Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Permainan futsal merupakan cabang olahraga beregu yang popular di


seluruh dunia. Di tanah air kita pun permainan futsal sudah cukup dikenal, dan
merupakan salah satu permainan yang sangat populer dan digandrungi oleh
banyak kalangan baik di perkotaan maupun pedesaan, mulai dari anak-anak,
remaja hingga orang tua. Hal ini dikarenakan sifat permainannya yang mudah
dimainkan, menyenangkan dan meriah, dan permainan futsal ini juga dapat
menjadi alat pemersatu dalam membangun persaudaraan dan kerjasama.

( wikipedia.) Futsal merupakan singkatan dari fútbol (sepak bola) dan sala
(aula) dari bahasa Spanyol atau futebol (Portugis/Brasil) dan salon (Perancis).
Olahraga ini melatih pemainnya untuk selalu siap menerima dan mengoper bola
dengan cepat di bawah tekanan pemain lawan. Dengan lapangan yang sempit,
permainan ini memerlukan teknik penguasaan bola yang tinggi, koordinasi antar
pemain dan kekompakan tim. Untuk menjadi pemain futsal yang baik, Anda perlu
menguasai teknik dasar futsal. “Dalam futsal, ada beberapa keterampilan dasar
yang harus dikuasai setiap pemain futsal, antara lain penguasaan bola, passing,
dribbling, dan shooting.

Teknik dasar futsal wajib dikuasai oleh pemain futsal yang memiliki
kemampuan khusus karena dalam pertandingan futsal selalu digunakan keempat
teknik dasar tersebut. Tanpa menguasai salah satu teknik dasar tersebut maka
pertandingan futsal tidak akan berjalan dengan baik sehingga menimbulkan
kerugian bagi tim. Di antara sekian banyak teknik dasar, yang paling penting
untuk dikuasai adalah teknik passing..

1
2

Passing adalah teknik dasar dalam permainan dimana seorang pemain


memberikan operan atau umpan pendek kepada salah satu rekan tim nya . teknik
mengoper bola ini sangatlah penting untuk dikuasai oleh setiap pemain karena
sangat sering digunakan dalam sepanjang pertandingan dibandingkan dengan
umpan lambung yang lebih jarang di pakai pada lapangan kecil . cara melakukan
teknik passing dengan baik memang dibutuhkan penguasaan bola, gerakan bola
supaya mengarah pada sasaran yang di inginkan . Pada permukaan lapangan yang
rata dan ukurannya kecil sangat perlu dilakukan operan yang keras dan akurat
sehingga pola permainan futsal bisa diterapkan dengan baik .

Teknik dasar passing merupakan salah satu aspek penunjang bagi seorang
pemain. Pemain yang kurang terampil dalam melakukan teknik passing pada saat
tertentu akan mengalami kesulitan dalam bermain, hal ini karena musuh dapat
dengan mudah mengambil bola. Akurasi passing sangat diperlukan untuk
mengantarkan bola kepada teman dengan tepat untuk menghindari sergapan lawan
saat merebut bola. Untuk menghasilkan passing yang akurat dan terarah, selain
fisik yang diperlukan, latihan teknik passing futsal juga diperlukan guna
menumbuhkan ketelitian dan kecermatan pemain dalam mengantarkan bola
supaya tidak mudah direbut lawan. Oleh sebab itu diperlukan metode
pembelajaran yang tepat agar hasil belajar tersebut maksimal. Metode latihan
teknik passing agar dapat meningkat dan berkembang dengan baik salah satunya
melalui metode drill yang akan digunakan peneliti.
Permainan futsal merupakan permainan yang banyak digemari oleh
masyarakat dan pelajar, terutama di SDN 1 Lebakjaya. Di sekolah ini banyak
siswa yang menyukai olahraga ini khususnya siswa kelas V dan VI karena usia
mereka mudah untuk ditumbuhkan, menerima dan merealisasikan pembelajaran
dengan baik. Siswa kelas V dan VI suka bermain futsal baik saat kegiatan belajar
olahraga maupun saat jam istirahat. Permainan futsal termasuk materi
pembelajaran yang ada dalam kurikulum pendidikan olahraga di sekolah dasar.
Permainan futsal juga merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang diajarkan di kelas
V dan VI SDN 1 Lebakjaya.
3

Ekstrakurikuler futsal merupakan kegiatan atau program di luar kurikulum


formal yang berfokus pada olahraga futsal. Kegiatan ini dilakukan agar siswa
dapat mengembangkan aspek-aspek tertentu dari apa yang dipelajari termasuk
yang berhubungan dengan bagaimana penerapan sesungguhnya dari ilmu
pengetahuan yang dipelajari. Ekstrakurikuler futsal di SDN 1 Lebakjaya sebagai
pilihan kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa yang tertarik dengan olahraga futsal.
Kegiatan ini dapat mencakup latihan, pertandingan, turnamen, serta
pengembangan keterampilan dan strategi dalam futsal. Tujuan dari ekstrakurikuler
futsal yaitu untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan guru atau
pelatih futsal SDN 1 Lebakjaya diperoleh informasi bahwa ada permasalahan
pada ekstrakurikuler futsal yaitu dari 20 siswa ekstrkurikuler futsal ada 15 orang
yang masih sering melakukan kesalahan pada passing yang dimana mulai
mengoper bola yang tidak tepat sehingga bola mudah berada pada tim lawan dan
siswa saat melakukan passing tidak menggunakan tenaga atau power sehingga
bola akan terpotong oleh tim lawan. Faktor lainnya juga ada dari peserta didik itu
sendiri yang dimana kurangnya termotivasi untuk mengikuti latihan tambahan
diluar sesi jam latihan ekstrakurikuler futsal.Untuk menunjang kemampuan
keterampilan passing bermain futsal di sekolah diperlukan pemilihan metode
pembelajaran yang relevan agar proses pembelajaran menarik dan tujuan
pembelajaran tercapai. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian lebih
lanjut tentang kemampuan passing bermain futsal siswa melalui metode drill.
Keberhasilan penguasaan gerakan passing dalam futsal didukung oleh
beberapa faktor diantaranya adalah metode pembelajaran yang tepat. Dengan
metode yang tepat, akan menumbuhkan ketertarikan siswa untuk mempelajari
suatu keterampilan. Metode pembelajaran berbentuk penerapan cara pembelajaran
agar proses belajar bisa berlangsung dengan baik dan tujuan dapat tercapai. Oleh
karena itu bentuk metode pembelajaran yang baik untuk meningkatkan
kemampuan teknik dasar passing siswa dalam bermain futsal adalah metode
4

pembelajaran drill. Metode driil dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar
dimana peserta didik melaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran agar peserta
memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah
dipelajari. Dril merupakan latihan yang mengutamakan kemampuan gerak yang
dilakukan secara terus menerus. Metode drill dilakukan tidak hanya dalam satu
kali percobaan, drill sendiri bisa diterapkan untuk beberapa pertemuan agar
mendapatkan hasil yang maksimal. Pembelajaran menggunakan drill ini sangat
berguna, penggunaan metode pembelajaran ini mengutamakan pergerakan yang
dilakukan secara berkelanjutan.
Metode drill adalah suatu metode mengajar yang menekankan siswa
untuk mengikuti segala intruksi yang di sampaikan guru melalui pelaksanaan
berbagai gerakan secara berulang – ulang khsususnya pada materi teknik
passing dalam permainan futsal pembelajaran passing yang merupakan teknik
dasar atau kemampuan awal siswa pada permainan bola futsal akan
mendapatkan hasil yang baik jika dilakukan latihan secara konsisten .
Adapun beberapa langkah-langkah yang penulis lakukan dalam
pembelajaran metode drill antara lain: siswa terlebih dahulu telah dibekali
mengenai pengetahuan secara teori terkait teknik passing dalam bermain futsal .
Kemudian dengan bimbingan dan arahan oleh guru, siswa diminta
mempraktikkannya bersama siswa lain secara berpasangan, dan pada tahap akhir
melalui sentuhan dari guru mengadakan latihan terbimbing sehingga timbul
respons siswa yang berbeda-beda untuk peningkatan keterampilan dan
penyempurnaan teknik agar menjadi terampil terhadap apa yang diberikan oleh
guru. Langkah terakhir juga perlu dilakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran
yang telah dilakukan, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui hambatan atau
kesukaran yang dialami siswa dengan cara bertanya kepada siswa, dibutuhkan
kemampuan humanis juga sehingga menimbulkan optimisme dan rasa gembira
pada siswa yang dapat menghasilkan keterampilan atau teknik yang baik
5

Menurut Aprinova dan Haryadi, menjelaskan bahwa”metode drill


merupakan suatu metode latihan yang sesuai dengan masalah yang terjadi
dikarenakan metode drill adalah salah satu metode untuk menigkatkan kesadaran
tentang berbagai faktor yang berhubungan dengan gerak yaitu kesadaran
waktu,gaya dan ruang. Latihan yang dilakukan berulang-ulang agar meningkatkan
teknik atau kemampuan tersebut dengan bertahap, karena dalam proses
pembelajaran dapat memperoleh ketangkasan dalam meningkatkan keterampilan
dan kemahiran dengan baik”. Metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan
yang berkali-kali dari suatu hal yang sama sehingga dapat disimpulkan bahwa
drill yaitu latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinyu
untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan
yang dipelajari .
Dari fenomena di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
metode drill, oleh karena itu peneliti mengambil judul dengan “Penerapan Metode
Drill Untuk Meningkatkan Kemampuan Passing Dalam Bermain Futsal
Ekstrakurikuler SDN 1 Lebakjaya”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi dalam penelitian ini adalah Banyak
siswa ekstrakurikuler SDN 1 Lebakjaya yang tidak pandai melakukan passing
dalam bermain futsal dengan benar. Masih banyak siswa melakukan kesalahan
passing mulai mengoper bola yang tidak tepat dan akurat,mengoper tidak
bertenaga sehingga mudah dipotong tim lawan, dan masih kurangnya termotivasi
untuk mengikuti latihan ekstrakurikuler.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dari penelitian
ini adalah “bagaimana pengaruh penerapan metode drill untuk meningkatkan
kemampuan passing dalam bermain futsal ekstrakurikuler SDN 1 Lebakjaya
6

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penerapan metode drill untuk meningkatkan kemampuan
passing dalam bermain futsal Ekstrakurikuler SDN 1 Lebakjaya.

E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang dikemukakan, diharapkan penelitian ini mempunyai
manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi
guru pada saat menangani peserta didik dalam mempelajari teknik passing futsal
pada saat pembelajaran
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai bentuk latihan drill
yang berupa metode drill dalam kegiatan di sekolah serta dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam menentukan program kegiatan, khususnya pada
kegiatan pembelajaran futsal

b. Bagi guru
Pendidikan olahraga dan jasmani, sebagai data utuk melaksanakan evaluasi
terhadap program yang telah dilakukan dan sekaligus untuk merancang program
pembelajaran yang akan diberikan

c. Bagi peserta didik


Siswa agar lebih mudah mengerti, paham dan sekaligus meningkatkan
kemampuan mengenai passing dalam bermain futsal melalui metode drill yang
baik dalam pencapaian hasil belajar
Diharapkan setelah mengetahui tingkat kemampuan passing dalam bermain futsal
siswa dapat meningkatkan keterampilannya untuk berprestasi
7

F. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu penyataan yang sifatnya sementara, atau kesimpulan
sementara atau dugaan yang bersifat logis tentang suatu populasi (Heryana,2014).
Hipotesis yang dimaksud merupakan dugaan yang mungkin benar atau mungkin
salah. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat pengaruh penerapan metode drill untuk meningkatkan


kemampuan passing dalam bermain futsal Ekstrakurikuler SDN 1 Lebakjaya.
H1: Terdapat pengaruh penerapan metode drill untuk meningkatkan kemampuan
passing dalam bermain futsal Ekstrakurikuler SDN 1 Lebakjaya
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Futsal
a. Pengertian Futsal
futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan)
merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam
beberapa tahun terakhir ini, futsal sangat marak di Indonesia, baik di Jakarta
maupun di daerah. Permainan ini sendiri dilakukan oleh lima pemain setiap tim
berbeda dengan sepak bola konvensional yang pemainnya berjumlah sebelas
orang setiap tim. Ukuran lapangan dan ukuran bolanya pun lebih kecil
dibandingkan ukuran yang digunakan dalam sepak bola lapangan rumput. Aturan
permainannya pun tidak sama dengan sepak bola. Aturan permainan dalam
olahraga futsal dibuat sedemikian ketat oleh FIFA agar permainan ini berjalan
dengan fair play dan juga sekaligus untuk menghindari cedera yang dapat terjadi.
Ini disebabkan underground atau lapangan yang digunakan untuk pertandingan
internasional bukan dari rumput, tetapi dari kayu dengan ukuran lapangan yang
lebih kecil dan jumlah pemain yang lebih sedikit , permainan futsal cenderung
lebih dinamis karena gerakan yang cepat . ini berbeda dengan sepakbola sehingga
jumlah gol yang diciptakan dalam permainan futsal umumnya jauh lebih banyak .
disamping itu, di futsal pemain juga mempelajari untuk bermain untuk bermain
lebih akurat dalam hal teknik dasar bermain seperti teknik passing , control,
dribbling , dan shooting . dari teknik – teknik dasar inilah permainan futsal dan
sepakbola di bentuk . oleh karena itu , di eropa dan amerika latin , permainan
futsal telah dimainkan sejak usia dini ( usia 5 tahun ) bahkan banyak bermain futal
. di dunia ada dua badan internasional futsal yaitu AMF ( Asociation Mundial De
Futsal ) dengan FOFI ( persatuan olahraga futsal Indonesia) sebagai representatif
nya di Indonesia dan fifa membawahi sepak bola ( pria dan wanita ), futsal dan
sepakbola pantai dengan PSSI sebagai wakilnya di Indonesia. Akan tetapi, di
buku ini hanya akan dibahas perkembangan dan peraturan bermain futsal
berdasarkan pedoman dari FIFA.

8
9

Pada 2002, Indonesia telah berhasil menyelenggarakan kejuaraan futsal se-Asia di


Jakarta. Pada saat itu, lahirlah tim nasional futsal Indonesia yang pertama dan
masih dihuni oleh pemain sepak bola dari liga Indonesia. Akan tetapi, selama dua
tahun terakhir ini futsal telah mengalami perkembangan yang luar biasa. Hal ini
bukan terjadi di Indonesia saja, terutama di Asia, futsal telah berkembang sangat
pesat. Hal ini terbukti dari 10 besar ranking dunia futsal yang pernah dihuni oleh
tim nasional Iran, Jepang, dan Thailand.
Di Jakarta perkembangan futsal terlihat dari banyaknya turnamen futsal yang telah
diselenggarakan. Salah satunya ialah turnamen prestise yang berkualitas seperti
Djarum Super Futsal League (turnamen antarkampus) yang akan memiliki tiga
divisi, dalam 3 tahun terakhir. Apakah perkembangan ini sudah cukup untuk
bersaing di dunia internasional meskipun tahun 2010 indonesia berhasil menjuarai
kejuaran asia tenggara . Indonesia namun pada saat itu kekuatan besar asia
tenggara tidak ikut serta yaitu Thailand dan Australia yang kini masuk zona Asia
Tenggara. Indonesia dapat dikatakan ketinggalan 5 tahun dibanding Iran dan
Jepang, bahkan dari Thailand sebagai tim terkuat di Asia Tenggara. Di Indonesia,
meskipun fasilitas untuk bermain futsal sudah menjamur, tetapi secara spek
lapangan masih belum sesuai regulasi FIFA. Bahkan Indonesia baru memiliki
beberapa lapangan futsal yang berstandar internasional. SSB futsal untuk
regenerasi pemain pun hanya ada segelintir di beberapa kota besar di Indonesia,
seperti di Jakarta dan Bandung. Meskipun kompetisi antarklub telah terealisir,
namun keberlangsungannya masih diragukan karena keterbatasan dana dan
sponsor. Selain itu, keberadaan klubklub futsal masih belum merata, mayoritas
didominasi oleh klub dari Pulau Jawa. Faktor-faktor inilah yang harus
diperhatikan dan ditingkatkan oleh PSSI agar perkembangan futsal di masa depan
dapat semakin mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.
Pertandingan internasional pertama diadakan pada Tahun 1965. Paraguay
menjuarai Piala Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan
berikutnya diselenggarakan hingga Tahun 1979, dan semua gelar juara disapu
bersih Brazil. Negeri Samba ini meneruskan dominasinya dengan meraih Piala
10

Pan Amerika pertama Tahun 1980 dan memenangkannya lagi pada perebutan
berikutnya Tahun 1984. Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan
FIFUSA (sebelum anggota-anggotanya bergabung dengan FIFA pada Tahun
1989) di Sao Paulo, Brazil, Tahun 1982. Lagi-Iagi Brazil merebut gelar juara.
Brazil mengulangi kemenangannya di Kejuaraan Dunia kedua Tahun 1985 di
Spanyol, namun menderita kekalahan dari Paraguay dalam Kejuaraan Dunia
ketiga Tahun 1988 di Australia (Saryono, 2006, hal. 49-50). Permainan futsal
masuk ke Indonesia pada Tahun 1998-1999. Baru pada Tahun 2000-an, futsal
mulai dikenalkan kepada kalangan masyarakat Indonesia. Kemudian pada Tahun
2002 AFC meminta Indonesia untuk menggelar kejuaran Piala Asia. Prestasi
timnas Futsal Indonesia cukup membanggakan yaitu mencapai peringkat 50
dunia. Prestasi terakhir adalah tampil sebagai juara AFF (ASEAN Football
Federation)
Falsafah dasar futsal
Futsal adalah permainan yang sangat cepat dan dinamis. Dari segi lapangan
yang relatif kecil, hampir tidak ada ruangan untuk membuat kesalahan. Oleh
karena itu, diperlukan kerja sama antar pemain lewat passing yang akurat, bukan
hanya untuk melewati lawan. Ini disebabkan dalam permainan futsal pemain
selalu berangkat dengan falsafah 1006 ball possesion. Akan tetapi, melalui timing
dan positioning yang tepat, bola dari lawan akan dapat direbut kembali. Futsal
adalah olahraga beregu. Kolektivitas tinggi akan mengangkat prestasi. Siapa yang
mencetak gol sama sekali tidak penting, yang penting adalah gol yang tercetak.
Menang dan kalah itu terjadi di seluruh olahraga, tetapi if you die, you die with
honour. Tidak ada pemain yang berjasa dalam suatu tim yang ada adalah tim
yang baik akan menjadi seorang pemain yang menjadi bintang , Futsal harus
dimainkan dengan fun dan enjoy. Jika kita bermain dari hati tanpa beban dan
menikmati permainan ini, prestasi akan lebih cepat datang daripada kita penuh
dengan beban melakukan tugasnya di lapangan. Hal ini penting sekali untuk sosok
pelatih agar mampu mengangkat moral pemain. Adanya falsafah dasar futsal
yang dimiliki seorang pelatih, akan lebih mudah untuk seorang pelatih membuat
program latihan dan memilih pemain yang memenuhi syarat sesuai dengan
11

falsafah futsal yang dimilikinya. dengan falsafah dasar futsal ini diharapkan
seorang pelatih tidak lagi asal memilih pemain, tapi yang lebih penting adalah
mengapa pemain tersebut diinginkan oleh seorang pelatih. adakalanya dalam satu
tim terjadi penumpukan pemain dengan posisi bermain yang sama dan tidak
memiliki pemain di satu posisi stylish/gaya pada akhirnya merusak irama
permainan yang sudah ada. namun, tidak tertutup kemungkinan seorang pelatih
mengubah falsafahnya demi seorang bintang. hal ini tidak menjadi masalah jika
pada akhirnya semua demi kebaikan dan kemajuan tim yang dilatihnya. Setelah
menentukan pemain yang akan bermain sesuai dengan falsafahnya, seorang
pelatih dapat menyusun program latihan untuk mencapai target yang diinginkan.
selanjutnya program yang dibuat tersebut diaplikasikan di lapangan dalam latihan.
pada tahapan latihan ini, penulis cenderung untuk memasukkan drill-drill
berkarakter, yaitu drill-drill latihan yang memasukkan unsur-unsur psikologis di
dalamnya, seperti semangat berkompetisi, tidak pantang menyerah, kerja sama,
dan sebagainya. Faktor psikologis hanya dimasukkan dalam program latihan pada
saat-saat mendekati kompetisi utama. Padahal unsur psikologis yang dinginkan
ada pada diri pemain tidak mungkin dapat terjadi jika hanya diberikan pada
tahapan akhir dari sebuah program latihan. Sebagai contoh, kerja sama atau
semangat pantang menyerah tidak mungkin dapat terjadi pada atlet yang tidak
terbiasa untuk berkerja sama sejak awal. Oleh karena itu, unsur-unsur psikologis
cenderung di berikan pada program latihan sejak tahapan awal latihan sampai
dengan tahapan akhir , yaitu melalui drill berkarakter

C . Ketentuan Umum Futsal


Menurut Lhaksana Futsal adalah permainan yang sangat cepat dan dinamis. Dari
segi lapangan yang relatif kecil, hampir tidak ada ruangan untuk membuat
kesalahan. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antar pemain lewat passing yang
akurat”. Futsal juga adalah olahraga yang beregu, kolektifitas tinggi akan
mengangkat prestasi. Peraturan permainan futsal menurut federasi sepakbola
indonesia dalam Lhaksana (2011, hal. 10-13) adalah sebagai berikut
12

a. Luas lapangan futsal

1. Ukuran: panjang 25-42 m x lebar 15-25 m

2. Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang
di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran
tengah; tak ada tembok penghalang atau papan.

3. Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari setiap pos.

4. Garis penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang.


5. Garis penalti kedua: 10 m dari titik tengah garis gawang.
6. Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis tengah
lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan (Peraturan Futsal, 2011: 1).
7. Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
.
8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif (M Sport
Court interlock multi tiles flooring).

Lapang Futsal Standar Internasional

Sumber : (Lhaksana, 2011)


13

b. Bola
1) Ukuran: Nomor 4.

2) Keliling: 62-64 cm.

3) Berat: 390-430 gram.

4) Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama.

5) Bahan:kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu bahan tak berbahaya).

Bola dalam Permainan Futsal

Sumber : Justinus Lhaksana


14

c. Ukuran Gawang Futsal

https://cerdika.com/futsal/
 Setengah lingkaran dengan jari – jari kurang lebih 6 meter sebagai pusat
dari tiap– gawang

 Jarak titik pinalty yaitu 6 meter dari titik tengah gawang.

 Jarak titik penalty kedua yaitu 10 meter dari titik tengah garis gawang.

 Posisi gawang harus ada di tengah – tengah garis gawang.

 Ukuran gawang futsal mempunyaii lebar 3 meter dengan tinggi gawang 2


meter.

 Tiang gawang terbuat dari besi atau logam.

 tiang dan mistar gawang harus beda dengan warna lapangan.

 jaring gawang terbuat dari nilon yang dikaitkan dengan tiang dan mistar
gawang.

 Busur tendangan sudut dengan radius 25 cm pada setiap sudut lapangan


olahraga futsal
15

d. Jumlah pemain (satu tim) dalam permainan Futsal

1) Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan adalah lima pemain


dengan salah satunya penjaga gawang
2) Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan adalah dua
pemain dengan salah satunya penjaga gawang
3) Jumlah pemain cadangan maksimal: 7 orang
4) Jumlah wasit: 2 orang
5) Jumlah hakim garis: 0 orang.
6) Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas
7) Metode pergantian: "pergantian melayang" (semua pemain kecuali penjaga
gawang boleh memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja;
pergantian penjaga gawang hanya dapat dilakukan jika bola tak sedang
dimainkan dan dengan persetujuan wasit).
8) Dan wasit pun tidak boleh menginjak arena lapangan , hanya boleh di luar
garis lapangan saja, terkecuali jika ada pelanggaran-pelanggaran yang
harus memasuki lapangan.

e. Perlengkapan pemain futsal


1) Kaos bernomor.
2) Celana pendek.
3) Kaos kaki.
4) Pelindung lutut.
5) Alas kaki bersolkan karet.
6) Lap Handuk.
7) Sarung Tangan Kiper.
8) Pelindung betis (deker).
16

f. . Lama permainan futsal


1) Lama normal: 2x20 menit.
2) Lama istirahat: 10 menit.
3) Lama perpanjangan waktu: 2x10 menit (bila hasil masih imbang
setelah 2x20 menit waktu normal.
4) Ada adu penalti (maksimal 5 gol) jika jumlah gol kedua tim seri saat
perpanjangan waktu selesai.
5) Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan.
6) Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit.

g. Wasit
Dalam peraturan pertandingan futsal akan dipimpin oleh kedua wasit yang telah
mempunyai keputusan penuh dalam mengontrol permainan. Wasit bertanggung
jawab dalam mengamplikasikan aturan aturan yang sudah ditentukan oleh wasit,
kemudian menjamin pemain untuk mengikuti semua aturan yang wasit tetapkan
agar pemain dengan kondisi yang baik untuk mengamati pelanggaran.

Kesuksesan wasit dalam olahraga futsal sekurang kurangnya sebagian


kemampuannya menjalankan tuntutan fisik dan psikologis yang digunakan
sewaktu berlangsungnya pertandingan. Dari penjelasan beberapa ahli dapat
disimpulkan bahwa untuk permainan futsal dan sepak bola mempunyai lebih dari
dua kesamaan, tetapi permainan olahraga futsal mempunyai autran sendiri yang
sudah ditetapkan oleh FIFA.

h. Daerah penalti
Tendangan penalti (penalty kick) adalah tendangan yang dilakukan apabila salah
satu pemain tim melakukan pelanggaran di dalam kotak wilayah penjaga gawang
tim sendiri. Tendangan diberikan kepada pemain lawan dan dilakukan dengan
menendang bola dari titik yang telah di buat di tengah kotak dalam wilayah
penjaga gawang, tanpa dijaga oleh pemain lawan (pagar betis). Tendangan penalti
di bagi menjadi 2 yaitu :
17

1. Titik penalti pertama


Letak titik penalti pertama ini merupakan titik tengah posisi kedua tiang gawang
yang ditarik lurus secara vertikal dengan jarak antara titik tengah dengan jarak 6
meter hingga ketitik tendangan, serta pemberian tendangan penalti ini diberikan
setelah salah satu tim lawan melakukan fouls atau pelanggaran di lingkarang
gawang.
2. Titik penalti kedua
jika pada titik penalti pertama, letak titik penalti kedua ini berjarak 10 meter dari
titik tengah gawang, lebih panjang 4 meter dari jarak titik penalti pertama.

i. Teknik Dasar Futsal Bermain Futsal

Teknik dasar merupakan salah satu fondasi bagi seseorang untuk dapat bermain
futsal. Untuk menjadi pemain futsal yang baik, kita harus mempelajari teknik
bermain futsal yang baik. Goal keeping, Passing, Ball Control, dan Shooting
adalah teknik-teknik dasar sangat penting dalam permainan futsal, Teknik dasar
bermain futsal merupakan semua gerakan yang diperlukan untuk bermain futsal.
Pada saat bermain, teknik dasar futsal sangat berpengaruh pada permainan.
Setiap pemain harus mempunyai teknik dasar yang baik untuk dapat bermain
futsal dengan baik. Kemampuan menguasai teknik teknik dasar futsal sangat
diperlukan dalam modern futsal (Justinus Lhaksana, 2011:29). Futsal yang pada
saat ini dimainkan di Indonesia lebih mengandalkan skill individu dan sangat
sedikit strategi dan taktik. Bahkan teknik dasar bermain futsal jarang digunakan.
Modern futsal adalah permainan futsal para pemainya diajarkan bermain dengan
sirkulasi bola yang sangat cepat, menyerang dan bertahan, dan juga sirkulasi
pemain tanpa bola ataupun timming yang tepat. Oleh karena itu, diperlukan
kemampuan menguasai teknik dasar seperti: a) teknik dasar mengumpan
(passing), b) teknik dasar menahan bola (control), c) teknik dasar mengumpan
bola lambung (chipping), d) teknik dasar menggiring bola (dribbling), e) teknik
dasar menembak bola (shooting). (Justinus Lhaksana, 2011:29
18

a. Teknik Dasar Mengumpan (Passing)

Passing merupakan salah satu teknik dasar permainan futsal yang sangat
dibutuhkan setiap pemain. Lapangan yang rata dan ukuran lapangan yang kecil
dibutuhkan passing yang keras dan akurat karena bola yang meluncur sejajar
dengan tumit pemain. Hal ini disebabkan hampir sepanjang permainan futsal
menggunakan passing. Passing sangat penting dalam permainan futsal, karena
jika kita melakukan dribble secara terus menerus tanpa dilanjutkan mengumpan
bola ke teman, lawan akan dengan mudah membaca pergerakan kita, dan
memotong bola dengan cepat. Dengan kata lain passing merupakan nafas dalam
permainan futsal. Untuk menguasai ketrampilan passing diperlukan penguasaan
gerakan sehingga sasaran yang diinginkan tercapai. (Justinus Lhaksana,
2011:30).

Dalam melakukan gerakan teknik dasar passing harus dilakukan dengan urutan
atau langkah-langkah gerakan yang baik dan benar agar menjadi gerakan passing
yang baik dan benar pula. Adapun langkah–langkah untuk melakukan passing
yang baik dan benar adalah sebagai berikut: a) tempatkan kaki tumpu di samping
bola, buka kaki yang melakukan passing selebar bahu atau posisi nyaman. Kunci
atau kuatkan tumit agar saat bersentuhan dengan bola lebih kuat sehingga laju
bola juga menjadi lebih kuat dan tidak mengombak. Kaki dalam dari atas
diarahkan ke tengah bola dan ditekan ke bawah agar bola tidak melambung, c)
teruskan dengan gerakan lanjutan supaya kaki tidak sakit , yaitu setelah sentuhan
dengan bola saat melakukan passing, ayunan kaki jangan di hentikan.

(Justinus Lhaksana, 2011:30). d) Untuk lebih jelas lihat dalam gambar berikut
ini :
19

Gambar 2.4 : Teknik Dasar Passing


(Sumber : Justinus Lhaksana, 2011 : 30)

b. Teknik Dasar Menahan Bola ( Control )


Teknik dasar dalam keterampilan control (menahan bola) harus menggunakan
telapak kaki (sole). Dengan permukaan lapangan yang rata, bola akan bergulir
cepat sehingga para pemain harus dapat mengontrol dengan baik. Apabila
menahan bola lebih jauh dari kaki, lawan akan mudah merebut bola (Justinus
Lhaksana, 2011:31).
Dalam melakukan gerakan teknik dasar control harus dilakukan dengan urutan
atau langkah-langkah gerakan yang baik dan benar agar menjadi gerakan control
yang baik dan benar pula Adapun langkah–langkah saat melakukan control
(menahan bola) sebagai berikut: a) selalu dilihat dan jaga keseimbangan pada saat
datangnya bola, b) Sentuh atau tahan bola dengan menggunakan telapak kaki
( sole ), agar bolanya diam tidak bergerak dan mudah dikuasai.(Justinus Lhaksana,
2011:31) untuk lebih jelas lihat dalam gambar berikut ini :
20

Gambar 2.5 : Teknik Dasar Control


(Sumber : Justinus Lhaksana, 2011 : 31)

j. Kondisi Fisik
Kondisi fisik ditinjau dari segi faalnya adalah kemampuan seseorang dapat
diketahui sampai sejauh mana kemampuanya sebagai pendukung aktifitas
menjalankan olahraga. Kondisi fisik adalah suatu kesatuan yang utuh dari
komponen–komponen yang tidak dapat dapat dipisahkan begitu saja, baik
peningkatan maupun pemeliharaanya Kemampuan fisik penting untuk
mendukung aktifitas psikomotorik. Gerakan yang terampil dapat dilakukan
apabila kemampuan fisiknya memadai. Karakteristik olahraga futsal adalah
membutuhkan daya tahan kecepatan, daya tahan kekuatan, dan kelincahan dalam
waktu yang lama (Justinus Lhaksana, 2011:15), Adapun macam komponen
kondisi fisik ada sepuluh, yaitu : Daya tahan (Endurance), Kekuatan (Strenght),
Kecepatan (Speed), Kelincahan (Agility), Daya ledak (Power), Kelenturan
(Fleksibility), Ketepatan (Accuration), Koordinasi (Coordination), Keseimbangan
(Balance), dan Reaksi (Reaction) (Justinus Lhaksana, 2011:17). Permainan futsal
saat ini merupakan permainan yang atraktif dan menarik untuk ditonton. Dengan
durasi waktu permainan 2x20 menit, banyak kemampuan teknik dan gaya
permainan ditampilkan oleh seorang pemain. Permainan futsal modern dewasa ini
banyak diperagakan oleh pemain yang memiliki kemampuan teknik yang baik.
21

Selain itu kemampuan fisik merupakan kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh
pemain untuk menunjang kemampuan lainya. Pemain akan lebih memiliki rasa
percaya diri yang tinggi apabila memiliki kemampuan fisik yang prima. Seorang
pemain yang memiliki teknik dasar yang hebat tidak akan banyak berarti apabila
tidak didukung oleh stamina yang prima. Stamina yang tinggi adalah syarat
mutlak agar pemain mampu menyerang dan bertahan dengan baik. Kesalahan
teknik akan sering terjadi pada saat stamina atau kondisi fisik menurun. Selain itu
bagaimana bisa seorang penyerang mencetak gol apabila tidak mampu
menempatkan diri ditempat yang benar dikarenakan kondisi fisik yang lemah.
Misalnya, saja seorang pemain akan melakukan teknik dasar yang berulang-ulang,
apabila seorang pemain tidak memiliki fisik (daya tahan) yang baik maka akan
mudah mengalami kelelahan dan berimbas pada konsentrasi, keseimbangan,
koordinasi, kelincahan, dll yang semakin menurun pula. Kemampuan fisik sangat
diperlukan dalam permainan futsal untuk menunjang dalam progam latihan.
Kondisi fisik tidak dapat ditingkatkan dan dikembangkan hanya dalam jangka
waktu yang relatif lama. Bahkan, oleh beberapa ahli kondisi fisik yang baik
diperlukan latihan yang kontinyu dan dan progresif. Dari sepuluh komponen
kondisi fisik tersebut tidak seharusnya harus dimiliki secara baik. Ada komponen
yang menjadi pelengkap dari komponen lain. Melihat dari karakteristik cabang
olahraga futsal, dapat disimpulkan bahwa komponen yang harus lebih dominan
dimiliki pemain futsal adalah daya tahan (endurance), kekuatan (strength),
kecepatan (speed), dan tentunya tanpa meninggalkan komponen fisik yang lain
(Justinus Lhaksana, 2011:17-18).

k. Macam – Macam Kondisi Fisik


Kondisi fisik merupakan salah satu kesatuan utuh dari komponen- komponen
yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun
pemeliharaannya. Artinya, bahwa di dalam usaha peningkatankondisi fisik maka
seluruh komponen tersebut harus dikembangkan. Berkenaan dengan pembinaan
kondisi fisik, bahwa unsur kondisi fisik yang perlu dilatih dan dikembangkan
secara sistematis yaitu meliputi:
22

1 Daya tahan jantung-pernafasan-peredaran darah (respiration- cardio-vasculatoir-


endurance) yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang
relatif lama.
2. Kelentukan persendian yaitu kemampuan seseorang untuk dapat melakukan
gerak dengan ruang seluas-luasnya dalam persendiannya.
3. Kekuatan yaitu kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna
membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.
4. Daya tahan otot yaitu kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya
untuk melakukan kerja dalam waktu yang relatif lama
5. Kecepatan yaitu kemampuan otot atau sekelompok otot untuk menjawab
rangsang dalam waktu secepat (sesingkat) mungkin
6. Agilitas yaitu kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat
dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan
7. Power yaitu kemampuan otot untuk menggerakkan kekuatan maksimal dalam
waktu yang sangat cepat.

l. Manfaat kondisi fisik


Kondisi fisik merupakan bagian terpenting dalam semua cabang olahraga,
terutama untuk mendukung aspek-aspek lainnya seperti teknik, taktik dan
kemampuan mental. Kondisi fisik yang dimiliki atlet akan sangat mempengaruhi
bahkan menentukan gerak penampilannya. Harsono (2001:4) menjelaskan bahwa
dengan kondisi fisik yang baik akan berpengaruh terhadap fungsi dan sistem
organisasi tubuh, di antaranya:
1. Peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung
2.Peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, dan komponen kondisi fisik
lainnya
3. Ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu lainnya.
4. Pemulihan yang lebih cepat dalam organisme tubuh setelah latihan.
5. Respon yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu- waktu respon
diperlukan.
23

Apabila kelima keadaan di atas kurang atau tidak tercapai setelah diberi latihan
kondisi fisik tertentu, maka hal itu dapat dikatakan bahwa perencanaan,
sistematika, metode, serta pelaksanaanya kurang tepat.

m. Komponen Kondisi Fisik Dominan dalam Futsal


Futsal merupakan permainan cepat dan dinamis dengan waktu relatif pendek serta
memiliki ruang gerak yang sempit. Oleh karena itu kecepatan, kelincahan,
ketepatan dibutuhkan setiap pemain. Hal ini karena dalam permainan futsal
pemain harus berlari mencari ruang kosong, transisi posisi menyerang dan posisi
bertahan, driblle, passing, moving, shoot on goal.
Kondisi fisik yang spesifik (Rusli Lutan, 2000:34). Melihat dari karakteristik
cabang olahraga futsal yang permainananya begitu cepat dan dinamis. Olahraga
ini juga memerlukan taktik dan teknik khusus. Begitu pula dalam kondisi fisik,
permainan futsal memiliki perbedaan dengan olahraga-olahraga yang lain.
Karakteristik olahraga futsal adalah membutuhkan daya tahan kecepatan, daya
tahan kekuatan dan kelincahan dalam waktu yang relatif lama (Justinus
Lhaksana,2011:15). Adapun penjelasan dari komponen-komponen kondisi fisik
tersebut antara lain:
1. Kekuatan (Strenght)
Strength atau kekuatan, yaitu suatu kemampuan kondisi fisik manusia yang
diperlukan dalam meningkatkan prestasi belajar gerak. Kekuatan merupakan salah
satu unsur kondisi fisik yang sangat penting dalam berolahraga karena dapat
membantu meningkatkan komponen – komponen seperti kecepatan, kelincahan
dan ketetapan
kekuatan adalah gaya yang dikeluarkan otot untutk melakuakan satu kali kontraksi
otot secara maksimal meleawan beban/tambahan. Bisa juga disimpulkan bahwa
kekuatan merupakan kemampuan untuk melawan suatu tahanan atau kemampuan
untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. juga mendifinisikan
kekuatan sebagai kekuatan otot dan syaraf untuk mengatasi beban internal dan
eksternal. Kekuatan merupakan komponen yang sangat penting guna
meningkatkan kondisi fisik seseorang secara keseluruhan. Selain sebagai dasar
24

penggerak aktifitas fisik, kekuatan berperan penting dalam melindungi diri dari
terjadinya cidera. Pada umumnya setiap cabang olahraga yang melibatkan tenaga
membutuhkan suatu jenis komponen yaitu kekuatan. Kekuatan dipakai manakala
sebuah usaha dilakukan dengan melawan beban. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kekuatan otot meliputi; faktor biomekanika, faktor pengungkit,
faktor ukuran otot, faktor jenis kelamin, faktor usia
(kekuatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang untuk
menahan atau menerima beban kerja Kekuatan yang dipakai dalam setiap cabang
olahraga adalah berbeda- beda. Kekuatan adalah komponen kondisi fisik
seseorang tentang kemampuan dalam mempergunakan otot–otot untuk menerima
beban sewaktu bekerja sedangkan strength adalah kemampuan otot untuk
membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan, sedangkan daya tahan otot
mengacu pada suatu kelompok otot yang melakukan kontraksi secara berturut-
turut yang mampu mempertahankan kontraksi dalam waktu lama. Strength adalah
komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara
keseluruhan sebab strength : 1) Merupakan daya tahan penggerak setiap aktifitas
fisik, 2) Memegang peranan penting dalam melindungi kemungkinan terjadinya
cidera dalam olahraga, 3) Dapat menyebabkan penampilan seseorang menjadi
baik, 4) Serta dapat membantu memperkuat stabilitas sendi – sendi. Dalam
permainan futsal, kekuatan merupakan salah satu faktor yang menentukan
kemampuan permainan seseorang dalam bermain. Karena, dengan kekuatan
seseorang pemain akan dapat merebut atau melindungi bola dengan baik (selain
ditunjang dengan faktor teknik bermain yang baik). Selain itu, dengan memiliki
kekuatan yang baik dalam futsal, pemain dapat melakukan tendangan keras dalam
usaha untuk mengumpan daerah kepada teman maupun untuk mencetak gol.
Selain itu bagaimana bisa seorang penyerang mencetak gol apabila tidak mampu
menempatkan diri ditempat yang benar dikarenakan kondisi fisik yang lemah.
Misalnya, saja seorang pemain akan melakukan teknik dasar menendang, apabila
seorang pemain tidak memiliki fisik (kekuatan) yang baik maka hasil tendangan
yang dilakukan tidak akan maksimal. Aspek lain yang perlu mendapatkan
perhatian dalam futsal adalah ketahanan tubuh. Dari aspek intensitas olahraga
25

futsal yang begitu keras dapat menyebabkan cidera pada otot-otot, jaringan syaraf,
jantung, peredaran darah, dan sistem pernafasan. Hampir semua otot terlibat
dalam aktifitas olahraga ini. Membawa bola melewati lawan, menendang bola
sekuat tenaga ke lapangan, atau menembak atau memasukan bola ke gawang,
serta menegendalikan bola baik dalam keadaan bebas ataupun dijaga oleh lawan,
semuanya memerlukan otot- otot yang kuat dan dalam kondisi prima. Sementara
otot-otot tertentu bertugas memeberikan kekuatan, otot-otot laindiandalkan
kelentukannya. Namun diantara otot tubuh diatas, otot-otot pada kaki, tungkai,
pinggul dan badanlah yang banyak mendapat tugas yang lebih banyak.

2. Kecepatan (speed)
Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan
berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat
singkatnya kecepatan adalah keampuan berjalan, berlari, atau bergerak dengan
cepat. Sedangkan, kecepatan adalah kemampuan untuk berpindah atau bergerak
ari suatu tempat ketempat yang lain dalam waktu yang singkat/secepat-cepatnya.
Kecepatan juga merupakan salah satu faktor yang menentukan kemampuan
seseorang dalam bermain futsal. Pemain yang memiliki kecepatan akan dapat
dengan cepat menggiring bola kedaerah lawan dan akan mempermudah dalam
mencetak gol ke gawang lawan, selain itu kecepatan juga diperlukan dalam usaha
pemain mengejar bola. Permainan futsal modern sekarang ini sangatlah cepat dan
dinamis sehingga sangat dibutuh kemampuan kecepetan yang baik dari seorang
pemain untuk melakukan pergerakan perpindahan posisi. Speed merupakan gerak
cepat yang sejenis (siklis) dalam waktu yang sesingkat mungkin. Seperti yang
dikemukakan oleh banyak ahli dalam , bahwa peningkatan kecepatan adalah
peningkatan komponen dari semua faktor yang memepengaruhi, terutama aspek
teknik dan kemampuan fisik lainnya. Sedangkan menyatakan bahwa di dalam
olahraga kecepatan adalah kemampuan untuk bereaksi secepat mungkin terhadap
rangsangan. Permainan futsal sarat dengan berbagai kemampan dan keterampilan
gerak yang kompleks. Lalu dapat diamati bahwa untuk menjadi pemain futsal
yang baik diperlukan kemampuan fisik yang baik. Yang diperlukan setiap pemain
26

dalam permainan futsal berbeda menurut tugas masing-masing. Pemain penyerang


misalnya, memerlukan kecepatan lari dan koordinasi serta kemampuan untuk
mengatasi rintangan dari pemain bertahan lawan. Sementara pemain belakang ,
yang membentuk pertahanan harus memliki daya tahan yang tinggi, kekuatan
untutk menggagalkan serangan lawan, serta kecepatan dalam membendung
serangan lawan

3. Kelincahan (Agility)
Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu,
seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan
tinggi dengan kordinasi yang baik, berarti kelincahan cukup baik , kelincahan
adalah kremampuan seseorang dalam bergerak dan berubah dengan cepat.
Sedangkan pada pendapat ahli yang lain agility adalah kemampuan mengubah
secara cepat arah tubuh yang berubah atau bagian tubuh tanpa gangguan pada
keseimbangan Agility sering diterjemahkan dengan kelincahan atau ketangkasan.
Kemampuan kelincahan adalah kemampuan gerak maksimal dalam merubah arah
tanpa hilang keseimbangan. Kemampuan ini selal hadir dalam cabang olahraga
yang bersifat pertandingan karena setiap atlit harus melakukan perubahan gerak
ketika lawan melakukan gerakan . Dari pendapat tersebut terdapat pengertian yang
menitik beratkan pada kemampuan untuk merubah arah posisi tubuh tertentu.
Kelincahan sering dapat kita amati dalam situasi permainan futsal, misalnya
seorang kemampuan pemain yang sedang mendribling bola lalu dihadapanya
terdapat lawan yang akan menghadangnya, tetapi pemain tersebut bisa melewati
pemain lawan yang menghadangnya bahkan bisa melewati pemain lawan 2 atau 3
orang pemain lawan. Begitu pun sebaliknya apabila pemain tersebut tidak
memiliki kelicahan yang bagus maka bola yang dikuasainya akan mudah direbut
oleh lawan. Apalagi dengan kondisi lapangan futsal yang lebih kecil dari lapangan
sepakbola yang sangat menuntut kelincahan pemain untuk melewati lawan dengan
membawa bola agar bisa dikuasai dengan
4. Daya tahan (endurance)
Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan ototnya untuk
27

berkontraksi secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban
tertentu Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan
yang berintensitas sedang diseluruh tubuh dan sebagian otot untuk periode waktu
yang lama Permainan futsal merupakan salah satu permainan yang membutuhkan
daya tahan dalam jangka waktu yang cukup lama. Seorang melakukan kegiatan
fisik terus menerus dengan berbagai bentuk gerakan seperti berlari, melompat,
meluncur, dan sebagainya yang jelas memerlukan daya tahan yang tinggi. Daya
tahan adalah kemampuan otot/tubuh melakukan aktivitas fisik dalam waktu yang
lama .Semakin lama waktu pertandingan maka daya tahan seorang pemain futsal
juga haruslah semakin tinggi. Semakin besar kapasitas daya tahan (aerobic
capacity) seorang pemain maka recovery pemain dalam suatu latihan/
pertandingan akan semakin cepat. Kapasitas daya tahan yang tinggi sangatlah
penting, karena pengulangan dari teknik dalam jumlah yang banyak dalam
olahraga futsal. Selain itu, kapasitas daya tahan yang tinggiakan berdampak pada
metabolisme tubuh dalam mengubah makanan menjadi energi yang diperlukan
dalam aktivitas fisik. Semakin tinggi kapasitas aerobik atlet maka akan semakin
cepat proses pemulihanpada setiap aktivitas. Ada beberapa macam metode yang
bisa dipakai dalam latihan untuk meningkatkan daya tahan seorang pemain futsal,
diantaranya sebagai berikut : Continous run, Interval training, dan Fartlek
D. Hakikat Metode Drill
Metode pembelajaran merupakan aspek penting dalam proses pembelajaran.
Metode apapun yang digunakan oleh pelatih wajib untuk terus mengikuti aturan
pelatihan yang ada, yaitu tentang prinsip-prinsip pelatihan dan tujuan utama dalam
pencapaian latihan. Diantara banyak metode latihan yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dalam hal gerak dasar futsal, metode latihan drilling
bisa menjadi pilihan. Metode drilling merupakan metode yang berbentuk sebuah
permainan yang dilakukan secara berulang- ulang agar mendapat hasil yang lebih
baik, sehingga mereka memiliki keterampilan tertentu (Hulfian, 2017)
Gerak dasar pada permainan futsal sudah seharusnya dilatih mulai dari usia dini,
hal ini bertujuan agar siswa dapat memahami dan supaya dapat menumbuhkan
naluri terhadap semua teknik dasar dalam permainan futsal dengan cara latihan
28

yang diulang-ulang. Penerapan penggunaan metode driil dapat digunakan pada


semua gerak dasar dalam permainan futsal. Metode driil merupakan latihan
kemampuan gerak yang dilaksanakan secara berulang-ulang atau terus-menerus.
Metode drilling tidak hanya dilaksanakan dalam satu kali percobaan, tetapi
metode drilling harus dilakukan dalam setiap kali pertemuan agar mendapatkan
hasil yang maksimal. Pembelajaran menggunakan metode drilling sangat berguna,
model pembelajaran ini mengutamakan pergerakan secara berkelanjutan. Metode
latihan (drilling) atau metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik
untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu (Hamid, Jaafar, & Ali, 2014).
Metode latihan (drilling) atau metode training merupakan suatu cara mengajar
yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana
untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan
Selain itu, metode pelatihan sering digunakan untuk memperoleh keterampilan
atau keterampilan dari pengetahuan yang dipelajari (Sudjana, 2014: 86). Dapat
disimpulkan dari pernyataan di atas bahwa metode drilling adalah metode untuk
memperoleh keterampilan tertentu secara berulang-ulang Keunggulan metode
drilling. (1) Pembentukan kebiasaan dengan cara ini akan meningkatkan ketepatan
dan kecepatan pelaksanaannya, (2) penggunaan kebiasaan tidak memerlukan
terlalu banyak perhatian dalam pelaksanaannya, (3) pembentukan kebiasaan
menjadikannya hal yang kompleks dan tindakan tersebut dilakukan secara
otomatis . Dalam proses pembinaan olahraga, metode drilling cocok digunakan
untuk praktek dan teknik pembinaan olahraga tertentu. Seperti halnya dalam
proses latihan olahraga, metode drilling tepat digunakan untuk melatih dan
mengasah teknik dari cabang olahraga tertentu. Dalam olahraga futsal khususnya
teknik passing dapat dilatih dengan menggunakan metode drilling. Dalam melatih
mengoper bola berkali-kali menggunakan teknik yang benar Latihan otomatisasi
(drilling) merupakan upaya untuk memantapka keterampilan-keterampilan
otomatis atau asosiasi yang telah diperoleh (Nakamura et al., 2015). Cara yang
paling tepat untuk mengembangkan teknik shooting adalah melatih tendangan
shooting berkali-kali menggunakan teknik yang benar. Rizal (2013) menyatakan
bahwa penelitian menggunakan metode latihan (drill) memberikan pengaruh yang
29

signifikan terhadap hasil belajar passing. Menurut (Anshar, 2018) ada pengaruh
yang signifikan terhadap kemampuan teknik passing futsal yang menggunakan
latihan metode drill. Bentuk latihan yang didasari dengan menggunakan metode
drill sangat efektif karena akan membentuk kebiasaan yang menetap, karna
dengan latihan yang selalu diulang-ulang dapat membuat pemain atau siswa akan
terbiasa dan mudah menerapkan bentuk latihan yang sedang dilaksanakan.
Alnedral (2015) menyatakan bahwa, metode drill akan sesuai dengan tujuan awal
apabila dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip latihan. Hal tersebut dikarenakan
metode drill yang merupakan suatu metode yang dilakukan dengan cara
melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan
untuk menyempurnakan suatu keterampilan. Oleh sebab itu seringnya dengan
latihan berulang-ulang dengan intensitas yang selalu bertambah maka gerakan
melakukan passing yang baik akan menjadi otomatisasi oleh karena itu kualitas
passing akan semakin meningkat. (Istofian & Amiq, 2016) latihan drill adalah
suatu cara yang dilakukan berulang-ulang untuk memperoleh suatu keterampilan
tertentu dan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Peningkatan
kemampuan yang terjadi dikarenakan adanya asosiasi pengetahuan yang diperoleh
anak pada pertemuan sebelumnya dengan pengetahuan yang baru dan asosiasi
tersebut semakin kuat ketika dilakukan secara berulang.

E. Hakikat Ekstrakurikuler
Aktivitas ekstrakurikuler yakni aktivitas yang dijalani di luar jam sekolah yang
berperan untuk mewadahi dan meningkatkan kemampuan, atensi dan bakat
peserta didik (Kristianto Wibowo et al., 2017) Tidak hanya itu, aktivitas
ekstrakurikuler diartikan bagaikan aktivitas pembelajaran di luar mata pelajaran
dan pelayanan konseling buat menolong pengembangan partisipan didik cocok
dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, dan atensi lewat aktivitas secara spesial
diselenggarakan oleh pendidik ataupun tenaga kependidikan yang berkemampuan
dan berkewenang di sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler itu sendiri ada berbagai
kategori dalam kegiatan ekstrakurikuler, baik ekstrakurikuler olahraga, beladiri,
seni, kesehatan, maupun yang bersifat ilmiah. Secara spesifik mengenai kegiatan
30

eksrakurikuler olahraga adalah suatu kegiatan latihan cabang olahraga tertentu


yang diakomodir oleh sekolah. Pelaksanaannya berlangsung di sekolah dan waktu
pelaksanaan di luar jam sekolah. Pembina dan koordinator kegiatan
ekstrakurikuler biasanya dipegang oleh pihak sekolah, misalnya guru penjaskes
atau yang lain. Sementara itu, pelatih dapat berasal dari guru sekolah itu sendiri
ataupun mengambil dari pihak luar sekolah yang berkompeten di bidangnya.
Kegiatan ekstrakurikuler olahraga merupakan salah satu kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka pembinaan siswa. Aturan dan dasar hukum mengenai
kegiatan ekstrakurikuler olahraga mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan. Dalam pasal 1 Undang-undang tersebut disebutkan bahwa tujuan
pembinaan kesiswaan, dalam hal ini terkait kegiatan ekstrakurikuler olahraga
yaitu: (1) Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang
meliputi bakat, minat, dan kreativitas; (2) Memantapkan kepribadian siswa untuk
mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga
terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan
pendidikan; (3) Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi
unggulan sesuai bakat dan minat; (4) Menyiapkan siswa agar menjadi warga
masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi
manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (civilsociety)

G. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan salah satu referensi untuk menunjukan bahwa
topik penelitian ini menarik dijadikan sebagai penelitian, namun tidak memiliki
kesamaan pada penelitian yang sudah dilakukan, sehingga menambah
pembahasan mengenai Kemampuan Passing Dalam Bermain Futsal Melalui
Metode Drill pada jenjang Sekolah Dasar, Sebagai penguat bahan Penelitian yang
relevan dilakukan oleh :
31

1. Gustianto Irawan, (2019) dengan judul Upaya Meningkatkan Akurasi Teknik


passing Menggunakan Metode Drill Pada Kegiatan Ekstrakulikuler SMP 10
Malang. “Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi passing dengan
metode drill pada kegiatan ekstrakulikuler SMPN 10 Malang. Penelitian ini
menggunakan analisis data secara kuantitatif dengan metode penelitian
tindakan olahraga (PTO), serta menggunakan instrumen berupa tes. Subjek
penelitian adalah peserta ekstrakurikuler sepak bola SMPN 10 Malang yang
terdiri dari 20 siswa laki –laki. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa keterampilan passing kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan passing kaki
bagian punggung permainan sepak bola menunjukkan adanya peningkatan yang
signifikan dengan penggunaan metode drill yaitu masuk pada pada kategori baik
sekali.
2. Eri Adik Surliyanto ,(2020). Dengan judul “Pengaruh Metode Drill Terhadap
Kemampuan Passing Permainan Futsal Di Ekstrakurikuler SMK Kesehatan
Wonosari”. Hasil penelitianya yaitu latihan dengan menggunakan metode drill
dapat meningkatkan kemampuan passing permainan futsal pada siswa yang
mengikuti ekstrkurikuler futsal di SMK Kesehatan Wonosari. Masalah dalam
peneitian ini berawal dari rendahnya kemampuan siswa SMK Kesehatan
Wonosari yang mengikuti ekstrakulikuler futsal dalam melakukan passing dalam
permainan futsal karena keterbatasan alat dalam melakukan latihan . penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode drill terhadap kemampuan
passing pada permainan futsal . Populasi dalam penelitian ini menggunakan
siswa SMK Kesehatan Wonosari yang mengikuti ekstrkurikuler futsal yang
jumlah 24 pemain . Besarnya sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 pemain
futsal yang terdiri dari 10 orang siswa laki – laki dan 10 orang siswa perempuan .
pengumpulan data penelitian dilakukan dengan melakukan tes passing degan
melakukan tes passing dengan target . Instrumen penelitian menggunkan rubrik
penelitian. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkaatan dalam melakukan
penelitia ini, maka di peroleh kesimpulan yaitu latihan dengan metode drill dapat
meningkatkan kemampuan passing permainan futsal pada siswa yang mengikuti
ekstrakurikuler futsal di SMK Kesehatan Wonosari . (Ariana, 2016)
32

H. Kerangka Berfikir
Pengertian metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi
pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadinya proses belajar pada
diri siswa dan upaya untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, salah satu
keterampilan guru yang memegang peran penting dalam proses pembelajaran
adalah keterampilan memilih metode. Pemilihan metode berkaitan langsung
dengan usaha–usaha guru dalam menampilkan pembelajaran yang sesuai dengan
situasi dan kondisi sehingga pencapaian tujuan pembelajaran dapat di peroleh
secara optimal. Oleh karena itu, salah satu hal sangat mendasar untuk dipahami
oleh guru adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu
komponen bagi keberhasilan kegiatan pembelajaran yang sama melalui
komponen–komponen lain dalam seluruh komponen pendidikan. Pengalaman
membuktikan bahwa kegagalan pembelajaran salah satunya di sebabkan oleh
pemilihan metode yang kurang tepat. Kelas yang kurang gairah dan kondisi siswa
yang kurang kreatif dikarenakan pemilihan metode yang kurang sesuai dengan
sifat bahan dan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Karena itu dapat
dipahami bahwa metode adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam
kegiatan pembelajaran.
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa pada kenyataannya tidak semua materi
pembelajaran dapat diajarkan pada siswa dengan hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan selama ini, ternyata
siswa masih banyak kesulitan dalam melakukan teknik passing dengan benar.
Kesulitan tersebut disebabkan pembelajaran futsal menggunakan bola standar.
Pada kenyataannya, bola standar terlalu berat. Berangkat dari kegagalan tersebut
maka, peneliti berusaha melakukan perbaikan atau tindakan agar materi yang
diajarkan menjadi berhasil sesuai yang diharapkan. Untuk mengatasi proses
pembelajaran, maka tindakan yang dilakukan peneliti ini adalah dapat
menggunakan alat bantu bola plastik. Tujuanya untuk meningkatkan proses
pembelajaran passing sesuai dengan yang diharapkan.Sebuah pembelajaran atau
latihan, seorang guru atau pelatih harus dapat menciptakan suasana pelatihan yang
33

dapat memotivasi siswa yang dilatihnya. Suasana tersebut secara psikologi dapat
mempengaruhi siswa terhadap tugas- tugas yang dilakukan dalam melatih
permainan futsal tentunya, seperti penjelasan materi yang diberikan, mengapa dan
untuk apa hal itu dilakukan, serta bagaimana keterkaitannya dengan permainan
sesungguhnya. Nuansa pelatihan seperti itu haruslah ditanamkan oleh pelatih dari
sejak dini agar para siswa mudah memahami dan menerima makna esensi dari
pelajaran yang diberikan oleh guru atau pelatih, sehingga siswa dapat dengan
mudah mengaplikasikan teori di lapangan. Untuk merealisasikan hal tersebut di
atas, seorang pelatih atau guru dituntut untuk menggunakan sebuah model atau
pendekatan yang cocok dalam memberi materi pelatihan permainan futsal, salah
satunya dengan pendekatan taktis dan metode latihan drilling. latihan permainan
futsal mempunyai tujuan agar siswa dapat mendapatkan hasil yang maksimal
karena dalam metode drilling dilakukan secara berulan-ulang hingga mendapatkan
kemampuan terbaiknya.
Dapat disimpulkan dari pernyataan di atas bahwa metode drilling adalah metode
untuk memperoleh keterampilan tertentu yang dilakukan secara berulang- ulang.
Dalam permainan futsal, seorang siswa atau pemain dituntut untuk menguasai
gerak dasar futsal khususnya passing Dalam olahraga futsal gerak dasar dasar
passing memiliki peran yang sangat vital dalam futsal, karna didalam permainan
futsal gerak dasar passing yang baik antar pemain akan menghasilkan irama
permainan yang baik dan juga seorang pemain futsal dituntut untuk menggunakan
feeling yang baik agar mengetahui anggota tim mana yang paling tepat untuk
diberi umpan. Selain itu pada gerak dasar passing tak kalah penting dalam
permainan futsal,
34
Keterampilan passing

Rendah

LATIHAN

Passing Drilling

16
Pertemuan

PENINGKATAN

Gambar 12.
Kerangka Berfikir
35

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen adalah penelitian yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui
hubungan sebab akibat di antara variable . salah satu nya ciri utama dari penelitian
eksperimen dalah adanya perlakuan ( treatment) yang dikenakan kepada subjek
atau objek penelitian . dalam penelitian bahwa variasi atau peribahan yang
terjadi pada variabel terikat benar – benar adanya manipulasi pada variabel bebas .
hal inilah yang kemudian di sebut variabel internal . dalam kaitan ini mekanisme
kontrol menjadi suatu yang sangat penting . penelitian ini mengunakan salah satu
jenis penelitian pre-eksperimental design. Menurut (Ali Maksum, 2012 ) dengan
desain One-Group-Pretes-Posttest Desain yaitu hasil perlakukan dapat diketahui
lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberikan
perlakuan. Metode eksperimen dengan sampel tidak terpisah maksudnya peneliti
hanya memiliki satu kelompok saja yang diukur dua kali, pengukuran pertama
(pretest) dilakukan sebelum subjek diberi perlakuan, kemudianperlakuan
(treatment), yang akhirnya ditutup dengan pengukuran kedua (posttest). Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Eksperimen. Penelitian ini
menggunakan salah satu jenis penelitian eksperimen yaitu prea-eksperimen (Pre-
experimental Design) dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest Design

B. Desain Penelitian
Desain Penelitian ini menggunakan Desain One Group Pretest-posttest Design.
Desain ini tidak ada kelompok kontrol, dan subjek tidak ditempatkan secara acak
(Ali Maksum, 2012). Variabel-variabelnya terdiri dari (1) Variabel bebas yaitu
Metode Drill (2) Variabel terikat yaitu Kemampuan Passing dalam Futsal.,
Kelebihan desain ini adalah dilakukannya preetest dan posttest sehingga dapat
diketahui dengan pasti perbedaan hasil akibat perlakuan yang diberikan. Dengan
desain penelitian sebagai berikut:
36

T1 X T2

Gambar 1. Desain Penelitian


(Sumber: Ali Maksum, 2012:98)

Keterangan:
T1 : Pretest
X : Treatment/Perlakuan
T2 : Posttes

C. Populasi
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kualitas dan
karakteristik/ciri tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Ali Maksum 2012 ) Populasi dari penelitian ini
adalah siswa ekstrakurikuler SDN 1 Lebakjaya
1. Objek Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2023/ 2024
Adapun tempat dalam penelitian ini yang nantinya akan dilakukan disekolah SDN
1 LEBAKJAYA Garut Jl. Ahmad Yani Timur , Kampung Ciherang , Kelurahan
Lebakjaya , Kec Karangpawitan , Kab. Garut.

D. Sampel
sampel adalah bagian populasi yang akan diselidiki. Penarikan sampel pada
penelitian ini menggunakan total sampling. Total Sampling adalah penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, maka sampel pada
penelitian ini yaitu siswa ekstrakurikuler SDN 1 Lebakjaya
37

E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini menggunakan Instrumen test
kemampuan passing bola diambil dari Ramadiarsyah yang dikutif dari (Rizal,
2013). Penelitian ini akan di berikan pada peserta ekstrakurikuler SDN 1
Lebakjaya, dimana tersebut diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
( treatmen ) . Adapun tes yang akan digunakan untuk mengukur tes keterampilan
passing futsal . alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan passing futsal
adalah lapangan futsal , bola futsal dua buah, stopwatch, kapur/lakban Alat tulis ,
Peluit , Area tes dan area target berupa dingding yang rata . Pelaksana tes
dilaksanakan sebelum dan sesudah pemberian perlakuan adapun perlaksanaanya
sebagai berikut : (Rizal, 2013)
1. Tester berdiri dari belakang garis tembak yang jaraknya 1,83 meter dari
sasaran, boleh dengan posisi kaki kanan siap menembak atau pun sebaliknya.
2. Kegiatan ini dilakukan setelah terdengar bunyi peluit. pada aba aba “YA”, teste
mulai menyepak bola ke sasaran dan menahanya kembali dengan kaki di belakang
garis batas yang selah di tentukan.
3. Lakukan kegiatan ini dengan menggunakan kaki kanan atau pun sebaliknya
selama 30 detik.
4. Apabila bola keluar daerah sepak, maka testee menggunakan bola cadangan
yang telah disediakan. Gerakan terebut di nyatakan dinyatakan gagal apabila:
a. bola di tahan dan di sepak di depan garis sepak untuk menyepak bola.
b. bola tidak di sepak melewati sasaran yang telah di tentukan hanya menahan dan
passing bola dengan satu kaki saja cara memberikan skor: 1) Jumlah passing yang
sah selama 30 detik. 2) Hitungan di peroleh dari satu kaki kegiatan menendang
bola. 3) Pelaksanaan test dilakukan sebanyak 2 kali.
38

Gambar 3.3.
Area Pelaksanaan Tes Passing Futsal (Ramadiarsyah, 2013:71)
Adapun rincian untuk pengamatan tes teknik dasar passing pada permainan futsal
yaitu ditunjukkan dengan tabel sebagai berikut
39

Tabel 1. Lembar Penilaian Keterampilan Passing Pada Permainan Futsal

Penilaian Keterampilan Passing


P-1 P-2

Keterangan
Nilai Akhir
N

Jumlah
Nama Peserta Perkenaan Penahanan
o Sasaran Bola

1 2 1 2

1
2
3
4
5

Sumber: Kemendikbud (2013: 29)

Keterangan:
P-1 : Perkenaan Sasaran Dari Jumlah : Nilai dari (n) Test 1 dan 2
Passing
P-2 : Perkenaan Penahanan Bola NA : Nilai Akhir dari Jumlah : n Tes
40

Tabel 2. Pedoman Pengkatagorian/Skala Penilaian

NO Jumlah P1 + P2 Klasifikasi Nilai

1 >100 Sangat Baik


2 71 – 99 Baik
3 41- 70 Cukup
4 <40 Kurang

(Sumber: Kemendikbud, 2013:29)


Adapun tahapan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Rangkaian kejadian selama penelitian yakni dengan melakukan observasi ke
SDN 1 Lebakjaya serta membuat permohonan izin untuk mengambil penelitian.
b. Pengambilan data
Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan Pre-Test teknik dasar
Passing, memberikan perlakuan dengan metode drill, dan Post-Test teknik dasar
Passing

F. Prosedur penelitian
Prosedur penielitian adalah langkah – langkah yang harus dilalui oleh peneliti
dalam menetapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian . dalam
penelitian . yang dibutuhkan dalam penelitian adalah adanya prosedur secara
sistematis . untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang duharapkan ,
prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahapan – tahapan , prosedur
penelitian exsperiment yang dilakukukan sebagai berikut

1. Melakukan observasi awal (melalui wawancara dan observasi) untuk mencari


permasalahan yang ada
41

2. Melakukan tes awa ( Pretest)

3. Menentukan jenis latihan yang sesuai dengan permasalahan yang ada ( dengan
metode latihan passing untuk atlet pemula )

4. Mengambil sample yang ada secara acak di bagi 1 kelompok

5. Menentukan insrumen penelitian

6. Pemberian perlakuan ( treatment ) pada 1 kelompok dengan metode latihan


yang berbeda

7. perlakuan diberikan 16 kali pertemuan selama 1 jam latihan setiap pertemuan

8 melakukan tes akhir

9. Setelah memperoleh data yang di berikan perlakukan menganalisis sesui jenis


dan rencana penelitian yang dilakukan peneliti

10. Membuat laporan hasil akhir

G. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data pada penelitian ini dapat dirangkaikan sebagai berikut:
a. Melaksanakan pretest menggunakan instrument Penilaian Keterampilan
Passing untuk mengetahui tingkat kemampuan awal passing siswa
b. Memberikan treatment dengan Metode Drill dalam latihan selama 16
pertemuan
c. Melaksanakan posttest menggunakan instrumen Penilaian Keterampilan
Passing untuk mengetahui kemampuan passing siswa setelah diberikan tindakan
Kemudian data yang terkumpul di konversi ke dalam tabel yang telah dibuat yaitu
dengan tabel rumusan perhitungan pretes dan postes proporsi yang telah
ditentukan menggunakan aplikasi SPSS versi 20 agar diketahui capaian
keterampilan passing pada permainan futsal
42

H. Teknis Analisis Statistik Data


Analisis data menurut Ali Maksum (2012:98) adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Sedangkan menurut Moleong (2017:280-281) analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang disarankan oleh data. Ketepatan dan keakuratan data yang terkumpul
sangat diperlukan, namun tidak dapat pula dipungkiri bahwa sumber informasi
yang berbeda akan memberikan informasi yang berbeda pula. Pekerjaan
menganalisis data memerlukan usaha pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga
fisik dan pikiran sendiri. Selain menganalisis data, peneliti juga perlu mendalami
kepustakaan guna mengonfirmasikan teori.
a. Uji prasyarat
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai
sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel , apakah sebaran data
tersebut berdistribusi normal ataukah tidak ( Statistika ) . Uji normalitas
digunakan dalam melakukan uji hipotesis statistik parametric. Jika probolitas
Statistik parematik diperlukan persyaratan dan asumi – asumsi. Salah satu
persyaratan dan asumsi adalah bahwa distribusi normal. Perhitungan ini akan di
bantu dengan SPSS versi 20. Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan
berdasarkan probalitas .
Jika probolitas ¿ 0,05, maka distribusi dari populasi adalah normal
Jika probolitas ¿0,05 maka populasi tidak distribusi secera normal
43

2. Uji Homogenitas
Selain penguji terhadap penyebaran nilai yang akan di analisis, maka perlu
juga dilakukan uji homogenitas agar yakin bahwa belompok yang membentuk
sampel berasal dari populasi yang sama . Homogeitas di cari uji – F dengan
menggunakan bantuan program SPSS 20. Dasar pengambilan keputusan dalam
Uji Homogenitas adalah
Jika nilai probabilitas ≥0,05 , maka tes dikatakan homogen
Jika nilai probabilitas ≤ 0, 05 , maka tes dikatakan tidak homogen

3. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis ini menggunakan hipotesis uji t, uji t dipergunakan untuk
menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis yang menyatakan bahwa diantara dua
buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak
terdapat perbedaan yang signifikan (Sudjiono, 2010).

Gambar 3. Rumus Perhitungan Uji Hipotesis

Keterangan : ∑x : Jumlah skor x


r : Koefisien korelasi ∑y : Jumlah skor y
X : Variabel prediktor ∑x^2 : Jumlah kuadrat skor x
Y : Variabel kriterium ∑y^2 : Jumlah kuadrat skor y
N : Jumlah pasangan skor 〖(∑x)〗^2 : Kuadrat jumlah skor x
∑xy : Jumlah skor kali x dan y 〖(∑y)〗^2 : Kuadrat Jumlah skor y

Menurut (Ali Maksum , 2012) kretia penguji sebagai berikut :


Apabila signifikan ( a ) ¿ 0, 05 maka Ho ditolak dan Ha diterima , maka ada
hubungan yang signifikan antara penggunaan metode drill terhadap peningkatan
44

kemampuan passing dalam bermain futsal siswa kelas V SDN 1 Lebakjaya


Apabila signifikan ( a ) ¿ 0, 05 maka Ha ditolak dan Ho diterima , maka tidak
ada hubungan yang signifikan antara penggunaan metode drill terhadap
peningkatan kemampuan passing dalam bermain futsal siswa kelas V SDN 1
Lebakjaya
45

Jadwal Penelitian

Bulan
Februari Maret April
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul
2 Observasi Awal
3 Penyusunan Proposal
4 Daftar Seminar Proposal
5 Penyusunan Skripsi
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai