


3
sesuai, menarik
Performance Bahasa Mudah dipahami, mimik dan intonasi
2
Presentasi sesuai, kurang menarik
Bahasa sukar dipahami, mimik dan intonasi
1
sesuai, tidakmenarik

Menjawab dengan tepat, sesuai dengan


3
Kemampuan pertanyaan
menjawab Menjawab kurang tepat, sesuai dengan
2
pertanyaan pertanyaan
1 Menjawab dengan tidak jelas
Sumber : Yulia, 2015

Materi Performance Kemampuan


presentasi presentasi menjawab Skor
No Nama
pertanyaan
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Dini
2 Putri
3 Raha
4 Aisy
5 Cut
Sumber : Yulia, 2015
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
3 = Baik
2 = Cukup

1 = Kurang Nilai =
 Skor perolehan x 100
Skor maksimal (9)
LembarPenilaian Teman Sejawat
Tanggung Jawab

PetunjukPengisian:
Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti.
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari.

NamaPesertaDidik : ………………….
Kelas : ………………….
MateriPokok : ………………….
Tanggal : ………………….
Skor
No Sikap yang diamati
1 2 3 4
1 Teman saya selalu tepat waktu mengikuti jam pelajaran

2 Teman saya selalu mengerjakan tugas piket dalam kelas


3 Berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
4 Teman saya tidak bolos dalam pelajaran

Taman saya mengambil sampah yang berserakan dan


5 membuangnya ke tempat sampah

Teman saya memperhatikan guru pada saat guru


6 menerangkan

7 Teman saya berperilaku adil dalam kelompok

JumlahSkor
Kriteriasebagaiberikut:
4 = Selalumelakukansesuaipernyataan
3 = Seringmelakukansesuaipernyataan
2 = Kadang-kadangmelakukandanseringtidakmelakukan
1 = Tidakpernahmelakukan
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor Diperoleh x 4 = Skor Akhir
Skor Maksimal
JURNAL PENILAIAN GURU

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas : XII A4

Nama Hari/Tanggal Kejadian Keterangan


Rosita Senin/23 April 2016 Makan di kelas. Belum sarapan
Bahzar Tidak belajar ketika
Jumat/ 12 mei 2016 menyontek
menghadapi ujian
Penilaian Pengetahuan

Indikator Soal Skor Jawaban Sumber


Suatu larutan H2SO4 0,5 molal (Mr=98)
1.
artinya ...
a. dalam 1000mL larutan terdapat 49g
H2SO4
Menjabarka
b. dalam 1000mL pelarut terdapat 98g
n konsep Fajar,
H2SO4
kemolalan 1 e Crys.
c. dalam 1000mL larutan terdapat 0,5
dan fraksi 2009
mol H2SO4
mol (C3)
d. dalam 1000g larutan terdapat 49g
H2SO4
e. dalam 1000g pelarut terdapat 0,5
mol H2SO4
2. Diketahui beberapa larutan sebagai
berikut:
1. 1 mol NaOH dalam 1 liter air
2. 1 mol urea dalam 1 liter larutan
3. 11,7g NaCl dalam 2000g air
Menjabarka
4. 180g C6H12O6 dalam 1 liter larutan
n konsep Fajar,
5. 0,1 mol KOH dalam 100mL air
kemolalan 1 d Crys.
Dari 5 larutan diatas yang memiliki
dan fraksi 2009
molaritas yang sama adalah...
mol (C3)
a. 1,2,4
b. 1,3,5
c. 2,3,5
d. 2,4
e. 3,5
3. Jika bobot molekul fruktosa sebesar 180,
fraksi mol larutan fruktosa 10% adalah ...
Menjabarka
a. 0,010
n konsep Utami,
b. 0,011
kemolalan 1 b Budi.
c. 0,020
dan fraksi 2009
d. 0,021
mol (C3)
e. 0,030

4. Perhatikan gambar dibawah ini

Mengaitkan
pengaruh
keberadaan
zat terlarut Soal UN
yang sukar 1 e 2009/201
menguap 0
terhadap Gambar yang menunjukkan tekanan uap
tekanan uap paling besar adalah...
larutan (C5) a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Menafsirka 5. Perhatikan gambar diagram fasa air
n berikut
penurunan
tekanan
uap,
kenaikan Pangajua
titik didih nto,
1 e
dan Yang merupakan daerah perubahan titik Teguh.
penurunan didih adalah... 2009.
titik beku a. A-B
larutan b. B-C
melalui c. D-E
diagram P- d. G-H
T e. I-J
Mengaitkan
pengaruh 6. Penurunan tekanan uap larutan
keberadaan berbanding lurus dengan ....
Lustiyati,
zat terlarut a. Fraksi mol zat pelarut
Elisabeth
yang sukar b. Fraksi mol zat terlarut 1 b
menguap Deta.
c. Tekanan uap murni pelarut
terhadap 2009
d. Molaritas zat terlarut
tekanan uap e. Molalitas zat pelarut
larutan (C5)
7. Tabel berikut berisi data sejumlah zat
terlarut yang dilarutkan dalam air.
Mengaitkan
definisi
osmosis
dengan
tekanan Jika R=0,082 L.atm.mol-1.K-1 dan Soal UN
osmotik pengukuran dilakukan pada suhu tetap, 1 d 2008/200
serta larutan yang mempunyai tekanan 9
aplikasinya osmotik yang paling besar adalah ...
dalam a. 1
kehidupan b. 2
sehari-hari c. 3
d. 4
e. 5
8. Pernyataan yang tepat mengenai sifat
koligatif larutan adalah...
Menganalis
a. Titik didih larutan lebih tinggi dari
is fenomena
titik didih pelarutnya
sifat Rahayu,
b. Titik beku larutan lebih tinggi dari titik
koligatif 1 a Iman.
didih pelarutnya
dalam 2009
c. Titik didih larutan lebih rendah dari
kehidupan
titik didih pelarutnya
sehari-hari
d. Tekanan uap larutan lebih tinggi dari
tekanan uap pelarutnya
e. Tekanan osmotik larutan lebih rendah
dari tekanan osmotik pelarutnya
9. Penambahan etilen glikol ke dalam air
Menganalis radiator mobil berfungsi untuk ...
is contoh a. Menurunkan tekanan uap jenuh air
fenomena radiator Lustiyati,
sifat b. Menurunkan titik beku air radiator Elisabeth
1 b
koligatif c. Menurunkan titik didih air radiator Deta.
dalam d. Menurunkan tekanan osmotik air 2009
kehidupan radiator
sehari-hari e. Menurunkan tekanan osmotik air
radiator
Menganalis
10. Untuk
menaikkan titik didih 250mL air
is hubungan
menjadi 100,1oC pada tekanan 1 atm
jumlah zat
(Kb=0,5), maka gula(Mr=380) yang harus
terlarut
ditambahkan adalah ...gram. Rahayu,
dengan
a. 14,2 1 d Iman.
kenaikan
b. 15,1 2009
titik didih
c. 16,3
dan titik
d. 17,1
didih
e. 18,5
larutan

Uraian

1. Hitung penurunan tekanan uap larutan (NH2)2CO 10 gram dalam 27 gram air pada
temperatur 300C, jika tekanan uap air pada suhu itu adalah 30 mmHg!
(Ar C=12; O=16; H=1 ; N=14)
2. Hitunglah tekanan osmotik larutan yang mengandung 17,1 gram sukrosa (Mr = 342 )
dalam 1 liter larutan pada 270 C

Kunci Jawaban :

1. Dik : massa (NH2)2CO = 60 gram


massa air = 18 gram
T = 300C
P0 = 30 mmHg

Dit ∆P...?

Jawab :

∆P = P0 x Xterlarut
nt
Xt =
nt +np
10

Xt = 10 60 27
+ 18
60

0,16
Xt =
0,16 + 1,66

Xt = 0,096

∆P = 30 mmHg x 0,096
= 2,88 mmHg (skor : 50)

2. Dik : m = 17,1 gram


Mr = 342
T = 270 C = 27 + 273 = 300 0C
V = 1 liter

Dit : 𝝿......?

Jawab :
𝑛
𝝿 = 𝑉RT

0,05
𝝿 = 1 0,08205 L atm K-1 x 300 K
𝝿 = 1,23 atm (skor : 50 )
Uraian Materi

Sifat Koligatif Larutan

Di alam bebas hampir tidak ditemukan zat cair murni 100%. Hampir semua cairan yang
ada di bumi berbentuk larutan atau campuran. Larutan merupakan campuran yang homogen,
yaitu suatu campuran serba sama, antara zat terlarut dan zat pelarut sehingga tidak dapat
dibedakan satu sama lain. Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan perubahan sifat
fisik pada pelarut dan larutan tersebut. Sifat fisik yang mengalami perubahan misalnya
tekanan uap, titik didih, titik beku, dan tekanan osmosis.
Ada banyak hal yang menyebabkan larutan mempunyai sifat yang berbeda dengan
pelarutnya. Salah satu sifat terpenting dari larutan adalah sifat koligatif larutan. Sifat koligatif
didefinisikan sebagai sifat fisik larutan yang hanya ditentukan oleh jumlah partikel dalam
larutan dan tidak tergantung jenis partikelnya. Beberapa sifat koligatif yang akan dibicarakan
dalam bab ini meliputi penurunan tekanan uap pelarut (∆P), penurunan titik beku larutan
(∆Tf), kenaikan titik didih larutan (∆Tb), dan tekanan osmosis larutan ( ).
Tahukah kamu, pada musim dingin di benua Eropa suhunya bisa mencapai 00C atau
dibawahnya. Air termasuk air radiator (pendingin mesin) akan membeku pada suhu 00C.
Penambahan etilena glikol (CH2(OH)CH2(OH)) kedalam air radiator menyebabkan air tidak
membeku pada -50C dan tidak mendidih pada 1100C. Perbandingan yang tepat antara air dan
etilen glikol dapat mempertahankan suhu hingga -4800C hingga 1130C. Pada peristiwa
tersebut etilen glikol digunakan untuk menurunkan titik beku serta menaikkan titik didih air
radiator. Contoh lainnya dapat dilihat pada pedagang es keliling yang menambahkan garam
dapur di tempat penyimpanan esnya sehingga es tidak mudah mencair.
Jumlah zat terlarut dalam suatu larutan dinyatakan dengan konsentrasi larutan.
Konsentrasi menyatakan komposisi secara kuantitatif perbandingan zat terlarut dengan
pelarut dan atau larutan. Ada beberapa cara untuk menyatakan secara kuantitatif komposisi
tersebut, antara lain adalah molaritas, molalitas, dan fraksi mol dan persen berat. Satuan
konsentrasi tersebut akan menjadi dasar untuk mempelajari sifat koligatif larutan, sehingga
ketiganya harus dipelajari terlebih dahulu.
A. Konsentrasi

Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu
larutan atau menyatakan perbandingan antara banyaknya zat terlarut dengan banyaknya
pelarut dalam larutan.

1. Molaritas

Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Molaritas dapat
ditentukan berdasarkan rumus berikut .

2. Molalitas

Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut per kilogram (kg) pelarut. Molalitas dapat
ditentukan berdasarkan rumus betikut.
3. Fraksi Mol (X)

Fraksi mol suatu komponen larutan merupakan perbandingan antara banyaknya mol
komponen tersebut dengan total mol semua yang ada. Misalnya suatu campuran terdiri atas
komponen zat terlarut dan zat pelarut. Fraksi mol setiap komponen tersebut secara matematis
dapat dirumuslan sebagai berikut.

Perhatikan gambar 1. 1
B. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
1. Penurunan Tekanan Uap (∆P)
Pernahkah kamu melihat peristiwa penguapan? Pada peristiwapenguapan terjadi
perubahan dari zat cair menjadi gas. Jika zatcair dimasukkan ke dalam suatu ruangan tertutup
maka zattersebut akan menguap hingga ruangan tersebut jenuh. Padakeadaan ini proses
penguapan tetap berlangsung dan pada saatyang sama juga terjadi proses pengembunan. Laju
penguapansama dengan laju pengembunan. Keadaan ini dikatakan terjadikesetimbangan
dinamis antara zat cair dan uap jenuhnya.Artinya bahwa tidak akan terjadi perubahan lebih
lanjut tetapireaksi atau proses yang terjadi masih terus berlangsung.Tekanan yang disebabkan
oleh uap jenuh dinamakan tekananuap jenuh. Besarnya tekanan uap jenuh dipengaruhi oleh
jumlahzat dan suhu. Makin besar tekanan uap suatu cairan, makinmudah molekul-molekul
cairan itu berubah menjadi uap.Tekanan uap suatu larutan dapat diukur dengan alat
manometer merkurium. Sebagai ilustrasi perhatikan Gambar 1.2!

Pada alat tersebut setelah larutan dimasukkan dalam labu, semuaudara dalam pipa
penghubung dikeluarkan melalui pompavakum. Jika keran ditutup, maka uap yang ada dalam
pipapenghubung hanyalah uap dari pelarut larutan tadi sehinggauap itu disebut tekanan uap
larutan tersebut. Semakin tinggisuhu cairan semakin banyak uap yang berada di atas
permukaancairan dan tekanan uap yang terbaca semakin tinggi.
Apa yang terjadi dengan tekanan uap jika ke dalam suatu cairan (misalnya, air)
dimasukkan zat yang tidak mudah menguap (misalnya, gula pasir)? Adanya zat terlarut
nonvolatile (tidak mudah menguap) di dalam suatu pelarut dapat menurunkan tekanan uap
pelarut. Hal ini dikarenakan pelarut akan mengikat zat terlarut sehingga mengurangi bagian
atau fraksi dari pelarut, akibatnya kecepatan penguapan berkurang.
Fenomena dimana tekanan uap suatu larutan (P larutan) lebih kecil dibandingkan tekanan
uap pelarut murninya dirumuskan sebagai berikut:
∆P = P0pelarut – P larutan

Perbandingan besarnya tekanan uap dijabarkan oleh Francois Raoult yang menyatakan
bahwa tekanan uap larutan bergantung pada jumlah pelarut didalamnya.
P larutan = P0pelarut x Xpelarut
Dengan demikian, penurunan tekanan uap larutan (∆P) dapat ditulis sebagai berikut:
∆P = P0pelarut – (P0pelarut x Xpelarut)
= P0pelarut – ((1 - X pelarut) x P0pelarut)
karena 1 - X pelarut = X terlarut, maka;
∆P = P0pelarut x X terlarut

2. Kenaikan Titik Didih (∆Tb) dan Penurunan Titik Beku (∆Tf)


Kenaikan titik didih larutan relatif terhadap titik didih pelarut murni. Penambahan zat
terlarut yang tidak mudah menguap kedalam pelarut murni menyebabkan larutan mempunyai
titik didih yang lebih tinggi dan titik beku yang lebih rendah dibanding pelarut murninya.
Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap zat cair sebanding dengan tekanan disekitarnya.
 Jika tekanan sekitar = 1 atm, maka titik didih air = 1000C
 Jika tekanan sekitar > 1 atm, maka titik didih air > 1000C
 Jika tekanan sekitar < 1 atm, maka titik didih air < 1000C
∆Tb = Tb larutan - Tb pelarut
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap zat padat
sementara penurunan titik beku (∆Tf)adalah fenomena dimana titik beku suatu larutan lebih
rendah dari titik beku pelarut murninya.
∆Tf = Tf pelarut - Tflarutan
“Hubungan Antara ∆Tb dan ∆Tf dengan Jumlah Partikel”

Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku terjadi karena adanya penurunan
tekanan uap (∆P). Oleh karena ∆P bergantung pada jumlah partikel, maka nilai ∆Tb dan ∆Tf
juga terkait dengan jumlah partikel, secara matematis dirumuskan:

∆Tb = Kenaikan titik didih


∆Tf = Penurunan titik beku
m = molalitas
Kb = Tetapan Kenaikan titik didih
Kf = Tetapan Penurunan titik beku

Tabel Tetapan kenaikan Titik didih Molal (Kb) dan Tetapan penurunan Titik Beku
Molal (Kf) dari beberapa Pelarut (tekanan 1 atm) :
Pelarut Titik Didih (oC) Kb Titik Beku (oC) Kf
Air 100,0 0,52 0,00 1,86
Asan asetat 117,9 2,93 16,6 3,90
Benzena 80,1 2,53 5,5 5,12
Etanol 78,4 1,22 -117,3 1,99
Tabel 1. 1
Sumber : Wikipedia
3. Tekanan Osmosis Larutan (π)
Osmosis adalah perpindahan pelarut dari suatu larutan encer (atau pelarut murni) ke
larutan yang lebih pekat melalui selaput permeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput
yang dapat dilewati oleh molekul partikel pelarut yang lebih kecil tapi menahan molekul
(partikel) zat terlarut. Tekanan osmosis adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan
proses osmosis larutan encer ke dalam larutan yang lebih pekat melalui suatu selaput semi
permeabel. Hubungan antara tekanan osmosis dengan jumlah partikel dapat dijelaskan secara
matematis, yaitu : π = MRT
π = tekanan osmosis (atm atau Pa) R = 0,082 L.atm.mol-1.K-1
M = molaritas larutan (mol/L) T = suhu (K)
Hipotonik, Hipertonik dan Isotonik
 Bila larutan A hipotonik terhadap larutan B, berarti pada suhu yang sama tekanan
osmotik larutan A lebih rendah dari larutan B (𝝿A <𝝿 B) akibatnya terjadi aliran
pelarut dari larutan A ke larutan B.
 Bila larutan A hipertonik terhadap larutan B, berarti pada suhu yang sama tekanan
osmotik larutan A lebih besar dari larutan B (𝝿A >𝝿B) akibatnya terjadi aliran
pelarut dari larutan B ke larutan A.
 Bila larutan A isotonik terhadap larutan B, berarti pada suhu yang sama tekanan
osmotik larutan A sama dengan larutan B (𝝿A = 𝝿B) akibatnya aliran pelarut yang
masuk dan keluar adalah nol.
Mengapa ikan asin dapat awet? Larutan garam menyebabkan air di dalam sel bakteri
perusak makanan mengalir ke luar sel secara osmosis, sehingga sel tersebut mati dan
makanan bisa awet.
Mengapa orang yang minum air laut semakin terasa haus? Konsentrasi air laut lebih
tinggi dari cairan dalam sel darah sehingga air dari dalam sel akan mengalir keluar dan
menyebabkan orang yang terminum air laut kekurangan cairan dan merasa haus.
Osmosis Balik (Reverse Osmosis)
Suatu peristiwa pembesaran pelarut dari larutan dengan konsentrasi pekat ke larutan yang
konsentrasinya lebih encer disebut osmosis balik. Hal ini terjadi jika kepada larutan diberikan
tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan pada desalinasi
air laut (pengolahan air laut sebagai sumber untuk menghasilkan air tawar) juga pada
pemisahan zat beracun dalam limbah sebelum dilepas ke lingkungan
Daftar Pustaka
Keenan, et.al. 1984. Kimia untuk Universitas (Terjemahan). Jilid 1 dan 2. Jakarta:
Erlangga.
Priyambo, E. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: PT. Intan Pariwara
Sukmanawati, W. 2009. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Pertemuan 1

Lembar Kegiatan
Peserta Didik

Molaritas dan Molalitas

Nama/Kelompok :

Kelas :

Materi Pokok :

Pelajaran :

Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik mampu menyelesaikan soal-soal perhitungan


terkait konsentrasi larutan
2. Bedasarkan kajian literatur, peserta didik mampu menjelaskan
perbandingan antara banyaknya zat terlarut dengan banyak pelarut
dalam larutan
Dasar Teori

4. Molaritas

Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Molaritas dapat
ditentukan berdasarkan rumus berikut .

5. Molalitas

Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut per kilogram (kg) pelarut. Molalitas dapat
ditentukan berdasarkan rumus betikut.
Tugas
Tugas

1. Berapa gram kristal NaOH (Mr=40) yang dilarutkan dalam 250mL air jika
konsentrasi yang dikehendaki 0,1mol/L?
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
..................................................................................................................................
2. Suatu larutan memiliki kemolalan 0,5 mol/kg didalam 400g air. Berapa massa
molekul relatif zat tersebut jika massa zat yang dilarutkan 24 g?
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
.................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

3. Jika kita melarutkan 9 gram gula sederhana (C6H12O6) ke dalam 500 gram air
maka berakah molaritas glukosa dalam larutan?
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Pertemuan 2

Lembar Kegiatan
Peserta Didik

Fraksi Mol

Nama/Kelompok :

Kelas :

Materi Pokok :

Pelajaran :

Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik mampu menyelesaikan soal-soal perhitungan


terkait fraksi mol
2. Bedasarkan kajian literatur, peserta didik mampu menjelaskan
perbandingan antara banyaknya zat terlarut dengan banyak pelarut
dalam larutan
Dasar Teori

mol suatu komponen larutan merupakan perbandingan antara banyaknya mol komponen
tersebut dengan total mol semua yang ada. Misalnya suatu campuran terdiri atas komponen
zat terlarut dan zat pelarut. Fraksi mol setiap komponen tersebut secara matematis dapat
dirumuslan sebagai berikut.
Tugas

1. Jika kedalam 90 gram air dilarutkan 30 gram asam asetat (CH3COOH), berapa
fraksi masing-masing zat dalam larutan?
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
2. Berapakah fraksi mol benzena dalam suatu larutan yang disiapkan dengan melarutkan
28,6 gram benzena dalam 18 gram air?
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Pertemuan 3

Lembar Kegiatan
Peserta Didik

Tekanan Uap

Nama/Kelompok :

Kelas :

Materi Pokok :

Pelajaran :

Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik mampu menyelesaikan soal-soal perhitungan


terkait tekanan uap
2. Peserta didik mengerti faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan
uap
3. Peserta didik mampu mengakaitkan tekanan uap dengan kehidupan
sehari-hari
Dasar Teori

Tekanan Uap menyatakan kemudahan suatu zat untuk menguap dan ditentukan oleh
kekuatan gayaantarmolekul (tegangan permukaan). Semakin lemah gaya
antarmolekulsemakin mudah senyawa itu menguap pada suhu rendah molekul-molekul zat
dapat meninggalkan permukaan cairan membentuk kesetimbangan.

Apa yang terjadi dengan tekanan uap jika ke dalam suatu cairan(misalnya, air) dimasukkan
zat yang tidak mudah menguap (misalnya,gula pasir)?Adanya zat terlarut nonvolatile (tidak
mudah menguap) di dalam suatupelarut dapat menurunkan tekanan uap pelarut. Hal ini
dikarenakan zat terlarut mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan
penguapan berkurang.

Fenomena dimana tekanan uap suatu larutan (P larutan) lebih kecil dibandingkan tekanan
uap pelarut murninya dirumuskan sebagai berikut:

∆P = P0pelarut – P larutan

Perbandingan besarnya tekanan uap dijabarkan oleh Francois Raoult yang menyatakan
bahwa tekanan uap larutan bergantung pada jumlah pelarut didalamnya.
P larutan = P0pelarut x Xpelarut

Dengan demikian, penurunan tekanan uap larutan (∆P) dapat ditulis sebagai berikut:

∆P = P0pelarut – (P0pelarut x Xpelarut)


= P0pelarut – ((1 -X pelarut) x P0pelarut) ; karena 1 -X pelarut = X terlarut, maka;
∆P = P0pelarut x X terlarut

Tugas

1. Hitung penurunan tekanan uap larutan (NH2)2CO 10 gram dalam 27 gram air pada
temperatur 300C, jika tekanan uap air pada suhu itu adalah 30 mmHg!
(Ar C=12; O=16; H=1 ; N=14)
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
2. Sebanyak 25 gram ureum dilarutkan kedalam 525 gram air, pada suhu 20 0C
mempunyai tekanan uap 17,29mmHg. Bila pada suhu itu tekanan uap air murni
adalah 17,54mmHg, tentukan massa molekul relatif ureum tersebut!
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Pertemuan 4

Lembar Kegiatan
Peserta Didik

Penurunan titik beku dan Kenaikan Titik didih

Nama/Kelompok :

Kelas :

Materi Pokok :

Pelajaran :

Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik mampu menyelesaikan soal-soal perhitungan


terkait kenaikan titik didih dan penurunan titik beku
2. Peserta didik mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi titik
didik dan titik beku
3. Peserta didik mampu mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari
Dasar Teori

Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap zat padat
sementara penurunan titik beku (∆Tf)adalah fenomena dimana titik beku suatu larutan lebih
rendah dari titik beku pelarut murninya.
∆Tf = Tf pelarut – Tflarutan

Kenaikan titik didih larutan relatif terhadap titik didih pelarut murni. Penambahan zat
terlarut yang tidak mudah menguap kedalam pelarut murni menyebabkan larutan mempunyai
titik didih yang lebih tinggi dan titik beku yang lebih rendah dibanding pelarut murninya.
Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap zat cair sebanding dengan tekanan disekitarnya.
 Jika tekanan sekitar = 1 atm, maka titik didih air = 1000C
 Jika tekanan sekitar > 1 atm, maka titik didih air > 1000C
 Jika tekanan sekitar < 1 atm, maka titik didih air < 1000C
∆Tb = Tb larutan - Tb pelarut

∆Tb = Kenaikan titik didih

∆Tf = Penurunan titik beku

m = molalitas

Kb = Tetapan Kenaikan titik didih

Kf = Tetapan Penurunan titik beku


Tugas

1. Hitunglah kenaikan titik didih larutan yang terjadi dari 4,39 gram C10H8 di dalam 100 gram
CCl4 (Kb CCl4 = 0,520C/molal; Tb CCl4 = 76,80C; Ar C=12; H=1)
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
2. Sebanyak 3,84 gram zat A dilarutkan dalam 500 gram benzena dan larutannya membeku
0,30C di bawah titik beku benzena murni. Jika Kf benzena 4,50C/molal dan titik beku
benzena 5,50C. Hitunglah massa molekul relatif zat A tersebut!
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Pertemuan 5

Lembar Kegiatan
Peserta Didik

Penurunan titik beku dan Kenaikan Titik didih

Nama/Kelompok :

Kelas :

Materi Pokok :

Pelajaran :

Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik dapat memahami hubungan antara titik didih dan titik
beku
Dasar Teori

∆Tb = Kenaikan titik didih


∆Tf = Penurunan titik beku
m = molalitas
Kb = Tetapan Kenaikan titik didih
Kf = Tetapan Penurunan titik beku

Tabel Tetapan kenaikan Titik didih Molal (Kb) dan Tetapan penurunan Titik Beku
Molal (Kf) dari beberapa Pelarut (tekanan 1 atm) :
Pelarut Titik Didih (oC) Kb Titik Beku (oC) Kf
Air 100,0 0,52 0,00 1,86
Asan asetat 117,9 2,93 16,6 3,90
Benzena 80,1 2,53 5,5 5,12
Etanol 78,4 1,22 -117,3 1,99
Tabel 1. 1
Sumber : Wikipedia
Tugas

Membuat diagram P-T

Suatu zat nonelektrolit sebanyak 5 mol dilarutkan dalam 10 kg air. Selanjutnya,


diukur titik beku, titik didih, dan titik sublimnya. Dari percobaan ini.

Tekanan (atm) Titik beku Titik didih Titik sublim


1 -3 109 -
0,9 4 93 -
0,8 15 81 -
0,7 26 70 -
0,6 38 63 -
0,5 52 52 52
0,4 - - 45
0,3 - - 31
0,2 - - 23
0,1 - - 9
0 - - 0

Plotkan nilai-nalai hasil pengukuran pada tabel kedalam grafik/diagram dengan skala
yang benar dan hubungkan antar titik-titik tersebut.
Pertemuan 6

Lembar Kegiatan
Peserta Didik

Tekanan osmosis

Nama/Kelompok :

Kelas :

Materi Pokok :

Pelajaran :

Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik mampu menyelesaikan soal terkait dengan tekanan


osmosis
2. Peserta didik mengetahuit faktor yang mempengaruhi tekanan
osmosis
3. Peserta didik mampu mengkaitnya dengan kehidupan sehari-hari
Dasar Teori

Osmosis adalah perpindahan pelarut dari suatu larutan encer (atau pelarut murni) ke
larutan yang lebih pekat melalui selaput permeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput
yang dapat dilewati oleh molekul partikel pelarut yang lebih kecil tapi menahan molekul
(partikel) zat terlarut.

Tekanan osmosis adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan proses osmosis larutan
encer ke dalam larutan yang lebih pekat melalui suatu selaput semi permeabel.

Hubungan antara tekanan osmosis dengan jumlah partikel dapat dijelaskan secara
matematis, yaitu :

= MRT

= tekanan osmosis (atm atau Pa)

M = molaritas larutan (mol/L)

R = 0,082 L.atm.mol-1.K-1

T = suhu (K)
Tugas

1. Jika 18 gram glukosa (Mr=180) dilarutkan dalam air hingga volumenya menjadi 250mL.
Hitunglah tekanan osmotik larutan tersebut pada suhu 270C!
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
2. Tekanan osmotik larutan yang mengandung 45 gram srukosa per liter pada suhu 00C adalah
2,96 atm. Hitunglah massa molekul relatif sukrosa tersebut!
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

Menyetujui, Banda Aceh, 29 Desember 2016


KepalaSekolah Guru matapelajaran

( Dra. Latifah Hanum, M.Si ) ( Cut Aprina Sari )


NIP. 196801011994032002 NIP. 1406103040049.

Anda mungkin juga menyukai