Anda di halaman 1dari 35

PROPOSAL USULAN PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN GAYA MENGAJAR KOMANDO TERHADAP


GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KAKI
BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA
SISWA PUTERA SMA NEGERI 2 KOTAMOBAGU

(Diajukan untuk diseminarkan)

OLEH
VLANDI MANGKAT
18702073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2021

BAB I
PENDAHULUAN

1
A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan diberikan semenjak masih usia dini sehingga pendidikan

pun diperkenalkan pada setiap individu dalam suatu satuan pendidikan yang

disebut sekolah. Sekolah pun memiliki tanggung jawab yang besar dalam

membentuk karakter seseorang, lewat pengaplikasian dengan ilmu

pengetahuan, sehingga mampu menciptakan individu dengan sumber daya

yang mampu dipertanggung jawabkan dan memiliki daya saing yang tinggi.

Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan,

Menurut pasal 37 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem

Pendidikan Nasional, bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib

memuat berbagai macam pendidikan, salah satunya pendidikan jasmani dan

olahraga. Selanjutnya dalam penjelasan undang-undang tersebut dinyatakan,

bahwa bahan kajian pendidikan jasmani dan olahraga dimaksudkan untuk

membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan

menumbuhkan rasa sportivitas.

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memberikan

perhatian pada aktivitas pengembangan jasmani manusia, walaupun

pengembangan utamanya adalah jasmani namun tetap berorientasi pada

pendidikan, pengembangan jasmani bukan merupakan tujuan akan tetapi

sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani yang

2
3

tertera dalam kurikulum banyak sekali hal yang harus dipelajari, salah satunya

adalah pembelajaran permainan sepak bola.

Sepak bola adalah suatu cabang olahraga yang dipertandingkan

diseluruh dunia, sepak bola pertama kali diciptakan oleh Negara inggris.

Sepak bola merupakan permainan beregu yang dimainkan masing-masing

regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk satu penjaga gawang.

Masing-masing regu harus berusaha memasukkan bola sebanyak-banyaknya

kegawang lawan maka regu tersebut sebagai pemenangnya. Sepak bola

merupakan permainan yang sangat populer karena sering dimainkan oleh

anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua. salah satu teknik dalam

permainan sepak bola yaitu teknik menendang bola.

Menendang bola adalah gerakan kaki untuk menyentuh, mendorong

atau menyepak bola, menendang merupakan cirik has yang paling dominan

dalam permainan sepak bola. Agar dapat menjadi pemain sepak bola yang baik,

seorang pemain perlu mengembangkan kemahirannya dalam menendang bola.

Menendang bola dengan kaki bagian dalam adalah salah satu teknik dalam

permainan sepak bola yang menggunakan sisi bagian dalam dari kaki, dan

digunakan untuk menendang dengan jarak tempuh tendangan yang lebih jauh

atau dekat.

Gaya mengajara Komando adalah untuk mempelajarai cara

mengerjakan tuga dengan benar dalam waktu yang singkat, mengikuti semua

keputusan oleh guru. Dalam model ini semua aktivitas pembelajaran,

keterlaksanaannya hanya dan sangat tergantung pada guru. Dapat dikatakan


4

peserta didika akan bergerak bila gurunya memerintahkannya untuk bergerak.

Situasi demikian menyebabkan peserta didik pasif dan tidak diperkenankan

berinisiatif.

Berdasarkan observasi peneliti pada siswa putra SMA Negeri 2

Kotamobagu, dalam pembelajaran sepak bola siswa mempraktekkan gerak

dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola,

terlihat mulai dari cara menggiring, menendang hingga menyepak bola siswa

belum bisa melakukan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam

dengan benar. Mereka kesulitan menangkap materi yang diberikan, siswa juga

kurang bersungguh-sungguh dalam mempelajari gerak dasar, siswa hanya

bermain dan tidak melakukan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian

dalam, ada juga siswa yang mengganggu temannya yang sedang

mempraktekkan gerak dasar. Selain itu, ada hal-hal lain yang mempengaruhi

siswa dalam mempelajari gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian

dalam, seperti sarana dan prasarana belajar yang kurang memadai seperti bola

dan lapangan belum memadai, masalah ini juga yang menjadi kendala dalam

proses pembelajaran dan dapat menurunkan minat siswa putra SMA Negeri 2

Kotamobagu dalam pembelajaran penjas khususnya permainan sepak bola.

Ada juga masalah lain yang peneliti temukan pada siswa putra SMA Negeri 2

Kotamobagu khususnya mata pelajaran penjas pada pembelajaran menendang

bola dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola yakni masalah

tenaga pendidik.
5

Pada proses pelaksanaan pembelajaran sepak bola, peneliti melihat

masih banyak siswa yang belum sempurna dalam melakukan gerak dasar

menendang bola dengan kaki bagian dalam. Apabila masalah-masalah tersebut

diabaikan terus menerus maka sangat mungkin gerak dasar menendang bola

dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola siswa putra SMA

Negeri 2 Kotamobagu tidak akan berjalan maksimal dan tujuan pembelajaran

tidak akan tercapai.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang menyebabkan siswa SMA Negeri 2 Kotamobagu belum

mampu mempraktekkan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian

dalam pada permainan sepak bola?

2. Apa yang menyebabkan siswa SMA Negeri 2 Kotamobagu kurang

bersungguh-sungguh untuk mempelajari gerak dasar dalam menendang

bola dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola?

3. Apakah sarana dan prasarana belajar pada siswa putra SMA Negeri 2

Kotamobagu memadai?

4. Apakah tenaga pendidik sudah mengajarkan gerak dasar yang ada dalam

keterampilan menendang bola dengan kaki bagian dalam pada permainan

sepak bola pada siswa putra SMA Negeri 2 Kotamobagu ?


6

5. Apakah gaya mengajara Komando dapat memberikan pengaruh terhadap

peningkatan kemampuan gerak dasar menendang bola dengan kaki

bagian dalam pada permainan sepak bola pada siswa SMA Negeri 2

Kotamobagu ?

B. Pembatasan Masalah

Melihat begitu luasnya masalah yang ada, dan untuk menjaga agar

tidak terjadi kesimpangsiuran dalam penelitian ini, maka ruang lingkup

masalah dalam penelitian ini dibatasi pada: (1) penerapan gaya mengajar

komando (2) gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam pada

permainan sepak bola, dan (3) siswa SMA Negeri 2 Kotamobagu.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

Apakah penerapan metode mengajar komando dapat memberikan pengaruh

terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar menendang bola dengan kaki

bagian dalam pada permainan sepak bola pada siswa putra SMA Negeri 2

Kotamobagu?
7

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

penerapan metode mengajar komando terhadap peningkatan kemampuan

gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam pada permainan

Sepak bola pada siswa SMA Negeri 2 Kotamobagu.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah :

1. Khusus bagi peneliti, penelitian ini memberikan sebuah pengalaman

penelitian

2. Sebagai bahan masukan bagi tenaga pendidik pendidikan jasmani dalam

memilih gaya mengajar yang lebih efektif dan efisien untuk diterapkan

pada pembelajaran menendang bola dengan kaki bagian dalam pada

permainan sepak bola.

3. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya pada cabang

sepak bola.

4. Untuk memperoleh konsep ilmiah yang dapat digunakan sebagai

sumbangan pikiran bagi tenaga pendidik, serta masyarakat penggemar

cabang olahraga sepak bola.


BAB II
LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN

A. Landasan Teoritis

1. Sejarah Dan Pengertian Sepak Bola

a. Sejarah Sepak Bola di Dunia

Sejarah sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan ke-3 sebelum

Masehi di Cina tepatnya di masa dinasti Han. Pada waktu itu, konon

masyarakat menggiring bola kulit untuk kemudian menendangnya ke

jaring kecil. Permainan sejenis juga pernah dimainkan di Jepang

dengan sebutan Kemari. Sedangkan di negara Italia, permainan

menendang dan menggiring bola juga mulai digemari terutama pada

abad ke-16.

Sepak bola modern pada awalnya mulai berkembang di negara

Inggris dan banyak digemari oleh penduduknya. Dalam beberapa

kompetisi yang diadakan, permainan ini banyak menimbulkan

kekerasan dan cidera selama pertandingan. Hal itu disebabkan oleh

belum terbentuknya aturan-aturan yang baku dalam sepak bola.

Akhirnya pada tahun 1365, Raja Edward III melarang olahraga ini

dimainkan. Bahkan, Raja James I dari Skotlandia juga mendukung

larangan tersebut.

Pada tahun 1815, terjadi sebuah perkembangan pesat yang

menyebabkan olahraga sepak bola mulai terkenal di lingkungan

7
9

universitas dan sekolah. Sepak bola modern terlahir kembali di

Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika saat itu sebelas sekolah

dan klub berkumpul untuk merumuskan aturan baku dalam permainan

sepak bola. Dalam pertemuan tersebut, terjadi pemisahan yang jelas

antara olahraga rugby dan sepak bola (soccer). Pada tahun 1869,

membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola.

Selama tahun 1800an, olahraga tersebut dibawa dan disebar oleh para

pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke seluruh penjuru dunia.

Pada tahun 1904, sebuah asosiasi tertinggi sepak bola dunia

(FIFA) terbentuk dan pada awal tahun 1900an, berbagai kompetisi

sepak bola telah digelar diberbagai negara.

b. Sejarah Sepak bola di Indonesia

Bangsa Indonesia mulai mengenal permainan sepak bola pada

zaman penjajahan Belanda. Pada tanggal 19 April 1930, dibentuklah

organisasi pelopor sepak bola tanah air yang bernama Persatuan Sepak

bola Seluruh Indonesia yang disingkat PSSI. Organisasi yang didirikan

di Yogyakarta ini, awalnya diketuai oleh MR. Soeratin Sosro

Soegondo yang dikenal sebagai bapak pelopor sepak bola Indonesia.

c. Pengertian Sepak Bola

Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga permainan bola

besar yang disukai banyak orang, baik itu dari kalangan anak-anak
10

maupun orang dewasa sehingga banyak orang yang sering bermain sepak

bola maupun menonton pertandingan sepak bola secara langsung atau di

siaran televisi. Adapun bola yang digunakan dalam permainan berbentuk

oval yang biasa di sebut si kulit bundar, dimana setiap pergerakannya

dilakukan setiap pemain menggunakan kaki dan hanya penjaga gawang

(kiper) yang bisa menyentuh bola menggunakan tangan.

Menurut Agung Tri Haryanta dan Eko Sujatmiko bahwa: “Sepak

bola adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim dengan

masing-masing beranggotakan sebelas orang”1. Tujuannya adalah agar

pemain memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawannya

dan berusaha menjaga gawangnya sendiri, agar tidak kemasukan.

Suatu regu dinyatakan menang apabila regu tersebut dapat

memasukkan bola sebanyak-banyaknya kegawang lawan, dan

apabila sama maka permainan dinyatakan seri/draw. Tujuan lain

dari sepak bola adalah mendidik anak-anak kelak menjadi anak

yang cerdas, terampil, jujur dan sportif serta dalam diri anak akan

tumbuh dan berkembang semangat persaingan, kerja sama, interaki

sosial, dan pendidikan moral.

Sepak bola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu

yang masing-masing regu terdiri dari 11 orang pemain, yang lazim

disebut keseblasan. Masing-masing regu berusaha memasukan bola

1
Agung Tri Haryanata dan Eko Sujatmiko, Kamus Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan. PT. Aksara Sinergi Media. Surakarta. 2012. Hal 185.
11

sebanyak-banyaknya kedalam gawang lawan dan berusaha

mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan.

Muhajir mengatakan bahwa “Sepak bola merupakan permainan

beregu, yang terdiri atas 11 orang, yang dalam permainan ini sangat

diutamakan kerjasama atau kekompakan antar pemain beregu untuk

memenangkan pertandingan.”2 Muhajir juga menjelaskan bahwa “Untuk

menjalin kerjasama yang baik juga diperlukan pengertian antar satu

pemain dengan pemain yang lainnya, yang berlaku dalam keadaan

bertahan. Demikian pula pengertian kerja sama ini juga disesuaikan

dengan tugas dan fungsi setiap pemain pada umumnya terdapat dalam

sistem permainan.”3

Muhajir juga mendefinisikan bahwa “Sepak bola sebagai suatu

permainan yang dilakukan dengan cara menyepak bola kian kemari

yang diperebutkan oleh para pemain dengan tujuan untuk memasukan

bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak

kemasukan bola.”4

Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh ahli di atas maka

penulis menarik kesimpulan bahwa sepak bola merupakan permainan

yang membutuhkan kemampuan fisik dalam memperebutkan bola

untuk dapat menggiringnya masuk ke daerah pertahanan lawan serta

menendang bola kedalam gawang untuk mendapatkan kemenangan.


2
Muhajir, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, Untuk SMA
Kelas XII, Jilid 3. Erlangga. Jakarta. 2002. Hal 1
3
Ibid. Hal. 2
4
Muhajir, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, Untuk SMP
Kelas VII, Jilid 1. Yudistira. Jakarta. 2007. Hal
12

Masing-masing anggota tim memiliki tugas dan fungsi tersendiri yang

harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar tercipta kerja sama yang baik

dalam tujuan menyerang untuk mencetak gol dan mempertahankan

gawang sendiri agar lawan tidak bisa mencetak gol.

2. Gerak Dasar Menendang Bola Dengan Kaki Bagian Dalam Pada

Permainan Sepak Bola

a. Pengertian Teknik Dasar Menendang Bola

Teknik dasar merupakan salah satu pondasi dan fungsi bagi

seseorang untuk dapat bermain sepak bola. Menurut Sarumpaet bahwa:

“Pengertian dari teknik dasar adalah semua kegiatan yang mendasari

sehingga dengan modal tersebut sudah dapat bermain sepak bola.”5

Dalam bermain sepak bola teknik yang digunakan ada dua cara yaitu

teknik badan (lari, lompat, dan gerak tipu) dan teknik bola (menendang,

menyundul, mengumpan, menahan dll). Menurut Danny Mielke bahwa:

“Dari sudut pandang penyerangan, tujuan sepak bola adalah melakukan

shooting atau menendang bola ke gawang.”6 Seorang pemain harus

menguasai keterampilan dasar menendang bola dan selanjutnya

mengembangkan sederetan teknik menendang bola yang

memungkinkannya untuk melakukan tendangan dan mencetak gol dari

berbagai posisi di lapangan.

5
A. Sarumpaet dkk, Permainan Bola Besar, Depdikbud, Dirjen Dikti,
P2LPTK, Padang, 1992, Hal.17
6
Danny Mielke, Dasar-Dasar Sepak Bola. Pakar Raya. Bandung. 2009.
Hal. 67
13

Sepak bola merupakan suatu permainan beregu yang

dimainkan atas dasar penguasaan teknik dengan bola, dua kunci

kerberhasilan dalam permainan sepak bola adalah penguasaan dan

kemampuan menerapkan teknik dasar secara konsisten dan efektif.

Jamiat mengatakan bahwa: “Setiap permainan sepak bola harus

memelihara penguasaan dasar-dasar permainan tersebut sebagai suatu

keharusan yang mutlak, itu berarti bahwa dasar-dasar permainan harus

disempurnakan sehingga menjadi suatu perasaan yang tidak

terpisahkan dari permainan.”7

Untuk dapat mencapai suatu kemampuan keterampilan bermain

sepak bola yang baik menurut Sukatamsi terdapat beberapa faktor yang

harus dikuasai yaitu: “1) menendang bola, 2) menggiring bola, 3)

menahan bola, 4) merebut bola 5) menyundul bola”.8 Sedangkan menurut

Surayin bahwa: “Unsur-unsur teknik dasar permainan sepak bola adalah

menendang bola, menggiring bola, melempar bola dan menangkap bola.”9

Dari pendapat di atas jelas bahwa dalam permainan sepak bola

salah satu teknik dasar yang sangat fundamental adalah teknik

menendang bola. Menendang bola menurut Sarumpaet dkk,

“merupakan suatu usaha memindahkan bola dari suatu tempat ke

tempat yang lain dengan menggunakan kaki atau bagian kaki

7
Mochamad Jamiat, Dasar-dasar Permainan Sepakbola, Gramedia, Jakarta,
1982, hal. 11
8
Sukatamsi. Teknik Dasar Bermain Sepak Bola. Surabaya. 1988.. Hal. 34
9
Surayin, Olahraga dan Kesehatan, Ganeka Exaet, Bandung, 1998, Hal 64.
14

menendang bola dilakukan dengan keadaan bola diam, menggelinding

maupun melayang dengan menggunakan teknik menendang.”10

Teknik menendang bola dalam permainan sepak bola menurut

Kosasih terdiri atas “a) Menendang bola dengan kaki muka penuh

(kura-kura), b) Menendang bola dengan kaki muka bagian dalam, dan

c) Menendang bola dengan kaki bagian luar.”11 Lebih lanjut dikatakan

bahwa fungsi dari tendangan adalah sebagai berikut:

1. Memberi umpan jarak pendek dan jauh

2. Untuk membebaskan dari serangan (halauan dari daerah

pertahanan)

3. Tendangan penjuru

4. Tendangan penjaga gawang

5. Tendangan untuk mecetak gol

6. Tendangan sudut

7. Tendangan langsung atau tidak langsung.”12

Menendang bola adalah faktor yang sangat dominan bahkan

sangat penting dalam sepak bola, karena dari hasil tendangan yang

dilakukan akan di peroleh keuntungan untuk itu hal yang perlu

diperhatikan dalam menendang bola adalah:

10
Op.cit, hal 20
11
Engkos Kosasih, Olahraga, Teknik dan Program Latihan, Akademi
Persindo, Jakarta, 1985, hal 216.
12
Ibid, hal 219
15

1. Sikap tubuh keseluruhan (posisi kaki tumpu, gerak kaki

ayun, posisi togok dan sikap tangan)

2. Kontak antara bagian kaki dan bagian bola

3. Pandangan mata

4. Gerakan lanjutan (Follow through)”13

Sedangkan, Sarumpaet dkk, mengatakan bahwa: “Untuk

memperoleh hasil tendangan yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan

dalam permainan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berkut:

1. Letak kaki tumpu pada saat menendang bola

2. Perkenalan kaki pada bola

3. Perkenalan bola pada kaki

4. Titik berat badan

5. Kekuatan dan Gerakan lanjutan (Follow through) pada saat

menendang bola.”14

Dari beberapa pandangan di atas maka jelaslah bahwa teknik

menendang bola adalah salah satu faktor paling penting dalam

permainan sepak bola di mana dari tujuan menendang bola adalah

untuk memberi bola pada teman atau mengoper bola, terjadi

pelangaran seperti tendangan bebas, tendangan penjuru, tendangan

Muctar Remmy. Olahraga Pilihan Sepak bola, Depdikbud Dikjen Dikti,


13

P2LPTK, Jakarta, 1992, Hal 30


14
Sarumpaet, A. Op.cit, Hal.121.
16

hukuman, tendangan gawang dan membendung serangan lawan

melalui sapuan bola berbahaya di daerah pertahanan lainnya.

b. Menendang Bola Dengan Kaki Bagian Dalam

Teknik dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam adalah:

1. Diawali dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan bola

2. kemudian letakan kaki tumpuan disamping bola dengan sikap lutut

agak ditekuk dan bahu menghadap gerakan

3. sikap kedua tangan disamping badan agar terentang dan rileks

4. pergelangan kaki yang akan digunakan untuk menendang bola diputar

keluar dan dikunci. kemudian pandangan terpusat pada bola

5. tarik kaki yang digunakan untuk menendang bola kebelakang lalu

ayunkan kedepan ke arah bola

6. perkenaan kaki pada kaki bagian dalam, sedangkan perkenaan bola

tepat pada tengah-tengah bola.

7. setelah itu, condongkan badan ke depan mengikuti gerakan

8. terakhir pandangan mengikuti arah gerak bola.”15

c. Hakikat Gerak Dasar

Menurut Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra, “kemampuan

gerak dasar merupakan kemampuan yang biasa siswa lakukan guna

meningkatkan kualitas hidup, kemampuan gerak dasar dibagi menjadi

tiga kategori yaitu:

1) Kemampuan Lokomotor

15
Sukma Aji.Posisi-Badan-saat-menendang-bola-dengan-kaki-bagian-
dalam. Diakses Melalui: https://www.kompas.com/.sports/read/
17

Kemampuan lokomotor digunakan untuk memindahkan

tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh

ke atas seperti lompat dan loncat. Kemampuan gerak lainnya

adalah berjalan, berlari, dan melompat.

2) Kemampuan Non Lokomotor

Kemampuan non lokomotor dilakukan di tempat, tanpa ada

ruang gerak yang memadai kemampuan non lokomotor terdiri dari

menekuk dan meregang, mendorong dan menarik, mengangkat dan

menurunkan, melipat dan memutar, melambungkan dan lain-lain.

3) Kemampuan Manipulatif

Kemampuan manipulatif dikembangkan ketika anak tengah

menguasai macam-macam objek. Kemampuan manipulatif lebih

banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh

kita juga dapat digunakan. Manipulasi objek jauh lebih ungul

daripada koordinasi mata-kaki dan tangan-mata, yang mana cukup

penting untuk item: berjalan (gerakan langkah) dalam ruang.

Bentuk-bentuk kemampuan manipulatif terdiri dari: (a) gerakan

mendorong (melempar, memukul, menendang), (b) gerakan

menerima (menangkap) objek adalah kemampuan penting yang

dapat diajarkan dengan menggunakan bola yang yang terbuat dari


18

bantalan karet atau macam bola lain, dan (c) gerakan memantul-

mantulkan bola atau menggiring bola.”16

Menurut Harrow bahwa: “Gerak dasar adalah pola gerak yang

inheren yang membentuk dasar-dasar untuk keterampilan gerak yang

kompleks, yang meliputi gerak lokomotor, gerak non lokomotor dan

gerak manipulatif.”17

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa kemampuan gerak dasar ada tiga jenis yaitu

kemampuan lokomotor, kemampuan non lokomotor dan kemampuan

manipulatif.

3. Hakikat Gerak Dasar Menendang Bola Dengan Kaki Bagian Dalam

Pada Permainan Sepak bola

Menendang bola dengan kaki bagian dalam adalah salah satu

teknik yang mutlak dipelajari dalam sepak bola modern, terutama dalam

melakukan operan atau umpan jarak pendek sehingga tidak selalu

menggunakan kaki bagian luar yang lebih sering dan dominan.

Menendang bola dengan kaki bagian dalam bertujuan untuk: (a)

Menghasilkan bola yang melaju deras dengan arah cenderung melengkung

membentuk kurva untuk tendangan jarak jauh, (b) Melakukan umpan

pendek datar, baik lurus ataupun diagonal, (c) Menggiring bola untuk

mengumpan maupun menembak.


16
Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra. Kemampuan Gerak Dasar.
Diakses melalui: https://mithayani.wordpress.com.
17
Harrow. Gerak Dasar. Diakses melalui: http://abstrak.ta.uns.ac.id.
19

Analisis gerak menendang bola dengan kaki bagian dalam adalah

sebagai berikut : (a) ada walan sebelum tendangan, (b) badan menghadap

sasaran dibelakang bola, (c) kaki tumpuan berada disamping bola, (d) kaki

yang digunakan untuk menendang ditarik ke belakang dan ayunkan ke

depan sehingga mengenai bola.

Selanjutnya “Langkah-langkah teknik menendang bola dengan

kaki bagian dalam :

1. diawali dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan bola

2. kemudian letakan kaki tumpuan disamping bola dengan sikap

lutut agak ditekuk dan bahu menghadap gerakan bola

3. sikap kedua tangan disamping badan agar terentang dan rileks

4. pergelangan kaki yang akan digunakan untuk menendang bola

diputar keluar dan dikunci. kemudian pandangan terpusat pada

bola

5. tarik kaki yang digunakan untuk menendang bola ke belakang

lalu ayunkan kedepan ke arah bola

6. perkenaan kaki pada kaki bagian dalam, sedangkan perkenaan

bola tepat pada tengah bola

7. setelah itu, sondongkan badan ke depan mengikuti gerakan

8. terakhir pandangan mengikuti arah gerak bola”18

18
Ibid
20

“Gambar 1.1 Cara menendang bola dengan kaki bagian

dalam”19

4. Hakekat Gaya Mengajar Komando

Strategi pembelajaran komando adalah pendekatan mengajar yang

paling bergantung pada guru. Tujuannya adalah “untuk mempelajarai cara

mengerjakan tuga dengan benar dalam waktu yang singkat, mengikuti

semua keputusan oleh guru. Dalam model ini semua aktivitas

pembelajaran, keterlaksanaannya hanya dan sangat tergantung pada guru.

Dapat dikatakan peserta didika akan bergerak bila gurunya

memerintahkannya untuk bergerak. Situasi demikian menyebabkan peserta

didik pasif dan tidak diperkenankan berinisiatif”20.

Memang strategi pembelajaran komando kebanyakan terbukti

efektif karena ilmu yang diperoleh oleh peserta didik akan cepat diserap

dan dapat dimengerti, inilah peran guru dibutuhkan sepuasnya. Guru

19
https://www.google.com-mendang-bola-dengan-kaki-bagian-dalam
20
https:// onopirododo.wordpress.com/2012/12/14/10-gaya-mengajar-
menuru-muska-moston
21

menyiapkan semua spek pengajaran yang mendukung dan yang efektif.

Kebebasan peserta didik sangat terbatas hanya kepada mau atau tidaknya

mengikuti atau mematuhi perintah guru.

“Jadi peserta didik sepenuhnhya bergantung kepada gurunya

tentang tugas gerak apa yang dikerjakan. Secara teoritis dapat dinyatakan

peserta didik tidak mempunyai kebebasan untuk membuat keputusan

sehubungan dengan proses belajarnya. jadi dalam strategi komando,

peserta didik hanya dijadikan sebagai objek dan guru adalah subjeknya”21

B. Kerangka Berpikir

Gaya mengajar komando adalah salah satu strategi mengajar yang

dilakukan oleh tenaga pendidik dengan cara memberikan informasi setelah

siswa selesai melakukan suatu gerakan, agar supaya siswa tersebut bisa

menghasilkan suatu gerakan yang baik dan benar sesuai dengan yang

diharapkan tenaga pendidik. Dalam hal ini gerak dasar menendang bola

dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola dapat dilakukan dengan

baik dan dapat menghasilkan hasil yang baik.

Gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam merupakan suatu

upaya yang dilakukan dengan cara berdiri menghadap bola dengan kaki tumpuan

di sebelah bola. untuk dapat melakukan gerak dasar menendang bola dengan kaki

bagian dalam dengan baik, kedua tangan siswa ditekuk disamping badan dan di

rilekskan untuk menjaga keseimbangan. Ayunkan ke belakang kaki penendang

21
https://www.arhamsyahban.com/2016/06/gaya-mengajar-pendidikan-
jasmani
22

dengan menggeser ujung kaki ke bagian luar agar kaki bagian dalam tepat

mengenai bola. Penerapan gaya mengajar komando diharapkan dapat

mempermudah siswa dalam proses pembelajaran menendang bola dengan kaki

bagian dalam, agar siswa dapat menguasai gerak dasar menendang bola dengan

kaki bagian dalam pada permainan sepak bola dengan baik dan benar.

Kerangka berpikir di atas mengarah pada dugaan bahwa dengan

menggunakan penerapan gaya mengajar komando dapat meningkatkan

kemampuan gerak dasar siswa dalam menendang bola dengan kaki bagian

dalam pada permainan sepakbola.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada kajian teoretis dan kerangka berpikir di atas maka

hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: terdapat

pengaruh penerapan gaya mengajar komando terhadap kemampuan gerak

dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola

pada Siswa Putra SMA Negeri 2 Kotamobagu.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian Secara Operasional

Tujuan penelitian secara operasional adalah untuk mengukur apakah

rata-rata skor kemampuan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian

dalam pada permainan sepak bola kelompok eksperimen yang diajar dengan

penerapan gaya mengajar komando lebih tinggi dari pada rata-rata skor

kemampuan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam pada

permainan sepakbola kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan.

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas: Gaya mengajar komando

2. Variabel terikat: kemampuan gerak dasar menendang bola dengan kaki

bagian dalam pada permainan sepak bola.

C. Definisi Operasional Variabel

Kemampuan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam

pada permainan sepakbola dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam

melakukan gerakan ketika melakukan tendangan, dimana siswa melakukan

gerakan menendang bola dengan kaki bagian dalam melakukan sikap berdiri,

pandangan kearah bola dan melakukan tendangan dengan menggunakan kaki

bagian dalam.

22
24

Yang dimaksud dengan gaya mengajar komando dalam penelitian ini

adalah Strategi pembelajaran komando adalah pendekatan mengajar yang

paling bergantung pada guru. Tujuannya adalah “untuk mempelajarai cara

mengerjakan tuga dengan benar dalam waktu yang singkat, mengikuti semua

keputusan oleh guru. Dalam model ini semua aktivitas pembelajaran,

keterlaksanaannya hanya dan sangat tergantung pada guru. Dapat dikatakan

peserta didika akan bergerak bila gurunya memerintahkannya untuk bergerak.

Situasi demikian menyebabkan peserta didik pasif dan tidak diperkenankan

berinisiatif.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen.

E. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu

pada rancangan eksperimen dengan menggunakan “randomized control group

pre-test and post test design”22. Dengan rancangan sebagai berikut:

Kelompok Pre-Test Treatment Post-Test

®E Y1 X Y2

®K Y1 - Y2

Keterangan :
Donald Ary, Cheser Luchy Cheser Jacobs and Asghar Razavieh, Pengantar
22

Penelitian dalam Pendidikan, Terjemahan Arief Furchan, Usaha Nasional,


Surabaya, 1982, Hal. 356
25

B : Kelompok Kontrol

Y1

Y2

F. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lapangan SMA N 2 KOTAMOBAGU dan

waktu penelitian ini dilakukan 2 (dua) kali seminggu.

G. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Sugiyono mengatakan bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.”23Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa putra SMA Negeri

2 Kotamobagu yang berjumlah 120 orang

2. Sampel

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan


23
Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, Bandung. 2011. hal.117
26

Sugiyono mengatakan bahwa: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”24 Sedangkan menurut

Arikunto, penentuan pengambilan sampel sebagai berikut:

“Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya

besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-55% atau lebih tergantung

sedikit banyaknya dari:

1) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

2) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal

ini menyangkut banyak sedikitnya dana.

3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk peneliti

yang resikonya besar, tentu saja jika sampelnya besar hasilnya

akan lebih baik.”25

Sampel dalam penelitian ini berjumlah, 20 orang Siswa putra SMA Negeri 2

Kotamobagu yang diambil secara acak sederhana (simple random sampling).

3. Teknik Pengambilan Sampel

24
Ibid, hal. 118
25
Arikunto Suharsimi. Metodologi Penelitian, Bina Aksara, Yogyakarta,
2008. Hal. 97
27

Proses Pengambilan Sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

teknik simple Random Sampling atau teknik pengambilan sampel secara

sederhana,dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Dibuat angka sejumlah Siswa Putra SMA Negeri 2 Kotamobagu di sebuah

kertas kemudian digunting sampai terdapat gulungan kertas sejumlah

siswa tersebut.

b. melakukan pengundian yaitu dengan cara memanggil siswa untuk putra

mengambil gulungan kertas yang di dalamnya diberikan angka 1 sampai 20

dan sisanya dibiarkan kosong,setiap siswa putra berhak mengambil satu

gulungan kertas.

c. Siswa yang mengambil gulungan kertas yang diberi angka 1 sampai 20

merekalah yang masuk sebagai sampel.

d. kemudian sampel dibagi menjadi dua kelompok yakni masing-masing

berjumlah 10 orang.yaitu kelompok eksperimen adalah siswa yang mengambil

kertas undian dengan angka 1 sampai 10 dan kelompok kontrol adalah siswa

yang mengambil kertas undian dengan angka 11 sampai 20.

pretest : post test

-10 kelompok eksperimen -10 kelompok eksperimen

-10 kelompok kontrol -10 kelompok kontrol

e. berdasarkan hasil undian, maka siswa diberitahukan jadwal untuk

melaksanakan penelitian.
28

H. Instrumen dan Alat Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Tes kemampuan

gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola.

Tabel 3.1 Tes kemampuan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian

dalam

Item

Cuku Kuran Skor


Domain Indikator Sub Indikator Baik
p g

1. Sikap a. Postur

awalan b. Kaki

berada

disamping

bola

Gerak dasar c. Pandangan

menendang kearah

bola dengan depan

kaki bagian 2. Sikap Melakukan

dalam pelaksan tendangan

aan menggunakan

kaki bagian

dalam

3. Sikap Postur

akhir
29

Keterangan:

Baik :3

Cukup :2

Kurang :1

a. Tujuan : Untuk mengukur kemampuan gerak dasar menendang bola

dengan kaki bagian dalam.

b. Alat/Fasilitas : lapangan sepakbola/futsall, bola sepak, peluit, cones, dan

format/lembar penilaian.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data kemampuan gerak dasar menendang bola

dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan tes:

Menendang bola dengan kaki bagian dalam

Tabel 3.2 Sikap awal

No Unsur yang dinilai Skor

1 - Posisi badan berada disamping bola.

- Badan sedikit dicondongkan ke belakang.

- Arah pandangan ke depan


30

- Untuk keseimbangan, tekuk sedikit kedua tangan di samping

badan

- Fokuslah kea rah bola dan pada sasaran tembakmu

Jumlah Skor

Tabel 3.3 Gerakan

No Unsur yang dinilai Skor

2 - Posisikan kaki tumpuan dengan kuat.

- Kaki penendang di belakang bola.

- Kemudian tarik dan tekuk kaki penendang ke belakang dan

putar pergelangan kaki ke arah luar

- Kemudian ayunkan kaki penendang ke arah bola dengan

perkenaan bola tepat pada kaki bagian dalam

- Gerakan akhir dilakukan dengan mengikuti gerakan lanjutan

kaki penendang

Jumlah Skor

Tabel 3.4 Sikap akhir

No Unsur yang dinilai Skor

.
31

1. - Tumpuan berat badan dari kiri ke kanan atau yang dipakai

2. saat menendang tadi

- Mendaratkan dengan mendahulukan kaki kanan

Jumlah Skor

Keterangan :

- Menendang bola dengan rangkaian sikap awalan/akhir selama 30 detik

- Menendang bola dengan melakukan Teknik (passing) selama 30 detik.

2. Cara Menskor:

1) Skor ditentukan oleh tester dengan memperhatikan kemampuan gerak

dasar pada siswa.

2) Apabila siswa coba melakukan kesalahan dalam menendang bola

dengan kaki bagian luar, maka tes harus diulangi.

J. Teknik Analisa Data

Sebelum dilakukan uji – t, didahului dengan uji persyaratan analisis

yaitu: uji homogenitas varians dengan menggunakan uji varians besar banding

varians kecil dan uji normalitas data dengan menggunakan uji Lilliefors.

Langkah-langkah pengujian persyaratan analisis yaitu sebagai berikut:

1. Uji Homogenitas

Statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan varians digunakan uji F

dengan rumus :
32

varians terbesar
F= “26
varians terkecil

2. Uji Normalitas

Untuk menguji kenormalan data akan di uji menggunakan “Uji

Lilliefors.”27

Selanjutnya untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan

statistik uji t dengan taraf nyata α = 0,05 dengan rumus sebagai berikut:

X 1− X 2
t=
S
√ 1 1
+
n 1 n2

(n1 −1)S 21 +(n2 −1)S 22


2
S =
n1 + n2 −2

Keterangan :

X1 = Rata-rata kemampuan gerak dasar menendang bola dengan kaki

bagian dalam pada permainan sepak bola kelompok eksperimen

X2 = Rata-rata kemampuan gerak dasar menendang bola dengan kaki

bagian dalam pada permainan sepak bola kelompok kontrol


2
S

n1 = Jumlah sampel kelompok eksperimen

n2 = Jumlah sampel kelompok kontrol

26
Sudjana, Metode Statistik Edisi IV. Tarsito Bandung, 1986, Hal. 250.
27
Ibid. Hal 465
28
Ibid. Hal. 232
33

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

Terima H0 jika : t0 ≤ tt (α = 0.05 ; dk = n1 + n2 – 2 = 10 + 10 – 2 = 18)

Tolak H0 jika : t0 > tt (α = 0.05 ; dk = n1 + n2 – 2 = 10 + 10 – 2 = 18)


DAFTAR PUSTAKA

A. Sarumpaet dkk, Permainan Bola Besar, Depdikbud, Dirjen Dikti, P2LPTK,


Padang, 1992.

Agung Tri Haryanata dan Eko Sujatmiko, Kamus Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan. PT. Aksara Sinergi Media. Surakarta. 2012.

Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra. Kemampuan Gerak Dasar. Diakses


melalui: https://mithayani.wordpress.com.

Arikunto Suharsimi. Metodologi Penelitian, Bina Aksara, Yogyakarta, 2008.


Danny Mielke, Dasar-Dasar Sepak Bola. Pakar Raya. Bandung. 2009.

Donald Ary, Cheser Luchy Cheser Jacobs and Asghar Razavieh, Pengantar
Penelitian dalam Pendidikan, Terjemahan Arief Furchan, Usaha
Nasional, Surabaya, 1982.
Engkos Kosasih, Olahraga, Teknik dan Program Latihan, Akademi Persindo,
Jakarta, 1985.

Harrow. Gerak Dasar. Diakses melalui: http://abstrak.ta.uns.ac.id.

https:// onopirododo.wordpress.com/2012/12/14/10-gaya-mengajar-menuru-
muska-moston
https://www.arhamsyahban.com/2016/06/gaya-mengajar-pendidikan-jasmani
https://www.google.com-mendang-bola-dengan-kaki-bagian-dalam

Mochamad Jamiat, Dasar-dasar Permainan Sepakbola, Gramedia, Jakarta, 1982.


Muctar Remmy. Olahraga Pilihan Sepak bola, Depdikbud Dikjen Dikti, P2LPTK,
Jakarta, 1992.

Muhajir, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, Untuk SMA Kelas XII,
Jilid 3. Erlangga. Jakarta. 2002.
Muhajir, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, Untuk SMP Kelas VII,
Jilid 1. Yudistira. Jakarta. 2007.

Sudjana, Metode Statistik Edisi IV. Tarsito Bandung, 1986.


Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Alfabeta, Bandung. 2011.
Sukatamsi. Teknik Dasar Bermain Sepak Bola. Surabaya. 1988..

Sukma.Aji.Posisi-Badan-saat-menendang-bola-dengan-kaki-bagian-dalam.
Diakses Melalui: https://www.kompas.com/.sports/read/

Surayin, Olahraga dan Kesehatan, Ganeka Exaet, Bandung, 1998.

Anda mungkin juga menyukai