Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

PERTUMBUHAN MERISTEMATIK PUCUK DAN AKAR

Oleh :

Golongan L/Kelompok 6b

1. Ruth Delfina Sari Manik (191510501007)


2. Moch Syaiful Haq (191510601047)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan adalah proses berkembangnya akar dan dan batang pada
tanaman, dimana suatu sel akan dihasilkan dari suatu proses pembelahan sel
yang terjadi di meristem. Pertumbuhan tanaman disebabkan oleh pertumbuhan
meristematik di bagian ruas – ruas tertentu dari tanaman dan juga terjadinya
pemanjangan pada sumbu pucuk dari tanaman tersebut (Agape dkk, 2018).
Pertumbuhan pada setiap tanaman berbeda – beda, setiap spesies dari
tanaman tersebut memiliki ciri khasnya untuk tumbuh, dan juga pada setiap
tanaman yang tumbuh pasti dipengaruhi oleh faktor – faktor tertentu.
Pertumbuhan tanaman juga terbagi atas 2 yaitu pertumbuhan secara primer
dan pertumbuhan secara sekunder. Pertumbuhan primer ini dapat diartikan
sebagai pertumbuhan yang terjadi yang berasal dari aktivitas titik tumbuh
yang menyebabkan pemanjangan daun dan akar pada tanaman dan juga
penebalan pada daun tanaman, sedangkan pertumbuhan sekunder terjadinya
karena adanya pertumbuhan yang berasal dari aktivitas cambium yang
menyebabkan pelebaran pada batang tanaman (Syamsul dkk, 2018).
Tanaman yang biasanya mengalami meristematik adalah tanaman muda
dimana tanaman tersebut akan mengalami fase pertumbuhan dan pembelahan,
perbanyakan jumlah sel pada organ – organ tanaman akan membuat tanaman
tersebut bertambah besar, pada saat tanaman masih muda, pada tahap itulah
cepat terjadinya pertumbuhan. Tanaman yang sudah berada pada usia dimana
sudah memiliki kambium dan batang yang melebar sangatlah sulit mengalami
pertumbuhan lagi. Tanaman tersebut akan memiliki batang yang semakin
lebar tiap tahunnya dan akan sesekali menggugurkan daunnya.
Tanaman umumnya akan mengalami pertumbuhan dan juga
perkembangan dimana tanaman tersebut akan terus berproses agar ia
memperoleh hasil dan terus berusa memproduksi hormon – hormon yang
dibutuhkan oleh tanaman itu.
BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan adalah proses berkembangnya akar dan dan batang pada


tanaman, dimana suatu sel akan dihasilkan dari suatu proses pembelahan sel yang
terjadi di meristem. Pertumbuhan tanaman disebabkan oleh pertumbuhan
meristematik di bagian ruas – ruas tertentu dari tanaman dan juga terjadinya
pemanjangan pada sumbu pucuk dari tanaman tersebut (Agape dkk, 2018).
Pertumbuhan pada setiap tanaman berbeda – beda, setiap spesies dari
tanaman tersebut memiliki ciri khasnya untuk tumbuh, dan juga pada setiap
tanaman yang tumbuh pasti dipengaruhi oleh faktor – faktor tertentu.
Pertumbuhan tanaman juga terbagi atas 2 yaitu pertumbuhan secara primer dan
pertumbuhan secara sekunder. Pertumbuhan primer ini dapat diartikan sebagai
pertumbuhan yang terjadi yang berasal dari aktivitas titik tumbuh yang
menyebabkan pemanjangan daun dan akar pada tanaman dan juga penebalan pada
daun tanaman, sedangkan pertumbuhan sekunder terjadinya karena adanya
pertumbuhan yang berasal dari aktivitas cambium yang menyebabkan pelebaran
pada batang tanaman (Syamsul dkk, 2018).
Tanaman akan dapat tumbuh pada media tanaman apabila tanaman
tersebut diberikan zat makanan yang baik, pupuk kandang adalah salah satu pupuk
yang baik digunakan, dengan pemberian pupuk kepada tanaman akan mendorong
terjadinya pertumbuhan pada tanaman muda tersebut, untuk berkembang dan
semakin besar. Ketersediaan unsur hara dan air yang cukup pada tanaman maka
akan mendorong terjadinya fotosintesis. Fotosistesis yang telah terjadi akan
mendorong dan mengaktifkan pembelahan sel, yang selanjutnya akan memacu
pertumbuhan dan perkembangan organdari tanaman tersebut (Tiurmaida dkk,
2019).
Jaringan meristematik terdapat sel – sel yang secara aktif terlibat aktif
dalam pembelahan dan pertumbuhan pada sel pada tanaman. Jaringan Meristem
primer memiliki 2 jenis jaringan meristem yaitu jaringan meristem apex dan juga
jaringan meristem lateral. Meristem biasanya memuat jaringan – jaringan baru,
jaringan meristem terletak di berbagai pucuk pada tanaman yang paling banyak
ditemukan di pucuk dan di akar pada tanaman, yang biasanya di pucuk dan diakar
itu dikenal dengan meristem apikal. Hasil pertumbuhan meristem samping
biasanya bertambah pula lingkar batang berkayu atau yang biasa disebut kambium
(Setyati Harjadi, 2018).
Pertumbuhan sekunder pada tanaman dikotil dalam metabolisme akar,
meningkatkan panjang dari akar tersebut dan peningkatan terhadap penangkapan
zat fospor sehingga meningkatkan biomassa pucuk dari tanaman. Tanaman
sangatlah membutuhkan zat fospor dalam melangsungkan kehidupan dari tanaman
tersebut. Pertumbuhan sekunder biasanya dapat terjadi karena adanya kegiatan di
meristem sekunder sendiri yaitu kambium gabus, kambium fasis, dan kambium
intarfasis. Kambium intrafasis merupakan kambium yang membentuk jari – jari
empulur dan tempat terjadinya pertumbuhan dan perkembangan. Pada kambium
intrafasis tempat pertumbuhan dan perkembangan dibagi menjadi tiga yaitu
daerah pembelahan, pemanjangan, dan yang terakhir diferensiasi (Christopher el
al, 2019).

1.2 Tujuan
Supaya mahasiswa memahami dan mengerti pertumbuhan pada tumbuhan
dan bagian-bagian tajuk dan akar yang mengalami pertumbuhan meristematik.
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Pengantar Ilmu Tanaman acara 2 “Pertumbuhan Meristem
Pucuk dan Akar” dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi pada hari Minggu, 17 November
2019 pukul 11:00 – selesai. Pertemuan pertama melakukan penanaman benih
kacang tanah dan kacang panjang. Pertemuan kedua dilaksanakan di
Laboratorium Agronomi 1 pada hari Kamis, 21 November 2019 pukul 13:00 -
selesai. Pertemuan kedua melakukan pengamatan benih h+4. Pertemuan terakhir
dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman pada hari Minggu, 24
November 2019 pukul 12:00 - selesai. Pertemuakan terakhir melakukan
pengamatan terakhir pula yaitu pengamatan h+7.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Pertumbuhan Akar
1. Kecambah kacang tanah
2. Aquadest
3. Bullpoint
4. Kertas filter
5. Beaker glass
6. Object glass
7. Benang

3.2.2 Pertumbuhan Pucuk


1. Bibit kacang panjang yang dikecambahkan dalam polybag/bak
pengecambah
2. Bullpoint
3. Penggaris

3.3 Pelaksanaan Praktikum


3.3.1 Pertumbuhan Akar
1. Menyediakan suatu ruangan yang lembab dengan jalan melapisi sisi dalam
beaker glass dengan kertas filter basah lembab.
2. Melapisi object glass dengan kertas filter kasar dan basah.
3. Memilih 7 kecambah kacang tanah yang baik dan sehat dengan akar lebih
dari 1 cm.
4. Memberi tanda kecil pada 5 biji kecambah dengan tinta cina sebanyak 10
tanda mulai dari ujung akar dengan jarak interval 2 mm. Memberi tanda
dcngan jarak 10 mm pada kecambah yang lain dari ujung akar sebagai
kontrol.
5. Meletakkan dan mengikat kecambah-kecambah tersebut pada object glass.
Mengusahakan ujung akar selalu menempel pada kertas filter.
Memasukkan ke dalam beaker glass yang lembab kemudian
menyimpannya di tempat yang gelap.
3.3.2 Pertumbuhan Pucuk
1. Menanam 7 biji kacang panjang dalam bak parir dan membiarkannya
beretiolasi selama 4 hari di tempat gelap.
2. Memberi 10 tanda pada epikotil dari 5 kecambah dengan interval 2 mm
dari pucuk tanaman dengan menggunakan tinta cina ballpoint.
3. Menandai pada 2 kecambah yang lain dengan satu tanda 20 mm dari
pucuk tanaman sebagai kontrol, kemudian menempatkannya pada tempat
yang gelap.

3.5 Analisi Data


Analisis data yang digunakan pada praktikum acara “Pertumbuhan
Meristem Pucuk dan Akar” menggunakan analisis Deskriptif Kuantitatif.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berikut akan disajikan grafik mengenai hasil pengamatan yang telah kami lakukan
Grafik 1. Pengamatan 3 Zona Pertumbuhan dan Perkembangan Hari ke-4
1

0.9

0.8

0.7

0.6
Diferensiasi
0.5
Pemanjangan
0.4 Meristematik

0.3

0.2

0.1

0
Kacang Panjang Kacang Tanah
Grafik 2. Pengamatan 3 Zona Pertumbuhan dan Perkembangan Hari ke-7

2.5

1.5
Diferensiasi
Pemanjangan
1 Meristematik

0.5

0
Kacang Panjang Kacang Tanah

4.2 Pembahasan
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dibagi menjadi tiga daerah yaitu
daerah pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Daerah
pembelahan baisanya berada di paling ujung tanaman baik itu akar maupun pucuk
dan disana terjadi pembentukan sel-sel baru. Daerah pemanjangan merupakan
hasil dari pembelahan sel meristem, sel hasil pembelahan tadi akan bertambah
besar dan ukurannya semakin besar pula sehingga bagian ini disebut daerah
pemanjangan. daerah diferensiasi adalah preses terjadinya perubahan sel atau
mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur. Ketiga zona
tersebut tempat terjadinya pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman.
Berdasarkan hasil pengamatan pada dua jenis tanaman yang berbeda,
dapat diperoleh informasi dan data yang berbeda mengenai pertumbuhan
meristematik akar pada kacang tanah dan pertumbuhan meristematik pucuk pada
kacang panjang. Pada grafik 1. Data yang telah diperoleh yaitu pada pertumbuhan
meristematik pucuk dan akar pada tanaman kacang panjang dan kacang tanah
belum dapat diukur karena tanaman tersebut belum tumbuh sehingga tiga daerah
diferensiasi, pemanjangan, dan meristematik belum dapat diukur atau hasilnya 0.
Pada tanaman kacang panjang biasanya mulai tumbuh pada hari ke-4 setelah
tanam namun pada pengamatan ini tanaman kacang panjang belum mengalami
pertumbuhan, hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya kandungan zat hara
yang ada di tanah dan keringnya tanah akibat kekurangan air. Pada tanaman
kacang tanah tidak mengalami pertumbuhan karena kurangnya air dalam proses
perkecambahan sehingga benih kacang tanah kekeringan dan tidak tumbuh
Pada grafik 2. Data yang telah diperoleh yaitu kacang panjang mulai
tumbuh pada hari ke-6 dan mengalami perpanjangan pucuk. Pada diferensiasi,
pemanjangan, dan meristematik semuanya mengalami pertumbuhan 2 mm
dibandingkan dengan pengamatan pertama. Pada tanaman kacang tetap tidak
mengalami pertumbuhan sehingga tidak diperoleh hasil tiga zona pertumbuhan,
selain faktor kekurangnga air pada pengamatan pertama terdapat faktor lainnya
yang dapat menyebabkan kacang tanah itu tidak tumbuh atau mati yaitu
terkontaminasinya benih dengan jamur parasit sehingga tidak dapat mengalami
pertumbuhan atau cacat sehingga tanaman kacang tanah itu mati dan juga tempat
tanam dan peralatan yang kurang steril sehingga menyebabkan tanaman kacang
tanah itu tidak dapat tumbuh atau mati, selain itu kelembapan suhu dapat
mempengaruhi juga terhadap pertumbuhan kacang tanah.
Pada kedua pengamatan tersebut daerah pertumbuhan yang bisa diamati
hanya pada tanaman kacang panjang sedangkan pada tanaman kacang tanah tidak
dapat diamati karena tanaman kacang tanah tidak tumbuh. Pada pengamatan
kacang panjang daerah pertumbuhan dan perkembangan dapat diukur pada
pengamatan kedua sehingga semua angka yang dihasilkan sama dan tidak dapat
dibandingkan karena semua angkanya sama yaitu 2 mm. Pemanjangan batang
biasanya dipengaruhi oleh intensitas cahaya, apabila intensitas cahayanya rendah
maka tanaman lebih melakukan pemanjangan batang yang maksimal dari biasanya
namun cabang cenderung sedikit, selain itu pembelahan, pemanjangan, dan
diferensiasi dapat dipengaruhi oleh cabang suatu tanaman. Pada cabang muda,
daun banyak biasanya pembelahan, pemanjangan, dan diferensiasi cenderung
lebih cepat tumbuh dari pada cabang yang tua dan sedikit daunnya. (Sumadi dkk,
2016).

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dibedakan menjadi tiga daerah yang
berbeda, yaitu daerah pembelahan, daerah pemanjangan, daerah diferensiasi.
2. Pertumbuhan di pucuk tanaman lebih cepat dibandingkan pada akar tanaman,
hal ini dibuktikan bahwa tanaman kacang panjang dapat tumbuh baik
sedangkan pada tanaman kacang tanah tidak mengalami pertumbuhan atau
lambat dalam pertumbuhan.

5.2 Saran
Pelaksaan praktikum Pengantar Ilmu Tanaman tentang Pertumbuhan
Meristematik Pucuk dan Akar sebaiknya dari praktikan lebih memahami
bagaimana cara merawat tanaman agar saat praktikum tanaman tumbuh dengan
baik dan sesuai kriteria untuk praktikum sehingga memudahkan praktikan dalam
mengolah data dan membuat laporan.

DOKUMENTASI
Gambar 1. Dokumentasi Bibit Kacang Panjang pada H+4

Gambar 2. Dokumentasi Bibit Kacang Panjang pada H+7

Gambar 3. Dokumentasi Biji Kacang Tanah pada H+4

Gambar 4. Dokumentasi Biji Kacang Tanah pada H+7

DAFTAR PUSTAKA

Ginting. A.E.,Yuliani., Dewi. S.K.2018. Pengaruh Mikoriza Vesikular Arbuskular


dan Trichoderma harzianum pada Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau
(Brassica juncea L.) di Tanah Liat dan Tanah Pasir. LenteraBio, 7(3) :
231-235.

Harjadi, S. S. (2018). Dasar dasar Agronomi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Strock.C.F., Riva.L.M.,Lynch.J.P. 2019. Reduction in Root Secondary Growth as


a Strategy for Phosphorus Acquisition. Plant Physiology, 176(1):691-703.

Nainggoan. T., L.Sattar.A. 2018. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapid and
Fospor Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis
hypogaea L.). Agrotekda, 3(1): 19-27.

Rizal. S., Susanti. T.D. 2018. Peran Jamur Trichoderma sp yang Diberikan
terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max L.). Ilmiah
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 15(1): 23-29.
Sumadi, Rukmini, K., Bambang, B.S. 2016. Pengaruh Jenis Cabang Terhadap
Keberhasilan Penyambungan Pada Tanaman Jarak Pagar Dewasa. Crop
Agro, 9(2) : 95 - 99.

Anda mungkin juga menyukai