PROPOSAL
Oleh :
IKBAL FAUZI
NIM 192223078
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
IKBAL FAUZI
192223078
Disetujui Oleh :
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat
menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul : “Pengembangan Model
Latihan Kekuatan Otot Jari Terhadap Kemampuan Passing Atas Dalam
Permainan Bola Voli ” proposal penelitian ini penulis susun sebagai bagian
persyaratan memperolehh gelar Sarjana pendidikan pada program studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Stkip Muhammadiyah Kuningan.
IKBAL FAUZI
192223078
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................2
KATA PENGANTAR......................................................................................................3
DAFTAR ISI....................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................6
A. Latar Belakang.....................................................................................................6
B. Rumusan Masalah Penelitian..............................................................................7
C. Tujuan pengembangan........................................................................................8
D. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan...........................................................8
E. Manfaat Pengembangan......................................................................................8
F. Asumsi Pengembangan........................................................................................9
BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................10
A. Desekripsi Penelitian..........................................................................................10
B. Penelitian Terdahulu..........................................................................................14
C. Kerangka Berfikir..............................................................................................18
BAB III METODELOGI PENELITIAN.....................................................................20
A. Model Pengembangan........................................................................................20
B. Prosedur Pengembangan...................................................................................21
C. Populasi Dan Sampel.........................................................................................24
D. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian...................................24
E. Teknik Analisis Data..........................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut (Giriwijoyo, 2012) Olahraga merupakan serangkaian
gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak yang berarti
mempertahankan hidup dan meningkatkan kemampuan gerak yang berarti
meningkatkan kualitas hidup. Pada umumnya olahraga berperan penting
terhadap kesehatan bagi tubuh karena dapat memberikan atau memenuhi
kesehatan jasmani maupun rohani. Sering kita temukan olahraga dilakukan
oleh manusia berbagai macam gerakan yang dilakukannya. Banyaknya
olahraga yang diperlombakan baik secara resmi maupun tidak resmi.
Peneliti menngamati olahraga bola voli adalah salah satu yang digemari
oleh banyak masyarakat dari yang muda maupun sampai yang tua.
E. Manfaat Pengembangan
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :
Adanya model latihan ini guru atau pelatih dapat memberikan latihan
passing yang lebih efektif pada peserta didik atau seorang atlit. Model
latihan ini diharapkan dapat meningkatkan passing atas dan latihan ini
memudahkan bagi yang ingin melakukan karena hanya diperlukan sebuah
bolakasti.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Desekripsi Penelitian
1. Konsep Pengembangan
Menurut (Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan
R&D, 2011) metode penelitian dan pengembangan atau Research and
Development (R&D) adalah metode penelitian untuk menghasilkan
produk tertentu dan menguji kefektifan produk tersebeut. Dapat saya
simpulkan bahwa dalam penelitian ini saya akan melakukan penelitian
dengan produk baru. Produk baru yang saya gunakan adalah latihan
meremas bola kasti dengan menggunakan jari tangan.
2. Bola Voli
a. Permainan Bola Voli
Menurut (Agus, 2007) permainan bola voli adalah suatu permainan
yang menggunakan bola untuk dipantulkan (di-volley) di udara untuk
melewati net (jaring), dengan maksud menjatuhkan bola di dalam petak
daerah lapangan lawan dalam rangka mencari kemengan”. Sedangkan
menurut Hanif et al., (2018)” menyatakan permainan bola voli dimainkan
oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari enam orang pemain.”
Berdasarkan pendapat tersebut, Bola voli adalah olahraga
permainan yang menggunakan bola untuk di pantulkan (di-volley) untuk
melewati net dengan maksud menjatuhkan bola di dalam petak lawan.
Dalam permainan bola voli dilakukan secara beregu dan dimainkan oleh
dua regu yang setiap regu terdiri dari enam orang pemain.
b. Teknik Dasar Bola Voli
Menurut (Sulistyorini, 2014) menyatakan bahwa teknik dasar
permainan bola voli dapat di bagi menjadi empat kompenen yang meliputi
: teknik servis bawah dan atas, passing bawah dan atas, speak/smash dan
blok. Sudah jelas dalam permianan bola terdapat 4 teknik dasar yang
harus dikuasi oleh atlet yang melakukan diantaranya :
- Servis
Menurut (Nuriman , 2011) servis adalah bentuk serangan pertama,
maka dalam melakukannya harus penuh konsentrasi dan adanya
keinginan untuk membuat angka hanya pada servis saja”. Pada
dasarnya servis merupakan modal utama dalam melakukan permainan
bola voli jika seseorang tidak bisa melakukan servis maka tidak akan
mendapatkan poin yang berujung poin diberikan kepada lawan.
- Spike/Smash
Menurut (Syafruddin, 2011) Teknik memukul (speak/smash)
dalam permainan bola voli adalah bagaimana cara seseorang atau atlet
bola voli memukul bola dengan keras dan terarah kedaerah pertahanan
lawan. Sedangkan menurut (Firdaus, 2014)Smash merupakan pukulan
utama dalam penyerangan untuk mencapai kemengan”.
Berdasarkan pendapat di atas speak/smash merupakan salah satu
serangan terbaik dalam permainan bola voli. Jika seorang atlit bola voli
memiliki speak/smash yang begitu baik maka dia adalah salah satu
yang bisa menjadi penentu kemengan.
- Blok
Menurut (ME Winarno, 2013) block adalah sebuah Teknik dengan
cara merintangi atau menghalangi musuh ketika sedang melakukan
serangan di depan net dengan cara mengangkat lengan tinggi-tinggi di
atas jarring. Menurut (Winarto et al., 2013) Teknik blok merupakan
benteng pertahanan atau penghalang bola yang utama untuk menangkis
serangan dari lawan yang dilakukan di atas net mendapatkan poin
bukan hanya sekedar membendung bola saja agar tidak masuk ke
daerah sendiri. Sedangkan menurut (McKeever, 2018) Teknik blok
baik secara individu maupun tim harus dilatih dengan baik. Teknik
blok dapat dilakukan oleh seorang individu saja atau dengan kombinasi
dengan pemain depan yang lain dan membentuk blok dua orang atau
tiga orang.
Berdaarkan penjelasan di atas bahwa teknik blok merupakan salah
satu pertahanan atau meanangkis bola saat lawan sedang melakukan
serangan. Pada intinya untuk melaukan teknik blok yang baik di
perlukan vertical jump atau bahkan kemampuan jangkaua tangan pada
saat di atas.
- Passing
Menurut (Erianti, 2004) Passing merupakan suatu teknik dalam
permainan bola voli yang tujuannya adalah untuk mengoper bola ke
suatu tempat atau ke teman sendiri dalam suatu regu. Jadi passing
adalah salah satu teknik dalam suatu permainan bola voli tujuan dari
utama dalam passing yaitu untuk mengoper bola kepada teman satu
team atau ke tempat lain.
a) Passing Bawah
B. Penelitian Terdahulu
1. Pengaruh Latihan Setter Training Ball Dan Medicine Ball Terhadap
Keterampilan Passing Atas Pada Atlet Bola Voli Putri Rizqi Amalia1 ,
Said Junaidi1 , Nanang Indardi1 , Gustiana Mega Anggita1 , Siti
Baitul Mukarromah1 , M. Arif Ali1 1Universitas Negeri Semarang,
Kampus Sekaran Gunung Pati, 50299, Indonesia. 17 Januari 2023.
Latar Belakang: Passing atas merupakan salah satu elemen penting dalam
bola voli, pelaksanaan passing atas yang baik dapat membuat permainan
bola voli berjalan dengan baik pula. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh latihan setter training ball dan latihan medicine ball
terhadap keterampilan passing atas pada atlet bola voli putri klub Elang
Bahari. Metode: Jenis penelitian ini eksperimen dengan rancangan pretest-
posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet bola voli
putri klub Elang Bahari dengan jumlah 14 atelt. Teknik pengambilan
sampel secara purposive sampling, jumlah sampel yang digunakan
sebanyak 10 atlet putri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Brady Volleyball Test. Teknik analisis data menggunakan uji t.
Hasil: Hasil analisis menunjukkan hasil uji t pada kelompok setter training
ball t hitung = 8,353 > t tabel = 1,812, dan hasil uji t pada kelompok
medicine ball t hitung = 6,520 > t tabel = 1,812. Kesimpulan: Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh latihan dengan
setter training ball dan medicine ball terhadap keterampilan passing atas
atlet putri klub Elang Bahari Tegal.
Kata kunci: latihan setter training ball; latihan medicine ball; passing
atas bola voli
2. Pengembangan Model Latihan Passing Atas Bolavoli Di Smk Al Huda
Wajak Malang Yuskhil Mushofi Ikip Budi Utomo Malang 2017.
Tujuan penelitian pengembangan ini adalah mengembangkan model
latihan passing atas pada siswa peserta bolavoli putra di SMK Al-Huda
Wajak Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian pengembangan. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan angket untuk ahli materi dan pedagogik, serta guru dengan
kualifikasi meliputi satu ahli materi dan pedagogik, guru Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMK Al-Huda Wajak Malang untuk
melakukan uji coba kelompok kecil (tahap I) sebanyak 10 siswa dan uji
coba kelompok besar (tahap II) sebanyak 20 siswa. Hasil penelitian ini
diperoleh hasil validasi ahli materi dan pedagogik untuk kelayakan produk
awal diperoleh prosentase sebesar 88,89% dengan kriteria baik yang
berarti layak digunakan. Hasil uji coba kelompok kecil (tahap I) adalah
96,81% dengan kriteria sangat baik yang berarti sangat layak digunakan.
Kemudian, untuk hasil uji coba kelompok besar (tahap II) adalah 97,77%
dengan kriteria sangat baik yang berarti sangat layak digunakan. Kata
Kunci: Pengembangan, Model latihan, Passing Atas, Bola Voli
3. Daniel Arifin. Perbedaan Pengaruh Modifikasi Latihan Passing Atas
Menggunakan Bola Basket Dengan Modifikasi Latihan Passing Atas
Perorangan Terlentang Menggunakan Bola Basket Terhadap
Peningkatan Kekuatan Otot Jari Tangan Dan Kemampuan Set-Up
Pada Atlet Putra Klub Bola Voli Angkasapura Ii Medan Tahun 2013.
(Pembimbing Skripsi: Ibrahim Wiyaka) Skripsi Medan : Fakultas
Ilmu Keolahragaan Unimed 2013.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
experiment. Populasi adalah atlet Putra Angkasapura II yang berjumlah 16
orang. Jumlah sampel 6 orang diperoleh dengan teknik purposive
sampling. Selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik
Matching Pairing yaitu kelompok latihan passing atas menggunakan bola
basket dan kelompok passing atas perorangan terlentang menggunakan
bola basket. Instrumen penelitian untuk pengumpulan data dengan test dan
pengukuran adalah Grip Dynamometer untuk kekuatan otot jari tangandan
test tes hasil passing atasuntuk kemampuan set-up. Penelitian dilaksanakan
selama 18 x pertemuan dengan latihan 4 (empat) kali dalam seminggu.
Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel bebas maupun terikat
digunakan perhitungan runs test. Dari data pre-test dan data post-tes
terhadap peningkatan kekuatan otot jari tangan modifikasi latihan passing
atas menggunakan bola basket diperoleh X = 3, n = 3, p=0,5 probabilitas
untuk X ≥ 3 adalah 0,125. Sebab 0,125 lebih kecil dari 0,5 maka Ha
diterima dan Ho ditolak. Kesimpulannya terdapat pengaruh kelompok
modifikasi latihan passing atas menggunakan bola basket terhadap
peningkatan kekuatan otot jari tangan pada atlet putera klub bola voli
Angkasapura II Medan tahun 2013. i Dari data pre-test dan data post- test
modifikasi latihan passing atas perorangan terlentang menggunakan bola
basket terhadap peningkatan kekuatan otot jari tangan diperoleh X =3, n
=3, p =0,5 probabilitas untuk X ≥ 3 adalah 0,125. Sebab 0,125 lebih
kecildari 0,5 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulannya terdapa
tpengaruh dari modifikasi latihan passing atas perorangan terlentang
menggunakan bola basket terhadap peningkatan kekuatan otot jari tangan
pada atlet putera klub bola voli Angkasapura II Medan tahun 2013 Dari
deretan nilai satu baris diatas didapatkan r = 4 dengan melihat Tabel-F1
untuk n1 = 3 dan n2 = 3 pada taraf nyata α = 0,05 didapatkan r = 0. Oleh
sebab r pengamatan lebih besar dari pada r tabel, maka diputuskan Ho
Diterima dan Ha ditolak pada α = 0,05. Kesimpulannya adalah bahwa
modifikasi latihan passing atas menggunakan bola basket tidak lebih besar
pengaruhnya dari modifikasi latihan passing atas perorangan terlentang
menggunakan bola basket terhadap peningkatan kekuatan otot jari tangan
pada atlet putera klub bola voli Angkasapura II Medan tahun 2013. Dari
data pre-test dan data post- test kemampuan set-up dari modifikasi latihan
passing atas menggunakan bola basket diperoleh X = 3, n = 3, p = 0,5
probilitas untuk X ≥ 3 adalah 0,125. Sebab 0,125 lebih kecil dari 0,5 maka
Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulannya terdapat pengaruh modifikasi
latihan passing atas menggunakan bola basket terhadap kemampuan set-up
pada atlet puter aklub bola voli Angkasapura II Medan tahun 2013. Dari
data pre-test dan data post- test kemampuan set-up dari modifikasi latihan
passing atas perorangan terlentang menggunakan bola basket diperoleh X
= 3, n = 3, p = 0,5 0,5 probabilitas untuk X ≥ 3 adalah 0,125. Sebab 0,125
lebih kecil dari 0,5 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulannya
terdapat pengaruh modifikasi latihan passing atas perorangan terlentang
menggunakan bola basket terhadap kemampuan set-up pada atlet klub bola
voli Angkasapura II Medan tahun 2013. Dari deretan nilai satu baris diatas
didapatkan r = 4 dengan melihat Tabel-F1 untuk n1=3 dan n2=3 pada taraf
nyata α = 0,05 didapatkan r = 0. Oleh sebab r pengamatan lebih besar dari
pada r tabel, maka diputuskan Ho Diterima dan Ha ii ditolak pada α =
0,05. Kesimpulannya adalah bahwa modifikasi latihan passing atas
menggunakan bola basket tidak lebih besar pengaruhnya dari modifikasi
latihan passing atas perorangan terlentang menggunakan bola basket
terhadap kemampuan set-up pada atlet putera klub bola voli Angkasapura
II Medan tahun 2013
Kata Kunci : Modifikasi Latihan Passing Atas Menggunakan Bola
Basket, Modifikasi Latihan Passing Atas Perorangan Terlentang
Menggunakan Bola Basket, Kekuatan Otot Jari Tangan Dan
Kemampuan Set-Up
C. Kerangka Berfikir
Menurut (Mahmud I, 2021) Latihan merupakan metode peningkatan
keterampilan dan kapasitas energy dalam program pengembangan atlet untuk
suatu kegiatan khusus. Secara umum pengertian latihan adalah segala upaya
untuk meningkatkan secara menyeluruh kondisi fisik dengan proses yang
sistematis dan berulang-ulang dengn bertambahnya jumlah beban, waktu dan
intensitasnya. Untuk mengusai kekuatan pada otot jari tangan setter perlu
latihan yang rutin dan sistematis. Latihn yang digunakan untuk menguasai
kekuatan otot jari tangan setter yaitu dengan memodifikasi latihan passing atas
dengan nama latihan meremas bola tenis lantai dengan menggunkan jari tangan
setter.
Latihan meremas bola tenis lantai dengan menggunkan jari tangan
setter merupakan bentuk latihan yang dapat meningkatkan suatu kekuatan pada
otot jari tangan setter ketika melakukan passing atas. Latihan ini cukup mudah
karena kita hanya meremas bola tenis lantai. Latihan ini kita lakukan dengan
waktu, latihan set pertama kita beri waktu 40 detik, set kedua 50 detik dan set
ketiga diberikan wktu 60 detik. Setiap repetisi diberikan 3 set dan latihan ini
sebanyak 5 repetisi. Dari latihan ini kita akan mendapatkan kekuatan pada otot
jari tangan setter sehingga setter dapat memberikan atau menyajikan umpan
passing atas yang sempurna kepada spiker team nya.
Berdasarkan uraian di atas diduga pengembangan model latihan passing
atas terhadap kekuatan otot jari tangan setter setter dalam ekstrakurikuler bola voli
di SMK Negeri 1 Kuningan yang bertujuan agar para siswa/siswa
ekstrakurikuler terutama setter dapat meningkatkan kekuatan otot jari nya
dalam melakukan passing atas.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Model yang akan dikembangkan pada penelitian ini menggunakan model
pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari, 2010: 194).
Strategi untuk mengembangkan suatu produk pendidikan oleh Borg and Gall
disebut sebagai penelitian dan pengembangan yaitu suatu proses yang dipakai untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk. Produk yang dihasilkan dalam
penelitian ini adalah latihan passing atas yang di modifikasi menjadi latihan
meremas bola tenis lantai dengan menggunakan jari tangan setter.
Pada penelitian dan pengembangan ini, peneliti akan mengembangkan suatu
latihan passing atas menjadi latihan meremas bola tenis lantai dengan menggunakan
jari tangan setter. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg
and Gall (dalam Sugiyono, 2016:298) terdapat 10 langkah, yaitu: (1) Potensi dan
masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi
desain, (6) Uji coba produk, (7) Revisi produk, (8) Uji coba pemakaian, (9) Revisi
produk dan (10) Produksi masal. Akan tetapi pada penelitian ini hanya sampai pada
7 langkah yaitu revisi produk, karena pada taraf pendidikan S1 langkah tersebut
sudah layak digunakan dan juga pertimbangan dari lamanya waktu penelitian.
Selain itu menurut Borg & Gall yang dikutip Adelina Hasyim (2016) dalam Metode
Penelitian Dan Pengembangan Di Sekolah:
“If you plan to do an R & D project for a thesis or dissertation, you should
keep these cautions in mind. It is best to undertake a smallscale project that
involves a limited amount of original instructional design. Also, unless you have
substantial financial resources, you will need to avoid expensive instructional
media such as 16-mm film and synchronized slidetape. Another way to scale down
the project is to limit development to just a few steps of the R & D cycle.”
Hal di atas menjelaskan bahwa langkah-langkah R&D dapat
disederhanakan dan disesuaikan dengan kebetuhan peneliti karena penelitian
menggunakan R&D dengan skala besar membutuhkan biaya yang tidak sedikit,
waktu yang cukup lama, dan originalitas. Keterbatasan pada aspek waktu dan
pelaksanaan penelitian serta hingga langkah ke 7 sudah cukup untuk menguji
kevalidan dan kelayakan suatu media yang dikembangkan.
Secara prosedural langkah-langkah yang peneliti gunakan untuk penelitian
yang dikembangkan, dapat digambarkan sebagai berikut:
Revisi Produk
1. Potensi Masalah
2. Pengumpulan Data
Sebelum menentukan pilihan perencanaan produk yang akan
dikembangkan sebaiknya diadakan pengumpulan data kebutuhan yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh ekstrakurikuler tempat
penelitian dilakukan. Data yang dikumpulkan digunakan sebagai bahan untuk
perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
Proses pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah dengan cara
observasi terhadap peserta ekstrakurikuler bola voli pada siswa/i dengan
diberikan percobaan latihan meremas bola kasti dengan dengan menggunakan
jari tangan dan di berikan pemahaman terkait setter dalam melakukan passing
atas yang kurang tenaga dan bola berputar. Hasil pengumpulan informasi
digunakan sebagai bahan pertimbangan pengembangan yang akan dilakukan.
3. Desain Produk
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, langkah selanjutnya adalah
peneliti membuat desain produk yang akan dikembangkan. Produk yang
dihasilkan berupa latihan meremas bola tenis lantai dengan menggunakan jari
tangan setter. Desain yang dikembangkan peneliti dilakukan dengan melakukan
observasi terhadap para siswa/i dalam eksrakurikurikuler bola voli di SMK
Negeri 1 Kuningan untuk menganalisis kebutuhan sehingga dapat menentukan
produk apa yang akan dikembangkan agar tujuan latihan dapat tercapai.
4. Validasi Desain
5. Revisi Desain
Tahap uji coba dilakukan setelah revisi dan perbaikan oleh validator,
maka langkah selanjutnya yaitu uji coba produk. Uji coba ini bertujuan untuk
melihat keefektivitasan produk yang dikembangkan. Pengembangan produk
dapat langsung diuji coba, setelah divalidasi dan direvisi oleh validator. Hasil uji
coba lapangan ini dijadikan bahan perbaikan dan penyempurnaan produk yang
dibuat. Kekurangan pada saat ujicoba berlangsung harus tetap direvisi guna
untuk memperbaiki produk lebih lanjut.
Uji coba produk langsung dilakukan pada siswa ekstrakurikuler bola voli
di SMK Negeri 1 Kuningan. Selama uji coba produk berlangsung peneliti
bertindak sebagai observer dengan melakukan catatan lapang adanya
kekurangan dan kelebihan pada latihan tersebut.
7. Revisi Produk
Revisi produk yang dilakukan berdasarkan hasil uji coba awal. Hasil uji
coba lapangan tersebut diperoleh informasi eksperimen tentang program atau
produk yang dikembangkan. Berdasarkan data tersebut apakah masih diperlukan
untuk melakukan evaluasi yang sama dengan mengambil situs yang sama pula
(Setyosari, 2010). Revisi produk ini dilakukan apabila dalam melakukan uji
coba produk ke peserta siswa ekstrakurikuler bola voli SMK Negeri 1 Kuningan
terdapat kelemahan yang perlu diperbaiki, sehingga nantinya dapat digunakan
untuk menyempurnakan produk yang dikembangkan.
C. Populasi Dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
ekstrakurikuler bola voli SMK Negeri 1 Kuningan. Populasi dalam dalam
ekstrakurikuler bola voli di SMK Negeri 1 Kuningan sebanyak 25 orang siswa.
Teknik sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling
purposive dengan jumlah 9 orang siswa. Menurut (Sugiyono, 2016) teknik sampling
purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Berdasarkan kutipan tersebut karena dalam penelitian ini subjek yang akan di teliti
yaitu setter karena dalam suatu ekstrakurikuler bola voli semua siswa tidak
mungkin setter. Maka teknik sampling purposive cukup pas dalam melakukan
penelitian ini karena pada kutipan tersebut menerangkan sampel di tentukan.
2. Instrumen Penelitian
Reliabilitas alat ukur dan reliabilitas hasil ukur biasanya dianggap sama.
Reliabilitas instrumen sebagai alat ukur diperlukan pula disamping
validitasnya. Reliabilitas atau keterandalan suatu istrumen sebagai alat ukur
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kebenaran alat ukur tersebut
cocok digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur sesuatu. Dalam penelitian
menggunakan tingkat reliabilitas yang sudah baku. Menurut (Cox, 1980) Tes
tes passing atas mempunyai reliabilitas 0.93.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk tes kemampuan dasar bermain
bolavoli yang akan dilakukan:
1. Tes passing atas
a. Tujuan
Untuk mengukur kemampuan dan kekuatan dalam melakukan
passing atas selama 60 detik.
b. Alat / Perlengkapan
1) Tiang berukuran 2,30 m untuk putra.
2) Bolavoli.
3) Stopwatch.
4) Lapangan dengan bentuk segi empat sama sisi dengan ukuran 4.,5
x 4,5 m seperti yang terlihat pada gambar 2.
5) Bangku/box yang bisa diatur tinggi rendahnya agar petugas tes
yang berdiri diatasnya pandangan segaris (horizontal) dengan
tinggi net.
c. Petugas Tes
Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas sebagai
berikut:
1) Petugas Tes I
a) Berdiri bebas di dekat aera peserta tes.
b) Menghitung waktu selama 60 detik.
c) Memberi aba-aba.
d) Mengamati kaki peserta tes jika keluar area.
2) Petugas Tes II
a) Berdiri di atas bangku/box
3) Petugas Tes I
a) Berdiri bebas di dekat aera peserta tes.
b) Menghitung waktu selama 60 detik.
c) Memberi aba-aba.
d) Mengamati kaki peserta tes jika keluar area.
4) Petugas Tes II
a) Berdiri di atas bangku/box.
b) Menghitung passing atas yang benar.
d. Pelaksanaan Tes
1) Peserta tes berdiri di tengah area ukuran 4,5 x 4,5 m.
2) Untuk memulai tes, bola dilambungkan sendiri oleh peserta tes,
setelah mendengar aba-aba dari petugas tes.
3) Setelah bola dilambungkan, peserta tes melakukan passing atas
dengan ketinggian minimal 2,30 m.
4) Bila peserta tes gagal melakukan passing atas dan bola keluar area,
maka peserta tes segera mengambil bola tersebut dan melanjutkan
passing atas kembali.
5) Bila kedua kaki peserta tes berada di luar area, maka petugas tes I
memerintahkan agar peserta tes segera kembali ke area, dan bola
yang terpantul waktu kedua kaki berada di luar tidak
dihitung.passing atas hanya dilakukan 1 kali kesempatan.
6) Petugas Tes I
a) Berdiri bebas di dekat aera peserta tes.
b) Menghitung waktu selama 60 detik.
c) Memberi aba-aba.
d) Mengamati kaki peserta tes jika keluar area.
7) Petugas Tes II
a) Berdiri di atas bangku/box.
b) Menghitung passing atas yang benar.
Gambar Tes passing atas
Sumber: Depdiknas (1999: 10)
1. Uji Normalitas
Uji normalistas tidak lain sebenarnya adalah mengadakan pengujian
terhadap normal tidaknya data yang akan di analisis. Pengujian dilakukan
tergantung variabel yang akan di olah. Uji normalitas data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji kolomogrov-smirnov, dengan asumsi kelompok
sampel termasuk kedalam sampel kecil atau 30 kebawah. Uji kebermaknaannya
adalah sebagai berikut :
1. Jika nilai sig. Atau P. value >0,05. Maka data dinyatakan normal.
2. Jika nilai sig. Atau P. value<-0,05. Maka data dinyatakan tidak normal.
2. Uji Homogenitas
1. Jika nilai sig. Atau P. value >0,05. Maka data dinyatakan homogen.
2. Jika nilai sig. Atau P.value<-0,05. Maka data dinyatakan tidak homogen.
3. Uji Hipotesis
Uji t atau uji dua rata-rata di lakukan untuk menguji perbedaan rata-rata pada
kedua data. Dalam hal ini uji t di lakukan dengan cara, paired sampel test di
lakukan untuk menguji dua data dalam satu kelompok sampel, yaitu menguji
tes awal dan tes akhir. Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut:
a. jika nilai sig. atau P.value>0,05. Maka data dinyatakan tidak terdapat
pengaruh.
b. Jika nilai sig. atau P.value<0,05. Maka data dinyatakan terdapat pengaruh.
DAFTAR PUSTAKA