Anda di halaman 1dari 33

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN KEKUATAN OTOT

JARI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS DALAM


PERMAINAN BOLA VOLI

PROPOSAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Seminar Proposal


Penelitian Pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Oleh :

IKBAL FAUZI

NIM 192223078

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MUHAMMADIYH KUNINGAN
LEMBAR PERSETUJUAN

Pengembangan Model Latihan Kekuatan Otot Jari Terhadap Kemampuan


Passing Atas Dalam Permainan Bola Voli

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Seminar Proposal


Penelitian Pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Disusun Oleh :

IKBAL FAUZI

192223078

Disetujui Oleh :

Kuningan, 10 Maret 2023


Pembimbing Akademik

HANA ASTRIA NUR, M.Pd.


NIK.1202101180
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat
menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul : “Pengembangan Model
Latihan Kekuatan Otot Jari Terhadap Kemampuan Passing Atas Dalam
Permainan Bola Voli ” proposal penelitian ini penulis susun sebagai bagian
persyaratan memperolehh gelar Sarjana pendidikan pada program studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Stkip Muhammadiyah Kuningan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal


penelitian ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan untuk diri penulis maupun proposal ini, yang mana tentunya demi
perbaikan tugas akhir.

Kemudian dengan segala hormat serta rasa syukur, penulis mengucapkan


banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung serta
memfasilitasi penulis selama penyusunan proposal penelitian ini. Semoga apa
yang telah dilakukan menjadi amal kebaikan serta keberkahan.

Kuningan, 12 Desember 2022


Penulis,

IKBAL FAUZI
192223078
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................2
KATA PENGANTAR......................................................................................................3
DAFTAR ISI....................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................6
A. Latar Belakang.....................................................................................................6
B. Rumusan Masalah Penelitian..............................................................................7
C. Tujuan pengembangan........................................................................................8
D. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan...........................................................8
E. Manfaat Pengembangan......................................................................................8
F. Asumsi Pengembangan........................................................................................9
BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................10
A. Desekripsi Penelitian..........................................................................................10
B. Penelitian Terdahulu..........................................................................................14
C. Kerangka Berfikir..............................................................................................18
BAB III METODELOGI PENELITIAN.....................................................................20
A. Model Pengembangan........................................................................................20
B. Prosedur Pengembangan...................................................................................21
C. Populasi Dan Sampel.........................................................................................24
D. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian...................................24
E. Teknik Analisis Data..........................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut (Giriwijoyo, 2012) Olahraga merupakan serangkaian
gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak yang berarti
mempertahankan hidup dan meningkatkan kemampuan gerak yang berarti
meningkatkan kualitas hidup. Pada umumnya olahraga berperan penting
terhadap kesehatan bagi tubuh karena dapat memberikan atau memenuhi
kesehatan jasmani maupun rohani. Sering kita temukan olahraga dilakukan
oleh manusia berbagai macam gerakan yang dilakukannya. Banyaknya
olahraga yang diperlombakan baik secara resmi maupun tidak resmi.
Peneliti menngamati olahraga bola voli adalah salah satu yang digemari
oleh banyak masyarakat dari yang muda maupun sampai yang tua.

Menurut (Munasifah, 2009) Bola voli merupakan suatu permainan


yang dilakukan secara beregu didalam regu tersebut terdapat 6 orang
pemain di setiap tim, bola dimainkan diudara dengan melewati net, setiap
regu hanya memainkan bola tiga kali pukulan. Pada umumnya regu yang
paling cepat mendapatkan poin sampai 25 poin maka itu dinyatakan
menang dan itu dilakukan sebayak 3 set, permainan bola voli ialah
permainan saling serang menyerang dan mempertahankan bola diatas
kemudian di halangi oleh net atau bisa disebut jaring jika bola jatuh dalam
lapangan salah satu regu tersebut maka itu dinyatakan mendapatkan point.
Peneliti sering melakukan pengamatan terhadap orang-orang yang
melakukan permainan bola voli, sering saya temukan berdasarkan
pengamatan banyak sekali pemain-pemain gemar melakukan permainan
bola voli akan tetapi dalam segi teknik masih kurang. Terutama teknik
passing atas yang tak kalah penting yaitu setter.

Menurut (Dearing, 2003) menyatakan bahwa ketepatan dan


keteraturan seorang pemain pengumpan atau setter akan memiliki peran
yang sangat penting. Oleh karena itu dalam permainan bola voli adalah
pemain yang terpenting dalam melakukan permainan bola voli, setter
merupakan otak dalam permianan bola voli karena setter harus bisa
melakukan atau memberi umpan yang kosong untuk pemain yang akan
melakukan spike dan harus bisa melihat blok musuh apakah kosong blok
nya atau tidak. Selaku peneliti saya mengamati banyak sekali anak-anak
muda yang duduk di bangku SLTA melakukan permainan bola voli, baik
di desa nya masing-masing ataupun di sekolah yang berarti di dalam
ekstrakurikuler sekolah tersebut.

Ekstrakurikuler itu sendiri ialah salah satu upaya untuk


meningkatkan suatu prestasi anak didik. Yang di dalam nya terdapat
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa baik ekstrakurikuler
akademik maupun non-akademik. Banyaknya siswa mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler non-akademik yaitu olahraga permainan bola voli terutama
di sekolah SMK Negeri 1 Kuninga. Dari beberapa siswa dan siswa
mengikuti ekstrakurikuler olahraga bola voli terutama setter setelah saya
mengamati dalam proses latihannya para pemain kurang kekuatan dalam
melakukan passing atas, sering kali dalam melakukan passing atas yang
kurang bertenaga dan bola msih berputar pada saat mempassing bola.

Dari pembahasan tersebut saya selaku peneliti ingin membahas


suatu penelitian yaitu dengan judul pengembangan model latihan passing
atas terhadap kekuatan otot jari tangan setter dalam ekstrakurikuler bola
voli di SMK Negeri 1 Kuningan yang bertujuan agar para siswa/siswa
ekstrakurikuler terutama setter dapat meningkatkan kekuatan otot jari nya
dalam melakukan passing atas.

B. Rumusan Masalah Penelitian


1. Bagaimana cara melakukan untuk memperkuat jari tangan setter
dalam melakukan passing atas?
C. Tujuan pengembangan
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model latihan
passing atas terhadap kekuatan otot jari tangan setter pada elstrakurikuler
bola voli di SMK Negeri 1 Kuningan.

D. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan


Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah berupa
pengembangan model Latihan passing atas terhadap kekuatan otot jari
tangan setter melalui latihan meremas bola tenis lantai dengan
menggunkan ujung jari tangan dan ketika sedang melakukan latihan
tersebut para siswa atau atlit akan mendapatkan kekuatan pada jari yang di
latih nya untuk mendapatkn kekuatan passing atas.

E. Manfaat Pengembangan
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi Peserta Didik


Dapat mengetahui adanya peningkatan kekuatan otot jari tangan
setter, sehingga peserta didik dapat lebih bersemangat dalam
melakukan latihan tersebut untuk meningkatkan kekuatan otot jari
tangan yang menghasilkan passing atas dengan baik dan kuat.
2. Bagi Guru/Pelatih Ekstrakurikuler
Dapat digunakan sebagai gambaran atau masukan untuk dapat
disajikan sebagai bahan pertimbangan dalam usasha meningkatkan
kekuatan otot jari tangan untuk melakukan passing atas dengan baik
dan kuat. Selain itu meningkatkan kemampuan guru dalam
menciptkan metode latihan yang baru yaitu dengan menggukan latihan
meremas bola tenis lantai.
F. Asumsi Pengembangan

Adanya model latihan ini guru atau pelatih dapat memberikan latihan
passing yang lebih efektif pada peserta didik atau seorang atlit. Model
latihan ini diharapkan dapat meningkatkan passing atas dan latihan ini
memudahkan bagi yang ingin melakukan karena hanya diperlukan sebuah
bolakasti.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Desekripsi Penelitian
1. Konsep Pengembangan
Menurut (Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan
R&D, 2011) metode penelitian dan pengembangan atau Research and
Development (R&D) adalah metode penelitian untuk menghasilkan
produk tertentu dan menguji kefektifan produk tersebeut. Dapat saya
simpulkan bahwa dalam penelitian ini saya akan melakukan penelitian
dengan produk baru. Produk baru yang saya gunakan adalah latihan
meremas bola kasti dengan menggunakan jari tangan.
2. Bola Voli
a. Permainan Bola Voli
Menurut (Agus, 2007) permainan bola voli adalah suatu permainan
yang menggunakan bola untuk dipantulkan (di-volley) di udara untuk
melewati net (jaring), dengan maksud menjatuhkan bola di dalam petak
daerah lapangan lawan dalam rangka mencari kemengan”. Sedangkan
menurut Hanif et al., (2018)” menyatakan permainan bola voli dimainkan
oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari enam orang pemain.”
Berdasarkan pendapat tersebut, Bola voli adalah olahraga
permainan yang menggunakan bola untuk di pantulkan (di-volley) untuk
melewati net dengan maksud menjatuhkan bola di dalam petak lawan.
Dalam permainan bola voli dilakukan secara beregu dan dimainkan oleh
dua regu yang setiap regu terdiri dari enam orang pemain.
b. Teknik Dasar Bola Voli
Menurut (Sulistyorini, 2014) menyatakan bahwa teknik dasar
permainan bola voli dapat di bagi menjadi empat kompenen yang meliputi
: teknik servis bawah dan atas, passing bawah dan atas, speak/smash dan
blok. Sudah jelas dalam permianan bola terdapat 4 teknik dasar yang
harus dikuasi oleh atlet yang melakukan diantaranya :
- Servis
Menurut (Nuriman , 2011) servis adalah bentuk serangan pertama,
maka dalam melakukannya harus penuh konsentrasi dan adanya
keinginan untuk membuat angka hanya pada servis saja”. Pada
dasarnya servis merupakan modal utama dalam melakukan permainan
bola voli jika seseorang tidak bisa melakukan servis maka tidak akan
mendapatkan poin yang berujung poin diberikan kepada lawan.
- Spike/Smash
Menurut (Syafruddin, 2011) Teknik memukul (speak/smash)
dalam permainan bola voli adalah bagaimana cara seseorang atau atlet
bola voli memukul bola dengan keras dan terarah kedaerah pertahanan
lawan. Sedangkan menurut (Firdaus, 2014)Smash merupakan pukulan
utama dalam penyerangan untuk mencapai kemengan”.
Berdasarkan pendapat di atas speak/smash merupakan salah satu
serangan terbaik dalam permainan bola voli. Jika seorang atlit bola voli
memiliki speak/smash yang begitu baik maka dia adalah salah satu
yang bisa menjadi penentu kemengan.
- Blok
Menurut (ME Winarno, 2013) block adalah sebuah Teknik dengan
cara merintangi atau menghalangi musuh ketika sedang melakukan
serangan di depan net dengan cara mengangkat lengan tinggi-tinggi di
atas jarring. Menurut (Winarto et al., 2013) Teknik blok merupakan
benteng pertahanan atau penghalang bola yang utama untuk menangkis
serangan dari lawan yang dilakukan di atas net mendapatkan poin
bukan hanya sekedar membendung bola saja agar tidak masuk ke
daerah sendiri. Sedangkan menurut (McKeever, 2018) Teknik blok
baik secara individu maupun tim harus dilatih dengan baik. Teknik
blok dapat dilakukan oleh seorang individu saja atau dengan kombinasi
dengan pemain depan yang lain dan membentuk blok dua orang atau
tiga orang.
Berdaarkan penjelasan di atas bahwa teknik blok merupakan salah
satu pertahanan atau meanangkis bola saat lawan sedang melakukan
serangan. Pada intinya untuk melaukan teknik blok yang baik di
perlukan vertical jump atau bahkan kemampuan jangkaua tangan pada
saat di atas.

- Passing
Menurut (Erianti, 2004) Passing merupakan suatu teknik dalam
permainan bola voli yang tujuannya adalah untuk mengoper bola ke
suatu tempat atau ke teman sendiri dalam suatu regu. Jadi passing
adalah salah satu teknik dalam suatu permainan bola voli tujuan dari
utama dalam passing yaitu untuk mengoper bola kepada teman satu
team atau ke tempat lain.
a) Passing Bawah

Menurut Setiadi (2011:16) menyatakan bahwa, “Passing


bawah adalah penerimaan bola dengan gaya menggali, bola
diterimadan dikembalikan dengan cara dipantulkan menggunkan
dua tangan.
Sedangkan Somantri dan Sujana (2009 :26) menyatakan
“Passing bawah merupakan sikap seseorang pada saat menerima
bola, kemampuan seseorang untuk melakukan passing sangat
diperlukan, karena dengan melakukan teknik yang baik sebuah tim
dapat menyerang lawan dengan baik.
b) Passing Atas
Menurut (Yuliawan, E, 2021) passing atas adalah teknik
pengambilan bola yang datangnya dari atas kepala dengan
menggunkan jari-jari tangan. Jadi dalam melakukan passing atas
usahakan bola pas dalam jari-jari tangan supaya dalam melakukan
teknik tersebut dapat memverikan passing atas yang baik.
3. Setter
Menurut (Fauzi, 2010) Setter atau pengumpan dalam bola voli
adalah seorang pemain yang bertugas untuk menyajikan atau memberikan
umpan kepada rekan timnya menggunakan teknik tertentu. Setter
merupakan jantungnya permainan bola voli dan dalam pertandingan
seorang setter memiliki peran yang sangat penting, karena setiap bola
kedua arahnya selalu diberikan pada pengumpan kemudian disajikan pada
pemukul untuk melakukan serangan dan mematikan bola kedaerah lapang
lawan.
4. Kekuatan
Menurut Bompa dalam Iskandar (2016) mengatakan bahwa
“Kekuatan merupakan salah satu unsur yang harus dimiliki oleh seorang
atlet, karena setiap kinerja dalam olahraga selalu memerlukan kekuatan”.
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa unsur kekuatan
merupakan komponen penting dalam olahraga. Hal ini dikarenakan
kekuatan (strenght) merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik dan
pencegahan cidera. Selain itu, kekuatan atau strenght juga memainkan
peranan penting didalam komponen-komponen kemampuan fisik lainnya
(power, kelincahan dan kecepatan).
Beberapa kesulitan yang terjadi jika tidak menguasai passing atas
dengan baik diantaranya bola yang passing atas tidak melambung
melainkan bola datar atau juga bola bisa berputar hingga tidak mengarah
oleh karena itu perlu diadakan latihan yang bersungguh-sungguh agar
dapat menguasai teknik passing atas dengan baik.
5. Metode Latihan Passing Atas Dengan Modifikasi Latihan Meremas
Bola Dengan Menggunakn Bola Tenis Lantai.
Menurut (Mahmud I, 2021) Latihan merupakan metode
peningkatan keterampilan dan kapasitas energy dalam program
pengembangan atlet untuk suatu kegiatan khusus. Secara umum
pengertian latihan adalah segala upaya untuk meningkatkan secara
menyeluruh kondisi fisik dengan proses yang sistematis dan berulang-
ulang dengn bertambahnya jumlah beban, waktu dan intensitasnya. Dapat
disimpulkan bahwa latihan begitu sangat penting karena dalam
membentuk sesuatu kekuatan perlu latihan yang sistematis dengan
bertambahnya beban, waktu dan intensitas dapat meningkatkat kekuatan
dan fisik yang baik.
Metode yang digunakan dalam latihan ini adalah metode latihan
meremas bola tenis lantai dengan menggunakan jari-jari tangan. Latihan
meremas bola adalah suatu latihan yang menggunakan ujung jari-jari
tangan dengan menggunakan bola kasti, tujuan dari latihan adalah untuk
meningkatkan kekuatan otot-otot jari. Cara melakukn latihn ini cukup
mudah karena hanya memerlukn bola kasti saja.

Gambar 2.1 Latihan Meremas Bola

6. Latihan Forward Hand Grip


Forward hand grip merupakan jenis latihan jenis secara
keseluruhan dan tidak secara satu persatu dengan cara memegang hand
grip kemudian genggamman tangan digerakan kebawah (gerak fleksi)
sehingga kontaksi otot terjadi di jari-jari tangan juga pergelangan.
Gambar 2.2 Forward Hand Grip

7. Latihan Push-up Jari


Push-up adalah suatu jenis senam kekuatan yang berfungsi untuk
menguatkn otot bisep maupun trisep. Push-up jari merupakan suatu latihan
untuk meningkatkan kekuatan otot jari, tumpuan terberat pada push-up jari
yaitu jari-jari tangan dan tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan
kekuatan otot jari.

Gambar 2.3 Push-up Jari

B. Penelitian Terdahulu
1. Pengaruh Latihan Setter Training Ball Dan Medicine Ball Terhadap
Keterampilan Passing Atas Pada Atlet Bola Voli Putri Rizqi Amalia1 ,
Said Junaidi1 , Nanang Indardi1 , Gustiana Mega Anggita1 , Siti
Baitul Mukarromah1 , M. Arif Ali1 1Universitas Negeri Semarang,
Kampus Sekaran Gunung Pati, 50299, Indonesia. 17 Januari 2023.
Latar Belakang: Passing atas merupakan salah satu elemen penting dalam
bola voli, pelaksanaan passing atas yang baik dapat membuat permainan
bola voli berjalan dengan baik pula. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh latihan setter training ball dan latihan medicine ball
terhadap keterampilan passing atas pada atlet bola voli putri klub Elang
Bahari. Metode: Jenis penelitian ini eksperimen dengan rancangan pretest-
posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet bola voli
putri klub Elang Bahari dengan jumlah 14 atelt. Teknik pengambilan
sampel secara purposive sampling, jumlah sampel yang digunakan
sebanyak 10 atlet putri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Brady Volleyball Test. Teknik analisis data menggunakan uji t.
Hasil: Hasil analisis menunjukkan hasil uji t pada kelompok setter training
ball t hitung = 8,353 > t tabel = 1,812, dan hasil uji t pada kelompok
medicine ball t hitung = 6,520 > t tabel = 1,812. Kesimpulan: Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh latihan dengan
setter training ball dan medicine ball terhadap keterampilan passing atas
atlet putri klub Elang Bahari Tegal.
Kata kunci: latihan setter training ball; latihan medicine ball; passing
atas bola voli
2. Pengembangan Model Latihan Passing Atas Bolavoli Di Smk Al Huda
Wajak Malang Yuskhil Mushofi Ikip Budi Utomo Malang 2017.
Tujuan penelitian pengembangan ini adalah mengembangkan model
latihan passing atas pada siswa peserta bolavoli putra di SMK Al-Huda
Wajak Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian pengembangan. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan angket untuk ahli materi dan pedagogik, serta guru dengan
kualifikasi meliputi satu ahli materi dan pedagogik, guru Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMK Al-Huda Wajak Malang untuk
melakukan uji coba kelompok kecil (tahap I) sebanyak 10 siswa dan uji
coba kelompok besar (tahap II) sebanyak 20 siswa. Hasil penelitian ini
diperoleh hasil validasi ahli materi dan pedagogik untuk kelayakan produk
awal diperoleh prosentase sebesar 88,89% dengan kriteria baik yang
berarti layak digunakan. Hasil uji coba kelompok kecil (tahap I) adalah
96,81% dengan kriteria sangat baik yang berarti sangat layak digunakan.
Kemudian, untuk hasil uji coba kelompok besar (tahap II) adalah 97,77%
dengan kriteria sangat baik yang berarti sangat layak digunakan. Kata
Kunci: Pengembangan, Model latihan, Passing Atas, Bola Voli
3. Daniel Arifin. Perbedaan Pengaruh Modifikasi Latihan Passing Atas
Menggunakan Bola Basket Dengan Modifikasi Latihan Passing Atas
Perorangan Terlentang Menggunakan Bola Basket Terhadap
Peningkatan Kekuatan Otot Jari Tangan Dan Kemampuan Set-Up
Pada Atlet Putra Klub Bola Voli Angkasapura Ii Medan Tahun 2013.
(Pembimbing Skripsi: Ibrahim Wiyaka) Skripsi Medan : Fakultas
Ilmu Keolahragaan Unimed 2013.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
experiment. Populasi adalah atlet Putra Angkasapura II yang berjumlah 16
orang. Jumlah sampel 6 orang diperoleh dengan teknik purposive
sampling. Selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik
Matching Pairing yaitu kelompok latihan passing atas menggunakan bola
basket dan kelompok passing atas perorangan terlentang menggunakan
bola basket. Instrumen penelitian untuk pengumpulan data dengan test dan
pengukuran adalah Grip Dynamometer untuk kekuatan otot jari tangandan
test tes hasil passing atasuntuk kemampuan set-up. Penelitian dilaksanakan
selama 18 x pertemuan dengan latihan 4 (empat) kali dalam seminggu.
Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel bebas maupun terikat
digunakan perhitungan runs test. Dari data pre-test dan data post-tes
terhadap peningkatan kekuatan otot jari tangan modifikasi latihan passing
atas menggunakan bola basket diperoleh X = 3, n = 3, p=0,5 probabilitas
untuk X ≥ 3 adalah 0,125. Sebab 0,125 lebih kecil dari 0,5 maka Ha
diterima dan Ho ditolak. Kesimpulannya terdapat pengaruh kelompok
modifikasi latihan passing atas menggunakan bola basket terhadap
peningkatan kekuatan otot jari tangan pada atlet putera klub bola voli
Angkasapura II Medan tahun 2013. i Dari data pre-test dan data post- test
modifikasi latihan passing atas perorangan terlentang menggunakan bola
basket terhadap peningkatan kekuatan otot jari tangan diperoleh X =3, n
=3, p =0,5 probabilitas untuk X ≥ 3 adalah 0,125. Sebab 0,125 lebih
kecildari 0,5 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulannya terdapa
tpengaruh dari modifikasi latihan passing atas perorangan terlentang
menggunakan bola basket terhadap peningkatan kekuatan otot jari tangan
pada atlet putera klub bola voli Angkasapura II Medan tahun 2013 Dari
deretan nilai satu baris diatas didapatkan r = 4 dengan melihat Tabel-F1
untuk n1 = 3 dan n2 = 3 pada taraf nyata α = 0,05 didapatkan r = 0. Oleh
sebab r pengamatan lebih besar dari pada r tabel, maka diputuskan Ho
Diterima dan Ha ditolak pada α = 0,05. Kesimpulannya adalah bahwa
modifikasi latihan passing atas menggunakan bola basket tidak lebih besar
pengaruhnya dari modifikasi latihan passing atas perorangan terlentang
menggunakan bola basket terhadap peningkatan kekuatan otot jari tangan
pada atlet putera klub bola voli Angkasapura II Medan tahun 2013. Dari
data pre-test dan data post- test kemampuan set-up dari modifikasi latihan
passing atas menggunakan bola basket diperoleh X = 3, n = 3, p = 0,5
probilitas untuk X ≥ 3 adalah 0,125. Sebab 0,125 lebih kecil dari 0,5 maka
Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulannya terdapat pengaruh modifikasi
latihan passing atas menggunakan bola basket terhadap kemampuan set-up
pada atlet puter aklub bola voli Angkasapura II Medan tahun 2013. Dari
data pre-test dan data post- test kemampuan set-up dari modifikasi latihan
passing atas perorangan terlentang menggunakan bola basket diperoleh X
= 3, n = 3, p = 0,5 0,5 probabilitas untuk X ≥ 3 adalah 0,125. Sebab 0,125
lebih kecil dari 0,5 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulannya
terdapat pengaruh modifikasi latihan passing atas perorangan terlentang
menggunakan bola basket terhadap kemampuan set-up pada atlet klub bola
voli Angkasapura II Medan tahun 2013. Dari deretan nilai satu baris diatas
didapatkan r = 4 dengan melihat Tabel-F1 untuk n1=3 dan n2=3 pada taraf
nyata α = 0,05 didapatkan r = 0. Oleh sebab r pengamatan lebih besar dari
pada r tabel, maka diputuskan Ho Diterima dan Ha ii ditolak pada α =
0,05. Kesimpulannya adalah bahwa modifikasi latihan passing atas
menggunakan bola basket tidak lebih besar pengaruhnya dari modifikasi
latihan passing atas perorangan terlentang menggunakan bola basket
terhadap kemampuan set-up pada atlet putera klub bola voli Angkasapura
II Medan tahun 2013
Kata Kunci : Modifikasi Latihan Passing Atas Menggunakan Bola
Basket, Modifikasi Latihan Passing Atas Perorangan Terlentang
Menggunakan Bola Basket, Kekuatan Otot Jari Tangan Dan
Kemampuan Set-Up
C. Kerangka Berfikir
Menurut (Mahmud I, 2021) Latihan merupakan metode peningkatan
keterampilan dan kapasitas energy dalam program pengembangan atlet untuk
suatu kegiatan khusus. Secara umum pengertian latihan adalah segala upaya
untuk meningkatkan secara menyeluruh kondisi fisik dengan proses yang
sistematis dan berulang-ulang dengn bertambahnya jumlah beban, waktu dan
intensitasnya. Untuk mengusai kekuatan pada otot jari tangan setter perlu
latihan yang rutin dan sistematis. Latihn yang digunakan untuk menguasai
kekuatan otot jari tangan setter yaitu dengan memodifikasi latihan passing atas
dengan nama latihan meremas bola tenis lantai dengan menggunkan jari tangan
setter.
Latihan meremas bola tenis lantai dengan menggunkan jari tangan
setter merupakan bentuk latihan yang dapat meningkatkan suatu kekuatan pada
otot jari tangan setter ketika melakukan passing atas. Latihan ini cukup mudah
karena kita hanya meremas bola tenis lantai. Latihan ini kita lakukan dengan
waktu, latihan set pertama kita beri waktu 40 detik, set kedua 50 detik dan set
ketiga diberikan wktu 60 detik. Setiap repetisi diberikan 3 set dan latihan ini
sebanyak 5 repetisi. Dari latihan ini kita akan mendapatkan kekuatan pada otot
jari tangan setter sehingga setter dapat memberikan atau menyajikan umpan
passing atas yang sempurna kepada spiker team nya.
Berdasarkan uraian di atas diduga pengembangan model latihan passing
atas terhadap kekuatan otot jari tangan setter setter dalam ekstrakurikuler bola voli
di SMK Negeri 1 Kuningan yang bertujuan agar para siswa/siswa
ekstrakurikuler terutama setter dapat meningkatkan kekuatan otot jari nya
dalam melakukan passing atas.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Model yang akan dikembangkan pada penelitian ini menggunakan model
pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari, 2010: 194).
Strategi untuk mengembangkan suatu produk pendidikan oleh Borg and Gall
disebut sebagai penelitian dan pengembangan yaitu suatu proses yang dipakai untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk. Produk yang dihasilkan dalam
penelitian ini adalah latihan passing atas yang di modifikasi menjadi latihan
meremas bola tenis lantai dengan menggunakan jari tangan setter.
Pada penelitian dan pengembangan ini, peneliti akan mengembangkan suatu
latihan passing atas menjadi latihan meremas bola tenis lantai dengan menggunakan
jari tangan setter. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg
and Gall (dalam Sugiyono, 2016:298) terdapat 10 langkah, yaitu: (1) Potensi dan
masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi
desain, (6) Uji coba produk, (7) Revisi produk, (8) Uji coba pemakaian, (9) Revisi
produk dan (10) Produksi masal. Akan tetapi pada penelitian ini hanya sampai pada
7 langkah yaitu revisi produk, karena pada taraf pendidikan S1 langkah tersebut
sudah layak digunakan dan juga pertimbangan dari lamanya waktu penelitian.
Selain itu menurut Borg & Gall yang dikutip Adelina Hasyim (2016) dalam Metode
Penelitian Dan Pengembangan Di Sekolah:
“If you plan to do an R & D project for a thesis or dissertation, you should
keep these cautions in mind. It is best to undertake a smallscale project that
involves a limited amount of original instructional design. Also, unless you have
substantial financial resources, you will need to avoid expensive instructional
media such as 16-mm film and synchronized slidetape. Another way to scale down
the project is to limit development to just a few steps of the R & D cycle.”
Hal di atas menjelaskan bahwa langkah-langkah R&D dapat
disederhanakan dan disesuaikan dengan kebetuhan peneliti karena penelitian
menggunakan R&D dengan skala besar membutuhkan biaya yang tidak sedikit,
waktu yang cukup lama, dan originalitas. Keterbatasan pada aspek waktu dan
pelaksanaan penelitian serta hingga langkah ke 7 sudah cukup untuk menguji
kevalidan dan kelayakan suatu media yang dikembangkan.
Secara prosedural langkah-langkah yang peneliti gunakan untuk penelitian
yang dikembangkan, dapat digambarkan sebagai berikut:

Potensi dan Validasi Pengumpulan


Masalah Desain Data

Uji Coba Desain


Revisi Desain
Produk Produk

Revisi Produk

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan pengembangan model latihan


passing atas (Sumber: Modifikasi dari Sugiyono, 2016)
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur penelitian pengembangan menjelaskan tentang langkah-langkah
prosedur yang ditempuh oleh peneliti dalam membuat suatu produk, sesuai dengan
model pengembangan yang dilakukan. Pemilihan model pengembangan Borg and
Gall dilakukan berdasarkan jenis penelitian yang merupakan jenis penelitian
pengembangan. Model pengembangan Borg and Gall sesuai dengan judul penelitian
ini yaitu “pengembangan model latihan passing atas terhadap kekuatan otot jari
tangan setter dalam permainan bola voli dalam ekstrakurikuler bola voli SMK
Negeri 1 Kuningan” yang termasuk dalam bidang ilmu pendidikan. Mengacu pada
gambar 3.1 dapat diberikan penjelasan sebagai berikut:

1. Potensi Masalah

Potensi dan masalah pada penelitian pengembangan ini didasarkan atas


hasil analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti di Sekolah Menengah
Kejuruan dalam ekstrakurikuler bola voli pada siswa/siswi yang mengikutinya.
Potensi dan masalah yang didapatkan adalah kurangnya kekuatan seorang setter
dalam melakukan passing atas yang berdampak pada hasil passing atas yang
kurang tenaga dan bola berputar sehingga dalam melakukan serangan kurang
maksimal yang menimbulkan spike tidak sempurna.

2. Pengumpulan Data
Sebelum menentukan pilihan perencanaan produk yang akan
dikembangkan sebaiknya diadakan pengumpulan data kebutuhan yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh ekstrakurikuler tempat
penelitian dilakukan. Data yang dikumpulkan digunakan sebagai bahan untuk
perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
Proses pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah dengan cara
observasi terhadap peserta ekstrakurikuler bola voli pada siswa/i dengan
diberikan percobaan latihan meremas bola kasti dengan dengan menggunakan
jari tangan dan di berikan pemahaman terkait setter dalam melakukan passing
atas yang kurang tenaga dan bola berputar. Hasil pengumpulan informasi
digunakan sebagai bahan pertimbangan pengembangan yang akan dilakukan.
3. Desain Produk
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, langkah selanjutnya adalah
peneliti membuat desain produk yang akan dikembangkan. Produk yang
dihasilkan berupa latihan meremas bola tenis lantai dengan menggunakan jari
tangan setter. Desain yang dikembangkan peneliti dilakukan dengan melakukan
observasi terhadap para siswa/i dalam eksrakurikurikuler bola voli di SMK
Negeri 1 Kuningan untuk menganalisis kebutuhan sehingga dapat menentukan
produk apa yang akan dikembangkan agar tujuan latihan dapat tercapai.
4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan


produk secara rasional. Dikatakan secara rasional, karena validasi di sini masih
bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan.

Langkah-langkah dalam memvalidasi desain media adalah


berkomunikasi dengan tenaga ahli dalam bidang bola voli, ahli kepelatihan bola
voli baik dosen yang memegang mata kuliah bola voli. Peneliti meminta kepada
tenaga ahli sebagai validator untuk menilai dan memberikan masukan-masukan
baik dari segi kelebihan maupun kelemahan produk pengembangan. Hasil dari
penilaian yang diberikan oleh tenaga ahli akan digunakan sebagai dasar
perbaikan dan penyempurnaan pengembangan bahan ajar agar sesuai dengan
produk yang diharapkan oleh peneliti.

5. Revisi Desain

Revisi desain dilakukan setelah mendapatkan penilaian dari para ahli.


Semua masukan, kritik, saran dan rekomendasi dari para ahli dan guru
berpengalaman dicatat dan dijadikan dasar untuk memperbaiki desain produk
yang dikembangkan. Produk yang mendapat validasi dari validator akan dapat
diketahui kelemahannya, kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi
dengan cara memperbaiki desain. Setelah produk direvisi dan mendapatkan
predikat baik atau dikatakan valid, maka produk yang dikembangkan dapat
dilanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu uji coba produk.

6. Uji Coba Produk

Tahap uji coba dilakukan setelah revisi dan perbaikan oleh validator,
maka langkah selanjutnya yaitu uji coba produk. Uji coba ini bertujuan untuk
melihat keefektivitasan produk yang dikembangkan. Pengembangan produk
dapat langsung diuji coba, setelah divalidasi dan direvisi oleh validator. Hasil uji
coba lapangan ini dijadikan bahan perbaikan dan penyempurnaan produk yang
dibuat. Kekurangan pada saat ujicoba berlangsung harus tetap direvisi guna
untuk memperbaiki produk lebih lanjut.

Uji coba produk langsung dilakukan pada siswa ekstrakurikuler bola voli
di SMK Negeri 1 Kuningan. Selama uji coba produk berlangsung peneliti
bertindak sebagai observer dengan melakukan catatan lapang adanya
kekurangan dan kelebihan pada latihan tersebut.
7. Revisi Produk

Revisi produk yang dilakukan berdasarkan hasil uji coba awal. Hasil uji
coba lapangan tersebut diperoleh informasi eksperimen tentang program atau
produk yang dikembangkan. Berdasarkan data tersebut apakah masih diperlukan
untuk melakukan evaluasi yang sama dengan mengambil situs yang sama pula
(Setyosari, 2010). Revisi produk ini dilakukan apabila dalam melakukan uji
coba produk ke peserta siswa ekstrakurikuler bola voli SMK Negeri 1 Kuningan
terdapat kelemahan yang perlu diperbaiki, sehingga nantinya dapat digunakan
untuk menyempurnakan produk yang dikembangkan.
C. Populasi Dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
ekstrakurikuler bola voli SMK Negeri 1 Kuningan. Populasi dalam dalam
ekstrakurikuler bola voli di SMK Negeri 1 Kuningan sebanyak 25 orang siswa.
Teknik sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling
purposive dengan jumlah 9 orang siswa. Menurut (Sugiyono, 2016) teknik sampling
purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Berdasarkan kutipan tersebut karena dalam penelitian ini subjek yang akan di teliti
yaitu setter karena dalam suatu ekstrakurikuler bola voli semua siswa tidak
mungkin setter. Maka teknik sampling purposive cukup pas dalam melakukan
penelitian ini karena pada kutipan tersebut menerangkan sampel di tentukan.

D. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


dengan menggunakan tes dan pengukuran, adapun alat untuk pengumpulan data
yang digunakan untuk mengukur tes kemampuan bermain bolavoli siswa/i
Ekstrakurikuler menggunakan item tes yaitu tes passing atas Depdiknas (1999).

2. Instrumen Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2016) instrumen penelitian adalah alat atau tes


yang digunakan untuk mengumpulkan data guna mendukung dalam
keberhasilan suatu penelitian. Instrumen yang akan digunakan untuk mengukur
kemampuan setter dalam melakukan passing atas adalah dengan teknik
pengumpulan data menggunakan tes ketrampilan teknik dasar passing atas
bolavoli yaitu tes passing atas. Unsur penilaian tes kemampuan yang mengacu
teknik dasar bermain bolavoli oleh Depdiknas (1999).
Menurut Suharsimi Arikunto (2002), validitas adalah suatu Ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Dalam penelitian ini menggunakan tingkat validitas yang sudah diuji. Tes
passing atas mempunyai validitas 0.79.

Reliabilitas alat ukur dan reliabilitas hasil ukur biasanya dianggap sama.
Reliabilitas instrumen sebagai alat ukur diperlukan pula disamping
validitasnya. Reliabilitas atau keterandalan suatu istrumen sebagai alat ukur
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kebenaran alat ukur tersebut
cocok digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur sesuatu. Dalam penelitian
menggunakan tingkat reliabilitas yang sudah baku. Menurut (Cox, 1980) Tes
tes passing atas mempunyai reliabilitas 0.93.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk tes kemampuan dasar bermain
bolavoli yang akan dilakukan:
1. Tes passing atas
a. Tujuan
Untuk mengukur kemampuan dan kekuatan dalam melakukan
passing atas selama 60 detik.
b. Alat / Perlengkapan
1) Tiang berukuran 2,30 m untuk putra.
2) Bolavoli.
3) Stopwatch.
4) Lapangan dengan bentuk segi empat sama sisi dengan ukuran 4.,5
x 4,5 m seperti yang terlihat pada gambar 2.
5) Bangku/box yang bisa diatur tinggi rendahnya agar petugas tes
yang berdiri diatasnya pandangan segaris (horizontal) dengan
tinggi net.
c. Petugas Tes
Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas sebagai
berikut:

1) Petugas Tes I
a) Berdiri bebas di dekat aera peserta tes.
b) Menghitung waktu selama 60 detik.
c) Memberi aba-aba.
d) Mengamati kaki peserta tes jika keluar area.
2) Petugas Tes II
a) Berdiri di atas bangku/box

3) Petugas Tes I
a) Berdiri bebas di dekat aera peserta tes.
b) Menghitung waktu selama 60 detik.
c) Memberi aba-aba.
d) Mengamati kaki peserta tes jika keluar area.
4) Petugas Tes II
a) Berdiri di atas bangku/box.
b) Menghitung passing atas yang benar.
d. Pelaksanaan Tes
1) Peserta tes berdiri di tengah area ukuran 4,5 x 4,5 m.
2) Untuk memulai tes, bola dilambungkan sendiri oleh peserta tes,
setelah mendengar aba-aba dari petugas tes.
3) Setelah bola dilambungkan, peserta tes melakukan passing atas
dengan ketinggian minimal 2,30 m.
4) Bila peserta tes gagal melakukan passing atas dan bola keluar area,
maka peserta tes segera mengambil bola tersebut dan melanjutkan
passing atas kembali.
5) Bila kedua kaki peserta tes berada di luar area, maka petugas tes I
memerintahkan agar peserta tes segera kembali ke area, dan bola
yang terpantul waktu kedua kaki berada di luar tidak
dihitung.passing atas hanya dilakukan 1 kali kesempatan.

6) Petugas Tes I
a) Berdiri bebas di dekat aera peserta tes.
b) Menghitung waktu selama 60 detik.
c) Memberi aba-aba.
d) Mengamati kaki peserta tes jika keluar area.
7) Petugas Tes II
a) Berdiri di atas bangku/box.
b) Menghitung passing atas yang benar.
Gambar Tes passing atas
Sumber: Depdiknas (1999: 10)

E. Teknik Analisis Data


Menurut (Sugiyono, 2016) , yang dimaksud dengan teknik analisis data
adalah proses mencari data, menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
diri sendiri maupun orang lain. Sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka
perlu dilakukan uji prasyarat. Pengujian data hasil pengukuran yang
berhubungan dengan hasil penelitian bertujuan untuk membantu analisis agar
menjadi lebih baik. Untuk itu dalam penelitian ini akan di uji normalitas dan uji
homogenitas data. Sebelum melangkah ke uji t, ada persyartan yang harus
dipenuhi leh peneliti bahwa data yang dianalisis harus berdistibusi normal,
untuk itu perlu dilakukan uji normalitas dan uji gomogen.

1. Uji Normalitas
Uji normalistas tidak lain sebenarnya adalah mengadakan pengujian
terhadap normal tidaknya data yang akan di analisis. Pengujian dilakukan
tergantung variabel yang akan di olah. Uji normalitas data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji kolomogrov-smirnov, dengan asumsi kelompok
sampel termasuk kedalam sampel kecil atau 30 kebawah. Uji kebermaknaannya
adalah sebagai berikut :
1. Jika nilai sig. Atau P. value >0,05. Maka data dinyatakan normal.
2. Jika nilai sig. Atau P. value<-0,05. Maka data dinyatakan tidak normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk menguji apakah data memiliki varian


yang sama atau tidak, dengan kata lain homogen atau tidak.. Uji homogen data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji One Way Anova
kebermaknaannya adalah sebagai berikut :

1. Jika nilai sig. Atau P. value >0,05. Maka data dinyatakan homogen.
2. Jika nilai sig. Atau P.value<-0,05. Maka data dinyatakan tidak homogen.
3. Uji Hipotesis

Uji t atau uji dua rata-rata di lakukan untuk menguji perbedaan rata-rata pada
kedua data. Dalam hal ini uji t di lakukan dengan cara, paired sampel test di
lakukan untuk menguji dua data dalam satu kelompok sampel, yaitu menguji
tes awal dan tes akhir. Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut:

a. jika nilai sig. atau P.value>0,05. Maka data dinyatakan tidak terdapat
pengaruh.
b. Jika nilai sig. atau P.value<0,05. Maka data dinyatakan terdapat pengaruh.
DAFTAR PUSTAKA

Agus, M. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta Timur:


Yudistira.
Dearing, J. (2003). Volleyball Fundamentals. Human Kinetics Publishers.
Erianti. (2004). Bola Voli (Bahan Ajar). Padang: FIK UNP.
Fauzi. (2010). Pengumpan (setter) sebagai jantungnya permainan bola voli. jurnal
olahraga prestasi.
Firdaus, H. &. (2014). Pengembangan Metode Pembelajaran Bagian (Part-
Method) dan Metode Pembelajaran Keseluruhan (Whole-Method)
Terhadap Kemampuan Siswa dalam Melakukan Smash Bolavoli . Jurnal
Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, 363-369.
Giriwijoyo, P. (2012). Ilmu Kesehatan Olahraga. Rosdakarya.
Mahmud I, N. Y. (2021). Pengaruh latihan leg press dan squat thrust terhadap
peningkatan power tungkai atlet bola voli. jendela olahraga.
McKeever, d. (2018). English Volleyball Association wih Royal Navy. England.
ME Winarno, A. T. (2013). Teknik Dasar Bermian Bola Voli. Malang: Jurusan
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FIK Malang.
Munasifah. (2009). Bermain Bola Voli .
Nuriman , Y. (2011). Buku Panduan Penatara Pelatih Dan Wasit Bola Voli
Tingkat Nasional. Jakarta: PBVSI.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Peneleitian Kualittif, Kuantitatif dan R&D. Alfabet
Bandung.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dn r&d. alfabeta
bandung.
Sulistyorini, A. W. (2014). Pengembangan pembelajaran teknik dasar service
bawah bola voli untuk siswa kelas vii smp negeri 5 malang. Jurnal
Olahraga Pendidikan .
Syafruddin. (2011). Permainan Bola Voli. Padang: UNP Press Padang.
Winarto et al. (2013). Teknik Dasar Bermain Voli. Malang: Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Malang.
Yuliawan, E, N. (2021). Meningkatkan Hasil Belajr Passing Atas bola voli
melalui pendekatan gaya mengajar latihan dengan menggunakan audio
visual. Jurnal Ilmu Olahraga Dan Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai