Anda di halaman 1dari 16

SMA KELAS X SEMESTER GENAP

Disusun oleh:
Siti Nur Baiti, S.Pd.
19860811 200902 2 006

SMA NEGERI 1 KARANGANOM


KLATEN
Ruang Dimensi Tiga_Matematika SMA_X_Semester Genap 1
2010
BAB VI
RUANG DIMENSI TIGA

A. KEDUDUKAN TITIK, GARIS, DAN BIDANG DALAM RUANG


1. Titik
Titik tidak memiliki ukuran / besaran, sehingga dikatakan titik tidak berdimensi.

.A . B
titik A titik B

2. Garis
Garis adalah himpunan titik-titik yang hanya memiliki ukuran panjang sehingga
dikatakan garis berdimensi satu.

A B A B
garis g
garis AB segmen garis AB

3. Bidang
Bidang adalah himpunan titik-titik yang memiliki ukuran panjang dan luas,
sehingga dikatakan bidang berdimensi dua.
D C

A B
Bidang
Bidang ABCD

4. Aksioma Tentang Garis dan Bidang


Aksioma merupakan pernyataan yang diterima kebenarannya secara umum tanpa
memerlukan pembuktian.
Aksioma 1
Dua buah titik sembarang yang tidak berimpit hanya dapat dibuat sebuah
garis yang melalui kedua titik tersebut.

2 Ruang Dimensi Tiga_Matematika SMA_X_Semester Genap


Aksioma 2
Jika sebuah garis dan sebuah bidang memiliki dua titik persekutuan,
maka garis itu seluruhnya terletak pada bidang.

Aksioma 3
Melalui tiga buah titik sembarang tidak segaris hanya dapat dibuat sebuah
bidang.

Dalil
Dalil 1 : Sebuah bidang ditentukan oleh tiga titik sebarang yang tidak
segaris.
Dalil 2 : Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik
terletak di luar garis.
Dalil 3 : Sebuah bidang ditentukan oleh dua garis berpotongan.
Dalil 4 : Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis sejajar.

LATIHAN A.1
Gambarlah kubus ABCD.EFGH, kemudian sebutkanlah:
a. Titik sudut pada kubus.
b. Garis (rusuk) pada kubus
c. Sisi (bidang) pada kubus
d. Diagonal sisi pada kubus
e. Diagonal ruang pada kubus
f. Bidang diagonal pada kubus

5. Kedudukan Titik Terhadap Garis


a. Titik terletak pada garis
Sebuah titik dikatakan terletak pada garis jika titik itu dilalui garis tersebut.
b. Titik di luar garis
Ruang Dimensi Tiga_Matematika SMA_X_Semester Genap 3
Sebuah titik dikatakan berada di luar garis, jika titik itu tidak dapat dilalui
oleh garis.

A . g -

-
titik A pada garis g atau garis g melalui
titik A
titik B di luar garis g atau garis g tidak
6. . B
Kedudukan Titik Terhadap Bidang
melalui titik B
a. Titik terletak pada bidang
Titik dikatakan terletak pada bidang jika titik itu dilalui bidang tersebut.
b. Titik di luar bidang
Titik dikatakan berada di luar bidang, jika titik itu tidak dilalui bidang
tersebut.
- titik A pada bidang atau bidang

.A .B -
melalui titik A.
titik B di luar bidang atau bidang
tidak melalui titik B.

LATIHAN A.2
Gambarlah kubus ABCD.EFGH dengan titik P berada pada perpotongan garis EG dan
HF, titik Q adalah perpotongan garis AG dan EC. Tentukanlah kedudukan:
a. titik P terhadap garis EG e. titik P terhadap bidang EFGH dan ACGE
b. titik Q terhadap garis CE f. titik Q terhadap ACGE dan EFGH
c. titik P terhadap garis AG g. titik F terhadap bidang ACGE
d. titik Q terhadap garis BF h. titik E terhadap bidang ADHE

7. Kedudukan Garis Terhadap Garis lain


a. Dua garis berpotongan
Dua buah garis g dan h dikatakan berpotongan jika kedua garis itu terletak
pada sebuah bidang dan memiliki sebuah titik persekutuan. Titik persekutuan
tersebut dinamakan titik potong.
b. Dua garis sejajar
Dua buah garis g dan h dikatakan sejajar, jika kedua garis itu terletak pada
sebuah bidang dan tidak memiliki satupun titik persekutuan.
c. Dua garis bersilangan
Dua buah garis g dan h dikatakan bersilangan, jika kedua garis itu tidak
terletak pada sebuah bidang.

Aksioma 4

4 Ruang Dimensi Tiga_Matematika SMA_X_Semester Genap


Melalui sebuah titik di luar sebuah garis tertentu, hanya dapat dibuat
sebuah garis yang sejajar dengan garis tertentu tersebut.
Dalil
Dalil 5 :
Jika garis g sejajar dengan garis k
Dan garis k sejajar dengan garis l,
Maka garis g sejajar dengan garis l
Dalil 6 :
Jika garis g sejajar garis h dan memotong garis k dan garis m
sejajar h dan memotong garis k, maka garis g, m dan h
terletak pada bidang yang sama.
Dalil 7 :
Jika garis g sejajar h dan h menembus bidang V, maka garis g
juga menembus bidang V.

8. Kedudukan Garis Terhadap Bidang


a. Garis memotong atau menembus bidang

g Garis g dan bidang mempunyai tepat satu


p titik persekutuan.

b. Garis sejajar bidang

Jika garis dan bidang tidak mempunyai titik


persekutuan, maka garis tersebut sejajar
dengan bidang.

c. Garis Terletak pada Bidang

g Garis g pada bidang atau bidang


A
B
melalui garis g. Semua titik pada garis g juga
terletak pada bidang .

Ruang Dimensi Tiga_Matematika SMA_X_Semester Genap 5


LATIHAN A.3
Gambarlah kubus ABCD.EFGH dengan titik P adalah perpotongan garis EG dan
HF. Kemudian nyatakan kedudukan (diberi alasannya):
a. Garis CD terhadap bidang ACGE
b. Garis CP Terhadap bidang EFGH
c. Garis EC terhadap garis HB
d. Garis BC terhadap garis EH
e. Garis AC Terhadap BE.

9. Kedudukan Bidang Terhadap Bidang


a. Dua bidang sejajar
Dua bidang dikatakan sejajar apabila kedua bidang itu tidak mempunyai titik
persekutuan.


b. Dua bidang berpotongan
Dua bidang dikatakan berpotongan apabila kedua bidang itu mempunyai tepat
satu garis persekutuan atau disebut garis potong.

Dalil
Dalil 8 :
Jika bidang V sejajar W dan dipotong oleh bidang U, maka garis
potong (U, V) sejajar garis potong (U, W).
Dalil 9 :
6 Jika bidang V sejajarRuang
bidang W dan
Dimensi garis g menembus
Tiga_Matematika V, makaGenap
SMA_X_Semester
garis g juga menembus bidang W.
Dalil 10 :
Jika garis g terletak pada bidang V dan bidang V sejajar bidang
W, maka garis g sejajar bidang W.
Dalil 11 :
Jika bidang V sejajar bidang W dan bidang U memotong bidang
V, maka bidang U juga memotong bidang W.
Dalil 12 :
Jika bidang V sejajar bidang W dan bidang W sejajar bidang U,
maka bidang V juga sejajar bidang U.

Dalil 13 :
Jika bidang sejajar bidang U dan sejajar bidnag V, bidang
dan bidang berpotongan pada garis ( , ), bidang U
dan bidang V berpotongan pada garis (U,V), maka garis ( ,
) sejajar garis (U,V).
Dalil 14 :
Jika garis a sejajar g dan garis b sejajar h, garis a dan b
berpotongan dan terletak pada bidang V, garis g dan h
berpotongan dan terletak pada bidang W, maka bidang V dan
bidang W sejajar.
Dalil 15 :
Jika garis g sejajar bidang V dan bidang V sejajar bidang W,
maka garis g juga sejajar bidang W.

LATIHAN A.4
1. Tentukanlah rusuk-rusuk kubus ABCD.EFGH yang berpotongan dengan EG,
rusuk-rusuk kubus yang sejajar dengan AD dan rusuk-rusuk kubus yang
bersilangan dengan BD.
2. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Tentukanlah bidang-bidang yang sejajar dengan
garis FB, garis-garis yang terletak pada bidang BDHF, dan garis-garis yang
memotong (menembus) bidang ABCD !
3. Pada kubus ABCD.EFGH. Gambarlah titik tembus DF dengan bidang ACH!
4. Diberikan Limas segiempat beraturan T.ABCD. Titik G terletak pada pertengahan
TC. Gambarlah titik tembus garis AG pada bidang TBD!
5. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Lukislah:
Ruang Dimensi Tiga_Matematika SMA_X_Semester Genap 7
a.
Titik tembus DP pada bidang ACH, jika P pada BF sehingga PF = 2 BP, dan
b.
Titik tembus bidang ABS dengan titik PQ dimana P dan Q di tengah-tengah
EF dan CD serta S adalah titik diagonal sisi EFGH.
B. VOLUME DAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG
Volume benda ruang = Isi benda ruang
1. Volume dan Luas Permukaan Prisma dan Tabung

. . ..

Volume = Luas alas x tinggi


Lengkapilah pernyataan berikut:
a. Volume Prisma segitiga = .. x ..
= .. x ..

b. Volume balok /prisma segiempat = . x .


= .. x .. x

c. Volume Tabung = .. x ..
= .. x .

Luas Permukaan = 2 x Luas Alas + Luas selimut


Lengkapilah pernyataan berikut:
a. Luas permukaan prisma segitiga = .. x . + .
= .. x . +
= ..

b. Luas permukaan balok = .. x . + .


= .. x . +
=

c. Luas permukaan tabung = ... x + .


= x + .
=
8 Ruang Dimensi Tiga_Matematika SMA_X_Semester Genap
2. Volume dan Luas Permukaan Limas

1
Volume Limas = x luas alas x tinggi
3
Luas permukaan limas = Luas alas + luas selimut
1
Volume Kerucut = x luas alas x tinggi
3
Luas permukaan kerucut = luas alas + luas selimut
Tugas kelompok:
a. Temukanlah rumus volume limas dengan dasar sebuah kubus!
b. Temukanlah rumus volume kerucut!

3. Volume dan Luas Permukaan Bola


4
Volume Bola = . r3
3
Luas permukaan bola = 4 .r 2

LATIHAN B
1. Diketahui balok ABCD.EFGH, dengan AB = BC = 10 cm dan AE = 2 cm. Di
dalam balok ini dibuat tabung sebesar-besarnya. Hitunglah perbandingan volume
tabung dan balok itu.
2. Di dalam kerucut dibuat sebuah bola. Jika tinggi kerucut 24 dm dan diameter
kerucut adalah 14 dm, hitunglah rasio volume kerucut dan bola itu!
3. Diketahui limas segienam beraturan T.ABCDEF. Panjang rusuk AB = 6 cm dan
rusuk TA = 10 cm. Hitunglah:
a. luas bidang alas limas
b. tinggi limas
c. volume limas
4. Bola bekel dengan diameter 4 cm dikemas ke dalam kardus yang berbentuk balok
dengan panjang 16 cm, lebar 16 cm, dan tinggi 12 cm.
a. Tentukan banyak bola bekel dalam kardus.

Ruang Dimensi Tiga_Matematika SMA_X_Semester Genap 9


b.
Tentukan perbandingan volume bola bekel dan tempat yang kosong dalam
kardus.
c. Tentukan perbandingan volume kardus yang terisi bola bekel dengan volume
kardus yang terisi udara.
C. MENGGAMBAR BANGUN RUANG

H G

E F

D C

A B
gambar 1. gambar 2.
gambar 3.

Kubus di atas (gambar 1 dan gambar 2) dilihat dari berbagai sudut pandang. Sebelum
menggambar bangun ruang yang dilihat dari sudut pandang yang telah ditentukan, kita
harus mengenal pengertian dan ketentuan yang diperlukan untuk menggambar bangun
ruang sebagai berikut:
1. Bidang gambar
Bidang gambar adalah suatu bidang sebagai tempat untuk menggambar bangun
ruang, misal : papan tulis, buku gambar dll.
Contoh pada gambar 3 : ..

2. Bidang frontal
Bidang frontal adalah bidang yang sejajar dengan bidang gambar.
Contoh pada gambar 3 : ..

3. Garis frontal
Garis frontal adalah garis yang ada pada bidang frontal.
Contoh pada gambar 3 : ..

4. Bidang ortogonal
Bidang ortogonal adalah bidang yang tegak lurus dengan bidang frontal.
Contoh pada gambar 3 : ..

5. Garis ortogonal
Garis ortogonal adalah garis yang tegal lurus dengan bidang frontal.
Contoh pada gambar 3 : ..

6. Sudut Menyisi atau sudut surut

10 Ruang Dimensi Tiga_Matematika SMA_X_Semester Genap


Sudut surut merupakan sudut yang terbentuk antara garis frontal horizontal ke
kanan dengan garis ortogonal ke belakang. Sudut surut ini digambarkan sebagai
sudut tumpul atau sudut lancip meskipun ukuran sebenarnya adalah sudut siku-
siku ( 90o ).
Contoh pada gambar 3 : ..

7. Perbandingan proyeksi atau perbandingan Ortogonal


Perbandingan orthogonal merupakan perbandingan antara panjang garis ortogonal
pada gambar dengan panjang garis orthogonal sebenarnya. Perbandingan panjang
garis orthogonal disebut perbandingan proyeksi.
Contoh pada gambar 3 : ..

LATIHAN C
1. Diberikan kubus ABCD.EFGH, dengan panjang rusuk AB = 6 cm. Gambarlah
kubus, jika bidang ABFE frontal, AB horizontal, sudut surutnya 30 o , dan
perbandingan proyeksi 0,4 !
2. Diberikan balok ABCD.EFGH, dengan AB = 6 cm, BC = 5 cm, dan AE = 4 cm.
Gambarlah balok itu, jika ACGE frontal, AC horizontal, sudut surut 150 o, dan
perbandingan proyeksi = 0,5 !
3. Diketahui limas segiempat tegak T.ABCD, dengan proyeksi titik puncak T tepat
jatuh pada pusat bidang alas. AB = 8 cm, BC = 6 cm, dan TA = 10 cm. Titik-titik P
dan Q berturut-turut terletak pada pertengahan AD dan BC. Gambarlah limas itu
jika bidang TBD frontal, BD horizontal, sudut surut = 30 o , dan perbandingan
proyeksi = 0,5 !

D. JARAK PADA BANGUN RUANG


Jarak antara dua buah bangun adalah panjang ruas garis penghubung kedua bangun itu
yang terpendek dan bernilai positif.
1. Jarak Antara Titik dengan Titik
Jarak antara dua titik adalah panjang ruas garis yang menghubungkan kedua titik
tersebut.
Jarak titik A ke Titik B adalah panjang ruas garis AB.
A B

2. Jarak Antara Titik dengan Garis


Jarak antara titik dengan garis adalah panjang ruas garis yang ditarik dari titik
tersebut yang tegak lurus terhadap garis itu.

P
g
Ruang Dimensi Tiga_Matematika SMA_X_Semester Genap 11

A
Jarak antara titik A dengan garis g adalah
panjang ruas garis AP.

3. Jarak Antara Titik dengan Bidang


Jarak antara titik dengan bidang adalah panjang ruas garis yang ditarik dari titik
tersebut yang tegak lurus bidang itu.
AA g
A g AA bidang
AA h
A h Jarak antara titik A ke bidang adalah
panjang ruas garis AA.

LATIHAN D.1
1. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Titik M adalah perpotongan diagonal HF dan
EG. Titik P, Q, R dan S berturut-turut adalah titik tengah rusuk AB, BC, CD,
dan AD. Hitunglah jarak PM, QM, RM dan SM !
2. Diberikan kubus ABCD.EFGH, dengan AB = 12 cm. Titik P terletak pada
pertengahan AD. Carilah jarak titik A ke garis EF dan P ke garis FG !
3. Diberikan balok ABCD.EFGH, dengan AB = 16 cm, BC = 12 cm, dan AE =
20 cm. Titik P adalah perpotongan diagonal EG dan FH, sedangkan titik Q
adalah perpotongan diagonal ruang CE dan DF. Tentukanlah jarak titik P ke
bidang ADHE dan jarak titik Q ke bidang EFGH!
4. Diberikan limas T.ABCD. Proyeksi titik T tepat jatuh pada pusat ABCD. AB
= 15 cm, BC = 8 cm, dan TA = 17 cm. Carilah:
a. jarak A ke bidang TBC
b. jarak A ke titik berat bidang TBC
c. jarak titik puncak ke bidang alas.

4. Jarak Antara Garis dengan Bidang


Jarak antara garis dan bidang adalah panjang ruas garis yang ditarik dari titik
sembarang yang terletak pada garis tersebut yang tegak lurus bidang.

A k

12 g Ruang Dimensi Tiga_Matematika SMA_X_Semester Genap

A h
Jarak antara garis k dengan bidang adalah
panjang ruas garis AA. Jika AA tegak lurus
bidang dan k // g (g pada bidang
maka k // ) , maka AA tegak lurus k.

5. Jarak Antara Bidang dengan Bidang


Jarak antara bidang dengan bidang adalah panjang ruas garis yang tegak lurus
bidang tersebut.

Jarak antara bidang dengan bidang


adalah panjang ruas garis AA.
A

g

A h

LATIHAN D.2
1. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 10 cm. Hitunglah jarak
antara garis AE ke bidang BFHD!
2. Diketahui balok ABCD.EFGH dengan panjang rusuk AB = 8 cm, lebar BC =
4 cm, dan tinggi AE = 2 cm. Hitunglah jarak garis HD ke bidang ACGE !
3. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan AB = 12 cm. Jika adalah bidang
yang melalui BG dan sejajar AC, hitunglah jarak AC ke bidang !
4. Volume kubus ABCD.EFGH adalah 729 liter. Titik P terletak pada
pertengahan rusuk BF, titik Q terletak pada pertengahan rusuk DH. Carilah :
a. jarak bidang BDG dan bidang AFH
b. Jarak bidang ACQ dan bidang EGP

6. Jarak Antara Garis dengan Garis


a. Jarak Antara Garis dengan Garis yang Sejajar
Jarak antara garis dengan garis yang sejajar adalah panjang ruas garis yang
berpotongan dan tegak lurus kedua garis tersebut.
Ruang Dimensi Tiga_Matematika SMA_X_Semester Genap 13
Jarak antara garis g dengan garis l adalah
g panjang ruas garis AB.
A
Langkah: Gambar ruas garis yang ditarik dari
salah satu titik yang terletak pada garis yang
h
satu dan berpotongan tegak lurus dengan garis
B yang lainnya.

b. Jarak Antara Garis dengan Garis Bersilangan


Untuk menentukan jarak antara garis dengan garis yang bersilangan dapat
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
Gambar bidnag yang melalui garis yang satu dan sejajar garis yang lain, maka
jarak antara garis yang bersilangan sama dengan jarak antara bidang tersebut
dengan garis yang sejajar itu.

LATIHAN D.3
1. Volume kubus ABCD.EFGH adalah 1728 cm3. Titik M terletak pada
perpotongan diagonal bidang atas dan titik N terletak pada perpotongan
diagonal bidang alas. Carilah jarak garis AM dan NG !
2. Luas permukaan kubus ABCD.EFGH adalah 486 dm2. Titik-titik P dan Q
terletak pada pertengahan rusuk-rusuk FG dan GH. Carilah jarak garis BD
dan garis PQ !
3. Di dalam kubus ABCD.EFGH dibuat limas segi empat F.ABCD. Jika AB = 9
cm. Carilah:
a. Jarak garis BD dan garis FC
b. Jarak garis AC dan FD.

E. SUDUT PADA BANGUN RUANG


1. Sudut Antara Garis dan Bidang
Definisi:
Jika garis g tidak tegak lurus pada bidang , maka sudut antara garis g dan
bidang adalah sudut lancip yang dibentuk oleh garis g dan proyeksi garis g
pada bidang . (Gambarlah !)
14 Ruang Dimensi Tiga_Matematika SMA_X_Semester Genap
(g, ) = (g, g) =

2. Sudut Antara Dua Bidang


Definisi:
Sudut antara dua bidang (yang berpotongan) adalah sudut yang terbentuk oleh dua
garis pada masing-masing bidang tadi dimana setiap garis itu tegak lurus pada
garis potong kedua bidang tersebut di satu titik.
Garis ( , ) = perpotongan bidang dan .
Garis m pada dan m , . Garis n pada dan n , .
SPQ = sudut tumpuan
Bidang = bidang tumpuan (bidang yang memuat sudut tumpuan).

LATIHAN E.
1. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Titik M terletak pada perpotongan diagonal
bidang alas ABCD. Titik Q terletak pada pertengahan rusuk FG. Carilah:
a. besar (BG, bidang ABCD)
b. besar (GM, bidang ABCD)
c. besar (QM, bidang ABCD)
2. Diketahui limas segiempat beraturan T.ABCD dengan AB = 8 cm dan luas
permukaannya adalah 64 ( 1+ 3 ) cm2 . Carilah besar:
a. (TB, bidang ABCD)
b. (TB, bidang TAC)
3. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan diagonal ruangnya adalah 8 2 cm.
a. Lukislah bidang BDE dan bidang yang melalui CE dan sejajar dengan
BD.
b. Carilah besar sudut antara BDE dan bidang ABCD.
c. Carilah besar sudut antara bidang dan bidang ABCD.
Ruang Dimensi Tiga_Matematika SMA_X_Semester Genap 15
d. Carilah besar sudut antara bidang BDE dan bidang
4. Diberikan limas segiempat beraturan T.ABCD, dengan TA = 12 cm dan luas
bidang TAC adalah 72 cm2. Carilah besar sudut antara bidang TBC dan bidang
ABCD!

16 Ruang Dimensi Tiga_Matematika SMA_X_Semester Genap

Anda mungkin juga menyukai