Penelitian ini berfokus pada efektifitas latihan squat jump terhadap posisi bertahan
sepak bola mini, sehingga dapat dilihat bahwa teknik ini efektif atau tidak untuk
meningkatkan keterampilan siswa dalam permainan sepak bola mini. Penelitian ini
dilakukan berdasarkan penelitian quasy experiment. Dalam penelitian ini subyek
penelitian dilakukan oleh siswa putra kelas V MIS PUI Ciluwuk 2; Subyek terdiri
dari 17 siswa putra dengan jumlah keseluruhan 17 siswa. Data yang terkumpul
dianalisis menggunakan rumus t-test independen. Hasil post-test menunjukkan
bahwa ada pengaruh antara latihan squat jump dan menyundul bola (heading bola)
terhadap siswa putra. Setelah menganalisa data, hasilnya menunjukkan bahwa
t_hitung adalah 0.788 dan t_tabel pada tingkat signifikansi sebesar 5% adalah 0,05
sehingga t-hitung lebih tinggi dari nilai t-tabel, Ha diterima. Ini berarti bahwa
latihan squat jump sebagai salah satu teknik untuk meningkatkan efektifitas dalam
permainan sepak bola mini. Selain itu, kuesioner dilakukan hanya untuk
menemukan tanggapan siswa. Oleh karena itu, dapat disimpulkan latihan squat
jumpmemiliki pengaruh yang baik dalam meningkatkan posisi bertahan dalam
permainan sepak bola mini.
Kata Kunci: squat Jump, heading bola, Permainan sepak bola mini.
AFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
C. HipotesisPenelitian ………………………………………………………………………………...... 26
C. PopulasidanSampel ………………………………………………………………………………….. 32
C. PengujianHipotesis………………………………………………………………………………. 60
A. Simpulan …………………………………………………………....... 62
B. Implikasi …………………………………………………………........ 63
C. Saran …………………………………………………………………………………………………….. 64
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permainan sepak bola mini memiliki daya tarik tersendiri, selain salah satu
berbagai unsur antara lain sebagai suatu tontonan yang menarik, sebagai olahraga
beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga yang
membutuhkan tenaga dan fisik yang sangat besar bila dibandingkan dengan
cabang olahraga beregu lainnya. Sepak bola mini sendiri dapat diartikan suatu
terdiri dari lima pemain, dan salah satunya adalah seorang penjaga gawang.
Permainan sepakbola mini dapat dimainkan diluar ruangan (outdoor) dan di dalam
(Sucipto, dkk.2000: 7). Untuk dapat bertahan dalam permainan sepak bola mini
dengan baik diperlukan komponen kondisi fisik yang baik. Adanya komponen
kondisi fisik sendiri ada bermacam-macam. Menurut pendapat (M. Sajoto, 1988 :
10) “Kondisi fisik dibagi menjadi 10 komponen yaitu kekuatan, daya tahan,
dan reaksi”.
i
ii
Kecepatan dan kekuatan yang dapat dibentuk dari dalam diri atau
pembawaan atau dari luar diri karena mampu mengkombinasikan dari semua
teknik yang dimiliki. Dengan demikian power atau daya ledak dalam sepak bola
mini sangat penting sekali, karena power otot tungkai sangat bermanfaat untuk
umpan pada kawan (passing), maupun meloncat atau melompat dan menendang
ke arah sasaran(shooting).
latihan squat jump terhadap posisi bertahan dalam permainan sepak bola mini
latihan squat jump terhadap posisi bertahan dalam permainan sepak bola mini
Kuningan”.
B. Pembatasan Masalah
terhadap posisi bertahan dalam permainan sepak bola mini pada siswa kelas
.
C. Perumusan Masalah
Apakah latihan squat jump efektif terhadap posisi bertahan dalam permainan
sepak bola mini pada siswa kelas V MIS PUI Ciluwuk 2 Kecamatan kalimanggis
Kabupaten Kuningan
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah: Untuk mengetahui apakah latihan squat jump efektif terhadap posisi
bertahan dalam permainan sepak bola mini pada siswa kelas V MIS PUI Ciluwuk
berikut:
1. Secara Teoritis
apa yang telah dialami dan diteliti dalam latihan squat jump terhadap
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
squat jump terhadap posisi bertahan dalam permainan sepak bola mini.
b. Bagi Guru
Semoga hasil penelitian ini menjadi tolak ukur kegiatan siswa dan
kualitas sekolahnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Olahraga
jasmani gerak badan, sport atau olahraga. Pengertian olahraga sesuai dengan
Indonesia”.
Apabila kita telaah dua rumusan tentang pengertian atau batasan olahraga
Oleh sebab itu olahraga bukan berarti mengolah raga saja, akan tetapi
membina fisik yang sehat dan kuat tidak ada sarana pendidikan lain yang mampu
2. Tujuan Penjasorkes
tujuan, yaitu :
1) Kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan kardiovaskuler, dan kelentukan
1) Pengetahuan
2) Keterampilan intelektual
C. Afektif, meliputi:
1) Sehat
2) Respek gerak
3) Aktualisasi diri
4) Menghargai diri
5) Konsep diri
1. Perkembangan Fisik.
Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitasaktivitas
(physical fitness).
2. Perkembangan Gerak.
3. Perkembangan Mental.
4. Perkembangan Sosial.
pada suatu kelompok atau masyarakat. Sedangkan menurut Rusli Lutan dalam
3. Model Pembelajaran
mencapai tujuan instruksional. Contoh strategi pengajaran yang bisa guru terapkan
siswa dan penggunaan alat bantu pengajaran. Model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana
pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan
tertentu. Selain itu, model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman bagi
4. Modifikasi Permainan
Oleh karena itu tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat
perkembangan anak didik yang sedang belajarnya. Tugas ajar yang sesuai ini
setiap individu serta mendorongnya ke arah perubahan yang lebih baik. Manfaat
Modifikasi Permainan
tingkat yang tadinya lebih rendah menjadi memiliki tingkat yang lebih tinggi.
kedalam Penjas, yaitu: menimbulkan rasa senang (gymfun). Anak yang mengikuti
siswa.
(learning activities). Oleh karena itu dalam pembelajaran Penjas, yang perlu
dalampembelajaran Penjas guru harus dapat memanfaatkan 50% dari waktu yang
tersedia dengan aktivitas gerak. Sebagai contoh apabila waktu yang tersedia dalam
untuk aktivitas gerak anak. Berkaitan dengan hal ini, maka seorang guru harus
bisa dituntut untuk mendesain pembelajaran Penjas sedemikian rupa, baik materi,
Penjas siswa.
ketersediaan sarana dan prasarana yang ada. Sarana merupakan alat yang
penjas yang berkualitas baik, maka diperlukan sarana dan prasarana yang
seorang guru perlu dituntut untuk berkreatifitas atau menciptakan suatu bentuk
aktivitas belajar siswa, meningkatkan hasil belajar siswa serta dapat mengatasi
a. Pengertian Latihan
bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fungsional fisik dan daya tahan (Pate,
isi latihan, metode latihan, tindakan organisasional yang sesuai dengan tujuan.
yang sistematik dalam waktu yang lama ditingkatkan secara progresif dan
b. Tujuan Latihan
sebagai berikut:
Tujuan ini penting karena perkembangan fisik pada suatu tingkat yang
7. Squat Jump
Squat jump adalah semacam bentuk olahraga dengan cara dua tangan
hingga posisi squat, tekan ujung kaki dan dorong tubuh ke udara setinggi mungkin
dan saat turun, segera tekuk lutut, turun kembali ke posisi squat dan melompat
lagi.
dengan sekuat-kuatnya dan setinggi tingginya dengan kedua kaki lurus pada saat
melompat dan ditekuk pada saat mendarat, badan harus tetap pada garis lurus.
Latihan ini merupakan bagian dari latihan hooping pada metode pliometrik yang
yang dikembangkan pada latihan squat jumps antara lain flexors pinggul dan paha,
internasional untuk permainan sepakbola dalam ruangan. Kata itu berasal dari kata
FUTbol atau FUTebol (dari bahasa spanyol atau Portugal yang berarti permainan
sepak bola) dan SALon atau SALa (dari bahasa prancis atau spanyol yang berarti
dalam ruangan).
kali dimainkan di Montevideo, Uruguay tahun 1930. Pada saat itu, Juan Carlos
Ceriani memperkenalkan permainan sepakbola lima lawan lima untuk suatu
itu tidak menggunakan dinding pembatas, artinya ada kesempatan bola keluar
lapangan dan terjadi tendangan kedalam. Saat itu pertandingan dilakukan di dalam
Sepakbola untuk anak sekolah dasar atau usia dini antara 5-12 tahun
dibagi menjadi dua. Untuk anak 5-8 tahun jangan terlalu banyak porsi latihannya.
Kegiatan yang dilakukan adalah tentang cara dia mulai mengenal tubuhnya,
pengenalan terhadap bola dan lapangan serta permainan. Aktivitas sepakbola yang
pada anak usia 9-12 tahun mulai digenjot tentang teknik sepakbola.
6-7 tahun).
SD/MI Kelas V, teknik dasar yang yang dipelajari di tingkat sekolah dasar terdiri
1. Teknik menendang bola terdiri dari: menendang bola dengan kaki dalam,
kaki.
B. Peraturan Permainan
peraturan. Peraturan–peraturan tersebut ada yang baku, tetapi ada pula yang dapat
pertandingan 2 babak, masing–masing 20 menit kotor. Artinya, saat bola mati atau
keluar waktu tetap dihitung. Banyak peraturan yang dapat disesuaikan dengan
1. Peraturan 1
a. Lapangan
b. Ukuran
c. Tanda Lapangan
garis yang berukuran lebih pendek disebut garis gawang (goal line).
3. Lapangan dibagi menjadi dua bagian dengan luas yang sama dan diberi
a. Bola
1. Berbentuk bulat.
Jika bola pecah atau rusak ketika pertandingan berjalan, hal-hal berikut
boleh dilakukan.
Jika bola pecah atau rusak ketika permainan akan dimulai atau akan
2. Bola tidak dapat diganti selama pertandingan tanpa ijin dari wasit.
3. Peraturan 3
a. Pemain
1. Jumlah pemain
masing tim lima pemain. Salah satu diantaranya sebagai penjaga gawang.
2. Penggantian pemain
lapangan. Saat itu pemain tersebut telah menjadi pemain aktif dan
aktif.
2. Permainan dihentikan.
dihentikan.
1) Permainan dihentikan.
dihentikan.
c. Keputusan
1. Keputusan 1
orang pemain.
Jika sisa jumlah pemain dalam sebuah tim kurang dari 3 orang
3. Keputusan 3
mencampuri gerakan para pemain dan gerakan para wasit. Ofisial tim
4. Peraturan 4
a. Perlengkapan pemain
peerhiasan apapun.
b. Perlengakapan dasar
berikut.
- Diberi nomor 1-15 dan harus tampak pada bagian belakang kostum.
- Warna nomor harus berbeda dan lebih kontras dari warna bajunya.
2. Celana pendek.
3. Kaos kaki.
5. Peraturan 5
a. Wasit
b. Wasit Kedua
Wasit kedua membantu wasit untuk mengawasi pertandingan sesuai
6. Peraturan 6
daerah bebas. Seorang pencatat waktu dan wasit ketiga dilengkapi dengan jam
atau pencatat waktu yang sesuai (chronometer) serta peralatan yang diperlukan
7. Peraturan 7
B. Kerangka Berpikir
1. Berdiri siap.
Gerakan ini untuk melatih otot kaki, otot tangan, otot-otot pinggul,
siswa untuk meningkatkan power otot tungkai dalam waktu yang relatif singkat.
Adapun kelebihan dari metode latihan squat jumps adalah dapat meningkatkan
power otot tungkai dan pinggul, peralatan yang digunakan mudah didapatkan dan
Pada latihan squat jumps tinggi lompatan yang dilakukan stabil sehingga
beban yang diterima oleh otot-otot tungkai ketika mendarat relatif berubah
sedangkan pada latihan skipping tinggi lompatan yang dilakukan relatif stabil dan
tidak ada waktu istirahat ketika kaki mendarat sehingga beban yang diterima oleh
menggunakan kaki dalam permainannya. Salah satu teknik dasar dalam permainan
sepakbola adalah shooting. Shooting merupakan usaha dari seorang pemain untuk
Oleh karena itu latihan power harus menjadi salah satu menu latihan yang
dapat diberikan kepada siswa, maka harus lebih cermat dan tepat dalam memilih
metode latihan mana yang baik dan efektif untuk meningkatkan power otot
tungkai siswa.
Pada penelitian ini peneliti hendak meneliti efektivitas latihan squat jump
terhadap posisi bertahan dalam permainan sepak bola mini pada siswa kelas V MIS
yang sering dihadapi dalam pembelajaran Penjasorkes khususnya pada model atau
cara guru menyampaikan materi pembelajaran. Sering kali materi yang diajarkan
oleh guru kurang tertanam kuat dalam benak siswa. Siswa kurang mampu
menganalisis gerakan yang telah diajarkan oleh guru, sebab guru hanya
prasarana yang masih bisa dikategorikan kurang, serta peran aktif siswa dalam
dengan topik materi yang sedang dipelajari. Modifikasi yang digunakan antara
lain berupa perubahan aturan serta alat yang digunakan dalam pembelajaran
permainan Sepak bola. Secara lebih rinci jenis-jenis perubahan tersebut dijabarkan
dalam RPP.
C. Hipotesis Penelitian
Anggapan Dasar
Anggapan dasar atau asumsi adalah suatu pendapat yang sudah diyakini
berikut:
Anggapan dasar adalah titik tolak penilaian yang kebenarannya diterima
oleh penyelidik. Hal ini berarti bahwa setiap penyidik dapat merumuskan
anggapan dasar yang berbeda, seorang penyidik mungkin saja meragukan suatu
1. Agar ada berpijak yang kokoh bagi masalah yang sedang diteliti.
bola mini, maka dipandang perlu untuk melatih kekuatan otot pada tungkai
akan keberhasilan presatasi siswa oleh karena itu guru pendidikan jasmani
C. Hipotesis
dua variable atau lebih. Hipotesis selalu mengambil bentuk kalimat pernyataan
Siklus 1 : Apakah ada pengaruh latihan squat jump terhadap posisi bertahan dalam
permainan sepak bola mini pada siswa kelas V MIS PUI Ciluwuk 2 Kecamatan
posisi bertahan dalam permainan sepak bola mini pada siswa kelas V MIS PUI
.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
Bulan
12 34 12 3 4 12 3 4 1 2 3 4
Pembuatan
1. instrument
penelitian
2. Penelitian
statistik
Bimbingan dan
4.
penulisan skripsi
5. Sidang skripsi
dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan
tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan
Salah satu metode penelitian yang sering digunakan dalam penelitian yaitu
angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
lebih baik apabila juga disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan
lain. Selain data yang berupa angka, dalam penelitian kuantitatif juga ada data
yang berupa informasi berupa kualitatif. Berikut ini gambar alur proses penelitian
Pengujian
Instrumen
Populasi
dan Sampel Pengembanga
n Instrumen
Kesimpulan
Dan Saran
dalam permainan sepak bola mini pada siswa kelas V MIS PUI Ciluwuk 2
1. Populasi
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
populasi atau studi sensus. Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin
melihat semua lika-liku yang ada di dalam populasi. Obyek pada populasi diteliti,
populasi. Penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan
ini adalah Siswa Kelas V SDN II Kasturi Desa Kasturi Kec. Kuningan Kab.
Kuningan dengan jumlah 17 orang putra dari 30 siswa. Populasi penelitian ini
Tabel 3.2
Eksperimen 17 13 30
xxxiv
2. Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sebagian
digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh untuk kelompok kontrol
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian
yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Dengan
teknik ini maka peneliti menggunakan seluruh populasi kelas IV sebagai sampel
demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subyek untuk
memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel. Oleh karena hak setiap
subyek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu
atau beberapa subyek untuk dijadikan sampel. Pemilihan teknik ini bertujuan
xxxv
agar sampel yang digunakan pada kelompok eksperimen sama rata dengan
kelompok kontrol.
Tabel 3.3
5. Instrumen Penelitian
alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen
penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua penomena ini
kelompok, yaitu:
1. Pre Test merupakan salah satu bentuk tes yang dilaksanakan padaawal
2. Post Test merupakan salah satu bentuk tes yang dilaksanakan setelah
Terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu
mengumpulkan data. Dalam penelitian ini yaitu menggunakan tes dan dokumen.
1. Tes
Teknik tes yang penulis gunakan adalah teknik pretest dan posttest.
efektif terhadap posisi bertahan dalam permainan sepak bola mini pada
jump terhadap posisi bertahan dalam permainan sepak bola mini pada siswa
kontrol. Melalui latihan squat jump ini diharapkan terdapat pengaruh yang
xxxvii
signifikan terhadap posisi bertahan dalam permainan sepak bola mini pada
siswa putra kelas V SDN II Kasturi Desa Kasturi Kec. Kuningan Kab.
Kuningan.
2. Angket/Kuesioner
a. Uji Validitas
n(XY ) (X )(Y )
r
xy
n(X 2 ) (X ) 2 n(Y 2 ) (Y ) 2
xxxviii
Keterangan :
dari rumus di atas lebih besar dari rtabel maka butir tersebut valid, dan
sebaliknya.
uji-t yaitu :
√ −2
ℎ =
√1 − 2
Keterangan
ℎ = Nilai hitung koefisien validitas
keputusannya jika r-hitung > r-tabel berarti valid, sebaliknya jika t-hitung
< t-tabel berarti tidak valid. Jika instrumen itu valid, maka dapat dilihat
Tabel 3.4
Rentang Keterangan
b. Uji Reliabilitas
the degree to which test score are free from error of measurement”,
xl
teknik belah dua (split-half method). Metode atau teknik ini menggunakan
Keterangan :
= Koefisien Reliabilitas
(Suharsaputra, 2012:107-108)
penulis ini mengacu pada klasifikasi Guilford (M. Salim dalam Iding,
Tabel 3.5
Batasan Kategori
0,80 – 1,00 Sangat tinggi
0,60 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Cukup
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat rendah
Untuk menganalisis data berupa instrumen tes maka uji statistik yang
dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dilakukan analisis
data.
a. Uji Normalitas
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini, penulis menggunakan
Kolmogorov Smirnov.
terlebih dahulu penulis memaparkan rumus Mean dan Standar Deviasi yang
tercantum dalam Somantri dan Ali (2006:294). Karena akan membantu dalam
2 2
∑ (∑ )
−
= √
−1
Dimana:
= Jumlah responden
= Standar Deviasi
̅
= Mean
Selanjutnya berikut ini adalah langkah-langkah Kolmogorov Smirnov yang
2) Cari presentase (p) dengan cara frekuensi (f) dibagi dengan jumlah
data.
4) Cari nilai Zx dengan cara Skor X dikurangi dengan Mean (Nilai rata-
5) Cari nilai Z tabel (Zt) dengan melihat Tabel Kurva Normal baku
yang sejajar.
Dtabel.
Dengan kriteria pengujian: Jika nilai thitung ≥ nilai ttabel maka distribusi data
dinyatakan tidak normal. Tapi apabila nilai t hitung ≤ nilai ttabel maka distribusi data
dinyatakan normal.
b. Uji Hipotesis
berbahasa anak. Dalam hal ini digunakan Uji –t karena data tersebut berdistribusi
√1− 2
Keterangan :
= Banyaknya data
C. Hipotesis Statistika
latihan squat jump terhadap posisi bertahan dalam sepak bola mini.
bola mini.
3. Program pembelajaran
Tabel 3.6
Jadwal Latihan
Hari/Tanggal
Latihan Squat Jump Latihan Posisi Bertahan
mini
1 2 3
2 A. Pendahuluan A. Pendahuluan
xlv
(1 menit) C. Penenangan
C. Penenangan (5 menit)
(5 menit)
3 A. Pendahuluan A. Pendahuluan
lapangan. lapangan.
peregangan. peregangan.
C. Penenangan(5menit)
4 A. Pendahuluan A. Pendahuluan
xlvi
peregangan. peregangan.
menit). bola
C. Penenangan (5 menit)
5 A. Pendahuluan A. Pendahuluan
peregangan. peregangan.
6 A. Pendahuluan A. Pendahuluan
peregangan. peregangan.
7 A. Pendahuluan A. Pendahuluan
peregangan. peregangan.
8 A. Pendahuluan A. Pendahuluan
peregangan. peregangan.
menit.
9 A. Pendahuluan A. Pendahuluan
peregangan. peregangan.
C. Penutupan (5 menit)
10 A. Pendahuluan A. Pendahuluan
peregangan. peregangan.
C. Penutup (5 menit)
11 A. Pendahuluan A. Pendahuluan
peregangan. peregangan.
C. Penutup (5 menit)
l
12 A. Pendahuluan A. Pendahuluan
peregangan. peregangan.
13 A. Pendahuluan A. Pendahuluan
peregangan. peregangan.
BAB IV
A. DataPenelitian
Data yang terkumpul dalam peneltian ini adalah hasil tes squat jump pada
setiap kelompok sampel data yang diperoleh dibagi menjadi tiga bagian yaitu tes
awal, hasil tes akhir, dan rata-rata tes awal dan tes akhir pada setiap kelompok
sampel.
Tes awal dilaksanakan pada bulan maret 2018, dan tes akhir dilaksanakan
pada bulan april 2018, tes tersebut dilakukan dalam rangka memperoleh data
penelitian sebagai bahan kajian. Hasil rata-rata tes awal dan tes akhir selanjutnya
jump dan latihan poisis bertahan dalam permainan sepak bola mini yang
diterapkan pada siswa putra kelas V SDN II Kasturi Kuningan terhadap hasil
B. Deskripsi Data
digemari anak SD, sehingga dalam kegiatan penjasorkes pun anak-anak suka
meminta kepada guru ingin selalu bermain Sepak bola. Berbekal pelajaran
penjasorkes yang telah dilaksanakan dengan materi permainan Sepak bola, penulis
Hal itu antara lain dengan kendala lapangan yang posisinya sangat jauh,
pelaksanaan materi pembelajaran sepak bola ini, misal dari sisi sarana dan
pembelajaran akan lebih efektif, selain itu siswa pun akan menikmati dan
1. Uji Validitas
karena melibatkan banyak prosedur termasuk validitas isi dan validitas kriteria.
n(XY ) (X )(Y )
r
xy
n(X 2 ) (X ) 2 n(Y 2 ) (Y ) 2
Keterangan :
dari rumus di atas lebih besar dari rtabel maka butir tersebut valid, dan
sebaliknya.
uji-t yaitu :
√ −2
ℎ =
√1 − 2
Keterangan:
ℎ = Nilai hitung koefisien validitas
(α = 0,05) dan derajat kebebasan (dk = n-2). Kaidah keputusannya jika r-hitung>
r-tabel berarti valid, sebaliknya jika t-hitung < t-tabel berarti tidak valid.
Tabel 4.1
No Item r %( ) Keterangan
Keterangan:
Tabel 4.2
1. Valid 5
2. Tidak Valid 5
Total 10
2. Uji Reliabilitas
valid dan reliabel, dilakukan pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan
pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang benar. Dalam
penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji
lvi
penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya. Oleh karena itu Stainback
aspek validitas.
ulang ini dilakukan dengan cara memberikan tes yang akan dicari reliabilitasnya
kepada kelompok subyek, kemudian untuk selang beberapa waktu tes itu akan
ri = 1+
lvii
Keterangan :
ri = reabilitas internal seluruh instrument
rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Tabel 4.3
Kriteria Reliabilitas Instrumen
Batasan Kategori
0,80 – 1,00 Sangattinggi
0,60 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Cukup
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangatrendah
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas Soal
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai r hitung > rtabel. 0,65 > 0,45
a. Data hasil tes squat jump kelompok A siswa yang menggunakan latihan
Hasil atau data penelitian ini adalah banyaknya lompatan setiap sampel
dalam waktu satu menit. Jumlah lompatan sebagai data penelitian diambil dari
lompatan terbanyak setelah siswa diberi tiga kali kesempatan untuk melakukan
berikut:
TABEL 4.5
RATA-
NO NAMA SISWA TES AWAL TES AKHIR
RATA
1 2 3 4 5
1. Brian Firmansah 7 9 8
8. Hanip 9 10 9.5
b. Data hasil tes squat jump kelompok B siswa yang menggunakan heading
Data penelitian yang diambil pada tes pada posisi bertahan dalam
permainan sepakbola mini yang di uji coba pada kelompok siswa yang
diambil dari jumlah lompatan setelah siswa diberi 3 kali kesempatan untuk
TABEL 4.6
DATA HASIL TES SISWA PUTRA KELOMPOK A MENGGUNAKAN
HEADING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MINI (Y)
lx
1 2 3 4 5
1. Brian Firmansah 5 7 6
8. Hanip 5 6 5.5
ΣΧ 93 106 99.5
1. Uji Normalitas
Untuk menganalisis data berupa instrumen tes maka uji statistik yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini, penulis menggunakan
Kolmogorov Smirnov.
∑
̅
=
2
(∑ )
2
∑ −
= √
−1
Dimana:
2
= Jumlah kuadrat nilai X
= Jumlah responden
= Standar Deviasi
̅
= Mean
Dengan kriteria pengujian: Jika nilai thitung > ttabel maka distribusi data
dinyatakan normal. Tapi apabila nilai t hitung < ttabel maka distribusi data dinyatakan
tidak normal.
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Pre-Test
Positive .191
Negative -.124
Kolmogorov-Smirnov Z .787
Asymp. Sig. (2-tailed) .566
Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas Post-Test
2. Uji Hipotesis
sebagai berikut :
lxiii
=
√ −2
√1− 2
Keterangan :
Tabel 4.9
HasilUjiHipotesis
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
Berdasarkan hasil uji hipotesis data diketahui hasilnya adalah t hitung > ttabel
C. Pengujian Hipotesis
latihan squat jump terhadap posisi bertahan dalam sepak bola mini.
menggunakan latihan squat jump dan yang menggunakan posisi bertahan heading
pengaruh yang berbeda terhadap hasil. Berdasarkan hasil dari perhitungan bahwa t
hitung lebih besar dari t tabel pada batas penolakan hipotesis, maka hipotesis atau
Ha diterima.
adanya siswa yang tidak bisa mengikuti pelajaran disebabkan ia sedang tidak enak
sepak bola pada pertemuan berikutnya. Akan tetapi, secara umum penelitian
BAB V
A. Simpulan
latihan terhadap kedua bentuk latihan sepakbola mini, yaitu latihan squat jump dan
latihan posisi bertahan heading bola terhadap banyaknya jumlah loncatan yang di
berikan pada siswa putra kelas V SDN 2 Kasturi Kecamatan Kuningan Kabupaten
1. Berdasarkan hasil uji tes t, ternyata terdapat perbedaan yang signifikan antara
latihan squat jump dengan latihan posisi bertahan heading bola. Hal ini
dibuktikan dengan thitung lebih besar dari pada ttabelatau thitung sama dengan
0.788 ttabel sama dengan 0.455, maka Ha diterima. Dengan demikian terdapat
pengaruh yang besar antara latihan squat jump dan latihan posisi bertahan
heading bola terhadap banyaknya jumlah loncatan pada permainan sepak bola
mini.
jumlah lompatan pada permainan sepak bola mini pada siswa putra kelas V
SDN 2 Kasturi.
lxvi
3. Penelitian ini berlaku juga untuk populasi, dengan dasar hasil uji
bertahan dalam permainan sepakbola mini serta hasil uji homogenitas dua
B. Implikasi
Dalam penelitian ini telah diperoleh hasil kedua bentuk latihan dalam
mengajarkan squat jump, yang keduanya telah dilakukan dan diterapkan pada
sampel penelitian. Kedua macam latihan tersebut yaitu latihan squat jump dan
latihan heading bola dalam posisi bertahan dalam sepakbola mini. Objek yang
penulis lakukan adalah para siswa putra kelas V SDN 2 Kasturi Kecamatan
masih kurang, juga waktu dan pertemuannya cukup terbatas. Mungkin faktor
itulah yang mempengaruhi hasil penelitian yang penulis lakukan. Maka tidak
lain.
Hasil penelitian yang telah dilakuan pada seluruh sampel kedua kelompok,
ternyata kelompok latihan squat jump cenderung lebih besar pengaruhnya dan
lebih efektif daripada kelompok latihan heading bola dalam posisi bertahan.
Karena siswa lebih siap dan lebih konsentrasi ketika akan melakukan loncatan.
lxvii
menerapkan bentuk latihan squat jump, pada proses belajar mengajar dalam
C. Saran-saran
tentang penggunaan latihan squat jump terhadap posisi bertahan dalam permainan
dalam upaya perbaikan, khususnya bagi para pengajar atau pelatih. Mudah-
mudahan dengan adanya saran-saran dari penulis akan membawa perubahan yang
mengajar harus memilih teknik latihan yang sekiranya efektif dan relevan
DAFTAR PUSTAKA
(http://suzaridian.blogspot.com/2009/03/hukuman-bagi-atlet-pingpong-
Rineka Cipta.
Kependidikan.
Riyadi, Slamet. 2008. Pengaruh Metode Latihan dan Kekuatan Terhadap Power
Surakarta.
Pendidikan Nasional.
SILABUS PEMBELAJARAN
Kelas :V
Mata Pelajaran : Penjasorkes
Semester : Ganjil
Standar Kompetensi : 1. Mempraktikan berbagai variasi gerak dasar ke dalam
permainan dan olahraga
dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya.
Penilaian
Materi Alok
Kegiatan Indikator Bentu Conto Sumb
Kompetensi Pokok/ asi
Pembelajara Pencapaian Tekni k h er
Dasar Pembelaj wakt
n Kompetensi k Instru Instru Belaja
aran u
men men r
hana tanah
atau Melakukan
dimo tangkapan
difika bola
si -Menangkap
bola
melambung
-Menangkap
bola
mendatar
-Menangkap
bola menyus-
uri tanah
-
Menghindark
an sentuhan
bola
1.2 a. Berm Mengetahu Melakukan Test Test Prakti 8x Buk
Mempra ain i ukuran gerakan: penga prakti kkanla 35 u
ktikkan Sepa lapangan Mengoper matan k h meni Penj
variasi k sepak bola dan mele t (4 x asor
bola Melakukan menerima kes
gerak mpar perte
- Men tendangan Mengoper SD
dasar bola mua
gope dengan dan Buk
kedalam r dan kura-kura mengontro n) u
modifikas men kaki l Prakti refer
i bola erim Melakukan Bermain kkanla ensi
besar, a tendangan sepak bola h ber
serta - Men kaki bagian dengan mena main
gope dalam permainan roun
nilai gkap
r dan Melakukan yang ders
kerjasam men bentuk dimodifikas bola
a, gontr menggiring i denga
seportivit ol bola n
as dan b. Berm Melakukan benar
kejujuran ain bentuk
sepa mengirim
k bola
bola
deng Melakukan
an cara
menembak
perm bola kearah
ainan
gawang
yang
dimo
difika
si
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Toleransi ( Tolerance )
Percaya diri ( Confidence )
Keberanian ( Bravery )
74
Kelas/Semester :V/1
Standar Kompetensi :
di dalamnya.
Kompetensi Dasar :
A. Tujuan Pembelajaran:
B. Materi Pokok : squat jump dan permainan bola besar : Sepak bola
mini
Penugasan
D. Langkah Pembelajaran
pada kaki.
pemain.
1. Lapangan
untuk siswa putri dari dua siswi saling bergandengan tangan yang
2. Alat
77
selain itu juga agar bola yang ditendang tidak melaju terlalu cepat
3. Peraturan permainan
4. Jumlah pemain
E. Penilaian:
RUBRIK PENILAIAN
Jumlah
Jumlah Maksimal
78
…………………………….. ………………………………
NIP ……………………… NIP .......................................
79
7 9 8
7 8 7,5
6 7 6,5
8 9 8,5
6 7 6,5
7 7 7
8 9 8,5
9 10 9,5
6 8 7
7 6 6,5
8 7 7,5
8 10 9
7 9 8
6 8 7
9 10 9,5
6 8 7
7 9 8
9 10 9,5
6 6 6,5
7 8 8
122 141 131,5
80
Tabel 4.1
Correlations
VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VA
0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0001 R00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 011
* *
Pearson 1 .393 .061 -.325 .509 .491 -.108 .371 .286 .091 .680
**
VA Correlatio
R0 n
00 Sig. (2- .119 .817 .204 .037 .046 .680 .142 .266 .729 .003
01 tailed)
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
** **
Pearson .393 1 .000 -.341 .668 .722 .285 .026 .475 -.178 .706
VA Correlatio **
R0 n
00 Sig. (2- .119 1.000 .181 .003 .001 .268 .921 .054 .493 .002
02 tailed)
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
*
Pearson .061 .000 1 .567 -.078 -.059 -.105 -.285 .202 -.313 .362
VA Correlatio
R0 n
00 Sig. (2- .817 1.000 .018 .765 .822 .689 .267 .437 .221 .153
03 tailed)
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
*
Pearson -.325 -.341 .567 1 - - -.171 -.393 .033 -.201 -
* **
VA Correlatio .598 .639 .136
R0 n
00 Sig. (2- .204 .181 .018 .011 .006 .511 .119 .900 .440 .601
04 tailed)
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
* ** ** *
Pearson .509 .668 -.078 - 1 .785 .287 .225 .486 -.006 .725
*
VA Correlatio .598 **
R0 n
00 Sig. (2- .037 .003 .765 .011 .000 .264 .386 .048 .980 .001
05 tailed)
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
81
* ** **
Pearson .491 .722 -.059 - .785 1 .289 .353 .274 -.118 .695
**
VA Correlatio .639 **
R0 n
00 Sig. (2- .046 .001 .822 .006 .000 .261 .165 .287 .653 .002
06 tailed)
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Pearson -.108 .285 -.105 -.171 .287 .289 1 -.166 -.015 -.434 .117
VA Correlatio
R0 n
00 Sig. (2- .680 .268 .689 .511 .264 .261 .524 .955 .081 .655
07 tailed)
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Pearson .371 .026 -.285 -.393 .225 .353 -.166 1 -.132 .378 .294
VA Correlatio
R0 n
00 Sig. (2- .142 .921 .267 .119 .386 .165 .524 .613 .134 .251
08 tailed)
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
*
Pearson .286 .475 .202 .033 .486 .274 -.015 -.132 1 -.106 .628
VA Correlatio **
R0 n
00 Sig. (2- .266 .054 .437 .900 .048 .287 .955 .613 .685 .007
09 tailed)
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Pearson .091 -.178 -.313 -.201 -.006 -.118 -.434 .378 -.106 1 -
VA Correlatio .005
R0 n
00 Sig. (2- .729 .493 .221 .440 .980 .653 .081 .134 .685 .983
10 tailed)
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
* ** ** ** **
Pearson .680 .706 .362 -.136 .725 .695 .117 .294 .628 -.005 1
VA Correlatio *
R0 n
00 Sig. (2- .003 .002 .153 .601 .001 .002 .655 .251 .007 .983
11 tailed)
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
82
Tabel 4.4
Reliability Statistics
.654 .636 11