Anda di halaman 1dari 10

JURNAL JURDIKBUD Vol 2 No.

3 November (2022) Hal 01-08, P-ISSN : 2809-7181 E-ISSN : 2809-7173

JURNAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Halaman Jurnal: https://journal.amikveteran.ac.id/index.php/jurdikbud
Halaman UTAMA Jurnal : https://journal.amikveteran.ac.id/index.php

SURVEY KETRAMPILAN DASAR DRIBBLING BOLA PADA ANAK USIA DINI


DI KLUB SEPAK BOLA PS. RUSA MERAUKE
Martinus Marfin Gobaya, Hendra J Hiskya b, Dilli Dwi Kuswoyo c

Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, martinusmgobay@gmail.com


Universitas Musamus

ABSTRAK

Martinus Marfin Gobay (NPM: 2016-85 201-108). Survei Keterampilan Dasar


Dribbling Bola Anak Usia Dini Di Klub Sepak Bola Ps. Rusa Merauke dibimbingi oleh
Hendra Jondry Hiskya,S.Pd.,M.Pd Pembimbing I dan Dilli Dwi Kuswoyo,S.Pd., M.Pd
Pembimbing II
Pelatihan olahraga merupakan bagian dari program pelatihan jangka panjang sejak
usia muda, terutama dikenal sebagai kelompok usia anak antara usia 6 dan 12 tahun atau
umumnya anak-anak yang lebih tuaPerkembangan fisik pada anak yang lebih besar
bervariasi selama dan setelahnya. Anggota badan tumbuh lebih cepat dari dogoku. Pada
masa kanak-kanak, jaringan tulang tumbuh lebih cepat daripada otot dan jaringan adiposa
Metode penelitian ditentukan berdasarkan tujuan penelitian yang
diharapkan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan tujuan
untuk memperoleh informasi yang lengkap. Jenis penelitian kuantitatif ini dapat
dibedakan dari adanya data yang ada atau sedang dipelajari. Jika datanya sudah ada
(dalam arti tidak sengaja dibuat) dan hanya dicatat oleh peneliti, maka penelitian tersebut
diklasifikasikan sebagai penelitian non-eksperimental. Sebaliknya, jika peneliti ingin
memperoleh gambaran tentang data yang sengaja dibuat, maka penelitian itu berbentuk
eksperimen
Dari data di atas terlihat bahwa data pre-test diperoleh data dari hasil tes kaki
bagian dalam dengan skor 1 (minimal) 12 (maksimal), sedangkan rata-ratanya adalah 2.
Kaki bagian luar dengan skor 1 (minimal) 12 (maksimal), nilai rata-ratanya adalah
1,85. Berdasarkan uji kaki bagian punggung poin berkisar dari 1 (minimal) hingga 12
(maksimum), nilai rata-ratanya adalah 1,8
Hasil penelitian yang diperoleh maka penulis dapat menyimpulkan hasil
penelitian menggunakan metode Pre Test terhadap pemain usia 10-12 tahun dan 12-15
tahun di klub Ps. Rusa Merauke,
Kata Kunci: Mendribbling Bola yang benar menggunakan kaki bagian Luar,kaki bagian
Dalam dan Punggung kaki

Received Agustus 30, 2022; Revised September 2, 2022; Accepted September 22, 2022
2
Nama penulis pertama dkk / Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 2. No. 3 (2022) 1 - 5

ABSTRACT

Martinus Marfin Gobay (NPM: 2016-85 201-108). Survei Keterampilan Dasar Dribbling Bola Anak Usia
Dini Di Klub Sepak Bola Ps. Rusa Merauke dibimbingi oleh Hendra Jondry Hiskya,S.Pd.,M.Pd
Pembimbing I dan Dilli Dwi Kuswoyo,S.Pd., M.Pd Pembimbing II
Sports training is part of a long-term training program from a young age, mainly known
as the age group of children between the ages of 6 and 12 years or generally older children
Physical development in older children varies over the years. and after that. The limbs grow
faster than the dogoku. In childhood, bone tissue grows faster than muscle and adipose tissue 
. The research method was determined based on the expected research objectives. This
study uses a quantitative descriptive method with the aim of obtaining complete information. This
type of quantitative research can be distinguished by the presence of existing data or being
studied. If the data already exists (in the sense that it is not intentionally created) and only
recorded by the researcher, then the research is classified as non-experimental research. On the
other hand, if the researcher wants to get an idea of the data that is intentionally made, then the
research is in the form of an experiment. 
From the data above, it can be seen that the pre-test data obtained from the results of the
inner foot test with a score of 1 (minimum) 12 (maximum), while the average the average is 2.
Outside feet with a score of 1 (minimum) 12 (maximum), the average score is 1.85. Based on the
back foot test, the points range from 1 (minimum) to 12 (maximum), the average value is 1.8 
. The results obtained, the authors can conclude the results of the study using the Pre Test
method on players aged 10-12 years and 12-12 years old. 15 years in the Ps club. Merauke Deer,
Keywords: Correct ball dribbling using the outside of the foot, the inside of the foot and the back
of the foot

JURNAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Vol.2, No.3, November 2022, pp. 1 - 5


3
Nama penulis pertama dkk / Jurnal Pendidikan dan kebudayaan Vol 2 No. 3 (2022) 31 - 40

PENDAHULUAN
lebih besar bervariasi selama dan
Olahraga ialah serangkaian setelahnya. Anggota badan tumbuh lebih
latihan yang teratur dan terencana untuk cepat dari dogoku. Pada masa kanak-
mempertahankan gerak (untuk
kanak, jaringan tulang tumbuh lebih
mempertahankan hidup) dan menambah
kemampuan gerak (untuk meningkatkan cepat daripada otot dan jaringan adiposa.
kualitas hidup). Prinsip gerak merupakan Pada saat yang sama, pada usia
sub ilmu yang menekankan kajian atau anak yang lebih besar, perkembangan
tentang prinsip-prinsip perilaku otot mulai meningkat. Selain itu,
lokomotor manusia. Upaya peningkatan pertumbuhan anak yang lebih besar
prestasi di bidang olahraga tidak meliputi kekuatan, kelenturan, dan
memerlukan waktu yang singkat, tetapi keseimbangan Dan untuk mencapai
membutuhkan waktu yang lama.
prestasi yang optimal, atlet juga
Pencapaian prestasi siswa yang
maksimal memerlukan pengajaran yang memerlukan usaha dan tenaga latihan,
terstruktur, terarah dan berkelanjutan yang ditunjukkan dengan program
yang didukung dengan dukungan yang latihan tertulis yang disusun secara
memadai. Dengan latihan yang teratur sistematis sebagai pedoman kegiatan
dan berkesinambungan, diharapkan untuk mencapai tujuan secara efektif dan
prestasi dalam sepak bola semakin efisien (Tohar, 200 : 31).”
meningkat. Terutama pembinaan yang
Teknik dasar bermain sepak bola
diberikan kepada siswa sejak usia dini
Pelatihan olahraga merupakan sangat penting dalam permainan sepak
bagian dari program pelatihan jangka bola karena merupakan hal yang harus
panjang sejak usia muda, terutama dikuasai oleh seorang pemain jika ingin
dikenal sebagai kelompok usia anak- bermain bola dengan baik. Ada beberapa
anak antara usia 6 dan 12 tahun atau teknik dasar dalam bermain sepak bola,
umumnya anak-anak yang lebih tua. yaitu mengontrol (menghentikan bola),
Perkembangan fisik pada anak yang passing (mengoper), menembak
(menendang bola ke gawang),
Title of Paper.. Title of Paper.. (First Author)
4
Nama penulis pertama dkk / Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 2. No. 3 (2022) 1 - 5
menyundul (heading), dan menggiring semua orang memainkan olahraga ini.
bola (dribbling).” Sepak bola adalah permainan tim dan
“Dengan mengetahui keadaan setiap tim terdiri dari 11 pemain dan
seorang penjaga gawang.”
dan permasalahan Pembinaan Anak usia
Menurut anwar (2012: 598) sepak
dini umur 6 - 12 tahun pada klub sepak bola adalah permainan tim,masing
bola Ps. Rusa, mengenai pelaksanaan masing tim terdiri dari satu penjaga
pembinaan, pembibitan pemain, keadaan gawang dan 10 pemain yang berada
sarana dan prasana serta aspek-aspek dilapangan. Permainan sepak bola dapat
yang mendapat perhatian dalam dimainkan dengan seluruh anggota
pembinaan usia dini pemain sepakbola badan,kecuali tangan dan hanya penjaga
gawang yang dapat menggunakan yang
maka hal ini mendorong peneliti
dapat untuk dapat bermain sepak bola
mengadakan penelitian yang berjudul dengan baik yang perlu diperhatikan
“Survei Ketrampilan Dasar Dribbling adalah kecepatan,kekuatan,stamina
Bola Pada Anak Usia Dini Di Klub ketrampilan dan pengatahuan mengenai
Sepak Bola Ps. Rusa Merauke” teknik,semuanya merupakan aspek yang
penting dari penampilan.
TINJAUAN PUSTAKA “Pembinaan atlet usia dini dalam
perencanaan untuk mendapatkan prestasi
Menurut Muhajir (2004:22) mereka yang memerlukan jangka waktu yang
mengatakan bahwa sepak bola adalah lama. Kira-kira mulai dari 8 sampai
permainan dimana bola dilempar ke dengan umur 10 tahun secara bertahap,
gawang lawan, mencegah terjadinya
terus menerus, meningkat dengan
tendangan gawang. Saat bermain dengan
bola, pemain dapat menggunakan semua tahapan sebagai berikut:”
anggota badan kecuali tangan mereka,
tetapi hanya penjaga gawang yang dapat 1. Pembibitan#bakat
menggunakan tangan dan kaki mereka.
Sepak bola adalah olahraga paling 2. Spesialisasi#cabang olahraga
populer di dunia. Sepak bola memiliki
potensi untuk menjangkau berbagai 3. Peningkatan#prestasi#Rentang#waktu
kelompok orang dari berbagai ras,
budaya, dan agama. Saya bermain sepak Setiap tahap pelatihan dan juga
bola karena itu adalah permainan yang materi pelatihan merupakan tahap
bisa dimainkan oleh anak-anak, orang pertama dari pelatihan persiapan, sekitar
dewasa dan orang tua. Oleh karena itu, 3- tahun. Fase pelatihan persiapan ini
sepak bola kini menjadi olahraga paling adalah fase utama di mana anak-anak
populer di Indonesia karena hampir
memperoleh keterampilan fisik, mental

JURNAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Vol.2, No.3, November 2022, pp. 1 - 5


5
Nama penulis pertama dkk / Jurnal Pendidikan dan kebudayaan Vol 2 No. 3 (2022) 31 - 40
dan sosial dasar yang komprehensif
(multifaset). Pada fase dasar ini, anak- Dalam permainan, jika Anda
anak yang sukses diarahkan pada fase tidak bisa membuat teman Anda
spesialisasi sejak dini, namun melalui mengoper, Anda harus menggiring bola
pelatihan harus dimungkinkan untuk atau menggiring bola. Demikian pula,
membentuk fisik yang kuat dan benar, jika Anda membuat operan yang
terutama dalam perkembangan biomotor, menyebabkan offside, Anda mungkin
untuk meningkatkan prestasi pada fase harus menggiringnya sendiri.
selanjutnya. . Oleh karena itu, latihan Tergantung pada situasinya, menggiring
harus dilakukan dengan hati-hati dan bola dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
tepat. 1.1 Closed dribbling, yaitu teknik
Pengertian sepak bola anak usia menggiring bola yang dilakukan dengan
dini adalah permainan sepak bola yang penguasaan penuh atas bola ketika bola
dimodifikasi untuk meningkatkan tidak sepenuhnya diamankan oleh
kualitas pendidikan jasmani dan pemain lawan. Dalam teknik ini, jarak
kesehatan di sekolah dasar serta untuk bola tidak boleh lebih dari 1 meter dari
memajukan olahraga dan perkembangan
kaki.
anak usia dini. Tujuan dari perubahan
tersebut adalah untuk memudahkan 1.2 Quick dribble, atau teknik
anak-anak prasekolah memahami cara menggiring bola, yang dilakukan dengan
bermain sepak bola dengan cara yang cara memukul bola di depan, kemudian
sesuai dengan usia. Permainan sepak kita mengejarnya dengan berlari secepat
bola anak usia dini lebih dikenal mungkin. Namun syaratnya, kita harus
daripada permainan sepak bola mini benar-benar bebas dari tekanan lawan.
karena menurut aturan yang disetujui
oleh Kementerian Pendidikan, semua Olah raga sepak bola,
bangunan dan strukturnya mudah dibaca. keterampilan dasar sangat berpengaruh
Menurut Kementerian Pendidikan seiring dengan aspek fisik, dan mental
(2010:12 -125). pemain. Oleh karena itu, hal ini harus
Menurut Kumarudin (2005:42), diperhatikan ketika mempelajari
menggiring bola adalah kemampuan keterampilan dasar sepak bola, karena
mengelola bola dengan baik dan proses pembelajaran sangat penting.
menyalip lawan. Pada dasarnya, . Pelatih diklub harus memahami
menggiring bola adalah lambat. Tujuan Langkah-langkah melatih dasar-dasar
menggiring bola melibatkan mendekati sepak bola yang berkualitas dari yang
target. Ini termasuk mengganggu operan sederhana hingga yang kompleks agar
dan permainan lawan Anda. anak-anak dapat lebih mudah memahami
dan mempelajarinya. Oleh karena itu,

Title of Paper.. Title of Paper.. (First Author)


6
Nama penulis pertama dkk / Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 2. No. 3 (2022) 1 - 5
pelatih harus membimbing dan ingin memperoleh gambaran tentang
memberikan keterampilan dasar yang data yang sengaja dibuat, maka
menjadi dasar bermain sepak bola, penelitian itu berbentuk eksperimen.
Studi non-eksperimental yang paling
sehingga mereka mendapatkan
sering dilakukan antara lain: (1)
keterampilan yang baik untuk bermain penelitian deskriptif, (2) eksplorasi, (3)
sepak bola yang sebenarnya. survei, ( ) evaluasi. (Suharsimi Arikunto,
2006:16).”
“Menurut Djaman Satori dan Aan
komariah (2011 :113) adalah Sebuah
METODOLOGI PENELITIAN prosedur yang sistimatis dalam
memperoleh data yang dinilai penting.
“Penelitian yang penulis gunakan ialah Menurut Riduwan (2010:51) Adalah
penelitian deskriptif kuantitatif dengan Salah satu metode dalam pengumpulan
menggunakan metode survey dan teknik data dengan teknik atau cara-cara yang
dilakukan oleh pihak peneliti dalam
pengumpulan data disertai tes dan
mengumpulkan data. Dalam penelitian
pengukuran. Metode penelitian ini penulis mengunakan data sebagai
deskriptif kuantitatif ialah suatu berikut”
penelitian yang bertujuan untuk 1. Observasi
memperoleh gambaran atau kenyataan “Dalam teknik observasi ini,
yang sebenarnya tentang keadaan objek penelitian dimulai dengan
penelitian, yang didukung dengan hasil pengamatan langsung terhadap
objek penelitian, misalnya
pengumpulan data, yaitu: data yang
mengamati pembelajaran di
diperoleh dari percobaan dan lapangan.”
pengukuran berupa angka.” 2. Wawancara
“Metode penelitian ditentukan “Melakukan wawancara
berdasarkan tujuan penelitian yang dengan Pelatih Ps. Rusa untuk
diharapkan. Penelitian ini menggunakan melihat perkembangan awal anak
metode deskriptif kuantitatif dengan anak usia dini Ps.rusa. Dengan
tujuan untuk memperoleh informasi menyajikan beberapa pertanyaan
yang lengkap. Jenis penelitian kuantitatif dan konsultasi terkait anak anak
ini dapat dibedakan dari adanya data usia dini kepada pelatih.”
yang sudah ada atau sedang dipelajari. 3. Dokumentasi
Jika datanya sudah ada (dalam arti tidak “Pengumpulan data
sengaja dibuat) dan hanya dicatat oleh dilakukan dengan
peneliti, maka penelitian tersebut mengumpulkan dokumen-
diklasifikasikan sebagai penelitian non- dokumen yang berhubungan
eksperimental. Sebaliknya, jika peneliti dengan objek yang diteliti, baik

JURNAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Vol.2, No.3, November 2022, pp. 1 - 5


7
Nama penulis pertama dkk / Jurnal Pendidikan dan kebudayaan Vol 2 No. 3 (2022) 31 - 40
berupa foto, video maupun
Tabel 1. Norma Penilaian Tes Keterampilan Sepakbola
dokumentasi lainnya.”
No Klasifikasi T-skor

HASIL DAN PEMBAHASAN 1 Baik sekali ≥479

Penelitian dilakukan di Lapangan 2 Baik 401-478


Kodim 1707 Merauke, yang berdomisili 3 Sedang 232 - 400
dikelurahan Mandala, Distrik Merauke, 4 Kurang 246-322
Kabupaten Merauke. Penelitian pada 5 Kurang sekali 245

anak usia 10-12 tahun dilakukan pada


taggal 26 Oktober 2022 pukul 15.00 Sumber: Daral Fauzi. (2009). Tes Keterampilan sepakbola usia
10-12 tahun. Depdiknas: Jakarta
Wit – 15.30 Wit. Penelitian pada anak
Tabel 3. Hasil Pre test
usia 12 – 15 tahun dilaksanakan pada Pre Test
tanggal 28 Oktober 2022 pukul 15.00 Hasil Perhitungan Kaki Bagian Dalam Kaki Bagian Luar Punggung Kaki
Wit – 15.30 Wit. Untuk meningkatkan Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai
teknik Dribbling pada anak usia dini Ps. Rata rata 40 37 36
Rusa menggunakan pre test, berdasarkan Maksimal 4-12 2 4-12 1,85 4-12 1,8
data pre test tersebut dapat dituangkan Minimum 1-3 1-3 1-3

dalam tabel sebagai berikut:


Dari data di atas terlihat bahwa 9,48. Untuk hasil tes kaki bagian luar
data pre-test diperoleh data dari hasil tes dengan jarak skor dari 5 (minimum)
kaki bagian dalam dengan skor 1 sampai 12” “(maksimum), nilai
(minimal) 12 (maksimal), sedangkan rataratanya adalah 9,65. Dan hasil tes
rata-ratanya adalah 2. Kaki bagian luar punggung kaki dengan jarak skor dari 7
dengan skor 1 (minimal) 12 (maksimal), (minimum) sampai 12 (maksimum),
nilai rata-ratanya adalah 1,85. nilai rata-ratanya adalah 9,52”
Berdasarkan hasil uji kaki bagian
punggung poin berkisar dari 1 (minimal) Tabel 4. Hasil Tes Anak Usia 10 – 12 Tahun
Pre Test
hingga 12 (maksimum), nilai rata- Hasil Perhitungan Kaki Bagian Dalam Kaki Bagian Luar Punggung Kaki

ratanya adalah 1,8. Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai


Rata rata 60 146 147
Maksimal 11-12 8 11-12 7,3 11-12 7,35
Minimum 6-7 5-6 4-5

Dari Tabel di atas anak usia 12 –


15 Tahun dapat dilihat bahwa data Tes
anak usia 12 – 15 tahun diperoleh hasil
tes kaki bagian dalam dengan jarak skor
dari 6 (minimum) sampai 12
(maksimum), nilai rata-ratanya adalah
Title of Paper.. Title of Paper.. (First Author)
8
Nama penulis pertama dkk / Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 2. No. 3 (2022) 1 - 5
NO Hasil Tes
Jumlah Anak
Usia Dini yang Persentase
Nilai
Keterangan
KESIMPULAN DAN SARAN
Rata rata
Tuntas

1 Pre Test 3 15% 1,88


Tidak
Tuntas
Tes terhadap pemain usia dini 10 –
2 Usia 10 – 12 Thn 7 40% 7,55
Tidak 12 Tahun dilakukan peneliti dan
Tuntas
3 Usia 12 – 15 Thn 18 91,66% 9,55 Tuntas beberapa pelatih Ps.Rusa, peneliti
Jumlah keseluruhan
28 menggunakan metode Pre Test untuk
pemain yang tuntas
melihat keterampilan Dribbling yang
baik. Untuk meningkatkan hasil belajar
pemain usia 10 – 12 Tahun pada
lTabel 6. Data Hasil Tes Ketuntasan kegiatan ini peneliti melakukan
observasi/mengamati terhadap pemain
“Dari data di atas hasil Pre Test, selama melakukan pelatihan sehingga
dari 30 pemain usia dini ada 3 pemain peneliti dapat menyelesaikan penelitian
usia dini (15%) memiliki kelulusan, dengan baik dan benar”
selebihnya 7 pemain usia dini (85%) “Memperhatikan tabel di atas,
yang belum tuntas. Nilai rata-rata siswa terlihat bahwa analisis kemampuan
yang didapat ialah 1,88 (Belum tuntas). mendribbling/menggiring bola pemain
Hasil Tes pemain usia 10 – 12 Tahun, usia 10-12 Tahun dari tes ternyata
dari 15 pemain, sudah 8 orang pemain hasilnya belum memuaskan/maksimal,
(40%) yang sudah mendapatkan tunta, sehingga peneliti perlu melanjutkan ke
hanya 7 pemain (60%) yang belum dapat pelaksanaan Tes terhadap pemain usia
tuntas. Nilai rata-rata pemain yang 12-15 Tahun, karena hasil rata-ratanya
didapat sudah mencapai 7,55 (Belum masih rendah.”
tuntas). Dari hasil Tes pemain usia 12 – “Berdasarkan tes pemain usia 10-
15 tahun, dari 30 pemain, ternyata sudah 12 tahun, peneliti hendaknya tetap
28 pemain (91,66%) sudah memberikan motivasi dan semangat,
mendapatkan kelulusan , hanya 2 pemain pemain perlu mendapat dukungan
(8,34%) yang belum memiliki tuntas pelatihan yang baik Saat melakukan
aktivitas tersebut, pemain masih
mengalami kesulitan” “gerak saat kaki
menyentuh bola. pemain masih
membutuhkan waktu untuk memahami
gerakan. Pemain masih perlu
penambahan waktu latihan karena
pemain sebagian besar masih kurang

JURNAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Vol.2, No.3, November 2022, pp. 1 - 5


9
Nama penulis pertama dkk / Jurnal Pendidikan dan kebudayaan Vol 2 No. 3 (2022) 31 - 40
dalam mempelajari sikap dan teknik Mendapatkan hal - hal yang baru
dasar mendribbling bola dalam bermain sehingga pemain dengan sendirinya
sepak bola. Adapun permasalahan berkembang dalam kreatif dan fokus
terhadap pelatihan pemain usia 10-12 terhadap bermain sepak bola.
tahun 3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian yang diperoleh Penelitian melakukan dengan
maka penulis dapat mengambil menggunakan metode – metode
kesimpulan ialah hasil penelitian pelatihan yang baru seperti dengan
mengunakan metode Pre Test terhadap melakukan pendekatan yang berbeda
pemain usia 10-12 tahun dan 12-15 dan mengambil sampel/objek yang
tahun di klub Ps. Rusa Merauke, pemain berbeda sehingga hasil dari penelitian
usia dini yang mengikuti tes ada sebayak dapat lebih sempurna lagi
30 orang dan yang Tuntas mengikuti tes
sebanyak 28 orang atau 91,66%
Dari kesimpulan mengenai teknik DAFTAR PUSTAKA
dasar mendribbling atau menggiring
bola pada klub Ps. Rusa Merauke
Adi Wardoyo. (2009). Keterampilan
tahun 2022,maka penulis/peneliti Dasar Bermain Sepakbola Siswa
mengajukan beberapa saran untuk Kelas X SMK Muhammadiyah 4
dipertimbangkan sebagai berikut : Klaten Tahun Pelajaran
1. Bagi Klub 2009/2010. Skripsi. Yogyakarta:
Untuk menajemen klub Ps. Rusa FIK UNY.
Merauke peneliti melakun tes pemain
Daral Fauzi. (2009). Petunjuk
usia dini menggunakan pre Test ada
Pelaksanaan Tes Keterampilan
mendapatkan beberapa hal yang perlu Dasar Bermain Sepakbola Usia
di tambahkan antara lain pemain usia 10-12 Tahun. Pusat
dini diberikan arahan dan masukan Pengembangan Kualitas Jasmani
lebih diperbanyak karena mental Sekretariat Jenderal Departemen
pemain khusnya usia dini masih harus Pendidikan Nasional.
harus di bina dan di bimbing, juga
Di ambil dari zonapelatih.net
kurangnya sarana dan prasarana
Diambil dari sportscourtdimensions.com
sehingga pemain kurang cepat Erlangga
menangkap apa yang diarahkan oleh
staf kepelatihan. Ganesha Putera dalam buku yang
2. Bagi Pemain berjudul Kutak Katik Latihan
Sepakbola Usia Muda (2011: 64-
65)
Title of Paper.. Title of Paper.. (First Author)
10
Nama penulis pertama dkk / Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 2. No. 3 (2022) 1 - 5
Pendidikan Kepelatihan
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Olahraga FIK UNY.
(2005). Jakarta: PT (Persero)
enerbitan dan percetakan

Muhajir. (2004). Pendidikan Jasmani


Olahraga dan Kesehatan. Jilid 1.
Jakarta:
Peningkatan penguasaan bola
melalui ball
feeling dalam permainan
sepakbola. S Irianto. Seminar
Olahraga Nasional III.
Yogyakarta: FIK. UNY, 2010. 8

Said Junaidi.2003.Pembinaan Olahraga


Usia Dini. Universitas Negeri
Semarang.
Skripsi: FIK UNY. Daral Fauzi
R.

Sucipto (2000). Sepakbola. Jakarta
Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah
bagian Proyek Penataran Guru
SLTP setara D- III.

Sucipto, dkk. (2000). Sepakbola.


Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta

Suwarno. (2001). Sepakbola: Gerakan


Dasar dan Teknik Dasar.
Yogyakarta: Program Studi

JURNAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Vol.2, No.3, November 2022, pp. 1 - 5

Anda mungkin juga menyukai