Anda di halaman 1dari 34

PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN MENYERANG PADA

OLAHRAGA FUTSAL ACADEMY FUTSAL HERO TAHUN 2021

A. Latar Belakang Masalah

Aktifitas olahraga merupakan bentuk aktifitas fisik yang memiliki aspek

menyeluruh dan pencapaian prestasinya sangat didukung oleh penerapan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang tepat guna pencapaian prestasi olahraga,

merupakan usaha yang dapat diperhitungkan secara matang melalui perencanaan

dan pembinaan yang berkelanjutan meliputi kemampuan fisik, teknik, taktik dan

mental.

Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha

yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi–potensi

jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat

berupa permainan, pertandingan dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia

yang memiliki ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan negara atau

pancasila. Perkembangan olahraga yang semakin luas menjadikan banyak bidang

kajian dalam olahraga dimana hal tersebut menjadi sebuah profesi bagi pelakunya.

Futsal merupakan cabang olaharaga yang popular dan digemari oleh

seluruh lapisan masyarakat terutama kaum laki-laki mulai dari anak-anak,remaja

dan dewasa. Hal tersebut terbukti dari kenyataan yang ada dimasyarakat bahwa

kebanyakan lebih menyenangi permainan futsal dibandingkan dengan olaharaga

lainnya.Olahraga futsal merupakan olahraga yang popular pada saat ini bahwa

telah menjadi permainan yang berkembang di banyak negara.

1
Futsal merupakan permainan yang dimainkan secara beregu yang terdiri

dari lima orang dalam satu tim yang dilakukan didalam ruangan. Menurut

Murhananto (2008: 6) mengemukakan bahwa “Futsal adalah kata yang digunakan

secara internasional untuk permainan sepakbola dalam ruangan. Kata itu berasal

dari kata Futbol atau Futebol (dari bahasa Spanyol atau Portugal yang berarti

permainan sepakbola) dan Salon atau Sala (dari bahasa Prancis atau Spanyol yang

berarti ruangan).

Seperti yang dikemukakan oleh Lhaksana dan Pardosi (2008: 58) bahwa

futsal merupakan permainan cepat dengan waktu relatif pendek, serta memiliki

ruang gerak yang sempit.Oleh karena itu, kegesitan dan kelincahan mutlak

dibutuhkan pemain.Setiap pemain wajib berlari, mengiring, mengoper, dan

berusaha memasukkan bola ke gawang lawan.

Seperti layaknya cabang olahraga beregu lainnya,futsal juga harus

mempunyai visi bermain yang baik. Seperti yang dikemukakan oleh Tenang, J. D

(2008: 15)bahwa dengan lapangan yang sempit, permainan ini menuntut teknik

penguasaan bola tinggi, kerja sama antar pemain, dan kekompakan tim.

Peneliti melakukan observasi di team Academy Futsal Hero. Pada tanggal

27 Oktober 2021. Academy Futsal Hero merupakan suatu wadah untuk berlatih

atlet futsal di Kota Medan. Academy Futsal Hero merupakan klub futsal amatir

yang baru di dirikan pada tahun 2019, walaupun mereka pernah mengikuti

beberapa turnament di Kota Medan, namun peneliti pada saat observasi

menemukan bahwa atlet dalam klub ini masih sangat monoton dalam melakukan

serangan. Setelah itu mereka bermain lebih sering statis serta visi bermain mereka
tidak jelas, mereka bingung setelah passing akan bergerak kemana dan tidak ada

support antar pemain, padahal didalam futsal sangat di tuntut support antar

pemain. Tujuannya adalah agar mempermudah pemain saat menguasai bola serta

lebih banyak pilihan untuk mengoper bola kepada teman.

Peneliti juga telah melakukan wawancara dengan pelatih Academy Futsal

Hero (Tengku Fakhriardiyansyah). Kemudian mendapatkan informasi analisis

kebutuhan seperti yang dapat dilihat pada table 1 berikut ini.


Tabel 1
Analisis Kebutuhan
No Pertanyaan Pelatih Jawaban
1 Apakah dibutuhkan variasi Tengku Menurut saya sangat dibutuhkan, karena didalam futsal itu kita
menyerang pada olahraga bukan hanya bertahan tetapi ada juga tahap menyerang. Ketika
Fakhriardiyansyah
futsal? kita dalam situasi bermain tidak mungkin tim itu tidak ingin
mencetak gol karena salah satu yang membuat futsal itu
bahagia dalah mencetak gol.

2 Apakah diperlukan penambahan Tengku Menurut saya itu perlu, agar latihan itu tidak terlalu
variasi menyerang pada olahraga Fakhriardiyansyah membosankan, karena adanya variasi yang baru tentunya akan
futsal?
membuka wawasan bermain atlet kita

3 Bagaimanakah menurut anda Tengku Kalau bicara soal meningkatkan berarti kita harus banyak
cara meningkatkan kemampuan Fakhriardiyansyah latihan, semakin kita sering latihan menyerang maka hasilnya
menyerang pada olahraga juga semakin baik.
futsal?
4 Menurut pandangan anda faktor Tengku Menurut saya yang harus di perhatikan adalah hal-hal yang
apa saja yang harus Fakhriardiyansyah sederhana contohnya seperti, posisi badan, tumpuan kaki,
diperhatikan agar variasi latihan perkenaan kaki. Intinya hal-hal yang mendasar harus di
menyerang berjalan dengan perhatikan dulu.
baik?
5 Seberapa pentingkah menurut Tengku Menurut saya sangatlah penting,karena tujuan menyerang
anda variasi menyerang disuatu Fakhriardiyansyah adalah mencetak gol. Jadi variasi menyerang yaitu salah satu
klub futsal? tujuan pelatih untuk menciptakan gol
Hasil wawancara yang diperoleh dari pelatih futsal Academy Futsal Hero. Berdasarkan

analisis kebutuhan maka peneliti ingin mengembangkan variasi menyerang pada olahraga futsal

untuk mempermudah pelatih dalam memenangkan disetiap pertandingan dan juga

menghilangkan kejenuhan para pemainnya pada saat latihan.

B. Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, permasalahan dalam

penelitian ini adalah, bagaimanakah variasi latihan menyerang pada olahraga futsal academy

futsal hero tahun 2021 ?

C. Tujuan Peneltian

Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk menciptakan variasi latihan menyerang pada

olahraga futsal serta meningkatkan efektivitas serangan dan meningkatkan prestasi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi studi pustaka dalam bidang penetian

pengembangan variasi latihan menyerang pada olahraga futsal.

2. Secara praktis

a. Bagi pemain futsal, dapat menjadi suatu wawasan dan pengetahuan dalam bermain

futsal,terutama pada saat melakukan serangan kegawang lawan dan dapat memperbesar

peluang untuk menciptakan gol.

b. Bagi pelatih futsal, menjadi suatu pengetahuan yang baru dan dapat di aplikasikan kepada

para atlet dalam latihan, guna meningkatkan kemampuan menyerang dan dapat

memberikan variasi yang bervaritif guna mengurangi kebosanan pada atlet.


c. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan mengenai variasi latihan menyerang pada

olahraga futsal tahun 2018 serta menjadi suatu wadah dalam menerapkan kemampuan

yang telah di dapatkan selama menjalani perkuliahan.

d. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadi referensi dan masukan dalam melakukan

penelitian sejenis.

E. LANDASAN TEORI

1. Hakikat Futsal

Menurut Tenang dan Pardosi, 2008:15, futsal adalah singkatan dari futbol (sepak bola)

dan sala (ruangan) dari bahasa Spanyol atau Futebol dari bahasa Portugal atau Brazil Futsal dan

salon dari bahasa Prancis. Lahksana (2011;5) menyatakan bahwa “futsal merupakan permainan

sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Permainan ini sendiri dimainkan oleh lima pemain

setiap tim berbeda dengan sepak bola konvensional yang pemainnya berjumlah sebelas orang

setiap tim, ukuran lapangan dan bolanya pun lebih kecil dibandingkan ukuran yang digunakan

dalam sepak bola lapangan rumput. Seperti yang diketahui futsal merupakan modifikasi dari

olahraga sepak bola, yang dimodifikasi disini adalah gawang, bola, ukuran lapangan, bentuk

lapangan, peraturan permainan dan jumlah pemain. Dengan bermain futsal, pemain bisa

mengembangkan kemampuan dengan baik.”

Menurut Aswadi, Nyak Amir dan Karimuddin (205:40), futsal dipopulerkan di

Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat

perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil. Keterampilan yang dikembangkan

dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain

Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pertandingan internasional pertama
diadakan pada tahun 1965, Paraguay menjuarai Piala Amerika Selatan pertama.Enam perebutan

Piala Amerika Selatan berikutnya diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua kompetisi di

menangkan seluruhnya oleh Brasil. Brasil meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan

Amerika pertama tahun 1980 dan memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya tahun pada

1984.

Permainan futsal pada dasaranya merupakan permainan yang menyenangkan dan biasa

dijadikan rekreasi diwaktu jenuh saat melakukan aktivitas.olahraga ini tidak hanya popular

dikalangan pelajar dan mahasiswa,bagi para aktivis muda olahraga ini juga sudah menjadi ajang

melepas beban pikiran usai bekerja. Di Indonesia sebenarnya futsal sudah ada pada tahun 1998

namun kepopulernya pada saat memasuki tahun 2005.

Halim S (2009:6) mengungkapkan bahwa “futsal adalah pemainan sepak bola yang

dimainkan di lapangan yang lebih kecil. Sebagai penguat tentang futsal ,Tenang, JD (2008:17)

mengungkapkan juga bahwa futsal adalah suatu olahraga yang memiliki aturan tegas tentang

kontak fisik.” Menurut Tenang (dalam Rakasiwi, 2013:54) menyatakan bahwa “futsal adalah

olahraga yang membentuk seorang pemain agar selalu siap menerima dan mengumpan bola

dengan cepat dalam tekanan pemain lawan. Dilihat dari segi keterampilan, futsal hampir sama

dengan sepakbola lapangan rumput. Hanya perbedaannya pada futsal banyak menggunakan

telapak kaki pada saat menahan bola karena permukaan lapangan rata dan keras bukan dengan

rumput sintetik dengan ukuran lapangan yang kecil sehingga bola tidak boleh jauh dari kaki

dengan jarak 1,5 meter, karena jika jarak bola dengan kaki melebihi 1,5 meter maka lawan akan

cepat merebut bola.”

Menurut JC Barbero-Albarez (2012) menyatakan bahwa “futsal adalah olahraga yang

dilakukandengan jangka waktu tertentu yang menuntut para pemainnya agar memiliki
kemampuan fisik,teknik dan taktik yang tinggi.” Selanjutnya Mahaendro (2004:92) menyatakan

bahwa “futsal adalah permainan yang hampir sama dengan sepakbola, tetapi hanya lima pemain

di mana dua tim memainkan dan memperebutkan bola di antara para pemain dengan tujuan dapat

memasukkan bola lawan dan mempertahankan gawang kemasukkan bola.”

Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa futsal adalah permainan

beregu yang dimainkan diruangan yang lebih kecil dari sepak bola oleh dua tim yang

beranggotakan lima pemain pada setiap timnya, dengan tujuan memasukkan bola ke gawang

lawan sebanyak-banyaknya dan masih berpatokan pada aturan-aturan yang ada. Futsal

merupakan permainan bola yang hampir sama dengan permainan sepak bola, dimainkan dalam

ruangan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang pemain utama dan pemain

cadangan yang bertujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola

dengan kaki untuk memenangkan suatu pertandingan futsal.

2. Teknik Dasar Permainan Futsal

Pada dasarnya permainan futsal merupakan suatu usaha untuk menguasai bola dan untuk

merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh lawan. Oleh karena itu, untuk dapat bermain

futsal harus menguasai teknik-teknik dasar futsal yang baik. Untuk dapat menghasilkan

permainan futsal yang optimal, maka seorang pemain harus dapat menguasai teknik-teknik dasar

dalam permainan. Teknik dasar bermain futsal merupakan kemampuan untuk melakukan atau

mengerjakan gerakan-gerakan yang mendasari permainan futsal. Seiring dengan perkembangan

futsal yang semakin modern, permainan futsal tidak hanya mengandalkan kemampuan skill

individu seorang pemain saja tetapi teknik dan strategi futsal juga sangat dibutuhkan, terutama

untuk mencapai kemenangan.


Menurut Lhaksana (2011:7) menyatakan bahwa “futsal adalah permainan yang sangat

cepat dan dinamis. Dari segi lapangan yang relatif kecil hampir tidak ada ruangan untuk

membuat kesalahan. Oleh karena itu diperlukan kerjasama antar pemain lewat passing yang

akurat, bukan hanya untuk melewati lawan.”

Aspek-aspek yang berkaitan dengan teknik-teknik dasar bermain futsal merupakan hal

yang penting karena akan menentukan gerak keseluruhan dari seorang atlet. Menurut Harsono

(1998:100) mengemukakan bahwa “latihan teknik adalah latihan untuk memahirkan teknik-

teknik gerakan yang diperlukan untuk melakukan cabang olahraga yang dipelukan atlet misalnya

teknik menendang bola, menangkap bola. Latihan teknik adalah latihan yang khusus

dimaksudkan guna membentuk dan memperkembangkan kebiasaan-kebiasaan atau

perkembangan neuromuscular”.

Futsal dimainkan di lapangan yang kecil maka pemain dituntut untuk bisa mengolah bola

dengan baik di bawah tekanan lawan. Untuk mengolah bola dan bermain futsal dengan baik,

pemain harus dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang

baik cenderung dapat bermain futsal dengan baik pula. Menurut Hermans & Engler (2011:23-41)

“beberapa teknik dasar futsal yang harus dikuasai seorang pemain adalah “ball reception

(penerimaan bola), dribbling and ball control (menggiring dan mengontrol bola), passing

(mengoper bola), shooting, feints and trick (trik dan gerak tipuan), goal keeping technique

(teknik penjaga gawang)”.

Selain itu federasi sepak bola dan futsal dunia FIFA (2012:3) juga mengemukakan bahwa

“teknik dasar futsal meliputi passing, control, running with the ball, dribbling past opponets, dan

shooting”. Selanjutnya Lhaksana (2011:5) juga mengemukakan bahwa “pemain diperlukan

menguasai teknik dasar bermain futsal seperti a) teknik dasar mengumpan (passing), b) teknik
dasar menahan bola (control), c) teknik dasar mengumpan lambung (chipping), d) teknik dasar

menggirirng bola (dribbling) dan, e) teknik dasar menembak bola (shooting)”.

3. Hakikat Latihan

“Latihan adalah suatu bentuk aktivitas untuk meningkatkan ketrampilan (kemahiran)

berolahraga dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan

cabang olahraganya (Sukadiyanto, 2011:5).” Seperti, susunan materi latihan dalam satu kali

tatap muka pada umumnya berisikan sebagai berikut: (1) pembukaan/pengantar latihan, (2)

pemanasan (warming up), (3) latihan inti, (4) latihan tambahan (suplemen), dan (5) penutup

(cooling down). Sedangkan pengertian latihan dari kata training menurut Martin dalam Nossek

(“1982) yang dikutip oleh Sukadiyanto (2011: 6) adalah peningkatan dari suatu bentuk

perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi, teori, praktek,

metode, dan aturan pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai.

Yosef Nossek (1982:13) berpendapat bahwa latihan adalah suatu proses atau dinyatakan
dengan kata lain, periode waktu yang berlangsung selama beberapa tahun, sampai
olahragawan atau olahragawati tersebut mencapai standard penampilan yang tinggi.
Latihan dasar untuk pemula biasanya berlangsung selama dua tahun, tahap selanjutnya
dua tahap lagi dan latihan lanjutan kira-kira dua sampai empat tahun, naik sampai
kemampuan maksimal.

Menurut Imran Akhmad (2013:2) latihan adalah proses yang dilakukan sistematik dan
berkelanjutan dengan menambah jumlah beban untuk meningkatkan kinerja olahragawan
dalam mencapai sasaran yang telah ditentukan.Latihan juga merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas fungsional organ-organ tubuh serta psikis pelakunya.Oleh sebab
itu latihan yng dilakukan harus disusun dan dilakukan secara tepat dan benar sesuai
dengan tujuan yang ingin di capai.

Menurut Pate, dkk (1993:317), menyatakan bahwa “latihan dapat didefinisikan sebagai

peran serta yang sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fungsional fisik dan

daya tahan latihan. Latihan menuntun timbulnya perubahan dalam jaringan dan sistem,

perubahan yang berkaitan dengan perkembangan kemampuan dalam berolahraga.”


Setelah beberapa pendapat yang diungkapkan, dapat ditarik sebuah kesimpulan tentang

arti dan pengertian dari latihan yaitu suatu proses kerja yang dilakukan secara terus-menerus,

berkesinambungan, dan dalam waktu yang cukup panjang, dilakukan secara tepat dan berulang-

ulang dengan tujuan meningkatkan kesegaran dan kebugaran jasmani.

Menurut (Bompa, 1994:33) ada beberapa prinsip dari latihan agar latihan mencapai hasil
yang diinginkan, antara lain:
1. Prinsip aktif dan kesungguhan dalam melaksanakan latihan
Kesungguhan dan aktif berpartisipasi dalam latihan akan menjadikan latihan maksimal
dalam mencapai target yang diinginkan, selain itu diskusi dan hubungan yang baik akan
menghidupkan susana dalam latihan.
2. Prinsip pengembangan yang menyeluruh
Seorang pelatih harus mengembangkan latihan secara meluas, artinya pengembangan
fisik yang luas serta mendasar, khususnya persiapan fisik secara umum merupakan salah
satu dasar tuntutan yang penting untuk mencapai tingkat spesialisasi yang tinggi dari
persiapan fisik dan penguasaan teknik.
3. Prinsip spesialisasi
Prinsip ini mengarahkan pada spesialisasi di masing-masing cabang olahraga yang
diambil, spesialisasi yang dimaksudkan adalah latihan yang khusus untuk satu cabang
olahraga.
4. Prinsip individualisasi
Dalam merespon latihan yang diberikan setiap olahragawan tentu akan berbeda-beda,
maka dari pada itu sangat penting prinsip individualisasi ini diterapkan dalam proses
berlatih untuk keberhasilan latihan.
5. Prinsip variasi
Pemberian program latihan pada olahragawan haruslah bervariasi agar tidak jenuh.
6. Prinsip model latihan
Pembuatan model latihan mengacu kepada spesifikasi suatu pertandingan yang akan di
ikuti dan sesuai dengan frekuensi, intensitas, time, tipe.
7. Prinsip penambahan beban latihan secara progresif
Latihan bersifat progresif, artinya dalam pelaksanaan latihan dilakukan dari yang mudah
ke yang sukar, sederhana ke kompleks, umum ke khusus, bagian ke keseluruhan, ringan
ke berat, dan dari kuantitas ke kualitas, serta dilaksanakan secara ajeg, maju dan
bekelanjutan.

Djoko Pekik (2002: 53) mengatakan ada beberapa komponen latihan yang dipergunakan
untuk menentukan takaran latihan, meliputi:
1. Volume
Merupakan ukuran kuantitas dalam latihan, misalnya : waktu tempuh, jarak tempuh,
jumlah beban, dan jumlah repetisi- set- seri.
2. Intensitas
Merupakan ukuran dari kualitas latihan meliputi, kinerja maksimum, detak jantung
maksimal, dan kadar Vo2 max.
3. Densitas
Merupakan ukuran derajat kepadatan latihan yakni perbandingan antara kerja dengan
istirahat
4. Kompleksitas
Merupakan tipe latihan atau keberagaman dalam latihan agar olahragawan tidak jenuh
dan dapat mencapai prestasi maksimal.
5. Frekuensi
Diartikan sebagai banyaknya unit latihan persatuan waktu, seperti latihan untuk
meningkatkan kebugaran dilakukan 3-5 kali/minggu.

Dari berbagai pendapat ahli diatas dapat disimpulkan arti dan pengertian dari latihan

adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang, sistematis dan terencana untuk

mencapai suatu kondisi yang lebih baik dari sebelumnya.Rencana latihan yang sistematis perlu

adanya pertimbangan komponen latihan seperti volume, intensitas, densitas, komplesitas,

frekuensi dan juga kondisi fisik atlet.

4. Hakikat Menyerang

Keterampilan dalam olahraga (Martens, 2004: 170) “merupakan kecakapan untuk

mengeksekusi teknik yang dibutuhkan pada waktu dan tempat yang tepat/sesuai.” Selanjutnya

McMorris (2004:2) menyatakan bahwa “keterampilan adalah hasil gerak yang berorientasi pada

tujuan secara konsisten, sebagai hasil belajar/latihan dan untuk tugas yang spesifik.” Selanjutnya

Knapp (1977) dalam Ali (2011:1) “mendefinisikan keterampilan secara klasik sebagai

kemampuan yang terlatih mampu menampilkan hasil maksimal melalui waktu dan energi yang

minimal. Keterampilan merupakan kecakapan untuk menggunakan berbagai teknik secara

konsisten sebagai hasil latihan dalam rangka menyelesaiakan tugas yang spesifik disesuaikan

dengan waktu dan tempat secara efisien dan efektif.”

Menyerang adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok tertentu

yang bertujuan untuk melawan kelompok lainnya agar memenangkan suatu pertandingan yang
sedang berlangsung. Menurut Lhaksana (2008:4) “permainan futsal lebih banyak mengutamakan

skill dibandingkan dengan fisik.Karena pemain lebih sering bersentuhan dengan bola dan

menciptakan peluang dan mencetak gol dalam setiap pertandingan.Bagaimanapun juga

permainan futsal memiliki satu tujuan yaitu menciptakan gol.”

Menurut Asmar (2008: 59) “control bola adalah kunci sukses dalam suatu penyerangan.

Umpan-umpan bola serta kerja sama antar pemain dalam setiap tim merupakan element yang

sangat penting dalam penyerangan. Pergerakan tanpa bola juga merupakan element penting

lainnya. Cobalah untuk memberikan umpan kepada teman se-tim kita lebih dari satu cara

sehingga umpan-umpan bola bisa lebih bervariasi.”

Menurut Pardosi (2008: 90) “permainan futsal butuh peran aktif dari seluruh pemain,

disamping itu futsal pemainan yang cepat dan exciting, ketika pemain terus bergerak dari pada

menunggu datangnya bola.Dengan kondisi lapangan yang kecil sering terjadi gol dalam jumlah

yang banyak yang dihasilkan atau dicetak oleh pemain dalam permainan futsal.Penguasaan bola

pada olahraga futsal lebih banyak di bandingkan dengan sepak bola. Pemain harus bisa

menguasai teknik dasar pada olahraga futsal agar bisa meningkatkan prestasi tim.

Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa menyerang harus

mempunyai teknik dasar yang baik,pergerakan tanpa bola,kerja sama tim dan juga pemain

dituntut harus mempunyai imajinasi,spontanitas,skill dan kreativitas yang baik agar lebih mudah

untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya kegawang lawan serta dapat meningkatkan prestasi

tim.
5. Konsep Pengembangan Model

Menurut Degeng (2002:1) menyimpulkan dari penelitian pengembangan yaitu “penelitian

ilmiah yang menelaah suatu teori, model, konsep atau prinsip dan mengunaan hasil telaah untuk

mengembangkan suatu produk”.

“Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat

dipertanggung jawabkan” (Sukmadinata, 2005:161). Selanjutnya “pengembangan adalah suatu

kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat di pakai untuk memecahkan

masalah-masalah aktual” (UM,2003: 2).

Adapun menurut Asim (2002: 1). “Penelitian pengembangan (reseach and development)

dalam pembelajaran adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan

memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam proses pembelajaran”. Penelitian

pengembangan akan mengacu pada pembuatan suatu produk baruyang digunakan untuk

memecahkan suatu masalah yang ditemukan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.

Penelitian pengembangan bisa dilakukan di berbagai bidang yang tentunya tidak hanya bidang-

bidang umum saja.

Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2015: 9) menyatakan bahwa “penelitian dan

pengembangan (Research and Development) merupakan metode penelitian yang digunakan

untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan

pembelajaran.” Penelitian dan pengembangan merupakan jembatan antara penelitian dasar (basic

research) dengan penelitian terapan (applied research), di mana penelitian dasar bertujuan untuk

menemukan pengetahuan yang secara praktis dapat diaplikasikan.Walaupun ada kalanya


penelitian terapan juga untuk mengembangkan produk.Penelitian dan pengembangan bertujuan

untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk.

Dengan demikian bedasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan penelitian

pengembangan adalah penelitian yang menelaah suatu teori, konsep atau model untuk membuat

suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada yang dimulai adanya suatu

kebutuhan dari suatu masalah yang dapat di pecahkan dengan produk tersebut.

6. Langkah-langkah Pengembangan Model

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mendapat analisis kebutuhan.Hasil wawancara

dengan pelatih mengatakan bahwa variasi latihan menyer.ng pada olahraga futsal tahun 2018

sangat di butuhkan sehingga dapat digunakan untuk mempermudah pelatih menilai kemampuan

menyerang pada olahraga futsal kepada pemainnya.Pelatih menginginkan adanya pengembangan

variasi latihan menyerang pada olahraga futsal untuk membantu jalannya program latihan karena

selama ini pelatih hanya melatih beberapa latihan variasi menyerang, dan semakin banyaknya

minat masyarakat untuk bermain futsal dan agar mempermudah pelatih untuk menerapkan

strategi menyerang di klub futsalnya masing-masing.Maka dapat disimpulkan bahwa perlu

adanya pengembangan variasi latihan menyerang pada olahraga futsal tahun 2021.

2. Perencanaan Pengembangan Model

Perencanan dan penyusunan dibuat agar dapat memberikan tuntutan secara jelas dalam

pelakasanaan penelitian pengembangan. Perencanaan dan penyusunan model terkait dengan

strategi yang akan direncanakan dan disusun secara sistematis.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian dan Pegembangan (Research and


Development) dari Borg dan Gall, model ini dipilih karena prosedur yang dikembangkan Borg
dan Gall lebih lengkap karena memiliki dua tujuan utama yaitu: (1) mengembangkan produk,
dan (2) menguji keefektifan produk dalam mencapai tujuan yang akan dicapainya. Berdasarkan
pendapat tersebut maka pada konteks penelitian ini, hanya diambil langkah tahap yang relevan
untuk memberikan pengembangan variasi latihan menyerang pada olahraga futsal tahun 2018
bagi setiap para pelatih dan pemain.

a. Latihan Menyerang yang Telah Dilakukan oleh Klub Academy Futsal Hero.

Gambar 1.1
Sumber: Klub Academy Futsal Hero
Keterangan :

: Pemain

: Bola

: Passing

: Dribbling

: Pergerakan tanpa bola

: Shooting

Cara Pelaksanaan:

Pemain nomor 1 melakukan passing yang pertama kepada pemain nomor 2, pemain

nomor 2 melakukan passing kedua kepada pemain nomor 1 sekaligus melakukan pergerakan

tanpa bola kedepan yang pertama (A). Setelah itu pemain nomor 1 melakukan passing yang

ketiga kepada pemain nomor 3, selanjutnya pemain nomr 3 melakukan passing yang keempat
kepada pemain nomor 2 sekaligus melakukan pergerakan tanpa bola yang kedua (B). Kemudian

pemain nomor 2 langsung melakukan shooting kegawang.

Gambar 1.2
Sumber: Klub Academy Futsal Hero

Cara Pelaksanaan:

Pemain nomor 1 melakukan passing yang pertama kepada pemain nomor 2, pemain

nomor 2 melakukan passing yang kedua kepada pemain nomor 1 sekaligus melakukan

pergerakan tanpa bola yang pertama (A) jauh kedepan dan diikuti pergerakan tanpa bola yang

kedua (B) yang dilakukan oleh pemain nomor 4, yaitu dengan cara mengisi posisi pemain nomor

2. Kemudian pemain nomor 1 melakukan passing yang ketiga kepada pemain nomor 3 dan

pemain nomor 3 melakukan passing yang keempat kepada pemain nomor 1 sekaligus

melakukan pergerakan tanpa bola yang ketiga (C). Selanjutnya pemain nomor 1 melakukan

passing yang kelima kepada pemain nomor 2 dan pemain nomor 2 melakukan passing yang

keenam kepada pemain nomor 3, kemudian pemain nomor 3 langsung melakukan shooting

kegawang.
Gambar 1.3
Sumber: Klub Academy Futsal Hero
Cara Pelaksanaan:

Pemain nomor 1 melakukan passing yang pertama kepada pemain nomor 2, pemain

nomor 2 melakukan passing yang kedua kepada pemain nomor 1 sekaligus melakukan

pergerakan tanpa bola yang pertama (A) jauh kedepan dan diikuti pergerakan tanpa bola yang

kedua (B) yang dilakukan oleh pemain nomor 4, yaitu dengan cara mengisi posisi pemain nomor

2. Kemudian pemain nomor 1 melakukan passing yang ketiga kepada pemain nomor 3 dan

pemain nomor 3 melakukan passing yang keempat kepada pemain nomor 1 sekaligus

melakukan pergerakan tanpa bola yang ketiga (C). Selanjutnya pemain nomor 1 melakukan

passing yang kelima kepada pemain nomor 2 dan pemain nomor 2 melakukan passing yang

keenam kepada pemain nomor 3, selanjutnya pemain nomor 3 melakukan passing yang ketujuh

kepada pemain nomor 2, kemudian pemain nomor 2 langsung melakukan shooting kegawang.
a. Desain Produk Draft Awal

Gambar 2.1
Sumber: Desain penelitian, 2021

Keterangan :

: Pemain

: Bola

: Passing

: Dribbling

: Pergerakan tanpa bola

: Shooting

Cara Pelaksanaan:

Pemain nomor 1 melakukan passing pertama ke pemain nomor 2, setelah itu pemain

nomor 1 dan pemain nomor 3 melakukan pergerakan tanpa bola yang pertama dengan cara

bertukar posisi secara bersamaan (A1, A2). Selanjutnya pemain nomor 2 melakukan passing

kedua ke pemain nomor 3 setelah itu pemain nomor 2 melakukan pergerakan tanpa bola yang

kedua (B1, B2) kedepan dan pemain nomor 4 bergerak keposisi pemain nomor 2 (gerakan itu
dilakukan secara bersamaan). Pemain nomor 3 melakukan passing yang ketiga ke pemain

nomor 1 lalu melakukan pergerakan tanpa bola yang ketiga (C) jauh kedepan. Setelah itu pemain

nomor 1 melakukan dribbling kedepan lalu melakukan passing yang keempat kepada pemain

nomor 2. Setelah itu pemain nomor 2 melakukan passing yang kelima kepada pemain nomor 3

dan pemain nomor 3 langsung melakukan shooting kegawang.

Gambar 2.2
Sumber: Desain penelitian, 2021

Cara Pelaksanaan:

Pemain nomor 1 melakukan passing pertama ke pemain nomor 2, lalu pemain nomor 2

melakukan passing kedua (Backpass) dan langsung melakukan pergerakan tanpa bola kedepan

yang pertama (A). Setelah itu pemain nomor 2 melakukan passing ketiga ke pemain nomor 4,

pada saat pemain nomor 2 melakukan passing kepada pemain nomor 4 pemain nomor 3

melakukan pergerakan tanpa bola yang kedua (B) yaitu kearah samping lalu kedepan. Kemudian

pemain nomor 3 juga melakukan pergerakan tanpa bola yang ketiga (C) kearah depan. Setelah

itu pemain nomor 4 melakukan passing keempat ke pemain nomor 1, lalu pemain nomor 1
melakukan passing kelima ke pemain nomor 2, lalu pemain nomor 2 langsung melakukan

shooting kegawang.

Gambar 2.3
Sumber: Desain penelitian, 2021

Cara Pelaksanaan:

Pemain nomor 1 melakukan passing pertama ke pemain nomor 2, lalu pemain nomor 2

melakukan passing yang kedua ke pemain nomor 1 dan langsung melakukan pergerakan tanpa

bola kedepan yang pertama (A). Kemudian pemain nomor 1 melakukan passing yang ketiga ke

pemain nomor 4, setelah itu pemain nomor 1 dan pemain nomor 3 melakukan pergerakan tanpa

bola dengan cara bertukar posisi secara bersamaan (B1, B2). Setelah itu pemain nomor 4

melakukan passing keempat ke pemain nomor 2. Pada saat pemain nomor 4 melakukan passing

ke pemain nomor 2, disitu juga pemain nomor 1 melakukan pergerakan tanpa bola kedepan yang

ketiga (C), lalu pemain nomor 2 melakukan dribbling kedepan dan melakukan passing yang

kelima ke pemain nomor 1 lalu pemain nomor 1 melakukan shooting ke gawang.


Gambar 2.4
Sumber: Desain Penelitian, 2018

Cara Pelaksanaan:

Pemain nomor 1 melakukan passing pertama ke pemain nomor 2, lalu pemain nomor 1

melakukan pergerakan tanpa bola (kecohan) pertama (A) kesamping lalu balik lagi ketengah

untuk menerima bola dari pemain nomor 2. Selanjutnya pemain nomor 2 melakukan passing

yang kedua (Backpass) ke pemain nomor 1, setelah itu pemain nomor 1 melakukan passing

ketiga ke pemain nomor 4,lalu pemain nomor 4 melakukan passing keempat kepada pemain

nomor 3, pemain nomor 3 melakukan gerakan tanpa bola yang kedua (B) dengan cara

menjemput bola kedepan, lalu pemain nomor 1 melakukan pergerakan tanpa bola yang ketiga

(C) kearah depan. Selanjutnya pemain nomor 3 melakukan passing yang kelima kepada pemain

nomor 1, dan pemain nomor 1 langsung melakukan shooting kegawang.


Gambar. 2.5
Sumber: Desain Penelitian, 2021

Cara Pelaksanaan:

Pemain nomor 1 melakukan passing pertama ke pemain nomor 2, lalu pemain nomor 2

melakukan passing yang kedua (Backpass) kepada pemain nomor 1, kemudian pemain nomor 1

melakukan passing yang ketiga kepada pemain nomor 3. Pada saat pemain nomor 3 menguasai

bola, pemain nomor 2 melakukan pergerakan tanpa bola yang pertama (A) kedepan. Sebelum

pemain nomor 3 melakukan passing kepada pemain nomor 4, pemain nomor 4 melakukan

pergerakan tanpa bola kedepan yang kedua (B) untuk menjemput bola, dan pemain nomor 3

melakukan passing yang keempat kepada pemain nomor 4 lalu pemain nomor 4 melakukan

passing yang kelima kepada pemain nomor 2, selanjutnya pada saat pemain nomor 2 menguasai

bola, pemain nomor 3 melakukan pergerakan tanpa bola kedepan yang ketiga (C). Selanjutnya

pemain nomor 2 melakukan passing yang keenam kepada pemain nomor 3, dan pemain nomor 3

langsung melakukan shooting kegawang.


Gambar 2.6
Sumber: Desain Penelitian, 2021
Cara Pelaksanaan:

Pemain nomor 1 melakukan passing pertama ke pemain nomor 2, lalu pemain nomor 1

melakukan pergerakan tanpa bola yang pertama (A) dan kedua (B) dengan bergerak kekiri lalu

kembali lagi ke tengah untuk menerima bola lalu pemain nomor 2 melakukan passing yang

kedua (Backpass) kepada pemain nomor 1, pada saat pemain nomor 1 menguasai bola, pemain

nomor 3 melakukan gerakan ketiga (C) yaitu dengan bergerak kebelakang untuk menjemput

bola, selanjutnya pemain nomor 1 melakukan passing yang ketiga kepada pemain nomor 3,

setelah itu pemain nomor 3 melakukan passing yang keempat kepada pemain nomor 4. Setelah

pemain nomor 3 melakukan passing kepada pemain nomor 4 kemudian pemain nomor 2

melakukan pergerakan tanpa bola yang keempat (D) kearah depan, pada saat pemain nomor 4

menguasai bola pemain nomor 3 dan pemain nomor 1 melakukan pergerakan tanpa bola yang

kelima (E1,E2) secara bersamaan kearah depan, lalu pemain nomor 4 melakukan passing kelima

kepada pemain nomor 2. Selanjutnya pemain nomor 2 melakukan dribblingkedepan , pada saat

pemain nomor 2 melakukan dribbling pemain nomor 4 dan pemain nomor 3 melakukan
pergerakan yang keenam (F1, F2) dengan cara pemain nomor 4 bergerak kekanan depan dan

pemain nomor 3 bergerak kekiri depan, kemudian pemain nomor 2 melakukan passing yang

keenam kepada pemain nomor 1, dan pemain nomor 1 langsung melakukan shooting kegawang.

Gambar 2.7
Sumber: Desain Penelitian, 2021

Cara Pelaksanaan:

Pemain nomor 1 melakukan passing pertama ke pemain nomor 2, lalu pemain nomor 1

dan pemain nomor 3 melakukan gerakan tanpa bola yang pertama secara bersamaan (A1,A2),

pemain nomor 1 bergerak ke posisi pemain nomor 3 dan pemain nomor 3 bergerak keposisi

nomor 1. Kemudian pemain nomor 2 melakukan passing yang kedua kepada pemain nomor 3,

lalu melakukan pergerakan tanpa bola yang kedua secara bersamaan (B1, B2) dengan pemain

nomor 4, pemain nomor 2 bergerak keposisi pemain nomor 4 dan pemain nomor 4 bergerak ke

posisi pemain nomor 2. Selanjutnya pemain nomor 3 melakukan passing yang ketiga (Backpass)

kepada pemain nomor 4 lalu pemain nomor 3 melakukan pergerakan tanpa bola kearah depan

yang ketiga (C), setelah itu pemain nomor 4 melakukan passing keempat kepada pemain nomor

1, dan pemain nomor 1 melakukan passing kelima kepada pemain nomor 3, pemain nomor 3

melakukan passing keenam ke pemain nomor 2, setelah itu pemain nomor 2 melakukan
dribbling kedepan, pada saat pemain nomor 2 melakukan dribbling pemain nomor 3 dan pemain

nomor 1 melakukan pergerakan tanpa bola yang keempat secara bersamaan (D1, D2) yaitu

dengan cara pemain nomor 3 bergerak kekiri depan dan pemain nomor 1 bergerak ke kanan

depan. Lalu pemain nomor 2 melakukan passing ketujuh kepada pemain nomor 1 dan pemain

nomor 1 langsung melakukan shooting kegawang.

Gambar 2.8
Sumber: Desain Penelitian, 2021

Cara Pelaksanaan:

Pemain nomor 1 melakukan passing pertama ke pemain nomor 2, lalu pemain nomor 2

melakukan passing kedua (Backpass) kepada pemain nomor 1 dan melakukan pergerakan tanpa

bola yang pertama (A) kearah depan, kemudian pemain nomor 1 melakukan passing yang ke 3

kepada pemain nomor 3, sebelum pemain nomor 1 melakukan passing yang ketiga kepada

pemain nomor 3, pemain nomor 3 melakukan gerakan tanpa bola kedua (B) kearah depan,

pergerakan yang dimaksud adalah bergerak kedepan untuk meminta bola dari pemain nomor 1.

Selanjutnya pemain nomor 3 melakukan passing yang keempat kepada pemain nomor 2 dan

pemain nomor 2 melakukan dribbling kedepan, pada saat pemain nomor 2 melakukan dribbling,
pemain nomor 3 dan pemain nomor 4 melakukan pergerakan tanpa bola yang ketiga secara

bersamaan (C1, C2) yaitu dengan cara bertukar posisi, pemain nomor 3 bergerak keposisi

pemain nomor 4 begitu juga sebaliknya, setelah itu pemain nomor 2 melakukan passing yang

kelima kepada pemain nomor 3 dan pemain nomor 3 langsung melakukan shooting kegawang.

Gambar 2.9
Sumber: Desain Penelitian, 2021

Cara Pelaksanaan:

Pemain nomor 1 melakukan passing pertama ke pemain nomor 2, sebelum pemain nomor

1 passing pertama kepada pemain nomor 2, pemain nomor 2 melakukan pergerakan tanpa bola

pertama (A) dan kedua (B) yaitu dengan bergerak kekiri dan kekanan. Kemudian pemain nomor

dua melakukan passingkedua kepada pemain nomor 3, ketika pemain nomor 2 hendak

melakukan passing kepada pemain nomor 3 ,pemain nomor 3 melakukan pergerakan tanpa bola

yang ketiga (C) kearah depan untuk meminta bola dari pemain nomor 2. Setelah pemain nomor 2

melakukan passing kepada pemain nomor 3 disitu juga pemain nomor 1 melakukan pergerakan

tanpa bola yang keempat (D) jauh kearah depan. Selanjutnya pemain nomor 3 melakukan

dribbling ke area tengah lapangan, saat pemain nomor 3 melakukan dribbling pemain nomor 4
melakukan pergerakan tanpa bola yang kelima (E) kearah depan lalu kebelakang, lalu pemain

nomor 3 melakukan passing yang ketiga kepada pemain nomor 4 sekaligus melakukan

pergerakan tanpa bola yang keenam (F) kearah depan. Lalu pemain nomor 4 melakukan passing

yang keempat kepada pemain nomor 2, sebelum pemain nomor 4 hendak melakukan passing

kepada pemain nomor 2, pemain nomor 2 terlebih dahulu melakukan pergerakan tanpa bola yang

ketujuh (G) kearah depan dan langsung melakukan shooting kegawang..

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan penelitian dan

pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan

ini adalah merupakan metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu ataupun

menguji keefektifan suatu produk tertentu. Dalam bidang pendidikan, Borg and Gall (1998)

mengemukakan bahwa “penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) ialah

metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan serta mevalidasi suatu produk-produk

yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.

Menurut Borg and Gall (1989) yang dikutip oleh Hanafi (2017) menjelaskan bahwa ada

empat ciri utama didalam penelitian R & D, yaitu :

a. Studying research finding partinent to the product to be develop. Artinya, melakukan

studi atau penelitian awal (pendahuluan) guna mencari temuan-temuan penelitian

yang berhubungan dengan produk yang hendak dikembangkan.

b. Developing the product base on this findings. Artinya, mengembangkan produk

berdasarkan pada hasil temuan penelitian awal (pendahuluan) itu.


c. Field testing in the setting where it will be used evantually. Artinya, dilakukan

pengujian lapangan dalam setting atau situasi senyata mungkin di mana produk

tersebut nantinya akan dipakai.

d. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage. Dapat diartikan

bahwa melakukan revisi guna memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan

pada tahap-tahap pengujian lapangan.

A. Validasi, Evaluasi dan Revisi Model

Pengembanganvariasi menyerang pada olahraga futsal tahun 2018 akan divalidasi oleh

ahli yang sudah ditentukan yaitu Akhmad Riansyah, Dr. Nurkadri Gunri, M.Pd.

B. Uji Coba Kepada Kelompok Kecil (Small Group Try Out)

Tujuannya adalah untuk mengetahui kesesuaian produk yang hendak dikembangkan, Uji

coba produk menggunakan tiga klub futsal, Langkah-langkah uji coba produk meliputi :

1) Memberikan penjelasan tentang produk pengembangan variasi latihan menyerang pada

olahraga futsal kepada subjek penelitian agar pemain dan pelatih paham produk yang

dibuat oleh peneliti..

2) Memberikan penjelasan tentang cara melakukan variasi menyerang pada olahraga futsal

kepada subjek penelitian agar pemain paham cara melakukannya.

3) Meminta kepada subjek penelitian untuk mempraktekkan cara melakukan variasi latihan

menyerang pada olahraga futsal.

C. Uji Coba Kepada Kelompok Besar ( Field Try Out)

Uji coba pemakaian menggunakan dua sekolah dan tiga klub futsal. Langkah-langkah uji

coba pemakaian meliputi:


1) Memberi penjelasan tentang produk pengembangan variasi latihan menyerang pada

olahraga futsal kepada subjek penelitian.

2) Memberikan penjelasan tentang cara melakukan variasi latihan menyerangpada

olahraga futsal kepada subjek penelitian.

3) Meminta kepada subjek penelitian untuk mempraktekkan cara melakukan variasi

latihan menyerang pada olahraga futsal.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada pengembangan bentuk variasi latihan

menyerang pada olahraga futsal tahun 2018 adalah data kualitatif, karena data yang didapatkan

dinyatakan dengan kalimat bukan dengan angka. Sedangkan data kualitatif diperoleh dengan cara

mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan jalan memberikan skor pada data

kualitatif tersebut.

a. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan pada penelitian pengembangan ini adalah dengan menggunakan

angket untuk analisa kebutuhan, kuesioner dari evaluasi dari ahli dan pelatih futsal, serta

dari hasil pendapat pemain (ujicoba tahap I dan ujicoba tahap II). Instrumen identifikasi

kebutuhan dalam penelitian ini disusun dengan tujuan unuk mengumpulkan data pendapat

pelatih terhadap bentuk latihan yang sudah dan yang sedang mereka gunakan dalam latihan,

dan bentuk latihan seperti apa yang mereka inginkan. Instrumen ini juga didasarkan pada

konsep tentang evaluasi bentuk latihan.Instrumen uji lapangan awal dan utama disusun

melaluikonsep evaluasi dari pemain. Sebelum evaluasi dari para ahli, responden mengisi
angket untuk pengambilan data dan dijelaskan terlebih dahulu beberapa tata cara untuk

mengisi angket, sebagai berikut:

1. Sebelum mengisi instrument ini diharapkan terlebih dahulu membaca petunjuk yang di

sediakan.

2. Mohon anda mengamati pengembangan bentuk variasi latihan menyerang pada olahraga

futsal. Kemudian mengisi lembar instrumen evaluasi yang telah di sediakan dengan

memberikan tanda (x) pada huruf a, b, c dan d yang menurut anda sesuai.

3. Pedoman penilaiannya adalah sebagai berikut ;

a. Jawaban (a) dengan nilai skor 4

b. Jawaban (b) dengan nilai atau skor 3

c. Jawaban (c)) dengan nilai atau skor 2

d. Jawaban (d) dengan nilai atau skor 1

4. Saran-saran untuk perbaikan harap tuliskan pada lembar yang telah disediakan. Setelah

didapatkan maka dilanjutkan dengan analisis data untuksetiap ahli, yang di liputi ahli

olahraga Bapak Dr.Nurkadri, M.Pddan juga Akhmad Riansyah sebagai pelatih.

3. Teknik Analisis Data

Pada penelitian pengembangan ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik

analisis deskriptif kuantitatif dengan presentase. Teknik ini di gunakan untuk menganalisa data

kuantitatif yang di peroleh dari hasil uji coba bentuk variasi latihan menyerang pada olahraga

futsal setelah itu akan di evaluasi ahli. Setiap variable instrument validasi dihitung jumlah

persennya lalu dirata-ratakan dengan variable yang lain. Setiap validator akan memiliki nilaiyang

berbeda. Ketiga nilai validator yang terdiri dari beberapa variable terhadap satu model dirata-
ratakan dan itulah yang menjadi acuan apakah model tersebut digunakan atau tidak. Rumus

untuk mengolah tanggapan atau evaluasi dari pelatih futsal dihitung menggunakan rumus

persentase yaitu :

Jumlah Nilai Diperoleh


P= x 100 %
Rumus : Jumlah Total

Tabel 3
Analisis Presentase Hasil Validasi Terhadap Bentuk Latihan

PERSENTASE KETERANGAN MAKNA

80% - 100% Valid Digunakan

60% - 79% Cukup Valid Digunakan

50% - 59% Kurang Valid Diganti

< 50% Tidak Valid Diganti

Anda mungkin juga menyukai