Anda di halaman 1dari 8

ACTIVE 3 (11) (2014)

Journal of Physical Education, Sport,


Health and Recreations
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr

SURVEI TENTANG KONDISI FISIK DAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR


PADA SSB SE-KECAMATAN JEPARA KABUPATEN JEPARA

Muhammad Alfin Nur Fatah 

Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan,


Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kondisi fisik dan kemampuan teknik
Diterima Januari 2014 dasar sepak bola peserta didik SSB se-Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara (SSB Putra Kalingga
Disetujui Oktober 2014 dan SSB 18 Jepara). Populasi yang diambil adalah peserta didik SSB se-Kecamatan Jepara
Dipublikasikan Kabupaten Jepara (SSB Putra Kalingga dan SSB 18 Jepara) yang berjumlah 100 orang. Dalam
November 2014 penelitian menggunakan teknik sampel random, yaitu sebagian dari populasi peserta didik SSB
________________ Putra Kalingga Jepara yang berjumlah 50 orang, dan sebagian dari populasi peserta didik SSB 18
Keywords: Jepara yang berjumlah 50 orang. Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase diketahui
surveys, physical condition, kondisi fisik secara keseluruhan peserta didik SSB se-Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara 8%
the basic techniques of soccer (baik sekali), 17% (baik), 50% (sedang), 15% (kurang), dan sisanya 10% (kurang sekali). Untuk tes
____________________ kemampuan teknik dasar sepak bola diketahui bahwa 71% (baik), dan sisanya 29% (sedang).

Abstract
___________________________________________________________________
The problem in this research is how the physical condition and the ability of the basic techniques of soccer at a
SSB learners District of Jepara, Jepara ? The purpose of this study was to assess the physical condition and the
ability of the basic techniques of soccer as learners SSB District of Jepara Jepara (Kalinga Putra SSB and SSB
18 Jepara). Population is taken as learners SSB District of Jepara, Jepara (Kalinga Putra SSB and SSB 18
Jepara), amounting to 100 people. In this study sampling using a random sample or random sample, ie the
majority of the population of learners SSB Kalinga Putra Jepara totaling 50 people, and the majority of the
population of learners SSB 18 Jepara, amounting to 50 people. Based on the calculation of descriptive
percentage of overall physical condition known to students as the District SSB Jepara Jepara 8% (very well),
17% (good), 50% (medium), 15% (less), and the rest 10% (less than once). To test the ability of the basic
techniques of soccer in mind that 71% is included in both categories, and the remaining 29% is included in the
medium category.

© 2014 Universitas Negeri Semarang

 Alamat korespondensi: ISSN 2252-6773


Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: vridavrediana@yahoo.co.id

1412
Muhammad Alfin Nur F. / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 3 (11) (2014)

PENDAHULUAN menang atau kalahnya suatu tim dalam suatu


pertandingan.
Olahraga merupakan kegiatan fisik yang Banyak faktor yang harus diperhatikan
mengandung sifat permainan dan berisi untuk meningkatkan prestasi sepak bola, seperti
perjuangan melawan diri sendiri atau dengan sarana prasarana, pelatih yang berkualitas,
orang lain. Kegiatan olahraga meliputi gaya pemain berbakat dan kompetisi yang teratur
pertandingan, maka kegiatan itu harus serta harus didukung oleh ilmu dan teknologi
dilaksanakan dengan semangat dan jiwa sportif. yang memadahi.
Pada olahraga kelompok mendorong manusia Faktor-faktor yang mempengaruhi
saling bertanding dalam suasana kegembiraan, prestasi pemain sepak bola diantaranya adalah
kejujuran dan kekompakan. Olahraga memberi faktor fisik dan teknik dasar yang dimiliki oleh
kemungkinan pada tercapainya rasa saling pemain itu sendiri. Oleh karena itu, seorang
mengerti dan menimbulkan solidaritas serta pemain yang tidak memiliki fisik dan teknik
tidak mementingkan diri sendiri. Selain itu, dasar bermain sepak bola yang baik tidak akan
olahraga juga dapat membuat tubuh seseorang mungkin menjadi pemain yang baik dan sulit
menjadi sehat jasmani dan rohani yang untuk mencapai prestasi yang maksimal.
akhirnya akan membentuk manusia yang Pemain akan lebih mudah untuk
berkualitas. Mengingat pentingnya peranan mencapai prestasi yang maksimal dengan
olahraga dalam kehidupan manusia, juga dalam melakukan latihan fisik dan teknik dasar yang
usaha ikut serta memajukan bangsa Indonesia teratur, dan sebaiknya latihan tersebut dimulai
yang berkualitas, maka pemerintah Indonesia sejak usia dini. Untuk meningkatkan kondisi
mengadakan pembinaan dan pengembangan di fisik biasanya pelatih memberikan latihan yang
bidang olahraga seperti mengadakan didalamnya mengandung beberapa aspek yang
pertandingan-pertandingan olahraga yang berhubungan dengan kondisi fisik yang terdiri
biasanya diikuti oleh para olahragawan. dari latihan kecepatan, latihan kekuatan, latihan
Cabang olahraga sepak bola merupakan daya tahan, latihan daya otot, latihan
cabang olahraga yang memasyarakat dan kelenturan, latihan kelincahan, latihan
digemari banyak kalangan, dari kalangan anak keseimbangan, latihan ketepatan, latihan
kecil sampai kalangan orang tua dan dimainkan kordinasi dan reaksi.
dari pelosok desa sampai kota. Latihan untuk meningkatkan teknik dasar
Pembinaan prestasi harus dimulai dari biasanya akan dilakukan drill mengenai cara
usia muda, sebagai upaya membina prestasi menendang (kicking), mengumpan (passing),
yang baik. Atlet muda berbakat sangat mengontrol atau menghentikan bola
menentukan tercapainya mutu prestasi optimal (controling), menggiring bola (dribbling),
dalam cabang olahraga sepak bola. Bibit atlet menyundul bola (heading) dan lainnya (Sucipto
yang unggul perlu pengolahan dan proses dkk, 2000:17). Aspek latihan tersebut bertujuan
kepelatihan secara ilmiah, barulah muncul untuk mengetahui dan meningkatkan kondisi
prestasi atlet semaksimal mungkin pada umur- setiap pemain, karena tanpa fisik dan teknik
umur tertentu, yaitu pada umur 18-24 tahun dasar bermain sepak bola yang baik maka
(Garuda Emas, 2000:6). seorang pemain tidak akan dapat
Teknik dasar erat sekali hubungannya mengembangkan permainannya. Biasanya
dengan kemampuan kordinasi gerak fisik, taktik seorang pelatih akan memberikan latihan
dan mental, dalam peningkatan kecakapan kepada pemainnya dan setelah itu pelatih
bermain sepak bola. Teknik dasar harus betul- tersebut akan memberikan evaluasi mengenai
betul dikuasai dan dipelajari lebih awal untuk hasil latihan yang telah diberikan.
mengembangkan mutu permainan yang Disaat prestasi sepak bola Indonesia
merupakan salah satu faktor yang menentukan suram seperti saat ini, upaya pembinaan pada
usia dini sangat diperlukan. Dahulu di

1413
Muhammad Alfin Nur F. / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 3 (11) (2014)

Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara banyak mantan pemain yang berpengalaman dan
sekali SSB (Sekolah Sepak Bola) yang membuka pernah bergabung di Klub-klub daerah seperti :
pembinaan terhadap anak-anak usia dini yang Persijap Junior (1997 sampai 1998), Persijap
berminat ingin mengembangkan bakatnya. Senior (1998 sampai 2001), Persema Malang
Tetapi dengan seiring berjalannya waktu dari (2002 sampai 2003), Persib Bandung (2003
sekian banyaknya SSB yang ada di Kecamatan sampai 2004), PSIS Semarang (2005 sampai
Jepara Kabupaten Jepara, cuma ada 2 SSB yang 2006), Persijap Jepara (2006 sampai 2007),
sampai saat ini masih aktif yaitu SSB Putra Deltras Sidoarjo (2007 sampai 2008), PSS
Kalingga Jepara dan SSB 18 Jepara. Sleman (2008 sampai 2009), dan PSS Sleman
SSB Putra Kalingga Jepara adalah salah menjadi klub terakhir dalam karirnya, karena
satu SSB yang paling lama berdiri di daerah M. Yusuf mengalami cidera bagian lutut yang
Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara, yaitu tidak memungkinkan lagi untuk merumput
pada tanggal 10 April 1995 yang diketuai oleh dilapangan hijau. Pada saat itu pula, M. Yusuf
Bapak Gunarto. SSB Putra Kalingga Jepara memutuskan untuk berhenti menjadi pemain
mempunyai dua tempat untuk latihan, yaitu di dan lebih memilih untuk menjadi pelatih SSB 18
Alun-alun Jepara dan di Stadion Kamal Junaidi. Jepara. Walaupun SSB 18 Jepara berdirinya
Perjalanan SSB Putra Kalingga Jepara itu belum terlalu lama, tetapi SSB 18 Jepara
sendiri telah mencapai beberapa generasi dan mempunyai prestasi yang cukup baik. Prestasi
sudah pernah mencapai prestasi yang cukup tersebut diantaranya adalah juara III Bogoran
membanggakan. Prestasi tersebut diantaranya Cup kelompok usia 13 Tahun yang diraih pada
adalah juara I Kompetisi SSB Se Jateng-DIY tahun 2010, juara II Putra Perkasa Mandiri Cup
kelompok usia 15 Tahun yang diraih pada kelompok usia 13 Tahun yang diraih pada
tahun 1997, juara II Kompetisi SSB Se tahun 2010, juara IV Piala Camat Welahan
Kabupaten Jepara kelompok usia 13 Tahun kelompok usia 14 Tahun yang diraih pada
yang diraih pada tahun 2002, juara III tahun 2011, Juara I Kabumi Cup kelompok usia
Kompetisi Se Kabupaten Jepara kelompok usia 13 Tahun yang diraih pada tahun 2011, Juara
13 Tahun yang diraih pada tahun 2010, juara IV III Rimba Raya Cup kelompok usia 11 Tahun
Kompetisi SSB Pengcab PSSI Kab.Jepara yang diraih pada tahun 2012.
kelompok usia 14 Tahun yang diraih pada Berdasarkan keterangan dari pelatih SSB
Tahun 2012. Sampai sekarang SSB Putra Putra Kalingga Jepara dan SSB 18 Jepara dari
Kalingga Jepara masih mempunyai cukup segi taktik yang terdiri dari cara bertahan,
banyak peserta didik yang aktif latihan. Jumlah menyerang dan cara mengkordinir antar teman
peserta didik usia 6 sampai 11 Tahun : 64 anak, di dalam permainan sudah cukup baik. Hal itu
peserta didik usia 12 sampai 14 Tahun : 87 bisa dilihat dalam setiap pertandingan-
anak, peserta didik usia 15 sampai 17 Tahun : pertandingan yang dilakukan oleh kedua SSB
80 anak. SSB Putra Kalingga Jepara juga tersebut. Dengan kondisi fisik yang baik seorang
banyak melahirkan pemain-pemain muda yang pemain dalam suatu pertandingan dapat
berbakat seperti : Anam Syahrul (Persijap), A. menerapkan teknik, taktik, strategi, dan cara
M. Bachtiar (Persegres), Agung Supriyanto bermain sepak bola yang baik dan mampu
(Persija). bermain sampai waktu pertandingan selesai.
Lain dengan SSB Putra Kalingga Jepara Didalam sepak bola adanya keterkaitan antara
yang sudah lama berdiri, belum lama ini di komponen satu dengan komponen yang lain
Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara muncul sangatlah penting artinya bahwa untuk dapat
SSB baru, yaitu SSB 18 Jepara. SSB 18 Jepara bermain sepak bola dengan baik, seseorang
telah diresmikan pada tanggal 18 Januari 2010 harus dapat menguasai faktor fisik dan teknik
yang diketuai oleh M. Yusuf. M. Yusuf dasar dan inilah yang kurang dimiliki oleh
merupakan mantan pemain sepak bola yang pemain SSB Putra Kalingga Jepara dan SSB 18
prestasinya cukup baik. Beliau juga merupakan Jepara.

1414
Muhammad Alfin Nur F. / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 3 (11) (2014)

Berdasarkan pengamatan dari kedua Dasar Sepak Bola Pada SSB Se-Kecamatan
pelatih SSB tersebut dalam setiap pertandingan, Jepara Kabupaten Jepara”.
para pemain SSB Putra Kalingga Jepara dan Adapun alasan peneliti mengadakan
SSB 18 Jepara bermain cukup bagus di menit- penelitian, adalah sebagai berikut :
menit awal baik dari segi teknik dan taktik yang 1. SSB Putra Kalingga Jepara dan SSB 18
dimiliki para pemain. Tetapi itu semua tidak Jepara dalam pertandingan terakhir,
didukung oleh kondisi fisik para pemainnya prestasi dan kualitas permainannya mulai
sehingga di menit-menit akhir kondisi fisik para menurun.
pemain banyak yang menurun dan keadaan 2. Untuk mengetahui seberapa jauh tingkat
seperti inilah yang biasanya dimanfaatkan oleh kondisi fisik dan kemampuan teknik
pemain lawan untuk mencetak gol. dasar para peserta didik SSB Putra
Berdasarkan keterangan dari kedua Kalingga Jepara dan SSB 18 Jepara.
pelatih SSB tersebut, latihan kondisi fisik dan
teknik dasar secara khusus sangat diperlukan METODE
bagi SSB Putra Kalingga Jepara dan SSB 18
Jepara. Sebab latihan-latihan mengenai kondisi Penelitian ini merupakan penelitian
fisik dan teknik yang sudah dilakukan oleh SSB deskriptif kuantitatif dengan menggunakan
Putra Kalingga Jepara dan SSB 18 Jepara saat metode survei, dan pengumpulan informasi atau
ini sangat kurang. Hal inilah yang kurang data.
menjadi perhatian di SSB Putra Kalingga Jepara Variabel adalah objek penelitian, atau apa
dan SSB 18 Jepara. Karena setiap kelompok yang menjadi titik perhatian suatu penelitian
umur hanya dipegang oleh satu pelatih, dimana (Suharsimi Arikunto, 2006:118). Dalam
pelatih itu selain melatih fisik juga melatih penelitian ini yang menjadi variabel adalah
teknik dan taktik permainan sepak bola. Dengan kondisi fisik dan teknik dasar bermain sepak
demikian secara tidak langsung terjadi bola.
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Populasi dalam penelitian ini adalah
Harapan yang diinginkan adalah tercapainya anak-anak peserta didik SSB Putra Kalingga
kondisi fisik dan teknik yang baik. Tetapi Jepara yang berjumlah 67 orang, dan anak-anak
kenyataan yang ada dilapangan, untuk peserta didik SSB 18 Jepara yang berjumlah 58
mencapai kondisi fisik dan teknik yang baik orang.
tidak disertai dengan penanganan yang baik Dalam penelitian ini pengambilan sampel
karena tidak adanya pelatih khusus. Hal inilah menggunakan teknik sampel random atau
yang menyebabkan pencapaian terhadap sampel acak, yaitu sebagian dari populasi anak-
prestasi di dalam pertandingan sepak bola sulit anak peserta didik SSB Putra Kalingga Jepara
tercapai sehingga mulai saat ini kondisi fisik dan yang berjumlah 50 orang, dan sebagian dari
teknik para pemain mulai dibenahi dan populasi anak-anak peserta didik SSB 18 Jepara
ditingkatkan melalui latihan fisik yang yang berjumlah 50.
terprogram. Teknik pengumpulan data juga
Selain fisik dan teknik, taktik dan mental merupakan faktor yang penting dalam sebuah
juga merupakan faktor yang mendukung penelitian, karena berhubungan langsung
prestasi dalam sepak bola, akan tetapi kondisi dengan data yang diperoleh. Untuk memperoleh
fisik dan teknik merupakan faktor yang lebih data yang sesuai maka dalam penelitian ini
dominan dalam menentukan kemampuan menggunakan metode survei dan teknik tes.
seseorang bermain sepak bola. Teknik ini digunakan untuk
Atas dasar uraian di atas, peneliti tertarik mengumpulkan data-data mengenai kondisi
mengadakan penelitian dengan judul : “Survei fisik dan teknik dasar sepak bola dengan
Tentang Kondisi Fisik dan Kemampuan Teknik menggunakan teknik tes serta pengukuran
kondisi fisik dan teknik dasar sepak bola.

1415
Muhammad Alfin Nur F. / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 3 (11) (2014)

Instrumen penelitian adalah alat atau Adapun rumus yang digunakan :


fasilitas yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data yang berkaitan dengan DP = 100%
permasalahan penelitian, agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti Keterangan :
cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih n = jumlah nilai faktor faktual
mudah diolah. (Suharsimi Arikunto, 2006:160). N = jumlah seluruh nilai jawaban ideal
Tes dan pengukuran yang dilakukan oleh % = tingkat prosentase yang dicapai
masing-masing cabang olahraga yang satu (Mukhamad Ali, 1993 : 186)
dengan olahraga yang lain berbeda, hal ini
dikarenakan tes dan pengukuran disesuaikan HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan kebutuhan masing-masing cabang
olahraga. Walaupun tes tersebut belum dapat Berdasarkan data hasil tes kondisi fisik
menggambarkan kebutuhan yang sebenarnya dan teknik dasar pada SSB se-Kecamatan Jepara
atau secara keseluruhan, tetapi tes tersebut Kabupaten Jepara (SSB Putra Kalingga dan SSB
sudah dapat menggambarkan kemampuan fisik 18 Jepara) diperoleh melalui survey dengan
dan teknik dasar seorang pemain. teknik test. Dari data yang terkumpul
Tes yang digunakan untuk mengukur selanjutnya dilakukan analisis data dengan
tingkat kondisi fisik menurut Nurhasan (2001: perhitungan statistik.
136-150) : Dari hasil analisis deskriptif kondisi fisik
1) Tes Lari Cepat (Sprint) 50 Meter, 2) secara keseluruhan pada peserta didik SSB se-
Tes Angkat Tubuh (Pull-Up) 60 Detik, 3) Tes Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara (SSB
Sit-Up Selama 60 Detik, 4) Tes Loncat Tegak Putra Kalingga dan SSB 18), dapat diketahui
(Vertikal Jumping), 5) Tes Lari Jarak 1000 bahwa hasil tes kondisi fisik pada peserta didik
Meter. SSB se-Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara
Tes yang digunakan untuk mengukur (SSB Putra Kalingga dan SSB 18 Jepara) secara
teknik dasar bermain sepak bola menurut keseluruhan terdapat 8 anak yang memperoleh
Nurhasan (2001:157-163) adalah sebagai berikut nilai baik sekali, 17 anak memperoleh nilai baik,
: 50 anak memperoleh nilai sedang, 15 anak
1) Tes Sepak dan Tahan Bola (Passing memperoleh nilai kurang, dan 10 anak
dan Stopping), 2) Tes Memainkan Bola dengan memperoleh nilai kurang sekali. Dari hasil di
Kepala (Heading), 3) Tes Menggiring Bola atas terlihat bahwa sebagian besar 50% peserta
(Dribbling), 4) Tes Menembak / Menendang didik memiliki kondisi fisik yang sedang.
Bola ke Sasaran (Shooting). Untuk hasil analisis deskriptif pada tiap
Analisis data atau penggolongan data item tes kondisi fisik yang dilaksanakan pada
merupakan satu langkah penting dalam SSB se-Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara
penelitian. Dalam pelaksanaannya terdapat dua (SSB Putra Kalingga dan SSB 18 Jepara) dapat
jenis analisis data yang dikatakan Sutrisno Hadi dilihat pada hasil berikut ini :
(1981 : 221), bahwa dalam suatu penelitian Dari hasil tes lari sprint 50 meter
seorang peneliti dapat menggunakan dua jenis diketahui bahwa terdapat 10 peserta didik yang
analisis yaitu analisis statistik dan non statistik. memperoleh nilai kurang, 19 peserta didik
Metode analisis data yang digunakan dengan nilai sedang, 32 peserta didik dengan
dalam penelitian ini adalah dengan perhitungan nilai baik, dan 39 peserta didik dengan nilai baik
statistik menggunakan analisis deskriptif sekali.
prosentase. Dari hasil tes Pull Up 60” diketahui
bahwa terdapat 48 peserta didik yang
memperoleh nilai kurang sekali, 33 peserta didik
dengan nilai kurang, 4 peserta didik dengan

1416
Muhammad Alfin Nur F. / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 3 (11) (2014)

nilai sedang, 13 peserta didik dengan nilai baik, Berdasarkan hasil pada item tes shooting
dan 2 peserta didik dengan nilai baik sekali. diketahui terdapat 54 peserta didik memperoleh
Dari hasil tes sit up 60 detik diketahui nilai sedang, dan 46 peserta didik dengan nilai
bahwa terdapat 8 peserta didik yang baik.
memperoleh nilai kurang sekali, 5 peserta didik Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa
dengan nilai kurang, 20 peserta didik dengan pola pembinaan Sekolah Sepakbola Krengseng
nilai sedang, 51 peserta didik dengan nilai baik, Sejati di Kecamatan Gringsing Kabupaten
dan 16 peserta didik dengan nilai baik sekali. Batang berkategori sangat baik sebanyak 4
Dari hasil tes vertical jump diketahui responden (19%), berkategori baik sebanyak 21
bahwa terdapat 36 peserta didik yang responden (68%), berkategori cukup sebanyak 4
memperoleh nilai kurang, 55 peserta didik responden (13%), dan tidak ada yang
dengan nilai sedang, dan 9 peserta didik dengan berkategori kurang maupun sangat kurang.
nilai baik. Secara rata-rata tingkat pola pembinaan Sekolah
Dari hasil tes lari 1000 meter diketahui Sepakbola Krengseng Sejati di Kecamatan
bahwa terdapat 5 peserta didik yang Gringsing Kabupaten Batang sebesar 77%. Hasil
memperoleh nilai kurang, 66 peserta didik tersebut menunjukkan bahwa pola pembinaan
dengan nilai sedang, 25 peserta didik dengan Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati di
nilai baik, dan 4 peserta didik dengan nilai baik Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang berada
sekali. pada kategori baik.
Hasil analisis deskriptif teknik dasar Pola pembinaan pada Sekolah Sepakbola
sepak bola secara keseluruhan pada peserta Krengseng Sejati di Kecamatan Gringsing
didik SSB se-Kecamatan Jepara Kabupaten Kabupaten Batang pada cabang olahraga
Jepara (SSB Putra Kalingga dan SSB 18 Jepara) sepakbola, yang ada di Kabupaten Batang
dapat diketahui bahwa terdapat 71 peserta didik sebagai organisasi keolahragaan dalam
yang memperoleh nilai baik, dan sisanya 29 menjalankan tugasnya telah memperhatikan,
peserta didik memperoleh nilai sedang. Dari melaksanakan dan telah memperhatikan
hasil tes tersebut terlihat bahwa tidak terdapat sebagian banyak dari faktor pembinaan, seperti
pemain yang memiliki kondisi fisik yang pembinaan segi fisik, taktik, teknis, dan mental
kurang. dalam penerapan program kegiatan harian.
Untuk hasil analisis deskriptif pada tiap Pembinaan yang baik melalui
item tes teknik dasar sepak bola yang penyusunan strategi dan perencanaan yang
dilaksanakan pada SSB se-Kecamatan Jepara rasional sebagai usaha untuk meningkatkan
Kabupaten Jepara (SSB Putra Kalingga dan SSB kualitas serta mempunyai program yang jelas
18 Jepara) dapat dilihat pada hasil berikut ini : merupakan suatu upaya untuk mendapatkan
Berdasarkan hasil pada item tes passing prestasi yang tinggi seperti apa yang diinginkan.
dan stopping diketahui terdapat 39 peserta didik Dalam pelaksanaannya, suatu pembinaan
memperoleh nilai kurang, 56 peserta didik cabang olah raga diperlukan seorang pelatih
dengan nilai sedang, dan 5 peserta didik dengan yang berkualitas yaitu yang telah memiliki
nilai Baik. sertifikasi, penguasaan teknik dan pengalaman
Berdasarkan hasil pada item tes heading yang baik.
diketahui terdapat 7 peserta didik memperoleh Pelatih telah banyak mengikuti pelatihan-
nilai kurang, 21 peserta didik dengan nilai pelatihan dan kerja keras dalam penyusunan
sedang, dan 72 peserta didik dengan nilai Baik. program latihan dalam jangka panjang dan
Berdasarkan hasil pada item tes dribling jangka pendek sehingga tidak percuma, anak
diketahui terdapat 4 peserta didik memperoleh didiknya mampu untuk berprestasi di tingkat
nilai kurang, 34 peserta didik dengan nilai nasional, regional dan internasional. Hal
sedang, dan 62 peserta didik dengan nilai Baik. tersebut terlihat pada hasil prestasi yang dicapai,

1417
Muhammad Alfin Nur F. / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 3 (11) (2014)

baik atlet atau pelatih dalam tim maupun buruknya program latihan yang diterapkan
individu. pelatih. Hasil penelitian ini menunjukkan
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa Secara rata-rata pembinaan Sekolah
bahwa pola pembinaan Sekolah Sepakbola Sepakbola Krengseng Sejati diperoleh skor 81%.
Krengseng Sejati di Kecamatan Gringsing Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa
Kabupaten Batang berkategori sangat baik pembinaan Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati
sebanyak 4 responden (19%), berkategori baik di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang
sebanyak 21 responden (68%), berkategori berada dalam kategori baik. Hal ini
cukup sebanyak 4 responden (13%), dan tidak menunjukkan bahwa program pembinaan telah
ada yang berkategori kurang maupun sangat melibatkan aspek kepribadian atlet, kondisi
kurang. Secara rata-rata tingkat pola pembinaan fisik, keterampilan teknik, keterampilan taktik
Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati di dan kemampuan mental dan dalam
Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang pelaksanaannya telah sesuai dengan rencana
sebesar 77%. Hasil tersebut menunjukkan yang dirumuskan dan diakhiri dengan kegiatan
bahwa pola pembinaan Sekolah Sepakbola evaluasi atas kegiatan yang telah dilakukan
Krengseng Sejati di Kecamatan Gringsing selama proses latihan berlangsung.
Kabupaten Batang berada pada kategori baik. Sarana dan parasarana dalam pembinaan
Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati berbagai cabang olahraga termasuk di dalamnya
sebagai penyelenggara kegiatan pembinaan adalah cabang olahraga sepakbola memegang
kegiatan pembinaan sepakbola, perlu memenej peranan yang tidak kalah pentingnya dari unsur
kegiatan itu secara baik, berkaitan dengan pembinaan yang lain. Sarana dan prasarana
pendanaan dan unsur-unsur yang lain. Dengan yang baik dalam pembinaan olahraga sepakbola
adanya manajemen yang baik pada tingkat yang dimaksudkan disini adalah mempunyai
kelembagaan diharapkan seluruh program lapangan dilengkapi dengan gawang, lapangan
kegiatan pembinaan dapat terlenggara secara yang ukurannya standar, yaitu sesuai dengan
baik pula. Berdasarkan hasil analisis data ukuran nasional/internasional, selain itu bola
diperoleh indikator organisasi Sekolah yang digunakan layak dan memenuhi untuk
Sepakbola Krengseng Sejati diperoleh skor 79%. kebutuhan latihan. Suatu pembinaan yang
Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa dilaksanakan dengan sarana dan prasarana
organisasi Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati secara lengkap akan sangat memungkinkan
di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang pencapaian hasil latihan secara optimal. Secara
berada dalam kategori baik. Dengan demikian rata-rata sarana dan prasarana Sekolah
usaha sekolah dalam hal pembinaan olahraga Sepakbola Krengseng Sejati diperoleh skor 67%.
sepakbola sudah dilakukan secara sungguh- Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa
sungguh atau optimal. Sebagai hasil akhir dari sarana dan prasarana Sekolah Sepakbola
suatu kegiatan yang dimanejemen secara baik Krengseng Sejati di Kecamatan Gringsing
oleh lembaga yang menyelenggarakan, maka Kabupaten Batang berada dalam kategori
hasil akhirnyapun juga akan menggembirakan. cukup. Diharapkan dengan cukupnya sarana
Manajemen pembinaan yang baik yang dan prasarana tersebut, seluruh program latihan
dimaksudkan disini adalah adanya pengaturan yang direncanakan dapat dilaksanakan secara
yang baik mengenai pendanaan, penentuan optimal dan dapat memperoleh hasil seperti
keputusan tentang perijinan (dispensasi) bagi yang diharapan.
tim untuk mengikuti kejuaraan/pertandingan di Secara rata-rata prestasi Sekolah
luar, dan penyelengaraan pertandingan sebagai Sepakbola Krengseng Sejati diperoleh skor 84%.
upaya peningkatan program pembinaan. Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa
Keberhasilan dalam suatu program prestasi Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati di
pembinaan prestasi dalam cabang olahraga Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang berada
sepakbola, salah satunya ditentukan oleh baik dalam kategori baik.

1418
Muhammad Alfin Nur F. / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 3 (11) (2014)

SIMPULAN M. Ali. 1993. Penelitian Pendidikan Prosedur dan


Strategi. Bandung : Angkasa
Setelah dilakukan analisis data penelitian M. Muhyi Faruq. 2008. Meningkatkan Kebugaran
Tubuh Melalui Permainan dan Olahraga
mengenai kondisi fisik dan teknik dasar sepak
Sepak Bola. Surabaya : GRASINDO
bola pada peserta didik SSB se-Kecamatan
M. Murdiono. 2010. Strategi Internalisasi Nilai-nilai
Jepara Kabupaten Jepara (SSB Putra Kalingga Moral Religius dalam Proses Pembelajaran di
dan SSB 18 Jepara) maka dapat diambil Perguruan Tinggi. Jurnal Cakrawala
beberapa simpulan bahwa kondisi fisik secara Pendidikan.
keseluruhan SSB Putra Kalingga dan SSB 18 M. Sajoto. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik. Jakarta :
Jepara 10% termasuk dalam kategori kurang DEPDIKBUD
sekali, 15% termasuk dalam kategori kurang, Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran Dalam
50% termasuk dalam kategori sedang, 17% Pendidikan Jasmani : Prinsip-Prinsip dan
Penerapannya. Jakarta : Dirtjen Olahraga,
termasuk dalam kategori baik, dan sisanya 8%
DEPDIKBUD
termasuk dalam kategori baik sekali.
Remmy Muchtar. 1992. Olahraga Pilihan Sepak
Sedangkan untuk emampuan teknik Bola. Semarang :DEPDIKBUD
dasar sepak bola diketahui bahwa 71% termasuk Sucipto dkk. 2000. Sepak Bola. Semarang :
dalam kategori baik, dan sisanya 29% termasuk DEPDIKNAS
dalam kategori sedang. Sugiyanto dan Sudjarwo. 1993. Perkembangan dan
Belajar Gerak. Jakarta : DEPDIKBUD
DAFTAR PUSTAKA Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung : Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian.
Dangsina Moeloek. 1984. Kesehatan dan Olahraga.
Jakarta : PT RINEKA CIPTA
Jakarta : Balai Penerbit FK UI. Jakarta
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Dedikbud. 1999. Tes Kesegaran Jasmani Inndonesia.
Pendekatan Praktik. Jakarta : PT RINEKA
Jakarta
CIPTA
Garuda Emas. 2000. Pemanduan dan Pembinaan
Sukatamsi. 1984. Teknik Dasar Bermain Sepak Bola.
Bakat Usia Dini. Jakarta : KONI
Solo : Tiga Serangkai
Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek
S. Margono. 2005. Metodologi Penelitian
Psikologis Dalam Coaching. Jakarta :
Pendidikan. Jakarta : PT RINEKA CIPTA
DEPDIKBUD
Timo Scheneuman. 2005. Dasar Sepak Bola Modern.
Hasnan Said. 1997. Penilaian kesegaran jasmani
Malang : Dioma
Dengan Tes A.C.S.P.F.T : Untuk SLTP.
Yanuar Kiram. 1992. Belajar Motorik. Semarang :
Jakarta : DEPDIKBUD
DEPDIKBUD

1419

Anda mungkin juga menyukai