Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PENELITIAN

SURVEI TINGKAT MINAT PENGETAHUAN OLAHRAGA FUTSAL DI PONDOK


PESANTREN ASSHIDDIQIYYAH 06 SERPONG

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Hernawan, S.E.,M. Pd

Fajar Vidya Hartono S.Pd., M. Pd

Disusun oleh :

MIFTAH IHZA FAUZAN

1605621043

PROGRAM STUDI OLAHRAGA REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................3
1.2 Identifikasi Masalah............................................................................................................4
1.3 Pembatasan Masalah.........................................................................................................5
1.4 Perumusan Masalah...........................................................................................................5
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian.........................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
KAJIAN TEORI.....................................................................................................................................6
2.1 Minat.......................................................................................................................................6
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat.....................................................................7
2.3 Ciri – ciri minat....................................................................................................................8
2.4 Futsal.....................................................................................................................................9
2.5 Teknik-Teknik Bermain Futsal..........................................................................................9
2.6 Survei...................................................................................................................................11
2.7 Pondok pesantren.............................................................................................................11
2.8 Kerangka Berfikir..............................................................................................................12
2.9 Hipotesis.............................................................................................................................13
BAB III......................................................................................................................................................13
METODE PENELITIAN.....................................................................................................................13
3.1 Tujuan Penelitian...............................................................................................................13
3.2 Waktu dan Tempat............................................................................................................13
3.3 Metode Penelitian.............................................................................................................13
3.4 Populasi dan Sampel.......................................................................................................14
3.5 Teknik pengumpulan data...............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................17

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Olahraga merupakan aktivitas gerak seluruh tubuh atau sebagian tubuh untuk

kesehatan maupun hiburan. Olahraga juga sering diartikan sebagai suatu aktivitas yang

melibatkan pengerahan tenaga fisik dan pikiran untuk melatih tubuh manusia baik

secara jasmani maupun rohani (Irawan et al, 2022; Maghfiroh & Lestari, 2020)).

Olahraga dapat dilakukan untuk berbagai tujuan, tetapi pada umumnya orang-orang

melakukan olahraga dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan (Oktriani &

Setiawan, 2018). Selain untuk meningkatkan derajat kesehatan olahraga juga dapat

dilakukan untuk sekedar hobi, mencari keringat, membentuk otot-otot tubuh, mengisi

waktu luang, menurunkan berat badan dan mencapai prestasi. Bahkan ada juga yang

melakukan olahraga untuk karir. Di sekolah, kegiatan olahraga para siswa difasilitasi

melalui kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran yang

dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan untuk mendapatkan

tambahan pengetahuan dan keterampilan serta membantu membentuk karakter

peserta didik sesuai dengan minat dan bakat peserta didik (Bangun, 2019; Fahrizqi et

al, 2021; Pratama & Respati, 2021; Supiana et al, 2020). Kegiatan ekstrakurikuler di

sekolah merupakan wadah untuk menampung minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa

baik dalam bidang pengetahuan seni, sosial, budaya, agama, olahraga dan lainlain

(Akhmadi, 2013). Ada banyak kegiatan ekstrakurikuler di sekolah salah satunya

kegiatan ekstrakurikuler di bidang olahraga yaitu futsal.

Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari oleh berbagai kalangan

di masyarakat dari anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Futsal merupakan

3
permainan bola yang dimainkan didalam ruang tertutup, permainan ini dapat dilakukan

diruang terbuka tergantung situasi dan kondisi yang ada. Futsal juga merupakan

cabang olahraga beregu yang dilakukan didalam ruangan dan dimainkan 5 orang dari

masing-masing tim (Narlan et al, 2017; Rosita et al, 2019). Tujuaanya adalah

memasukan bola kegawang lawan, dengan memanipulasi bola menggunakan kaki

(Hutami & Iswana, 2020; Ridlo, 2016). Selain lima pemain utama, setiap regu juga

diizinkan memiliki pemain cadangan. Permainan futsal adalah permainan yang sangat

cepat dan dinamis (Hamzah & Hadiana, 2018; Humaedi & Wahyudi, 2017).

Dalam mengikuti ekstrakurikuler futsal, setiap siswa memiliki minat sendiri yang
dapat mempengaruhi kegiatan yang dia lakukan. Setiap siswa tentu mempunyai tingkat
minat yang berbeda-beda. Hal tersebut dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu, faktor
instrinsik dan ekstrinsik. Beberapa faktor instrinsik yang mempengaruhi minat
diantaranya sikap percaya diri, sikap mau bekerja sama, sikap toleransi, sikap disiplin
dan sikap ingin berprestasi. Sedangkan faktor ekstrinsik yaitu faktor yang timbul dari
luar diri atau adanya pengaruh lingkungan disekitarnya seperti lingkungan keluarga,
lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Penelitian ini berusaha mengungkap
minat santri atau siswa pondok pesantren Asshiddiqiyah 06 Serpong kota Tangerang
Selatan. dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler futsal. Ada pun penelitian ini akan
melakukan survei minat siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler siswa dengan
responden santri atau siswa di kalangan sekolah menengah pertama (SMP) dan
sekolah menengah ke atas ( SMA) sampel yang lebih luas, yaitu santri SMP dan SMA
pondok pesantren Asshiddiqiyah 06 Serpong. Penelitian ini diharapkan bermanfaat
dalam mengembangkan olahraga futsal, khususnya dikalangan pondok pesantren yang
ada di Kota Tangerang Selatan.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, masalah yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut:

4
1. Para santri atau murid pondok pesantren Asshiddiqiyah 06 Serpong belum
memiliki minat terhadap olahraga futsal.
2. Kurangnya dukungan dari sekolah terhadap olahraga futsal.
3. Kefokusannya pembelajaran pada akademik menjadi minat terhadap olahraga
futsal belum muncul.
4. Kurangnya pelatihan dan pembekalan terkait olahraga futsal baik turun lapangan
langsung ataupun tidak turun langsung kelapangan.
1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang berhubungan dengan minat santri atau


siswa pondok pesantren Asshiddiqiyah 06 Serpong terhadap olahraga futsal, penelitian
ini dibatasi hanya pada santri atau siswa SMP dan SMA.

1.4 Perumusan Masalah

Rumusan yang didapatkan dari judul penelitian” Survei Tingkat Pengetahuan


Olahraga Futsal Di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 06 Serpong” seberapa besar minat
partisipasi pada olahraga futsal.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya minat sanri di pondok pesantren
Asshiddiqiyah 06 Serpong pada santri atau siswa SMP dan SMA pada olahraga futsal.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan mafaat baik bagi peneliti, sekolah, dan
pembaca yaitu sebagai berikut :

1. Agar dapat mepraktekan teori – teori yang di pelajari selama masa perkuliahan.

2. Menjadi bahan pertimbangan sekolah dalam mendukung melestarikan dan


memajukan olahraga futsal.

3. Sebagai bahan bacaan dan referensi diperpustakaan.

5
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Minat
Pengertian minat menurut bahasa (Etimologi), ialah usaha dan kemauan untuk
mempelajarai (learning) dan mencari sesuatu. Secara (Terminologi), minat adalah
keinginan, kesukaan dan kemauan terhadap sesuatu hal. Menurut Hilgar minat adalah
suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan memfokuskan diri pada sesuatu
yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas. Andi Maprare menyatakan
bahwa minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari
perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang
mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. Secara sederhana, minat (interest)
berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu. H.C. Witherington menjelaskan bahwa minat adalah kesadaran seseorang
bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut
dengan dirinya. Minat dapat diartikan pula sebagai suatu kecenderungan untuk
memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas, atau situasi yang
menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai dengan perasaan senang. Sementara
Abu Ahmadi mendefinisikan bahwa minat merupakan sikap jiwa seseorang yang tertuju
pada suatu objek tertentu ketiga jiwanya (kognisi, konasi dan emosi) dan dalam
hubungan itu unsur perasaan yang terkuat.

Minat mengandung unsur-unsur yang terdiri dari kognisi (mengenal), emosi


(perasaan), dan konasi (kehendak). Unsur kognisi, dalam arti minat itu didahului oleh
pengetahuan dan informasi mengenai objek yang dituju oleh minat tersebut. Unsur
emosi karena dalam partisipasi atau pengalaman itu disertai dengan perasaan tertentu
(perasaan senang) sedangkan unsur konasi merupakan kelanjutan dari kedua unsur
tersebut yaitu yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan
suatu kegiatan, termasuk kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah. Secara garis
besar, minat memiliki dua pengertian, Pertama, usaha dan kemauan untuk mempelajari
(Learning) dan mencari sesuatu, Kedua merupakan dorongan pribadi seseorang dalam
mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa , minat adalah kecenderungan hati untuk memperhatikan suatu hal atau aktivitas

6
dimana aktivitas tersebut secara terus menerus diperhatikan dan dilakukan tanpa
adanya paksaan dari orang lain, sebaliknya dengan disertai rasa senang.

2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat

faktor-faktor yang mempengaruhi minat ada 2, yakni faktor internal dan faktor
eksternal.

1. Faktor Internal

Adapun faktor yang tergolong dalam faktor internal, yaitu :

a. Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan.

b. Sikap adalah adanya kecendrungan dalam subjek untuk menerima, menolak suatu
objek yang berharga baik atau tidak baik.

c. Permainan adalah merupakan suatu permasalahan tenaga psikis yang tertuju pada
suatu subjek semakin intensif perhatiannya.

d. Pengalaman suatu proses pengenalan lingkungan fisik yang nyata baik dalam dirinya
sendiri maupun di luar dirinya dengan menggunakan organ-organ indra.

e.Tanggapan adalah banyaknya yang tinggal dalam ingatan setelah itu melakukan
pengamatan. Kalau kita lihat secara jeli, maka akan tampak suatu perbedaan antara
pengamatan dan tanggapan, meskipun keduanya merupakan gejala yang saling
berkaitan, karena tanggapan itu sebenarnya kesan yang tinggal setelah individu
mengamati objek. Tanggapan itu terjadi setelah adanya pengamatan, maka semakin
jelas individu mengamati suatu objek, akan semakin positif tanggapannya.

f. Persepsi merupakan proses untuk mengingat atau mengidentifikasikan sesuatu,


biasanya dipakai dalam persepsi rasa, bila benda yang kita ingat atau yang kita
identifikasikan adalah objek yang mempengaruhi oleh persepsi, karena merupakan
tanggapan secara langsung terhadap suatu objek atau rangsangan.

2. Faktor Eksternal

7
Lingkungan bisa juga mempengaruhi minat, karena lingkungan mempunyai peranan
yang sangat penting terhadap individu, baik itu lingkungan fisik yang berhubungan
dengan benda konkrit maupun lingkungan fisik yang berhubungan dengan jiwa
seseorang. Lingkungan itu sendiri terbagi atas 2 bagian, yakni

(1) Lingkungan fisik, yaitu berupa alat misalnya keadaan tanah.

(2) Lingkungan sosial, yaitu merupakan lingkungan masyarakat dimana lingkungan ini
adanya interaksi individu yang satu dengan yang lain. Keadaan masyarakat akan
memberi pengaruh tertentu kepada individu.

2.3 Ciri – ciri minat

Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap
sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi
penerimaan minat-minat baru. Jadi, minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar
dan menyokong belajar selanjutnya. Walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak
merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut. Asumsi umum
menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang mempelajari. Dorongan-
dorongan yang ada pada diri anak, menggambarkan perlunya perlakuan yang luas
sehingga ciri-ciri dan minat anak tergambar lebih terinci dan faktual, sesuai dengan usia
dan kedewasaan mereka. Dengan demikian ciri-ciri dan minat anak akan menjadi
pedoman penyelenggara program pendidikan jasmani dan arahannya dapat
dikategorikan kedalam hasil belajar yaitu : psikomotor, afektif, kognitif dan domain yang
lainnya. Dengan begitu kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan
perhatian siswa dalam belajar.

Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini
besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akan
melakukan sesuatu yang di minatinya. Misalnya seorang siswa menaruh minat
terhadap bidang olahraga, maka siswa tersebut akan berusaha untuk mengetahui lebih
banyak tentang olahraga. Dengan digunakannya sebagai pedoman, maka pandangan
dan pengembangan program akan sesuai dengan ketepatan masa belajar, urutan,
kecepatan dan ragam kegiatan yang akhirnya akan mendapatkan hasil yang

8
diinginkannya. Dalam hal ini dianjurkan untuk tidak menggunakannya pendekatan yang
telah terbiasa yaitu pilihan kegiatan berdasarkan anjuran guru sebab pendekatan yang
demikian akan berdampak terhadap keterbatasan pandangan siswa, karena kalau
berdasarkan anjuran dari guru seolah-olah kegiatan itu sekedar memenuhi kebutuhan
guru, bukan kebutuhan siswa.

2.4 Futsal

Futsal merupakan olahraga yang saat ini digemari oleh masyarakat, permainan ini
tidak membutuhkan perlengkapan yang mahal, bahkan kita tidak harus menggunakan
lapangan yang standar untuk dapat memainkannya.Untuk suatu permainan futsal
hanya membutuhkan ruangan yang aman dan nyaman, dengan sebuah bola, beberapa
pemain dan sesuatu yang bisa menandai terjadinya gol. Berikut pengertian futsal
menurut beberapa para ahli yaitu sebagai berikut: Menurut Dendy Sugono (2008) futsal
adalah olahraga permainan sepakbola, dengan lapangan dan gawang lebih kecil,
biasanya dimainkan di dalam ruangan besar, masing-masing tim terdiri atas lima
orang”. Menurut Justinus Lhaksana (2011), futsal adalah permainan yang sangat cepat
dan dinamis. Dari segi lapangan yang relatif kecil, hampir tidak ada ruang untuk
membuat kesalahan. Futsal adalah olahraga beregu, kolektivitas tinggi akan
mengangkat prestasi.

2.5 Teknik-Teknik Bermain Futsal

Menurut Lhaksana (2011) berpendapat bahwa dalam futsal pemain juga


memperlajari untuk bermain lebih akurat dalam hal teknik dasar bermain, seperti teknik
passing, control, chipping, dribbling dan shooting (Hawindri, 2016, h. 287). a) Lhaksana
(20011) Untuk menguasai keterampilan passing, diperlukan penguasaan gerakan
sehingga sasaran yang diinginkan tercapai, sedangkan menurut Mielke (2007) passing
adalah memindahkan atau mengoper bola dengan penguasaan bola yang tepat
sehingga tepat pada sasaran yang akan dituju (Hawindri, 2016, p. 288).

b) Menahan bola (control), menurut Asmar (2008) tujuan menerima/menghentikan bola


adalah untuk mengontrol bola yang termasuk didalamnya untuk mengatur tempo
permaina, mengalihkan laju permainan dan mempermudah untuk passing. Sedangkan

9
Mielke (2007) mengemukakan bahwa saat melakukan trapping pemain menggunakan
bagian yang sah (kepala, tubuh dan kaki) agar bola tetap berdekatan dengan tubuhnya.
Trapping adalah metode mengontrol bola yang paling sering digunakan pemain ketika
menerima bola dari pemain lain (Hawindri, 2016, p. 288). c) Teknik dasar chipping
dalam futsal merupakan istilah mengumpan lambung menggunakan bagian atas ujung
sepatu untuk melewati lawan, karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan untuk
melepaskan umpan long pass kepada teman satu team. Lhaksana (2011) menjelaskan
bahwa teknik chipping hampir sama teknik passing, perbedaannya terletak pada saat
chipping bagian atas ujung sepatu dan perkenaanya tepat dibawah bola. Zola (2013)
menjelaskan bahwa Keterampilan chipping sering dilakukan dalam permainanFutsal
untuk mengumpan bola dibelakang lawan atau dalam situasi lawan bertahan satu lawan
satu (Hawindri, 2016, h. 288).

d) Teknik dasar menggiring bola (dribbling) menurut Lhaksana (2011) kemampuan yang
dimiliki setiap pemain dalam menguasai bola sebelum diberikan kepada temannya
untuk menciptakan peluang dalam mencetak gol . cara melakukan dribbling menurut
Asmar (2008) yaitu: menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam,
menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian luar, menggiring bola dengan
menggunakan punggung kaki (Hawindri, 2016, h. 288, 289).

e) Teknik shooting yaitu tendangan keras kearah gawang. Cara yang paling tepat un tuk
mengembangkan teknik shooting adalah melatih tendangan shooting berkali - kali
menggunakan teknik yang benar. Teknik dasar shooting merupakan teknik dasar yang
sangat penting dalam menyelesaian akhir untuk mencetak gol sebanyak- banyaknya ke
arah gawang. Menurut Tenang, (2008) teknik dasar shooting adalah menendang bola
dengan keras ke gawang guna mencetak goal. Teknik dasar shooting ini juga perlu
diajarkan pada setiap latihan agar pada saat pertandingan dapat memperoleh hasil
tembakan bola yang terarah ke arah gawang. Laksana (2011) menjelaskan teknik dasar
shooting dapat dibagi menjadi dua, yaitu: shooting menggunakan punggung kaki dan
shooting menggunakan ujung kaki atau ujung sepatu” (Hawindri, 2016, h. 289).

2.6 Survei

10
Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara komprehensif, Survei yang
dilakukan dalam melakukan penelitian biasanya dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner atau wawancara, dengan tujuan untuk mengetahui: siapa mereka, apa yang
mereka pikir, rasakan, atau kecenderungan suatu tindakan. Survei lazim dilakukan
dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, survei lebih
merupakan pertanyaan tertutup, sementara dalam penelitian kualitatif berupa
wawancara mendalam dengan pertanyaan terbuka. Survei (survey) atau lengkapnya
self-administered survey adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan
pertanyaanpertanyaan kepada responden individu. Menurut Masri Singarimbun dalam
bukunya yang berjudul Metode Penelitian Survei, pengertian survei pada umumnya
dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atau populasi untuk
mewakili seluruh populasi. Dengan demikian, penelitian survei adalah penelitian yang
mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok (Singarimbun, 2006).

Tujuan penelitian survei adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail


tentang latar belakang, sifatsifat, serta karakter-karakter yang khas dari kasus atau
kejadian suatu hal yang bersifat umum. Ada dua instrument yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu menggunakan wawancara, dan angket metode tertutup. Indikator
indikator untuk kedua variabel tersebut kemudian dijabarkan oleh penulis menjadi
sejumlah pertanyan-pertanyaan sehingga diperoleh data primer. Data ini akan dianalisis
dengan menggunakan uji statistika yang relevan untuk menguji hipotesis.

2.7 Pondok pesantren

Istilah pondok barngkali berasal dari kata funduk, yang dalam bahasa Arab berarti
rumah penginapan atau hotel. Akan tetapi dalam pesantren di Indonesia, terutama di
Jawa, pondok pesantren lebih mirip dalam pemondokan dalam lingkungan padepokan,
yaitu perumahan sederhana yang dipetak-petak dalam bentuk kamar yang merupakan
asrama bagi santri. Sementara istilah pesantren, secara etimologis asalnya “pe-santri-
an” yang berarti tempat santri. Santri atau murid mempelajari agama dari seorang kyai
atau syaikh di Pondok Pesantren. Pondok Pesantren adalah lembaga keagamaan yang
memberikan pendidikan dan pengajaran serta pengembangan ilmu agama dan Islam.

11
Para peneliti sepakat untuk menyatakan bahwa pendidikan pesantren merupakan
lembaga pendidikan tradisional asli Indonesia. Namun mereka berbeda pandangan
dalam melihat proses lahirnya pondok pesantren di Indonesia: Pertama, kelompok yang
berpandangan bahwa pondok pesantren merupakan hasil kreasi sejarah anak bangsa
setelah mengalami persentuhan budaya dengan pra-Islam. Pesantren merupakan
sistem pendidikan Islam yang memiliki kesamaan dengan sistem pendidikan Hindu-
Budha. Pesantren disamakan dengan mandala dan asrama dalam khazanah lembaga
pendidikan pra-Islam. Pesantren merupakan sekumpulan komunitas independen yang
apada awalnya mengisolasi diri di sebuah tempat yang jauh dari pusat perkotaan
(pegunungan); Kedua, kelompok yang berpandangan bahwa pesantren diadopsi dari
lembaga pendidikan Islam Timur-Temgah. Kelompok ini meragukan kebenaran
pendapat yang menyatakan bahwa mandala dan asrama yang sudah ada sejak zaman
Hindu-Budha merupakan tempat berlangsunya praktik pengajaran tekstual
sebagaimana pesantren.

2.8 Kerangka Berfikir

Pengetahuan merupakan suatu kegiatan dalam befikir seorang anak untuk


mengetahui bagaimana hal-hal yang sebelumnya kita belum ketahui lalu bisa dijawab
dengan adanya pengetahuan itu sendiri. Seperti halnya pengetahuan mengenai futsal
dimana futsal sendiri menjadi bagian dari program ekstrakurikuler yang ada di setiap
jenjang pendidikan. Di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 06 Serpong ini minat siswa/i
mengenai futsal cukup baik,namun untuk dalam hal teori itu cukup kurang, dikarenakan
kurangnya edukasi oleh pelatih atau guru.

Melalui penelitian ini diharapkan adanya edukasi yang baik terhadap minat
pengetahuan futsal oleh guru ataupun pelatih futsal kepada siswa/i Pondok Pesantren
Asshiddiqiyah 06 Serpong. Serta diharapkan para siswa/i diharapkan dapat
meningkatkan minat terhadap permainan olahraga futsal.

2.9 Hipotesis

Tingkat minat pengetahuan olahraga fusal siswa/i Pondok Pesantren Asshiddiqiyah


06 Serpong lebih baik.

12
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tujuan Penelitian

Penelitian yang berjudul “Survei Tingkat Pengetahuan Olahraga Futsal Di Pondok


Pesantren Asshiddiqiyah 06 Serpong” bertujuan untuk mengetahui besarnya minat para
santri atau murid pondok pesantren dalam olahraga futsal.

3.2 Waktu dan Tempat

Judul Penelitian “Survei Tingkat Pengetahuan Olahraga Futsal Di Pondok Pesantren


Asshiddiqiyah 06 Serpong” dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Desember 2023. Lokasi
pelaksanaan penelitian ini bertempat di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 06 Serpong ,
Kelurahan Setu , Kota Tangerang Selatan.

3.3 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode survei. Dimana penelitian ini
memilih pada analisis kuantitatif. Data akan dikumpulkan melalui survei menggunakan
kuesioner tertutup. Kuesioner digunakan karena bentuknya mudah disediakan, yaitu
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang sudah diberi jawaban yang tinggal dipilih
oleh responden. Selain itu, kuesioner memiliki keuntungan antara lain yaitu lebih cepat
dan lebih murah. Walaupun demikian akan muncul kesulitan dalam melaksanakan
metode kuesioner yaitu responden yang tidak bersedia untuk memberi informasi,
responden yang tidak bisa menyediakan informasi dan pengaruh proses pertanyaan
(questioning process).

Sugiyono (2018) menyatakan bahwa metode penelitian survei kuantitatif dapat


diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertetu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis bersifat kuantitatif/statistik. Sugiyono
(2018:36), menyatakan bahwa metode penelitian survei adalah metode penelitian

13
kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau
atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan variabel
dan untuk mengujibeberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan psikologis dari
sampel yang diambil dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data dengan
pengamatan (wawancara atau kuesioner) yang tidak mendalam, dan hasil penelitian
cenderung untuk digeneralisasikan.

3.4 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2017:80), definisi populasi adalah sebagai berikut: "Populasi


adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya". Populasi pada penelitian ini adalah para santri yang bersekolah
di yayasan pondok pesantren Asshiddiqiyah 06 Serpong baik tingkat SMP dan SMA.
Menurut Sugiyono, (2016: 85) metode penetuan sampel jenuh atau total sampling
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa pondok pesantren
Asshiddiqiyah 06 Serpong yang berjumlah 40 anak di seluruh kelas, Alasan
menggunakan seluruh populasi menjadi sampel adalah dikarenakan mewakili seluruh
populasi karena jika kurang dari 100 populasi, maka dijadikan sampel penelitian
semuanya, oleh karena itu peneliti mengambil 40 sampel yang diambil dari seluruh
kelas.

Teknik purposive sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel pada


penelitian ini. Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu sesuai dengan kriteria yang diinginkan seperti seberapa
besarnya minat murid terhadap olahraga futsal, untuk dapat mentukan jumlah sampel
yang akan diteliti.

3.5 Teknik pengumpulan data

Teknik yang digunakan pada penelitian kali ini menggunakan kuesioner. Menurut
Sugiyono (2017:142) angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

14
kepada responden untuk dijawab. Jenis kuesioner yang di gunakan adalah tertutup
dimanan responden hanya memilih jawaban yang sudah di sediakan oleh peneliti.
Dibawah ini merupakan rancangan tabel data kuisioner yang akan digunakan dalam
penelitian :

Table 1. Rancangan Tabel Data Kuisioner

No Pertanyaan Jawaban
1. Jenis kelamin (pilih salah satu) :
a. Laki-laki
b. Perempuan
2. Bagaimana minat teman-teman terhadap
olahraga futsal ? (pilih salah satu)
a. Sangat minat
b. Minat
c. Tidak minat

3. Bagaimana tingkat pengetahuan teman-teman


terhadap olahraga futsal ? (pilih salah satu)
a. Sangat tahu
b. Tahu
c. Tidak tahu
4. Jika di sekolah teman-teman terdapat kegiatan
ekstrakurikuler futsal, apakah taman-teman
bersedia untuk bergabung dalam kegiatan
tersebut? (pilih salah satu)
a. Sangat bersedia
b. Bersedia
c. Tidak bersedia
5. Apakah sebelumnya kamu pernah bermain
Olahraga futsal diluar kegiatan ekstrakurikuler
sekolah? (pilih salah satu)
a. Sering

15
b. Pernah
c. Tidak pernah

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh seorang yang melakukan
suatu penelitian guna mengukur suatu fenomena yang telah terjadi. Instrumen
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yaitu daftar pernyataan
yang disusun secara tertulis yang bertujuan untuk memperoleh data berupa jawaban -
jawaban para responden. Instrumen penelitian memerlukan beberapa alat diantaranya
sebagai berikut :
• Pewawancara
• Narasumber
• List Pertanyaan
• Alat tulis
Rancangan penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini telah ditetapkan
dalam beberapa variabel diantaranya :

a. Variabel bebas : Seluruh siswa Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 06 Serpong

b. Variabel terikat : Minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler futsal.

c. Variabel kontrol : Lokasi dilakukan penelitiann di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 06


Serpong, Kelurahan Setu, Kota Tangerang Selatan.

16
DAFTAR PUSTAKA
ISLAMI, Muhammad Afkarul. Solo International Futsal Academy. 2016. PhD Thesis.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kariyanto, H. (2020). Peran pondok pesantren dalam masyarakat modern. Jurnal
Pendidikan" EDUKASIA MULTIKULTURA", 2(2), 67-82.
Muflihin, A. (2019). Survei minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
olahraga di SMA Negeri 3 Takalar (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR).
PUTRA, Pradipta Dwi. Survey Minat Dan Motivasi Pemain Futsal SMP Negeri 21
MAKASSAR. 2020. PhD Thesis. UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR.

Rivaldi, M. A., Nurudin, A. A., & Nugraheni, W. (2022). Survei Minat Siswa Dalam
Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal SMA Negeri Se-Kota
Sukabumi. Jurnal Educatio, 8(2), 498-504.

SUHARYAT, Yayat. Hubungan antara sikap, minat dan perilaku manusia. Jurnal region,
2009, 1.3: 1-19.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV


Alfabeta.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES,
2008.

Viqron Syamil, A. (2021). SURVEI MINAT SISWA DALAM EKSTRAKURIKULER


OLAHRAGA FUTSAL DI SMPN 2 BURNEH TAHUN PELAJARAN
2020/2021 (Doctoral dissertation, STKIP PGRI Bangkalan).

17
Wijaya, D. H., Hudah, M., & Kresnapati, P. (2021). Tingkat Kebugaran Jasmani Pada
Santri Putra Usia 12-16 Tahun di Pondok Pesantren Addainuriyah 2 Pedurungan
Semarang. Journal of Physical Activity and Sports (JPAS), 2(1), 29-37.

18

Anda mungkin juga menyukai