Oleh:
IVAN ADITYA SANTOSO (522019024)
Tik Hian (522019026)
Toni Wijaya (522019030)
3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, diketahui bahwa
perbanyakan tanaman secara vegetatif melalui stek pucuk pada tanaman krisan, dan
tanaman pentas dengan perlakuan penanaman daun utuh, bagian pangkal daun dan
pucuk seluruhnya menunjukkan tanda-tanda keberhasilan. Menurut Leksono, B., dan
Setyaji, T. (2003), akar dan tunas baru muncul dari jaringan kalus yang terbentuk
dari aktivitas meristem sekunder karena pelukaan. Masalah pada stek daun secara
umum adalah pembentukan tunas-tunas adventif, bukan akar adventif. Pembentukan
akar adventif pada daun lebih mudah dibandingkan pembentukan tunas adventif.
Pada percobaan yang dilakukan pada tanaman begonia belum berhasil
tumbuh akar hingga minggu ke 3, bahkan daun mulai mengering. Penyebab utama
kegagalan ini ialah kurang terampilnya praktikan dan peralaratan yang kurang
mendukung, selain itu penyebab kegagalah tersebut ialah incompatibilitas batang
bawah dan batang atas, dan serangan Jamur dan bakteri (biasanya sangat peka
terhadap keadaan yang lembab, bahan tanam yang terlukai sangat rawan terhadap
serangan jamur dan bakteri sehingga menyebabkan kebusukan) (Rochiman, 1973).
Hal tersebut diduga disebabkan oleh beberapa penyabab, seperti umur tanaman,
teknik pemotongan yang kurang tepat. Pada batang yang masih muda, kandungan
karbohidrat rendah tetapi hormonnya cukup tinggi. Biasanya pada kasus ini hasil
stekan akan tumbuh tunas terlebih dahulu, padahal stek yang baik harus tumbuh akar
dulu. Oleh karena itu, stek yang berasal dari batang yang muda sering gagal. Untuk
tanaman yang mudah berakar bisa langsung disemaikan setelah dipotong dari pohon
induknya. Tetapi untuk tanaman yang sulit berakar, sebaiknya sebelum stek disemai
dilakukan dulu pengeratan batang. Selain itu, pemberian hormon tumbuh dapat
membantu pertumbuhan akar.
Wibawa & Lugrayasa (2019) menyatakan bahwa pemberian Pupuk Organik
Cair pada stek batang Begonia menunjukkan pertumbuhan yang jauh lebih baik
dibandingkan dengan tanpa perlakuan. Menurut Mahfudz (2003) adanya hormon
tumbuh pada stek tanaman dapat meningkatkan laju pertumbuhannya. Moko (2004)
menyatakan bahwa hormon tumbuh adalah senyawa kimia bukan nutrisi yang dalam
konsentrasi rendah dapat memacu pertumbuhan tanaman, seperti pembentukan akar,
pertumbuhan batang dan tunas. Adinugraha & Setiadi (2003) menyatakan bahwa
keberhasilan pertumbuhan setek dipengaruhii oleh kecepatan terbentuknya akar
sehinggaa proses fisiologis tanaman dapat berlangsung dengan sempurna Mikroba
fungsional dapat memproduksi hormon tumbuh yang berperan dalam membantu
pertumbuhan tanaman, serta dapat menyediakan unsur hara seperti nitrogen dan
fosfat (Widawati, 2015).
BAB 4: KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan tanaman pentas dan
krisan hasil perbanyakan vegetative telah berhasil, ditandai dengan munculnya tunas
ataupun akar. Namun, tanaman begonia belum menunjukkan tanda tanda-tanda
kemunculan tunas. Berhasil dan tidaknya pertumbuhan atau kemunculan tunas dapat
dipengaruhi, baik dari faktor intern/tanaman ataupun faktor ekstern/ keadan
lingkungan. Faktor yang perpengaruh besar dalam kegagalan yang terjadi dalam
praktikuum ini diduga karena kurangnya keterampilan praktikan dalam teknik
perbanyakan secara vegetative, umur tanaman, dan kondisi lingkungan.
Pada hari ke 2 tanaman begonia terlihat sedikit kering pada daun bagian
pucuk, kemudian pada hari ke 6 tanaman terlihat kering dan daun berwarna oren, hal
ini di sebabkan kekurangan air, kelembaban rendah, kelebihan sinar matahari, dan
kelebihan air.
Kekurangan air adalah salah satu penyebab paling umum daun begonia
berubah menjadi cokelat dan mengering. Sudah memperhatikan beberapa daun
bagian bawah kering, sedangkan daun lainnya berwarna cokelat.
Begonia paling baik jika kelembaban dijaga di atas 40% dan dapat
mengembangkan ujung daun berwarna cokelat saat kondisinya terlalu gersang. Jika
kelembaban rendah menyebabkan daun begonia berwarna cokelat, tanaman
kemungkinan besar akan sehat, kecuali ujung dan tepi daun berwarna cokelat yang
tidak sedap dipandang.
Banyak jenis begonia tidak dapat mentolerir sinar matahari langsung yang
kuat. Beberapa, seperti begonia maculata hampir tidak dapat mentolerir sinar
matahari langsung sama sekali dan mengakibatkan daun berwarna cokelat atau
hangus.
Kelebihan air atau overwatering adalah penyebab lain daun mengering.
Gejala yang ditimbulkan mirip seketika begonia kekurangan air. Sudah di cermati
pada tanaman begonia dan kondisi pertumbuhannya.
DAFTAR PUSTAKA
Leksono, B., dan Setyaji, T.,2003. Teknik Persemaian dan Informasi Benih Acacia mangium.
Seri GN-RHL. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan
Tanaman Hutan. Yogyakarta
Nina, C. Onica, E. Rosca, I. Dumitras, A. Clapa, D. dan Fira, A. 2011. The Biologi Of The
Propagagation Of Species, Plant Devolop, 18 : 17 – 26.
Rochiman, K., & Harjadi, S. . (1973). Pembiakan Vegetatif. Fakultas Pertanian IPB.
Suprapto, A. (2004). Auksin : Zat Pengatur Tumbuh Penting Meningkatkan Mutu Stek
Tanamam. Jurnal Penelitian Inovasi, 21(1), 81–90. Retrieved from.