Proyeksi Ortogonal pada Vektor

Ada dua jenis proyeksi pada vector, yaitu

a. Proyeksi Skalar
b. Proyeksi Orthogonal.
Keduanya akan dijelaskan pada materi berikut .
1. Proyeksi Skalar Ortogonal
Semua vector dapat diproyeksikan secara tegak lurus seperti yang
terlihat pada Gambar 1.a
A

𝜃
O B
P

Misalkan ruas garis berarah ̅̅̅̅̅ 𝑂𝐵 mewakli vector 𝑎⃗ dan 𝑏⃗⃗,

𝑂𝐴 dan ̅̅̅̅̅
sedangkan 𝜃 menyatakan sudut antara vector 𝑎⃗ dan vector 𝑏⃗⃗ .
̅̅̅̅̅ adalah titik P sehingga
Proyeksi titik A pada ruas garis 𝑂𝐵
OP = |𝑝⃗| = |̅̅̅̅
𝑂𝐴| cos 𝜃 = |𝑎⃗ | cos 𝜃 ……………………………………………(1)
❖ |̅̅̅̅
𝑂𝐴| cos 𝜃 = |𝑎⃗ | cos 𝜃, disebut proyeksi scalar orthogonal vector
𝑎⃗ pada arah vector 𝑏⃗⃗
̅̅̅̅ merupakan proyeksi scalar orthogonal vector 𝑎⃗
❖ Vektor 𝑝⃗ = 𝑂𝑃
pada arah vector 𝑏⃗⃗
⃗⃗
𝑎⃗⃗.𝑏
Ingat kembali rumus : cos 𝜗 = |𝑎 ⃗⃗|
. Substitusikan rumus cos 𝜃
⃗⃗||𝑏
Ini ke dalam persamaan ( 1 ) sehingga diperoleh :
𝑎⃗⃗.𝑏 ⃗⃗
|𝑝⃗| = |̅̅̅̅
𝑂𝐴| cos 𝜃 ⇔ |𝑝⃗| = |𝑎⃗ | |𝑎⃗⃗||𝑏⃗⃗
|
 𝑎⃗⃗.𝑏⃗⃗
⇔ |𝑝⃗| = ⃗⃗|
|𝑏

Bagaimana dengan proyeksi skalar orthogonal vector 𝑏⃗⃗ pada

arah vector 𝑎⃗ ?
Caranya sama dengan cara menentukan proyeksi scalar
⃗⃗⃗⃗ pada arah vector 𝑏⃗⃗
orthogonal vector 𝑎
Perhatikan Gambar 1.b
A
P

𝑎⃗

O B
𝑏⃗⃗
̅̅̅̅̅ adalah titik P sehingga :
Proyeksi titik B pada ruas garis 𝑂𝐴

𝑂𝐵 | cos 𝜃 = |𝑏⃗⃗| cos 𝜃…………………………… ( 2 )

OP = |𝑝⃗| = |̅̅̅̅

𝑂𝐵 | cos 𝜃 = |𝑏⃗⃗| cos 𝜃 , disebut proyeksi skalar orthogonal

❖ |̅̅̅̅
vector 𝑏⃗⃗ pada arah vector 𝑎⃗
❖ Vektor 𝑝⃗ = 𝑂𝑃̅̅̅̅ merupakan proyeksi scalar orthogonal
vector 𝑏⃗⃗ pada arah vector 𝑎⃗

⃗⃗
𝑎⃗⃗.𝑏
Ingat kembali rumus : cos 𝜗 = |𝑎⃗⃗||𝑏⃗⃗ . Substitusikan rumus cos 𝜃
|
Ini ke dalam persamaan ( 2 ) sehingga diperoleh :
𝑎⃗⃗.𝑏 ⃗⃗
𝑂𝐵 | cos 𝜃 ⇔ |𝑝⃗| = |𝑏⃗⃗| |𝑎⃗⃗||𝑏⃗⃗
|𝑝⃗| = |̅̅̅̅
|

𝑎⃗⃗.𝑏⃗⃗
⇔ |𝑝⃗| = |𝑎⃗⃗|
 Jadi dapat disimpulkan dua hal berikut :
❖ Proyeksi scalar ortogonal vector 𝑎⃗ pada arah vector 𝑏⃗⃗ adalah
𝑎⃗⃗.𝑏⃗⃗
|𝑝⃗| = ⃗⃗ |
|𝑏

❖ Proyeksi scalar ortogonal vector 𝑏⃗⃗ pada arah vector 𝑎⃗ adalah

𝑎⃗⃗.𝑏⃗⃗
|𝑝⃗| =
|𝑎⃗⃗|

2. Proyeksi Vektor Ortogonal

Perhatikan kembali gambar 1.a , proyeksi titik A pada ruas garis
berarah ̅̅̅̅̅
𝑂𝐵 adalah titik P sehingga diperoleh
OP = |𝑝⃗| = |̅̅̅̅
𝑂𝐴| cos 𝜃
= |𝑎⃗ | cos 𝜃
𝑎⃗⃗.𝑏⃗⃗
= ⃗⃗|
, dengan 𝜃 sudut antara vector 𝑎⃗ dan vector 𝑏⃗⃗.
|𝑏

Proyeksi vector orthogonal 𝑎⃗ pada arah 𝑏⃗⃗ adalah :

𝑝⃗ = |𝑝⃗| x 𝑒⃗⃗⃗⃗⃗,
𝑝 dengan 𝑒 ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑝 adalah vector satuan 𝑝
⃗ .
Oleh karena 𝑂𝑃 ̅̅̅̅ searah dengan ̅̅̅̅̅
𝑂𝐵 , maka vector satuan 𝑝⃗
Sama dengan vector satuan 𝑏⃗⃗. Vektor satuan 𝑏⃗⃗ bernilai sama
.𝑏⃗⃗
dengan vector satuan 𝑝⃗ , yaitu 𝑒⃗⃗⃗⃗⃗
𝑝= ⃗⃗|
. Jadi proyeksi vector
|𝑏

orthogonal dari vector 𝑎⃗ pada arah 𝑏⃗⃗ adalah sebagai berikut :

𝑎⃗⃗.𝑏⃗⃗ .𝑏⃗⃗
𝑝⃗ = |𝑝⃗| x 𝑒⃗⃗⃗⃗⃗,
𝑝 ⇔ 𝑝
⃗ = ⃗⃗|
x ⃗⃗|
|𝑏 |𝑏

𝑎⃗⃗.𝑏 ⃗⃗
⇔ 𝑝⃗ = (|𝑏|2 ) 𝑥 𝑏⃗⃗
Dengan menggunakan cara yang sama dengan cara menentukan
proyeksi vector ortogonal dari vector 𝑎⃗ pada arah 𝑏⃗⃗, diperoleh
proyeksi vector ortogonal dari vector 𝑏⃗⃗ , pada arah 𝑎⃗ sebagai
berikut :

𝑎⃗⃗.𝑏⃗⃗ .𝑎⃗⃗
𝑝⃗ = |𝑝⃗| x 𝑒⃗⃗⃗⃗⃗,
𝑝 ⇔ 𝑝
⃗ = |𝑎⃗⃗|
x |𝑎⃗⃗|

⃗⃗
𝑎⃗⃗.𝑏
⇔ 𝑝⃗ = (|𝑎|2 ) 𝑥 𝑎⃗

Contoh :1
Diketahui vector 𝑎⃗ = 𝑖⃗ + 𝑗⃗ - 𝑘⃗⃗ dan 𝑏⃗⃗ = 2𝑖⃗ + 𝑗⃗ - 𝑘⃗⃗ . Tentukan
a. Proyeksi skalar ortogonal dari vector 𝑎⃗ pada arah vector 𝑏⃗⃗
b. Proyeksi skalar ortogonal dari vector 𝑏⃗⃗ pada arah vector 𝑎⃗
c. Proyeksi vector ortogonal dari vector 𝑎⃗ pada arah vector 𝑏⃗⃗

Penyelesaian :

𝟏 𝟐
⃗⃗
⃗⃗ . 𝒃 = ( 𝟏 ) . ( 𝟏 ) = (1)(2) + (1)(1) + (-1)(-1) = 2 + 1 + 1 = 4
𝒂
−𝟏 −𝟏
|𝑎⃗ | = √(1)2 + (1)2 + (−1)2 = √3 dan

|𝑏⃗⃗| = √(2)2 + (1)2 + (−1)2 = √6

a. Proyeksi skalar ortogonal dari vector 𝑎⃗ pada arah vector 𝑏⃗⃗

𝑎⃗⃗.𝑏⃗⃗ 4 √6 4 2
adalah |𝑝⃗| = ⃗⃗|
= x = √6 = 3 √6
|𝑏 √6 √6 6

b. Proyeksi skalar ortogonal dari vector 𝑏⃗⃗ pada arah vector 𝑎⃗

 𝑎⃗⃗.𝑏⃗⃗ 4 √3 4
adalah |𝑞⃗ | = |𝑎⃗⃗|
= x = √3
√3 √3 3
c. Proyeksi vector ortogonal dari vector 𝑎⃗ pada arah vector 𝑏⃗⃗

⃗⃗
𝑎⃗⃗.𝑏
𝑝⃗ = (|𝑏|2 ) 𝑥 𝑏⃗⃗
2
4
= 2 x ( 1 )
(√6)
−1
2
4
= 6 x (1)
−1
2
2
= 3 x (1)
−1
4
3
2
= 3
2
−
( 3)

4 2 2
𝑝⃗ = (3 𝑖⃗ + 𝑗
⃗ − 𝑘⃗⃗)
3 3

TUGAS 1 :
a. Kerjakan Soal di bawah ini dengan benar , ketik dalam bentuk
word
b. Kirimkan lewat WA

→ → → → → → → →
1. Diketahui vector a = 2 i −4 j+ 4 k dan b = 2 i − 4 j + 4 k . Tentukan :
→ →
a. Proyeksi skalar orthogonal a pada b
𝑎⃗⃗.𝑏⃗⃗ 36
|𝑝⃗| = ⃗⃗|
= = 6
|𝑏 6
 b. Proyeksi skalar orthogonal b pada a
𝑎⃗⃗.𝑏⃗⃗ 36
|𝑝⃗| = = =6
|𝑎⃗⃗| 6

→ →
c. Proyeksi vector orthogonal a pada b

⃗⃗
2 2 2
𝑎⃗⃗.𝑏 36 36
𝑝⃗ = (|𝑏|2 ) 𝑥 𝑏⃗⃗ = x (−4) = x (−4) = (−4)
62 36
4 4 4

d. Proyeksi vector orthogonal b pada a

⃗⃗
2 2 2
𝑎⃗⃗.𝑏 36 36
𝑝⃗ = (|𝑎|2 ) 𝑥 𝑎⃗ = x (−4) = 36 x (−4) = (−4)
62
4 4 4

2. Diketahui titik A ( 3, -2, 1 ), B ( 4, 0,-1 ), dan C (-1, 1, -1 ).

Tentukan :
a. Proyeksi scalar orthogonal AB pada AC
AB = (4-3) (0-(-2)) (-1-1)
= (1 2 -2)
AC = (-1 -3) (1-(-2)) (-1-1)
= (-4 3 -2)
⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑎𝑏 .𝑎𝑐 ⃗⃗⃗⃗⃗ (1(−4))+(2(3))+(−1(−2))
|𝑝⃗| = =
|𝑎𝑐
⃗⃗⃗⃗⃗| √(−4)2+√32+√(−2)2
(−4)+(6)+(4)
=
√16+9+4
6
= √29
b. Proyeksi scalar orthogonal AC pada AB
AB = (4-3) (0-(-2)) (-1-1)
= (1 2 -2)
AC = (-1 -3) (1-(-2)) (-1-1)
= (-4 3 -2)

⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑎𝑏 .𝑎𝑐 ⃗⃗⃗⃗⃗ (−4.1)+(3.2)+(−2.−2)
|𝑝⃗| = ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ |
=
|𝑎𝑏 √(1)2+22+(−2)2
(−4)+(6)+(4)
=
√1+4+4
6
=
√9
6
=3 =2
c. Proyeksi vector orthogonal AC pada AB
AB = (4-3) (0-(-2)) (-1-1)
= (1 2 -2)
AC = (-1 -3) (1-(-2)) (-1-1)
= (-4 3 -2)
⃗⃗⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗⃗.𝑎𝑏
𝑎𝑐
𝑝⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗
= ( |𝑎𝑏|2 ) 𝑥 𝑎𝑏
6
= 32 𝑥 (1 2 -2)
6
= 𝑥 (1 2 -2)
9
2
= 3
𝑥 (1 2 -2)
2 4 −4
= ( )
3 3 3
3. Diketahu titik P ( 2, 7, 8 ) , Q (-1, 1, -1 ) dan R membagi ruas
→ → →
garis PQ dengan perbandingan 3 : 1. Jika p , q dan r adalah
vector posisi dari OP , OQ dan OR . Tentukan ;
1p + 2q
R = 1+3
(2, 7, 8)+(−3, 3, −3)
= 4
(−1, 10, 5)
= 4
−1 10 5
= ( 4 , 4 , 4)
−1 10 5
𝑟⃗. 𝑝⃗ = 2( 4 ) + 7( 4 ) + 8(4)
−2 70 40
= ( 4 ,) + ( 4 ) + ( 4 )
108
= ( )
4

= 27
−1 10 5
𝑟⃗. 𝑞⃗ = -1( 4 ) + + (-1)( 4)
4
1 10 5
= (4) + 4
- ( 4)
1
= 1 = 1,5
2

|𝑝⃗| = √22 + 72 + 82
= √117
= 3√13

|𝑞⃗ | = √(−1)2 + 12 + (−1)2

= √3
 2 2 2
|𝑟⃗| = √(−1) + (10) + (5)
4 4 4
126
= √
16
3
= 4
√14
→ →
a. Proyeksi scalar orthogonal r pada p
𝑟⃗.𝑝⃗ 27 3√13 81√13
|𝑝⃗| = = × =
|𝑝⃗| 3√13 3√13 117
9
= 13
√13
→ →
b. Proyeksi scalar orthogonal r pada q
𝑟⃗.𝑞⃗⃗ 1,5 √3 1,5√3
|𝑝⃗| = = × =
|𝑞⃗⃗| √3 √3 3
1
= √3
2

→ →
c. Proyeksi vector orthogonal r pada p

6
2 2 13
𝑟⃗.𝑝⃗ 27 27 21
𝑝⃗ = (|𝑝|2 ) 𝑥 𝑝⃗ = 2 x (7) = 117 x (7) = 13
3√13
8 8 24
(13)

→ →
d. Proyeksi vector orthogonal r pada q

−1 −1 −3
𝑟⃗.𝑞⃗⃗ 1,5 27
𝑝⃗ = (|𝑞|2 ) 𝑥 𝑞⃗ = 2 x( 1 )= x( 1 )=( 3 )
√3 9
−1 −1 −3

4. Carilah vector satuan dari vector – vector berikut :

 → → → →
a. vector a = 2 i −6 j+ 3k

|𝑎⃑ | = √22 + (−6)2 + (3)2

= √49
= 7
𝑎⃗⃑ (2 + (−6) +3)
𝑎̂ = |𝑎⃗⃑|
= 7
2 6 3
= 𝑖 - 7𝑗 + 7𝑘
7

→ → → →
b. vector b = − 2 i + j+ 2 k

|𝑏⃗⃑| = √(−2)2 + 12 + 22
= √9
= 3
⃗⃑
𝑏 (−2 + 1 +2)
𝑏̂ = ⃗⃑|
=
|𝑏 3
2 1 2
= − 𝑖+ 𝑗+ 𝑘
3 3 3