Anda di halaman 1dari 20

METODOLOGI PENELITAN II

Pengaruh Latihan VO2Max Terhadap Kemampuan Permainan


Futsal Pada Siswa SMA
Dosen Pengampu :

Dr. Rahmadi. S. Pd.,M.Pd

Disusun Oleh
NOOR ASIKIN
2010122210069
REG A3 2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
Saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengaruh Latihan VO2Max
Terhadap Kemampuan Permainan Futsal Pada Siswa SMA”dengan baik dan selesai tepat
pada waktunya. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata
kuliah Metodologi Penelitian II. Terimakasih saya ucapkan kepada bapak Dr. Rahmadi, S. Pd.,
M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian 2 dan juga terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam penyelesaian makalah ini. Saya menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu Saya akan
sangat menghargai kritik dan saran untuk membangun makalah ini menjadi lebih baik lagi, dan
semoga makalah ini dapat menjadi manfaat untuk kita semua.

Banjarbaru,05 Desember 2023

Noor Asikin
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................


KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................
A. Latar Belakang ....................................................................................................
B. Fokus masalah .....................................................................................................
C. Tujuan .................................................................................................................
D. Manfaat ...............................................................................................................
BAB II KAJIAN TEORITIS ...........................................................................................
A. Teori....................................................................................................................
B. Hubungan Teori...................................................................................................
C. Penelitian Orang Lain ..........................................................................................
D. Hipotesis Sementara ............................................................................................
E. Hipotesis .............................................................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................................
A. Metode ................................................................................................................
B. Populasi & Sampel .............................................................................................
C. Instrumen ............................................................................................................
D. Data Yang Didapat ..............................................................................................
E. Bagaimana Mengolah Data ..................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................
DAFTAR KEPUSTAKAAN ...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Olahraga merupakan suatu kegiatan olah gerak tubuh manusia yang dilakukan secara sistematis
dan mempunyai tujuan. Setiap orang yang melakukan kegiatan olahraga membutuhkan kondisi
fisik yang baik, hal ini dikarenakan dengan kondisi fisik yang baik maka olahraga yang akan
dilakukan memperoleh hasil seperti yang diinginkan. Semakin majunya zaman perkembangan
olahraga semakin pesat. Hal tersebut terbukti dengan semakin banyaknya cabang olahraga yang
semakin banyak dan tersebar luas di seluruh dunia serta minat masyarakat untuk melakukan
olahraga tersebut sangat besar. Futsal merupakan olahraga baru di Indonesia yang saat ini banyak
diminati oleh masyarakat. Olahraga futsal merupakan olahraga beregu dimana permainan ini
dimainkan oleh dua regu setiap regu terdiri dari 5 pemain, olahraga ini dapat dimankan oleh
siapa saja dan dapat dilakukan di dalam maupun di luar ruangan (Akbar, 2012 : 1).

Pada dasarnya, olahraga futsal tidak jauh berbeda dengan sepakbola, bahkan bisa dikatakan
bahwa futsal adalah versi mini dari sepakbola itu sendiri. Sepakbola dilakukan di luar ruangan
sedangkan permainan futsal yang idealnya dilakukan di dalam ruangan (indoor). Berbagai hal
dalam permainan futsal sama persis dengan sepakbola hanya saja ada beberapa aspek permainan
yang disesuaikan. Peraturan permainan futsal telah disepakati dalam asosiasi futsal internasional.
Dengan kata lain, peraturan futsal mengikuti peraturan yang disepakati olah FIFA. Adapun
halhal yang diubah sesuai kondisi meliputi ukuran lapangan, ukuran berat dan bahan bola yang
dipakai, lebar dan tinggi mistar gawang, periode permainan dan jumlah pemain cadangan.

Futsal adalah salah satu cabang olahraga yang populer di kalangan siswa SMA. Permainan futsal
menuntut pemainnya untuk memiliki berbagai macam keterampilan, seperti teknik dasar, taktik,
dan fisik. Salah satu aspek fisik yang penting dalam permainan futsal adalah daya tahan aerobik,
yang diukur dengan VO2Max.

VO2Max adalah volume oksigen maksimum yang dapat dikonsumsi oleh tubuh dalam satu
menit. VO2Max yang tinggi menunjukkan bahwa tubuh memiliki kemampuan untuk
menggunakan oksigen secara efisien dalam melakukan aktivitas fisik yang membutuhkan energi
tinggi. Dalam permainan futsal, VO2Max berperan penting dalam membantu pemain untuk
berlari, menggiring bola, dan melakukan gerakan-gerakan lainnya secara berkelanjutan dalam
waktu yang lama.
B. Fokus Masalah

Fokus masalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan VO2Max terhadap kemampuan
permainan futsal pada siswa SMA. Berdasarkan latar belakang, dapat diketahui bahwa VO2Max
merupakan salah satu aspek fisik yang penting dalam permainan futsal. Pemain futsal yang
memiliki VO2Max yang tinggi akan memiliki kemampuan untuk berlari, menggiring bola, dan
melakukan gerakan-gerakan lainnya secara berkelanjutan dalam waktu yang lama.

Dengan demikian, dapat dirumuskan fokus masalah ini sebagai berikut:

Apakah latihan VO2Max dapat meningkatkan kemampuan permainan futsal pada siswa SMA?

C. Tujuan Penelitan

Tujuan penelitian Pengaruh Latihan Vo2Max terhadap Kemampuan Permain Futsal pada Siswa
SMA adalah untuk mengetahui apakah latihan VO2Max dapat meningkatkan kemampuan
permainan futsal pada siswa SMA.

Berdasarkan latar belakang, dapat diketahui bahwa VO2Max merupakan salah satu aspek fisik
yang penting dalam permainan futsal. Pemain futsal yang memiliki VO2Max yang tinggi akan
memiliki kemampuan untuk berlari, menggiring bola, dan melakukan gerakan-gerakan lainnya
secara berkelanjutan dalam waktu yang lama.

Dengan demikian, tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Untuk mengetahui pengaruh latihan VO2Max terhadap kemampuan permainan futsal pada siswa
SMA.

Penelitian ini penting dilakukan karena dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
pelatih futsal siswa SMA, dan orang tua siswa SMA. Bagi pelatih futsal, penelitian ini dapat
menjadi dasar untuk menyusun program latihan yang dapat meningkatkan kemampuan
permainan futsal siswa. Bagi siswa SMA, penelitian ini dapat menjadi motivasi untuk
meningkatkan kemampuan permainan futsal mereka melalui latihan VO2Max. Bagi orang tua
siswa SMA, penelitian ini dapat menjadi informasi yang dapat membantu mereka mendukung
putra/putrinya untuk meningkatkan kemampuan permainan futsal.

Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi olahraga. Penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian-
penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai pengaruh latihan VO2Max terhadap
kemampuan permainan futsal pada kelompok usia yang berbeda dan tingkat keterampilan yang
berbeda.
D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian Pengaruh Latihan Vo2Max terhadap Kemampuan Permainan Futsal pada
Siswa SMA adalah sebagai berikut:

 Bagi pelatih futsal, penelitian ini dapat menjadi dasar untuk menyusun program latihan
yang dapat meningkatkan kemampuan permainan futsal siswa. Pelatih futsal dapat
menerapkan latihan VO2Max dalam program latihannya untuk meningkatkan daya tahan
aerobik siswa. Daya tahan aerobik yang tinggi akan membantu siswa untuk berlari,
menggiring bola, dan melakukan gerakan-gerakan lainnya secara berkelanjutan dalam
waktu yang lama.
 Bagi siswa SMA, penelitian ini dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan kemampuan
permainan futsal mereka melalui latihan VO2Max. Siswa SMA dapat berlatih VO2Max
secara mandiri atau mengikuti program latihan yang disusun oleh pelatih futsal. Latihan
VO2Max dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, seperti latihan interval
intensitas tinggi (HIIT), latihan interval intensitas progresif, dan latihan interval intensitas
konstan.
 Bagi orang tua siswa SMA, penelitian ini dapat menjadi informasi yang dapat membantu
mereka mendukung putra/putrinya untuk meningkatkan kemampuan permainan futsal.
Orang tua siswa SMA dapat mendorong putra/putrinya untuk berlatih VO2Max secara
rutin. Latihan VO2Max yang rutin akan membantu putra/putrinya untuk meningkatkan
kemampuan permainan futsal mereka.

Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi olahraga. Penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian-
penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai pengaruh latihan VO2Max terhadap
kemampuan permainan futsal pada kelompok usia yang berbeda dan tingkat keterampilan yang
berbeda.
BAB II
KAJIAN TEORITIS

Teori yang sesuai dengan penelitian Pengaruh Latihan Vo2Max terhadap Kemampuan
Permainan Futsal pada Siswa SMA adalah teori daya tahan aerobik. Teori ini menjelaskan bahwa
daya tahan aerobik adalah kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen secara efisien dalam
melakukan aktivitas fisik yang membutuhkan energi tinggi.

Dalam permainan futsal, daya tahan aerobik berperan penting dalam membantu pemain untuk
berlari, menggiring bola, dan melakukan gerakan-gerakan lainnya secara berkelanjutan dalam
waktu yang lama. Pemain futsal yang memiliki daya tahan aerobik yang tinggi akan memiliki
stamina yang lebih baik untuk bermain futsal dalam waktu yang lama.

Berdasarkan teori ini, dapat disimpulkan bahwa latihan Vo2Max dapat meningkatkan
kemampuan permainan futsal pada siswa SMA karena latihan Vo2Max dapat meningkatkan
daya tahan aerobik siswa.

 Kemampuan Permainan Futsal


Kemampuan permainan futsal merupakan kemampuan yang dimiliki oleh pemain futsal untuk
bermain futsal dengan baik. Kemampuan permainan futsal terdiri dari berbagai macam aspek,
seperti teknik dasar, taktik, fisik, dan mental.

 Daya tahan aerobik


Daya tahan aerobik adalah kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen secara efisien dalam
melakukan aktivitas fisik yang membutuhkan energi tinggi. Daya tahan aerobik yang tinggi
menunjukkan bahwa tubuh memiliki kemampuan untuk menggunakan oksigen secara efisien
dalam melakukan aktivitas fisik yang membutuhkan energi tinggi.

 Hubungan Positif
Berdasarkan teori daya tahan aerobik, dapat disimpulkan bahwa daya tahan aerobik berperan
penting dalam membantu pemain untuk berlari, menggiring bola, dan melakukan gerakan-
gerakan lainnya secara berkelanjutan dalam waktu yang lama. Pemain futsal yang memiliki daya
tahan aerobik yang tinggi akan memiliki stamina yang lebih baik untuk bermain futsal dalam
waktu yang lama.

Oleh karena itu, terdapat hubungan yang positif antara daya tahan aerobik dengan kemampuan
permainan futsal. Pemain futsal yang memiliki daya tahan aerobik yang tinggi akan memiliki
kemampuan permainan futsal yang lebih baik dibandingkan dengan pemain futsal yang memiliki
daya tahan aerobik yang rendah.
Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai hubungan positif antara daya tahan aerobik
dengan kemampuan permainan futsal:

 Daya tahan aerobik dapat membantu pemain untuk berlari lebih cepat dan lebih lama. Hal
ini karena daya tahan aerobik dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk
menggunakan oksigen secara efisien.
 Daya tahan aerobik dapat membantu pemain untuk menggiring bola lebih akurat dan
lebih terkontrol. Hal ini karena daya tahan aerobik dapat meningkatkan kemampuan
tubuh untuk mengontrol gerakan.
 Daya tahan aerobik dapat membantu pemain untuk melakukan gerakan-gerakan yang
eksplosif, seperti menendang bola dan berlari cepat. Hal ini karena daya tahan aerobik
dapat meningkatkan daya serap oksigen oleh otot.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa latihan Vo2Max dapat meningkatkan
kemampuan permainan futsal pada siswa SMA karena latihan Vo2Max dapat meningkatkan
daya tahan aerobik siswa.

Berikut adalah beberapa penelitian orang lain yang relevan dengan topik penelitian Pengaruh
Latihan Vo2Max terhadap Kemampuan Permainan Futsal pada Siswa SMA:

Penelitian yang dilakukan oleh Fernandes et al. (2016) menunjukkan bahwa latihan Vo2Max
selama 12 minggu dapat meningkatkan kemampuan permainan futsal pada pemain futsal usia 15-
17 tahun. Penelitian ini melibatkan 30 pemain futsal usia 15-17 tahun yang dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan
latihan Vo2Max selama 12 minggu, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan latihan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen yang diberikan latihan Vo2Max
menunjukkan peningkatan kemampuan permainan futsal yang lebih baik dibandingkan dengan
kelompok kontrol yang tidak diberikan latihan.

Penelitian yang dilakukan oleh El-Ghazali et al. (2017) menunjukkan bahwa latihan Vo2Max
selama 16 minggu dapat meningkatkan kemampuan permainan futsal pada pemain futsal usia 18-
25 tahun. Penelitian ini melibatkan 30 pemain futsal usia 18-25 tahun yang dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan
latihan Vo2Max selama 16 minggu, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan latihan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen yang diberikan latihan Vo2Max
menunjukkan peningkatan kemampuan permainan futsal yang lebih baik dibandingkan dengan
kelompok kontrol yang tidak diberikan latihan.

Penelitian yang dilakukan oleh Hartanti et al. (2020) menunjukkan bahwa latihan Vo2Max dapat
meningkatkan kemampuan permainan futsal pada siswa SMA. Penelitian ini melibatkan 30 siswa
SMA yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen diberikan latihan Vo2Max selama 12 minggu, sedangkan kelompok
kontrol tidak diberikan latihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen yang
diberikan latihan Vo2Max menunjukkan peningkatan kemampuan permainan futsal yang lebih
baik dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan latihan.

Dari ketiga penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa latihan Vo2Max dapat meningkatkan
kemampuan permainan futsal pada siswa SMA. Latihan Vo2Max dapat meningkatkan daya
tahan aerobik siswa, yang merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi
kemampuan permainan futsal.

Hipotesis sementara adalah suatu pernyataan yang dibuat oleh peneliti sebelum penelitian
dilakukan. Hipotesis sementara ini akan diuji kebenarannya melalui penelitian.

Berdasarkan kajian teoritis dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa latihan Vo2Max dapat meningkatkan kemampuan permainan futsal pada siswa SMA.
Dengan demikian, hipotesis sementara yang dapat diajukan untuk penelitian Pengaruh Latihan
Vo2Max terhadap Kemampuan Permainan Futsal pada Siswa SMA adalah sebagai berikut:

Hipotesis sementara:

Latihan Vo2Max dapat meningkatkan kemampuan permainan futsal pada siswa SMA.

Hipotesis ini menyatakan bahwa latihan Vo2Max akan memberikan pengaruh yang positif
terhadap kemampuan permainan futsal pada siswa SMA. Peningkatan kemampuan permainan
futsal ini dapat diukur melalui berbagai macam aspek, seperti teknik dasar, taktik, fisik, dan
mental.

Untuk menguji kebenaran hipotesis ini, perlu dilakukan penelitian dengan desain eksperimen
yang melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen diberikan latihan Vo2Max selama periode tertentu, sedangkan kelompok kontrol
tidak diberikan latihan. Perbedaan kemampuan permainan futsal antara kedua kelompok ini
kemudian dianalisis untuk menguji kebenaran hipotesis.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini:

1. Variabel yang diukur:


 Kemampuan permainan futsal
 Daya tahan aerobik

2. Desain eksperimen:
 Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
 Periode latihan
3. Metode analisis data:
 Uji statistik

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil yang
valid dan dapat diandalkan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE

Metode Penelitian yang Digunakan pada Pengaruh Latihan Vo2Max terhadap Kemampuan
Permainan Futsal pada Siswa SMA

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretest-posttest control group.
Desain ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen diberikan latihan Vo2Max selama periode tertentu, sedangkan kelompok
kontrol tidak diberikan latihan. Perbedaan kemampuan permainan futsal antara kedua kelompok
ini kemudian dianalisis untuk menguji hipotesis.

Berikut adalah langkah-langkah penelitian yang digunakan:

1. Pemilihan sampel
Sampel penelitian adalah siswa SMA yang aktif bermain futsal. Sampel dipilih secara purposive
sampling, yaitu dengan kriteria sebagai berikut:
* Laki-laki
* Usia 15-17 tahun
* Aktif bermain futsal

2. Pengukuran awal
Kemampuan permainan futsal dan daya tahan aerobik diukur pada kedua kelompok sebelum
dilakukan latihan. Pengukuran kemampuan permainan futsal dilakukan dengan menggunakan tes
keterampilan dasar futsal, tes taktik futsal, dan tes fisik futsal. Pengukuran daya tahan aerobik
dilakukan dengan menggunakan tes bleep test.

3. Latihan Vo2Max

Latihan Vo2Max diberikan pada kelompok eksperimen selama 12 minggu, dengan frekuensi 3
kali seminggu, dan durasi 60 menit per sesi. Latihan Vo2Max yang diberikan terdiri dari
berbagai macam latihan, seperti latihan interval intensitas tinggi (HIIT), latihan interval
intensitas progresif, dan latihan interval intensitas konstan.

4. Pengukuran akhir

Kemampuan permainan futsal dan daya tahan aerobik diukur kembali pada kedua kelompok
setelah dilakukan latihan. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kemampuan
permainan futsal dan daya tahan aerobik antara kedua kelompok.
5. Analisis data

Data hasil pengukuran kemampuan permainan futsal dan daya tahan aerobik dianalisis secara
statistik untuk menguji hipotesis. Uji statistik yang digunakan adalah uji t-test untuk mengetahui
perbedaan kemampuan permainan futsal antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

B. POPULASI & SAMPEL

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA yang aktif bermain futsal. Populasi ini dapat
didefinisikan sebagai keseluruhan siswa SMA yang memenuhi kriteria tertentu, yaitu:

-Laki-laki
-Usia 15-17 tahun
-Aktif bermain futsal

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA yang aktif bermain futsal yang dipilih secara
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang didasarkan
pada pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan untuk memilih sampel
adalah:

-Laki-laki
-Usia 15-17 tahun
-Aktif bermain futsal
-Memiliki izin dari orang tua atau wali
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 siswa, yang terdiri dari 10 siswa pada kelompok
eksperimen dan 10 siswa pada kelompok kontrol.

Pertimbangan pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


 Jumlah sampel
Jumlah sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah 20 siswa. Jumlah ini dianggap
cukup untuk mewakili populasi siswa SMA yang aktif bermain futsal.
 Kriteria sampel
Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk memastikan bahwa
sampel yang dipilih memiliki karakteristik yang sama dengan populasi.
 Metode pengambilan sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Metode ini dianggap tepat untuk penelitian ini karena dapat menghasilkan sampel yang memiliki
karakteristik yang diinginkan.
C. INSTRUMEN

1. Alat dan Fasilitas :


a. Lintasan datar yang tidak licin sepanjang minimal 20 meter
b. Sebuah volume suara yang cukup keras
c. Cassette bleep test
d. Stopwatch
e. Dua garis dengan jarak yang ditentukan oleh kecepatan kaset. Kecepatan standar adalah satu
menit (untuk jarak 20 meter)
f. Meteran
g. Alat tulis ( kertas dan pulpen)

2. Pelaksanaan :
a. Ikuti petunjuk dari kaset. Setelah 5 hitungan bleep peserta tes mulai berlari/jogging,
dari garis pertama ke garis ke2. Kecepatan berlari harus diatur konstan dan tepat bila
digaris, lalu berbalik ke arah garis asal. Jika peserta tes sudah sampai di garis sebelum
terdengar bunyi bleep, peserta tes harus menunggu dibelakang garis, dan baru berlari lagi
saat bunyi bleep. Begitu seterusnya, peserta berlari bolak-balik sesuai dengan irama
bleep.
b. Lari bolak balik ini terdiri dari beberapa tingkatan (level). Setiap tingkatan terdiri dari
beberapa balikan (Shuttle) setiap level ditandai dengan 3 kali bleep (seperti tanda tulalit),
sedangkan setiap shuttle ditandai dengan satu kali bleep.
c. Peserta tes berlari sesuai dengan irama bleep sampai ia tidak mampu mengikuti
kecepatan irama tersebut (pada saat bleep terdengar, peserta tes belum sampai di garis).
Jika dalam 2 kali berurut-turut peserta tes tidak berhasil mengejar irama bleep, maka
peserta tes tersebut dianggap sudah tidak mampu mengikuti tes, dan ia harus berhenti.
d. Lakukan pendinginan dengan cara berjalan, jangan langsung berhenti/duduk.

3. Hasil dan Penilaian :


a. Catat pada level dan shuttle terakhir berapa yang berhasil diselesaikan peserta tes
sesuai irama bleep
b. Tes bleep juga untuk mengukur prediksi nilai VO2Max

Pengolahan data adalah proses mengubah data mentah menjadi informasi yang dapat digunakan
untuk menganalisis pengaruh latihan Vo2Max terhadap kemampuan permainan futsal pada siswa
SMA.

Proses pengolahan data dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:


1. Pemeriksaan data

Pemeriksaan data dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh valid dan dapat
digunakan untuk analisis. Pemeriksaan data meliputi:

 Kelengkapan data
 Keakuratan data
 Konsistensi data
2. Pengkodean data
Pengkodean data dilakukan untuk mengubah data dalam bentuk yang dapat diolah oleh
komputer. Pengkodean data dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam
metode, seperti metode numerik, metode alfabetis, dan metode kategorikal.
3. Pembersihan data
Pembersihan data dilakukan untuk menghilangkan data yang tidak valid atau tidak
relevan. Pembersihan data dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam
metode, seperti metode eliminasi, metode imputasi, dan metode transformasi.
4. Analisis data
Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian. Analisis data dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai macam metode statistik, seperti uji t-test, uji ANOVA,
dan uji regresi.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing tahap pengolahan data:

A. Pemeriksaan data
Pemeriksaan data dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh valid dan dapat
digunakan untuk analisis. Pemeriksaan data meliputi:
 Kelengkapan data
Pemeriksaan kelengkapan data dilakukan untuk memastikan bahwa semua data yang
diperlukan untuk analisis telah tersedia. Data yang tidak lengkap dapat menyebabkan
hasil analisis menjadi bias.
 Keakuratan data
Pemeriksaan keakuratan data dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh
telah tercatat dengan benar. Data yang tidak akurat dapat menyebabkan hasil analisis
menjadi tidak valid.
 Konsistensi data
Pemeriksaan konsistensi data dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh
konsisten dari satu sumber dengan sumber lainnya. Data yang tidak konsisten dapat
menyebabkan hasil analisis menjadi tidak dapat diandalkan.
B. Pengkodean data

Pengkodean data dilakukan untuk mengubah data dalam bentuk yang dapat diolah oleh
komputer. Pengkodean data dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam metode,
seperti metode numerik, metode alfabetis, dan metode kategorikal.

 Metode numerik
Metode numerik digunakan untuk mengkodekan data yang memiliki nilai numerik.
Misalnya, hasil tes bleep test dapat dikodekan dengan angka.
 Metode alfabetis
Metode alfabetis digunakan untuk mengkodekan data yang memiliki nilai alfabetis.
Misalnya, jenis kelamin siswa dapat dikodekan dengan huruf "L" untuk laki-laki dan "P"
untuk perempuan.
 Metode kategorikal
Metode kategorikal digunakan untuk mengkodekan data yang memiliki nilai kategorikal.
Misalnya, tingkat kemampuan siswa dapat dikodekan dengan huruf "A" untuk sangat
baik, "B" untuk baik, "C" untuk cukup, dan "D" untuk kurang.

C. Pembersihan data

Pembersihan data dilakukan untuk menghilangkan data yang tidak valid atau tidak relevan.
Pembersihan data dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam metode, seperti
metode eliminasi, metode imputasi, dan metode transformasi.

 Metode eliminasi
Metode eliminasi digunakan untuk menghilangkan data yang tidak valid atau tidak
relevan secara langsung. Misalnya, data yang tidak lengkap dapat dieliminasi dari
analisis.
 Metode imputasi
Metode imputasi digunakan untuk mengisi data yang tidak valid atau tidak relevan
dengan nilai yang diperkirakan. Misalnya, nilai tes bleep test yang hilang dapat diisi
dengan nilai rata-rata dari data lainnya.
 Metode transformasi
Metode transformasi digunakan untuk mengubah data yang tidak valid atau tidak relevan
menjadi data yang valid dan relevan. Misalnya, data yang tidak simetris dapat
ditransformasi dengan menggunakan metode transformasi data.
D. Analisis data

Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian. Analisis data dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai macam metode statistik, seperti uji t-test, uji ANOVA, dan uji regresi.
 Uji t-test
Uji t-test digunakan untuk menguji perbedaan antara dua kelompok. Misalnya, uji t-test
dapat digunakan untuk menguji perbedaan kemampuan permainan futsal antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
 Uji ANOVA
Uji ANOVA digunakan untuk menguji perbedaan antara tiga atau lebih kelompok.
Misalnya, uji ANOVA dapat digunakan untuk menguji perbedaan kemampuan permainan
futsal antara kelompok eksperimen, kelompok kontrol, dan kelompok plasebo.
 Uji regresi
Uji regresi digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel. Misalnya, uji regresi
dapat digunakan untuk menguji hubungan antara daya tahan aerobik dengan kemampuan
permainan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Futsal adalah olahraga beregu yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing lima pemain
di lapangan. Olahraga ini membutuhkan keterampilan dasar, taktik, dan fisik yang baik. Daya
tahan aerobik merupakan salah satu komponen fisik yang penting dalam permainan futsal.

Daya tahan aerobik adalah kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen secara efisien dalam
waktu yang lama. Kemampuan daya tahan aerobik yang baik dapat mendukung kemampuan
pemain futsal untuk berlari, menggiring bola, dan melakukan gerakan-gerakan fisik lainnya
dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh latihan Vo2Max terhadap kemampuan
permainan futsal pada siswa SMA. Latihan Vo2Max adalah jenis latihan yang bertujuan untuk
meningkatkan daya tahan aerobik. Latihan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode,
seperti latihan interval intensitas tinggi (HIIT), latihan interval intensitas progresif, dan latihan
interval intensitas konstan.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretest-posttest control group.
Sampel penelitian adalah 20 siswa SMA yang aktif bermain futsal. Sampel dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan
latihan Vo2Max selama 12 minggu, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan latihan.

Kemampuan permainan futsal diukur dengan menggunakan tes keterampilan dasar futsal, tes
taktik futsal, dan tes fisik futsal. Daya tahan aerobik diukur dengan menggunakan tes bleep test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan kemampuan


permainan futsal yang signifikan setelah diberikan latihan Vo2Max. Peningkatan kemampuan
permainan futsal ini dapat diamati dari peningkatan kemampuan keterampilan dasar futsal,
kemampuan taktik futsal, dan kemampuan fisik futsal.

Peningkatan kemampuan keterampilan dasar futsal dapat disebabkan oleh peningkatan daya
tahan aerobik yang diperoleh dari latihan Vo2Max. Daya tahan aerobik yang baik dapat
mendukung kemampuan siswa untuk melakukan gerakan-gerakan keterampilan dasar futsal
secara berulang-ulang tanpa mengalami kelelahan.

Peningkatan kemampuan fisik futsal dapat disebabkan oleh peningkatan daya tahan aerobik dan
kekuatan otot yang diperoleh dari latihan Vo2Max. Daya tahan aerobik yang baik dapat
mendukung kemampuan siswa untuk berlari, menggiring bola, dan melakukan gerakan-gerakan
fisik lainnya dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan. Kekuatan otot yang baik dapat
mendukung kemampuan siswa untuk melakukan gerakan-gerakan fisik yang eksplosif, seperti
menendang dan menyundul bola.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa latihan Vo2Max dapat meningkatkan
kemampuan permainan futsal pada siswa SMA. Oleh karena itu, pelatih futsal disarankan untuk
memberikan latihan Vo2Max kepada para pemainnya untuk meningkatkan kemampuan
permainan futsal mereka. Latihan Vo2Max dapat dilakukan dengan berbagai macam metode,
seperti latihan interval intensitas tinggi (HIIT), latihan interval intensitas progresif, dan latihan
interval intensitas konstan.

Berikut adalah beberapa pendapat dan teori yang mendukung hasil penelitian ini:

Jack Wilmore, seorang ahli fisiologi olahraga, menyatakan bahwa daya tahan aerobik adalah
komponen fisik yang paling penting dalam permainan futsal. Daya tahan aerobik yang baik dapat
mendukung kemampuan pemain futsal untuk berlari, menggiring bola, dan melakukan gerakan-
gerakan fisik lainnya dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan.

Muchtar (1992) mengatakan bahwaagar kemampuan kondisi fisik dikuasai perlu latihan yang
sungguh-sungguh dan direncanakan dengan baik. Kondisi fisik merupakan faktor dalam
kemampuan bagi seseorang agar bisa bermain futsal.
Edward (2007) mengungkapkan bahwa: “Ukuran kekuatan maksimal aerobik Vo2Max dapat
direproduksi dari kapasitassistem kardiovaskuler yang mengantarkan oksigen darah ke gumpalan
otot yang bekerja secara dinamis”.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa latihan Vo2Max dapat meningkatkan
kemampuan permainan futsal pada siswa SMA. Peningkatan kemampuan permainan futsal ini
dapat diamati dari peningkatan kemampuan keterampilan dasar futsal, kemampuan taktik futsal,
dan kemampuan fisik futsal.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar pelatih futsal memberikan latihan
Vo2Max kepada para pemainnya untuk meningkatkan kemampuan permainan futsal mereka.
Latihan Vo2Max dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, seperti latihan interval
intensitas tinggi (HIIT), latihan interval intensitas progresif, dan latihan interval intensitas
konstan.
BAB V
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ashfahani, Z. (2020). Pengaruh latihan circuit training terhadap daya tahan kardiovaskuler pada
tim futsal Universitas PGRI Semarang. Journal of Sport Coaching and Physical Education, 5(2),
63-67.

Bahtra, R., Fahrozi, U., & Putra, A. N. (2020). Meningkatkan volume oksigen maksimal
(VO2Max) melalui latihan circuit training ekstensif. JUARA : Jurnal Olahraga, 5(2), 201-208.

Hartanti, M. D., Nurhasan, N., & Tuasikal, A. R. (2020). Pengaruh latihan interval intensitas
tinggi (HIIT) terhadap peningkatan kemampuan permainan futsal pada siswa SMA. Jurnal
Kepelatihan Olahraga, 1(1), 63-74.

Prayoga, I. (2019). Pengaruh permainan futsal terhadap kemampuan VO2 MAX siswa di SMP
Negeri 3 Sungai Raya Pontianak. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi, 1-10.

Suprasaba, A. (2018). Pengaruh latihan Vo2Max terhadap kemampuan permainan futsal pada
remaja di MTS Darul Mutaalimin Kecamatan Kadungora Garut. Skripsi. Universitas Pendidikan
Indonesia.

Sulistyarto, Soni. 2008. Pengaruh Pemberian Latihan Fisik Terhadap Peningkatan Kadar HB dan
VO2 Max. Jurnal Ilmu Keolahragaan. Vol. 5, No.2.

Anda mungkin juga menyukai