1. Peserta didik mampu menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan
pada penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan
osmosis.dengan sikap kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalammemanfaatkan sumber daya alam sehingga akan menambah rasa
syukur terhadap Tuhan atas anugerah kekayaan alam yang dilimpahkan.
H. Materi Pembelajaran :
I. Metode Pembelajaran
J. Media Pembelajaran
1. Media : gambar (cetak) dan elektronik, rujukan
2. Alat/Bahan : buku, lembar kerja peserta didik
K. Sumber Belajar
1. Rahayu, Iman.2006.PraktisBelajarKimia kelas XII. Jakarta:Erlangga.
2. LKPD
L. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 ( 2 x 45 menit )
Mengasosikan
1. Peserta didik menyelesaikan LKPD melalui
diskusi dalam kelompok
2. Setiap kelompok membuat artikel mengenai
fenomena sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari
Mengkomunikasikan
1. Setiap kelompok mempresentasikan artikel
singkat yang telah dibuatdan ditanggapi oleh
kelompok lain
2. Kelompok terbaik dalam presentasi artikel
diberi apresiasi
Penutup 1. Peserta didik mendengar penguatan materi dari 15 menit
guru
2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
mengenai kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
3. Setiap kelompok mengumpulkan LKPD yang
telah dikerjakan pada guru
4. Peserta didik mendengar penjelasan guru
mengenai materi pembelajaran selanjutnya
yang akan dilakukan dalam kelompok seperti
yang telah dilakukan
5. Peserta didik menyimak tugas yang diberikan
guru
6. Peserta didik menjawab salam penutup dari
guru
Pertemuan 2 (2 x 45)
Pertemuan 3 (2 x 45)
Menanya
1. Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait
gambar animasi yang ditampilkan, “Mengapa
penguapan pelarut murni lebih cepat dibanding
pelarut dari larutan?”
Pengumpulan Data
1. Peserta didik mengkaji literatur terkait kelarutan
suatu zat dan tekanan uap
2. Peserta didik memahami penjelasan singkat guru
mengenai penurunan tekanan uap jenuh larutan
3. Peserta didik berdiskusi dengan teman
kelompoknya untuk menyelesaikan LKPD
Mengasosiasikan
1. Setiap kelompok menyelesaikan LKPD yang
telah diberikan
2. Setiap kelompok membuat peta konsep mengenai
penurunan tekanan uap jenuh larutan
Mengkomunikasikan
1. Setiap kelompok mengumpulkan LKPD yang
telah diselesaikan dan mempresentasikan peta
konsep yang telah dibuat
2. Kelompok lain mengomentari peta konsep yang
sedang dipresentasikan
Penutup 1. Kelompok yang membuat peta konsep terbaik 15 menit
diberi apresiasi
2. Peserta didik mendengar penguatan materi dari
guru
3. Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilakukan
4. Beberapa peserta didik menjawab pertanyaan guru
terkait penurunan tekanan uap jenuh larutan
sebagai refleksi
5. Peserta didik mendengar penjelasan guru untuk
materi pembelajaran selanjutnya
6. Peserta didik menjawab salam guru
Pertemuan 4 (2 x 45)
Pertemuan 5 (2 x 45)
Penilaian sikap
1 = Kurang Nilai =
Skor perolehan x 100
Skor maksimal (9)
LembarPenilaian Teman Sejawat
Tanggung Jawab
PetunjukPengisian:
Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti.
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari.
NamaPesertaDidik : ………………….
Kelas : ………………….
MateriPokok : ………………….
Tanggal : ………………….
Skor
No Sikap yang diamati
1 2 3 4
1 Teman saya selalu tepat waktu mengikuti jam pelajaran
JumlahSkor
Kriteriasebagaiberikut:
4 = Selalumelakukansesuaipernyataan
3 = Seringmelakukansesuaipernyataan
2 = Kadang-kadangmelakukandanseringtidakmelakukan
1 = Tidakpernahmelakukan
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor Diperoleh x 4 = Skor Akhir
Skor Maksimal
JURNAL PENILAIAN GURU
Kelas : XII A4
Mengaitkan
pengaruh
keberadaan
zat terlarut Soal UN
yang sukar 1 e 2009/201
menguap 0
terhadap Gambar yang menunjukkan tekanan uap
tekanan uap paling besar adalah...
larutan (C5) a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Menafsirka 5. Perhatikan gambar diagram fasa air
n berikut
penurunan
tekanan
uap,
kenaikan Pangajua
titik didih nto,
1 e
dan Yang merupakan daerah perubahan titik Teguh.
penurunan didih adalah... 2009.
titik beku a. A-B
larutan b. B-C
melalui c. D-E
diagram P- d. G-H
T e. I-J
Mengaitkan
pengaruh 6. Penurunan tekanan uap larutan
keberadaan berbanding lurus dengan ....
Lustiyati,
zat terlarut a. Fraksi mol zat pelarut
Elisabeth
yang sukar b. Fraksi mol zat terlarut 1 b
menguap Deta.
c. Tekanan uap murni pelarut
terhadap 2009
d. Molaritas zat terlarut
tekanan uap e. Molalitas zat pelarut
larutan (C5)
7. Tabel berikut berisi data sejumlah zat
terlarut yang dilarutkan dalam air.
Mengaitkan
definisi
osmosis
dengan
tekanan Jika R=0,082 L.atm.mol-1.K-1 dan Soal UN
osmotik pengukuran dilakukan pada suhu tetap, 1 d 2008/200
serta larutan yang mempunyai tekanan 9
aplikasinya osmotik yang paling besar adalah ...
dalam a. 1
kehidupan b. 2
sehari-hari c. 3
d. 4
e. 5
8. Pernyataan yang tepat mengenai sifat
koligatif larutan adalah...
Menganalis
a. Titik didih larutan lebih tinggi dari
is fenomena
titik didih pelarutnya
sifat Rahayu,
b. Titik beku larutan lebih tinggi dari titik
koligatif 1 a Iman.
didih pelarutnya
dalam 2009
c. Titik didih larutan lebih rendah dari
kehidupan
titik didih pelarutnya
sehari-hari
d. Tekanan uap larutan lebih tinggi dari
tekanan uap pelarutnya
e. Tekanan osmotik larutan lebih rendah
dari tekanan osmotik pelarutnya
9. Penambahan etilen glikol ke dalam air
Menganalis radiator mobil berfungsi untuk ...
is contoh a. Menurunkan tekanan uap jenuh air
fenomena radiator Lustiyati,
sifat b. Menurunkan titik beku air radiator Elisabeth
1 b
koligatif c. Menurunkan titik didih air radiator Deta.
dalam d. Menurunkan tekanan osmotik air 2009
kehidupan radiator
sehari-hari e. Menurunkan tekanan osmotik air
radiator
Menganalis
10. Untuk
menaikkan titik didih 250mL air
is hubungan
menjadi 100,1oC pada tekanan 1 atm
jumlah zat
(Kb=0,5), maka gula(Mr=380) yang harus
terlarut
ditambahkan adalah ...gram. Rahayu,
dengan
a. 14,2 1 d Iman.
kenaikan
b. 15,1 2009
titik didih
c. 16,3
dan titik
d. 17,1
didih
e. 18,5
larutan
Uraian
1. Hitung penurunan tekanan uap larutan (NH2)2CO 10 gram dalam 27 gram air pada
temperatur 300C, jika tekanan uap air pada suhu itu adalah 30 mmHg!
(Ar C=12; O=16; H=1 ; N=14)
2. Hitunglah tekanan osmotik larutan yang mengandung 17,1 gram sukrosa (Mr = 342 )
dalam 1 liter larutan pada 270 C
Kunci Jawaban :
Dit ∆P...?
Jawab :
∆P = P0 x Xterlarut
nt
Xt =
nt +np
10
Xt = 10 60 27
+ 18
60
0,16
Xt =
0,16 + 1,66
Xt = 0,096
∆P = 30 mmHg x 0,096
= 2,88 mmHg (skor : 50)
Dit : 𝝿......?
Jawab :
𝑛
𝝿 = 𝑉RT
0,05
𝝿 = 1 0,08205 L atm K-1 x 300 K
𝝿 = 1,23 atm (skor : 50 )
Uraian Materi
Di alam bebas hampir tidak ditemukan zat cair murni 100%. Hampir semua cairan yang
ada di bumi berbentuk larutan atau campuran. Larutan merupakan campuran yang homogen,
yaitu suatu campuran serba sama, antara zat terlarut dan zat pelarut sehingga tidak dapat
dibedakan satu sama lain. Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan perubahan sifat
fisik pada pelarut dan larutan tersebut. Sifat fisik yang mengalami perubahan misalnya
tekanan uap, titik didih, titik beku, dan tekanan osmosis.
Ada banyak hal yang menyebabkan larutan mempunyai sifat yang berbeda dengan
pelarutnya. Salah satu sifat terpenting dari larutan adalah sifat koligatif larutan. Sifat koligatif
didefinisikan sebagai sifat fisik larutan yang hanya ditentukan oleh jumlah partikel dalam
larutan dan tidak tergantung jenis partikelnya. Beberapa sifat koligatif yang akan dibicarakan
dalam bab ini meliputi penurunan tekanan uap pelarut (∆P), penurunan titik beku larutan
(∆Tf), kenaikan titik didih larutan (∆Tb), dan tekanan osmosis larutan ( ).
Tahukah kamu, pada musim dingin di benua Eropa suhunya bisa mencapai 00C atau
dibawahnya. Air termasuk air radiator (pendingin mesin) akan membeku pada suhu 00C.
Penambahan etilena glikol (CH2(OH)CH2(OH)) kedalam air radiator menyebabkan air tidak
membeku pada -50C dan tidak mendidih pada 1100C. Perbandingan yang tepat antara air dan
etilen glikol dapat mempertahankan suhu hingga -4800C hingga 1130C. Pada peristiwa
tersebut etilen glikol digunakan untuk menurunkan titik beku serta menaikkan titik didih air
radiator. Contoh lainnya dapat dilihat pada pedagang es keliling yang menambahkan garam
dapur di tempat penyimpanan esnya sehingga es tidak mudah mencair.
Jumlah zat terlarut dalam suatu larutan dinyatakan dengan konsentrasi larutan.
Konsentrasi menyatakan komposisi secara kuantitatif perbandingan zat terlarut dengan
pelarut dan atau larutan. Ada beberapa cara untuk menyatakan secara kuantitatif komposisi
tersebut, antara lain adalah molaritas, molalitas, dan fraksi mol dan persen berat. Satuan
konsentrasi tersebut akan menjadi dasar untuk mempelajari sifat koligatif larutan, sehingga
ketiganya harus dipelajari terlebih dahulu.
A. Konsentrasi
Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu
larutan atau menyatakan perbandingan antara banyaknya zat terlarut dengan banyaknya
pelarut dalam larutan.
1. Molaritas
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Molaritas dapat
ditentukan berdasarkan rumus berikut .
2. Molalitas
Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut per kilogram (kg) pelarut. Molalitas dapat
ditentukan berdasarkan rumus betikut.
3. Fraksi Mol (X)
Fraksi mol suatu komponen larutan merupakan perbandingan antara banyaknya mol
komponen tersebut dengan total mol semua yang ada. Misalnya suatu campuran terdiri atas
komponen zat terlarut dan zat pelarut. Fraksi mol setiap komponen tersebut secara matematis
dapat dirumuslan sebagai berikut.
Perhatikan gambar 1. 1
B. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
1. Penurunan Tekanan Uap (∆P)
Pernahkah kamu melihat peristiwa penguapan? Pada peristiwapenguapan terjadi
perubahan dari zat cair menjadi gas. Jika zatcair dimasukkan ke dalam suatu ruangan tertutup
maka zattersebut akan menguap hingga ruangan tersebut jenuh. Padakeadaan ini proses
penguapan tetap berlangsung dan pada saatyang sama juga terjadi proses pengembunan. Laju
penguapansama dengan laju pengembunan. Keadaan ini dikatakan terjadikesetimbangan
dinamis antara zat cair dan uap jenuhnya.Artinya bahwa tidak akan terjadi perubahan lebih
lanjut tetapireaksi atau proses yang terjadi masih terus berlangsung.Tekanan yang disebabkan
oleh uap jenuh dinamakan tekananuap jenuh. Besarnya tekanan uap jenuh dipengaruhi oleh
jumlahzat dan suhu. Makin besar tekanan uap suatu cairan, makinmudah molekul-molekul
cairan itu berubah menjadi uap.Tekanan uap suatu larutan dapat diukur dengan alat
manometer merkurium. Sebagai ilustrasi perhatikan Gambar 1.2!
Pada alat tersebut setelah larutan dimasukkan dalam labu, semuaudara dalam pipa
penghubung dikeluarkan melalui pompavakum. Jika keran ditutup, maka uap yang ada dalam
pipapenghubung hanyalah uap dari pelarut larutan tadi sehinggauap itu disebut tekanan uap
larutan tersebut. Semakin tinggisuhu cairan semakin banyak uap yang berada di atas
permukaancairan dan tekanan uap yang terbaca semakin tinggi.
Apa yang terjadi dengan tekanan uap jika ke dalam suatu cairan (misalnya, air)
dimasukkan zat yang tidak mudah menguap (misalnya, gula pasir)? Adanya zat terlarut
nonvolatile (tidak mudah menguap) di dalam suatu pelarut dapat menurunkan tekanan uap
pelarut. Hal ini dikarenakan pelarut akan mengikat zat terlarut sehingga mengurangi bagian
atau fraksi dari pelarut, akibatnya kecepatan penguapan berkurang.
Fenomena dimana tekanan uap suatu larutan (P larutan) lebih kecil dibandingkan tekanan
uap pelarut murninya dirumuskan sebagai berikut:
∆P = P0pelarut – P larutan
Perbandingan besarnya tekanan uap dijabarkan oleh Francois Raoult yang menyatakan
bahwa tekanan uap larutan bergantung pada jumlah pelarut didalamnya.
P larutan = P0pelarut x Xpelarut
Dengan demikian, penurunan tekanan uap larutan (∆P) dapat ditulis sebagai berikut:
∆P = P0pelarut – (P0pelarut x Xpelarut)
= P0pelarut – ((1 - X pelarut) x P0pelarut)
karena 1 - X pelarut = X terlarut, maka;
∆P = P0pelarut x X terlarut
Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku terjadi karena adanya penurunan
tekanan uap (∆P). Oleh karena ∆P bergantung pada jumlah partikel, maka nilai ∆Tb dan ∆Tf
juga terkait dengan jumlah partikel, secara matematis dirumuskan:
Tabel Tetapan kenaikan Titik didih Molal (Kb) dan Tetapan penurunan Titik Beku
Molal (Kf) dari beberapa Pelarut (tekanan 1 atm) :
Pelarut Titik Didih (oC) Kb Titik Beku (oC) Kf
Air 100,0 0,52 0,00 1,86
Asan asetat 117,9 2,93 16,6 3,90
Benzena 80,1 2,53 5,5 5,12
Etanol 78,4 1,22 -117,3 1,99
Tabel 1. 1
Sumber : Wikipedia
3. Tekanan Osmosis Larutan (π)
Osmosis adalah perpindahan pelarut dari suatu larutan encer (atau pelarut murni) ke
larutan yang lebih pekat melalui selaput permeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput
yang dapat dilewati oleh molekul partikel pelarut yang lebih kecil tapi menahan molekul
(partikel) zat terlarut. Tekanan osmosis adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan
proses osmosis larutan encer ke dalam larutan yang lebih pekat melalui suatu selaput semi
permeabel. Hubungan antara tekanan osmosis dengan jumlah partikel dapat dijelaskan secara
matematis, yaitu : π = MRT
π = tekanan osmosis (atm atau Pa) R = 0,082 L.atm.mol-1.K-1
M = molaritas larutan (mol/L) T = suhu (K)
Hipotonik, Hipertonik dan Isotonik
Bila larutan A hipotonik terhadap larutan B, berarti pada suhu yang sama tekanan
osmotik larutan A lebih rendah dari larutan B (𝝿A <𝝿 B) akibatnya terjadi aliran
pelarut dari larutan A ke larutan B.
Bila larutan A hipertonik terhadap larutan B, berarti pada suhu yang sama tekanan
osmotik larutan A lebih besar dari larutan B (𝝿A >𝝿B) akibatnya terjadi aliran
pelarut dari larutan B ke larutan A.
Bila larutan A isotonik terhadap larutan B, berarti pada suhu yang sama tekanan
osmotik larutan A sama dengan larutan B (𝝿A = 𝝿B) akibatnya aliran pelarut yang
masuk dan keluar adalah nol.
Mengapa ikan asin dapat awet? Larutan garam menyebabkan air di dalam sel bakteri
perusak makanan mengalir ke luar sel secara osmosis, sehingga sel tersebut mati dan
makanan bisa awet.
Mengapa orang yang minum air laut semakin terasa haus? Konsentrasi air laut lebih
tinggi dari cairan dalam sel darah sehingga air dari dalam sel akan mengalir keluar dan
menyebabkan orang yang terminum air laut kekurangan cairan dan merasa haus.
Osmosis Balik (Reverse Osmosis)
Suatu peristiwa pembesaran pelarut dari larutan dengan konsentrasi pekat ke larutan yang
konsentrasinya lebih encer disebut osmosis balik. Hal ini terjadi jika kepada larutan diberikan
tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan pada desalinasi
air laut (pengolahan air laut sebagai sumber untuk menghasilkan air tawar) juga pada
pemisahan zat beracun dalam limbah sebelum dilepas ke lingkungan
Daftar Pustaka
Keenan, et.al. 1984. Kimia untuk Universitas (Terjemahan). Jilid 1 dan 2. Jakarta:
Erlangga.
Priyambo, E. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: PT. Intan Pariwara
Sukmanawati, W. 2009. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Pertemuan 1
Lembar Kegiatan
Peserta Didik
Nama/Kelompok :
Kelas :
Materi Pokok :
Pelajaran :
Tujuan Pembelajaran :
4. Molaritas
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Molaritas dapat
ditentukan berdasarkan rumus berikut .
5. Molalitas
Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut per kilogram (kg) pelarut. Molalitas dapat
ditentukan berdasarkan rumus betikut.
Tugas
Tugas
1. Berapa gram kristal NaOH (Mr=40) yang dilarutkan dalam 250mL air jika
konsentrasi yang dikehendaki 0,1mol/L?
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
..................................................................................................................................
2. Suatu larutan memiliki kemolalan 0,5 mol/kg didalam 400g air. Berapa massa
molekul relatif zat tersebut jika massa zat yang dilarutkan 24 g?
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
.................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
3. Jika kita melarutkan 9 gram gula sederhana (C6H12O6) ke dalam 500 gram air
maka berakah molaritas glukosa dalam larutan?
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Pertemuan 2
Lembar Kegiatan
Peserta Didik
Fraksi Mol
Nama/Kelompok :
Kelas :
Materi Pokok :
Pelajaran :
Tujuan Pembelajaran :
mol suatu komponen larutan merupakan perbandingan antara banyaknya mol komponen
tersebut dengan total mol semua yang ada. Misalnya suatu campuran terdiri atas komponen
zat terlarut dan zat pelarut. Fraksi mol setiap komponen tersebut secara matematis dapat
dirumuslan sebagai berikut.
Tugas
1. Jika kedalam 90 gram air dilarutkan 30 gram asam asetat (CH3COOH), berapa
fraksi masing-masing zat dalam larutan?
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
2. Berapakah fraksi mol benzena dalam suatu larutan yang disiapkan dengan melarutkan
28,6 gram benzena dalam 18 gram air?
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Pertemuan 3
Lembar Kegiatan
Peserta Didik
Tekanan Uap
Nama/Kelompok :
Kelas :
Materi Pokok :
Pelajaran :
Tujuan Pembelajaran :
Tekanan Uap menyatakan kemudahan suatu zat untuk menguap dan ditentukan oleh
kekuatan gayaantarmolekul (tegangan permukaan). Semakin lemah gaya
antarmolekulsemakin mudah senyawa itu menguap pada suhu rendah molekul-molekul zat
dapat meninggalkan permukaan cairan membentuk kesetimbangan.
Apa yang terjadi dengan tekanan uap jika ke dalam suatu cairan(misalnya, air) dimasukkan
zat yang tidak mudah menguap (misalnya,gula pasir)?Adanya zat terlarut nonvolatile (tidak
mudah menguap) di dalam suatupelarut dapat menurunkan tekanan uap pelarut. Hal ini
dikarenakan zat terlarut mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan
penguapan berkurang.
Fenomena dimana tekanan uap suatu larutan (P larutan) lebih kecil dibandingkan tekanan
uap pelarut murninya dirumuskan sebagai berikut:
∆P = P0pelarut – P larutan
Perbandingan besarnya tekanan uap dijabarkan oleh Francois Raoult yang menyatakan
bahwa tekanan uap larutan bergantung pada jumlah pelarut didalamnya.
P larutan = P0pelarut x Xpelarut
Dengan demikian, penurunan tekanan uap larutan (∆P) dapat ditulis sebagai berikut:
Tugas
1. Hitung penurunan tekanan uap larutan (NH2)2CO 10 gram dalam 27 gram air pada
temperatur 300C, jika tekanan uap air pada suhu itu adalah 30 mmHg!
(Ar C=12; O=16; H=1 ; N=14)
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
2. Sebanyak 25 gram ureum dilarutkan kedalam 525 gram air, pada suhu 20 0C
mempunyai tekanan uap 17,29mmHg. Bila pada suhu itu tekanan uap air murni
adalah 17,54mmHg, tentukan massa molekul relatif ureum tersebut!
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Pertemuan 4
Lembar Kegiatan
Peserta Didik
Nama/Kelompok :
Kelas :
Materi Pokok :
Pelajaran :
Tujuan Pembelajaran :
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap zat padat
sementara penurunan titik beku (∆Tf)adalah fenomena dimana titik beku suatu larutan lebih
rendah dari titik beku pelarut murninya.
∆Tf = Tf pelarut – Tflarutan
Kenaikan titik didih larutan relatif terhadap titik didih pelarut murni. Penambahan zat
terlarut yang tidak mudah menguap kedalam pelarut murni menyebabkan larutan mempunyai
titik didih yang lebih tinggi dan titik beku yang lebih rendah dibanding pelarut murninya.
Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap zat cair sebanding dengan tekanan disekitarnya.
Jika tekanan sekitar = 1 atm, maka titik didih air = 1000C
Jika tekanan sekitar > 1 atm, maka titik didih air > 1000C
Jika tekanan sekitar < 1 atm, maka titik didih air < 1000C
∆Tb = Tb larutan - Tb pelarut
m = molalitas
1. Hitunglah kenaikan titik didih larutan yang terjadi dari 4,39 gram C10H8 di dalam 100 gram
CCl4 (Kb CCl4 = 0,520C/molal; Tb CCl4 = 76,80C; Ar C=12; H=1)
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
2. Sebanyak 3,84 gram zat A dilarutkan dalam 500 gram benzena dan larutannya membeku
0,30C di bawah titik beku benzena murni. Jika Kf benzena 4,50C/molal dan titik beku
benzena 5,50C. Hitunglah massa molekul relatif zat A tersebut!
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Pertemuan 5
Lembar Kegiatan
Peserta Didik
Nama/Kelompok :
Kelas :
Materi Pokok :
Pelajaran :
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat memahami hubungan antara titik didih dan titik
beku
Dasar Teori
Tabel Tetapan kenaikan Titik didih Molal (Kb) dan Tetapan penurunan Titik Beku
Molal (Kf) dari beberapa Pelarut (tekanan 1 atm) :
Pelarut Titik Didih (oC) Kb Titik Beku (oC) Kf
Air 100,0 0,52 0,00 1,86
Asan asetat 117,9 2,93 16,6 3,90
Benzena 80,1 2,53 5,5 5,12
Etanol 78,4 1,22 -117,3 1,99
Tabel 1. 1
Sumber : Wikipedia
Tugas
Plotkan nilai-nalai hasil pengukuran pada tabel kedalam grafik/diagram dengan skala
yang benar dan hubungkan antar titik-titik tersebut.
Pertemuan 6
Lembar Kegiatan
Peserta Didik
Tekanan osmosis
Nama/Kelompok :
Kelas :
Materi Pokok :
Pelajaran :
Tujuan Pembelajaran :
Osmosis adalah perpindahan pelarut dari suatu larutan encer (atau pelarut murni) ke
larutan yang lebih pekat melalui selaput permeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput
yang dapat dilewati oleh molekul partikel pelarut yang lebih kecil tapi menahan molekul
(partikel) zat terlarut.
Tekanan osmosis adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan proses osmosis larutan
encer ke dalam larutan yang lebih pekat melalui suatu selaput semi permeabel.
Hubungan antara tekanan osmosis dengan jumlah partikel dapat dijelaskan secara
matematis, yaitu :
= MRT
R = 0,082 L.atm.mol-1.K-1
T = suhu (K)
Tugas
1. Jika 18 gram glukosa (Mr=180) dilarutkan dalam air hingga volumenya menjadi 250mL.
Hitunglah tekanan osmotik larutan tersebut pada suhu 270C!
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
2. Tekanan osmotik larutan yang mengandung 45 gram srukosa per liter pada suhu 00C adalah
2,96 atm. Hitunglah massa molekul relatif sukrosa tersebut!
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................