Anda di halaman 1dari 48

PROPOSAL

PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP

KETERAMPILAN SHOOTING PEMAIN FUTSAL BATADOS FC

THE EFFECT OF CIRCUIT TRAINING ON THE SHOOTING SKILLS OF

FUTSAL BATADOS FC PLAYERS

A RAFIUL RANDI

1932041052

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
LEMBAR PENGESAHAN

JENIS PENELITIAN : KUANTITATIF

NAMA : A RAFIUL RANDI

NIM : 1932041052

JURUSAN : PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS : ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN

Makassar, 26 Februari 2023

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Muh Said Hasan, M. Kes., M. Pd Muslim, S. Pd., M. Pd.


NIP. 197511132005011002 NIP. 198507062019031011

Ketua Jurusan

Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Dr. H. Nukhrawi Nawir., M.Kes., AIFO.


NIP. 196206101987021001

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................6
BAB II......................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR,..............................................8
DAN HIPOTESIS PENELITIAN............................................................................8
A. Tinjauan Pustaka........................................................................................8
B. Kerangka Berpikir....................................................................................26
C. Hipotesis...................................................................................................27
BAB III..................................................................................................................28
METODE PENELITIAN.......................................................................................28
A. Jenis Penelitian..........................................................................................28
B. Waktu Penelitian dan Tempat....................................................................29
C. Desain Penelitian......................................................................................29
D. Populasi dan Sampel.................................................................................29
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian.................................................30
F. Instrumen dan Perangkat Penelitian.........................................................31
G. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................33
H. Teknik Analisis Data................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................36

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan bentuk kegiatan jasmani yang dilakukan secara

intensif dengan mengerahkan segala daya upaya yang berguna untuk

meningkatkan prestasi seoptimal mungkin dan suatu upaya untuk memenangkan

pertandingan atau memperebutkan kejuaraan suatu cabang olahraga. Menurut

Hendra dan Putra (2019) Olahraga adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia. Olahraga sangatlah penting bagi kehidupan manusia tidak

hanya menyehatkan bagi tubuh akan tetapi olahraga sangat berperan dalam

perkembangan zaman dan telah membawa perubahan yang sangat besar di era

modern ini.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 3 tahun 2005, tentang

sistem keolahragaan nasional (BAB VI, Pasal 20:11) menyatakan bahwa. 1)

olahraga dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan

potensi olahragawan dalam rangka meningkatkan hargat dan martabat bangsa. 2)

olahraga prestasi dilakukan oleh setiap orang yang memiliki bakat, kemampuan,

dan potensi untuk mencapai prestasi. 3) olahraga prestasi dilaksanakan melalui

proses pembinaan dan pengembangan secara terencana,berjenjang dan

berkelanjutan dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. 4)

pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyarakat berkewajiban

menyelengarakan, mengawasi, dan mengendalikan kegiatan olahraga prestasi. 5)

3
untuk memajukan olahraga prestasi, pemerintah, pemerintah daerah, dan atau

masyarakat dapat mengembangkan perkumpulan olahraga pusat penelitian dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan, serta pembinaan

olahraga prestasi.

Futsal adalah sepakbola mini yang dimainkan di ruangan yang menuntut

pemain untuk melakukan gerakan yang dinamis dan cepat, dengan tujuan

menekan daerah lawan dan membuat gol sebanyak mungkin. Futsal merupakan

permainan yang sangat cepat dan dinamis. dilihat dari ukuran lapangan yang kecil

dibandingkan dengan lapangan sepak bola, olahraga futsal menuntut para pemain

untuk tidak banyak melakukan kesalahan karena didalam pertandingan futsal

seringkali terjadi situasi yang berubah secara cepat, maka dari itu diperlukan kerja

sama antar pemain yang baik.

Olahraga futsal pada umumnya mempunyai teknik dasar yang sama

dengan teknik dasar sepak bola yaitu mengumpan (passing), menerima bola

(receiving), mengumpan lambung (chipping), menggiring bola (dribbling),

menyundul (heading), dan menembak bola (shooting). Futsal mempunyai

peraturan yang berbeda dengan sepak bola salah satunya adalah dari segi waktu

bermain, permainan futsal dilakukan dalam waktu normal 40 menit . Selain

ukuran lapangan dan peraturan, yang juga membedakan futsal dengan sepak bola

yaitu futsal dimainkan di dalam ruangan (indoor) sedangkan sepak bola

dimainkan di luar ruangan (outdoor). Berbeda dengan permainan bola yang lainya

yang dimainkan di dalam ruangan, permanan futsal dibatasi dengan garis bukan

net.

4
Selanjutnya tujuan dari permainan adalah pemain memasukkan bola

sebanyak-banyaknya ke gawang lawannya dan berusaha menjaga gawangnya

sendiri, agar tidak kemasukkan Aji (2021). Suatu regu dinyatakan menang apabila

regu tersebut dapat memasukkan bola terbanyak ke gawang lawannya, dan apabila

sama, maka permainan dinyatakan seri/draw.

Salah satu teknik dasar yang sering digunakan dalam sepak bola adalah

menendang bola ke gawang atau shooting. Menendang bola ke gawang atau

shooting merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai dengan benar

oleh pemain futsal, karena dalam menendang bola ke gawang seorang pemain

harus benar-benar ahli dalam penempatan guna menciptakan peluang untuk

mencetak gol. Maka sangat penting untuk meningkatkan kemampuan menendang

atau shooting dalam bermain futsal. Kemampuan tersebut hanya dapat

ditingkatkan jika pemain telah memiliki kondisi fisik yang menunjang. Dari hasil

observasi penulis pada saat melihat permainan futsal, ternyata penguasaan teknik

dasar bermain futsal pada pemain relatif rendah terutama pada saat menendang

bola ke arah gawang banyak kesempatan yang hilang pada saat menembak ke

gawang lawan.

Pada saat latihan futsal, peneliti melihat bahwa pemain masih sering

melakukan kesalahan teknik dan gerakan pada saat mempertahankan gawang

maupun penyerangan ke gawang lawan. Kesalahan tersebut diantaranya ketika

melakukan teknik gerakan dengan bola misalnya pada saat menendang bola ke

gawang seringkali hasil tendangan tidak masuk sasaran gawang {goal}, atau

5
tendangan mengoper pada lawan tendangan tidak terarah sehingga mudah di

ambil oleh musuh.

Peneliti mengidentifikasi penyebab masih rendahnya kondisi fisik dan

teknik pemain untuk melakukan tendangan (shooting) ke gawang adalah karena

dalam latihan yang digunakan masih kurang tepat dan kurang bervariatif untuk

meningkatkan kondisi fisik dan teknik pemain. Perlu dilakukan perbaikan dalam

menggunakan latihan untuk memperbaiki dan meningkatkan langkah-langkah

dalam melakukan menembak (shooting) dalam permainan futsal sehingga

menghasilkan menembak (shooting) bola yang akurat, dan bisa mendapatkan poin

dalam bermain. Dengan penggunaan latihan yang tepat akan berpengaruh pula

terhadap keberhasilan atau pencapaian dari tujuan pelatihan itu sendiri, karena

dengan latihan yang sesuai maka tingkat keberhasilan pelatihan gerak akan mudah

dikuasai oleh pemain. Latihan circuit training ini disesuaikan dengan materi,

mempertimbangkan situasi dan kondisi serta kebutuhan karakteristik pemain.

Futsal merupakan olahraga yang sangat kompleks yaitu olahraga yang

menggabungkan komponen fisik/kondisi fisik dan teknik sehingga membentuk

suatu permainan yang indah. Menurut Afrizal (2019), kondisi fisik seseorang akan

sangat mempengaruhi bahkan menentukan gerak. Jika kondisi fisik pemain futsal

baik maka akan sangat menunjang pemain tersebut dalam mengembangkan teknik

dan taktik di lapangan.

Dalam observasi lapangan ditemukan bahwa Masih kurangnya kondisi

fisik pemain futsal di Batados FC. ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : 1)

Kurangnya pengetahuan pemain tentang berlatih futsal, 2) Belum adanya program

6
latihan futsal yang tersusun secara terprogram dan terencana, 3) Belum

dilaksanakannya tes kondisi fisik tiap pemain, 4) Kurangnya intensitas latihan

yang hanya dilakukan satu kali dalam satu minggu, 5) Jenis latihan yang monoton

menyebabkan pemain jenuh, 6) Belum dilaksanakannya latihan circuit training,

jadi belum bisa dilihat seberapa besar pengaruh latihannya terhadap peningkatan

kondisi fisik pemain.

Salah satu upaya dalam meningkatkan kondisi fisik adalah dengan

berlatih. Ada banyak metode-metode latihan yang dapat membantu pemain untuk

meningkatkan kondisi fisik. Salah satu metode latihan yang cukup kompleks

adalah metode latihan sirkuit. Menurut (Diana, 2020), latihan sirkuit adalah salah

satu cara yang dapat memperbaiki secara serempak tingkat fitness keseluruhan

dari tubuh kita yang meliputi komponen biomotorik dasar tersebut. Karena sangat

kompleks dan simpel, latihan circuit training ini sangat cocok digunakkan dalam

latihan futsal yang biasanya terkendala oleh waktu yang singkat. Jika latihan

circuit training ini dilakukan dalam waktu singkat, maka sisa waktu latihan bisa

digunakan untuk berlatih teknik dan taktik secara maksimal.

Kemudian dengan latihan circuit Training memudahkan pemain dalam

menguasai teknik menembak (shooting) dalam permainan futsal. Program latihan

circuit yang dikemukakan oleh (Satria, 2018), dilakukan selama 45 detik, dan

repetisi latihan antara 15-20 kali, waktu istirahat dalam satu stasiun, sebelum

berpindah ke stasiun berikutnya adalah satu menit atau kurang, dalam penelitian

ini latihan sirkuit merupakan serangkain latiahan yang dapat dilakukan oleh

Batados FC pada suatu ruangan atau tempat terbuka dimana telah ditentukan

7
jumlah pos sebanyak 5 pos dengan setiap pos dilakukan selama 30 detik, dan

repetisi sebanyak-banyaknya, waktu istirahat adalah satu menit sebelum

melanjutkan ke pos berikutnya, latihan ini dilakukan dalam dua set.

Bentuk-bentuk latihan dalam tiap pos meliputi menembak jarak 8 meter

kecepatan dan kelincahan (zig-zag run), daya tahan (lari sprint), daya ledak

(melompati cone), kekuatan (push up dan sit up), fleksibilitas (lari kanan kiri),

koordinasi kaki menembak bola ke target gawang, latihan circuit training dalam

penelitian ini dilaksanakan 3 kali dalam satu minggu yaitu pada hari senin, rabu,

dan jum’at didalam dan diluar jam latihan. Berdasarkan berbagai urain di atas,

peneliti bermaksud mengadakan penelitian untuk mengetahui pengaruh latihan

circuit training terhadap keterampilan tendangan shooting futsal pada Batadors

FC. Dari latar belakang tersebut peneliti mengadakan penelitian dengan judul:

“pengaruh latihan circuit training terhadap keterampilan tendangan shooting

futsal pada Batados FC”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini yaitu:

1.Apakah ada pengaruh latihan circuit training terhadap kemampuan

keterampilan shooting terhadap pemain futsal BATADOS FC?

2. Apakah ada pengaruh kelompok yang tidak diberi latihan circuit

training terhadap pemain futsal BATADOS FC?

8
3. Apakah ada perbedaan pengaruh kelompok yang diberikan latihan

circuit training dan kelompok yang tidak diberikan latihan circuit

training terhadap pemain futsal BATADOS FC?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan circuit training

terhadap kemampuan keterampilan shooting.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kelompok yang tidak diberi

latihan circuit training terhadap kemampuan ketepatan shooting.

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh kelompok yang

diberikan circuit training terhadap pemain futsal BATADOS FC?

C. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian dapat dijadikan pedoman untuk peneliti selanjutnya.

b. Secara praktis

1) Bagi tempat penelitian Sebagai bahan informasi untuk pelatih club dalam

memberikan metode latihan khususnya untuk meningkatkan shooting

dalam permainan futsal.

2) Bagi pemain Pentingnya menggunakan metode circuit training untuk

meningkatkan kemampuan shooting bagi pemain futsal.

3) Bagi Institusi Sebagai bahan referensi pada perpustakaan dan manfaatnya

bagi adik-adik jika melakukan penelitian dengan judul yang sama.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR,

DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah

dibaca dan dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun sebagai koleksi

pribadi (Siregar et al., 2022). Tinjauan pustaka merupakan kerangka acuan atau

sebagai landasan teori yang erat kaitannya dengan permasalahan suatu

penelitian. Teori-teori yang dikemukakan diharapkan dapat menunjang

penyusunan kerangka berfikir yang merupakan dasar dalam merumuskan

hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan dalam penelitian ini.

a. Hakikat Futsal

1) Pengertian

Pengertian Futsal, Futsal adalah permainan berupa regu terdiri atas 5 Pihak

lawan 5, dan produktivitas setiap gol pertandingannya sangat cepat sehingga

olahraga ini nyaman untuk ditekuni. Menang atau kalah dalam pertandingan

dilihat dari tingkat baik buruknya pemain serta proses strategi dalam

pertandingan. Menurut Salleh et al., (2017) “futsal adalah salah satu cabang

10
olahraga yang termaksud bentuk permainan bola besar. Sepak bola futsal yang

dimainkan di dalam ruangan adalah olahraga berupa team dengansifat dinamis”.

Sedangkan menurut (Naser & Ali, 2016) ” pengertian futsal adalah sebuah

versi sepakbola yang dimainkan di dalam ruangan lima Pihak lawan lima (satu

penjaga gawang dan lima sebagai pemain) yang telah disetujui oleh badan

pengatur sepak bola internasional atau yang biasa kita sebut (Federation

International de asosiasi sepakbola, FIFA 2014)”.

Menurut (Febriansyah, 2022) “disetiap kompetisi pertandingan olahraga

atlet dapat memecahkan rekor yang dilakukan sebelum atau sesudah dengan hasil

yang jauh lebih baik karena persiapan fisik, mental danteknis”. (Febriansyah,

2022) menambahkan mengenai keputusan juga faktor- faktor penting kenyamanan

dalam permainan. Menurut (Boronson (2021) ” secara alami, hasil pertandingan

adalah penentu utama 11 intensitas selama pertandingan pertandingan futsal.

Menjadi tinggi insensitas pemain futsal juga akan lebih cepat ketika merasakan

kelelahan antara waktu ketika permainan berlangsung”. Permainan bentuk team

futsal mampu bertransisi dalam hitungan perdetik, dengan mengiringi perubahan

dari posisi bertahan ke serangan begitu pula sebaliknya (Mustakim, 2022).

Menurut Salleh et al., (2017) futsal adalah “salah satu di antara cabang

olahraga yang termaksud bentuk permainan bola besar”. Sepak bola berkembang

menjadi alternatif olahraga futsal, karena lebih efesien untuk digunakan lahan sera

ukuran lapangan yang agak lebih kecil. Futsal dimainkan oleh dua tim yang

masing- masing terdiri atas lima pemain, salah satunya adalah kiper, futal

mempunyai karakteristik di antaranya adalahsemua pemain aktif berpartisipasi

11
secara merata dan kapan saja bisa main walaupun dalam keadaan fase bertahan

atau menyerang, eksekusi sangat cepat dengan tingkat presisi yang sangat tinggi

sehingga dapat mengejutkan Pihak lawan kemudian melakukan langkah cepat

sepanjang permainan.

Olahraga permainan futsal seolah-olah mengalir begitu saja, karena atlet

kewajiban melakukan improvisasi arahan dari pelaih ketika dalam menghadapi

yang berbeda-beda, sehingga diperlukan konsentrasi dan intlegensi yang tinggi.

Tiap atlet diharuskan berjuang agar selalu menguasai mengontrol bola, dan juga

ditekankan agar selalu berlari dengan tempo yang tinggi, hal ini sesuai dengan

pernyataan Boronson (2021) bahwa “olahraga futsal merupakan permainan

dinamis dan cepat, dan transisi bola bertahan ke menyerang harus seimbang”.

Setiap altet melakukan gerakan kombinasi tubuh yang baik dari rotasi sepatu

pemain dan permukaan lapangan futsal” (Mustakim, 2022).

Analisis “permainan futsal semestinya tidak hanya mencakup

aksipermainan di lapangan saja, namum sebaiknya pemain futsal yang dapat

dihasilkan dari lapangan khususnya pola atau strategi untuk menciptakan gol”.

Olahraga futsal mempunyaai kesamaan dengan sepak bola, salah satu bentuk

kesamaannya adalah memiliki tujuan untuk merebut bola dari penguasaan Pihak

lawan dan memasukkan bola sebanyak mungkin, serta menjaga pertahanan

sehinggah tidak kemasukan bola, dan pemenang diketahui dari total gol tercipta.

Walaupun futsal dan sepak bola itu sepintas hanya memiliki kesamaan namun ada

beberapa yang membedakan.

12
Berdasarkan penjelasan penjelasan para ahli di atas, penulis menyimpulkan

bahwa permainan futsal adalah sebuah permainan dilakukan dengan dua regu

yang masing-masing terdiri atas lima orang pemain disetiap team. Permainan

futsal merupakan hasil dari adopsi olahraga sepak bola yang telah dimodivikasi

menjadi sebuah permainan dan memiliki tujuan yangsama yaitu merebut bola dari

penguasaan Pihak lawan juga mencetak gol sebanyak banyaknya ke gawang

dengan melibatkan seluruh tubuh tidak termaksud tangan. Olahraga futsal sendiri

mempunyai peraturan yang sangatterperinci, sehingga bisa membedakan mana

sepak bola dan mana futsal. Adapun khusus aturan di lapangan baik ukuran

tertentu seperti, ukuran bola, ukuran pada gawang, ukuran lapangan,permainan,

dan tidak terbatas melakukan pergantian pemain.

2) Peraturan Olahraga Futsal

Pada permainan futsal, bola yang digunakan berbeda dengan bola yang

biasa digunakan dalam permainan sepakbola. Ukuran bola standar international

yang digunakan dalam permainan futsal ukurannya lebih kecil ketimbang bola

yang digunakan dalam permainan sepak bola. terdapat beberapa aturan bola yang

harus diperhatikan. Menurut standar aturan resmi FIFA dalam Yuniarto et al.,

(2018) bola yang digunakan harus:

a. Mempunyai bentuk bulat

b. Bahan kulit atau sejenisnya

c. Minimal 62 cm dan maksimalnya 64 cm.

d. Ketika pertandingan berat bola minimal 400 gram dan maksilamnya

440 gram.

13
e. Mempunyai tekanan yang sama dengan 0,6-0,9 atmosfir (600-900gram).

f. Ketika dipantulkan ketinggian bola antara 50cm –65 cm dari dau meter.

Gambar 2.1. Bola Futsal


Sumber: Kabarsport.com
3) Lapangan Futsal

Menurut Gumilar (2021) “lapangan futsal memiliki ukuran ukuran

tersendiri seperti bentuk persegi panjang dengan ukuran 25-42 m, dan lebar

lapangan 25 m”. Dimaksudkan lapangan berbentuk bujar sangakar dengan garis

ke samping kemudian pembatas lapangan harus lebih panjang dari pada garis

gawang, minimal panjang 25 m kemudian untuk panjang 42 m lebar minimal 16

m dan maksimalnya 25 m. Ukurukan yang digunakan untuk pertandingan

internasional adalah panjangnya minimal 38 m, dan maksimalnya 42 m, kemudian

lebar untuk ukurannya minimal 20 m, kemudian maksimalnya 25 m. Lapangan

mempunyai segala sesuatu yang sudah diaturdalam menggunakan batas batas

lapangan yang ditujukan kepada pemain agar mengetahui bola masih keadaan

aktif atau tidak (Gumilar, 2021).” Lapangan futsal juga mempunyai tanda garis

yang menempel di lapangan, diperoleh dua garis pembatas utama yaitu garis pada

14
gawang dan garis padalapangan”.

Lapangan menjadi dua bagian dengan digunakannya garis tengah

lapangan, dimana diameternya diberi tanda titik bulat yang persis di tengah-

tengah lapangan. Tanda titik bulat letaknya di tengah memiiki fungsi untuk

menaruh bola di tengah menandakan dimulainya pertandingan, kemudian

titikbulat bertanda sebuah lingkaran yang memiliki radius 3 m. Didalam area

pinalti memiliki tanda garis yang berbentuk setegah lingkaran dari kedua garis

berukuran seperempat lingkaran. Adapun ketentuannya sebagai berikut:

a. Tendangan titik penalti pertama: Terletak posisi yang berjarak 6 m dari

titik tengah yang berada diantara kedua tiang gawang.

b. Tendangan titik penalti kedua Terletak posisi 10 m dari titik tengah yang

berada diantara kedua tiang dan gawang. Tendangan sudut disetiap pojok

lapangan telah dibuat garis berbentuk seperempat lingkaran yang

mempunyai 25 jari-jari cm. Tendangan sudut adalah jalan untuk memulai

kembali permainan, kemudian melalui tengansudut dapat menciptakan gol

akan tetapi diberikan untuk tim Pihak lawan. Mengenai pemberian

tendangan pojok dalam.

15
Gambar 2.2. Lapangan Futsal
Sumber: kajian pustaka.com

4) Gawang

Menurut Firmanudin (2021) “garis gawang harus ditempatkan pada

bagian tengah. Gawang adalah salah satu alat perlengkapan futsal yang letaknya

pada posisi kedua sisi lapangan”. Menurut Gumilar (2021) Aturan law ofthe

games futsal Setyawan & Kresnapati (2019) “posisi gawang wajib pada bagian

tengah diantara masing-masing garis gawang. Pada dasarnya futsal dan sepak bola

memiliki kesamaan mengenai gawang, yakni memiliki dua tiang diantara tiang

yang satu dan tiang lainnya, kemudian bentuknya horizontal yang terletak bagian

tas diantara masing-masing kedua tiang. Akan tetapi, ukuran gawang

dalampermainan futsal memiliki ukuran yang lebih kecil ketimbang ukuran

gawang dalam permainan sepak bola. Bentuk penopang pada tiang gawang hanya

bolehkan berbentuk kotak dan lingkaran, dari kedua pilihan tersebut penopang

yang berbentuk lingkaran lebih untuk dianjurkan, alasannya karena relatif lebih

aman bila bola terbentur pada penopang akan menghasilkan pantulan bola yang

akurat.

16
Tinggi gawang permainan futsal masing-masing memiliki dua meter dan

tiga meter. Jaring gawang lataknya pada bagian belakang tiang pas diluar garis

pembatas. Ukuran bagian atas jaring gawang adalah 80 cm dan ukurang bagian

bawah 100 cm, kemudian bahan tali gawang dianjurkan dengan tali nilon karena

bahasnya agak kuat dan tahan lama.

Gambar 2.3. Gawang


Sumber: sportstars.id

5) Durasi Pertandingan

Durasi pertandingan futsal 2 x 20 menit bersih selama dua babak. Durasi

akan dilanjutkan apabila selama pertandingan belum diketahui pemenangnya.

Oleh karena itu durasi pertandingan ditambahkan kurang lebih 2 x 10 menit, jika

masih tetap seimbang maka Siswa menentukan dengan cara pinalti. Tiap-tiap tim

diberikan kesempatan untuk melakukan time out. Time out memiliki durasi kurang

lebih satu menit, kemudian untuk waktu istirahat diantara babak kedua dan

pertama maksimal 12 menit.

17
6) umlah Pemain

Saat pertandingan futsal berjalan, masing masing dari kedua tim tersebut

terdiri atas 5 player yang berada di lapangan, salah satunya yaitu kiper. Permainan

futsal dalam pertandingan pemain tidak dibatasi pergantian pemain, maksudnya

setiap player diizinkan berbuat bergantian pemain sewaktu waktu dalam

pertandingan. Pergantian dapat dibolehkan ketika bola berada didalam lapangan

ataupun di luar. Jumlah 18 player pengganti di batasi hingga 9 player (law of the

games 2012: 8). Kiper juga dapat bergantian posisi dengan pemain lainnya pada

saat permainan.

7) Perlengkapan pemain

Menurut law of the games (2012: 10) Bahwa “Setiap pemain diwajibkan

memakai perlengkapan bertujuan menunjang pemain’. Adapun beberapa dasar

perlengkapan yang wajib dimiliki seorang pemain adalah:

a. Memakai seragam kostum team kecuali kiper.

b. Celana pendek, jika pemain memakai celana yang bentuknya stretch pants

maka warnanya ikut menyusuaikan dengan warna utama.

c. Memakai kaos kaki, juga plaster disesuaikan dengan warna yang sudah

disepakati.

d. Wajib memakai shinguards

e. Sepatu yang dipakai harus sama dengan model yang diperkenankan

petunjuk lapangan.

b. Hakikat Latihan

1) Pengertian

18
Secara sederhana latihan dapat dirumuskan, yaitu segala daya dan upaya

untuk meningkatkan secara menyeluruh kondisi fisik dengan proses yang

sistematis dan berulang-ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah beban

latihan, waktu atau intensitasnya. Seseorang melakukan latihan dikarenakan

merupakan suatu bentuk upaya untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Indrayana & Yuliawan (2019) “Latihan (Training) adalah proses

yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang,

dengan kian hari kian menambah jumlah latihan atau pekerjaannya”.

Sedangkan menurut Nugraha (2021) adalah “Latihan yang menyeluruh

memberikan kemungkinan perkembangan yang lebih mantap untuk pembentukan

prestasi pada waktunya”. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk

mencapai tujuan akhir dari suatu penampilan yaitu peningkatan prestasi yang

optimal kegiatan latihan harus dilakukan secara sistematis, bertahap dan berulang-

ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan.

2) Tinjauan Latihan

Tujuan serta sasaran utama dari latihan atau training adalah untuk

membantu atlet untuk meningkatkan keterampilan dan prestasinya semaksimal

mungkin. Untuk mencapai hal itu Menurut Purnomo (2019) mengatakan bahwa

“Terdapat empat aspek yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh

atlet, yaitu: (a) Latihan fisik, (b) Latihan teknik, (c) Latihan taktik, (d) Latihan

mental”

3) Prinsip Latihan

19
Prinsip-prinsip latihan yang akan penulis paparkan disini adalah prinsip

latihan yang sesuai dengan prinsip yang diterapkan dalam penelitian ini.

Prinsipprinsip tersebut adalah prinsip beban lebih, prinsip individualisasi, prinsip

kualitas latihan dan intensitas latihan. Berikut ini akan dijabarkan prinsip-prinsip

latihan sebagai berikut:

a) Prinsip Beban Lebih (Overload) Prinsip ini mengatakan bahwa beban latihan

yang diberikan kepada atlet haruslah cukup berat dan cukup bengis, serta

harus diberikan berulang kali dengan insentitas yang cukup tinggi. kalau

latihan dilakukkan secara sistematis maka tubuh atlet akan dapat

menyesuaikan diri semaksimal mungkin kepada latihan berat yang diberikan,

serta dapat bertahan terhadap stres-stres yang ditimbulkan oleh latihan berat

tersebut, baik stres fisik maupun stres mental. Penerapan beban latihan dapat

diberikan dengan berbagai cara seperti dengan meningkatkan frekuensi

latihan, lama latihan, jumlah latihan, macam latihan, ulangan dalam satu

bentuk latihan. untuk menerapkan prinsip overload sebaiknya menggunakan

sistem tangga yang di desain oleh Bompa (1994). Yang dikemukakan oleh

Jalaluddin (2022) dengan ilustrasi grafis sebagai berikut.

5 Prestas
Beban Latihan

3
2 4
1

Gambar 2.4. Sistem Tangga


Sumber : (Jalaluddin, 2022)

20
Setiap garis vertikal menunjukkan perubahan (penambahan) beban,

sedangkan setiap garis horizontal adalah fase adaptasi terhadap beban yang

baru. Beban latihan pada tiga tangga (cycle) pertama ditingkatkan secara

bertahap. Pada cycle ke empat beban diturunkan ini adalah yang disebut

(unloading phase), yang dimaksudnya adalah untuk memberi kesempatan

kepada organisme tubuh untuk melakukan regenerasi/mengumpulkan

tenaga. Penerapan latihan ini untuk meningkatkan power otot tungkai

dengan menggunakan variasi latihan selama 16 kali yang terdiri dari

latihan hurdle jump, front cone hoops, jump to box, dan lateral jump to

box. Dengan menggunakann intensitas 80%-90% yang dilakukan dengan

repetisi yang kian hari kian meningkat jumlah beban nya dan pada minggu

ke-4 jumlah beban nya diturunkan karena sistem overload latihan nya

cukup bengis oleh karena itu memberikan kesempatan otot-otot untuk

beristirahat sehingga akan lebih siap menerima beban lebih besar pada

latihan selanjutnya.

b) Prinsip Individualisasi

Menurut Alif (2022) menjelaskan “Tidak ada dua orang yang rupanya

persis sama, sekalipun kembar, dan tidak ada pula dua orang (apa lagi lebih)

yang secara fisiologis maupun psikologis persis sama. Setiap orang

mempunyai perbedaan individu masing-masing. Demikian pula, setiap atlet

berbeda dalam kemampuan, potensi dan karakteristik belajarnya. Gunawan

(2019) mengemukakan bahwa: Setiap atlet berbeda-beda beban latihan, karena

hal ini dipengaruhi oleh faktor keturunan, kematangan gizi, waktu istirahat,

21
dan tidur, tingkat kebugaran, pengaruh lingkungan, rasa sakit dan cedera dan

motivasi. Oleh sebab itu, agar pelatih berhasil dalam melatih, perlu menyadari

bahwa setiap anak memiliki perbedaan-perbedaan tersebut, dalam merespon

beban latihan.

c) Prinsip Kualitas

Latihan Latihan yang berkualitas adalah latihan haruslah yang berisi

drill-drill yang bermanfaat dan yang jelas arah serta tujuan latihannya. Atlet

haruslah merasakan bahwa apa yang diberikan oleh pelatih adalah memang

berguna baginya dan bahwa hari itu dia telah lagi belajar atau mengalami

sesuatu yang baru. Menurut Alif (2022) menjelaskan “Berlatih secara intensif

saja belumlah cukup apabila latihan atau dril-dril tidak berbobot, bemutu,

berkualitas”. Orang bisa saja berlatih keras sampai habis napas dan tenaga, tetapi

isi latihanya tidak bermutu, karena itu prestasinya tidak meningkat. Penerapan

kualitas latihan dalam penelitian ini yaitu dengan cara mengawasi sampel harus

dengan teknik yang benar dan apabila gerakan salah segera di perbaiki.

d) Prinsip Variasi Latihan

Latihan yang dilaksanakan dengan betul biasa nya menuntut banyak waktu

dan tenaga atlet. Ratusan jam kerja keras yang diperlukan oleh atlet untuk secara

bertahap terus meningkatkan intensitas kerjanya, untuk mengulang setiap bentuk

latihan, dan untuk semakin meningkatkan prestasinya. Oleh karena itu tidak

mengherankan kalau latihan demikian sering dapat menyebabkan rasa bosan

(boredom) pada atlet. Lebih-lebih pada atlet-atlet yang melakukan cabang

olahraga yang unsur daya tahannya merupakan faktor yang dominan, dan unsur

22
variasi teknik (yang banyak terdapat pada basket, voli, sepakbola, dll.) adalah

minimal, misalnya dalam cabang olahraga lari, renang, mendayung, panahan,

menembak, sepatu roda.

Menurut Gunawan (2019) bahwa “variasi latihan untuk mencegah

kemungkinan timbulnya kebosanan berlatih ini, peneliti harus kreatif dan

pandai-pandai mencari dan menerapkan variasi-variasi dalam latihan”. Oleh

sebab itu pelatih harus banyak melakukan variasi pada saat melakukan latihan

dalam power otot tungkai. Penerapan variasi latihan dalam meningkatkan power

otot tungkai disini dengan menggunakan latihan yang bermacam-macam latihan

tersebut yaitu dengan hurdle jump, front cone hoops. Jump to box dan lateral

jump to box dengan rintangan yang berbeda agar atlet tersebut tidak mengalami

kejenuhan dalam latihan. Oleh karena itu dalam latihan pelatih memerlukan

variasi latihan tersebut karena adanya variasi latihan, latihan bisa terjadi

meredam boredom atau kejenuhan tersebut.

c. Hakikat Circuit Training

1) Pengertian

Menurut (Satria, 2018) , latihan sirkuit adalah suatu bentuk atau model

atau metode dalam suatu program latihan terdiri dari beberapa stasiun atau pos

dan di setiap stasiun seorang atlet melakukan jenis latihan yang telah ditentukan.

Circuit training adalah latihan yang dilakukan dengan membentuk

beberapa konsep latihan atau serangkaian variasi latihan sirkuit, yang mana

gabungan beberapa variasi latihan inilah yang menjadi perumpamaan sebagai

sebuah sirkuit/Pos. Menurut Jamaluddin (2021), circuit training adalah metode

23
latihan yang terdiri dari beberapa item latihan yang harus dilakukan dalam waktu

tertentu.

Selanjutnya Putri et al., (2020), circuit training adalah metode latihan

untuk meningkatkan kekuatan, ketahanan, speed, power, dan fleksibilitas. Latihan

merupakan salah satu unsur berlatih dan terlatih dalam meningkatkan kemampuan

secar bertahap yang dilakukan secara efisien dengan melalui latihan sircuit. Unsur

dari kompenen tersebut ketahanan otot, kekuatan otot, kelentukan, kelincahan, dan

keseimbangan. Latihan sirkuit dapat dikatekorikan sebagai salah satu prinsip-

prinsip latihan yaitu prinsip variasi, karena prinsip ini bertujuan untuk

menghindari kejenuhan dan keresahan pada seorang atlit.

Keutungan berlatih dengan cara circuit training diantaranya menurut

(Firmansah, 2021) adalah :

a) Meningkatkan berbagai komponen kondisi fisik secara serempak dalam

waktu yang relatif singkat.

b) Setiap atlet dapat berlatih sesuai dengan kemajuan masing-masing.

c) Setip atlet dapat dan menilai kemajuan sendiri.

d) Latihan mudah diawasi.

e) Hemat waktu dan dapat dilakukan oleh banyak orang sekaligus.

2) Pelaksanaan Circuit Training

Pelaksanaan circuit training adalah sebagai berikut: Dalam suatu daerah

atau area tertentu di tentukan beberapa pos atau stasions, misalnya 6 pos. di

setiap pos atlet di haruskan melakukan. Suatu bentuk latihan tertentu.Latihan-

latihannya biasanya berbentuk latihan kondisi fisik seperti untuk kekuatan,

24
kecepatan, aglity, daya tahan, dan sebagainya. Sebagai contoh bentuk-bentuk

latihan di setiap pos berturut-turut adalah; push up, Jump Jack,full up,shit up,

menarik karet ban dan squad thrust. Apabila di laksanakan dengan betul-betul,

setelah satu circuit denyut nadi bisa mencapai 160-180 denyut permenit, yang

berarti atlet telah berlatih secara intensif dan mencapai trainingzonenya.

Gambar 2.5 Contoh Latihan Metode Cirkuit Training


Sumber:materiku86.blogspot.com

3) Bentuk-Bentuk Latihan Circuit Training

Bentuk-bentuk latihan Circuit Training mencakup latihan kekuatan otot,

kecepatan, kelincahan, daya tahan dan lain sebagainya. Menurut Maulana (2022)

“biasanya disusun dalam suatu lingkaran yang terdiri dari beberapa pos. Dengan

sedikit kreativitas dan kecerdikan, pelatih akan bisa mendesain suatu program

25
latihan sirkuit yang paling cocok untuk mengembangkan unsur-unsur fisik yang

cocok bagi cabang olahraganya” (Moshinsky, 2014).

d. Hakikat Shooting

1) Pengertian

Shooting merupakan salah satu cara untuk memasukkan bola atau

menciptakan gol ke gawang lawan dengan menggunakan kaki sebagai subyek

geraknya (Hidayat, 2018). Pembelajaran materi futsal cenderung menggunakan

pembelajaran yang tidak terstruktur oleh karena itu pembelajaran tidak efektif

dikarenakan model pembelajaran yang digunakan cenderung membuat anak jenuh

dalam mengikuti pembelajaran, terlebih dalam pembelajaran shooting gerakan

yang dilakukan cenderung masih lebih banyak menggunakan teknik tendangan

kaki bagian dalam sedangkan untuk teknik menendang atau Shooting dapat dibagi

menjadi dua teknik, yaitu shooting menggunakan punggung kaki dan ujung sepatu

atau ujung kaki (Narlan et al., 2017).

Menurut pendapat Akbar (2020) menyatakan bahwa shooting adalah

tendangan bola untuk mencetak gol atau membuat gol menyatakan bahwa

shooting adalah tendangan bola untuk mencetak gol atau membuat gol. Shooting

berarti tendangan bola keras kegawang lawan untuk mencetak gool sehingga

bertambah poin dan bisa meraih kemenangan dalam pertandingan.

Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Triyudho dkk, bahwa Lebih dari

70% gol-gol yang terjadi berasal dari shooting atau tembakan ke arah gawang

lawan (Triyudho et al., 2017). Sehingga dapat dikatakan bahwa shooting

merupakan peran penting dalam bermain futsal dalam mencetak gol ke gawang

26
lawan dan memenangkan pertandingan dengan gol yang banyak dibandingkan

lawan.

Ada dua teknik shooting yang sering dignakan pada saat bermain futsal

yaitu menggunakan punggun kaki dan menggunakan ujung kaki. Permana (2022)

menjelaskan teknik gerak shooting menggunakan punggung kaki sebagai berikut :

a) Tempatkan kaki tumpu disamping bola dengan jari-jari lurus menghadap

arah gawang, bukan kaki yang untuk menendang.

b) Gunakan bagian punggung kaki untuk melakukan shooting.

c) Konsentrasikan pandangan kearah bola tepat di tengah-tengah bola pada

saat punggung kaki menyentuh bola.

d) Kunci atau kuatkan tumit agar saat sentuhan dengan bola lebih kuat.

e) Posisi badan agak dicondongkan ke depan, apabila badan tidak condong ke

depan maka kemungkinan besar perkenaan bola bagian bawah akan

melambung tinggi.

f) Diteruskan dengan gerakan lanjutan, setelah sentuhan dengan bola dalam

melanjutkan shooting ayunan kaki jangan dihentikan.

Dari semua teknik yang ada dalam sepak bola, teknik menendang bola

(shooting) memiliki peran penting dalam permainan seoak bola, sesuai dengan

tujuan utama sepak bola yakni mencetak gol. Menendang bola ke gawang

(shooting) merupakan faktor terpenting dan utama dalam permainan sepak bola

(Mardhika, 2020). Untuk menjadi seorang pemain sepak bola, perlulah pemain

mengembangkan kemahirannya menendang dengan menggunakan kedua belah

27
kakinya. Sebenarnya menendang adalah seni, teknik ini memerlukan kemampuan

mengukur jarak dan arah (Lamungga et al., 2020).

2) Teknik Shooting

Berikut adalah teknik cara shoot.

 Tempatkan kaki tumpu di samping bola dengan jari jari kaki lurus

menghadap kearah gawang, bukan kaki yang untuk menendang.

 Gunakan bagian punggung kaki atau ujung kaki untuk melakukan

shooting

 Konsentrasi pandangan kearah bola tepat ditengah-tengah bola pada saat

melakukan shooting.

 Kunci atau kuatkan tumit agar saat sentuhan dengan bola lebih kuat.

 Posisi badan agak dicondongkan ke depan, apabila tidak dicondongkan

maka kemungkinan besar tendangan akan melambung tinggi.

 Di teruskan dengan gerakan lanjutan, dimana setelah sentuhan dengan bola

dalam melanjutkan shooting ayunan kaki jangan dihentikan.

(Gambar 2.6. teknik dasar shooting 1 hari pintar bermain futsal


oleh Sahda Halim , 2012, p.77)

28
B. Kerangka Berpikir

Pamungkas & Sastika (2021) Kerangka berfikir merupakan model

konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai masalah yang

penting.

Permainan futsal merupakan permainan yang membutuhkan

keterampilan penguasaan teknik dasar yang baik seperti kemampuan teknik dasar

passing, control, chipping, dribbling, heading, dan shooting. Kemampuan

shooting sangat di butuhkan dalam permainan futsal untuk mencetak gol ke

gawang lawan sehingga menghasilkan poin, Semakin baik melakukan shooting

maka semakin besar pula peluang untuk menghasilkan poin dan memenangkan

pertandingan. Melakukan shooting dengan baik bukanlah yang mudah, tentu

dibutuhkan kedisiplinan dalam latihan untuk menunjang keberhasilan shooting.

Oleh sebab itu dibutuhkan latihan yang dapat mendukung kemampuan shooting

seperti bentuk latihan circuit training, Maka karena itu di buatlah metode latihan

circuit training untuk meningkatkan kemampuan shooting. Dalam penelian ini di

bentuk satu kelompok dan di berikan tes awalan shooting kemuadian di berikan

perlakuan circuit training, setelah diberikan perlakuan dilihatlah hasil shooting

apakah ada pengaruh dari circuit training.

Berdasarkan uraian diPEMAIN


atas maka BATADOS FC dapat di rumuskan sebagai
kerangka berfikir

berikut:

1.Jika sekelompok pemain diberi latihan circuit training maka diduga

berpengaruh terhadap kemampuan keterampilan shooting pada permainan

futsal pada pemain futsal BATADOS FC.

29
2.Jika ada sekelompok pemain yang tidak di berikan latihan circuit training

maka diduga akan berpengaruh terhadap kemampuan keterampilan shooting

pada permainan futsal pada pemain futsal BATADOS FC.

3.Jika kelompok A di beri latihan circuit training dan kelompok B tidak di

berikan latihan circuit training maka diduga terjadi pengaruh terhadap

keterampilan shooting pada pemain futsal BATADOS FC.

BATADOS FC

CIRCUIT TRAINING

SHOOTING
Gambar 2.10 Kerangka Pikir

C. Hipotesis

Ratuliu (2019) berpendapat bahwa hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian, telah

Page 11 48 dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan, dikatakan sementara

karena jawaban yang diberikan hanya didasarkan pada teori relevan, belum

didasarkan pada fakta

Berdasarkan uraian kerangka berpikir di atas maka hipotesis yang di ajukan

adalah :

30
1. Diduga ada pengaruh latihan circuit training terhadap ketepatan shooting

dalam permainan futsal pada pemain futsal BATADOS FC.

2. Diduga ada pengaruh kelompok yang tidak diberikan circuit training terhadap

ketepatan shooting dalam permainan futsal pada pemain futsal BATADOS FC.

3. Diduga ada pengaruh antara kelompok yang diberikan circuit training dan

kelompok yang tidak diberikan latihan circuit training terhadap ketepatan

shooting dalam permainan futsal pada pemain futsal BATADOS FC..

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan metode yang dipergunakan untuk mencari

pembuktian secara ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk

mengungkapkan dan memberikan jawaban atas permasalahan yang

dikemukakan dalam suatu penelitian, sehingga arah dan tujuan pengungkapan

fakta atau kebenaran sesuai dengan apa yang ditemukan dalam penelitian dan

betul-betul sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimen. Metode eksperimen

adalah suatu penelitian yang selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat

31
akibat dari suatu perlakuan (Imaroh et al., 2022). Populasi penelitian ialah

Batados FC. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah

observasi, tes dan pengukuran.

Menurut Hariyanti (2017), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.

B. Waktu Penelitian dan Tempat

Waktu penelitian ini di rencanakan pada bulan April 2023 Tempat di

Super Futsal, Jl.Rutan No.1, Gn. Sari, Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi

Selatan 90221

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini dengan

menggunakan " group,experiment,control,pretest,treatment,posttest " Dalam

desain ini efek suatu perlakuan terhadap variabel terikat akan diuji dengan cara

membandingkan keadaan variabel terikat pada kelompok eksperimen setelah

dikenai perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan

(Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 2010: 64).

Kedua kelompok dibagi menggunakan Matched Subject Ordinal Pairing,

kemudian pertama kali dilakukan pengukuran terhadap subjek (pretest) dengan

32
memakai margaria kalamen. Pada kelompok eksperimen dapat dimulai yaitu

pemberian latihan resistance band leg yang dilakukan selama waktu yang

ditentukan. Kelompok kontrol, sepanjang waktu tersebut diberikan tanpa

perlakuan mengunakan resistance band leg, tetapi latihan biasa. Setelah latihan

menggunakan resistance bend leg selesai, kemudian kedua kelompok diukur

kembali kemampuannya menggunakan margaria kalamen untuk posttest.

Adapun rancangan tersebut dapat di gambarkan sebagai berikut:

GROUP PRETEST TREATMENT POSTTEST

EXPERIMENT A1 X A2

CONTROL B1 _ B2

Gambar 3.1 group,experiment,control,pretest,treatment,posttest


Sumber:(Sugiyono,2007:55)

Keterangan:

A1: Kelompok pretest eksperement

B1: Pretest kelompok kontrol

33
X: Perlakuan latihan circuit training

A2: Postest kelompok ekspreriment

B2: Postest kelompok control

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Septriandre (2021), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Adapun yang dijadikan populasi penelitian ini adalah team

Batados FC.

2. Sampel

Menurut Prasetiyo (2019), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian

ini diambil dengan cara purposive sampling.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa

yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk

populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

34
representatif (Ul’fah Hernaeny, 2021). Adapun sampel dalam penelitian ini di

dapat dari jumlah populasi dari team Batdos FC sebanyak 40 orang.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Adapun definisi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Terikat

Shooting merupakan salah satu cara untuk memasukkan bola atau

menciptakan gol ke gawang lawan dengan menggunakan kaki sebagai subyek

geraknya (Hidayat, 2018). Pembelajaran materi futsal cenderung menggunakan

pembelajaran yang tidak terstruktur oleh karena itu pembelajaran tidak efektif

dikarenakan model pembelajaran yang digunakan cenderung membuat anak jenuh

dalam mengikuti pembelajaran, terlebih dalam pembelajaran shooting gerakan

yang dilakukan cenderung masih lebih banyak menggunakan teknik tendangan

kaki bagian dalam sedangkan untuk teknik menendang atau Shooting dapat dibagi

menjadi dua teknik, yaitu shooting menggunakan punggung kaki dan ujung sepatu

atau ujung kaki (Narlan et al., 2017).

2. Variabel Bebas

Circuit training adalah latihan yang dilakukan dengan membentuk

beberapa konsep latihan atau serangkaian variasi latihan sirkuit, yang mana

gabungan beberapa variasi latihan inilah yang menjadi perumpamaan sebagai

sebuah sirkuit/Pos. menurut Jamaludin (2021), circuit training adalah metode

latihan yan terdiri dari beberapa item latihan yang harus dilakukan dalam waktu

tertentu.

35
F. Instrumen dan Perangkat Penelitian

Pada dasarnya penelitian adalah melakukan penelitian dan evaluasi, makan

diperlukan suatu alat ukur. Alat ukur dalam penelitian ini dinamakan instrument

penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat untuk mengumpulkan data.

Proses pengumpulan data diarahkan kepada data yang valid hasil dari penelitian.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes keterampilan shooting

Nurhasan harus dilakukan pengukuran supaya diperoleh tingkat derajat validitas

dan reliabilitasnya.

Tes keterampilan shooting diadopsi dari skripsi Asep Sumpena (2008)

memiliki validitas sebesar 0,886 dan reabilitas sebesar 0,866.

a. Tujuan: Tujuan untuk mengukur kemampuan dalam menendang bola ke arah

gawang (mencetak gol), dengan target yang telah ditentukan, serta kecepatan yang

telah ditentukan pula.

b. Sarana/alat

- Bola futsal

- Gawang dengan ukuran standar

. Stop Watch

- Tali

- Cones

c. Tatacara Pelaksanaan Test

Pelaku melakukan tendangan langsung ke arah gawang yang telah ditandai

dengan tali dan ditandai dengan skor-skor yang berbeda-beda. Hasil

36
Achival tendangan dianggap sah apabila waktu tempuh bola yang telah

ditendang kurang dari 2 detik, dan bola mengarah masuk ke gawang baik

itu tengah, maupun samping. Diberikan tiga kali kesempatan melakukan

tendangan. Hasil tendangan dinyatakan gagal apabila waktu yang

ditempuh lebih dari 2 detik dan apabila bola tidak masuk ke gawang.

d. Cara Penilaian Jumlah skor dari tiga kali kesempatan dibagi tiga (diambil

rata- rata). Untuk gambar tes shooting dapat dilihat pada gambar 3.2

dibawah ini:

(Gambar 2.6. teknik dasar shooting 1 hari pintar bermain futsal


oleh Sahda Halim , 2012, p.77)
(Gambar 3. 2. tes shooting 8 meter
Sumber: (setiawan, 2014)
G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan tes. Suharsimi

dalam Kurniawan et al., (2017) menjelaskan tes adalah suatu alat atau prosedur

yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan

cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Pos 1 pos 5

Zig-Zag run Lari bolak-balik

37
pos 2 pos 4

Squat jump Doubleg leg hop

pos 3
push up

Gambar 3.3 Latihan Circuit Trainning

• Pos 1 melakukan Zig-zag. Tujuannya untuk melatih

kelincahan.

• Pos 2 melakukan Squat Jump. Tujuannya untuk melatih

daya tahan otot tungkai

• Pos 3 melakukan Push up. Tujuannya untuk melatih daya

tahan dan kekuatan otot lengan.

• Pos 4 melakukan Double leg hop. Tujuannya untuk

melatih daya ledak otot tungkai.

• Pos 5 melakukan Lari bolak-balik. tujuannya untuk

melatih kecepatan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

ketepatan Shooting. Melalui tes ini maka akan di peroleh data yang objektif, data

yang objektif ini akan memudahkan dalam memproleh penelitian. Adapun

langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pretest untuk mengukur kemampuan shooting awal

sebelum perlakuan dilakukan. Adapun langkah yang dilakukan secara

38
urut yaitu sampel berbaris, dipanggil untuk melakukan shooting, diukur

dan dicatat hasilnya.

2. Melakukan perlakuan dengan menggunakan latihan circuit training

untuk meningkatkan kemampuan shooting. Adapun langkah yang

dilakukan secara urut yaitu sampel diatur menjadi satu kelompok

kemudian sampel berdiri di pos circuit training masing-masing dan

menunggu aba-aba untuk melakukan gerakan.

3. Melakukan post test untuk mengukur kemampuan shooting setelah

perlakuan dilakukan. Adapun langkaah yang dilakukan secara urut yaitu

sampel berbaris, dipanggil untuk melakukan shooting dicatat hasilnya.

H. Teknik Analisis Data

Sebelum pelaksanan eksperimen harus ada tes awal. Apabila eksperimen

telah selesai dilakukan maka diakhiri dengan tes akhir , yang kemudian

dilanjutkan dengan tabulasi data untuk menghitung statistik deskriptifnya. Untuk

menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas

data dan uji homogenitas dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov dan

dilanjutkan dengan uji-t yaitu uji pengaruh. Dan pengolahan data ini

menggunakan komputerisasi dengan sistem Statistical Product and Service

Solutions (SPSS) versi 22.

39
DAFTAR PUSTAKA

Aji, A. W. (2021). Pengukuran ketepatan shooting anggota ekstrakurikuler sepak


bola pada sekolah menengah pertama di Bengkulu Selatan. Journal Of
Dehasen Educational Review, 2(01), 23–26.
Akbar, M. (2020). Penguasaan Teknik Bermain Sepakbola Pada Mahasiswa Fik
Unm. UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR.
ALIF, M. (2022). PENGARUH LATIHAN SERVIS ATAS DENGAN
MODIFIKASI JARAK BERTAHAP TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS
ATASPERMAINAN BOLA VOLI (Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler
Bola Voli SMP Negeri 1 Dayeuhluhur). Universitas Siliwangi.
BORONSON, A. (2021). MODEL LATIHAN CONTROL FUTSAL
MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA EKSTRAKULIKULER DI
SMP PADA USIA 14-16 TAHUN. UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Diana, F. (2020). PENGARUH METODE LATIHAN DAN KEKUATAN
TERHADAP TENDANGAN DEPAN PENCAK SILAT (STUDI
EKSPERIMEN PADA SISWA SMA ATTAUFIK KOTA JAMBI). Jurnal

40
Ilmu Keolahragaan, 3(1), 17–29.
FEBRIANSYAH, F. (2022). PROFIL KECEMASAN ATLET FUTSAL DI PIVOT
FUTSAL CLUB DEPOK KELOMPOK USIA 13–15 TAHUN.
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Firmansah, M. W. (2021). MODEL LATIHAN DAYA TAHAN PADA
SEPAKBOLA. Jurnal Prestasi Olahraga, 4(8), 91–100.
Firmanudin, R. (2021).
PENGARUHLATIHANKETERAMPILANMENTALIMAGERYTERHADAP
PENINGKATANKETERAMPILANDASARFUTSAL
(SiswaEkstrakulikulerFutsalSMPIT ‘Alamy).
GUMILAR, M. (2021). PENGARUH LATIHAN SHOOTING MENGGUNAKAN
SASARAN TERHADAP KETEPATAN SHOOTING DALAM PERMAINAN
FUTSAL (Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Futsal SMA Negeri 16
Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2020/2021). Universitas Siliwangi.
GUNAWAN, A. (2019). PENGARUH BENTUK-BENTUK LATIHAN
TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI (Eksperimen pada
Atlet Putra UKM Bola Basket Universitas Siliwangi Tasikmalaya).
Universitas Siliwangi.
HARIYANTI, T. R. I. (2017). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas
Konsumen Membeli Air Galon Merek Aer Qua Di Kota Pontianak.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS.
Hendra, J., & Putra, G. I. (2019). Mengembangkan Keterampilan Gerak Dasar
Manipulatif bagi Anak Melalui Permainan Olahraga di Taman Kanak-Kanak.
Jurnal Muara Pendidikan, 4(2), 438–444.
Hidayat, A. (2018). Pengaruh Daya Ledak Tungkai, Koordinasi Mata Kaki dan
Keseimbangan terhadap Kemampuan Shooting ke Gawang pada Permainan
Sepakbola Siswa SMA Negeri 14 Sinjai. universitas negeri makassar.
Imaroh, R. D., Sudarti, S., & Handayani, R. D. (2022). Analisis Korelasi
Kemampuan Berpikir Kreatif dengan Model Problem Based Learning (PBL)
pada Pembelajaran IPA. Jurnal Pendidikan Mipa, 12(2), 198–204.
Indrayana, B., & Yuliawan, E. (2019). Penyuluhan pentingnya peningkatan
vo2max guna meningkatkan kondisi fisik pemain sepakbola fortuna fc
kecamatan rantau rasau. Jurnal Ilmiah Sport Coaching And Education, 3(1),
41–50.
JALALUDDIN, M. S. (2022). PENGARUH VARIASI LATIHAN LEMPARAN
TARGET TERHADAP PENINGKATAN AKURASI LEMPARAN PENJAGA
GAWANG SEKOLAH SEPAK BOLA DENI KUSWANDI PRIVATE.
Universitas Siliwangi.
Jamaludin, J. (2021). Pengaruh latihan sirkuit training terhadap kemampuan
VO2max atlet Porprov tarung derajat Lombok Timur. Gelora: Jurnal
Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan IKIP Mataram, 6(1), 32–38.
Kurniawan, A., Jubaedi, A., & Suranto, S. (2017). Pengaruh Latihan Circuit
Training Terhadap Shooting dalam Permainan Sepakbola. JUPE (Jurnal
Penjaskesrek), 5(3).
Lamungga, P., Iqbal, M., & Alsaudi, A. T. B. D. (2020). Keterampilan Shooting
Bola pada Permainan Sepakbola Menggunakan Metode Bagian. Prosiding

41
Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara III, 8–14.
Mardhika, R. (2020). Standing Jump Over Barrier Mempengaruhi Keterampilan
Menendang Bola (Shooting) Cabang Olahraga Sepakbola. Jurnal Porkes,
2(2), 50–57.
Maulana, R. (2022). PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP
PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI (Studi Eksperimen Pada Peserta
Ekstrakurikuler Sepak Bola SMP Negeri 1 Sukaraja). Universitas Siliwangi.
Moshinsky, M. (2014). Metodologi Latihan Olahraga. In Nucl. Phys. (Vol. 13,
Issue 1).
Mustakim, M. (2022). PENGARUH LATIHAN RESITANCE BAND DAN
RESISTANCE BAND LEG PRESS TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI
ANGGOTA UKM FUTSAL STKIP PGRI PACITAN TAHUN 2022. STKIP
PGRI PACITAN.
Narlan, A., Juniar, D. T., & Millah, H. (2017). Pengembangan Instrumen
Keterampilan Olahraga Futsal. Jurnal Siliwangi: Seri Pendidikan, 3(2).
Naser, N., & Ali, A. (2016). A descriptive-comparative study of performance
characteristics in futsal players of different levels. Journal of Sports
Sciences, 34(18), 1707–1715.
NUGRAHA, R. F. (2021). PENGARUH BENTUK-BENTUK LATIHAN LADDER
DRILL TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (Eksperimen Pada
Ekstrakurikuler Futsal Putra SMP Negeri 1 Garawangi Kabupaten
Kuningan Tahun Ajaran 2020/2021). Universitas Siliwangi.
Pamungkas, M. Z., & Sastika, W. (2021). Analisis Pengembangan Komunikasi
Pemasaran Interaktif Pada Media Sosial Instagram Pt. Telekomunikasi
Indonesia, Sto Banjaran, Bandung Tahun 2021. EProceedings of Applied
Science, 7(5).
Permana, T. H. (2022). PENGARUH LATIHAN PERMAINAN TARGET
TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN TENDANGAN SHOOTING
PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMPN 1 PUSAKANAGARA.
Universitas Subang.
Prasetiyo, H. B. (2019). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Buku POP-
UP terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 1 gondosuli.
EDUPROXIMA: Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA, 1(2).
Purnomo, E. (2019). Pengaruh program latihan terhadap peningkatan kondisi fisik
atlet bolatangan porprov kubu raya. JSES: Journal of Sport and Exercise
Science, 2(1), 29–33.
Putri, A. E., Donie, D., Fardi, A., & Yenes, R. (2020). Metode Circuit Training
Dalam Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai Dan Daya Ledak Otot Lengan
Bagi Atlet Bolabasket. Jurnal Patriot, 2(3), 680–691.
Ratuliu, N. M. (2019). Tinjauan Keaktifan Belajar Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas Xi Sma Pasundan 7 Bandung. FKIP UNPAS.
Rhama, A. A., & Afrizal, A. (2019). Studi Tingkat Kondisi Fisik Pemain Sekolah
Sepakbola Campago, Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal
JPDO, 2(1), 1–6.
Salleh, Z., Wazeer, I., Mulyono, S., El-blidi, L., Hashim, M. A., & Hadj-Kali, M.
K. (2017). Efficient removal of benzene from cyclohexane-benzene mixtures

42
using deep eutectic solvents–COSMO-RS screening and experimental
validation. The Journal of Chemical Thermodynamics, 104, 33–44.
Satria, M. H. (2018). Pengaruh latihan circuit training terhadap peningkatan daya
tahan aerobik pemain sepakbola Universitas Bina Darma. Jurnal Ilmiah Bina
Edukasi, 11(01), 36–48.
Septriandre, D. W. (2021). ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA
KONSUMEN DI MUMTAZ BARBER SHOP PALEMBANG. Politeknik
Negeri Sriwijaya.
setiawan, agus. (2014). Hubungan Motor Ability Dengan Keterampilan Tehnik
Dasar Pada Cabang Olahraga Futsal. Universitas Pendidikan Indonesia.
Setyawan, D. A., & Kresnapati, P. (2019). Analisis Tingkat Pemahaman Peraturan
Permainan Futsal (Laws of the Game) Pada Pelatih Futsal Di Jawa Tengah.
Jurnal Ilmiah Penjas (Penelitian, Pendidikan Dan Pengajaran), 5(1).
Siregar, M. D., Putrayasa, I. B., & Sudiana, I. N. (2022). Pendekatan Pendekatan
Tematik Dan Pendekatan Terpadu Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Sekolah Dasar. Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(2),
358–371.
Triyudho, R., Syafrial, S., & Sugiyanto, S. (2017). MENINGKATKAN
PEMBELAJARAN TEKNIK SHOOTING DALAM PERMAINAN
SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM
GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS X IPS 2 SMA NEGERI 1
KABAWETAN. Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 1(1), 44–49.
Ul’fah Hernaeny, M. P. (2021). Populasi Dan Sampel. Pengantar Statistika, 1, 33.
Yuniarto, A., Supriyadi, S., & Sudjana, I. N. (2018). Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Mobile Learning Teknik Dasar Dan Peraturan
Permainan Futsal. JP. JOK (Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan
Kesehatan), 2(1), 51–62.

LAMPIRAN

43
Table 1. Program Latihan

PROGRAM LATIHAN CIRCUIT TRAINING


MINGGU
FREK DURASI VOL RECOVERY INTENSITAS
I 3 kali/Minggu 1 menit /set 4 set 3 menit MAKSIMAL
II 3 kali/Minggu 1 menit /set 4 set 3 menit MAKSIMAL
III 3 kali/Minggu 1 menit /set 5 set 3 menit MAKSIMAL
IV 3 kali/Minggu 1 menit /set 5 set 3 menit MAKSIMAL
V 3 kali/Minggu 1 menit /set 6 set 3 menit MAKSIMAL
VI 3 kali/Minggu 1 menit /set 6 set 3 menit MAKSIMAL

Table 2. Pelaksanaan Latihan

Pertemuan Pelakasanaan Materi Kegiatan Waktu

1 1. Pembukaan 2 Menit
• Berdoa
• Penjelasan Materi
2. Pemanasan 5 Menit
• Jogging
• Stretching
3. Latihan Inti 45 Menit
• Latihan Teknik Shooting
• Latihan Circuit Training
4. Penenangan/Penutup
2 Menit
2 1. Pembukaan 2 Menit
• Berdoa
2. Pemanasan
• Jogging 5 Menit
• Stretching
3. Latihan Inti
• Latihan Circuit Training 30 Menit
4. Penenangan/Penutup
2 Menit
3 1. Pembukaan 2 Menit
• Berdoa
2. Pemanasan
• Jogging 5 Menit
• Stretching
3. Latihan Inti
• Latihan Circuit Training 30 Menit
4. Penenangan/Penutup

44
2 Menit
4 1. Pembukaan 2 Menit
• Berdoa
2. Pemanasan
• Jogging 5 Menit
• Stretching
3. Latihan Inti
• Latihan Circuit Training 30 Menit
4. Penenangan/Penutup
2 Menit
5 1. Pembukaan 2 Menit
• Berdoa
2. Pemanasan
• Jogging 5 Menit
• Stretching
3. Latihan Inti
• Latihan Circuit Training 30 Menit
4. Penenangan/Penutup
2 Menit
6 1. Pembukaan 2 Menit
• Berdoa
• Penjelasan Materi
2. Pemanasan 5 Menit
• Jogging
• Stretching
3. Latihan Inti 20 Menit
• Latihan Shooting
4. Penenangan/Penutup 2 Menit

7 5. Pembukaan 2 Menit
• Berdoa
• Penjelasan Materi
6. Pemanasan 5 Menit
• Jogging
• Stretching
7. Latihan Inti 20 Menit
• Latihan Shooting
8. Penenangan/Penutup 2 Menit

8 9. Pembukaan 2 Menit
• Berdoa
• Penjelasan Materi
10. Pemanasan 5 Menit
• Jogging
• Stretching
11. Latihan Inti 20 Menit

45
• Latihan Shooting
12. Penenangan/Penutup 2 Menit

9 13. Pembukaan 2 Menit


• Berdoa
• Penjelasan Materi
14. Pemanasan 5 Menit
• Jogging
• Stretching
15. Latihan Inti 20 Menit
• Latihan Shooting
16. Penenangan/Penutup 2 Menit

10 17. Pembukaan 2 Menit


• Berdoa
• Penjelasan Materi
18. Pemanasan 5 Menit
• Jogging
• Stretching
19. Latihan Inti 20 Menit
• Latihan Shooting
20. Penenangan/Penutup 2 Menit

11 21. Pembukaan 2 Menit


• Berdoa
• Penjelasan Materi
22. Pemanasan 5 Menit
• Jogging
• Stretching
23. Latihan Inti 20 Menit
• Latihan Shooting
24. Penenangan/Penutup 2 Menit

12 25. Pembukaan 2 Menit


• Berdoa
• Penjelasan Materi
26. Pemanasan 5 Menit
• Jogging
• Stretching
27. Latihan Inti 20 Menit
• Latihan Shooting
28. Penenangan/Penutup 2 Menit

13 29. Pembukaan 2 Menit


• Berdoa
• Penjelasan Materi

46
30. Pemanasan 5 Menit
• Jogging
• Stretching
31. Latihan Inti 20 Menit
• Latihan Shooting
32. Penenangan/Penutup 2 Menit

14 33. Pembukaan 2 Menit


• Berdoa
• Penjelasan Materi
34. Pemanasan 5 Menit
• Jogging
• Stretching
35. Latihan Inti 20 Menit
• Latihan Shooting
36. Penenangan/Penutup 2 Menit

15 37. Pembukaan 2 Menit


• Berdoa
• Penjelasan Materi
38. Pemanasan 5 Menit
• Jogging
• Stretching
39. Latihan Inti 20 Menit
• Latihan Shooting
40. Penenangan/Penutup 2 Menit

16 41. Pembukaan 2 Menit


• Berdoa
• Penjelasan Materi
42. Pemanasan 5 Menit
• Jogging
• Stretching
43. Latihan Inti 20 Menit
• Latihan Shooting
44. Penenangan/Penutup 2 Menit

47

Anda mungkin juga menyukai